Utilization of Media Social in Marketing Ac61257c
Utilization of Media Social in Marketing Ac61257c
Abstrak
Keberadan media sosial seakan menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Diterima Hampir seluruh lapisan masyarakat menggunaan teknologi ini. Begitu pula dalam
17 Maret 2021 dunia usaha. Pelaku usaha harus berpacu untuk mengenalkan produknya.
Penggunaan media sosial merupakan satu diantara solusi untuk mempercepat
promosi usaha. Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi dan jenis media
Disetujui sosial yang digunakan oleh pelaku usaha olahan perikanan di Kecamatan Sanga
21 September 2021 Sanga. Metode pengumpulan data dilakukan observasi dan wawancara. Sampel
diambil dengan cara sensus sebanyak 11 orang. Data ditabulasi dan dianalisis
secara deskriptif. Pengukuran tingkat persepsi menggunakan skala Likert. Hasil
penelitian menunjukan bahwa tingkat persepsi termasuk kategori sedang (skor
tercapai 27,91), berarti pemanfaatan media sosial dalam kegiatan usaha masih
belum optimal. Jenis media sosial yang digunakan Facebook (81,82%), whatsAap
(54,55%), dan youtube (18,18%).
141
Pemanfaatan Media Sosial dalam Pemasaran Olahan Haqiqiansyah, et al.
1. Pendahuluan
Era revolusi industri 4.0 dan kemajuan teknologi informasi yang pesat, semakin besar tantangan yang akan
dihadapi. Penguasaan Teknologi dan informasi yang telah berkembang pesat, seperti pemakaian internet yang
sudah melanda seluruh lapisan masyarakat. Keberadaan internet merupakan satu diantara alat komunikasi yang
banyak digunakan. Kebutuhan informasi yang cepat, sehingga menuntut setiap orang harus mampu
memanfaatan teknologi tersebut. Penelitian Palmer dan Koenig (2009), menjelaskan bahwa telah terjadi
pergeseran pada masyarakat dalam penggunaan media online.
Memperluas segmentasi pasar untuk produk olahan sangat penting dilakukan, karena penyebaran distribusi
selama ini masih menjadi kendala utama bagi pelaku usaha. Terbatasnya informasi pasar dan jaringan
pemasaran, memperparah kondisi usaha mereka. Sesuai kajian Setiyorini et al. (2018) bahwa dengan strategi
memperluas jaringan pemasaran dan kerjasama dengan stakeholder/UKM lainnya dapat mengurangi
kesenjangan yang ada.
Kegiatan promosi yang cepat, murah, efisien dan dapat menjangkau pemasaran yang luas sangat diperlukan,
satu diantaranya dengan penggunaan media sosial. Media berbasis internet sebagian orang sudah mengenalnya,
lebih cepat informasi akan diterima. Dari aspek pembiayaan relatif murah dan memiliki jangkauan luas tanpa
batas wilayah atau global (Safira, 2018). Hasil kajian Praditya (2019) menyatakan bahwa penggunaan media
sosial berkorelasi positif dalam perkembangan usaha.
Dibalik kelebihan yang terdapat dalam media sosial, namun disisi lain bahwa kondisi sosial ekonomi
masyarakat pesisir, terutama pelaku usaha pengolahan, tidak semuanya dalam keadaan yang baik. Keterbatasan
penguasaan teknologi dan kurangnya arus informasi berkaitan penggunaan media sosial. Optimalisasi
pemanfaatan media sosial dalam pemasaran produk masih belum terlihat hasilnya. Untuk itu maka perlu
dilakukan penelitian sejauhmana persepsi mereka terhadap pemanfaatan media sosial dalam kegiatan
pemasaran.
Tabel 1. Kriteria Tingkat Persepsi Pengolah Terhadap Pemanfaatan Media Sosial pada Kegiatan Pemasaran
Nomor Kelas Interval Kriteria
1 12,00 – 20,00 Rendah
2 20,01 – 28,00 Sedang
3 28,01 – 36,00 Tinggi
Sumber : Data primer, 2019
142
Haqiqiansyah, et al. Pemanfaatan Media Sosial dalam Pemasaran Olahan
Wilayah ini memiliki sungai yang dimanfaatkan masyarakatnya untuk kegiatan penangkapan, budidaya
ikan (keramba), da nada usaha budidaya kolam dan tambak. Hasil kegiatan perikanan mencapai 256,2 ton,
sebagian besar dari perairan umum dan perikanan budidaya serta kegiatan penangkapan. Produksi perikanan
budidaya mencapai 54, 25 ton berasal dari usaha karamba (12,42 ton) dan kolam (41,83 ton).
