Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/315932437

ANALISIS POTENSI PENYEBARAN INFORMASI KESEHATAN MELALUI


JEJARING SOSIAL (STUDI KASUS PADA 'FORUM JEJARING PEDULI AIDS')

Article  in  Buletin Penelitian Sistem Kesehatan · October 2011

CITATIONS READS

12 1,018

2 authors:

Agung Dwi Laksono Ratna Dwi Wulandari


National Research and Innovation Agency Republic of Indonesia (Badan Riset dan… Airlangga University
386 PUBLICATIONS   2,289 CITATIONS    198 PUBLICATIONS   1,290 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Health Promotion View project

Maternal and Child Health View project

All content following this page was uploaded by Agung Dwi Laksono on 11 April 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS POTENSI PENYEBARAN INFORMASI KESEHATAN
MELALUI JEJARING SOSIAL
(STUDI KASUS PADA ‘FORUM JEJARING PEDULI AIDS’)

Agung Dwi Laksono1 dan Ratna Dwi Wulandari2

ABSTRACT
Background: Predicted in 2015 there was an increase of 924 000 cases with a prevalence of 0.49%, and rose sharply
to 2.117 million cases in 2025 with a prevalence of 1.00%. This surge can be prevented to less than half that when the
target of universal access can be achieved by 2014. For prevention, FJPA using Facebook as a medium of information
delivery. This effort shows remarkable progress. This development becomes interesting to study, how the effectiveness
of Facebook Social Media Networking in a process of diffusion of information related to HIV/AIDS. Methods: The method
used in this analysis is content analysis. Observations conducted in 2010, March 18, 2010 until December 31, 2010. Result:
The results showed a sharp increase in membership FJPA on Facebook that reach 2821 members by 2010. Membership
has exceeded the limits of the country, including men and women almost equally, dominated age. FJPA page on Facebook
last ten months has been accessed 4278 times, the interaction peak in the first month (March 2010) 430 interactions, and
six months subsequent interaction 77–132 per month, and peaked back in December of 309. Posting an entry consisting
of 126 wall posts, links 31, and 35 notes. It can be concluded that the Social Networking Media through the Internet very
effectively as a medium of diffusion of information which transcends geographical and administrative regions. Social
Networking is also an effective medium for dissemination of information to target youth and age. The recommendation is;
Social Media Networks need more intensivef process of diffusion health information, specially productive age as a target;
The review also needs to be continued to look at the effectiveness of other social networking media. Such as Twiter, Koprol,
Blogs, and so on.

Key words: social network, information, information diffussion

ABSTRAK
Diprediksikan pada tahun 2015 terjadi peningkatan dari 924 000 kasus ke kasus dengan prevalensi 0,49%, dan meningkat
tajam menjadi 2.117.000 kasus pada tahun 2025 dengan prevalensi 1,00%. Peningkatan ini dapat dicegah sampai kurang
dari setengah bahwa ketika target akses universal dapat dicapai pada tahun 2014. Untuk pencegahan, FJPA menggunakan
Facebook sebagai media penyampaian informasi. Upaya ini menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Perkembangan ini
menjadi menarik untuk mempelajari, bagaimana efektivitas Facebook Jaringan Media Sosial dalam proses difusi informasi
yang berkaitan dengan HIV/AIDS? Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah content analysis. Pengamatan dilakukan
pada tahun 2010, sejak awal pembukaan account di Facebook pada 18 Maret 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember
2010. Hasilnya menunjukkan peningkatan tajam dalam keanggotaan FJPA di Facebook yang mencapai 2.821 anggota
pada tahun 2010. Keanggotaan telah melampaui batas-batas negara, termasuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan
hampir sama, usia didominasi. FJPA halaman di Facebook sepuluh bulan terakhir telah diakses 4.278 kali, puncak interaksi
dalam bulan pertama (Maret 2010) 430 interaksi, dan enam bulan berikutnya interaksi 77–132 per bulan, dan mencapai
puncaknya kembali pada bulan Desember 309. Posting entri yang terdiri dari 126 wall post, link 31, dan 35 catatan.
Berdasarkan fakta hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Jaringan Media Sosial melalui Internet sangat efektif sebagai
media difusi informasi yang melampaui wilayah geografis dan administratif. Jaringan Sosial juga merupakan media yang
efektif untuk penyebaran informasi untuk menargetkan remaja dan usia. Rekomendasi ini; Media Jaringan Sosial sebagai
media perlu upaya difusi lebih intensivef memproses informasi kesehatan, terutama dengan tujuan usia produktif; review
ini juga perlu dikembangkan untuk melihat efektivitas media jejaring sosial. Seperti Twiter, Koprol, Blog, dan sebagainya.

