Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (1), 2017, 55-72

Published every June and December

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET)


ISSN:2541-0342 (Online). ISSN:2086-2563 (Print). http://ejournal.upi.edu/index.php/aset

Pengaruh Pelaksanaan Standar Audit Berbasis International Standards On


Auditing (ISA) Terhadap Kualitas Audit
Devianti Yunita Harahap1, NR Handiani Suciati2, Evita Puspitasari3, Sakina
Rachmianty4
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran
[email protected] ; [email protected], [email protected],
[email protected], [email protected]

Abstract. An effort to improve the quality of auditing in Indonesia is achieved by applying the latest auditing
standards, which refer to the International Standards on Auditing (ISA). The purpose of this research is to
examine the influence of the implementation of auditing standards based on International Standards on Auditing
(ISA) towards audit quality. Independent variables of this research is the effects of the implementation of
auditing standards based on International Standards on Auditing (ISA) towards audit quality. The dependent
variable of this research is audit quality. The method that was used in this research is descriptive method by
using the survey research approach of data. The research was employed for a sample consisting of 40 auditors
who work at Public Accounting Firm in Bandung which are registered in Financial Services Authority (FSA)
and Big Four Public Accounting Firm . The analysis method that was used in this research is simple linear
regression anlysis. The result shows that the implementation of auditing standards based on International
Standards on Auditing (ISA) has a significant influence on the audit quality at 15,2%, and the rest of 84,2% is
influenced by other variables which are not included in this research.

Keywords: International Standards on Auditing (ISA), Audit Quality


Abstrak. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas audit di Indonesia adalah dengan diterapkannya standar
audit yang mengacu kepada International Standards on Auditing (ISA) oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI). Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali apakah pelaksanaan standar audit berbasis ISA telah
berpengaruh terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
variabel independen yaitu pelaksanaan standar audit berbasis ISA, sedangkan variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kualitas audit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan jenis penelitian survey data. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 40 auditor pada Kantor Akuntan
Publik Komisariat Wilayah Bandung yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan
standar audit berbasis ISA berpengaruh secara signifikan sebesar 51,6% terhadap kualitas audit, sedangkan
sisanya sebesar 48,4% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Kata Kunci: International Standards on Auditing (ISA), Kualitas Audit

Corresponding Author. [email protected] ; [email protected], [email protected],


[email protected], [email protected]
How to Cite This Article. Harahap, Suciati, Pusputasari, Rachmianty. Pengaruh Pelaksanaan Standar Audit
Berbasis International Standards On Auditing (ISA) Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Riset. Program
Studi Akuntansi. Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia, 9 (1), 55-72
History of Article. Received : 21-11-2016, Revision: 08-12-2016, Published: 14-02-2017

55 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017


DEVIANTI YUNITA HARAHAP, NR HANDIANI SUCIATI, EVITA PUSPITASARI, SAKINA RACHMIANTY/
Pengaruh Pelaksanaan Standar Audit Berbasis International Standards On Auditing (ISA) Terhadap Kualitas
Audit.

PENDAHULUAN Deloitte dan KPMG pada tahun 2000 -


2003. Masyarakat semakin kehilangan
Kerugian yang diakibatkan oleh
kepercayaan terhadap sistem penyusunan
kesalahan pelaporan keuangan tidak hanya
dan pemeriksaan laporan keuangan. Wall
dirasakan oleh perusahaan, tetapi investor,
Street juga mempertanyakan keberadaan
kreditor, auditor, dan masyarakat juga
auditor atas skandal kecurangan yang
terkena dampak tersebut. Profesi akuntan
terjadi pada tahun tersebut.
semakin menghadapi tantangan untuk
Kredibilitas auditor dalam menjaga
dapat mendukung peningkatan nilai
kualitas audit juga diragukan melihat
perusahaan agar dapat bertahan di era
banyaknya pengenaan sanksi administratif
globalisasi. Pemeriksaan laporan keuangan
kepada akuntan publik dan KAP di
yang dilakukan oleh auditor sebagai pihak
Indonesia karena tidak melaksanakan
independen diharapkan dapat mencapai
kewajiban dalam mematuhi peraturan
kualitas audit yang dapat diandalkan.
perundang - undangan tentang akuntan
Watkins et al. (2004) menyatakan bahwa
publik antara lain: menjaga kompetensi
kualitas audit merupakan seberapa sesuai
melalui pelatihan profesional
audit dengan standar audit yang berlaku.
berkelanjutan, berperilaku baik, jujur,
De Angelo (1981) mendefinisikan kualitas
bertanggung jawab, dan mempunyai
audit sebagai probabilitas di mana seorang
integritas yang tinggi, mematuhi dan
auditor menemukan dan melaporkan
melaksanakan standar profesional akuntan
tentang adanya suatu pelanggaran dalam
publik, dan menyampaikan kepada
sistem akuntansi auditeenya. Kesimpulan
Menteri laporan kegiatan usaha, laporan
akhir dari proses audit akan dipengaruhi
keuangan KAP serta laporan realisasi
oleh kualitas pekerjaan auditor dan secara
program tahunan untuk tenaga asing..
tidak langsung akan berpengaruh terhadap
Sanksi administratif dapat berupa
keputusan yang akan diambil oleh pemakai
rekomendasi untuk melaksanakan
laporan keuangan.
kewajiban tertentu, peringatan tertulis,
Keraguan terhadap profesi akuntan
pembatasan pemberian jasa kepada suatu
publik semakin meningkat karena
jenis entitas tertentu, pembatasan
banyaknya kasus manipulasi laporan
pemberian jasa tertentu, pembekuan izin,
keuangan yang melibatkan beberapa KAP
pencabutan izin, dan/atau denda.
yang termasuk dalam kelompok lima besar
seperti Arthur Andersen, PWC, EY,
Tabel 1. Daftar Pengenaan Sanksi Administratif-Akuntan Publik (Tahun 2014)
Jumlah AP yang
No Jenis Sanksi Jenis Pelanggaran
dikenakan sanksi
Penyampaian laporan PPL 41
1 Rekomendasi
SKP tidak terpenuhi 37
SPAP 9
2 Peringatan
Tidak mengikuti PPL 18
3 Pembekuan SPAP 1
4 Denda Keterlambatan pelaporan PPL 28
Total sanksi yang diterbitkan 134
Sumber: Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (2015)

56 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (1), 2017, 55-72

Berdasarkan tabel di atas, Akuntan terhadap standar profesi akuntan publik


Publik yang dikenai sanksi selama maupun ketentuan administratif lainnya.
tahun 2014 disebabkan oleh beberapa
pelanggaran terkait keterlambatan
pelaporan PPL, tidak memenuhi jumlah
SKP yang ditentukan, pelanggaran
Tabel 2. Daftar Pengenaan Sanksi Administratif-Kantor Akuntan Publik (Tahun 2014)
Jumlah AP yang
No Jenis Sanksi Jenis Pelanggaran
dikenakan sanksi
Penyampaian LKU 2012 41
1 Rekomendasi Penyampaian LKU 2013 37
Komposisi Rekan 1
Keterlambatan LKU 2012 58
2 Denda
Keterlambatan LKU 2013 64
Total sanksi yang diterbitkan 174
Sumber: Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (2015)

