Reproductive Biological Aspect of Pari Totol (In Sunda Strait
Reproductive Biological Aspect of Pari Totol (In Sunda Strait
ABSTRACT
Spotted stingray (Neotrygon kuhlii) is one of the captured fish species of high economic value from Sunda Strait.
Intensive fishing can decrease blue spotted stingray stock. This study was aimed to analyze the length-weight, and
reproductive characteristic. The reproductive characteristic covered the size of first gonad maturity (GSI), the level
and also index of gonad maturity which is spotted stingray landed in Labuan Fishing Dock, Banten. The result showed
the equilibrium of length weight of female fish was about W = 0.0007 L2.1496. Meanwhile, the male fish was about
W = 0.0000L2.251. Spotted stingray male fish was better than female fish according their relatively condition factor.
Decreasing of the factor condition was caused by feeding habit to grow the reproduction cells. The size of first gonad
maturity for the female and male respectively were about 700-771 aand 690-771 cm. The highest level maturity event
female or male was on IV achieved in June and Juli 2013. Gonadosomatic index (GSI) was followed by the level of
gonad maturity.
Keywords: blue spotted stingray, condition factor, reproductive characteristic, Sunda Strait
ABSTRAK
Ikan pari totol (Neotrygon kuhlii) merupakan salah satu jenis ikan tangkapan dengan harga ekonomi tinggi dari Selat
Sunda. Penangkapan yang intensif dapat mengakibatkan penurunan stok ikan pari totol. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis korelasi panjang bobot, dan karakteristik reproduksi. Karaktersitik reproduksi itu sendiri meliputi ukuran
pertama kali matang gonad, tingkat kematangan gonad dan indeks kematangan gonad ikan (TKG) pari totol di perairan
Selat Sunda yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan, Banten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nilai hubungan panjang bobot ikan pari totol betina mengikuti persamaan : W = 0.0007 L2.1496. Sedangkan untuk
pari totol jantan persamaan hubungan panjang bobot : W = 0.0000L2.251. Ikan pari totol jantan mempunyai faktor
kondisi yang relatif lebih besar daripada ikan pari betina. Penurunan nilai faktor kondisi disebabkan bagian terbesar
dari makanan yang dikonsumsi digunakan untuk perkembangan sel-sel reproduksinya. Kisaran ukuran pertama kali
matang gonad ikan pari totol betina dengan kisaran panjang total tubuh 700-771cm, sedangkan untuk ikan pari jantan
dengan kisaran panjang total tubuh 690-771cm. Tingkat kematangan gonad terbanyak betina dan jantan (TKG III)
ditemukan pada bulan Juni dan Juli 2013. Indeks kematangan gonad (IKG) ikan pari semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya TKG.
130 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 2 November 2015: 129-138
ISSN 2087-4871
METODE PENELITIAN
keterangan:
Penelitian ikan pari totol di Selat Sunda K = faktor kondisi
dilakukan melalui pengumpulan data yang W = bobot tubuh ikan contoh (g)
dilakukan di tempat pendaratan ikan utama L = panjang total ikan contoh (cm)
yaitu PPP Labuan, Banten. Pengumpulan α = konstantan
data dilakukan di PPP Labuan, tepatnya di
TPI II, III dan TPI Panimbang sebagai tempat Ukuran pertama kali matang gonad
pendaratan untuk ikan-ikan demersal
termasuk ikan pari totol. Pengumpulan data Metode yang digunakan untuk
dilakukan dari bulan Juli-Oktober 2013 menduga ukuran rata-rata ikan pari
dengan selang waktu 15-20 hari. mencapai matang gonad (M) untuk ikan yang
Ikan pari totol hasil tangkapan nelayan memiliki TKG III, TKG IV dan TKG V adalah
di Selat Sunda dikumpulkan dengan Metode Spearman-Karber yang menyatakan
menggunakan metode Penarikan Contoh bahwa logaritma ukuran rata-rata mencapai
Acak Berlapis (PCAB). Data yang digunakan matang gonad adalah (Udupa 1986):
dalam penelitian ini meliputi :
1. Pengukuran panjang total dilakukan
dengan menggunakan pengaris dengan m=
ketelitian 1cm.
2. Penimbangan bobot ikan dilakukan keterangan:
dengan cara menimbang seluruh tubuh m = logaritma dari kelas panjang pada
ikan menggunakan timbangan digital kematangan pertama
dengan ketelitian 0.1 g. d = selisih logaritma dari pertambahan
3. Penentuan tingkat kematangan gonad nilai tengah panjang
(kematangan seksual). k = jumlah kelas panjang
Kematangan seksual pada ikan xk = logaritma nilau tengah panjang ikan
pari totol jantan dilakukan secara visual matang gonad (atau dimana Pi = 1)
yaitu dengan melihat perkembangan dari
mixopetrygia (klasper). Klasper adalah alat Meng-antilog-kan persamaan di atas,
seksual ikan pari jantan, sedangkan untuk maka Lm dapat diduga α = 0.05 maka batas-
kematangan ikan pari totol betina dilihat batas kepercayaan (95%) dari
dengan pengamatan secara internal.
(m) =
Analisis data
Tingkat kematangan gonad
Hubungan panjang bobot
Jenis kelamin diduga berdasarkan
Model pertumbuhan ikan pari totol pengamatan gonad ikan selama penelitian.
diasumsikan mengikuti pola hukum kubik Tingkat kematangan gonad adalah tahap
dari dua parameter yang dijadikan analisis perkembangan gonad sebelum dan sesudah
yaitu parameter panjang (L) dan bobot (W). ikan memijah (Smith et al. 2007). TKG yang
Analisis hubungan panjang bobot masing- ditentukan secara morfologi didasarkan
masing spesis ikan digunakan rumus pada bentuk, warna, ukuran bobot
sebagai berikut (Effendie 2002). gonad, dan perkembangan isi gonad. TKG
ikan jantan dan ikan betina ditentukan
W= aLb berdasarkan metode klasifikasi yang dibuat
Eber & Cowley (2009) yang disajikan pada
Faktor kondisi Tabel 1.
IKG =
Tabel 1. Tingkat kematangan gonad (TKG) ikan pari (Dasyatis kuhlii) Müller & Henle (1841)
menurut Eber & Cowley (2009)
TKG Betina Jantan
I Ovarium tidak terlihat jelas serta Memiliki klasper yang pendek yaitu
saluran oviduk tidak terlihat tidak melampaui tepi posterior sirip
dalam rahim. dubur.
II Ovarium terlihat jelas tetapi tidak Klasper melampaui tepi posterior
memiliki oosit matang, saluran sirip dubur (3-6 cm), tetapi tidak
oviduk belum berkembang. memiliki klasifikasi dari unsur-
unsur tulang rawan terminal.
III Terdapat oosit yang berwarna Panjang klasper mencapai 6-9
kuning berdiameter 1.5-2.0cm, cm melampaui tepi posterior sirip
saluran oviduk yang terlihat dubur dan memiliki klasifikasi
jelas, atau sudah terdapat dari unsur-unsur tulang rawan
embrio yang berkembang di terminal.
dalam rahim.
132 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 2 November 2015: 129-138
ISSN 2087-4871
134 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 2 November 2015: 129-138
ISSN 2087-4871
136 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 2 November 2015: 129-138
ISSN 2087-4871
138 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 2 November 2015: 129-138