Kata kunci: jaringan sosial, informasi, informasi difussion

Naskah Masuk: 24 Oktober 2011, Review 1: 26 Oktober 2011, Review 2: 26 Oktober 2011, Naskah layak terbit: 14 November 2011

1 Peneliti pada Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Penelitian dan Pengembangan,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. email; [email protected]
2 Dosen pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. email; [email protected]

358
Analisis Potensi Penyebaran Informasi Kesehatan (Agung Dwi Laksono dan Ratna Dwi Wulandari)

PENDAHULUAN upaya pencegahan. Meski demikian, kegiatan


pokok pencegahan yang disusun oleh Komisi
Rate kumulatif kasus HIV dan AIDS di Indonesia
Penanggulangan AIDS Nasional yang tertuang
sampai dengan bulan Juni 2010 mencapai 9,44 kasus
dalam dokumen tersebut hanya pencegahan penyakit
per 100.000 penduduk (Kementerian Kesehatan RI.,
yang berkaitan langsung dengan penderita. Hal ini
2010). Rate ini merupakan gambaran dari kasus HIV
tercermin pada kegiatan layanan yang dikampanyekan
dan AIDS yang terlaporkan. Diyakini untuk kasus
oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, yang
penyakit penurunan daya imunitas tubuh ini berlaku
terdiri dari 6 (enam) jenis layanan. Keenam jenis
fenomena gunung es. Artinya bahwa data kasus yang
layanan tersebut terdiri dari Layanan Konseling &
muncul hanyalah sebagian kecil saja dari data kasus
Tes Sukarela (Voluntary & Counseling Test/VCT),
yang sebenarnya.
Pelayanan, Dukungan & Perawatan (Care Support
Berdasarkan trend data yang ada di Komisi
Therapy/CST), Layanan Infeksi Menular Seksual
Penanggulangan AIDS Nasional, diprediksikan pada
(IMS), Layanan Program Pencegahan Ibu ke Anak
tahun 2015 terjadi peningkatan kasus menjadi sebesar
(Prevention Mother-to-Child Transmission/PMTCT),
924.000 kasus dengan prevalensi 0,49%. Angka ini
Layanan Alat Suntik Steril (LASS), dan Layanan
melonjak tajam menjadi 2.117.000 kasus pada tahun
Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM). Upaya
2025 dengan prevalensi 1,00%.
pencegahan dengan sasaran masyarakat umum
Lonjakan ini bisa dicegah menjadi kurang dari
menjadi kurang terperhatikan dalam strategi dan
setengahnya bila sasaran universal access dapat
rencana aksi nasional terbaru tersebut.
dicapai pada tahun 2014. Universal access yang
Perkembangan Media Jejaring Sosial,
dimaksud adalah 80% sasaran kunci dijangkau
menggerakkan Forum Jejaring Peduli AIDS untuk
oleh program yang efektif dan 60% populasi kunci
menggunakan media ini sebagai dan penyampai
berperilaku aman, terutama penasun, wanita pekerja
informasi terkait perkembangan terkini penyakit HIV/
seks dan laki-laki yang berhubungan seks dengan
AIDS dan juga sebagai ajang komunikasi organisasi.
laki-laki.
Forum Jejaring Peduli AIDS sendiri adalah sebuah
Dalam ‘Strategi dan Rencana Aksi Nasional
wadah kumpulan organisasi maupun individu peduli
tahun 2010–2014’ yang paling utama adalah