Sanksi administratif yang lebih tinggi berkaitan dengan keseragaman


dikenakan terhadap KAP tahun 2014 praktik di seluruh dunia.
diakibatkan oleh pelanggaran terkait Sebelum ISA diadopsi di
keterlambatan penyampaian laporan Indonesia, Standar Profesional Akuntan
kegiatan usaha dan kelemahan penerapan Publik (SPAP) mengacu pada standar audit
sistem pengendalian mutu KAP yang berlaku di Amerika Serikat yaitu
berdasarkan hasil pemeriksaan. Dari kedua Generally Accepted Auditing Standards
tabel di atas dapat dilihat masih banyaknya (GAAS). SPAP terdahulu membagi
pelanggaran yang dilakukan oleh Akuntan standar auditing menjadi tiga bagian
Publik maupun KAP terhadap utama, yaitu Standar Umum, Standar
kewajibannya dalam mematuhi peraturan Pekerjaan Lapangan, dan Standar
undang – undang Akuntan Publik, namun Pelaporan. Dalam ISA, tidak ada
data tersebut tidak mewakili bahwa pembagian kategori standar auditing
terdapat kualitas audit yang rendah karena seperti halnya SPAP. Selain perbedaan
total sanksi yang diterbitkan relatif tidak tersebut, terdapat beberapa perbedaan lain
signifikan jika dibandingkan dengan total yang bersifat substantif dan mendasar
seluruh KAP dan AP yang ada di antara ISA dengan standar audit yang
Indonesia. Di samping itu dari total berlaku sebelumnya, diantaranya adalah
pelanggaran yang dilakukan oleh AP (1) penekanan pada audit berbasis risiko,
sebanyak 134, pelanggaran teknis (2) perubahan standar dari rules-based
(pelanggaran terkait dengan penerapan standards ke principles-based standards,
SPAP) hanya sebanyak 10 pelanggaran. (3) penghapusan penggunaan pendekatan
Salah satu upaya untuk matematis pada praktik audit, (4)
meningkatkan kualitas audit di Indonesia penekanan pada professional judgement,
adalah dengan diterapkannya standar audit (5) penilaian dan pelaporan pengendalian
terbaru yang mengacu kepada internal atas pelaporan keuangan, dan (6)
International Standards on Auditing (ISA) penyertaan Those Charged With
oleh IAPI. Seorang partner KPMG, Thong Governance (TCWG) dalam pengawasan
Foo Vung, menyatakan bahwa tujuan ISA suatu entitas. Perbedaan ini akan
adalah membangun sebuah standar yang berdampak pada perubahan cara berpikir
dimengerti, jelas, dan mampu seorang auditor yang melandasi teknik
diaplikasikan secara konsisten sehingga audit tertentu.
dapat memberikan tingkat jaminan yang
57 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017
DEVIANTI YUNITA HARAHAP, NR HANDIANI SUCIATI, EVITA PUSPITASARI, SAKINA RACHMIANTY/
Pengaruh Pelaksanaan Standar Audit Berbasis International Standards On Auditing (ISA) Terhadap Kualitas
Audit.

Tuanakotta (2013 : 4) menyatakan internasional dapat lebih mudah


alasan Indonesia mengadopsi ISA dapat didapatkan dan terus diperbarui.
dilihat dari sisi kekuatan pasar dan nilai Menurut Elfarini (2007) dalam
tambah. Sebelum IAPI pada akhirnya Ramdanialsyah (2010), kepercayaan yang
mengadopsi ISA, beberapa KAP besar besar dari pemakai laporan keuangan
telah menyiapkan diri untuk auditan dan jasa lainnya yang diberikan
mengimplementasikan ISA. KAP tersebut oleh akuntan publik inilah yang akhirnya
umumnya memiliki jaringan global, mengharuskan akuntan publik
sehingga dituntut untuk dapat melayani memperhatikan kualitas audit yang
klien global dan internasional yang telah dihasilkannya. Kualitas audit ini penting
mengadopsi standar – standar dari IFAC. karena dengan kualitas audit yang tinggi,
Mereka telah melaksanakan pelatihan maka akan dihasilkan laporan keuangan
untuk partner dan staf dengan metodologi yang dapat dipercaya sebagai dasar
audit berbasis ISA dimulai dari awal tahun pengambilan keputusan.
2000. Implementasi ISA juga diharapkan
dapat meningkatkan mutu audit sehingga KAJIAN LITERATUR
para investor dan calon investor akan
Auditing dan Standar Auditing
memperoleh laporan keuangan yang lebih
Menurut Committee of Auditing
baik dengan adanya standar baru di
Concepts (2005) Pengertian Auditing
Indonesia. ISA menggambarkan standar
adalah suatu proses sistemik untuk
auditing yang transparan dan berkualitas
memperoleh dan mengevaluasi bukti –
yang telah diterima di seluruh dunia.
bukti secara objektif mengenai suatu
(Lindberg, 2011)
pernyataan tentang kegiatan atau kejadian
Banyaknya pro dan kontra
ekonomis untuk menentukan tingkat
mengenai manfaat dan biaya
kesesuaian antara pernyataan tersebut
mengakibatkan impelementasi ISA di
dengan kriteria yang telah ditentukan, serta
Indonesia harus melalui proses yang
mengkomunikasikan hasilnya kepada
panjang dan memerlukan waktu yang
pihak-pihak yang berkepentingan.
cukup lama. Fenomena ini tidak terlepas
Standar audit merupakan hal yang
dari adanya peningkatan biaya yang akan
krusial dalam mewujudkan audit yang
dikeluarkan oleh KAP seperti biaya
berkualitas unggul. Arens (2014: 52)
pendidikan dan pelatihan, penerbitan
menyatakan bahwa standar auditing
pedoman audit baru, dan dalam ketentuan
merupakan pedoman bagi auditor dalam
ISA akan lebih banyak waktu partner
menjalankan tanggung jawab
untuk ikut serta dalam perikatan.
profesionalnya. Standar Auditing dibuat
Menurut Izma (2011) tujuan dari
berdasarkan konsep dasar. Konsep dasar
clarified ISA adalah untuk meningkatkan
sangat diperlukan karena merupakan dasar
kualitas audit agar dapat mencapai
pembuatan standar yang berguna untuk
konvergensi dengan standar global, namun
memberikan pengarahan dan pengukuran
implementasi akan menjadi sebuah
kualitas dari mana prosedur audit dapat
tantangan bagi sebagian pihak. Beberapa
diturunkan.
area permasalahan timbul menjadi
Adopsi ISA dilakukan dengan
perhatian dalam forum diskusi mengenai
melakukan revisi pada Standar Profesional
implementasi ISA, khususnya bagi para
Akuntan Publik (SPAP) yang selama ini
small and medium practitioners (SMPs).
digunakan sebagai acuan Akuntan Publik
KAP big four lazimnya mendapatkan
dalam memberikan jasanya kepada publik.
pelatihan secara berkala dari kantor pusat,
DSPAP IAPI telah melakuan public
sehingga informasi mengenai standar
hearing dan sosialisasi mengenai standar

