Teknik Fast Charging Baterai Lithium-Ion Menggunakan Logika Fuzzy
Teknik Fast Charging Baterai Lithium-Ion Menggunakan Logika Fuzzy
PROT OT YPE SIST EM KONT ROL OT OMAT IS PADA PEMBANGKIT LIST RIK ALT ERNAT IF T EGAN…
Widya Teknik
ABSTRACT
The increasing use of portable electronic equipment uses more and more lithium-ion batteries. Issues that occur from
increased use of the battery pose problems such as less capacity, long charging time, and overcharging protection. Some
methods of lithium-ion battery charging techniques are commonly used such as Constan Voltage (CV), Constan Current
(CC), CC-CV, and reflex charging methods. In this study the fast charging Lithium-ion battery technique uses fuzzy logic
to control temperature and voltage during battery charging using the Pulse Width Modulation (PWM) Charging method,
the fuzification process used Is Mamdani method with Center Of Gravity (COG) Defuzzification method. It is expected to
accelerate the charging without making the battery temperature exceed the maximum limit, as well as the overcharging.
The filling results using this Fast Charger using the fuzzy logic proved to accelerate charging and protect the occurrence of
overcharging the battery.
INTISARI
Meningkatnya penggunakan peralatan elektronik portable penggunaan baterai lithium-ion semakin banyak. Permasalahan yang
terjadi dari meningkatnya penggunaan baterai menimbulkan masalah seperti kapasitas kurang besar, waktu pengisian lama,
dan proteksi overcharging. Beberapa metode teknik pengisian baterai lithium-ion yang umum digunakan seperti metode
Constan Voltage (CV), Constan Current (CC), CC-CV, dan reflex charging. Pada penelitian ini teknik fast charging baterai
Lithium-ion menggunakan logika fuzzy untuk mengontrol temperatur dan tegangan pada saat melakukan pengisian baterai
menggunakan metode pengisian Pulse Width Modulation (PWM), proses fuzifikasi yang digunakan adalah metode Mamdani
dengan metode defuzzifikasi Center Of Gravity (COG). Diharapkan mampu mempercepat pengisian tanpa membuat
temperatur baterai melebihi batas maksimal, serta mangatasi overcharging. Hasil pengisian menggunakan Fast Charger ini
dengan menggunakan logika fuzzy terbukti dapat mempercepat pengisian dan melindungi terjadinya overcharging pada
baterai.
Kata kunci: charger, fast charging, lithium-ion, logika fuzzy, overcharging, PWM
Jurnal ECOTIPE, Vol. 7, No.1, April 2020: 26-37 Teknik Fast Charging…(Amar Anshori, dkk.)
26
Jurnal ECOTIPE, Volume 7, No.1, April 2020, Hal. 26-37
p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852
Akreditasi Kemenristekdikti (SINTA 4), SK. No.10/E/KPT/2019
DOI: 10.33019/ecotipe.v7i1.1384
1kHz pada kapasitas baterai 50% sebesar secara intensif di tingkat pengisian dari C/3
≤180mΩ, sedangkan batas temperatur yang sampai 1.5C, dan suhu 23°C. Perubahan
diperbolehkan pada saat charge 0~45°C , dan parameter yang dilihat antara lain tegangan, arus,
pada saat discharge -20~60°C EEMB Co, dan suhu. Kemudian data diolah untuk melihat
(2016). Akan tetapi hal tersebut menimbulkan dampak dari perbedaan pengisian baterai. dari
masalah baru pada lamanya waktu yang hasil pengujian pada saat tingkat pengisian 1.5C
dibutuhkan untuk melakukan pengisian baterai. membutuhkan waktu 45 menit, sedangkan pada
Maka dari itu semua produsen bersaing dalam tingkat pengisian C (Capacity) membutuhkan
menawarkan solusi fast charging untuk pengisian waktu 60 menit. Namun ketika tingkat pengisian
baterai yang lebih cepat. >C digunakan, suhu baterai meningkat di atas
Perbedaan charging biasa dengan fast suhu ruangan. Pengontrol suhu harus
charging pada umumnya terletak pada lamanya ditambahkan untuk melindungi berkurangnya
waktu pengisian baterai, daya charger lebih masa pakai baterai dan berkurangnya efisiensi
besar dari charger biasa, dan pengembangan energi pada saat proses pengisian.