Gambar 1. Proyeksi Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Indonesia (sumber; KPAN, 2010)

359
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 14 No. 4 Oktober 2011: 358–365

AIDS yang Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan Desember 2010 anggota yang tergabung dalam
dan Pemberdayaan Masyarakat turut serta membidani Forum Jejaring Peduli AIDS sebesar 2.821 anggota.
kelahirannya. Gambaran pertumbuhan anggota tersebut dapat
Di dalam perkembangannya, pilihan Forum dilihat pada Gambar 2.
Jejaring Peduli AIDS untuk memilih Facebook dalam
upaya proses difusi informasinya telah diikuti oleh
ribuan Facebooker (istilah untuk pengguna media
jejaring sosial Facebook) dengan berbagai kelompok
umur dan wilayah. Perkembangan ini menjadi menarik
untuk dikaji, bagaimana efektivitas Media Jejaring
Sosial Facebook di dalam sebuah proses difusi
informasi terkait HIV/AIDS?

METODE
Metode yang dipergunakan dalam analisis ini
adalah content analysis. Analisis yang dilakukan pada
Gambar 2. Trend Pertumbuhan Anggota Forum Jejaring
Forum Jejaring Peduli AIDS terbatas pada upaya Peduli AIDS Tahun 2010
pengembangannya yang berbasis jejaring sosial
internet melalui account ‘Forum Jejaring Peduli AIDS’ Pertumbuhan jumlah anggota pada Forum Jejaring
di jejaring sosial Facebook. Peduli AIDS di FACEBOOK diikuti per hari. Dimulai
Pengamatan dilakukan pada tahun 2010, sejak per tanggal launching, 18 Maret 2010 sampai dengan
awal pembukaan account di Facebook per tanggal 18 31 Desember 2010. Terlihat peningkatan tajam pada
Maret 2010 sampai dengan 31 Desember 2010. awal bulan pendirian, dan terus meningkat secara
merata sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai
HASIL DAN PEMBAHASAN 2.821 anggota.
Agrawal, et al. (2011) dalam tulisannya yang
Penyebaran informasi kesehatan merupakan
berjudul Information Diffusion in Social Networks:
aspek penting yang dapat mempercapat keberhasilan
Observing and Influencing Societal Interests,
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Proses
mengatakan bahwa tahap pertama yang harus
penyebaran atau difusi informasi ini merupakan kajian
dilakukan untuk bisa memahami pengaruh dan pola
strategis dalam ilmu media dan komunikasi karena
difusi informasi dalam sebuah jejaring sosial adalah
proses difusi yang berhasil akan mampu memberikan
memahami karakteristik anggota jejaring tersebut.
multiplying effect yang signifikan. Difusi informasi
Pemahaman yang baik akan karakteristik forum
adalah proses di mana suatu informasi atau inovasi
jejaring sosial membantu dalam memahami respons
dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam
sosial terhadap informasi yang disampaikan.
jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu
Ada fenomena menarik dengan keberadaan
sistem social (Rogers, 2003). Teori ini menekankan
anggota Forum Jejaring Peduli AIDS, yang meski
proses komunikasi, baik yang menyangkut informasi
bahasa yang dipergunakan dalam halaman Forum
yang dibutuhkan untuk memiliki dan menerapkan
Jejaring Peduli AIDS adalah Bahasa Indonesia, tetapi
inovasi maupun pesan yang direncanakan untuk
halaman Forum Jejaring Peduli AIDS diakses oleh
meningkatkan pengetahuan masyarakat akan suatu
anggota yang juga berasal dari luar negeri, meski
hal, sehingga meningkatkan kesiapan masyarakat
persentasenya jauh lebih kecil (6,35%) dibanding
dalam menghadapi perubahan.
dengan anggota yang berasal dari dalam negeri. Data
Pada penelitian ini informasi yang menjadi objek
asal negara anggota Forum Jejaring Peduli AIDS
penelitian adalah terkait dengan AIDS, yang terdifusi
secara lengkap bisa dilihat pada tabel 1.
melalui jaringan sosial Facebook dalam bentuk Forum
Jejaring Peduli AIDS. Sampai dengan tanggal 31