58 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (1), 2017, 55-72

audit terbaru yang berlaku dimulai pada ISA dan GAAS yang diambil dari AICPA
tahun 2012. (sumber: aicpa.org/frc) terdiri dari (1)
Persyaratan yang terdapat dalam ISA,
Perbedaan substantif antara ISA dan tidak terdapat dalam GAAS dan (2)
GAAS Perbedaan antara persyaratan yang
Terdapat perbedaan yang bersifat terdapat dalam ISA dan GAAS. Perbedaan
substantif antara Standar Audit yang saat berikut ini merupakan hal yang
ini mengacu kepada ISA dan Standar mengakibatkan perbedaan dalam
Audit terdahulu yang mengacu kepada penerapan SA berbasis ISA, antara lain:
GAAS. Perbedaan yang spesifik antara

Tabel 3. Perbedaan Substantif ISA dan GAAS


No SA / ISA Deskripsi
1 SA 200 / ISA 200 Ruang lingkup tujuan keseluruhan auditor independen
“Tujuan Keseluruhan dalam pelaksanaan suatu audit berdasarkan ISA
Auditor Independen dan mencakup pemberian opini atas kewajaran pelaporan
Pelaksanaan Suatu keuangan dan kepatuhan bahwa laporan keuangan
Audit Berdasarkan telah disusun sesuai dengan pedoman standar yang
Standar Perikatan berlaku. Dalam melakukan audit sesuai dengan ISA,
Audit.” auditor harus memperhatikan aspek kepatuhan dan
kewajaran penyajian laporan keuangan. Dalam GAAS
auditor hanya dituntut untuk menyatakan kewajaran
atas penyajian laporan keuangan.
2 SA 210 / ISA 210 A. Auditor harus mengirimkan surat perikatan audit
“Persetujuan atas kepada klien sebelum dimulainya audit untuk
Syarat-syarat Perikatan menghindari kesalahpahaman yang mungkin terjadi
Audit.” antara auditor dan klien sehubungan dengan proses
audit. Dalam ISA 210 terdapat suatu kondisi dimana
undang - undang dan peraturan mengatur tanggung
jawab manajemen yang diatur dalam paragraf 11 - 12.
Peraturan perundang - undangan mungkin telah
mengatur tentang tujuan dan lingkup audit serta
tanggung jawab manajemen sehingga dalam paragraf
11 dijelaskan bahwa auditor tidak perlu memasukkan
ketentuan perikatan audit tertentu ke dalam surat
perikatan audit. Dalam paragraf 12, surat perikatan
tersebut harus menggunakan kata - kata yang sesuai
dengan peraturan perundang - undangan jika tanggung
jawab manajemen diatur dalam peraturan tersebut.
Persyaratan tersebut tidak termasuk dalam GAAS.
B. Paragraf 18 menjelaskan bahwa auditor harus
mempertimbangkan apakah terdapat benturan antara
standar pelaporan keuangan dan ketentuan tambahan
yang ditetapkan dalam peraturan perundang -
undangan. Jika terdapat suatu benturan, auditor harus
berdiskusi dengan manajemen mengenai sifat
ketentuan tambahan tersebut serta mengambil
tindakan. Ketika tidak terdapat tindakan yang dapat
dilakukan, auditor harus mempertimbangkan untuk
melakukan modifikasi opini auditor. Persyaratan ini
59 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017
DEVIANTI YUNITA HARAHAP, NR HANDIANI SUCIATI, EVITA PUSPITASARI, SAKINA RACHMIANTY/
Pengaruh Pelaksanaan Standar Audit Berbasis International Standards On Auditing (ISA) Terhadap Kualitas
Audit.

tidak terdapat di GAAS.

3 SA 220 / ISA 220 A. Dalam ISA 220 paragraf 21 berisi ketentuan yang
“Pengendalian Mutu berhubungan dengan audit pada perusahaan yang
untuk Audit atas tercata di bursa, yaitu review atas quality control yang
Laporan Keuangan.” dilakukan oleh kementerian keuangan (PPAJP) harus
mempertimbangkan beberapa hal seperti evaluasi atas
independensi firm dalam perikatan audit, konsultasi
atas hal yang menimbulkan perbedaan pendapat telah
dilakukan, dan dokumentasi audit yang dipilih untuk
direview telah mewakili pekerjaan yang dilasanakan.
Persyaratan ini tidak terdapat dalam GAAS.
B. Dalam ISA paragraf 19 dijelaskan bahwa review atas
quality control harus dilaksanakan sebelum laporan
auditor diterbitkan. Dalam GAAS persyaratan ini tidak
dijelaskan secara rinci karena menurut ASB review
atas quality control merupakan review yang
independen.
4 SA 230 / ISA 230 A. Dalam ISA paragraf 14, auditor diwajibkan untuk
“Dokumentasi Audit.” menyusun dokumentasi audit dalam sebuah berkas
audit dan melengkapi proses administratif yang
diperlukan secara tepat waktu dan batas waktu untuk
menyelesaikan kumpulan berkas audit final adalah
tidak lebih dari 60 hari setelah tanggal laporan
auditor.Hal ini tidak diatur dalam standar audit
terdahulu.
B. Dalam ISA dijelaskan bahwa setelah penyusunan
berkas audit final selesai, auditor tidak boleh
menghapus atau membuang dokumentasi audit dalam
sifat apapun sebelum akhir periode retensi. Periode
retensi untuk perikatan audit biasanya tidak lebih
pendek dari lima tahun sejak tanggal laporan auditor
pada laporan keuangan entitas maupun konsolidasian.
5 SA 260 / ISA 260 ISA mengharuskan audior untuk mengkomunikasikan
“Komunikasi Dengan masalah tertentu mengenai independensi. Hal ini
Pihak Yang dijelaskan dalam SA 260 paragraf 13 dan 17 bahwa
Bertanggung Jawab auditor harus memenuhi peryaratan etika yang relevan,
Atas Tata Kelola.” termasuk yang berkaitan dengan independensi,
sehubungan dengan perikatan audit atas laporan
keuangan. Persyaratan tersebut tidak terdapat dalam
GAAS.

60 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (1), 2017, 55-72

6 SA 510 / ISA 510 Paragraf 6(c) dalam ISA 510 mengharuskan auditor
“Perikatan Audit Tahun untuk melakukan prosedur tambahan agar
Pertama - Saldo Awal.” mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat
mengenai apakah saldo awal mengandung kesalahan
penyajian material yang mempengaruhi laporan
keuangan periode saat ini. Auditor dapat mengevaluasi
apakah prosedur audit yang dilakukan dalam periode
berjalan menyediakan bukti yang relevan dengan saldo
awal dan melakukan prosedur audit spesifik untuk
memperoleh bukti yang terkait dengan saldo awal. Hal
ini tidak terdapat dalam GAAS karena menurut ASB
prosedur tersebut tidak memberikan bukti yang cukup
mengenai saldo awal.
7 SA 530/ISA 530 A. Paragraf 13 dalam ISA 530 menjelaskan tentang
"Sampling Audit." masalah anomali (suatu kesalahan penyajian atau
penyimpangan yang secara jelas tidak mewakili
kesalahan penyajian atau penyimpangan dalam suatu
populasi). Dalam keadaan tertentu yang sangat jarang,
saat auditor menemukan anomali dalam suatu sampel,
auditor harus melaksanakan prosedur audit tambahan
untuk memperoleh bukti yang cukup dan tepat bahwa
kesalahan penyajian tersebut tidak berdampak
terhadap unsur sisanya dalam populasi. Ketentuan
mengenai anomali tersebut tidak termasuk pada
GAAS.
B. Dalam ISA 530 paragraf 14 auditor harus
memproyeksikan kesalahan penyajian atau suatu
penyimpangan yang ditemukan dalam sampel ke
populasi saat pengujian saldo (test of details).
Sedangkan dalam GAAS proyeksi kesalahan
penyajian juga relevan untuk pengujian pengendalian
dan pengujian kepatuhan.
8 SA 560 / ISA 560 Paragraf 12(b) dalam ISA menjelaskan tentang bentuk
“Peristiwa Kemudian.” opsional dual dating. Ketentuan dalam poin ini tidak
termasuk pada GAAS karena merupakan hal yang
tidak biasa di Amerika Serikat untuk menerbitkan
laporan auditor yang baru yang di dalamnya terdapat
sebuah paragraf penekanan terhadap suatu hal yang
menjelaskan bahwa prosedur audit atas subsequent
events hanya terbatas untuk perubahan pada laporan
keuangan, seperti yang dijelaskan dalam catatan atas
laporan keuangan yang relevan.
9 SA 570/ISA 570 A. ISA 570 mengharuskan auditor untuk
“Kelangsungan Usaha.” mempertimbangkan asumsi kelangsungan usaha
entitas melalui keseluruhan perikatan. Dalam
merencanakan audit, auditor diharuskan untuk
mempertimbangkan apakah terdapat kondisi atau
peristiwa yang dapat menimbulkan keraguan yang
signifikan terhadap kemampuan entitas untuk
melanjutkan usahanya di masa depan dan untuk tetap
61 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017
DEVIANTI YUNITA HARAHAP, NR HANDIANI SUCIATI, EVITA PUSPITASARI, SAKINA RACHMIANTY/
Pengaruh Pelaksanaan Standar Audit Berbasis International Standards On Auditing (ISA) Terhadap Kualitas
Audit.

waspada selama audit terhadap bukti terkait kondisi


dan peristiwa seperti itu.

Dalam GAAS seksi 570 auditor tidak diharuskan


untuk merancang prosedur audit spesifik hanya untuk
mengidentifikasi peristiwa dan kondisi seperti itu.
GAAS mengharuskan auditor untuk
mempertimbangkan apakah hasil dari prosedur lain
yang dilakukan selama perikatan mengidentifikasi
kondisi dan peristiwa yang secara keseluruhan
dianggap menunjukkan adanya keraguan yang
substansial mengenai kemampuan entitas untuk
melanjutkan usahanya di masa depan.
B. Paragraf 10 dalam ISA mengharuskan auditor untuk
berdiskusi dengan manajemen mengenai dasar
penggunaan asumsi kelangsungan usaha. Sebagai
tambahan, paragraf 12 dalam ISA 570 mengharuskan
auditor untuk mengevaluasi penilaian manajemen.
Seksi 570 dalam GAAS tidak secara eksplisit
menyatakan hal tersebut, kecuali pada keadaan ketika
auditor yakin bahwa terdapat keraguan substansial
mengenai kemampuan entitas untuk melanjutkan
kelangsungan usahanya. Pada keadaan tersebut auditor
diharuskan untuk mempertimbangkan rencana
manajemen saat menghadapi dampak buruk dari
kondisi dan peristiwa yang dapat mempengaruhi
keyakinan auditor.
C. ISA 570 mengharuskan auditor untuk
mempertimbangkan periode yang sama dengan yang
digunakan oleh manajemen dalam membuat penilaian
terkait kelangsungan usaha, sebuah periode yang
setidaknya, tetapi tidak terbatas pada 12 bulan dari
tanggal neraca. ISA 570 juga mengharuskan auditor
untuk bertanya kepada manajemen terkait
pengetahuannya mengenai peristiwa atau kondisi di
luar periode penilaian yang digunakan oleh
manajemen yang mungkin menghasilkan keraguan
signifikan terhadap kemampuan entitas untuk
melanjutkan usahanya di masa depan.
Seksi 570 dalam GAAS menyebutkan bahwa auditor
diharuskan untuk mengevaluasi apakah terdapat
keraguan substansial tentang kemampuan entitas untuk
melangsungkan usahanya sebagai going concern
dalam jangka waktu yang layak, tidak melebihi satu
tahun setelah tanggal laporan keuangan yang diaudit.

62 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (1), 2017, 55-72

D. Ketika terdapat penundaan yang signifikan dalam


persetujuan atas laporan keuangan oleh manajemen
setelah tanggal neraca, ISA 570 menyatakan bahwa
auditor harus mempertimbangkan alasan terkait
penundaan tersebut. Saat penundaan dapat
berhubungan dengan peristiwa atau kondisi terkait
penilaian kelangsungan usaha, auditor dapat
mempertimbangkan untuk melaksanakan prosedur
audit tambahan dan efeknya terhadap kesimpulan
auditor mengenai keberadaan atas ketidakpastian yang
material. Seksi 570 dalam GAAS tidak mengandung
pedoman yang serupa.
10 SA 580/ISA 580 A. Paragraf 15 dalam ISA 580 menjelaskan bahwa
“Representasi Tertulis.” representasi tertulis harus disajikan dalam bentuk surat
representasi yang ditujukan kepada auditor. Jika
peraturan perundang - undangan telah mengatur
manajemen untuk membuat pernyataan publik yang
tertulis mengenai tanggung jawabnya dan auditor
mengganggap pernyataan tersebut cukup mewakili
representasi yang ditentukan dalam paragraf 10 atau
11, maka hal relevan yang telah dicakup oleh
pernyataan tersebut tidak perlu lagi dicantumkan di
dalam surat representasi. Dalam GAAS tidak terdapat
persyaratan tersebut.
B. Dalam ISA paragraf 14 dijelaskan bahwa tanggal
representasi tertulis dari manajemen harus mendekati
tanggal laporan auditor pada laporan keuangan, tetapi
tidak boleh melewati tanggal tersebut. Sedangkan
dalam GAAS, tanggal representasi tertulis dari
manajemen sama dengan tanggal laporan auditor.
11 SA 600/ISA 600 ISA 600 tidak mengizinkan laporan auditor atas
“Pertimbangan Khusus- laporan keuangan grup untuk menggunakan referensi
Audit Atas Laporan kepada auditor komponen kecuali diwajibkan oleh
Keuangan Grup hukum atau peraturan untuk memasukkan referensi
(Termasuk Pekerjaan tersebut. Seksi 600 dalam GAAS memperbolehkan
Auditor Komponen).” auditor untuk membuat referensi kepada auditor
komponen dalam laporan auditor atas laporan
keuangan grup.
12 SA 620/ISA 620 Paragraf 14 dalam ISA menjelaskan bahwa auditor
“Penggunaan Pekerjaan tidak boleh mengacu ke pekerjaan seorang pakar
Seorang Pakar auditor dalam laporan auditor yang berisi suatu opini
Auditor.” tanpa modifikasi kecuali diharuskan oleh peraturan
perundang - undangan. Jika pengacuan itu diharuskan
oleh peraturan perundangan, auditor harus
menjelaskan dalam laporan auditor bahwa pengacuan
tersebut tidak mengurangi tanggung jawab auditor atas
opini auditor tersebut. Hal ini tidak termasuk dalam
GAAS.

63 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017


DEVIANTI YUNITA HARAHAP, NR HANDIANI SUCIATI, EVITA PUSPITASARI, SAKINA RACHMIANTY/
Pengaruh Pelaksanaan Standar Audit Berbasis International Standards On Auditing (ISA) Terhadap Kualitas
Audit.

13 SA 700/ISA 700 A. Kerangka kepatuhan


“Perumusan Suatu Paragraf 7(b), 19, dan 36 dalam SA 700 menjelaskan
Opini Dan Pelaporan tentang ketentuan laporan keuangan yang disusun
Atas Laporan sesuai dengan kerangka kepatuhan. GAAS tidak
Keuangan.” mencantumkan peraturan tersebut karena hanya
mengakui kerangka pelaporan keuangan yang disusun
sesuai dengan kerangka penyajian wajar.
B. Tanggung jawab auditor
Paragraf 30 dalam ISA 700 mensyaratkan auditor
untuk memasukkan pernyataan bahwa standar auditing
mengharuskan auditor untuk mematuhi ketentuan
etika. Pernyataan tersebut termasuk dalam laporan
auditor pada bagian "Tanggung Jawab Auditor". Hal
ini tidak termasuk dalam ketentuan GAAS.
C. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
Paragraf 26 dalam SA 700 mengharuskan laporan
untuk menggambarkan tanggung jawab manajemen
dalam menyiapkan laporan keuangan. Deskripsi
tersebut harus termasuk penjelasan bahwa manajemen
bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku dan atas pengendalian internal yang dipandang
perlu oleh manajemen untuk memungkinkan
penyusunan laporan keuangan yang bebas dari
kesalahan penyajian yang material, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Seksi
700 dalam GAAS mengharuskan laporan auditor
untuk menyatakan tanggung jawab ini termasuk
perencanaan, implementasi, dan pemeliharaan
pengendalian internal yang relevan dengan
penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan.
14 ISA 705/SPA 705 A. Kerangka kepatuhan
“Modifikasi Terhadap Paragraf 23 (b) dalam ISA 705 berisi petunjuk untuk
Opini Dalam Laporan memodifikasi opini pada laporan keuangan yang
Auditor Independen.” disusun sesuai kerangka kepatuhan yang tidak
termasuk dalam GAAS.
B. Beberapa ketidakpastian Paragraf 10 dalam ISA 705
mengharuskan auditor untuk tidak menyatakan
pendapat (disclaim an opinion) ketika dalam kondisi
yang sangat jarang dan melibatkan banyak
ketidakpastian, auditor menyimpulkan tidak mungkin
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
karena adanya potensi interaksi ketidakpastian dan
kemungkinan dampak kumulatif pada laporan
keuangan meskipun auditor telah memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat tentang ketidakpastian
tersebut.
Seksi 705 dalam GAAS tidak termasuk ketentuan
tersebut karena opini disclaimer hanya sesuai jika

64 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (1), 2017, 55-72

auditor tidak dapat mengumpulkan bukti audit yang


cukup dan tepat.

15 ISA 710/SPA 710 ISA 710 menjelaskan tentang pelaporan dalam


“Informasi Komparatif peraturan perundang-undangan lain yang tidak berlaku
– Angka Korespondensi dalam GAAS, termasuk angka korespondensi yang
Dan Laporan Keuangan tidak tercakup dalam laporan auditor.
Komparatif.”
16 ISA 720/SPA 720 A. Tujuan dari ISA 720 dan persyaratan yang sesuai tidak
“Tanggung Jawab secara spesifik terbatas pada dokumen yang pada hal
Auditor Atas Informasi ini auditor menyadarinya. Namun, ISA 720
Lain Dalam Dokumen menyatakan bahwa “dokumen yang berisi laporan
Yang Berisi Laporan keuangan auditan” mengacu pada laporan tahunan
Keuangan Auditan.” (atau dokumen sejenis) yang dikeluarkan untuk
pemilik (atau pemangku kepentingan lainnya) yag
berisi laporan keuangan yang telah diaudit beserta
laporan auditor. ISA 720 lebih lanjut menyatakan
bahwa hal itu dapat diterapkan, disesuaikan seperlunya
dalam keadaan, untuk dokumen lain yang berisi
laporan keuangan yang telah diaudit.
Seksi 720 dalam GAAS menjelaskan bahwa tujuan
auditor adalah untuk merespon dengan tepat, dan
persyaratannya yaitu membaca informasi lainnya
ketika auditor menyadari bahwa dokumen yang berisi
laporan keuangan yang diaudit dan laporan auditor
termasuk informasi lain dapat merusak kredibilitas
laporan keuangan dan laporan auditor.
B. ISA 720 mengharuskan auditor untuk melakukan
pengaturan yang tepat dengan manajemen atau pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola untuk
memperoleh informasi lain sebelum tanggal pada
laporan auditor. GAAS menerapkan persyaratan yang
sama namun auditor harus memperoleh informasi lain
tersebut sebelum tanggal laporan auditor dirilis.
17 ISA 800/SPA 800 A. Laporan auditor
“Pertimbangan Khusus Paragraf 13 dalam ISA 800 mengharuskan laporan
- Audit Atas Laporan auditor untuk menjelaskan tujuan atas penyusunan
Keuangan Yang laporan keuangan dan, jika diperlukan, pengguna yang
Disusun Sesuai Dengan dituju, atau pengacuan pada suatu catatan atas laporan
Kerangka Bertujuan keuangan yang berisi informasi tentang hal tersebut.
Khusus.” Seksi 800 dalam GAAS tidak termasuk persyaratan
tersebut ketika laporan keuangan bertujuan khusus
disusun sesuai basis akuntansi kas atau pajak.

