Journal - Prima Artha N - L13118067 - Penginderaan Jauh
Journal - Prima Artha N - L13118067 - Penginderaan Jauh
184
Fuady, A. et al. 2018. Analisis Perubahan Penutupan … (01): 184-192
dan teknik penginderaan jauh, serta fitur- alat tulis, GPS Garmin/ GPS Essential,
fitur alami. (Hendarto, 2010) Kamera yang mencakup spesifikasi Geotag,
Laptop yang dilengkapi program Semi
Citra Penginderaan Jauh merupakan
Automatic Classification Plugin, Quantum
gambaran yang tampak dari suatu objek
Gis, dan WPS. Pengambilan sampel
yang diamati yang diperoleh dari hasil
menggunakan teknik insidental sampling.
proses alat perekaman sensor atau alat
Pengolahan data menggunakan metode
pantul lainnya yang berupa gambaran
supervisied analysis.
planimetriknya citra landsat. Aplikasi
penginderaan jauh sesuai dengan sifatnya Tahapan penelitian dimulai dengan
yang multiguna sehingga penggunanya persiapan citra landsat 8 dengan
dapat disesuaikan dengan kepentingan dan mengunduhnya earthexplorer.usgs.gov,
kebutuhan dari pengguna itu sendiri Data landsat yang digunakan dalam
(Pranomo, 2010). penelitian ini adalah Provinsi Kalimantan
Selatan khususnya pada Taman Hutan
Landsat 8 disebut sebagai satelit dengan
Raya Sultan Adam Kabupaten Banjar.Citra
misi melanjutkan landsat 7 dengan
landsat 8 ini terbagi menjadi beberapa band
spesifikasi tambahan. Ini terlihat dari
maka harus dilakukan proses stack band
karakteristiknya yang mirip dengan landsat
agar bandnya menjadi satu dengan
7, baik resolusinya (spasial, temporal,
menggunakan software quantum gis pada
spektral), metode koreksi, ketinggian
tools SCP (Semi Automatic Classification
terbang maupun karakteristik sensor yang
Plugin) . Kemudian setelah itu masuk pada
dibawa. Seperti dipublikasikan oleh USGS,
tahap band komposit yaitu menyusun
satelit landsat 8 terbang dengan ketinggian
kombinasi band 432 dengan tujuan
705 km dari permukaan bumi dan memiliki
mendapatkan hasil warna natural agar
area scan seluas 170 km x 183 km
warna tampak seperti keadaan dilapangan.
(Purwanto, 2015)
Pengolahan klasifikasi data landsat
Berdasarkan beberapa ulasan
dilakukan dengan membuat ROI (Region Of
permasalahan tersebut melatarbelakangi
Interest) atau semacam contoh sampel
penulis untuk mencoba melakukan
untuk mengklasifikasikan penutupan lahan.
penelitian tentang analisis perubahan
Semakin banyak ROI yang dibuat maka
penutupan lahan menggunakan citra landsat
sebaik pula hasil yang didapatkan tetapi
di taman hutan raya sultan adam. Dan
untuk penggunaan pada penelitian ini
tujuan dari penelitian tersebut adalah
minimal 3 ROI untuk tiap satu contoh
menganalisispenutupan lahan pada tahun
penutupan lahan. Algoritma yang digunakan
2013 dan 2016, serta menganalisis
dalam klasifikasi penutupan lahan ini adalah
perubahan penutupan lahan. Penelitian
minimum distance.
diharapkan dapat menjadikan acuan bagi
pengguna dalam monitoring perubahan Hasil pengklasifikasian ini di uji dulu
penutupan lahan dan sumbangan bagi ilmu untuk matrik kesalahan dan bilangan
pengetahuan khususnya terkait teknologi kappanya apakah sudah mendekati dengan
penginderaan jauh atau sistem informasi kebenarannya atau belum. Jika dikatakan
geografis (SIG) untuk mengetahui sudah mendekati yaitu minimal 80% maka
perubahan penutupan lahan, serta membuat hasil sudah tidak diragukan lagi. Setelah
kebijakan atas terjadinya perubahan proses ini masuk pada tahap land cover
penutupan lahan. change yaitu suatu tools yang digunakan
untuk mengetahui perubahan yang terjadi
pada penutupan lahan selama periode
METODE PENELITIAN 2013-2016. Observasi dan wawancara juga
digunakan dalam penelitian guna untuk
mendukung hasil dari analisis perubahan
Penelitian ini dilaksanakan di Taman penutupan lahan ini.
Hutan Raya Sultan Adam dengan waktu
penelitian selama 10 bulan. Bahan-bahan
yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu
Citra Landsat 8 perekaman 19 juni tahun
2013 dan 8 april tahun 2016, serta batas
Taman Hutan Raya Sultan Adam.