360
Analisis Potensi Penyebaran Informasi Kesehatan (Agung Dwi Laksono dan Ratna Dwi Wulandari)

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Anggota Forum Jejaring mempunyai interest yang berbeda dalam paparan
Peduli AIDS Berdasarkan Negara Asal informasi.
Tahun 2010
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Anggota Forum Jejaring
Ranking Negara Jumlah Persentase
Peduli AIDS Berdasarkan Kelompok Umur
1 Indonesia 2.642 93,65
dan Jenis Kelamin Tahun 2010
2 United States 45 1,60
3 Canada 35 1,24 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Total
4 Hong Kong 17 0,60 (tahun) (%) (%) (%)
5 Malaysia 11 0,39 13–17 1,56 3,33 4,89
6 Netherlands 9 0,32 18–24 15,07 20,31 35,38
7 Japan 7 0,25 25–34 18,96 19,35 38,32
8 Saudi Arabia 6 0,21 35–44 7,44 7,13 14,57
9 Singapore 6 0,21 45–54 1,81 1,52 3,33
10 Italy 5 0,18 55+ 2,52 0,99 3,51
11 Rusia 5 0,18 TOTAL 47,36 52,64 100,00
12 Taiwan 5 0,18
13 United Arab Emirates 4 0,14 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa
14 Argentina 4 0,14 persentase terbesar anggota Forum Jejaring
15 Brazil 4 0,14 Peduli AIDS adalah usia produktif (18–44 tahun).
16 United Kingdom 4 0,14 Kelompok umur ini merupakan sasaran yang efektif
17 India 4 0,14 secara epidemiologis di dalam membendung laju
18 Norway 3 0,11
pertumbuhan penularan penyakit HIV dan AIDS. Hal
19 Turkey 3 0,11
ini diperkuat dengan data terakhir yang dilansir oleh
20 Vietnam 2 0,07
Kementerian Kesehatan RI (2010) yang menyebutkan
TOTAL 2.821 100,00
bahwa kasus AIDS tertinggi ada pada kelompok umur
Anggota yang berasal dari luar negeri ini meski 20–29 tahun sebesar 48,1%, disusul kelompok umur
tinggal di luar negeri tetapi kebanyakan adalah warga 30–39 tahun sebanyak 30,9%, dan kelompok umur
Negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di luar 40–49 tahun sebesar 9,1%.
negeri, jadi bahasa Indonesia yang dipakai dalam Pada kelompok produktif maupun secara
halaman Forum Jejaring Peduli AIDS tidak menjadi keseluruhan, keanggotaan cenderung didominasi
halangan bagi eksistensi mereka di dalam forum ini. oleh kaum perempuan, meski dengan selisih yang
Informasi ini menunjukkan luasnya jangkauan tidak terlalu besar. Berdasarkan laporan triwulan 2
yang bisa dilakukan bila penyampaian informasi ‘Situasi Perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia
kesehatan dilakukan melalui media jejaring sosial. per tanggal 30 Juni 2010 oleh Kementerian Kesehatan
Tidak menjadi terbelenggu pada batasan administratif Republik Indonesia (2010) didapatkan fakta bahwa
sebuah wilayah. Hal ini menjadi penting untuk kajian rasio kasus AIDS laki-laki dibanding perempuan
pengukuran efektivitas penyebaran informasi. adalah sebesar 3:1.
Dua hal yang diupayakan dalam penyebaran Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki merupakan
informasi adalah maximizing spread of influence sumber penularan yang lebih besar dibanding
dan minimizing spread of misinformation dalam situs perempuan. Dengan komposisi keanggotaan
jejaring sosial (Agrawal, et al., 2011). Dengan luasnya Forum Jejaring Peduli AIDS yang didominasi kaum
penyebaran geografis anggota forum yang aktif dalam perempuan, menjadikan Forum Jejaring Peduli
diskusi ini menunjukkan spread of influence telah AIDS tepat sasaran bila dijadikan sebagai sarana
meluas, sedangkan kesamaan bahasa Induk yang penyuluhan untuk preventif, terutama bagi kaum
dipergunakan akan dapat meminimalisir spread of perempuan.
misinformation.
Karakteristik lain yang perlu dikaji adalah distribusi Aksesibilitas
umur. Umur juga menjadi faktor penting karena Halaman grup Forum Jejaring Peduli AIDS di
pada setiap tahapan pertumbuhan manusia akan Facebook selama sepuluh bulan terakhir telah diakses

