Analisis Kekuatan Struktur Atas Jalan Layang Terhadap Beban Gempa (Studi Kasus: 6 Ruas Tol Dalam Kota Jakarta Tahap 1 Seksi A) (
Analisis Kekuatan Struktur Atas Jalan Layang Terhadap Beban Gempa (Studi Kasus: 6 Ruas Tol Dalam Kota Jakarta Tahap 1 Seksi A) (
ABSTRACT
The high potential of earthquake in Indonesia made the earthquake as an important factor in the
planning of a building. The study aimed to make modelling, analyzing structure displacement during
earthquake, knowing the vibration period and the stiffness of the structure and analyzing the inner force.
The research was conducted in Kelapa Gading North Jakarta. The research used secondary data from KSO
Jaya Konstruksi-Adhikarya. The flyover modeling was based on secondary data and used CSI bridge. The
results showed structure displacement was 92.5 mm and it was lower than allowable displacement value,
so was classified as the safe category. There were 12 vibration modes that could be occured in the flyover
structure. The largest vibration period occurred in mode 1 and was equal to 0.84 sec which represented
the behavior of the structure. The total stiffness value of the structure was 275512.95 kN/m. The inner force
of the structure were axial force, shear force, torsion and the moment.
41
JSIL Aini Maryam dkk. : Analisis Kekuatan Struktur Atas Jalan Layang Terhadap Beban Gempa
berupa dinamika bumi (tektonik), aktivitas dan kriteria desain yang diperoleh dari
gunung api, akibat meteor jatuh, longsoran proyek pembangunan 6 ruas jalan tol dalam
(di bawah muka air laut), maupun ledakan Kota Jakarta Tahap 1 Seksi A, serta Peta
bom nuklir di bawah permukaan. Beban Hazard Gempa Indonesia.
gempa adalah salah satu beban yang harus
diperhitungkan dalam mendesain suatu
bangunan di daerah yang rawan gempa.
Tidak seperti beban-beban tipe lainnya
yang besarnya tidak dipengaruhi oleh
struktur bangunan yang terkena gempa,
besarnya beban gempa sangat dipengaruhi
oleh kondisi struktur bangunannya.
Terjadinya gempa menghasilkan energi
yang kuat yang menjalar di permukaan
bumi dengan gelombang vertikal dan
horizontal (Wulandari 2013). Gambar 1 Lokasi objek penelitian
Tingginya potensi gempa di
Indonesia menjadikan gempa sebagai salah Peraturan – peraturan yang berkaitan
satu faktor penting dalam perencanaan dengan penelitian ini adalah SNI
suatu bangunan. Jika struktur jalan layang 1725:2016 tentang pembebanan untuk
ini tidak mampu menahan gempa, maka jembatan, dan SNI 1726:2012 tentang tata
akan menimbulkan dampak yang besar cara perencanaan ketahanan gempa untuk
bagi kawasan-kawasan yang dilewatinya. struktur bangunan gedung dan non gedung.
Tujuan penelitian ini adalah membuat Analisis struktur atas 6 ruas tol dalam
pemodelan, menganalisis displacement Kota Jakarta terhadap beban gempa
struktur selama gempa, menentukan dilakukan dengan empat tahap. Penelitian
periode getar dan kekakuan dari struktur dimulai dengan studi pustaka guna mencari
serta menganalisis gaya dalam. informasi yang terkait dengan penelitian,
mengumpulkan data sekunder berupa data
METODOLOGI teknis dari objek penelitian. Kemudian
dilakukan pengolahan data yang meliputi
Penelitian dilaksanakan dari bulan kegiatan permodelan dengan menggunakn
Februari sampai bulan September 2019. software CSI Bridge versi 2016 dan
Pengolahan, pemodelan struktur, berdasarkan data yang diperoleh dari
perhitungan analisis data dan penyusunan kontraktor 6 ruas tol dalam Kota Jakarta
skripsi dilakukan di Departemen Teknik yaitu KSO PT Jaya Konstruksi - Adhikarya
Sipil dan Lingkungan. Lokasi proyek yang berupa shop drawing (SD) serta
konstruksi 6 ruas tol dalam Kota Jakarta perhitungan manual.
