Resume PLSBT
Resume PLSBT
dibuat oleh:
Sinta Amami (0705116)
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2010
RESUME BAB I
Mata kuliah ini lahir sebagai salah satu aspek yang mampu mengembangkan
kepribadian, maksudnya PLSBT ingin membawa para mahasiswa memiliki kepekaan,
kepedulian, keterpanggilan, dan kesadaran terhadap masalah-masalah lingkungan sosial,
budaya, dan teknologi. Terlebih lagi, mata kuliah PLSBT memang membicarakan hubungan
timbal balik antara manusia dan lingkungannya (sosial-budaya-alam-teknologi).
PLSBT merupakan suatu studi atau (telaah) atau kajian terhadap masalah-masalah
lingkungan, sosial, budaya, dan teknologi secara scientific-comprehensif-general-integral-
interdiciplinary-empiric dalam perspektif pendidikan untuk dicarikan alternatif
pemecahannya.
Sejauh ini para ilmuwan sepakat bahwa semua ilmu lahir dari ilmu filsafat. Dari hasil
pemikiran manusia yang menyeluruh, mendasar, dan spekulatif berupa filsafat lahirlah tiga
rumpun ilmu, antara lain:
Dari ketiga rumpun ilmu tersebut, di perguruan tinggi diwujudkan menjadi tiga MKU.
1
b. Ilmu Sosial Dasar (ISD) diturunkan dari IIS
c. Ilmu Budaya Dasar (IBD) diturunkan dari IIB.
Muncul dan pentingnya mata kuliah PLSBT secara garis besarnya menurut Astim
Riyanto (2000: 26) didukung oleh dua latar belakang, antara lain:
Dengan demikian, Mata Kuliah Umum lebih menitikberatkan pada usaha untuk
mengembangkan kepribadian mahasiswa.
2
D. Tujuan Mempelajari PLSBT
Tujuan tersebut merupakan deskripsi sajian dalam mata kuliah PLSBT yang
diharapkan dapat berfungsi sebagai pembekalan pengetahuan dan kesadaran untuk
mewujudkan nilai-nilai yang ada dalam lingkungan masyarakat.
PLSBT dalam Strategi Belajar Mengajar dan Kegiatan Belajar Mengajarnya, lebih
menekankan pada aspek konatif, pembinaan moral-mental-nilai, dan makna dari kajiannya.
Untuk lebih melihat lebih dekat pada hakikat PLSBT serta ilmu apa saja yang menjiwainya
perlu kiranya memperhatikan rincian berikut.
3
Lingkungan : Aspek interaksi antara makhluk hidup, terutama manusia dengan
lingkungannya yang merupakan kajian ekologi termasuk ke dalam
kajian ekologi manusia.
Sosial : Aspek interaksi sosial dan sosialisasi yang merupakan kajian
sosiologi, psikologi sosial, dan bidang ilmu sosial lainnya.
Budaya : Aspek budaya yang merupakan hasil ungkapan dan pengembangan
akal budi manusia dengan prosesnya yang merupakan kajian
antropologi, khususnya antropologi budaya dan bidang humaniora.
Teknologi : Salah satu unsur budaya yang merupakan penerapan praktis ilmu
pengetahuan yang membawa dampak kemajuan kesejahteraan
(positif) dan ketimpangan (negatif) dalam kehidupan manusia.
Setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian tertentu. Dia lebih
mengkhususkan diri pada kejelasan konsep yang dikajinya lebih khusus, lebih sempit dan
lebih mendalam. Berdasarkan pandangan filsafat ilmu, sesuatu dikatakan ilmu bila memenuhi
syarat secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Syarat-syarat ilmu terpenuhi menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri, bila memenuhi
syarat-syarat berikut.
Objek material dari antropologi yakni manusia, sedangkan objek formalnya ialah
aspek fisik dan budaya manusia dalam konteks sosialnya.
4
4. Pendekatan dan Metode Pemecahan Masalah PLSBT
A. Pendahuluan
PLSBT sebagai mata kuliah umum menawarkan sejumlah pendekatan dan metode
pemecahan masalah. Beberapa topik yang akan dibahas sebagai berikut.
b. Pendekatan Interdisipliner
Pendekatan pemecahan masalah yang menggunakan dua ilmu atau lebih secara umum
atau arti luas disebut pendekatan interdisipliner. Adapun dirinci, pendekatan ini dibagi dalam
empat pendekatan lagi, antara lain pendekatan interdisipliner, multidisipliner, transdisipliner,
dan krosdisipliner.
a. Metode Riset
5
Dengan menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving) suatu masalah
ini sekaligus dapat digunakan sebagai salah satu teknik pengambilan keputusan (decision
making).
c. Metode Inquiri
Dengan metode ini suatu masalah yang semula masih kabur atau samar-samar
menjadi jelas. Dalam cara kerjanya metode ini menawarkan dan menempuh tahapan tertentu
dalam memecahkan masalah.