metode pengisiannya EEMB Co, (2016). Suatu Chia-Hsiang Lin, dkk, (2008) melakukan
charger yang baik harus mampu mengisi baterai penelitian menggunakan metode arus konstan ke
dengan cepat tanpa merusak baterai. Untuk tegangan konstan, pada penelitian ini yang
menjaga agar baterai selalu dalam kondisi yang diperpanjang adalah periode arus konstannya
baik maka diperlukan perawatan, termasuk untuk mempercepat pengisian dengan merubah
memilih charger yang berkualitas karena usia tegangan referensi, maka charger dapat menunda
baterai isi ulang dipengaruhi juga oleh waktu mode pengoperasian dari arus konstan ke
pengisiannya. tegangan konstan. Hasil simulasi memverfikasi
Dengan adanya Fast Charger yang keberhasilan teknik fast charging kompensasi
berkapasitas daya lebih besar memang dapat terisi resistansi internal. Dalam jurnal C. K. Leong,
lebih cepat dari charger biasa, namun terkadang dkk, (2010) digunakan metode pengisian dengan
terdapat konsumen yang kurang memperdulikan cara memberi pulsa positif satu detik dan di nol
waktu optimal pengisian baterai dan arahan untuk kan 20-30ms diikuti pulsa negatif pada tengah
melepas soket charger ketika baterai sudah waktu di nol kan. Dalam jurnal penelitian serupa
penuh, sehingga mengakibatkan overcharging Houshyar Asadi, dkk, (2011) melakukan
pada saat pengisian. Hal tersebut yang dapat eksperimen dengan menggunakan metode
mengakibatkan berkurangnya umur baterai pengisian menggunakan AC impedance technique
dikarenakan kenaikan temperatur melebihi batas yang outputannya dikontrol menggunakan logika
yang diperbolehkan. Selain dapat memperpendek fuzzy. Dengan metode tersebut dapat ditingkatkan
umur baterai juga dapat mengakibatkan baterai efisiensi pengisian baterai dan dikurangi
meledak. Supaya baterai tidak mengalami temperatur yang berlebih, sehingga dapat
overcharging, maka harus ada mekanisme untuk diperpanjang umur baterai.
memonitor dan mengontrol kerja dari charger. Mengacu pada latar belakang yang telah
Beberapa metode yang sering digunakan antara dipaparkan, perbedaan dengan penelitian
lain metode tegangan konstan, arus konstan, Houshyar Asadi, dkk, (2011) logika kontrol yang
multistage, monitor percepatan kenaikan digunakan adalah logika fuzzy dan metode
temperatur, monitor percepatan kenaikan tekanan pengisiannya AC impedance untuk mengukur
baterai dan negative delta voltage. hambatan dalam baterai menggunakan frekuensi
Pada penelitian J. Lὁpez, dkk, (2004) switching sebesar 2kHz. Parameter input yang
dilakukan pengujian baterai Lithium-ion 0,7A digunakan sensor tegangan, arus, dan temperatur.
Jurnal ECOTIPE, Vol. 7, No.1, April 2020: 26-37 Teknik Fast Charging…(Amar Anshori, dkk.)
27
Jurnal ECOTIPE, Volume 7, No.1, April 2020, Hal. 26-37
p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852
Akreditasi Kemenristekdikti (SINTA 4), SK. No.10/E/KPT/2019
DOI: 10.33019/ecotipe.v7i1.1384
Fuzzifikasi input menggunakan T temperatur dan baterai Lithium-ion dengan arus metode Constant
ΔT temperatur, metode defuzzifikasi center of Current (CC) dan Constant Voltage (CV),
gravity (COG) mengklaim dapat mempercepat dimana pada saat mode CC arus yang masuk 0,5C
pengisian baterai dengan temperatur lebih rendah (Capacity) setelah itu ketika kapasitas baterai
dan efisiensi mencapai 97.16% dari penelitian mencapai 85% pengisan akan berubah ke mode
sebelumnya. EEMB Co, (2016) melakukan CV sebesar 4,2V dan temperatur baterai ada pada
percobaan fast charging menggunakan metode range 0 ~ 45°C. Pengisan akan berhenti ketika
Constan Current (CC) sebesar 1C5A, Constan tegangan baterai mencapai 4,2V atau arus yang
Voltage (CV) 4,2V, dan arus cut-off sebesar masuk pada baterai sebesar 0,01C, waktu
0.01CA didapat lama waktu pengisian 2,5h pengisian menggunakan metode ini 6h.
dengan range temperatur pada saat pengisian 0- Kemudian EEMB Co, (2016) melakukan
45°C. percobaan fast charging menggunakan metode
Pada penelitian ini peneliti ingin Constan Current (CC) sebesar 1,5C, Constan
menggunakan logika kontrol fuzzy teknik Voltage (CV) 4,2V, dan arus cut-off sebesar
pengisian PWM (Pulse Width Modulation) untuk 0.01C didapat lama waktu pengisian 2,5h dengan
mengontrol temperatur dan tegangan pada saat range temperatur pada saat pengisian 0-45°C.
melakukan pengisian baterai. Proses fuzifikasi Jingyu Yan, dkk, (2010) state of charge
yang digunakan adalah metode Mamdani dengan (SoC), J. Lopez, dkk, (2004) memperbesar
variable masukan dari temperatur dan tegangan Capacity (C) pengisian, Houshyar Asadi, dkk,
dengan metode defuzzifikasi Center Of Gravity (2011) AC impedance, C.K.Leong, dkk, (2010)
(COG) keluaran fuzzy berupa pulsa PWM ( ). Indar Sugiarto, dkk, (2004) reflex charging/pulse/
Diharapkan dengan adanya teknik fast charging Mc. Culloch dengan negative delta voltage
baterai Lithium-ion menggunakan logika fuzzy ini regulation, dan Yong-Duk Lee, dkk, (2013) multi
mampu dipercepat pengisian tanpa membuat stage current. Dari beberapa metode pengisian
temperatur baterai melebihi batas maksimal, serta baterai semua tertuju pada kenaikan temperatur,
mangatasi overcharging. karena jika temperatur melebihi batas yang sudah
ditentukan baterai dapat rusak, meledak,
II. LANDASAN TEORI kembung, dan umur baterai berkurang.
Dalam Penelitian ini penulis mencoba
A. Kerangka Penelitian mengusulkan sebuah pengembangan pada metode
Dari beberapa penelitian dan datasheet baterai pengisian baterai Lithium-ion untuk mempercepat
Lithium-ion terkait metode pengisian (charging) pengisian yang aman tanpa merusak baterai dan
baterai yang pernah dilakukan diantaranya, memproteksi ketika terjadi overcharging.
pertama dengan menunda waktu perpindahan Komputasi yang akan digunakan untuk fast
antara mode pengisian Constant Voltage (CV) charging adalah logika fuzzy. Logika fuzzy
dengan memperpanjang waktu pengisian digunakan untuk memproses input data dari
Constant Current (CC) supaya energi yang sensor temperatur dan tegangan yang diperoleh
diserap oleh baterai lebih banyak Chia-Hsiang dari hasil pengukuran pada saat melakukan
Lin, dkk, (2008), namun dengan memperpanjang pengisian baterai. Keluaran fuzzy yang berupa
waktu pengisian CC temperatur baterai akan naik nilai real (crisp) akan dirubah menjadi sinyal
sangat cepat dan hal ini yang mengakibatkan pulsa PWM (Pulse Width Modulation) untuk
baterai cepat rusak. Kedua EEMB Co, (2016) mengisi baterai.
pengisian standard yang terdapat pada data sheet
Jurnal ECOTIPE, Vol. 7, No.1, April 2020: 26-37 Teknik Fast Charging…(Amar Anshori, dkk.)
28
Jurnal ECOTIPE, Volume 7, No.1, April 2020, Hal. 26-37
p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852
Akreditasi Kemenristekdikti (SINTA 4), SK. No.10/E/KPT/2019
DOI: 10.33019/ecotipe.v7i1.1384
Jurnal ECOTIPE, Vol. 7, No.1, April 2020: 26-37 Teknik Fast Charging…(Amar Anshori, dkk.)