terletak di Jalan Pegangsaan dua Nomor 33 Untuk perhitungan pembebanan
Jakarta Utara. Peta lokasi penelitian jembatan, maka beban yang
disajikan pada Gambar 1. diperhitungkan adalah beban mati, beban
Alat yang digunakan dalam hidup, dan beban gempa. Beban mati
penelitian ini adalah laptop ASUS core i3 terdiri dari struktur jembatan itu sendiri dan
yang dilengkapi dengan program beban mati tambahan. Beban hidup berupa
AutoCAD 2016, Program Ms. Word, beban lalu lintas yang terdiri dari beban
Program Ms. Excel, Program CSI Bridge lajur “D” dan beban truk “T”.
versi 2016. Bahan penelitian merupakan Pembebanan ini harus sesuai dengan
data sekunder berupa gambar perencanaan SNI 1725:2016. Beban gempa yang
42
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 05 No. 01, April 2020
dipakai dalam penelitian ini berupa respon 2. Superstruktur menggunakan box girder
spektrum yang diperoleh dan didesain dengan kekuatan K500
menggunakan parameter yang telah diatur 3. Substruktur berupa pierhead dan pier
dalam SNI 1726:2012. Parameter yang
dengan kekuatan K350
dibutuhkan untuk mendesain respon
spektra adalah penentuan kelas situs tanah 4. Bearing system menggunkan lead
pada daerah struktur jembatan berada, rubber bearing
Grafik respon spektra dimasukkan ke 5. Jalan dengan 2 Jalur dengan masing-
dalam program CSI Bridge sebagai respon masing jalur memiliki 3 lajur (3,25 m)
spectrum function, serta tahapan akhir dan bahu jalan (2,5 m).
berupa analisis data. Data berupa nilai 6. Lebar total jembatan 26,2 m
tegangan gelagar, gaya dalam, dan
7. Panjang total 196,25 m
displacement pada jembatan dievaluasi dan
dibandingkan dengan nilai izin yang ada. 8. Panjang per span:
Apabila berada di bawah nilai izin, maka i. P.8.41-P.8.42 = 45 m
konstruksi dianggap aman. Sebaliknya, ii. P.8.42-P.8.43 = 45 m
apabila ada salah satu parameter yang iii. P.8.43-P.8.44 = 45 m
melebihi nilai izin yang telah ditentukan, iv. P.8.44-P.8.45 = 30,625 m
dapat disimpulkan bahwa konstruksi tidak v. P.8.45-P.8.46 = 30,625 m
aman (Paradita 2018)
Pemodelan Jembatan
CSI Bridge adalah analisis khusus dan
software desain untuk rekayasa konstruksi
sistem jembatan yang dikeluarkan oleh
perusahaan Computer and Structure Inc
untuk memodelkan jembatan (Meidiansyah
et al. 2016). Pembuatan model jembatan
dilakukan dengan menggunakan aplikasi
CSI Bridge versi 2016 berdasarkan gambar
teknik dan data proyek yang diperoleh dari Gambar 2 Hasil pemodelan jembatan
KSO Jaya Konstruksi-Adhikarya.
Pembangunan 6 (enam) Ruas Jalan Toll Dimensi Box Girder
dalam Kota Jakarta Tahap 1 Ruas Terdapat 3 jenis box girder yang
Semanan-Sunter dan Sunter-Pulo Gebang digunakan pada jembatan ini yaitu tipe EJ,
Seksi A Kelapa Gading- Pulo Gebang SV, dan DV. EJ merupakan box girder
(STA. 21+881 – STA. 31+168) ini yang ditempatkan di ujung span sebagai
memiliki panjang lintasan 9.8 km. Pada tempat dilakukannya stressing tendon. DV
penelitian ini dilakukan pemodelan merupakan deviator box dimana tendon
sebanyak 5 span (P.8.41-P.8.46) dengan akan berada di bagian bawah dalam box.
expansion joint (EJ.9-EJ.10) sebagai SV merupakan box girder tipikal.
pembatasnya. Hasil dari pemodelan Perbedaan ketiga box girder terletak pada
ditunjukkan seperti pada Gambar 2. Data feature tambahan dan panjang segmennya,
general: sehingga pemodelan dilakukan dengan
1. Tipe jalan layang merupakan precast menggunakan 1 tipe box girder. Gambar 3
segmental box girder merupakan penampang box girder.
