Bagian-Bagian Sinyal Video Komposit
Bagian-Bagian Sinyal Video Komposit
Bagian-Bagian Sinyal Video Komposit
Kata-kata kunci :
Macam –
macam sinyal video
Sinyal Tujuan dari sistem televisi adalah menampilkan gambar bergerak
digital
di tempat lain yang jauh. Gambar tersebut adalah citra 2-dimensi
berturutan dalam baris-baris (625 untuk PAL dan 525 untuk NTSC) dalam dua field sebagai
sinyal video. Sinyal video inilah yang akan dimodulasi dan ditransmisikan melalui gelombang
elektromagnet (dengan pemancar dan atau satelit) atau kabel ke pesawat penerima televisi.
Sinyal video dikirim secara berturutan sesuai denga urutan scanning, yaitu baris ganjil
terlebih dahulu dan kemudian baris genap. Setiap baris disisipkan sinyal ‘Sync’ yang merupakan
tanda bagi CRT (Cathode Ray Tube = Tabung gambar) untuk kembali ke awal baris (retrace).
Dalam perkembangan selanjutnya, ditemukan cara merekam sinyal video ini ke dalam
pita magnetic dan juga kemudian akhir-akhir ini juga dapat direkam
Dalam perkembangan selanjutnya, ditemukan cara merekam sinyal video ini ke dalam pita
magnetik, dan juga kemudian akhir-akhir ini juga dapat direkam ke bentuk media lain seperti
LD, VCD, DVD dan juga Hard disk. Namun untuk dapat merekam sinyal video ini ada berbagai
teknik, dan juga jenis sinyal yang digunakan. Ini juga menentukan dari kualitas gambar yang
Dalam dunia video kita mengenal beberapa sinyal video. Sinyal video secara umum
terbagi menjadi dua jenis yaitu sinyal analog dan sinyal digital. Sinyal video analog dan digital
ini masing-masing terdiri dari beberapa macam yang berbeda dalam kualitas pengirimannya.
Peredaan antara analog dan digital ialah dalam metoda pengirimannya. Sinyal analog adalah
sinyal kontinu yang informasinya disampaikan berdasarkan perbedaan level tegangan terhadap
waktu.
Sinyal digital adalah sinyal diskrit yang informasinya disampaikan secara angka (digit).
2. Kuantisasi; adalah proses pemberian nilai sesaat tersebut dalam range yang
ditentukanmisalkan dalam resolusi 8 bit, didapat 28 = 256 step, atau 10 bit, didapat 210 =
1024 step.
3. Encoding; adalah proses pemberian kode nilai-nilai sesaat pada proses kuantisasi.
Gambar 1.3. Proses Sampling
1. Sinyal digital tidak terpengaruh oleh noise yang biasanya timbul dalam transmisi melalui
kabel, atau dalam rangkaian, atau pada gesekan antara head dengan pita, seperti yang
2. Sinyal digital dapat dimanipulasi dengan perhitungan digital oleh mikroprosesor dengan
3. Kualitas sinyal digital yang diskrit lebih banyak ditentukan oleh kecepatan (frekuensi)
sampling dan resolusi kuantisasi (bit) yang pada saat ini sudah cukup memadai dibanding
4. Kualitas sinyal analog lebih banyak ditentukan oleh perbandingan sinyal terhadap noise
(S/N ratio).
5. Sinyal digital dengan kualitas yang baik memerlukan kecepatan transfer yang sangat
6. Volume Sinyal digital yang besar dapat direduksi (compres) dengan skema algoritme
tertentu dengan perbandingan kompresi yang bervariasi, dan semakin besar kompresi
semakin kecil volume dan semakin buruk kualitasnya, bahkan dapat lebih buruk dari
sinyal analog.
Sinyal analog mempunyai beberapa kelemahan yang sulit diatasi yaitu mengenai masalah
noise dalam proses sinyal dan transmisi. Dengan perkembangan teknologi digital yang
dapat mengatasi masalah noise, maka sinyal video digital juga dikembangkan. Dengan
besarnya bandwidth dari sinyal video, maka jika ditransformasikan menjadi sinyal digital
dengan kualitas yang baik, menghasilkan sinyal dengan kecepatan bit (bit rate) yang
sangat tinggi, dan jika disimpan, memerlukan media yang sangat besar. Dalam
untuk mengurangi besarnya kecepatan dan media yang diperlukan. Selanjutnya teknik
kompresi dan protokol interface sinyal digital inilah yang menjadi persaingan antar
Serial Digital Interface adalah merupakan sinyal digital yang mengikuti standar SMPTE
dan CCIR-601. Serial digital interface diperkenalkan ketika diluncurkan VTR dengan
format D1 dan D2 yang diikuti oleh Digital Betacam. D1 merupakan sinyal digital yang
frekuensi samplng 4xfsc untuk Y, 2xfsc untuk R-Y dan B-Y (dikenal sebagai 4:2:2),
sedang D2 pada dasarnya adalah mendigitalkan sinyal video komposit (termasuk sync
dan burst). Sedang untuk membedakan sinyal PAL dan NTSC, digunakan istilah 625 dan
525, yang diambil dari jumlah baris scanning pada PAL yaitu 625 dan NTSC yaitu 525.