65 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017


DEVIANTI YUNITA HARAHAP, NR HANDIANI SUCIATI, EVITA PUSPITASARI, SAKINA RACHMIANTY/
Pengaruh Pelaksanaan Standar Audit Berbasis International Standards On Auditing (ISA) Terhadap Kualitas
Audit.

B. Paragraf 14 dalam ISA 800 mengharuskan laporan


auditor untuk memasukkan paragraf "Penekanan Suatu
Hal" yang memperingatkan pengguna bahwa laporan
keuangan disusun sesuai dengan kerangka bertujuan
khusus, dan sebagai hasilnya, laporan keuangan belum
tentu sesuai untuk tujuan lain. Dalam GAAS ketentuan
ini tidak termasuk.
18 ISA 805/SPA 805 A. Paragraf 9 dalam ISA 805 mengharuskan auditor
“Pertimbangan Khusus untuk mempertimbangkan apakah format laporan yang
- Audit Atas Laporan diharapkan tepat dalam situasi. Hal ini tidak termasuk
Keuangan Tunggal Dan dalam ketentuan GAAS.
Unsur, Akun, Atau Pos B. Paragraf 12 dalam ISA 805 mensyaratkan auditor
Spesifik Dalam Suatu untuk menyatakan opini terpisah untuk setiap
Laporan Keuangan.” perikatan ketika auditor melaksanakan suatu perikatan
untuk melaporkan suatu laporan keuangan tunggal
atau unsur spesifik dalam suatu laporan keuangan
yang bersamaan dengan suatu perikatan audit atas
laporan keuangan entitas yang lengkap. Dalam GAAS
paragraf .16 mengharuskan opini terpisah berada pada
laporan auditor yang berbeda dan bahwa laporan pada
elemen tertentu mencakup informasi tentang laporan
auditor dalam satu set laporan keuangan entitas.
C. Paragraf .20 dalam GAAS mengatasi tentang kasus
audit elemen tertentu dari laporan keuangan ketika
pendapat dalam laporan auditor di laporan keuangan
entitas dimodifikasi dan modifikasi opini auditor
relevan dengan audit dari elemen tertentu. Dalam
kasus tersebut auditor diperlukan untuk menyatakan
adverse opinion atau disclaim opinion pada elemen
spesifik, tergantung pada alasan untuk modifikasi
opini auditor pada satu set laporan keuangan.
Persyaratan seperti ini tidak termasuk dalam ISA.
D. Paragraf 16 dalam ISA 805 mengatasi situasi ketika
auditor menyimpulkan bahwa perlu untuk menyatakan
sebuah adverse opinion atau disclaim an opinion pada
satu set laporan keuangan entitas secara keseluruhan,
tetapi dalam konteks audit terpisah dari elemen
tertentu yang termasuk dalam laporan keuangan,
auditor tetap menganggap tepat untuk menyatakan
opini yang dimodifikasi pada elemen itu. Selain hal –
hal dalam ISA, paragraf .21 seksi 805 menghindari
pelaporan ketika elemen spesifik, atau didasarkan pada
ekuitas pemangku kepentingan entitas atau laba bersih.
19 ISA 810/SPA 810 A. Paragraf 6-7 mencakup persyaratan yang berkaitan
“Perikatan Untuk dengan (a) kriteria yang ditetapkan oleh hukum atau
Melaporkan Ikhtisar peraturan, (b) situasi di mana hukum atau peraturan
Laporan Keuangan.” tidak memerlukan laporan keuangan yang telah audit
tersedia, dan (c) menerima perikatan jika diperlukan
oleh hukum atau peraturan untuk melakukannya. Hal

66 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (1), 2017, 55-72

ini tidak termasuk dalam ketentuan GAAS

B. Paragraf 9 memungkinkan penggunaan dua frase yang


berbeda ketika memberikan opini pada ikhtisar
laporan keuangan. Paragraf 14 dalam GAAS hanya
mencakup satu dari frase ini, yaitu konsisten dengan
praktik.
C. Paragraf 10-11 mengatasi situasi ketika regulasi
mengatur kata – kata opini pada ikhtisar laporan
keuangan dalam hal yang berbeda dari yang dijelaskan
dalam ISA 810. Hal ini tidak termasuk dalam
ketentuan GAAS
D. Paragraf 15 mengharuskan auditor untuk
mengevaluasi kelayakan penggunaan pihak yang
dituju yang berbeda, jika pihak yang dituju oleh
ikhtisar laporan keuangan tidak sama dengan pihak
yang dituju oleh laporan auditor atas laporan keuangan
auditan. Hal ini tidak termasuk dalam ketentuan
GAAS
E. Paragraf 17 dalam ISA mengatasi elemen pelaporan
ketika laporan auditor pada laporan keuangan yang
diaudit berisi opini wajar dengan pengecualian, suatu
paragraf Penekanan Suatu Hal, atau suatu paragraf Hal
lain. Dalam ISA 810 pernyaratan dalam paragraf
tersebut hanya berlaku ketika auditor menyatakan
opini yang tidak dimodifikasi pada ikhtisar laporan
keuangan. Dalam seksi 810 GAAS paragraf .20
berlaku ketika auditor mengungkapkan pendapat yang
tidak dimodifikasi atau adverse opinion terhadap
ikhtisar laporan keuangan.
F. Paragraf 20 dalam ISA memuat tentang persyaratan
pembatasan atas distribusi atau penggunaan laporan
auditor, dimana dalam GAAS penggunaan laporan
auditor yang dibatasi, bukan distribusinya.
Kualitas Audit kompetensi dan kode etik auditor.
PCAOB mendefinisikan kualitas Independensi dan kompetensi menjadi
audit sebagai pemenuhan kebutuhan faktor penting yang harus dimiliki seorang
investor untuk audit independen dan dapat auditor dalam rangka pelaksanaan tugas
diandalkan serta komunikasi komite audit audit. Namun, penekanan terhadap prinsip
yang kuat dalam: independensi masih belum signifikan. Hal
• Laporan keuangan, termasuk ini berkaitan dengan independensi sebagai
pengungkapan terkait konsep yang masih abstrak karena
• Assurance tentang pengendalian berhubungan dengan sikap mental
internal (Kinney, 1999).
• Peringatan going concern The International Auditing and
Menurut Porter et al., (2003) Assurance Standards Board (IAASB)
berdasarkan konsep auditing, kualitas audit telah membangun sebuah kerangka untuk
berhubungan dengan independensi, kualitas audit. Kerangka tersebut terdiri
67 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017
DEVIANTI YUNITA HARAHAP, NR HANDIANI SUCIATI, EVITA PUSPITASARI, SAKINA RACHMIANTY/
Pengaruh Pelaksanaan Standar Audit Berbasis International Standards On Auditing (ISA) Terhadap Kualitas
Audit.

