Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen
Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin dan rahmat-
Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Ruang Lingkup Akuntansi
Manajemen”. Tujuan penulisan makalah adalah untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah
Teknik Membaca dan Menulis Kritis.
Pada bagian pertama penulisan makalah terdapat terdapat latar belakang masalah,
rumusan dan batasan masalah, tujuan penulisan makalah, manfaat penulisan makalah, dan
metode pengkajian makalah. Pada bagian kedua terdapat sejarah, pengertian, ciri-ciri, proses,
peranan, dan tujuan akuntansi manajemen, serta perilaku etis akuntan menejemen. Pada
bagian ketiga terdapat kesimpulan dan saran.
Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini antara lain :
1. Kedua orang tua yang sangat mendukung penyusun baik moriil maupun materiil
dalam pembuatan makalah ini.
2. Selaku pembimbing yang turut serta memberikan bantuan kepada penyusun.
3. Teman-teman dan semua pihak yang turut membantu penyusun dalam proses
penulisan makalah ini.
Penyusun tidak menutup kemungkinan dalam penulisan makalah ini terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah ini.
Sekian kata pengantar dari penyusun, dengan harapan semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.Akhirnya,
Penyusun
1 | Akuntansi Manajemen
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..……… 1
DAFTAR ISI………...............………………………………………………………………. 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah….......……………………………………………………. 3
B. Rumusan dan Batasan Masalah……..…………...………………………………… 3
C. Tujuan Penulisan Makalah..........………………………………………………….. 3
D. Manfaat Penulisan Makalah...................................................................................... 4
E. Metode Pengkajian Makalah……………..………………………………………... 4
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN
A.Sejarah Akuntansi Manajemen ……….……………………………..……………… 5
B. Pengertian Akuntansi Manajemen………………………...…..........………………. 6
C. Ciri-ciri Akuntansi Manajemen…………………………………………………….. 6
D. Proses Akuntansi Manajemen………………………………………………………. 7
E. Peranan Akuntansi Manajemen……………………………………………………... 7
F. Tujuan Akuntansi Manajemen……………………………………………………… 8
G. Perilaku Etis Akuntan Manajemen…………………………………………………. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………...……………….……………..……………………....... 12
B. Saran……………...………………...…………………………………………......... 12
Daftar pustaka…………………………………………………………….....……….............. 13
Bab I
Pendahuluan
A. LatarBelakang
Manajemen membutuhkan informasi terinci tentang operasi perusahaan untuk
mengoperasikan sebuah organisasi yang kompleks dengan efektif dan efisien. Seperti berapa
2 | Akuntansi Manajemen
jumlah bahan yang harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan
yang terpakai, dan berapa karyawan yang layak diperkerjakan.
Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajemen apabila manajemen
memperoleh informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya. Artinya
manajemen harus memperoleh informasi tentang pemasukan dan pengeluaran perusahaan
untuk dasar operasinya. Tanpa informasi tentang pemasukan dan pengeluaran, maka tidak
mungkin manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Sistem informasi yang diperlukan untuk mengatasi hal tersebut berupa perencanaan,
pengelolaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Sistem informasi yang berhubungan
dengan masalah akuntansi atau keuangan merupakan tugas dan tanggung jawab dari akuntan
manajemen, dan sistem informasi yang berhubungan dengan akuntansi tersebut disebut
akuntansi manajemen.
3 | Akuntansi Manajemen
membutuhkan sistem informasi yang aktual, relevan, dan akurat agar mampu
mengambil keputusan yang tepat.
Bab II
Pembahasan
4 | Akuntansi Manajemen
Kebanyakan prosedur perhitungan harga pokok produk dan akuntansi manajemen
yang digunakan pada abad 20 dikembangan antara tahun 1880 dan 1924. Perkembangan
sebelumnya menekankan pada perhitungan harga pokok produk pada tingkat manajerial yaitu
penelusuran tingkat laba perusahaan.
Mulai tahun 1925 setelah dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua
usaha akuntansi manajemen menghasilkan informasi bagi pemakai internal. Akan tetapi tidak
berlangsung lama karena dihentikan dan diganti dengan penentuan harga pokok persediaan,
yang dapat dilaporkan kepada pemakai eksternal dalam laporan keuangan. Laporan keuangan
telah menjadi kekuatan yang membentuk sistem akuntansi biaya.
Pada tahun 1950an telah dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki sistem
akuntansi biaya konvensional.. Diantaranya variabel costing untuk penyempurnaan penentuan
harga pokok produk yang disajikan dalam neraca dan perhitungan rugi laba. Perbaikan
akuntansi biaya pada saat itu pada hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat
informasi akuntansi keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, tidak ditujukan untuk
menghasilkan informasi akuntansi yang khusus diperuntukkan bagi kepentingan manajemen.