Tabel 2 diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 27,91. yang berada dalam rentang 20,01 – 28,00 berarti
tergolong sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa penilaian atau pandangan responden terhadap pemanfaatan media sosial
untuk mendukung usaha masih belum maksimal. Kondisi ini bukan berarti mereka tidak mau memanfaatkan media sosial
ini, tetapi karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Sebagian mengatakan mereka masih belum begitu familier dalam
menggunakan smartphone. Penelitian Romdonny et al. (2018) dan Suryani (2014) menjelaskan bahwa peran media sosial
sangat membantu dan menjadi komponen pendukung kegiatan pemasaran produk. Menyikapi kondisi tersebut maka perlu
dilakukan pengenalan dan pelatihan lebih intensif tentang penggunaan media sosial untuk kegiatan usaha. Sejalan hasil
kegiatan Hendri et al. (2019) bahwa melalui program pendampingan dan pelatihan dapat mengoptimalkan pemanfaatan
media sosial oleh pelaku usaha.
143
Pemanfaatan Media Sosial dalam Pemasaran Olahan Haqiqiansyah, et al.
promosi. Media Sosial bukanlah istilah asing lagi bagi masyarakat, tak terkecuali para pelaku usaha yang
memanfaatkannya untuk kegiatan pemasaran. Penggunaan media sosial perlu didukung oleh perangkat keras
yang satu diantaranya adalah Smartphone. Media sosial memiliki varian fitur pada aplikasinya. Penggunaan
whatsapp, instagram, twitter, youtube dan facebook merupakan contoh aplikasi media sosial.
Seiring berkembangnya kreatifitas dari masyarakat dalam memanfaatkan media sosial, kini media sosial
dapat digunakan untuk memasarkan produk atau jasa contohnya dengan melakukan promosi. Promosi melalui
media sosial tentu lebih hemat biaya dan tenaga yang dikeluarkan, karena pelaku usaha yang memiliki
smartphone hanya perlu menggunakan "jari-jarinya” untuk melakukan kegiatan promosi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan facebook, whatsapp dan youtube sudah pernah digunakan
oleh pengolah amplang. Manfaat media ini sudah dirasakan oleh mereka. Produk olahan sudah mulai dikenal
luas bahkan sampai luar daerah atau pulau. Adanya media ini juga telah mempercepat proses pemesanan dari
pelanggan, sehingga pengolah dapat mengatur waktu untuk memenuhi permintaan tersebut. Dalam kegiatan
usaha ini, para pengolah yang mempromosikan secara langsung lebih banyak dibandingkan dengan tidak
langsung, sedangkan terdapat dua pengolah yang tidak menggunakan media sosial untuk kegiatan promosi.
Alasan yang dikemukakan pengolah terkait adalah tidak adanya smartphone dan minat untuk melakukan
promosi melalui media sosial.
81.82
54.55
18.18
Gambar 1 dapat diketahui bahwa mayoritas penggunaan media sosial adalah facebook. Berdasarkan hasil
wawancara berbagai alasan diungkapkan pengolah dalam menggunakan media sosial ini karena aplikasi ini
memiliki jaringan yang luas sehingga siapapun bisa mengaksesnya, selain itu cara mempromosikan amplang ke
facebook relatif tidak ada biaya dan mudah. Sesuai kajian Prayoga (2017) penggunaan media Facebook yang
banyak diminati dan digunakan dalam program penyuluhan oleh tenaga penyuluh lapangan. Contoh tampilan
penggunaan media Facebook oleh pelaku usaha perikanan di Kecamatan Sanga-Sanga
144
Haqiqiansyah, et al. Pemanfaatan Media Sosial dalam Pemasaran Olahan
Penggunaan media whatsapp sudah mulai digunakan. Awalnya karena banyaknya kerabat menggunakan
aplikasi ini, sehingga pesanan diterima sebagian besar dari kerabat pengolah dan pelanggan yang sering
melakukan pembelian. Contoh tampilan penggunaan media sosial ini yang digunakan pengolah untuk kegiatan
usaha dapat dilihat pada Gambar 3.
Untuk aplikasi youtube secara langsung belum ada yang menggunakan, namun secara tidak langsung ada
pihak lain yang mengunggah untuk kebutuhan dokumentasi terkait produk di Kecamatan Sanga-Sanga, seperti
pihak stasiun TVRI Samarinda. Bagi pengolah juga memperoleh manfaat karena masyarakat dapat mengetahui
produk tersebut setelah mencari dan melihat video mengenai amplang terutama pada proses produksinya.
Gambar 4. Tangkapan Layar Liputan TVRI Kaltim Mengenai Amplang yang Diunggah ke Youtube
4. Kesimpulan
Persepsi pengolah ampalng terhadap media sosial di Kecamatan Sanga-Sanga berada pada kategori sedang,
dengan skor tercapai 27,91 yang berada pada kisaran skor 20,01 – 28,00. Jenis media sosial yang digunakan
adalah Facebook sebanyak 81,82%, whatsaap 54,5(5%) dan youtube (18,18%).
5. Referensi
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2018. Kecamatan Sanga-Sanga dalam angka. Katalog : 1102001.6403030. Kabupaten Kutai
Kartanegara.
145
Pemanfaatan Media Sosial dalam Pemasaran Olahan Haqiqiansyah, et al.
146