Sedangkan peralatan yang digunakan yaitu
185
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 01 No. 2 Edisi Oktober 2018
Tabel 1. Hasil uji akurasi penutupan lahan dari interpretasi citra landsat 8 pada 19 juni 2013
Matriks Kesalahan
Acuan
Tidak
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Terklasifikasi
Hutan 0 0 91 0 0 0 0 0 91
Lahan Terbuka 0 0 0 5 0 0 0 0 5
Permukiman 0 0 0 0 4 0 0 0 4
Pertanian 0 0 0 0 0 6 0 0 6
Semak Belukar 0 0 0 0 0 2 3 0 5
Tubuh Air 0 0 0 0 1 0 0 5 6
Akurasi Kelas tidak terklasifikasi [%] = nan Akurasi Pengguna [%] = nan Kappa = nan
Akurasi Kelas Awan [%] = 100.0 Akurasi Pengguna [%] = 100.0 Kappa = 1.0
Akurasi Kelas Hutan [%] = 100.0 Akurasi Pengguna [%] = 100.0 Kappa = 1.0
Akurasi Kelas Lahan Terbuka [%] = 100.0 Akurasi Pengguna [%] = 100.0 Kappa = 1.0
Akurasi Kelas Permukiman [%] = 80.0 Akurasi Pengguna [%] = 30.76 Kappa = 0.30
Akurasi Kelas Pertanian [%] = 75.0 Akurasi Pengguna [%] = 100.0 Kappa = 1.0
Akurasi Kelas Semak Belukar [%] = 100.0 Akurasi Pengguna [%] = 17.64 Kappa = 0.17
Akurasi Kelas Tubuh Air [%] = 100.0 Akurasi Pengguna [%] = 62.5 Kappa = 0.62
Sumber : Hasil matriks kesalahan dari pengolahan data landsat Tahun 2013
Tabel 1 ini menjelaskan tentang akurasi mencapai 100% ini bisa didapatkan
seberapa besar nilai akurasi dan nilai kappa dengan melakukan beberapa kali
pada intrepretasi penutupan lahan dengan pengulangan pada proses pendigitasian.
menggunakan citra landsat 8 pada tahun Sedangkan untuk nilai akurasi yang rendah
2013. Nilai akurasi paling tinggi mencapai ini disebabkan terjadinya deliniasi pada
100% pada penutupan awan, hutan, lahan proses digitasi pada beberapa penutupan
terbuka, semak belukar, dan tubuh air. Nilai lahan. Matriks kesalahan pada tahun 2013
akurasi paling terendah mencapai 17.64% ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan
pada penutupan lahan semak belukar. Nilai akurasi tinggi tapi secara segi pengguna
186
Fuady, A. et al. 2018. Analisis Perubahan Penutupan … (01): 184-192
masih kurang karena nilai akurasi pada dari adanya krisis ekonomi dan majunya
pengguna tidak semuanya mencapai 100%. infrastuktur serta bertambahnya jumlah
Berdasarkan data penutupan lahan tahun penduduk. Hal ini menyebabkan adanya
2013, tipe penutupan lahan yang paling luas tekanan fisik berupa perambahan secara
adalah penutupan lahan hutan sebesar besar-besaran terhadap kawasan hutan.
38811 ha 32.89% yang diikuti dengan Perambahan ini berimplikasi terhadap
semak belukar sebesar 22072 ha 18.70%, banyaknya jejak perambahan yang
luas lahan terbuka sebesar 14187 ha 12.05 ditemukan selama penelitian yang ditandai
%, luas lahan pertanian 23716 ha 20.10%, dengan bergamnya jenis vegetasi penyusun
luas permukiman 10664 ha 9.04% dan luas hutan dan semak belukar. Hasil klasifikasi
tubuh air 6179 ha 5.23%. Kondisi lahan penutupan lahan pada tahun 2013 dapat
tahun 2013 dapat dikatakan berada pada dilihat pada gambar 1.