Pada tahun 1980an banyak ditemukan bahwa praktik-praktik akuntansi manajemen
tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk
yang lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan pemasukan,
dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan kualitas, produktivitas, dan
mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan akuntansi biaya manajemen
tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen
baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
5 | Akuntansi Manajemen
penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan
keputusan. Informasi yang digunakan harus memenuhi beberapa karakteristik diantaranya,
1. Tepat waktu
Informasi harus tepat waktu karena apabila informasi terlambat maka informasi tersebut
tidak berguna lagi. Karena ketepatan waktu sangat diperlukan manajemen dalam
persaingan global.
2. Relevan
Relevan adalah kesesuaian informasi tersebut dengan kebutuhan manajemen. Karena
informasi yang relevan akan sangat mendukung manajemen dalam pengambilan
keputusan.
3. Akurat
Informasi yang akurat akan menjamin ketepatan dalam pengambilan keputusan
manajemen.
4. Broadscop
Broadscop adalah keluasan informasi. Karena dengan informasi yang luas manajemen
dapat meminimalisir risiko yang mungkin timbul dari keputusan yang dibuat.
1) Audience : Internal.
6 | Akuntansi Manajemen
D. Proses Akuntansi Manajemen
Secara hierarki manajemen dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu manajemen
atas, manajemen menengah, dan manajemen bawah. Masing-masing tingkatan ini
membutuhkan informasi yang berbeda-beda.
7 | Akuntansi Manajemen
Misalnya pada organisasi bengkel, supervisor merupakan manajemen tingkat bawah.
Tugas supervisor adalah memeriksa sepeda motor. Informasi yang dibutuhkan adalah jumlah
kerusakan, keseringan kerusakan, jumlah komponen yang dibutuhkan dan sebagainya.
Sedangkan pemilik atau jajaran direksi merupakan contoh dari manajemen atas. Pada
level ini membutuhkan informasi tentang bagaimana cara untuk menyusun strategi
mempertahankan market share bengkel, memperbesar omset perusahaan, diversifikasi
perusahaan, loyalitas dan kepuasan pelanggan dan sebagainya.
Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang benar dan sesuai serta
tepat. Tingkah laku kita mungkin benar atau salah, sesuai atau menyimpang, dan keputusan
yang kita buat dapat adil atau berat sebelah. Orang sering berbeda pandangan terhadap arti
istilah etis, tetapi nampaknya terdapat suatu prinsip umum yang mendasari semua sistem
etika.
8 | Akuntansi Manajemen
Prinsip-prinsip yang terdapat pada sistem etika adalah,
Kejujuran.
Integritas.
Memegang janji.
Kesetiaan.
Keadilan.
Pencapaian kesempurnaan.
Akuntabilitas.
1) Kompetensi
3) Integritas
4) Objektivitas
10 | Akuntansi Manajemen
b) Mengungkapkan semua informasi yang relevan dan dapat diharapkan
mempengaruhi pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar, dan
rekomendasi yang dikeluarkan.
c) Jika konflik etika masih ada setelah dilakukan tindakan terhadap semua
jenjang, akuntan manajemen mungkin tidak mempunyai jalan lain kecuali
mengundurkan diri dari organisasi dan memberikan memo yang informatif
kepada perwakilan organisasi yang ditunjuk.
11 | Akuntansi Manajemen
Bab III
Kesimpulan
A. Kesimpulan
Akuntansi manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang
menitikberatkan permasalahannya pada organisasi serta informasi yang dibutuhkan organisasi
tersebut. Laporan dari bagian akuntansi dalam perusahaan dapat membantu manajer
mengambil keputusan dengan lebih bijak dan terarah, setelah keputusan diambil biasanya
bagian akuntansi akan menilai apakah keputusan itu efektif dan efisien.
Atau dengan kata lain Akuntansi Manajemen dan Laporan Akuntansi menyajikan
informasi yang terutama ditujukan untuk member gambaran kondisi financial dalam
pencapaian tujuan perusahaan. Dilain pihak para manajer harus menentukan tujuan
perusahan, menjabarkan tujuan tersebut, mengevaluasi dan mengambil tindakan untuk
pencapaian, sesudah itu mengendalikan apa yang telah ditetapkan. Informasi akuntansi sangat
membantu menjalankan fungsi manajer tersebut.
12 | Akuntansi Manajemen
B. Saran
2. Pahami dan hayati semua etika akuntan manajemen agar kegagalan dalam
operasi tidak terjadi.
Daftar Pustaka
13 | Akuntansi Manajemen