29
Jurnal ECOTIPE, Volume 7, No.1, April 2020, Hal. 26-37
p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852
Akreditasi Kemenristekdikti (SINTA 4), SK. No.10/E/KPT/2019
DOI: 10.33019/ecotipe.v7i1.1384
dan (6) Kesimpulan. Untuk lebih jelas dapat dengan memberi nilai PWM=0 dan lampu LED
dilihat pada gambar 4. indikator akan mati.
Studi Perancangan Pembuatan Kontrol logika fuzzy pada bagian ini
Literatur Sistem Alat adalah untuk mengendalikan pengisian baterai.
Variabel input yang digunakan adalah nilai
Analisis dan Kalibrasi temperatur dan tegangan baterai. Nilai temperatur
Kesimpulan digunakan sebagai pembanding dengan nilai
Pengujian Sensor
tegangan, apakah output duty cycle PWM kecil
Gambar 4. Tahapan Penelitian atau besar. Logika fuzzy yang digunakan pada
B. Perancangan Sistem bagian ini adalah menggunakan metode
mamdani. Desain kontrol logika fuzzy untuk fast
charging dapat dilihat pada gambar 6.
Jurnal ECOTIPE, Vol. 7, No.1, April 2020: 26-37 Teknik Fast Charging…(Amar Anshori, dkk.)
30
Jurnal ECOTIPE, Volume 7, No.1, April 2020, Hal. 26-37
p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852
Akreditasi Kemenristekdikti (SINTA 4), SK. No.10/E/KPT/2019
DOI: 10.33019/ecotipe.v7i1.1384
Set aturan (fuzzy rule) yang dipilih akan contactless / infrared thermometer yang
digambarkan dengan FAM (fuzzy associative mempunyai spesifikasi range pembacaan dari -
Memories) yang merepresentasi aturan yang 50°C - 380°C, dimana Arduino sudah terisi
harus dipenuhi. Aturan linguistik PWM diperoleh program untuk membaca nilai temperatur dari
berdasarkan variabel linguistik dari error sensor MLX90614 yang akan di tampilkan lewat
temperatur dan error tegangan. Misalnya error serial monitor IDE Arduino. Kedua sensor
yang terjadi pada sistem adalah NM (Negatif tersebut akan mengambil beberapa data
Medium) dan NS2 (Negatif Small 2) maka temperatur yang kemudian dibandingkan untuk
variabel linguistik untuk PWM dipilih PK (Positif mendapatkan selisih hasil pembacaan temperatur.
Kecil), hal ini tergantung pada aturan yang
dibentuk. FAM untuk fast charging digambarkan
seperti tabel 2.
Tabel 2. Basis Aturan Logika Fuzzy (Error
Temperatur, Error Tegangan, dan PWM)
Error V
NL2 NM2 NS2 ZE2 PS2 PM2 PL2
NL PB PB PK Nol PK PB PB
NM PB PT PK Nol PK PT PB
Error NS PK PK PK Nol PK PK PK
T ZE Nol Nol Nol Nol Nol Nol Nol
PS NK NK NK Nol NK NK NK Gambar 8. Ilustrasi Kalibrasi Sensor Tegangan
PM NB NT NK Nol NK NT NB
PL NB NB NK Nol NK NB NB Cara untuk melakukan kalibrasi sensor
tegangan seperti gambar 8 di atas adalah dengan
cara membandingkan dengan alat ukur
C. Kalibrasi Sensor
multimeter yang di seting pada skala pembacaan
Pada tahap kalibrasi sensor, alat yang tegangan yang mempunyai spesifikasi range
digunakan adalah sensor temperatur, sensor pembacaan dari 0Volt – 20Volt, dimana Arduino
tegangan, baterai Lithium-ion, Thermometer, sudah terisi program untuk membaca nilai
Multimeter, Arduino, IDE Arduino, dan tegangan dari sensor yang akan di tampilkan
PC/Lapop. Tujuan mengkalibrasi sensor terlebih lewat serial monitor IDE Arduino. Kedua sensor
dahulu ialah, supaya ketika melakukan tersebut akan mengambil beberapa data tegangan
pengukuran baik temperatur atau tegangan pada yang kemudian dibandingkan untuk mendapatkan
baterai tidak salah. Berikut cara melakukan selisih hasil pembacaan tegangande Penelitian /
kalibrasi sensor tersebut: Metode merupakan prosedur atau teknik
penelitian. Antara satu penelitian dengan
penelitian yang lain, prosedur dan tekniknya bisa
saja berbeda. Metode ditulis menggunakan font
Times New Roman ukuran 12 pt dengan line
spacing 1,0 antar baris dan paragraf dan untuk
first linenya 0,8. Adapun petunjuk penulisan
arikel seperti penggunaan gambar dan tabel,
Gambar 7. Ilustrasi Kalibrasi Sensor Temperatur penulisan formula matematika, singkatan dan
Cara untuk melakukan kalibrasi sensor akronim, serta rekomendasi lainnya.
temperatur seperti gambar 7 di atas adalah dengan
cara membandingkan dengan alat ukur temperatur
Jurnal ECOTIPE, Vol. 7, No.1, April 2020: 26-37 Teknik Fast Charging…(Amar Anshori, dkk.)
31
Jurnal ECOTIPE, Volume 7, No.1, April 2020, Hal. 26-37
p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852
Akreditasi Kemenristekdikti (SINTA 4), SK. No.10/E/KPT/2019
DOI: 10.33019/ecotipe.v7i1.1384
Jurnal ECOTIPE, Vol. 7, No.1, April 2020: 26-37 Teknik Fast Charging…(Amar Anshori, dkk.)
32
Jurnal ECOTIPE, Volume 7, No.1, April 2020, Hal. 26-37
p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852
Akreditasi Kemenristekdikti (SINTA 4), SK. No.10/E/KPT/2019
DOI: 10.33019/ecotipe.v7i1.1384
Tabel 2. Data Kalibrasi Sensor Tegangan Dengan Pada gambar 12 dapat dilihat perbedaan dari
Multimeter bentuk grafik yang ditampilkan dari data sensor
Waktu PWM
Duty ADC ADC Multimeter tegangan baterai yang berwarna biru dengan alat
Cycle In (Volt) (Volt)
ukur multimeter yang berwarna merah hasil
21:01:45 0 0 0 0 0 pembacaan tidak jauh berbeda, sehingga tanpa
21:01:50 15 5,88 48,09 0,94 0,90 melakukan perubahan pada program pembacaan
21:01:55 30 11,76 59,52 1,17 1,13 sensor tegangan, data bisa langsung digunakan
21:02:00 45 17,65 69,89 1,37 1,34 untuk input logika fuzzy.
21:02:05 60 23,53 79,77 1,56 1,54 C. Hasil Kalibrasi Sensor Temperatur
21:02:10 75 29,41 89,43 1,75 1,74
Rangkaian untuk mengkalibrasi sensor
21:02:15 90 35,29 98,41 1,93 1,93 temperatur dengan menggunakan Infrared
21:02:20 105 41,18 107,25 2,1 2,11 Thermometer yang mempunyai range
21:02:25 120 47,06 115,83 2,27 2,29 pengukuran temperatur -50°C sampai 380°C
21:02:30 135 52,94 123,81 2,43 2,46 dapat dilihat pada gambar 13 tujuannya adalah
21:02:35 150 58,82 131,88 2,59 2,63 untuk membandingkan data pembacaan sensor
21:02:40 165 64,71 139,45 2,73 2,79
dengan Infrared Thermometer sebelum
digunakan untuk data input logika fuzzy
21:02:45 180 70,59 148,09 2,9 2,95
21:02:50 195 76,47 156,44 3,07 3,10
21:02:55 210 82,35 164,12 3,22 3,25
21:03:00 225 88,24 166,36 3,26 3,28
21:03:05 240 94,12 166,43 3,26 3,29
21:03:10 255 100 166,46 3,26 3,29
3
2 Temperatur Dengan Infrared Thermometer
1 Hasil kalibrasi sensor temperatur dengan
0 menggunakan Infrared Thermometer tanpa harus
menempelkan alat ukur dengan badan\casing
baterai didapat data seperti tabel 3 di bawah ini.
Waktu
Jurnal ECOTIPE, Vol. 7, No.1, April 2020: 26-37 Teknik Fast Charging…(Amar Anshori, dkk.)