43
JSIL Aini Maryam dkk. : Analisis Kekuatan Struktur Atas Jalan Layang Terhadap Beban Gempa
Material Properties
Pier dan pierhead menggunakan
beton dengan mutu K-400 atau setara
dengan 34 Mpa. Sementara untuk box Gambar 4 Dimensi pier (mm)
girder menggunakan beton K-500 atau
setara dengan 42 Mpa. Berikut properties
Lead Rubber Bearing
beton berdasarkan silinder tes;
Struktur jembatan merupakan
struktur menerus dari P8.41 hingga P8.46.
Kuat tekan silinder, fc’: 42 MPa
Box girder dan pier merupakan struktur
Modulus elastisitas, E :30,500 MPa
yang terpisah sehingga diperlukan struktur
Berat jenis, γ : 25 kN/m3
penghubung. Struktur penghubung antara
Poisson ratio, ν : 0.2
box girder dan pier pada model ini adalah
Koefisien muai, α : 1.1×10-5/oC
lead rubber bearing (LRB). Digunakan 2
LRB untuk setiap box girder, sehingga
Kuat tekan silinder, fc’: 34 MPa
terdapat 8 LRB untuk setiap pierhead.
Modulus elastisitas, E : 27,500 Mpa
Karakteristik LRB yang digunakan adalah :
Berat jenis, γ : 25 kN/m3
Rubber width: 550 mm
Poisson ratio, ν : 0.2
Rubber length: 550 mm
Koefisien muai, α : 1.1×10-5/oC
Total thickness:125.24 mm
Non seismic vertical load: 5500 kN
Tendon Max/min seismic vertical load: 2400 /
Struktur box girder bersifat 5500 kN
segmental dan berongga, maka diperlukan Berdasarkan data yang didapatkan,
tendon untuk menghubungkan satu dengan diketahui nilai Keff pada saat seismic test
yang lain sekaligus berfungsi sebagai 1% sebesar 59.1 kN/mm dengan damping
tulangan dalam menahan beban seperti sebesar 26.35%. Data tersebut digunakan
pada konstruksi pada umumnya. Terdapat sebagai input dari karakteristik rubber
dua tipe tendon yang digunakan isolator pada Csi Bridge.
berdasarkan jumlah strandsnya yaitu 12
strand dan 19 strand. Input Pembebanan
Karakteristik material yang Umur rencana jembatan ditentukan 50
digunakan adalah: tahun, sehingga dikategorikan sebagai
44
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 05 No. 01, April 2020
45
JSIL Aini Maryam dkk. : Analisis Kekuatan Struktur Atas Jalan Layang Terhadap Beban Gempa
46
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 05 No. 01, April 2020
= 275512.9483kN/m
Keterangan
T : Periode (det)
K : Kekakuan (kN/m)
g : Percepatan gravitasi (m/det2)
Gambar 7 Displacement pada Struktur
w : Berat total (kN)
Gaya Dalam Struktur
Berdasarkan perhitungan didapatkan Gambar 8 menunjukkan gaya dalam
nilai kekakuan total struktur sebesar momen akibat beban sendiri yang
275512,9483 kN/m. Besarnya kekakuan dihasilkan dari analisis menggunakan
mempengaruhi besarnya deformasi yang program CSI Bridge. Kemudian dilakukan
47
JSIL Aini Maryam dkk. : Analisis Kekuatan Struktur Atas Jalan Layang Terhadap Beban Gempa
perhitungan momen girder secara manual Gaya geser yang terjadi disebabkan oleh
untuk membandingkannya dengan momen beban mati, reaksi perletakan, dan beban
dari hasil program. Perbandingan gempa. Gaya geser maksimum dihasilkan
dilakukan untuk mengetahui kesesuaian oleh kombinasi beban SLS sebesar
momen yang dihasilkan. +7532.4212 kN. Nilai (+) menunjukkan
terjadi pergeseran ke atas pada sisi bawah
sedangkan nilai (-) menunjukkan terjadi
pergeseran kebawah pada sisi atas.
