Robot Penyiram Tanaman Berbasis Mikrokontroller ATmega 8535
Robot Penyiram Tanaman Berbasis Mikrokontroller ATmega 8535
Abstract
Final project created with the objective to plan, create and develop robots that
can be watering plants in a pot plant on land that is narrow and can save water when
flushing process applied in prototype form.
Hasil tanaman merupakan salah satu sumber bahan makanan yang dibutuhkan
manusia maupun hewan sehingga manusia perlu membudidayakan tanaman tersebut.
Dalam bidang pertanian dan perkebunan air sangatlah dibutuhkan, tanpa air
yang cukup tanaman tidak akan hidup. Padahal keperluan air untuk menyiram tanaman
sangatlah penting ketika musim kemarau. Namun dengan persediaan air yang semakin
menipis, maka dalam menggunakan air untuk menyiram tanaman harus hemat dan
bijak.
Dari beberapa hal tersebut, muncul ide untuk membuat dan mengembangkan
alat penyiram tanaman secara otomatis. Alat ini juga diharapkan dapat menghemat air
ketika proses penyiraman.
PROSEDUR KERJA
Robot penyiram tanaman berkerja jika sensor aktifasi yaitu sistem pendeteksi
level air telah aktif. Setelah sistem pendeteksi level air aktif maka robot penyiram
tanaman dapat berjalan mengikuti garis warna hitam yang sensornya menggunakan
sensor cahaya (photodioda).
Saat robot berjalan mengikuti garis hitam dan sensor ultrasonic kanan terhalang
pot, maka robot akan berhenti dan lengan robot akan berputar kekanan. Lengan robot
diberhentikan oleh limit switch sebelah kanan dan motor air akan mengluarkan air
sehingga selang air pada robot menyiram pot tanaman sebelah kanan selama 3 detik.
Setelah 3 detik motor akan mati dan lengan robot akan kembali kekiri sampai limit
switch sebelah kiri menghentikan putaran motor. Jika sebelah kanan robot tidak ada
pot maka robot akan berjalan kembali hingga sensor ultrsonic menemukan adanya pot.
Setelah robot menemukan garis hitam penuh maka robot berhenti, dan robot
dinyatakan telah selesai menyiram tanaman.
HASIL ANALISIS
Dalam merancang robot penyiram tanaman diawali oleh proses pemikiran konsep
alat, pembuatan desain dan cara kerja robot penyiram tanaman, pembuatan robot
penyiram tanaman, sampai pengujian robot penyiram tanaman.
Motor
Sensor
kanan
jalur
Driver
Driver motor
sensor
Motor kiri
Sensor
Ultrasonic Mikrokontroller
cccc cc
Atmega 8535 Driver Motor
motor lengan
Driver
Sensor
Driver
Driver Motor DC
sensor
motor
Sensor
Catu daya
level air
PEMBAHASAN
Secara keseluruhan Robot Penyiram Tanaman Berbasis Mikrokontroller Atmega 8535
merupakan aplikasi robotika yang memiliki beberapa rangkaian sensor yang digunakan
sebagai input bagi mikrokontroller. Sensor yang digunakan diantaranya adalah sensor cahaya
yang digunakan sebagai sensor untuk menemukan adanya garis warna hitam pada lintasan,
sistem pendeteksi level air yang merupakan sensor yang berkerja berdasarkan atas
hambatan untuk mendeteksi level air pada bak penampungan air.
Sensor cahaya yang digunakan untuk mendeteksi garis hitam merupakan rangkaian
kombinasi antara LED Super Bright yang digunakan sebagai pemancar cahaya dengan
photodioda yang merupakan sensor cahaya. Output logika dari sensor akan diolah oleh
mikrokontroller ATmega 8535 yang kemudian akan digunakan untuk mengendalikan driver –
driver actuator robot. Driver – driver actuator ini digunakan digunakan untuk
menegendalikan motor untuk roda, motor lengan, dan motor air.
Robot Penyiram Tanaman Berbasis Mikrokontroller Atmega 8535 memiliki
kemampuan untuk bergerak mengikuti jalur garis berwarna hitam (Line Tracking). Apabila
kondisi robot telah mendapatkan tegangan pada masing-masing rangkaian, maka robot
dapat diaktifkan dengan menggunakan sistem pendeteksi level air yang kemudian driver
sistem pendeteksi level air akan memeberikan logika 0 (tegangan 0 sampai 1volt) atau 1
(tegangan diatas 1 volt) pada mikrokontroller Atmega 8535. Saat robot telah aktif, robot
belum dapat bergerak secara benar jika sensor cahaya belum aktif.