361
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 14 No. 4 Oktober 2011: 358–365

sebanyak 4.278 kali, dengan rincian pengakses per comment (komentar terhadap kiriman di dinding
bulan seperti terlihat pada gambar 3. Facebook Forum Jejaring Peduli AIDS).
Terlihat bahwa total interaksi terbesar ada pada
tiga bulan pertama, yang berada di puncak pada bulan
pertama (Maret 2010) sebesar 430 interaksi. Enam
bulan selanjutnya mengalami pasang-surut yang
cukup stabil antara 77–132 interaksi per bulan, dan
memuncak kembali pada bulan Desember sebesar
309.
Fenomena ini bisa dijelaskan sebagai sebuah
kaitan dengan kegiatan terkait masalah program
keorganisasian maupun even yang terkait dengan
HIV & AIDS itu sendiri. Tiga bulan pertama lebih
merupakan ‘euforia’ rilis pertama Forum Jejaring
Gambar 3. Trend Jumlah Pengakses Halaman Forum
Peduli AIDS. Sedang pada bulan Desember lebih
Jejaring Peduli AIDS per Bulan Tahun 2010 merupakan keterkaitan antara keberadaan program
untuk memperingati hari AIDS se dunia yang jatuh
Pada bulan pertama merupakan jumlah setiap tanggal 1 Desember.
pengakses terbesar selama sebulan, kemudian Kualitas Interaksi Posting
menurun sampai dengan bulan ketiga (Mei 2010),
Pada halaman Forum Jejaring Peduli AIDS ada
dan mulai menunjukkan angka stabil dalam kisaran
3 (tiga) jenis posting yang dijadikan basis analisis
208–323 pengakses per bulan sampai dengan bulan
dengan menggunakan content analysis. Ketiga jenis
Desember 2010.
posting tersebut adalah wall post, link, dan note.
Meeyoung Cha et al., dalam laporan penelitiannya
Wall post adalah kiriman berupa status message
yang berjudul A Measurement-driven Analysis of
pada halaman Facebook. Status message bisa
Information Propagation in the Flickr Social Network,
dilakukan oleh administrator pengelola forum dan atau
menyatakan bahwa jumlah pengakses informasi ini
anggota forum. Link adalah tautan yang mengarah
menjadi faktor penting bagi kecepatan penyebaran
pada artikel atau photo poster pada halaman website
informasi.
atau Facebook account lain. Posting link bisa dilakukan
oleh administrator maupun oleh anggota forum.
Sedang note lebih merupakan sebuah artikel maupun
catatan yang hanya bisa dilakukan posting oleh admin
pengelola forum.
Sejak awal pendirian (18 Maret 2010) sampai
dengan akhir tahun (31 Desember 2010) sudah 192
posting yang termuat dalam halaman Forum Jejaring
Peduli AIDS. Posting terdiri dari 126 wall post, 31 link,
dan 35 note. Kandungan tematik dari setiap jenis
posting dapat dilihat pada tabel 3.
Kualitas setiap posting dinilai berdasarkan
interaksi setiap jenis posting. Kualitas diukur dengan
Gambar 4. Trend Total Interaksi Per Bulan pada Halaman rasio interaksi terhadap jenis posting, baik secara
Forum Jejaring Peduli AIDS Tahun 2010
bulanan maupun secara keseluruhan sampai dengan
akhir tahun.
Interaksi Kualitas posting terbaik ada pada jenis posting
Interaksi yang diperhitungkan adalah adanya wall note yang mencapai rata-rata 17,2 interaksi setiap
post (kiriman di dinding Facebook Forum Jejaring kali posting. Capaian kualitas terbaik ada pada
Peduli AIDS), like (pemberian rating), dan wall post bulan November dengan rata-rata total interaksi