Pendekatan ini cocok dengan tuntutan Pasal 5 ayat 1 Keputusan Dirjen Dikti.
Pendekatan multidisiplin perlu digunakan secara integratif untuk memecahkan masalah sosial
dan budaya, karena hakikat masalahnya kompleks, sehingga memerlukan kajian dari berbagai
disiplin ilmu, baik secara interdisipliner yang menggunakan berbagai disiplin ilmu yang
secara terpadu dalam mengkaji suatu masalah.
6
RESUME BAB II
Sebagai individu, manusia adalah perpaduan antara aspek-aspek yang tidak bisa
dipisahkan, baik itu aspek jasmani maupun rohani atau aspek pembawaan genotip maun
fenotip.
Individu berasal dari kata in dan divided. Dalam bahasa Inggris, in salah satunya
mengandung pengertian tidak, sedangkan divided berarti terbagi. Jadi, individu artinya tidak
terbagi atau satu kesatuan.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik
dan psikis, juga unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan individu manakala unsur-unsur
tersebut menyatu dalam dirinya. Jadi, pengertian manusia sebagai makhluk individu
mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri indivisu tidak terbagi, merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan.
Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Keunikan manusia terlihat
baik dari aspek fisik maupun psikisnya. Adanya keunikan melalui ciri fisik, dengan mudah
kita bisa mengenali seseorang. Begitupun dari aspek psikis, baik sifat, karakter, perangai,
ataupun gaya setiap orang pasti berbeda-beda.
7
Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana seorang individu melakukan
interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan
kelompok sosial lain yang lebih besar.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena pada diri manusiaada dorongan
untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk
hidup berkelompok dengan orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk mencari kawan
atau teman.
Manusia sebagai makhluk sosial karena manusia tidak akan bisa hidup sebagai
manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Manusia memiliki apotensi akal untuk
mempertahankan hidupnya. Namun, potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin
berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia.
Dapat disimpulkan bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa
alasan.
Kegiatan belajar ini membahas masalah interaksi sosial yang terjadi antar-individu
kelompok sosial dan masyarakat.
B. Interaksi Sosial
8
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan
timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut sebagai
kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.Interaksi sosial terjadi
dengan didasari oleh faktor-faktor seperti imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru. Sugesti adalah proses di mana
seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari
orang lain tanpa dikritik terlebih dahulu. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk
menjadi identik dengan orang lain baik lahiriah maupun batiniah. Hubungan sosial pada
identifikasi lebih mendalam daripada hubungan melalui proses sugesti dan imitasi.
Sedangkan simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang lain. Simpati
timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga
pada proses identifikasi.
a. Proses asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi. Bentuk interaksi asosiatif sebagai berikut.
1) Kerja Sama (cooperation)
Kerja sama yang timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompok-
kelompok lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk yaitu
bergaining, cooperation, dan coalition.
2) Akomodasi (accommodation)
Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti. Pertama, untuk menunjuk pada suatu
keadaan berarti suatu kenyataan adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang
perorangan. Kedua, kelompok manusia sehubungan dengan norma-norma sosial yang berlaku
di masyarakat. Bentuk-bentuk akomodasi yakni coertion, compromise, arbitration,
mediation, concilitation, tolerantion, stelemate, dan adjudication.
9
b. Proses disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi contravention dan pertentangan
atau pertikaian. Bentuk interaksi disosiatif sebagai berikut.
1) Kontravensi (contravention)
2) Pertentangan (conflict)
D. Sosialisasi
Pandangan lain yang juga menekankan pada peranan interaksi dalam proses
sosialisasi tertuang dalam buah pikiran Charles H. Cooley. Menurutnya, konsep diri
seseorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Diri yang berkembang
melalui interaksi dengan orang lain diberi nama looking-glass self. Cooley berpendapat
bahwa looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Pertama, seseorang mempunyai
persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Tahap kedua, seseorang mempunyai
persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga,
seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain
terhadapnya itu.
Pada awal kehidupan, manusia biasanya merupakan agen sosialisasi bagi orang tua
dan saudara kandungnya. Pada masyarakat yang mengenal sistem keluarga luas (extended
family), agen sosialisasi bisa berjumlah banyak dan dapat pula mencakup nenek, paman, bibi,
dan sebagainya.
