Uji Penghambatan Tirosinase Dan Stabilitasfisik Sediaan Krim Pemutih Yang Mengandunng Ekstrak Kulit Batang Nangka
Uji Penghambatan Tirosinase Dan Stabilitasfisik Sediaan Krim Pemutih Yang Mengandunng Ekstrak Kulit Batang Nangka
ABSTRACT
The cortex of jackfruit (Artocarpus heterophyllus) contains some of flavonoids which have
activity as tyrosinase inhibitors. This compound can inhibit theoxidation of l-tyrosine and
levodopa in the mechanism of melanogenesis. The extract of jackfruit cortex formulated
into creams distinguished by concentration of extract 1,5% and 2,0%. Physical stability test
was conducted with storing thecreams at three different temperatures, 7 ± 2°, 27 ± 2o, and
40 ± 2oC respectively.Centrifugal tests and cycling test was also performed on both cream.
Tyrosinaseinhibitory activity measurement was done by in vitro studies with measuring-
dopachrome. The result showed that both of formulations which stored at 40± 2oC and
centrifugated at 3800 rpm for 5 hours were not stable. Result of tyrosinaseinhibiton activ-
ity measurement of creams which containing extract of 1,5 % and2,0 % were 10,64 % and
11,34 %, respectively. Tyrosinase inhibition activity ofcreams decreased after stored two
month. Tyrosinase inhibition activity of creamcontaining 1,5 % extract decreased into 6,93
%, and cream containing 2,0 %extract decreased into 7,74 %. The decreasing of tyrosinase
inhibition activity iscaused by small mount of antioxidant is not enough to prevent oxida-
tion of activeingredient.
Keywords : tyrosinase inhibition activity, extract of jackfruit cortex(Artocarpus hetero-
phyllus), cream, physical stability.
ABSTRAK
Kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus) mengandung senyawa flavonoidyang me-
miliki aktivitas sebagai penghambat tirosinase.Senyawa ini dapatmenghambat reaksi oksi-
dasi l-tirosin dan levodopa dalam mekanismepembentukan melanin. Ekstrak kulit batang
nangka diformulasi menjadi krimyang dibedakan kandungannya yaitu 1,5% dan 2,0%.
Uji kestabilan fisikdilakukan dengan penyimpanan sediaan pada tiga suhu yang berbeda
yaitu suhu 7±2oC; 27±2oC; 40±2o C. Centrifugal test dan cycling test juga dilakukan
terhadapkedua krim yang dibuat.Pengukuran aktivitas penghambatan tirosinase dilaku-
kandengan pengukuran dopakrom yang terbentuk secara in vitro.Hasil penelitianmenun-
jukkan kedua krim yang mengandung ekstrak kulit batang nangkamenunjukkan pemisa-
han fase pada penyimpanan di suhu 40±2oC serta tidaktahan sentrifugasi pada 3800 rpm
Evaluasi Sediaan Krim uhu tersebut dianggap satu siklus. Uji sta-
Evaluasi dari masing-masing sediaan di- bilitas dilakukan sebanyak 6 siklus kemu-
lakukan untuk pengamatan organolep- dian diamati ada tidaknya pemisahan fase
tis, homogenitas, pengukuran pH, sifat dan inversi.Juga dilakukan uji uji mekanik
aliran, konsistensi, dan diameter globul. (centrifugation test )pada kecepatan 3800
Sifat alir ditentukan dengan mengukur rpm selama 5 jam.
viskositas dengan viscometer Brookfield
sedangkan penentuan konsistensi dilaku- Uji Penghambatan Tirosinase secara
kan dengan alat penetrometer. Untuk In Vitro (Arung, Shimizu, dan Kon-
menguukur droplet cream menggunakan do,2006)
mikroskop optik pada perbesaran 40 kali
Mula mula dibuat larutan L-DOPA 2,5
sehingga dapat dihitung ukuran globul
mM Kemudian dibuat dapar fosfat 50
emulsi dan distribusi ukurannya. Untuk
mM dengan pH 6,8 lalu dibuat larutan ti-
uji stabilitas dilakukan pada tiga suhu
rosinase, larutan ini disimpan dalam suhu
yaitu 4 ± 2 oC, 25 ± 2 oC, dan suhu 40 ± 2
rendah (2-8o C).
oC selama 8 minggu dengan pengamatan
setiap 2 minggu.Uji cycling test dilakukan
dengan cara sampel disimpan pada suhu Penentuan tipe penghambatan tirosi-
4 ± 2 oC selama 24 jam lalu dipindahkan nase oleh ekstrak kulit batang nangka
kedalam oven bersuhu 40 ± 2 oC selama Tipe penghambatan tirosinase oleh ek-
24 jam, waktu selama penyimpanan duas- strak kulit batang nangka ditentukan den-
1 2 3 4
Larutan dapar fosfat 2700 2500 2400 2300
L-DOPA 366 (0,1mM) 566 (0,5mM) 666 (0,7mM) 766 (1mM)
Tirosinase 184 184 184 184
Tabel 2
Larutan dapar fosfat dan L – DOPA di- Vis pada panjang gelombang 478,5 nm.