atas unsur-unsur berikut ini: (1) Input, (2) diterapkan oleh tim audit dengan
Process, (3) Output, (4) Key Interactions menggunakan penilaian (judgment) terbaik
within the Financial Reporting Supply mereka. Kemampuan untuk membuat
Chain, (5) Contextual Factors. Selain itu penilaian secara langsung mempengaruhi
Knechel et al. (2012) mengelompokkan kualitas audit, semakin baik kapabilitas
indikator kualitas audit ke dalam empat seorang personil audit akan semakin baik
kategori yaitu (1) inputs, (2) process, (3) pula hasil dari audit tersebut. Diharapkan
outcomes, dan (4) context. Kategori dengan adanya implementasi standar audit
indikator kualitas audit yang digunakan berbasis ISA akan meningkatkan kualitas
dalam penelitian ini adalah inputs. Dalam audit melalui peningkatan kualitas
penelitian Knechel dijelaskan bahwa penilaian (judgment) dari personil audit
inputs berkaitan dengan karakteristik yang digunakan dalam melaksanakan audit
individu tim audit seperti skeptisisme yang dipengaruhi oleh factor-faktor yang
profesional, pengetahuan, dan keahlian terdapat dalam inputs, yaitu (1) insentif
dalam melakukan audit. dan motivasi, (2) skeptisisme profesional,
(3) pengetahuan dan keahlian, (4) tekanan
Kerangka pemikiran dan Hipotesis dalam perusahaan.
Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran
Sumber daya yang dibutuhkan tersebut, hipotesis yang diambil pada
dalam audit bergantung pada personil tim penelitian ini adalah:
audit yang tersedia untuk sebuah H1 : Pelaksanaan standar auditing
perikatan, kemampuan dan keahlian tim berbasis internasional
audit, serta teknologi dan metodologi audit berpengaruh terhadap kualitas
yang digunakan. Salah satu ciri dari proses audit.
audit adalah tingkat upaya auditor perlu
disesuaikan untuk setiap klien dalam
struktur metodologi audit dasar yang
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini variabel
operasional yang akan diteliti sebagai
dasar dalam menyusun kuesioner
penelitian, sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Standar Auditing
berbasis International (X)
Variabel ini dijabarkan dalam
bentuk indikator yang dianggap
akan mewakili keberadaan variabel
yang bersangkutan yaitu Standar
Perikatan Audit. Semua item
pernyataan diukur pada skala
Likert..
2. Kualitas Audit (Y)
Indikator kualitas audit pada
kuesioner penelitian ini diambil
dari indikator yang dibangun oleh
Knechel et al. (2012). Semua item
pernyataan diukur pada skala
Likert.

68 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (1), 2017, 55-72

Pelaksanaan Standar Audit


Berbasis Internasional (X)
Kualitas Audit (Y)

Gambar 1. Model Penelitian

Adapun operasionalisasi variabel yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 . Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Pelaksanaan Standar Standar Audit SA 200, SA 210, SA 220, Ordinal
Auditing Berbasis spesifik yang SA 230, SA 260, SA 510,
Internasional (X) ditekankan pada SA SA 560, SA 570, SA 580,
Sumber: berbasis ISA. SA 600, SA 620, SA 700,
aicpa.org/FRC SA 705, SA 710, SA 720,
SA 800, SA 805, SA 810
Kualitas Audit (Y) Input untuk • Insentif dan motivasi Ordinal
Sumber: melaksanakan audit. • Skeptisisme profesional
Knechel et al. (2012) • Pengetahuan dan
keahlian
• Tekanan dalam
perusahaan

Populasi target dalam penelitian ini Y = Kualitas Audit


adalah auditor dibatasi dengan jabatan A = Konstanta
supervisor dan partner pada Kantor Β = Koefisien Regresi Pelaksanaan
Akuntan Publik (KAP) Komisariat Standar Audit Berbasis
Wilayah Bandung yang terdaftar di OJK Internasional
dan KAP Big Four. Alasan pemilihan kota X = Pelaksanaan Standar Audit
Bandung sebagai wilayah penelitian Berbasis Internasional
adalah karena kota Bandung memiliki ε = Error
KAP yang karakteristiknya secara
keseluruhan hampir sama dengan KAP HASIL DAN PEMBAHASAN
yang berada di Jakarta sehingga
diharapkan dapat mewakili hasil Berdasarkan hasil pengujian yang
penelitian. Beberapa KAP di Bandung telah dilakukan dapat diketahui bahwa
telah terdaftar di OJK dan pasar modal, item pernyataan yang terdapat pada
selain itu terdapat KAP yang secara kuesioner dapat dikatakan valid dan
khusus menangani bidang perbankan dan reliabel. Dari hasil penghitungan uji t, nilai
BPK, serta terdapat KAP yang merupakan t hitung 2,605 lebih besar dari t tabel 1,684
perwakilan dari luar negeri. dan nilai signifikansi 0,000 < 0,005 maka
Bentuk hubungan yang paling diputuskan untuk menolak Ho sehingga Ha
sederhana antara variabel X dengan diterima, artinya dengan tingkat
variabel Y adalah berbentuk garis lurus kepercayaan 95% dapat disimpulkan
atau berbentuk hubungan linier yang bahwa Pelaksanaan Standar Audit
disebut dengan regresi linier sederhana. Berbasis Internasional berpengaruh
Model regresi yang digunakan dapat signifikan terhadap Kualitas Audit.
dirumuskan dengan persamaan sebagai Dari pengujian persamaan regresi
berikut: linier sederhana yang telah dilakukan,
dapat terlihat adanya pengaruh positif
Keterangan :
69 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017
DEVIANTI YUNITA HARAHAP, NR HANDIANI SUCIATI, EVITA PUSPITASARI, SAKINA RACHMIANTY/
Pengaruh Pelaksanaan Standar Audit Berbasis International Standards On Auditing (ISA) Terhadap Kualitas
Audit.

antara Pelaksanaan Standar Audit Berbasis hasil analisis data memperlihatkan bahwa
Internasional terhadap Kualitas Audit. nilai pengaruh yang tidak cukup besar
Selanjutnya dari hasil pengujian koefisien merupakan peluang untuk
determinasi, besarnya pengaruh mengembangkan penelitian mengenai
Pelaksanaan Standar Audit Berbasis kualitas audit khususnya pada KAP
Internasional terhadap Kualitas Audit menengah di berbagai kota di Indonesia.
adalah sebesar 15,8%. Sedangkan Selain itu diharapkan dapat dilaksanakan
pengaruh dari variabel lain yang tidak juga penelitian kualitatif mengenai hal
diamati dalam penelitian ini adalah sebesar yang sama pada KAP yang terdaftar di
84,2%. Besarnya pengaruh Pelaksanaan Forum of Firm (FOF) yang merupakan
Standar Audit Berbasis International asosiasi KAP yang memiliki jaringan
Standards on Auditing (ISA) yang internasional, dimana KAP yang tergabung
merupakan pedoman bagi auditor dalam dalam FOF diharapkan mempunyai
melaksanakan audit dimana ketentuan di kesamaan kualitas audit atas laporan
dalamnya harus dipatuhi agar dapat keuangan yang diantaranya laporan
menghasilkan kualitas audit yang baik keuangan yang memiliki cakupan lintas
terhadap Kualitas Audit pada KAP negara.
Komisariat Wilayah Bandung yang
Terdaftar di OJK dan KAP Big Four
DAFTAR PUSTAKA
ternyata menunjukkan nilai yang tidak
cukup besar, hal ini dapat dilatarbelakangi AICPA. Substantive Differences Between
oleh fakta bahwa KAP Komisariat the International Standards on
Wilayah Bandung yang Terdaftar di OJK Auditing and Generally Accepted
dan KAP Big Four sudah melaksanakan Auditing Standards.
auditnya dengan baik. Seperti yang telah http://www.aicpa.org/InterestArea
dijelaskan sebelumnya bahwa pada KAP s/FRC/AuditAttest/Downloadable
Big Four senantiasa dilakukan pelatihan Documents/Clarity/Substantive_
yang intensif. Differences_ISA_GASS.pdf. 26
Hasil penelitian ini sesuai dengan April 2015 (18.30)
penelitian yang telah dilakukan oleh
Nazatul Izma (2011) yang menyatakan Alim, M.N, T. Hapsari, dan L. Purwanti.
bahwa implementasi ISA bertujuan untuk 2007. Pengaruh Kompetensi Dan
meningkatkan kualitas audit yang Independensi terhadap Kualitas
konvergen dengan tren global. Selain itu, Audit dengan Etika Auditor
penelitian ini sesuai dengan penelitian Sebagai Variabel Moderasi.
Husni T (2010) yang menunjukkan bahwa https://www.academia.edu/294481
independensi dan standar auditing, baik 6/Pengaruh_Kompetensi_dan_Inde
secara parsial maupun bersama-sama pendensi_terhadap_Kualitas_Audit
berpengaruh terhadap kualitas audit. _dengan_Etika_Auditor_sebagai_V
ariabel_Moderasi. 24 Maret 2015
(10.51)
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian Arens, Beasley, & Elder. 2014. Auditing
hipotesis yang telah dilakukan maka dapat and Assurance Service-An
disimpulkan bahwa Pelaksanaan Standar Integrated Approach. Prentice
Audit Berbasis Internasional berpengaruh Hall, International Edition.
yang signifikan terhadap Kualitas Audit di
KAP Komisariat Wilayah Bandung yang Barros, A.C.H, F. Gielen, dan J. Hegarty.
terdaftar di OJK dan KAP Big Four. Dari 2004. Implementation of

70 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (1), 2017, 55-72

International Accounting and Standards with International


Auditing Standards. Standards on Auditing.
http://www.worldbank.org/ifa/Less http://www.nexia.com/assets/pdfdo
onsLearned_ROSC_AA.pdf. 28 wnloads/audit/Comparison_of_US
Februari 2015 (18:10) A_GAAS_with_ISAs%28CPAJour
Charles, P. dan G. Evgenia. 2010. nal-April%202011%29.pdf. 3
Obstacles to the Implementation Of Maret 2015 (21.00)
International Auditing Standards.
http://asbbs.org/files/2010/ASBBS PCAOB. 2013. Audit Quality Indicators.
2010v1/PDF/P/Pineno.pdf. 12 http://pcaobus.org/. 14 Juni 2015.
Maret 2015 (16.22) (22.00)
Darmawan, P. Kajian Perbedaan SPAP
dengan ISA. Riduwan, A. Penulisan Sumber Kutipan
https://www.academia.edu/654951 dan Daftar Pustaka.
7/KAJIAN_PERBEDAAN_SPAP_ https://www.academia.edu/575655
DENGAN_ISA. 21 Februari 2015 5/PENULISAN_SUMBER_KUTI
(22:06) PAN_DAN_DAFTAR_PUSTAKA
_Harvard_-
De Angelo, L.E. 1981. Auditor Size and American_Psychological_Associati
Audit Quality. Journal of on_Style. 26 Februari 2015 (21:21)
Accounting and Economics
Volume 3 Nomor 3: 183-199. Sekaran, U. 2006. Metodologi Penelitian
North-Holland Publishing untuk Bisnis. Salemba Empat.
Company. Jakarta.

IAASB. A Framework for Audit Quality. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis.
https://www.ifac.org/system/files/p Alfabeta. Bandung.
ublications/files/A%20Framework
%20for%20Audit%20Quality.pdf. Suryanto, R. 2014. Implementasi ISA di
19 Juni 2015. (19.00) Indonesia.
https://dailyrudy.files.wordpress.co
IAPI. 2013. Standar Profesional Akuntan m/2014/04/isa-implementasi-isa-di-
Publik. Salemba Empat. Jakarta. indonesia-rudy-suryanto.pptx. 21
Februari 2015 (21:53)
Izma, N. 2011. Clarified ISAs to Raise
Audit Quality, Fees, Reduce Risks. Tuanakotta, T.M. 2013. Audit Berbasis
http://www.mia.org.my/at/at/2011/ ISA (International Standards on
04/03.pdf. 15 April 2015 (11.00) Auditing).Edisi Pertama. Salemba
Empat. Jakarta.
Knechel, W. R, G. Krishnan, M. Pevzner,
L. Shefchik, U. Velury. 2012. Audit Wooten, Thomas C. 2003. Research about
Quality: Insights From The Audit Quality. The CPA Auditing
Academic Literature. Journal.
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.
cfm?abstract_id=2040754. 15 Juni
2015 (21.00)

Lindberg, D. L dan D. L Seifert. 2011. A


Comparison of U.S. Auditing

71 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017


DEVIANTI YUNITA HARAHAP, NR HANDIANI SUCIATI, EVITA PUSPITASARI, SAKINA RACHMIANTY/
Pengaruh Pelaksanaan Standar Audit Berbasis International Standards On Auditing (ISA) Terhadap Kualitas
Audit.

72 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.1 | 2017

Anda mungkin juga menyukai