10
dijalani individu semasa kecil, melalui mana ia menjadi anggota masyarakat, sedangkan
sosialisasi sekunder, didefinisikan sebagai proses berikutnya yang memperkenalkan individu
yang telah disosialisasi ke dalam sektor baru dari dunia obyektif masyarakatnya.
b. Pola-pola Sosialisasi
Pada dasarnya kita mengenal dua pola sosialisasi yaitu pola represi (dengan
kekerasan/hukuman) dan pola partisipatori (turut serta).
B. Masyarakat
Istilah masyarakat dalam bahasa Inggris yakni society, sedangkan komunitas yakni
community. Terdapat perbedaan mendasar antara kedua istilah tersebut. Berikut ini beberapa
definisi mengenai masyarakat.
1) Menurut Kresch, yang bisa disimpulkan bahwa unsur masyarakat terdiri dari
kumpulan orang, sudah terbentuk dengan lama, sedah memiliki sistem sosial
tersendiri, dan memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama.
2) Menurut Kresch, Crutchfield, dan Ballachey, di dalam definisinya mengenai
masyarakat, mengemukakan bahwa unsur-unsur masyarakat berdasarkan definisi ini
adalah kolektifitas interaksi manusia yang terorganisasi, kegiatannya terarah pada
sejumlah tujuan yang sama, dan memiliki kecenderungan untuk memiliki keyakinan,
sikap, dan bentuk tindakan yang sama.
3) Menurut Fairchild et al. unsur masyarakat yakni kelompok manusia, adanya
keterpaduan atau kesatuan diri berlandaskan kepentingan utama, pertahanan dan
kekekalan diri, kesinambungan, dan hubungan yang pelik di antara anggotanya.
4) Unsur masyarakat menurut Horton dan Hurt adalah kelompok manusia, yang sedikit
banyak memiliki kebebasan dan bersifat kekal, menempati suatu kawasan, memiliki
kebudayaan, dan memiliki hubungan dalam kelompok yang bersangkutan.
11
C. Masyarakat Setempat
Unsur pertama dari komunitas adalah adanya wilayah atau lokalitas. Suatu komunitas
pasti mempunyai lokalitas atau tempat tinggal tertentu. Unsur yang kedua adalah perasaan
saling ketergantungan. Perasaan anggota masyarakat setempat dengan anggota lainnya
didasari adanya persamaan tempat tinggal.
Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat kota dan desa memiliki perhatian yang
berbeda, khususnya perhatian terhadap keperluan hidup. Di desa, yang diutamakan ialah
perhatian khusus terhadap keperluan pokok, fungsi-fungsi yang lainnya diabaikan. Lain
halnya dengan di perkotaan, mereka tidak hanya memperhatikan kebutuhan pokok, tetapi
pandangan masyarakat sekitarnya sangat diperhatikan.
Selain itu, pembagian kerja pada masyarakat kota sudah sangat terspesialisasi,
sehingga menyebabkan jenis profesi pekerjaan menjadi heterogen. Sebaliknya, masyarakat
desa, memiliki jenis pekerjaan yang sama (homogen) karena sangat menggantungkan
pekerjaannya pada keluarga lainnya. Mereka tidak bisa mengerjakan semuanya oleh keluarga
sendiri, misalnya bertani.
E. Masyarakat Multikultural
12
4) Tumbuhnya kesadaran peradaban dimungkinkan karena peran ganda barat.
5) Karakteristik dan perbedaan budaya kurang bisa berkompromi dibanding dengan
perbedaan politik dan ekonomi.
6) Regionalisme ekonomi semakin meningkat.
Problematika lain yang patut diwaspadai yakni adanya disintgrasi bangsa. Dari kajian
disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara, dapat disimpulkan bahwa ada enam faktor
utama yang secara gradual bisa menjadi penyebab utama proses tersebut.
1) Kegagalan kepemimpinan
2) Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3) Krisis politik
4) Krisis sosial
5) Interversi asing
Masyarakat sebagai sebuah kelompok sosial tidak selamanya hidup dalam kerukunan,
akan ada beberapa konflik yang muncul. Berikut ini beberapa teori yang menunjukkan
penyebab konflik di teengah-tengah masyarakat.
13
1) Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul
disebabkan polarisasi yang terus terjadi.
2) Teori identitas yang melihat bahwa konflik disebabkan identitas yang terancam yang
sering berakar pada penderitaan masa lalu yang tak terselesaikan.
3) Teori kesalahpahaman antarbudaya, yang melihat ketidakcocokan dalam cara-cara
berkomunikasi di antara budaya yang berbeda.
4) Teori transformasi, karena adanya ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul
sebagai masalah sosial, budaya, dan ekonomi.
14