SDI merupakan sinyal synchronous, yaitu sinyal yang terus menerus mengirimkan data
konstan. Bandwidth dari sinyal SDI D1 adalah 270Mbps (Mega Bit per second). Hal ini
dapat dilihat dari frekuensi sampling (13.5MHz + 6.75 MHz + 6.75 MHz) dikalikan
kuantisasi sebesar 10-bit, karena data yang diserialkan.Pada peralatan video digital,
sinyal SDI ditransmisikan melalui kabel video dengan impedansi 75Ohm dengan
penampang lebih besar dari sinyal analog (RG-11 atau RG-62), dengan menggunakan
konektor BNC.
yaitu kabel yang dapat mentransmisikan sinyal video dan audio digital dan kontrol
sekaligus (AVC). Transmisi ini umum dikenal baik di kalangan audio-visual, maupun di
kalangan IT yang sudah menyatu. Di dalam transmisi digital iLink/Firewire ini, sinyal
Penggunaan yang sangat umum adalah transfer video dari perangkat VTR atau
Camcorder ke Komputer untuk dilakukan editing, dan dikembalikan lagi ke Pita melalui
VTR. Transmisi ini adalah digiatal, sehingga tidak ada penurunan kualitas dalam
transmisinya, alhasil turunan dari DV ini bisa sampai puluhan kali turunan tanpa terlihat
degradasi kualitas, tidak seperti turunan sinyal analog betacam yang hanya maksimal 7
kali.
Perlu diperhatikan bahwa iLink/Firewire ini dapat mentransmisikan dua jenis video
coding, yaitu DV (digital Video) dan HDV (High Definition), bergantung kepada setting
dan kemampuan perangkat. Dalam lingkungan Standard Definition (720 x576 PAL),
maka gunakanlah DV, untuk transfer antar perangkat miniDV atau DVCAM, sedangkan
HDV (High definition 720) digunakan untuk perangkat yang mampu bekerja untuk
system HDV.
Latihan 1 :
5. Sebutkan dua jenis video yang dapat ditransmisikan oleh iLink / firewere ?
Sinyal Video Analog
Kata-kata kunci :
Pada awal pertelevisian, kita hanya mengenal sinyal gambar saja
Sin
yal video ( Luminance) yaitu sinyal dengan informasi gelap terang karena hanya
analog
ada televise hitam putih. Dengan perkembangan teknologi, dapat dibuat
sistem televisi warna yang harus kompatibel dengan sistem hitam putih
PAL yang digunakan di negara-negara Eropa dan Indonesia, NTSC yang digunakan di Amerika
Serikat dan Jepang, dan SECAM yang digunakan di Perancis dan Russia. Untuk selanjutnya, kita
Sistem warna pada televisi warna didasari dari tiga warna dasar yaitu merah,hijau dan
biru (Red, Greeen, Blue ). Kamera video menangkap citra(image) dari obyek dalam warna
merah, hijau dan biru. Sedangkan tabung gambar menghsilkan citra (image) dengan
menembakkan elektron ke permukaan tabung dengan warna dasar merah, hijau dan biru. Tabung
gambar (CRT = Cathode Ray Tube) memerlukan tiga sinyal dan sinyal sync untuk menghasilkan
image warna tersebut. Sinyal tersebut disebut sinyal RGB dengan sync pada hijau atau terpisah
(HD atau composite). Masing-masing sinyal RGB memberikan informasi image dari obyek yang
sama, sehingga masing-masing membutuhkan lebar jalur (bandwidth) yang sama lebar yaitu
sekitar 5 MHz.