pipet dan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, kemudian diinkubasi pada suhu
b. Dengan penghambat
kamar selama 10 menit. Setelah itu,
ditambahkan larutan tirosinase ke dalam Disiapkan larutan L – DOPA, larutan da-
tabung reaksi, inkubasi kembali selama 25 par fosfat 50 mM (pH 6,8), larutan tirosi-
menit pada suhu kamar. Kemudian diukur nase (496 unit/ml), larutan ekstrak 1000
serapannya dengan spektrofotometer UV- ppm, dan 4 tabung reaksi. Masing – mas-
ing tabung reaksi terdiri dari :
Tabel 3
Tabung (µl)
Bahan
1 2 3 4
Larutan dapar fosfat 2500 2300 2200 2100
L-DOPA 366 (0,1mM) 566 (0,5mM) 666 (0,7mM) 766 (1mM)
Ekstrak penghambat 200 200 200 200
Tirosinase 184 184 184 184
Larutan dapar fosfat, L – DOPA, dan ekstrak penghambat dipipet dan dimasukkan ke
dalam tabung reaksi, kemudian diinkuba- Uji penghambatan tirosinase (IC50)
si pada suhu kamar selama 10 menit. Sete- dari ekstrak kulit batang nangka
lah itu, ditambahkan larutan tirosinase ke Ekstrak ditimbang secara seksama, ke-
dalam tabung reaksi, inkubasi kembali mudian dilarutkan dalam propilenglikol
selama 25 menit pada suhu kamar. Kemu- (1:10) kemudian dibuat konsentrasi 15
dian diukur serapannya dengan spektro- ppm, 30 ppm, 45 ppm, dan 60 ppm den-
fotometer UV-Vis pada panjang gelom- gan aquades. Siapkan larutan L-DOPA (0,7
bang 478,5 nm. mM), larutan dapar fosfat 50 mM
Tabel 4
Tabung (µl)
Bahan
A B C D
Larutan dapar fosfat 2400 2584 2200 2384
L-DOPA (0,7 mM) 666 666 666 666
Ekstrak penghambat - - 200 200
Tirosinase 184 - 184 -
Uji penghambatan tirosinase dari sedi- diuji aktivitasnya sebagai inhibitor tiro-
aan krim ekstrak kulit batang nangka sinase. Disiapkan 4 buah tabung reaksi,
Sampel krim diambil sebanyak 0,3 gr ke- larutan dapar fosfat 50 mM (pH 6,8),
mudian diekstraksi dengan penambahan larutan L-Dopa 0,7 mM, dan larutan ti-
10 ml etanol. Sampel krim disentrifugasi rosinase (496 unit/ml). Masing – masing
untuk memisahkan filtrat dengan basis tabung reaksi diisi dengan bahan tersebut
krim. Larutan filtrat ditampung untuk dengan jumlah seperti berikut :
Tabel 5
Tabung (µl)
Bahan
A B C D
Larutan dapar fosfat 2200 2384 2200 2384
L-DOPA (0,7 mM) 666 666 666 666
Ekstrak penghambat 200 (blank 200 (blank 200 200
negatif) negatif)
Tirosinase 184 - 184 -
Pengukuran aktivitas penghambatan ti- 200 μl. Hal ini dilakukan karena di dalam
rosinase dari krim ekstrak kulit batang krim mengandung BHT sebagai antiok-
nangka sidan sediaan. Eksipien ini dapat bereaksi
Untuk menghindari pengaruh bahan ek- menghambat aktivitas tirosinase sehingga
sipien yang digunakan dalam formulasi akan membuat hasil uji menjadi lebih be-
krim pada uji aktivitas, maka digunakan sar dari seharusnya.
krim blanko negatif dengan kandungan Posisi fenol dari senyawa aktif ekstrak
bahan eksipien yang sama dengan krim berikatan dengan atom Cu pada active
yang mengandung ekstrak. Oleh karena site tirosinase menyebabkan tidak ter-
itu, kuvet A dan B ditambahkan filtrat dari jadi reaksi oksidasi yang dikatalisis tiro-
krim blanko negatif dengan jumlah yang sinase sehingga pembentukan senyawa
sama dengan penambahan filtrat dari dopakuinon dan dopakrom menjadi
krim yang mengandung ekstrak, yaitu berkurang. Menurut literatur active site
Tabel .6. Nilai persen penghambatan tirosinase krim ekstrak kulit batang nangka pada
minggu ke–0 dan minggu ke–8 dengan spektrofotometer UV-Vis
Larutan Sampel Rata – rata (%) penghambatan tirosinase
Minggu ke-0 Minggu ke-8
Krim A 10,64 6,93
Krim B 11,34 7,74