2076 4543 1 SM
2076 4543 1 SM
)
DALAM PENYISIHAN LOGAM BERAT CHROM (CR) PADA LIMBAH ELEKTROPLATING
Abstract
Effluent that is produce by the electroplating industry, especially nickel chrome plating, contains chrome
metal that is carcinogenic. The toxicities from chrome are caused by its ability to dissolve and its mobility
in the environment. An alternative treatment to reduce chrome is called fitoremediasi which uses plants as
its indicator; in this case we use water hyacinth.
At the preface experiment, we tried to plant mature water hyacinth in electroplating waste. First we tried to
plant in 100% waste water in witch we repeated it 3 times. At the 3rd week; day 18; the plants became
yellowish and became wilted. Knowing this fact, we applied the time for our experiment the we were going
to executed, with assuming at the 18th day the plants will become wilted as an indicator that the water
hyacinth are saturated in adsorbing chrome as the heavy metal pollutant. This became the parameter in
designing the time treatment for the plant zone, 4 until 15 days.
The treatment was done by making variation in the amount of plants that are planted, which was 0 plants
(as the control), 1 plant, 2 plants, 3 plants, and 4 plants; with 3 times repeating at each stage. The result of
this experiment after 18 days shows the chrome concentration and the efficiently in decreasing the
concentration on each stage. The highest efficiently for each plant was the treatment by 1 plant only. The
highest efficiently in decreasing the concentration was 78,95% ad it was done by the treatment with 4
plants. To get chrom concentration which is fill with the standard, we can add more water hyacinth into the
waste with the balance equivalent or we need the lower beginning concentration.
Key word: water hyacinth, waste, electroplating, chrome.
Latar Belakang
Beberapa industri logam melengkapi unit produksinya rupakan proses penurunan kadar zat pencemar dengan
dengan proses pelapisan logam yang menjadi satu ke- menggunakan tanaman sebagai indikatornya, dalam hal
satuan dalam industri pengerjaan logam, tetapi tidak ini adalah eceng gondok. Dengan teknik fitoremediasi
sedikit industri yang khusus menjual jasa pelapisan ini diharapkan eceng gondok mampu mereduksi kan-
logam saja. Pada umumnya yang mengerjakan proses dungan chrom yang ada pada limbah industri elektro
lapis listrik adalah industri-industri kecil dan sebagian plating.
dari industri tersebut tidak dilengkapi dengan unit
pengolahan limbah. Padahal dari kegiatan pelapisan Tujuan Dan Batasan Penelitian
logam ini, dihasilkan limbah yang berbahaya bagi kese- Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek-
hatan manusia (Anonim, 2002). tifitas penyerapan eceng gondok terhadap kadar chrom
limbah industri elektroplating.
Chrom hasil buangan industri merupakan salah satu Sedangkan batasan penelitian ini adalah:
contoh logam berat yang bersifat karsinogenik. Sebagai 1. Air limbah yang digunakan adalah air limbah
logam berat, chrom termasuk logam yang mempunyai industri elektroplating yang berasal dari industri
daya racun tinggi. Sifat racun yang dibawa oleh logam rumah tangga ABU CHROM yang berada di dae-
ini juga dapat mengakibatkan terjadinya keracunan akut rah Barito, Banjir Kanal Timur, Semarang.
dan keracunan kronis (Palar, 1994). 2. Parameter pokok analisis adalah konsentrasi ch
rom, karena mempunyai kandungan yang paling
Berdasarkan gambaran tersebut, maka diperlukan pe- tinggi dalam air limbah tersebut.
ngolahan yang dapat mereduksi kadar chrom sehingga 3. Media tanaman yang digunakan berupa eceng gon-
aman dibuang ke lingkungan. Alternatif pengolahan dok tua (dipilih berdasarkan kesamaan ciri morfo-
yang ditawarkan adalah teknik fitoremediasi yang me- logi, berat basah tanaman dan jumlah daun), kare-
na mempunyai struktur akar yang besar se-hingga
penyerapan terhadap kontaminan juga lebih besar.
*) Staf Pengajar Jurusan T. Lingkungan Fakultas
Teknik Undip
K o n s e n t r a s i C h r o m ( m g /L )
60,00
H3 , U2 59,71 51,69 52,75 51,61 50,87
H3 , U3 60,95 52,88 56,95 52,33 56,91 50,00
H6 , U1 61,30 47,96 36,44 41,09 40,16 40,00 Ulangan 1
Pengaruh Replikasi Perlakuan Tanaman terhadap Pengaruh Replikasi Perlakuan Tanaman terhadap
Konsentrasi Chrom Berdasarkan Analisis Waktu Konsentrasi Chrom Berdasarkan Analisis Jumlah
Tinggal Eceng Gondok Tanaman Eceng Gondok
30,00
K o n s e n tr a s i C h r o m (m g / L )
70,00
20,00
60,00
10,00
50,00
Ulangan 1 0,00
40,00
Ulangan 2 0 3 6 9 12 15 18 30
30,00 Hari Ke-
Ulangan 3
20,00 Perlakuan Kontrol Perlakuan 1 Perlakuan 2
Perlakuan 3 Perlakuan 4
10,00
0,00
0 3 6 9 12 15 18 30
Gambar 4. Grafik Pengaruh Waktu Tinggal
Hari Ke-
terhadap Konsentrasi Cr (pada ulangan 2)
(Sumber : Hasil Analisis, 2006)
Gambar 3. Grafik Pengaruh Replikasi Dari Gambar 4 terlihat bahwa semakin lama waktu
Perlakuan Tanaman terhadap Konsentrasi Cr penanaman eceng gondok ke dalam air limbah elek
Berdasarkan Jumlah Tanaman troplating, konsentrasi chrom cenderung semakin
(pada perlakuan 1 tanaman) kecil.
(Sumber : Hasil Analisis, 2006)
Analisis statistik berdasarkan SPSS 11.0 for Win-
Dari Gambar 3 terlihat bahwa masing-masing re- dows menunjukkan bahwa perlakuan pada tiap
plikasi atau perulangan pada tanaman eceng gon- ulangan tidak semuanya menghasilkan nilai yang
dok menunjukkan hasil yang berbeda-beda ditinjau homogen, dimana homogenitas penurunan konsen-
berdasarkan jumlah tanaman eceng gondok dalam trasi chrom ditunjukkan pada perlakuan kontrol (0
air limbah elektroplating. Hasil yang berbeda ini tanaman) saja. Sedangkan untuk perlakuan 1 tana-
akan menunjukkan adanya pengaruh berupa homo- man, 2 tanaman, 3 tanaman dan 4 tanaman me-
genitas atau heterogenitas pada masing-masing nunjukkan nilai yang tidak homogen. Hal ini
replikasi perlakuan. disebabkan adanya kemampuan tanaman eceng
gondok yang berbeda-beda dalam penyerapan
Analisis menunjukkan bahwa adanya replikasi chrom yang dipengaruhi oleh faktor umur
perlakuan tanaman eceng gondok terhadap kon- tanaman, walaupun telah dilakukan pemilihan ta-
sentrasi chrom yang dianalisis berdasarkan jumlah naman eceng gondok seselektif mungkin.
tanaman eceng gondok pada air limbah elek-
troplating tidak semuanya menghasilkan nilai yang c. Pengaruh Jumlah Tanaman Eceng Gondok
homogen, dimana homogenitas pengaruh replikasi terhadap Konsentrasi Chrom
perlakuan terhadap konsentrasi chrom ditunjukkan Pengaruh jumlah tanaman eceng gondok terhadap
pada perlakuan 1 tanaman dan perlakuan 2 tana- konsentrasi chrom dapat digambarkan melalui gra-
man saja. Sedangkan untuk perlakuan kontrol (0 fik seperti tampak pada Gambar 5.
tanaman), 3 dan 4 tanaman menunjukkan nilai
yang tidak homogen.
70,00
Hari Ke-0 - Adanya pertumbuhan lumut (algae)
60,00
Hari Ke-3 Lumut (algae) yang terdapat pada permukaan
50,00 Hari Ke-6
40,00
air mengambil unsur hara yang cukup banyak.
Hari Ke-9
30,00 Hari Ke-12
- Pengaruh mikroorganisme
20,00
Hari Ke-15 Pada ember tanpa eceng gondok dapat terjadi
10,00
Hari Ke-18 proses aerobik nitrifikasi oleh mikroorganis-
Hari Ke-30
0,00 me, yakni oksida NH4 menjadi NO3 dan proses
Kontrol 1 2 3 4 denitrifikasi NO3 menjadi gas N2. Walaupun
Perlakuan NH4 merupakan sumber energi dari bakteri
nitrifikasi, tetapi pada kadar yang tinggi justru
akan menghambat pertumbuhannya.. Oleh ka-
Gambar 5. Grafik Pengaruh Jumlah Tanaman rena itu, proses nitrifikasi hanya terjadi pada
terhadap Konsentrasi Chrom (pada ulangan 3) kadar rendah dari NH4 tetapi tidak pada kadar
(Sumber : Hasil Analisis, 2006) tinggi.
Dari Gambar 5 terlihat bahwa semakin banyak Pada perlakuan dengan melibatkan tanaman, ter-
tanaman eceng gondok yang ditambahkan ke da- dapat beberapa perlakuan yang menunjukkan kon-
lam air limbah elektroplating, konsentrasi chrom sentrasi chrom justru semakin tinggi setelah dila-
cenderung semakin kecil. kukan penanaman eceng gondok ke dalam air
limbah elektroplating, misalnya pada perlakuan 3
Analisis statistik menunjukkan bahwa pada per- tanaman ulangan ke-2, pada hari ke-18 menun-
lakuan kontrol (0 tanaman) tidak berpengaruh jukkan konsentrasi chrom sebesar 15,00 mg/L
terhadap penurunan konsentrasi chrom. Sedangkan sedangkan pada hari ke-30 justru naik menun-
untuk perlakuan 1, 2, 3 dan 4 tanaman menunjuk- jukkan angka 15,29 mg/L. Hal ini dapat disebab-
kan nilai yang homogen dalam penurunan kon- kan adanya faktor penguapan yang lebih besar
sentrasi chrom. daripada kemampuan eceng gondok dalam menye-
rap chrom pada air limbah elektroplating. Eceng
4. Analisis Homogenitas dan Heterogenitas Konsen- gondok dapat menimbulkan hilangnya air seba-
trasi Chrom nyak 2,5 sampai 7 kali lebih banyak daripada
Dari analisis yang telah dilakukan, terdapat be- perairan terbuka tanpa eceng gondok. Besarnya ke-
berapa hasil yang menunjukkan adanya homo-ge- hilangan air sangat tergantung kepada suhu udara,
nitas maupun heterogenitas konsentrasi chrom dari ada tidaknya angin bertiup, besarnya populasi
tahap perlakuan. Hasil yang bersifat heterogen eceng gondok yang menentukan besarnya peru-
ditunjukkan dari pengaruh replikasi perlakuan ta- bahan yang ditimbulkan terhadap lingkungan serta
naman terhadap konsentrasi chrom, baik yang maksud penggunaan air itu sendiri (Soerjani,
dianalisis berdasarkan waktu tinggal eceng gondok 1974). Dengan demikian, konsentrasi chrom yang
maupun jumlah tanaman eceng gondok serta terjadi justru naik dan semakin besar dibandingkan
pengaruh waktu tinggal tanaman eceng gondok itu hari sebelumnya. Namun, dilihat secara keselu-
sendiri terhadap konsentrasi chrom. Sedangkan ruhan, konsentrasi chrom cenderung menurun
pengaruh yang bersifat homogen ditunjukkan oleh disebabkan adanya penyerapan oleh eceng gondok
pengaruh jumlah tanaman eceng gondok terhadap itu sendiri.
konsentrasi chrom.
Contoh hasil yang besifat heterogen ditunjukkan Heterogenitas juga disebabkan adanya kemampuan
pada perlakuan 0 tanaman, dimana dari awal hing- tanaman eceng gondok yang berbeda-beda dalam
ga akhir penelitian, konsentrasi chrom menun- penyerapan chrom yang dipengaruhi oleh faktor
jukkan angka yang naik-turun. Konsentrasi chrom umur tanaman. Pada tahap perlakuan, homogenitas
yang naik pada awal penelitian dapat disebabkan ditunjukkan oleh adanya pengaruh jumlah tanaman
adanya faktor penguapan pada air limbah elek- eceng gondok, dimana dengan penambahan sema-
troplating, sehingga air limbah semakin pekat dan kin banyak eceng gonok ke dalam air limbah elek-
troplating, konsentrasi chrom semakin kecil.
(%
)
/L
)
m
g
(m
60 60
ro
3. Semakin lama waktu penanaman eceng gondok ke
h
m
nC
ro
a
h
isih
siC
50 50
y
dalam air limbah elektroplating, efisiensi penyi-
tra
e
siPn
sen
fisien
on
40 40
K
E
30 30
sihan chrom semakin besar.
20 20 4. Eceng gondok efektif dalam menyisihkan chrom
10 10 pada limbah industri elektroplating. Efisiensi pe-
0
0 3 6 9 12 15 18
0
nyisihan pada hari ke-18 mencapai 76,49% pada
Waktu (hari)
kons entras i ch rom 0 tanaman kons entras i chrom 1 tanaman ko ns entras i chrom 2 tanaman
perlakuan 1 tanaman, 76,62% pada perlakuan 2 ta-
kons entras i ch rom 3 tanaman
efis iens i penyis ihan 1 tanaman
efis iens i penyis ihan 4 tanaman
kons entras i chrom 4 tanaman
efis iens i penyis ihan 2 tanaman
efis iens i penyis ihan 0 tanaman
efis iens i penyis ihan 3 tanaman
naman, dan 78,10% pada perlakuan 3 maupun 4
tanaman eceng gondok.