Torsi adalah momen puntir yang
bekerja di sepanjang batang yang
mengakibatkan terpilinnya elemen struktur
dalam arah longitudinal. Torsi dapat terjadi
Gambar 8 Gaya dalam akibat beban karena bekerjanya beban transveral yang
sendiri tidak segaris dengan posisi garis berat
penampang. Torsi maksimum yang
1 2 dihasilkan oleh kombinasi beban layan
𝑀 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑎𝑙 = 8 𝑞 𝑔𝑖𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑥 𝐿
1 (SLS) sebesar -147.8095 kNm. Nilai torsi
= (𝐴𝑔 𝑥 𝑊𝑐) 𝑥 𝐿2 bernilai (-) ketika momen berputar searah
8
1 2 jarum jam sedangkan nilai bernilai (+) saat
= 8 (6.77 𝑥 25)𝑥 45
torsi berputar berlawanan arah jarum jam.
= 42846.045k kNm
Momen merupakan perkalian seluruh
M program = Mmax + Mmin
gaya yang bekerja tegak lurus terhadap
= 26321.58 + 25043.68
pusat momen dengan jaraknya. Momen
= 51365.27 kNm
lentur maksimum yang dihasilkan dari
M program ≈ M manual
kombinasi beban SLS sebesar +50801.53
kNm. Nilai negatif menunjukkan elemen
M program dan M manual memiliki
struktur mengalami lentur ke atas yang
nilai yang sedikit berbeda dan ini dapat
artinya sisi atas tertarik dan sisi bawah
disebabkan panjang span yang berbeda-
tertekan. Nilai positif menunjukkan elemen
beda. Selain itu, perbedaan dapat terjadi
struktur melengkung ke bawah yang
karena analisis menggunakan metode
artinya sisi atas tertekan dan sisi bawah
perhitungan yang berbeda (Deshariyanto
tertarik.
2015).
Gaya aksial maksimum yang
Gaya aksial merupakan gaya dalam
dihasilkan kombinasi ULS sebesar -342.57
yang bekerja tegak lurus searah
kN. Gaya geser maksimum kombinasi
penampang dan titik pusat kerja gaya pada
beban ULS sebesar +11348.646 kN. Torsi
titik berat dimana gaya itu bekerja. Gaya
yang dihasilkan oleh kombinasi beban
aksial pada jembatan disebabkan oleh
ULS sebesar -234.8682 kNm. Nilai momen
prestress tendon, gaya rem, reaksi
lentur yang dihasilkan program untuk
perletakan dan beban gempa. Gaya aksial
kombinasi beban ULS sebesar +77137.54
maksimum yang dihasilkan oleh
kNm. Nilai gaya-gaya dalam akibat
kombinasi beban SLS sebesar -2204.38 kN,
kombinasi ULS lebih besar dibandingkan
nilai (-) menunjukkan arah gaya aksial
kombinasi SLS, dikarenakan kombinasi
menuju sumbu batang sedangkan nilai (+)
ULS dikalikan dengan faktor pembebanan.
menunjukkan arah gaya aksial keluar dari
sumbu batang.
Gaya geser merupakan gaya dalam
yang bekerja sejajar penampang melintang
elemen struktur dimana gaya itu bekerja.
48
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 05 No. 01, April 2020
KESIMPULAN
49
JSIL Aini Maryam dkk. : Analisis Kekuatan Struktur Atas Jalan Layang Terhadap Beban Gempa
50