362
Analisis Potensi Penyebaran Informasi Kesehatan (Agung Dwi Laksono dan Ratna Dwi Wulandari)

sebesar 32,5 interaksi setiap posting. Sedang capaian Ranking terakhir ada pada jenis posting link
terrendah ada pada bulan Oktober dengan rata-rata dengan rata-rata interaksi 7,7 setiap posting. Capaian
total interaksi 10,8 interaksi. kualitas terbaik ada pada bulan April dengan rata-
Ranking kedua ada pada posting jenis wall post rata 15,8 interaksi setiap kali posting. Capaian
dengan rata-rata total interaksi sebesar 10,9 interaksi terrendah ada pada bulan September dengan hanya
setiap kali posting. Kualitas terbaik dicapai pada bulan 1 interaksi.
Mei dengan rata-rata 18,3 interaksi setiap posting. Posting (kiriman) jenis note bisa menduduki posisi
Sedang kualitas terendah ada pada bulan Juni dengan kualitas terbaik karena informasi yang disampaikan
capaian rata-rata 6,3 interaksi. cenderung lebih lengkap dibanding dengan wall
post. Sedang link, meski informasi juga termasuk

Tabel 4. Kualitas Interaksi Posting Halaman Forum Jejaring Peduli AIDS Tahun 2010
Bulan Posting Wall Post Link Note
Jml Interaksi Rasio Jml Interaksi Rasio Jml Interaksi Rasio
Maret 41 316 7,7 7 17 2,4 6 97 16,2
April 16 205 12,8 4 63 15,8 7 147 21,0
Mei 15 274 18,3 7 85 12,1 4 53 13,3
Juni 6 38 6,3 2 4 2,0 4 66 16,5
Juli 4 21 5,3 2 26 13,0 4 81 20,3
Agustus 4 38 9,5 1 1 1,0 3 38 12,7
September 8 86 10,8 1 1 1,0 - - -
Oktober 6 50 8,3 2 14 7,0 5 54 10,8
November 3 54 18,0 3 13 4,3 2 65 32,5
Desember 23 293 12,7 2 16 8,0 - - -
Total 126 1.375 10,9 31 240 7,7 35 601 17,2

Tabel 3. Tema Posting Halaman Forum Jejaring Peduli AIDS Tahun 2010
No Wall Post Jml No Link Jml No Note Jml
1 Prevalensi HIV & AIDS 4 1 Prevalensi HIV & AIDS 2 1 Angka Kematian HIV & AIDS 2
2 Pengobatan HIV & AIDS 2 2 HIV/AIDS & Std 1 2 Prevalensi HIV & AIDS 2
3 Tata Laksana Penanganan 3 3 Pencegahan HIV & AIDS 1 3 Pencegahan HIV & AIDS 3
Penderita HIV & AIDS
4 Pencegahan HIV & AIDS 16 4 Kebijakan Obat ARV 3 4 Pengobatan HIV & AIDS 5
5 Kebijakan Obat ARV 5 5 Kontemplasi HIV & AIDS 5 5 Penyakit Opportunity (TB) 1
6 Permintaan Informasi HIV 15 6 Jejaring Lembaga HIV & 3 6 Kontemplasi HIV & AIDS 2
& AIDS AIDS
7 Jejaring Lembaga HIV & 1 7 Perspektif Psikososial & 2 7 Kebijakan HIV & AIDS 2
AIDS Stigma
8 Kontemplasi HIV & AIDS 8 8 Prostitusi 1 8 Kebijakan Obat ARV 1
9 Pemberdayaan ODHA 4 9 NAPZA 2 9 Perspektif Psikososial & 3
Stigma
10 Kesehatan Reproduksi 3 10 Keorganisasian 5 10 Hak Asasi Odha 1
11 Prostitusi 1 11 Lain-lain 6 11 Kesehatan Reproduksi 2
12 NAPZA 5 12 HIV & AIDS pada Anak-anak 2
13 Informasi Kesehatan 1 13 HIV & AIDS pada Ibu Rumah 3
Lainnya Tangga
14 Keorganisasian 46 14 HIV & AIDS pada Usia 1
Produktif
15 Lain-lain 12 15 HIV & AIDS pada Napi 3
16 Keorganisasian 2
Total 126 Total 31 Total 35