Robot akan berjalan saat sensor menemukan adanya perbedaan warna dari lintasan,
apakah berwarna putih atau hitam. Karena sensor yang digunakan adalah sensor cahaya,
maka sensor ini dapat membedakan intensitas cahaya yang dipantulkan oleh LED Super
Bright. Agar sensor dapat berkerja aktif low maka kaki (+) diberi tegangan referensi dan kaki
(-) diberi tegangan input dari photodioda, karena tegangan yang dihasilkan photodioda saat
terkena garis berwarna hitam lebih besar dari tegangan referensi.
Untuk melakukan gerakan seperti maju, mundur, belik kanan, belok kiri, dan berhenti
mengikuti garis digunakan driver IC L293D merupakan IC yang digunakan untuk
mengendalikan arah putaran motor kanan dan kiri roda. Sinyal – sinyal logika hanya
memeiliki dua kondisi yaitu kondisi high (logika 1) dan kondisi low (logika 0) yang digunakan
sebagai input maupun output mikrokontroller Atmega 8535.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Mikrokontroller Atmega 8535 dapat dibuat sebagai perangkat kendali untuk
membangun sistem otomatis robot penyiram tanaman.
2. Penghematan air dapat dilakukan dengan vara menyiram tanaman secara teratur,
dengan volume air yang sama agar kebutuhan air pada masing-masing tanaman
tercukupi.
3. Sebagai sensor jalur digunakan sensor cahaya / photodioda untuk mendeteksi
lintasan garis hitam.
4. Untuk menemukan adanya objek pot tanaman pada sisi kanan dan kiri robot,
digunakan sensor pendeteksi obyek yaitu sensor ultrasonic. Tetapi dalam tugas
akhir penggunaan ultrasonic belum optimal untuk sensor objek pot karena
ultrasonic menggunakan gelombang sehingga jarak dan ukuran pot harus diatur
atau disesuaikan terlebih dahulu.
5. Robot Penyiram Tanaman dapat dikembangkan sebagai robot otomatis yang
dapat membantu para pecinta tanaman untuk menyiram tanamannya agar
tanamannya tidak tergantung saat menyiram secara manual di tempat yang
sempit, menghemat tenaga dalam menyiram tanaman, dan juga dapat
mengurangi pemborosan air.
Saran
Penyusun memiliki beberapa saran untuk melengkapi dan menyempuurnakan aplikasi
robotik berbasis mikrokontroller, antara lain :
1. Dapat menggunakan sensor proximity sebagai pengganti sensor ultrasonic.
2. Dikembangkan robot tidak menggunakan line tracking.
3. Gunakan sensor hemat energi.
4. Menambahkan rangkaian untuk mengatur kecepatan motor, sehingga kecepatan
gerakan motor dapat lebih terkendali dan tetap stabil saat baterai masih dalam
keadaan penuh maupun sudah lemah.
5. Kabel catudaya hendaknya dibuat lebih besar agar arus yang dialirkan tidak
terbuang terlalu banyak sehingga baterai tidak cepat habis.
6. Agar robot penyiram tanaman dapat membedakan tanaman yang membutuhkan
banyak air dan sedikit air, maka posisi pot dapat diatur dengan meletakkan pot
tanaman yang membutuhkan banyak air disisi kanan dan kiri untuk tanaman yang
membutuhkan sedikit air atau sebaliknya.
7. Baterai yang digunakan harus dalam keadaan baik, agar kinerja rangkaian robot
dapat berkerja dengan maksimal.
8. Untuk membuat robot penyiram tanaman yang dapat membedakan tanaman
yang memerlukan sedikit air, tanaman yang memerlukan air sedang, tanaman
yang memerlukan banyak air, maka sebaiknya menggunakan sensor pendeteksi
warna.
DAFTAR PUSTAKA
(Jurnal penelitian ini disunting oleh Rifzki Yanika Sukoco, mahasiswa jurusan Teknik
Elektronika. Reg : 5223090183).