Kelebihan dari sinyal ini adalah menghasilkan gambar yang baik, tetapi membutuhkan
bandwidth yang lebar, dan tidak kompatibel dengan sistem televisi hitam putih. Disamping itu
juga sinyal RGB memerlukan tiga jalur yang terpisah (masing-masing dengan bandwidth yang
lebarnya 5 MHz), dan ini tidak bisa digunakan dalam pemancar yang hanya dapat menggunakan
hanya satu jalur transmisi. Untuk itu, sinyal RGB harus dikonversikan sedemikian rupa agar
Sinyal video RGB ini biasa ditemui dalam sistem video projector, professional video
monitor, monitor komputer, printer dan scanner. Pada sistem video tape recorder, biasanya sinyal
RGB dengan sync on green didistribusikan menggunakan 3 kabel video 75Ohm (RG-59) dengan
konektor BNC (atau dibundel menjadi satu). Sedang untuk sistem video projector dan komputer
mendistribusikan sinyal RGBHV atau RGB sync menggunakan 5 kabel atau 4 kabel dibundel
Dengan menggunakan rangkaian matrix, maka sinyal RGB dapat diubah menjadi sinyal
komponen. Sinyal komponen adalah sinyal yang terdiri dari satu sinyal gambar (lumiance)
seperti pada sistem televisi hitam putih, dan dua sinyal informasi warna U (B-Y) dan V (R-Y)
Dengan hanya sinyal gambar, maka kita akan mendapatkan image hitam putih, dan
dengan penambahan komponen warna, akan didapatkan image warna. Bandwidth untuk sinyal
gambar (luma) harus tetap dibuat lebar karena sinyal gambar banyak mengandung informasi
untuk mendapatkan resolusi gambar yang tinggi. Bandwidth untuk sinyal warna masih dapat
direduksi karena tidak terlalu banyak informasi seperti halnya sinyal gambar. Sinayl video
komponen ini (Y / R-Y / B-Y ) masih mewakili sinyal aslinya (RGB) dan dengan mudah akan
dapat dikonversikan kembali menjadi sinyal RGB dengan hanya menjumlahkan komponennya.
Konversi sinyal ini tidak terlalu berpengaruh dalam kualitas gambar, karena hanya sekali
konversi dan masih mewakili sinyal asli. Penggunaan sinyal komponen ini adalah dalam sistem
perekaman pita dengan format Betacam, dengan membuat jalur-jalur (tracks) tersendiri.
Pada peralatan Video, sinyal komponen ini biasanya ditransmisikan menggunakan 3 kabel video
impedansi 75 Ohm (RG-59) dengan menggunakan konektor BNC, atau multikabel 75 Ohm
mengandung informasi warna selain gambar dalam satu jalur. Sinyal video yang mengandung
informasi warna, gambar dan sync dalam satu jalur disebut sinyal komposit.
Sinyal komposit didapat dari proses encoding dari sinyal komponen. Sinyal gambar (Y =
Luminance) didapat langsung dari keluaran proses matriks. Sinyal warna ( C = Chrominance =
Chroma) didapat dari penjumlahan modulasi DSB supressed carrier sinyal-sinyal informasi
warna U dan V dengan frekuensi pembawa (fcarrier) dengan beda fasa 1800 (lihat gambar 2.1.).
Gambar 2.4. Sinyal Komposit pada Color Bar
Sinyal warna (chrominance) adalah sinyal yang termodulasi. Proses modulasi dan
demodulasi ini adalah proses transformasi yang mangandung kemungkinan tidak linear. Hal ini
berarti salah satu penurunan kualitas sangatlah mungkin terjadi di sini.Dengan proses modulasi
sinyal warna dengan frekuensi carrier, maka sinyal ini dapat dicampur (mix) dengan sinyal
gambar karena masing-masing menenpati daerah frekuensi yang berbeda. Hasil dari
pencampuran inilah yang didapat satu sinyal yang mengandung informasi gambar dan warna
dalam satu jalur yang disebut sinyal komposit.. Kelemahan dari sinyal komposit ini antara lain
adalah ketika pemisahan antara sinyal warna dari sinyal gambar dengan filter, dapat saja terjadi
kemungkinan pemisahannya tidak sempurna atau ada sebagian informasi dari kedua sinyal
tersebut hilang, sehingga memberikan penurunan kualitas yang disebut efek cross color.
Sinyal video komposit ini sangat luas dipergunakan dan dapat ditemukan sebagai
masukan pada jalur transmisi televisi konvensional dan dalam berbagai format perekaman video
seperti Betamax, VHS, 8mm, U-matic, 1-Inch. Pada peralatan video, sinyal komposit ini
Untuk mengatasi efek cross-color yang terjadi sewaktu pemisahan sinyal warna dari
sinyal gambar, maka dewasa ini mulai dipopulrekan sinyal S-Video. Sinyal ini adalah sinyal
yang terdiri dari dua jalur, yaitu jalur untuk gambar (Y =Luminance) termasuk sync dan satu lagi
jalur untuk warna (C = Chrominance). Sinyal ini memang lebih baik dari sinyal komposit, tetapi
sinyal warna pada sinyal ini juga telah mengalami transformasi yang mungkin tidak linear dalam
proses modulasi yang mengakibatkan kurang baik jika dibandingkan dengan sinyal video
Sinyal S-Video ini mulai dipopulerkan sebagai jalur input/output pada sistem perekaman
video (terutama S-VHS dan Hi-8), tetapi tidak digunakan sebagai jalur perekaman video pada
format perekaman pita S-VHS maupun Hi-8 (S-VHS dan Hi-8 tetap menggunakan sinyal
komposit. dengan peningkatan bandwidth pada jalur video).Pada peralatan video, sinyal S-Video
ini biasanya ditransmisikan menggunakan kabel isi 2 coax, dengan konektor DIN-4pin. Biasanya
Latihan 2 :