33
Jurnal ECOTIPE, Volume 7, No.1, April 2020, Hal. 26-37
p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852
Akreditasi Kemenristekdikti (SINTA 4), SK. No.10/E/KPT/2019
DOI: 10.33019/ecotipe.v7i1.1384
Tabel 3. Data Kalibrasi Sensor Temperatur Dengan temperatur baterai yang berwarna biru dengan
Infrared Thermometer alat ukur Infrared Thermometer yang berwarna
Waktu
Temperatur Baterai Infrared merah hasil pembacaan temperatur cukup
ADC (°C) Thermometer (°C)
berbeda, karena selain dipengaruhi oleh suhu
21:01:45 139,28 27,31 27,60
ruangan pada saat melakukan pengukuran bisa
21:01:50 139,18 27,29 27,60
juga karena pengambilan/posisi alat ukur kurang
21:01:55 139,18 27,29 27,60
21:02:00 139,18 27,29 27,60
tepat. Walaupun ada selisih dari pembacaan
21:02:05 138,77 27,21 27,60
sensor dengan alat ukur data masih bisa
21:02:10 139,49 27,35 27,60
digunakan, sehingga tanpa melakukan perubahan
21:02:15 139,49 27,35 27,60
pada program pembacaan sensor temperatur data
21:02:20 139,28 27,31 27,60
bisa langsung digunakan untuk input logika fuzzy.
21:02:25 139,18 27,29 27,60 D. Uji Fungsi Cutoff Jika Pengisian Penuh
21:02:30 139,28 27,31 27,60
21:02:35 139,79 27,41 27,60
Proses pengujian fungsi cutoff ini berfungsi
21:02:40 139,49 27,35 27,60
dengan baik untuk memutus atau menghentikan
21:02:45 139,28 27,31 27,60
proses pengisian baterai pada saat mencapai
21:02:50 139,28 27,31 27,60 tegangan yang diingikan. Selain dapat memutus
21:02:55 139,28 27,31 27,60 pengisian daya listrik, fungsi cutoff dapat
21:03:00 139,59 27,37 27,60 mencegah terjadinya overcharging yang dapat
21:01:45 139,28 27,31 27,60 menaikan temperatur baterai dan dapat merusak
21:01:50 139,18 27,29 27,60 baterai/meledak.
Dari pengambilan data sensor temperatur
baterai dan Infrared Thermometer dimana nilai
temperatur yang di outputkan perbedaan
pembacaan temperatur kecil, sehingga data dari
hasil pembacaan sensor bisa langsung digunakan
data input logika fuzzy.perbedaan pembacaan
terjadi karena terpengaruh dari suhu ruangan
ketika melakukan percobaan.
27.5
Gambar 15. Sinyal Output PWM 0 Saat Baterai Penuh
Temperatur
27.4
27.3 Sinyal output PWM yang diperlihatkan pada
27.2
27.1 gambar 15 di atas dapat dilihat bawah fungsi
program untuk cutoff berfungsi dengan baik
21:01:45
21:01:55
21:02:05
21:02:15
21:02:25
21:02:35
21:02:45
21:02:55
21:01:45
Jurnal ECOTIPE, Vol. 7, No.1, April 2020: 26-37 Teknik Fast Charging…(Amar Anshori, dkk.)
34
Jurnal ECOTIPE, Volume 7, No.1, April 2020, Hal. 26-37
p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852
Akreditasi Kemenristekdikti (SINTA 4), SK. No.10/E/KPT/2019
DOI: 10.33019/ecotipe.v7i1.1384
Jurnal ECOTIPE, Vol. 7, No.1, April 2020: 26-37 Teknik Fast Charging…(Amar Anshori, dkk.)
35
Jurnal ECOTIPE, Volume 7, No.1, April 2020, Hal. 26-37
p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852
Akreditasi Kemenristekdikti (SINTA 4), SK. No.10/E/KPT/2019
DOI: 10.33019/ecotipe.v7i1.1384
Jurnal ECOTIPE, Vol. 7, No.1, April 2020: 26-37 Teknik Fast Charging…(Amar Anshori, dkk.)
36
Jurnal ECOTIPE, Volume 7, No.1, April 2020, Hal. 26-37
p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852
Akreditasi Kemenristekdikti (SINTA 4), SK. No.10/E/KPT/2019
DOI: 10.33019/ecotipe.v7i1.1384
Jurnal ECOTIPE, Vol. 7, No.1, April 2020: 26-37 Teknik Fast Charging…(Amar Anshori, dkk.)
37