Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

BESARAN FISIKA

Sifat suatu zat biasanya dinyatakan dengan kegunaan dari ketiga besaran yang dipilih, yaitu :
panjang, massa dan waktu. Setiap sifat ini dinyatakan oleh satu satuan tertentu dan rujukan
baku.
Dalam sistem metrik, satuannya adalah sentimeter (cm), gram (g) dan detik (sec); yang sesuai
dengan ini biasanya disebut sistem cgs. Rujukan baku adalah satuan dasar yang menghubungkan
setiap besaran yang dapat diukur terhadap tetapan alamiah atau buatan di dunia.
Besaran dalam fisika adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai, dapat dinyatakan
dengan angka dan dapat diukur, Contoh : panjang, massa, volume, gaya. Besaran fisika dibagi
dua yaitu

1. BESARAN POKOK
Besaran pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar mendifinisikan besaran
lain, yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu, dan dimensinya ditentukan secara
definisi

Dalam Sistem Internasional ada 7 besaran pokok yaitu:

2. BESARAN TURUNAN
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok, Yang didefinisikan
atas dasar besaran pokok yang telah dipilih.

Sebagai contoh besaran turunan yang diturunkan dari besaran pokok :


Besaran Konsentrasi (tambahan)
Konsentrasi larutan dapat dinyatakan baik dalam bentuk jumlah zat terlarut dalam
volume larutan tertentu atau dalam bentuk jumlah zat yang terlarut dalam berat pelarut
atau larutan tertentu.

Besaran Simbol Definisi


Molarita M, C Mol (berat gram molekul) zat terlarut dalam 1
liter larutan
Normalita N Berat gram ekuivalen zat terlarut dalam 1 liter
larutan
Molalita M Mol zat terlarut dalam 1000 garam pelarut
Fraksi mol X,N
Perbandingan mol satu konstituen terhadap
mol total dari seluruh konst (zat terlarut dan
pelarut).
Persen mol mol % Mol dari satu konstituen dalam 100 mol
larutan. Persen mol diperoleh dengan
mengalikan fraksi mol kali 100
Persen berat % b/b Gram zat terlarut dalam 100 g larutan.

Persen volume % v/v Mililiter zat terlarut dalam 100 ml larutan.


Persen berat/ volume % b/v Miligram zat terlarut dalam 100 ml larutan.

Sistem Satuan Internasional


Dalam dunia ilmu pengetahuan digunakan satuan standar yang disepakati secara
Internasional. Adanya berbagai satuan untuk besaran yang sama tentu saja dapat menimbulkan
kesulitan. Untuk mengatasi kesulitan tesebut kita perlu merumuskan satu jenis satuan untuk
suatu besaran tertentu yang standar yang disebut satuan standar. Syarat utama satuan standar
adalah :
 Nilai satuannya harus sama
 Mudah diperoleh kembali ( mudah ditiru )
 Dapat diterima secara internasional

KONVERSI SATUAN
Di dalam pengkonversian suatu satuan, maka kita memerlukan suatu faktor konversi yang
terdiri dari bilangan dan penyebut yang masing-masing memiliki satuan yang berbeda, tetapi
memiliki besar yang sama, sehinggga faktor konversi ini bernilai satu.
SATUAN YANG BANYAK DIPAKAI DAN KONVERSINYA
Panjang (Length) = L

1 milimeter = 0,0394 inchi = 1.000 mikron = 0,001 meter


1 centimeter = 0,3937 inchi = 0,03281 feet = 0,01 meter
1 meter (m) = 39,37 inchi = 3,2808 feet = 1,0936 yard
1 kilometer = 3.280,83 feet = 1.093,61 yard = 0,6214 mile
1 inchi = 25,4 mm = 2,54 cm = 0,0833 feet
1 foot (ft) = 30,48 cm = 0,3048 meter = 12 inchi
1 yard (yd) = 0,9144 meter = 36 inchi = 3 feet
1 mile = 1,6093 km = 5.280 feet = 1.760 yard
Isi (Volume) = V = L3
1 cm3 = 0,01 dm3 = 0,06102 in3 = 1.000 mm3
3
1 dm (liter) = 61,025 in3 = 0,03531 ft3 = 1.0000 cm3
1 m3 = 1.000 dm3 = 1,30795 yd3 = 35,3146 ft3
3
1 inch = 0,0164 dm3 = 16,3871 cm3 = 1/1728 ft3
1 foot3 = 28,3168 dm3 = 0,02832 m3 = 1.728 in3
1 yard3 = 764,56 dm3 = 27 ft3 = 202 US gal
1 US gallon = 3,7854 liter = 231,1 in3 = 0,8327 UK gal
1 UK gallon = 4,5461 liter = 277,3 in3 = 1,2009 US gal
1 US barrel = 119,24 liter = 4,2104 ft3 = 31,5 US gal
1 barrel (oil) = 158,9896 liter = 5,6138 ft3 = 42 US gal
Berat massa (Weight) = M
1 gram (g) = 0,001 kg = 15,4328 grain = 0,0353 ounce
1 kilogram = 1.000 gram = 2,2046 pound = 35,274 ounce
1 grain (gr) = 0,0648 gram = 0,00228 ounce = 1/7000 pound
1 ounce (oz) = 28,3495 gram = 0,0625 pound = 437,5 grain
1 pound (lb) = 0,4536 kg = 7.000 grain =16 ounce
1 short ton = 907,184 kg = 2.000 pound =
1 metric ton = 1.000 kg = 2.204,62 pound =
1 long ton = 1.016,0469 kg = 2.240 pound =
1 troy ounce = 31,1035 gram = 480 grain =
Tekanan (Pressure) = p = F/A
1 pascal (Pa) = 0,0075 mmHg = 1 N/m2 = 10 Dyn/cm2
1 kPa = 0,2953 in Hg = 1.000 pascal = 0,145 lb/in2
= 7,5006 mmHg = 0,0102 kg/cm2 = 0,0098 atm
1 bar (cairan) = 750 mmHg = 100 kPa = 166 dyn/cm2
1 atmosfir = 760 mmHg = 101,325 kPa = 1,0132 bar
(standar) = 29,921 in Hg = 1,0332 kg/cm2 = 14,696 lb/in2
1 mmHg (torr) = 0,3937 in Hg = 0,00132 kg/cm2 = 133,322 pascal
1 inch Hg = 25,4 mmHg = 0,03453 kg/cm2 = 0,0324 atm
1 kg/cm2 = 735,559 mmHg = 14,2234 lb/in2 = 0,9678 atm
1 lb/in2 (psi) = 51,7147 mmHg = 0,07031 kg/cm2 = 0,06814 atm
= 2,036 in Hg = 6,894,76 pascal = 144 lb/ft2
DIMENSI
Dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana besaran tersebut disusun dari kombinasi
besaran-besaran pokok.

Sebagai contoh:

Melalui analisa dimensi kita pun bisa mencek kebenaran suatu persamaan fisika, karena suatu
persamaan fisika harus memiliki dimensi yang konsisten.

Contoh:
Hubungan jarak (s), waktu (t), dan kecepatan (v) adalah:
s = v.t
[L] = [L/T].[T] = [LT-1][T]
[L] = [L]

PENGUKURAN
Beberapa aspek pengukuran yang harus diperhatikan yaitu
 accuracy, kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang mendekati hasil
sebenarnya.
 Presisi, kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari pengukuran yang
dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama.
 Sensitivitas, tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan yang akan diukur
 Kesalahan (error), penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang sebenarnya

Berikut ini akan kita bahas pengukuran besaran-besaran fisika, meliputi :


1. Pengukuran Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran
benda.
a. Pengukuran Panjang dengan Mistar
Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.
b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10
cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan
untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-
bagian penting jangka sorong yaitu
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai
selisih 1 mm.

c. c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup


Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup
dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis,
seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang
berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan
silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala
terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari
mikrometer.

2. Pengukuran Massa Benda


Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda.
1. Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan sistem elektronik. Tingkat
ketelitiannya hingga 0,001g.

2. Neraca O’Hauss, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian hingga 0.01 g.


Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut:
• Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.
• Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.
• Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g

3. Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian mencapai 1 mg


atau 0,001 g.
3. Pengukuran Besaran Waktu
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom,
jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang
memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.

ANGKA PENTING
Angka penting adalah angka-angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-
angka pasti dan satu angka terakhir yang diragukan.
Angka yang merupakan angka penting adalah :
 semua angka bukan nol
 Angka nol yang berada diantara angka bukan nol
 Angka nol yang berada di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol

Angka yang bukan merupakan angka penting adalah


 Angka nol yang berada di sebelah kiri angka bukan nol
 0,000675 terdiri dari 3 angka penting
 0,03 terdiri dari 1 angka penting
 Angka nol disebelah kanan angka bukan nol dan tanpa desimal, kecuali jika diberi tanda
khusus, misalnya garis pada angka yang diragukan
 500 terdiri dari 1 angka penting
 2050 terdiri dari 3 angka penting

KETIDAK PASTIAN PENGUKURAN


 Ketidakpastian Pengukuran pada Hasil Percobaan
 Ketidakpastian disebabkan oleh adanya kesalahan dalam pengukuran.
 Ketidakpastian mutlak dan ketidakpastian relatif
 Ketidakpastian Mutlak ∆D
Ketidakpastian mutlak berhubungan dengan ketepatan pengukuran bahwa makin
kecil ketidakpastian mutlak, makin tepat pengukuran tersebut. Ketepatan (presisi)
adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran sama pada
pengukuran berulang.
 Ketidakpastian Relatif
Ketidakpastian relatif berhubungan dengan ketelitian pengukuran yaitu makin
kecil ketidakpastian relatif, makin tinggi ketelitian pengukuran tersebut. Ketelitian
(akurasi) adalah suatu aspek yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai hasil
pengukuran alat ukur dengan nilai benar x0.

PENGUKURAN TUNGGAL DAN BERULANG


1. Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali saja.
2. Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali yaitu lima
atau sepuluh kali pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai