Hubungan Antara Geokimia Minyak Bumi Dan Batuan Induk Di Sub-Cekungan Ardjuna
Hubungan Antara Geokimia Minyak Bumi Dan Batuan Induk Di Sub-Cekungan Ardjuna
HUBUNGAN ANTARA GEOKIMIA MINYAK BUMI DAN BATUAN INDUK DI SUB-CEKUNGAN ARDJUNA
TENGAH, CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA
Yusron Yazid, Dr. Eng. Ir. Agus Didit Haryanto MT., Dr. Ir. Johanes Hutabarat M.Si
Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran
ABSTRACT
The research area is located in offshore North West Java, Central Ardjuna Sub-Basin that belonging to
PT. Pertamina Hulu Energi Abar. The study focused on the source rock in Talang Akar Formation and
hydrocarbons contained in the area. The data used in this research is the source rock and oil
geochemical data. Source rock data is evaluated from wells YZD-1, YY-1 and DZN-1. From the analysis
of the source rock was found that the source rock generate the hydrocarbons in the well YZD-1 and YY-
1. The source rock is dominated by organic material with kerogen type II-III and III-II are derived from
terrestrial organic material that mixes with algae tend to produce a mixture of oil and gas. Source rock
organic material in wells YZD-1 depth interval 8421.9-8450 ft. deposited in the deep lake area in the
oxic conditions. While the organic material in the source rock in the well YY-1 depth interval 6898.92-
6909ft. deposited in the shallow lake in the oxic conditions. There are four oil samples, namely samples
DST1 CC-1, CC-1 DST3, FZE-1 DST1, and FZE-1 DST2. The analysis showed that there is a positive
correlation between samples and showed that the sample is deposited on the deep lake environments
and shallow lakes with a mixture of organic material higher plants and algae. Based on the geochemical
characteristics, oil samples taken from a number of wells are positively correlated to the source rock
samples. Based on burial history modeling, the oil generation in the Basal Talang Akar Formation in this
area began in the Early Miocene to the present. And in the Deltaic Talang Akar formation began in the
Middle Miocene to the present.
ABSTRAK
Daerah penelitian terletak di lepas pantai Jawa Barat Utara, Sub-Cekungan Ardjuna Tengah yang
termasuk ke dalam wilayah opreasi PT. Pertamina Hulu Energi Abar. Penelitian ini difokuskan kepada
batuan induk pada Formasi Talang Akar dan hidrokarbon yang terdapat pada daerah tersebut. Data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu data geokimia batuan induk dan minyak bumi. Data batuan induk
yang dievaluasi berasal dari sumur YZD-1, YY-1 dan DZN-1. Dari analisis batuan induk didapatkan
bahwa batuan induk yang dapat menggenerasikan hidrokarbon terdapat pada sumur YZD-1 dan YY-
1. Batuan induk tersebut didominasi oleh material organik kerogen tipe II-III dan III-II yang berasal
dari material organik daratan yang bercampur dengan alga dan cenderung menghasilkan campuran
minyak dan gas bumi. Material organik batuan induk di sumur YZD-1 pada interval kedalaman 8421.9-
8450 kaki diendapkan di daerah danau dalam dengan kondisi oksik. Sedangkan pada material organic
pada batuan induk di sumur YY-1 pada interval kedalaman 6898.92-6909 kaki diendapkan di daerah
danau dangkal. Terdapat empat buah sampel minyak yaitu sampel CC-1 DST1, CC-1 DST3, FZE-1 DST1,
dan FZE-1 DST2. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara sampel-sampel
tersebut dan menunjukkan bahwa sampel tersebut diendapkan pada lingkungan danau dalam dan
danau dangkal dengan material organik campuran tumbuhan tingkat tinggi dan alga. Berdasarkan
karakteristik geokimia, sampel minyak yang diambil dari sejumlah sumur tersebut berkorelasi positif
dengan sampel batuan induk. Berdasarkan permodelan sejarah pemendaman diketahui generasi minyak
pada Formasi Basal Talang Akar di area ini dimulai pada Miosen Awal hingga saat ini. Dan padaFormasi
Deltaic Talang Akar di mulai pada Miosen Tengah hingga saat ini.
PENDAHULUAN
Analisis geokimia ini merupakan salah adalah biomarker atau fosil molekuler,
satu metoda yang menitikberatkan hal ini dikarenakan biomarker memiliki
pada analisis komponen kimia struktur kompleks yang dapat
organik yang terkandung pada memberikan informasi lebih banyak
batuan induk dan minyak bumi. Salah mengenai asal muasal pembentukan
satu komponen organik yang penting batuan induk dan minyak bumi itu
69
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
70
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
71
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
72
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
73
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
74
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
75
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
Gambar 1 Perbandingan antara Potential Yield dengan %TOC pada sumur YZD-1
(Peters dan Cassa,1997).
Gambar 2 Perbandingan antara HI dengan %TOC pada sumur YZD-1 (Peters dan
Cassa, 1997).
76
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
77
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
78
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
Gambar 7 Perbandingan antara Potential Yield dengan %TOC pada sumur YY-1
(Peters dan Cassa,1997).
Gambar 8 Perbandingan antara HI dengan %TOC pada sumur YY-1 (Peters dan
Cassa, 1997).
79
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
80
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
81
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
Gambar 14 Perbandingan antara rasio Pr/n-C17 dan Ph/n-C18 pada sampel batuan
induk dan minyak bumi (dalam Hunt, 1996)
82
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
83
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
A B
Gambar 17 Biomarker alkana normal dan isoprenoid pada salah satu sampel
batuan induk YZD-1 8422.3’ (A) dan sampel minyak CC-1 DST1 (B)
A B
Gambar 18 Biomarker alkana normal dan isoprenoid pada salah satu sampel
batuan induk YZD-1 8441.7’ (A) dan sampel minyak CC-1 DST3 (B)
Gambar 19 Diagram segitiga sterana C27, C28, dan C29 pada sampel minyak dan
batuan induk (Huang dan Meinschein, 1979)
84
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
Bicadinane
Bicadinane
Hopane
Oleanane
Hopane
Norhopane
A B
Ts
Oleanane
Tm
Ts
Moretane
Tm
Moretane
Gambar 20 Triterpana (m/z 191) pada salah satu sampel minyak bumi (A) dan
batuan induk (B)
85
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 69 – 86
86