kondisi yang memprihatinkan sebagai akibat
Berdasarkan hasil uji akurasi terhadap satelit pada tahun 2016 dengan cara
hasil penutupan lahan dari interpretasi citra supervised analysis, maka didapat hasil
seperti yang disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil uji akurasi penutupan lahan dari interpretasi citra landsat 8 pada 9 april 2016
Sumber : Hasil matriks kesalahan dari pengolahan data landsat Tahun 2016
187
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 01 No. 2 Edisi Oktober 2018
Tabel 2 ini menjelaskan tentang air 6106 ha 5.17%, pada tahun 2016, selain
seberapa besar nilai akurasi dan nilai kappa luasan hutan meningkat , luasan semak
pada intrepretasi penutupan lahan dengan belukar juga meningkat pula. Hal ini
menggunakan citra landsat 8 pada tahun mengindikasikan bahwa luasan hutan yang
2016. Nilai akurasi paling tinggi mencapai mengalami peningkatan pada satu daerah
100% pada semua penutupan lahan. Nilai selama 3 tahun terakhir tetap diikuti oleh
akurasi paling terendah mencapai 100% aktivitas sejumlah agen, dapat berupa
pada semua penutupan lahan. Nilai akurasi individu, kelompok individu, atau institusi
mencapai 100% ini bias didapatkan dengan yang secara langsung mengkonversi lahan
melakukan 25 kali pengulangan pada hutan menjadi penggunaan lain sehingga
proses pendigitasian. kualitas dan luas hutan menurun
(Suhendang 2002). Haryani (2011)
Berdasarkan kondisi penutupan lahan
menyatakan bahwa luas hutan itu tetap ada
tahun 2016, penutupan lahan hutan masih
dan daya dukung hutan bersifat terbatas,
dominan namun meningkat sebesar 70042
sedangkan kebutuhan manusia akan terus
ha 59.40%, yang diikuti dengan semak
meningkat yang menyebabkan terjadinya
belukar mencapai 3095 ha 2.62%, lahan
penurunan luas dan kualitas hutan. Hasil
terbuka sebesar 4471 ha 3.79%, lahan
klasifikasi penutupan lahan pada tahun 2016
pertanian 24979 ha 21.18%, luas
dapat dilihat pada gambar 2.
permukiman 7956 ha 6.74%, dan luas tubuh
Tabel 3. Kondisi Perubahan Penutupan Lahan Taman Hutan Raya Sultan Adam Sultan Adam
Mandiangin Tahun 2013 - 2016
188
Fuady, A. et al. 2018. Analisis Perubahan Penutupan … (01): 184-192
Keterangan :
*) Tanda minus (-) : Penurunan terhadap luas masing- masing penutupan lahan 2013-2016
Perubahan penutupan lahan ini juga disajikan dalam bentuk grafik yang dapat dilihat pada
gambar 3.
189
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 01 No. 2 Edisi Oktober 2018
Selanjutnya dalam kurun waktu 2013 - Raya Sultan Adam (lihat tabel). Status
2016 telah terjadi peningkatan dan hutan kawasan Taman Hutan Raya Sultan
penururan luas wilayah penutupan lahan Adam dalam kurun waktu 2013-2016 dapat
yang terdapat dalam kawasan Taman Hutan dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Status hutan kawasan Taman Hutan Raya Sultan Adam periode 2013-2016
Hasil analisis citra landsat menunjukkan telah dilakukan oleh Dinas Kehutanan dalam
tipe Penutupan lahan berupa hutan masih menangani permasalahan di Taman Hutan
mendominasi Penutupan lahan di Taman Raya Sultan Adam,diantaranya patroli rutin,
Hutan Raya Sultan Adam dengan luas penyuluhan dan pengusiran perambahan
sebesar 116.000 ha dengan buffer 100 m. dari dalam kawasan.
Banyak terjadi perubahan seperti awan
Terlihat pada penampakan citra dimana
menjadi hutan, hutan menjadi semak
lahan yang semestinya masih menjadi batas
belukar, lahan terbuka menjadi tubuh air dan
kawasan hutan, sampai saat ini telah
lainnya lagi. Itu semua terjadi karena
ditanami oleh masyarakat sebagai
adanya tumpang tindih waktu
perluasan area PHBM. Secara aktual, hal ini
mengklasifikasikan citranya dan juga karena
disebabkan oleh tidak jelasnya tanda-tanda
bentuk citra piksel atau kotak jadi tidak akan
fisik batas kawasan hutan di lapangan
sepenuhnya sama dengan yang dilapangan.
sehingga sering beresiko terhadap klaim
Perambahan oleh masyarakat berpotensi
kepentingan yang tak jarang menimbulkan
mengakibatkan perubahan yang besar bagi
konflik kepemilikan lahan (Royana, 2013).
pengurangan luasan hutan karena dilakukan
Oleh karenanya, kejadian ini memungkinkan
secara bertahap, menyebar secara luas
lahan yang diolah setiap responden dapat
pada beberapa titik dalam kawasan hutan,
menjadi bagian dari perluasan lahan
tanpa izin dan terkadang tanpa disertai
perhutani ke lahan Taman Hutan Raya
dengan pengawasan yang ketat dari
Sultan Adam tersebut. Selain itu, desa- desa
pemegang kuasa atas lahan hutan tersebut.
sampel kemungkinan memiliki andil dalam
Faktanya, masyrakat cenderung kurang
kejadian Perubahan Penutupan sebab desa-
memahami/ tidak mengindahkan kebijakan
desa tersebut berbatasan dengan kawasan
dan aturan yang berlaku serta tidak ada
Taman Hutan Raya Sultan Adam. Jumlah
tanggung jawab setelah perambahan yang
kepala rumah tangga menurut status
dilakukan (Kanninen 2009). Tindakan yang
kepemilikan lahan dapat dilihat pada tabel 5.
190
Fuady, A. et al. 2018. Analisis Perubahan Penutupan … (01): 184-192
191
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 01 No. 2 Edisi Oktober 2018
192