363
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 14 No. 4 Oktober 2011: 358–365

lengkap, tetapi aksesibilitasnya menjadi kurang karena diunggah dalam forum diskusi ini seluruhnya
memerlukan effort (usaha) lebih dalam mengakses, mendapat respon positif dari anggota. Kalaupun
dikarenakan harus membuka halaman lain diluar ada perbedaan, hanya terkait dengan teknis
halaman Forum Jejaring Peduli AIDS. pelaksanaan suatu kegiatan, tetapi tidak menyentuh
Rogers, 2003 mengatakan bahwa proses aspek substansi. Jadi dari segi substansi 100%
pengambilan keputusan dalam suatu sistem sosial anggota dapat menerima informasi yang tersebar
tidak besifat authoritative maupun collective, tetapi dalam forum jejaring peduli AIDS.
masing-masing anggota sistem sosial tersebut 4. Implementation, yaitu tahapan di mana individu
akan menentukan sendiri secara kreatif dan inovatif tersebut melakukan sesuatu sebagai bentuk
keputusan pada level individualnya. Lazimnya proses inovasi yang dilakukan atas informasi yang
pengambilan keputusan kreatif yang dialami oleh telah diterima sebelumnya. Dalam forum jejaring
anggota sistem sosial terdiri dari 5 tahapan, yaitu peduli AIDS ini tingkah laku yang dapat terpantau
knowledge, persuasion, decision, implementation, hanya berupa pengakuan yang bersangkutan
dan confirmation. atas tindakan nyata yang telah dilakukannya.
Aplikasi kelima tahapan tersebut dalam proses Berdasarkan seluruh komentar atau posting yang
difusi informasi pada Forum Jejaring Peduli AIDS masuk terlihat bahwa tidak ada anggota yang
dapat dijelaskan sebagai berikut: berperilaku menyimpang atau berisiko AIDS.
1. Knowledge, artinya setiap individu dalam sistem Bahkan beberapa anggota sudah bertindak lebih
sosial tersebut menyadari (aware) adanya informasi jauh, yaitu dengan ikut aktif dalam beberapa
tertentu yang tengah berkembang. Hal ini tentu kelompok organisasi peduli AIDS.
saja sesuai dengan tema diskusi yang saat itu 5. Confirmation, maksudnya individu akan melakukan
diangkat sebagai topik pembicaraan dalam Forum evaluasi dampak dari keputusan yang telah diambil.
Jejaring Peduli AIDS. Untuk tahapan knowledge Khusus untuk tahap ini tidak bisa terdeteksi dengan
ini bisa dipastikan bahwa seluruh anggota forum baik dalam forum ini karena belum pernah secara
baik yang aktif berkomentar maupun tidak, asalkan khusus dilakukan evaluasi.
yang bersangkutan telah membaca sebuah posting
tertentu pasti akan menyadari dan mengetahui SIMPULAN
adanya informasi tersebut. Jadi misi awal forum
ini untuk menyebarkan informasi tentang AIDS dan Berdasarkan fakta hasil kajian dapat diambil
permasalahannya telah dapat tercapai. kesimpulan bahwa Media Jejaring Sosial melalui
2. Persuasion, maksudnya setiap individu yang telah internet sangat efektif sebagai sebuah media difusi
terpapar suatu informasi akan menunjukkan sikap informasi yang melampaui kendala geografis maupun
setuju (favorable) atau tidak setuju (unfavorable) administratif wilayah. Media Jejaring Sosial juga efektif
terhadap informasi tersebut. Untuk tahap kedua untuk penyebaran informasi dengan sasaran remaja
ini, anggota forum mulai terkelompok menjadi 2, dan usia produktif.
yaitu yang menunjukkan sikap favorable maupun
unfavorable, yang bisa dilihat dari komentar yang REKOMENDASI
disampaikan. Secara garis besar untuk semua
Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan
topik diskusi, sikap anggota adalah favorable.
maka dapat direkomendasikan;
Hanya ada 1 anggota yang menunjukkan sikap
1. Media Jejaring Sosial perlu diinstensifikasi sebagai
unfavorable khusus pada topik diskusi cara
media upaya proses difusi informasi kesehatan,
pencegahan AIDS. Sikap unfavorable ini terutama
terutama dengan sasaran usia produktif.
karena adanya perbedaan cara pandang tentang
2. Masih diperlukan kajian evaluasi mengenai
metode untuk pencegahan AIDS pada kalangan
dampak keputusan yang diambil para penerima
pengguna narkoba jarum suntik.
informasi.
3. Decision, maksudnya individu tersebut akan
3. Kajian juga perlu dikembangkan untuk melihat
bertingkah laku tertentu yang menunjukkan
efektivitas media jejaring sosial lainnya, semisal
kecenderungannya untuk menolak atau menerima
Twitter, Koprol, Blog, dan sebagainya.
informasi tersebut. Dari seluruh topik diskusi yang

364
Analisis Potensi Penyebaran Informasi Kesehatan (Agung Dwi Laksono dan Ratna Dwi Wulandari)

DAFTAR PUSTAKA Krippendorff, Klaus, 2004. Content Analysis; An Introduction


to Its Methodhology. Sage Publications, Thousand
Agrawal Divyakant, Ceren Budak, Amr El Abbadi, 2011.
Oaks-California.
Information Diffusion In Social Networks: Observing
Laverack, Glenn, 2007. Health Promotion Practice; Building
and Influencing Societal Interests. Department of
Empowered Communities. Open University Press,
Computer Science UCSB - Santa Barbara http://www.
New York.
cs.ucsb.edu (sitasi tanggal 17 November 2011)
Meeyoung Cha, Alan Mislove, Krishna P. Gummadi, 2011.
Bryan, Jennings, & Thompson, Susan, 2002. Fundamentals
A Measurement-driven Analysis of Information
of Media Effects. McGraw-Hill, London.
Propagation in the Flickr Social Network. Saarbrücken,
Fabiani, Donna and Terry F. Buss (eds), 2008. Reengineering
Germany, (sitasi tanggal 17 November 2011).
Community Development for the 21st Century. National
Riffe, Daniel, Stephen Lacy, Frederick G. Fico, 2005.
Academy of Public Administration, New York.
Analyzing Media Messages. Lawrence Elbaum
Hanjalic, Alan, 2004. Content-Based Analysis of Digital
Associates Publisher, Mahwah-New Jersey.
Video. Kluwer Academic Publishers, New York.
Rogers, Everett M, 2003. Diffusions of Innovations; Fifth
Jaewon Yang, Jure Leskovec, 2011. Modeling Information
Edition. Simon & Schuster Publisher.
Diffusion in Implicit Networks. Stanford University,
Stephens, Christine, 2008. Health Promotion; A Psychosocial
http://cs.stanford.edu/people/jure/pubs/lim-icdm10.
Approach. Open University Press, New York.
pdf (sitasi tanggal 17 November 2011).
Yong-Suk Kwon, Sang-Wook Kim, Sunju Park. An Analysis
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010. Laporan
of Information Diffusion in the Blog World, Dept. of
Triwulan 2; Situasi Perkembangan HIV & AIDS di
Electronics and Computer Engineering Hanyang
Indonesia per tanggal 30 Juni 2010. Kementerian
University, Korea, http://www.dcs.bbk.ac.uk/~dell/
Kesehatan RI, Jakarta.
cnikm09/proceedings/p27.pdf (sitasi tanggal 17
Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, 2010. Strategi
November 2011).
Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan
AIDS Tahun 2010–2014. KPAN, Jakarta.

365

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai