Pengaruh Fasilitas Kerja, Kemampuan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN.

2722-6565

PENGARUH FASILITAS KERJA, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA


TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN TINOMBO
KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Ani Khuryatul Abadiyah, S.E., M.M.
(Dosen Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat)

ABSTRAK
Penelitian ini tentang pengaruh fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Tujuan yang akan dicapai, fasilitas
kerja, kemampuan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong. Penelitian dilakukan pada populasi adalah seluruh pegawai pada Kantor Kecamatan
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, yang berjumlah 34 pegawai. Uji serempak adalah sebuah pengujian
untuk mengetahui apakah variabel independen (X) yang diteliti memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen (Y) berarti semua variabel bebasnya, yakni fasilitas kerja (X1), kemampuan (X2) dan disiplin
kerja (X2) dengan variabel tidak bebasnya kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong. Dari tabel 4.8. terlihat hasil uji determinasi (kehandalan model) memperlihatkan nilai R-
Square 0,923 atau 92.3%. Hal ini berarti bahwa sebesar 92.3% variabel tidak bebas dipengaruhi oleh ketiga
variabel bebas, selebihnya variabel tidak bebas dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Selanjutnya berdasarkan tabel diatas dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 53.527 dan nilai Sig F
(0.000) < 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa secara serempak variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap variabel tidak bebasnya. Dengan demikian maka hipotesis pertama yang menyatakan
bahwa; fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin kerja secara serempak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong berdasarkan hasil uji-F
ternyata terbukti.
.
Kata Kunci: Fasilitas, Kemampuan, Disiplin Kerja, Kinerja.

LATAR BELAKANG bersama dapat mencapai target. Selain itu,


Kepemimpinan (leadership) dapat pemimpin dapat memberikan promosi jabatan
dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin bagi karyawan yang berprestasi agar, terciptanya
(leader), dalam mengarahkan, mendorong, dan kepuasan kerja karyawan.
mengatur semua unsur-unsur didalam suatu Selain memberikan promosi jabatan,
organisasi untuk mewujudkan suatu tujuan yang seorang pemimipin harus memikirkan kesenangan
akan dicapai, sehingga menghasilkan kinerja terhadap karyawannya dengan memberikan
pegawai yang maksimal. Dengan meningkatnya gaji/upah yang sesuai, kemudian memberikan
kinerja pegawai berarti tercapainya hasil kerja tunjangan setiap tahun, dan memberikan cuti.
seseorang atau pegawai dalam mencapai tujuan Menurut (Kaiyeli, 2021), Kompensasi dapat
organisasi. Menurut (Rahman, 2021) Organisasi meningkatkan kinerja karyawan. Dengan
tidak hanya semata-mata mengejar pencapaian memberikan kompensasi tersebut karyawan akan
produktifitas yang tinggi saja, tetapi juga lebih memiliki kepuasan kerja maupun semangat kerja
memperhatikan kinerja dalam proses pencapaian. yang tinggi untuk mencapai suatu target.
Menurut (Umar A, 2021), Tujuan Dengan demikian, untuk menjadi
didirikannya perusahaan adalah untuk mencari pemimpin (leader) harus memiliki ambisi,
keuntungan yang layak untuk memelihara dan tanggung jawab, mempunyai semangat yang
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tinggi untuk memberikan motivasi terhadap
serta mengembangkan usaha. Untuk meraih tujuan karyawan, kecerdasan, kedewasaan, keluasan
tersebut harus di upayakan bagaimana cara hubungan sosial, dan berani dalam mengambil
seorang pemimpin dapat memberikan dorongan keputusan. Agar yang direncanakan oleh
semangat kerja kepada karyawan, agar sasaran perusahaan tersebut dapat terealisasikan.
maupun tujuan yang di rencanakan secara

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 19


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

METODE PENELITIAN Jadi semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang


Identifikasi variabel ditunjang dengan adanya pengalaman yang luas
a. Adapun yang merupakan variabel bebas (X) menunjukkan orang tersebut mempunyai tingkat
adalah gaya kepemimpinan dengan sub-sub kepuasan yang tinggi. Selain tingkat pendidikan
variabel: dan pengalaman untuk meningkatkan kemampuan
(X1) Tipe pemimpin paternalitas seseorang dapat ditempuh melalui pendidikan dan
(X2) Tipe pemimpin otoriter pelatihan, karena dengan adanya pendidikan dan
(X3) Tipe pemimpin partisan pelatihan akan menambah pengetahuan seseorang
b. Variabel terikat (dependent) yaitu untuk mengerjakan sesuatu bisa menjadi lebih
merupakan variabel yang dipengaruhi oleh cepat dan lebih baik. Dengan adanya latihan-
variabel bebas. Adapun variabel terikat latihan yang memungkinkan karyawan
dalam penelitian ini adalah: Kepuasan kerja mendapatkan keterampilan lain yang lebih
karyawan (Y). banyak, dengan demikian dapat meningkatkan
pengetahuan mereka untuk mentransfer dan
Definisi konseptual variabel meningkatkan kecakapan kerja. Lebih lanjut
Variabel bebas (X), yaitu: Gaya kepemimpinan Robbin (2006; 111) menjelaskan terdapat
Sedangkan sub variabel gaya kepemimpinan bermacam-macam jenis kamampuan antara lain:
dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Kemampuan intelektual
Kemampuan intelektual adalah kemampuan
Kemampuan Kerja yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan
Kemampuan kerja adalah suatu kapasitas mental, seperti berpikir, menalar, dan
individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam memecahkan masalah.
suatu pekerjaan (Robbins, 2006; 55). Salah satu 2. Kemampuan kognitif
faktor yang sangat penting dan berpengaruh Kemampuan ini menunjukkan kapabilitas
terhadap keberhasilan karyawan di dalam berkaitan dengan aplikasi pengetahuan
melaksanakan suatu pekerjaan adalah kemampuan dalam pemecahan masalah.
kerja. Dalam fungsi operasional manajemen 3. Kemampuan fisik
kemampuan kerja merupakan fungsi Kemampuan fisik adalah kemampuan yang
pengembangan, karena dalam fungsi ini diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas
pengembangan kemampuan kerja karyawan yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan
sangat diperhatikan. Kemampuan kerja pada dan keterampilan yang semacam.
dasarnya sangat berpengaruh terhadap mutu atau 4. Kemampuan emosional
bobot hasil kerja yang dicapai oleh seorang Kemampuan ini lebih pada kemampuan
karyawan. Hal ini dapat dimengerti karena dalam seseorang dalam mengendalikan diri,
kemampuan kerja terdapat berbagai potensi sehingga ketika terjadi masalah tidak akan
kecakapan, keterampilan, serta potensi yang lain menggangu kinerjanya maupun orang lain
yang mendukung yang tercermin dalam kondisi yang ada disekitanya, dengan demikian
fisik dan psikis. orang tersebut dapat mengendalikan
Kemampuan (ability) yang dimiliki emosinya
karyawan bisa dikembangkan dan ditingkatkan
melalui kegiatan pendidikan maupun pelatihan Disiplin
yang diberikan perusahaan tersebut, khususnya Nitisemito (2001; 67) mengemukakan
kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan disiplin sebagai suatu sikap, perilaku dan
yang bersangkutan. Kemampuan kerja adalah perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari
keadaan tertentu yang ada pada diri seseorang perusahan, baik tertulis maupun tidak tertulis..
yang dilakukan secara maksimal dan bersungguh- Secara etiomologis, “disiplin” berasal dari kata
sungguh dalam melakukan pekerjaan agar latin atau pendidikan kesopanan dan kerohanian
pekerjaannya tersebut berdaya dan berhasil guna serta pengembangan tabiat. Setelah diuraikan
(Ayu, 2013; 12). beberapa pengertian mengennai disiplin yang
Kemampuan seseorang akan ditentukan dikemukakan oleh beberapa ahli seperti tersebut
oleh tinggi rendahnya tingkat pendidikan dan diatas dapatlah dikatakan bahwa disiplin
pengalaman. Karena kedua unsur inilah umumnya diartikan kepatuhan dan ketaatan pada
pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh. peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 20


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

yang berlaku dilingkungan organisasi masing- kemampuan dan persepsi peran (tugas). Dengan
masing, jika terdapat pegawai yang tidak demikian, dalam situasi tertentu kinerja dapat
mematuhi segala peraturan dan ketentuan yang dilihat sebagai hasil dari hubungan antara usaha,
berlaku pada lingkungan kerjanya, berarti kemampuan dan persepsi tugas. Kinerja sangat
tindakan pegawai tersebut dapat dikategorikan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
sebagai tindakan yang melanggar disiplin. sebagai berikut :
Menurut Byars & Rue (2005; 66), ada 1. Usaha
beberapa hal yang dapat dipakai sebagai indikasi Merupakan hasil dari adanya motivasi,
tinggi rendahnya kedisplinan kerja karyawan, menunjukkan jumlah tenaga (fisik maupun
yaitu: ketepatan waktu, kepatuhan terhadap mental) seseorang yang digunakan dalam
atasan, peraturan terhadap perilaku terlarang dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
ketertiban terhadap peraturan yang berhubungan dalam meningkatkan prestasi kerjanya.
langsung dengan produktivitas kerja. Sedangkan 2. Kemampuan
De Cenzo dan Robbins (2009; 87) mengemukakan Merupakan kriteria seseorang yang
tipe permasalahan dalam kedisiplinan, antara lain digunakan dalam melaksanakan suatu
kehadiran, perilaku dalam bekerja (dalam pekerjaan.
lingkungan kerja), ketidakjujuran aktivitas di luar 3. Persepsi tugas
lingkungan kerja. Menurut Harlie (2010; 27) Menunjukkan arah dimana seseorang
indikator disiplin kerja adalah sebagai berikut: memahami kemana mereka seharusnya
1. Selalu mentaati ketentuan jam kerja. menyalurkan usahanya untuk keperluan
2. Selalu menggunakan jam kerja dengan pekerjaan mereka.
efektif dan efisien.
3. Memiliki semangat kerja yang tinggi. Hubungan Antara Fasilitas Kerja Terhadap
4. Memiliki sikap dan kepribadian yang baik Kinerja
dengan menunjukkan keteladanan dalam Fasilitas kerja merupakan bagian penting
melaksanakan tugas. dalam perusahaan. Kinerja karyawan sangat
ditentukan oleh fasilitas yang diberikan guna
Kinerja menunjang pekerjaan karyawan untuk dapat
Bernardin dan Russsel (Sulistiyani dan menyelesaikan pekerjaannya. Di era globalisasi
Rosidah, 2003; 117) bahwa kinerja merupakan seperti ini fasilitas kerja memiliki peran penting
catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi dalam menentukan maju mundurnya sebuah
pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan perusahaan karena semakin banyak pekerjaan
selama periode waktu tertentu. Sedang kinerja semakin banyak pula fasilitas yang dibutuhkan
suatu jabatan secara keseluruhan sama dengan serta semakin modern fasilitas peralatan dan
jumlah (rata-rata) dari kinerja fungsi pegawai atau perlengkapan kantor yang diberikan kepada
kegiatan yang dilakukan. Pengertian kinerja di sini karyawan semakin optimal pula kinerja karyawan.
tidak bermaksud menilai karakteristik individu Menurut Moekijat (2007 : 155) secara
tetapi mengacu pada serangkaian hasil yang sederhana yang dimaksud dengan fasilitas adalah
diperoleh selama periode waktu tertentu. suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu
Rivai (2005; 60) mengemukakan kata masukan (input) menuju keluaran (output) yang
kinerja, jika dilihat dari asal katanya adalah diinginkan.
terjemahan dari kata performance yang berasal Dalam penelitian Almustofa (2013; 114)
dari akar kata to perform yang berarti yang berjudul Pengaruh Pemberian Fasilitas,
melaksanakan atau menyempurnakan tanggung Tingkat Pendidikan Dan Disiplin Kerja Terhadap
jawab. Kinerja adalah hasil atau tingkat Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat
keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama Statistik Kabupaten Maros yang menggunakan
periode tertentu di dalam melaksanakan tugas semua populasi menjadi sampel yaitu 30 orang
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan karyawan pada koefesien R square menunjukan
seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau bahwa variabel fasilitas, pendidikan, dan disiplin
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan berpengaruh sebesar 71,6% dan 28,4%
telah disepakati bersama. Byars dan Rue (2005; dipengaruhi oleh variabel lain.
113), mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil
dari usaha karyawan yang dipengaruhi oleh

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 21


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

Hubungan Antara Kemampuan Kerja merupakan suatu alat yang digunakan para
Terhadap Kinerja manajer untuk berkornunikasi dengan karyawan
Dengan keterampilan yang ada maka agar mereka bersedia untuk mengubah prilaku
pegawai akan berusaha meningkatkan kualitas dan serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kuantitas hasil kerjanya. Kemudian menurut kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
pendapat Robbins (2006; 44) tingkat kinerja semua peraturan perusahaan dan norma-norma
pegawai akan sangat tergantung pada faktor sosial yang berlaku. Dengan disiplin kerja yang
kemampuan kerja pegawai itu sendiri seperti tinggi akan dapat membantu meningkatkan
tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman kinerja. Penelitian mengenai pengaruh disiplin
dimana dengan tingkat kemampuan yang semakin kerja terhadap kinerja pernah dilakukan oleh
tinggi akan mempunyai kinerja semakin tinggi Amran (2009; 78) yang menghasilkan disiplin
pula. Dengan demikian tingkat pendidikan, kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengetahuan dan pengalaman yang rendah akan kinerja.
berdampak negatif pada kinerja pegawai.
Selanjutnya menurut Moenir (2000; 198-200) METODE PENELITIAN
yang dimaksud dengan kemampuan dalam Populasi
hubungan dengan pekerjaan adalah suatu keadaan Menurut Sugiyono (2006; 23) populasi
pada seseorang yang secara penuh kesungguhan, adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
berdayaguna dan berhasil guna melaksanakan objek-objek yang mempunyai kualitas dan
pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
optimal. Kemampuan individu sebagai nilai yang untuk dipelajari dan kemudian ditarik
dimiliki aparatur daerah menjadikan suatu kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang
kekuatan dalam menanggapi setiap kejadian– menjadi populasi adalah seluruh pegawai pada
kejadian atau persoalan dilingkungan pekerjaan. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
Kemampuan kerja individu yang terbentuk dengan Moutong, yang berjumlah 34 pegawai. Agar
baik akan memberikan pengaruh positif dengan supaya penelitian ini dapat memberikan
kinerja organisasi (Wahyuningrum, 2008; 20). generalisasi dengan tingkat kesalahan yang sangat
Dari beberapa pendapat teori tersebut dapat kecil, dan mengingat jumlah populasi hanya 34
disimpulkan bahwa kemampuan pegawai akan pegawai, maka dalam penelitian ini mengambil
menentukan kinerja organisasi. Dengan seluruh populasi yaitu sampling jenuh (sensus),
demikiansemakin tinggi kemampuan kerja dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya maka
semakin tinggi kinerja pegawai. Defenisi Operasional Variabel
Untuk memperjelas variabel–variabel yang
Hubungan Antara Disiplin Kerja Terhadap digunakan dalam penelitian ini, dikemukakan
Kinerja batasan–batasan definisi operasional yang akan
Disiplin kerja mempunyai pengaruh digunakan sebagai bahan acuan dan dijabarkan
positif terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang dalam bentuk kuesioner. Variabel–variabel
disiplin dalam bekerja sejak berangkat, saat kerja sebagai berikut:
dan saat pulang kerja serta sesuai aturan dalam 1. Fasilitas kerja.
bekerja, biasanya akan memiliki kinerja yang Menurut Moekijat (2001 : 155) secara
baik. Dapat disimpulkan, semakin tinggi disiplin sederhana yang dimaksud dengan fasilitas
kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan. adalah suatu sarana fisik yang dapat
Hasil penelitian Setiyawan dan Waridin (2006; memproses suatu masukan (input) menuju
122) menunjukan bahwa disiplin berpengaruh keluaran (output) yang diinginkan. Menurut
terhadap kinerja karyawan. Moenir (2000; 198-200) dari pengertian
Disiplin yang baik mencerminkan fasilitas di atas maka dapat dibagi dua
besarnya tanggung jawab seseorang terhadap golongan besar yaitu fasilitas alat kerja dan
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Seseorang fasilitas perlengkapan kerja.
dikatakan mempunyai disiplin kcrja yang tinggi 2. Kemampuan.
jika yang bcrsangkutan konsekuen, konsisten, taat Definisi kemampuan kerja dalam penelitian
asas, bertanggung jawab atas tugas yang ini adalah suatu kapasitas individu pegawai
diamanahkan kepadanya. Disiplin kerja pada Kantor Kecamatan Tinombo

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 22


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

Kabupaten Parigi Moutong untuk karena seluruh nilai corrected item-total


mengerjakan berbagai tugas dalam suatu correlation lebih besar dari nilai 0.3.
pekerjaan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan indikator dari Robbin (2006; Uji Reliabilitas
111) menjelaskan terdapat bermacam- Instrumen penelitian selain valid, juga
macam jenis kamampuan antara lain: harus dapat diandalkan (reliable), instrumen dapat
a. Kemampuan intelektual. dikatakan reliabel jika alat tersebut menghasilkan
b. Kemampuan kognitif. nilai-nilai yang konsisten dengan demikian
c. Kemampuan fisik. instrumen ini dapat dipakai dengan aman karena
d. Kemampuan emosional. dapat bekerja dengan baik pada waktu yang
3. Disiplin Kerja berbeda dengan kondisi yang berbeda (Sugiyono,
Definisi disiplin kerja dalam penelitian ini 2006; 46). Dalam penelitian ini dilakukan uji
adalah suatu sikap, perilaku dan perbuatan reliabilitas internal dengan menggunkan koefisien
yang sesuai dengan peraturan dari alpha cronbach (α). Suatu instrumen disebut
perusahan, baik tertulis maupun tidak tertulis reliabel apabila alpha cronbach lebih besar dari
pada Kantor Kecamatan Tinombo 0,60 (Sugiyono, 2006; 44). Hasil analisis dengan
Kabupaten Parigi Moutong. Menurut Harlie bantuan program SPSS 16.00 yang telah
(2010; 27) indikator disiplin kerja adalah dilakukan pengujian statistik terhadap variabel
sebagai berikut: fasilitas kerja (X1), kemampuan (X2) dan disiplin
a. Selalu mentaati ketentuan jam kerja. (X3) terhadap kinerja (Y) dapat dilihat pada tabel
b. Selalu menggunakan jam kerja dengan berikut:
efektif dan efisien.
c. Memiliki semangat kerja yang tinggi. Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas
d. Memiliki sikap dan kepribadian yang Variabel Alpha Keterangan
baik dengan menunjukkan keteladanan Cronbach
dalam melaksanakan tugas. Fasilitas Kerja (X1) 0.836 Reliable
4. Kinerja Kemampuan (X2) 0.803 Reliable
Definisi kinerja pegawai dalam penelitian ini Disiplin (X3) 0.839 Reliable
adalah hasil dari usaha pegawai pada Kinerja (Y) 0.846 Reliable
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong. Byars dan Rue (2005; 113), Uji Asumsi Klasik
mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil 1. Uji Normalitas.
dari usaha karyawan yang dipengaruhi oleh Model regresi yang baik adalah distribusi
kemampuan dan persepsi peran (tugas). data normal atau mendekati normal.
Menurut Ghozali (2005; 108) deteksi
Uji Validitas normalitas dilakukan dengan melihat
Seperti yang dikemukakan oleh penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal
Sugiyono (2006; 89) bahwa instrumen yang valid dari grafik.
berarti alat ukur yang digunakan untuk Dengan menggunakan bantuan program
mendapatkan data itu valid. Validitas dapat statistik hasil uji normalitas data pada
diketahui dengan cara membandingkan nilai penelitian ini dapat dilihat pada grafik
corrected item-total correlation dengan nilai r- (gambar) di bawah ini:
kritis sesuai kriteria. Menurut Sugiyono (2006;
18), bahwa bilamana koefisien antara skor suatu Gambar 1. Hasil Uji Normalitas
indikator dengan skor total seluruh indikator
adalah positif dan lebih besar 0,3 (r≥0,3) maka
instrument tersebut dianggap valid. Berdasarkan
hasil analisis dengan bantuan program SPSS 16.00
telah dilakukan melalui pengujian statistik
terhadap variabel fasilitas kerja (X1), kemampuan
(X2) dan disiplin (X3) terhadap kinerja (Y) secara
keseluruhan item pernyataan dinyatakan valid

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 23


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

Berdasarkan Gambar di atas terlihat titik-


Pada gambar tersebut memperlihatkan titik menyebar secara acak, tidak
bahwa sebaran data mengikuti garis membentuk sebuah pola tertentu yang jelas,
diagonal. Berdasarkan hal tersebut, maka serta tersebar baik di atas maupun dibawah
dapat disimpulkan bahwa data yang angka 0 pada sumbu Y. Hal ini memberi
digunakan dalam analisis regresi ini makna bahwa persamaan regresi memenuhi
terdistribusi dengan normal. asumsi heteroskedastisitas.
2. Uji Multikolinearitas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak HASIL DAN PEMBAHASAN
terjadi korelasi diantara variabel independen. Hasil Pengujian Regresi
Menurut Ghozali (2005; 105): untuk Sesuai hasil analisis Regresi Linear
mengetahuinya adanya multikolinearitas Berganda dengan menggunakan bantuan
dengan melihat nilai Variance Inflation komputer SPSS For Wind Release 16.0 diperoleh
Factor (VIF). Nilai toleran yang lebih besar hasil-hasil penelitian dari 34 orang responden
dari 0,10 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, dengan dugaan pengaruh ketiga variabel
maka terjadi multikolinearitas. Hasil uji independen (fasilitas kerja, kemampuan dan
multikolinearitas dengan menggunakan VIF disiplin kerja) terhadap kinerja pegawai pada
dan tolerance seperti pada tabel berikut: Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
Moutong dapat diketahui hasil perhitungan
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas sebagai berikut:
Collinearity
No Variabel Statistics Tabel 2. Hasil Uji Regresi
VIF Tolerance Unstandar
1 Fasilitas Kerja (X1) 4.128 0.242 dized
No Variabel Sig
2 Kemampuan (X2) 2.340 0.427 Coefficien
3 Disiplin (X3) 6.214 0.161 ts
1 Constanta - 0.548
3. Uji Heteroskedastisitas. 2 Fasilitas Kerja (X1) 0.540 0.001
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk 3 Kemampuan (X2) 0.524 0.000
mengetahui apakah variabel pengganggu 4 Disiplin Kerja (X3) 0.224 0.043
(distrubance error) mempunyai varians R ; 0.961
konstan. Uji ini juga untuk menguji apakah F Hitung ; 120.502
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan R Square ; 0.923
variance dari residual satu pengamatan ke Sig F ; 0.000
pengamatan lainnya.
Menurut Imam Ghozali (2005; 105) untuk Model regresi yang diperoleh dari tabel
menguji asumsi ini dilakukan dengan diatas adalah:
melihat grafik scaterplot antara nilai Y = -0.548 + 0.540X1 + 0.524X2 + 0.224X3
prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan Persamaan diatas menunjukkan, variabel
variabel bebas (SRESID) dengan independen yang dianalisis berupa variabel (X1,
residualnya. X2 dan X3) memberi pengaruh terhadap variabel
Hasil uji heterokedastisitas dari model independen (Y). Dari persamaan di atas dapat
regresi yang terbentuk tersaji pada gambar dijelaskan:
berikut: 1. Untuk nilai constanta sebesar -0.548 berarti
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Tinombo Kabupaten Parigi Moutong
sebelum adanya variabel independen adalah
sebesar -0.548.
2. Fasilitas Kerja (X1) dengan koefisien regresi
0.540 ini berarti terjadi pengaruh yang
positif antara fasilitas kerja dan kinerja
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 24


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

fasilitas kerja yang dimiliki pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
meningkat maka akan menaikkan kinerja Parigi Moutong berdasarkan hasil uji-F ternyata
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo terbukti.
Kabupaten Parigi Moutong sebesar 54.0 %
dengan asumsi variabel kemampuan dan Pengujian Hipotesis Kedua
disiplin kerja (X2 dan X3) tetap. Untuk variabel fasilitas kerja, hasil
3. Kemampuan (X2) dengan koefisien regresi perhitungannya menunjukkan bahwa nilai
0.524 ini berarti terjadi pengaruh yang koefisien regresi sebesar 0.540, sementara nilai
positif antara kemampuan dan kinerja signifikasi t sebesar 0,001. Dengan demikian nilai
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Sig t < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%.
Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
kemampuan kerja yang dimiliki pegawai fasilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap
meningkat maka akan menaikkan kinerja kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Maka hipotesis kedua
Kabupaten Parigi Moutong sebesar 52.4 % yang menyatakan bahwa; fasilitas kerja
dengan asumsi variabel fasilitas kerja dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
disiplin kerja (X1 dan X3) tetap. kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
4. Disiplin kerja (X2) dengan koefisien regresi Kabupaten Parigi Moutong, berdasarkan hasil uji-t
0.224 ini berarti terjadi pengaruh yang ternyata terbukti.
positif antara disiplin kerja dan kinerja
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Pengujian Hipotesis Ketiga
Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika Untuk variabel kemampuan, hasil
sikap disiplin pegawai meningkat maka akan perhitungannya menunjukkan bahwa nilai
menaikkan kinerja pegawai pada Kantor koefisien regresi sebesar 0.524, sementara nilai
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi signifikasi t sebesar 0,000. Dengan demikian nilai
Moutong sebesar 22.4% dengan asumsi Sig t < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%.
variabel fasilitas kerja dan kemampuan (X1 Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
dan X2) tetap. kemampuan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Pengujian Hipotesis Pertama Kabupaten Parigi Moutong. Maka hipotesis ketiga
Uji serempak adalah sebuah pengujian yang menyatakan bahwa; kemampuan
untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
yang diteliti memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
dependen (Y) berarti semua variabel bebasnya, Kabupaten Parigi Moutong, berdasarkan hasil uji-t
yakni fasilitas kerja (X1), kemampuan (X2) dan ternyata terbukti.
disiplin kerja (X2) dengan variabel tidak bebasnya
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Pengujian Hipotesis Keempat
Kabupaten Parigi Moutong. Dari tabel 4.8. terlihat Untuk variabel disiplin kerja, hasil
hasil uji determinasi (kehandalan model) perhitungannya menunjukkan bahwa nilai
memperlihatkan nilai R-Square 0,923 atau 92.3%. koefisien regresi sebesar 0.224, sementara nilai
Hal ini berarti bahwa sebesar 92.3% variabel tidak signifikasi t sebesar 0,043. Dengan demikian nilai
bebas dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas, Sig t < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%.
selebihnya variabel tidak bebas dipengaruhi oleh Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
variabel lain yang tidak diteliti. disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap
Selanjutnya berdasarkan tabel diatas dari kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 53.527 dan Kabupaten Parigi Moutong. Maka hipotesis
nilai Sig F (0.000) < 0,05. Dengan demikian dapat keempat yang menyatakan bahwa; disiplin kerja
dinyatakan bahwa secara serempak variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
berpengaruh signifikan terhadap variabel tidak kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
bebasnya. Dengan demikian maka hipotesis Kabupaten Parigi Moutong, berdasarkan hasil uji-t
pertama yang menyatakan bahwa; fasilitas kerja, ternyata terbukti.
kemampuan dan disiplin kerja secara serempak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 25


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

Pembahasan kekuatan dalam menanggapi setiap kejadian–


Berdasarkan hasil analisis data yang telah kejadian atau persoalan dilingkungan pekerjaan.
diuraikan sebelumnya, menujukkan bahwa Kemampuan kerja individu yang terbentuk dengan
variabel fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin baik akan memberikan pengaruh positif dengan
kerja secara serempak berpengaruh signifikan kinerja organisasi (Wahyuningrum, 2008; 78).
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Disiplin kerja mempunyai pengaruh
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Hasil positif terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang
tersebut mengindikasikan bahwa fasilitas kerja, disiplin dalam bekerja sejak berangkat, saat kerja
kemampuan dan disiplin kerja dapat dan saat pulang kerja serta sesuai aturan dalam
meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor bekerja, biasanya akan memiliki kinerja yang
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, baik. Dapat disimpulkan, semakin tinggi disiplin
hal ini bermakna bahwa semua hipotesis yang kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan.
diuraikan sebelumnya sejalan dengan hasil Disiplin yang baik mencerminkan besarnya
penelitian ini. tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas
Fasilitas kerja merupakan sarana yang diberikan kepadanya. Seseorang dikatakan
penunjang bagi pegawai untuk melakukan mempunyai disiplin kcrja yang tinggi jika yang
pekerjaan yang diberikan kepadanya. Lupiyaodi bcrsangkutan konsekuen, konsisten, taat asas,
(2008 : 150), fasilitas adalah sarana pendukung bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan
dalam aktivitas perusahaan yang berbentuk fisik, kepadanya. Disiplin kerja merupakan suatu alat
dan digunakan dalam kegiatan normal, memiliki yang digunakan para manajer untuk
jangka waktu kegunaan yang relatif permanen dan berkornunikasi dengan karyawan agar mereka
memberikan manfaat dimasa yang akan datang. bersedia untuk mengubah prilaku serta sebagai
Apabila ingin mencapai hasil yang suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
maksimal seorang pegawai harus bekerja dengan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan
sungguh-sungguh beserta segenap kemampuan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
yang dimiliki ditunjang oleh sarana dan prasarana Dengan disiplin kerja yang tinggi akan dapat
yang ada. Jika seorang pegawai bekerja dengan membantu meningkatkan kinerja.
setengah hati maka pekerjaan yang dihasilkan
tidaklah semaksimal yang diharapkan. Artinya Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja
bahwa kemampuan seseorang bisa diukur dari Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo
tingkat keterampilan dan pengetahuan yang Kabupaten Parigi Moutong.
dimiliki dalam melaksanakan tugas yang Hasil pengujian hipotesis telah
dibebankan. membuktikan bahwa fasilitas berpengaruh positif
Dengan keterampilan yang ada maka dan signifikan terhadap kinerja. Artinya bahwa
pegawai akan berusaha meningkatkan kualitas dan ada pengaruh antara variabel fasilitas kerja
kuantitas hasil kerjanya. Kemudian menurut terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan
pendapat Robbins (2006; 55) tingkat kinerja Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dengan kata
pegawai akan sangat tergantung pada faktor lain bila fasilitas kerja yang dimiliki pegawai baik
kemampuan kerja pegawai itu sendiri seperti akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor
tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong,
dimana dengan tingkat kemampuan yang semakin sebaliknya bila fasilitas kerja yang dimiliki
tinggi akan mempunyai kinerja semakin tinggi pegawai rendah/buruk maka kinerja pegawai pada
pula. Dengan demikian tingkat pendidikan, Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
pengetahuan dan pengalaman yang rendah akan Moutong akan menurun.
berdampak negatif pada kinerja pegawai. Fasilitas kerja merupakan bagian penting
Selanjutnya menurut Moenir (2000; 195) yang dalam perusahaan. Kinerja karyawan sangat
dimaksud dengan kemampuan dalam hubungan ditentukan oleh fasilitas yang diberikan guna
dengan pekerjaan adalah suatu keadaan pada menunjang pekerjaan karyawan untuk dapat
seseorang yang secara penuh kesungguhan, menyelesaikan pekerjaannya. Di era globalisasi
berdayaguna dan berhasil guna melaksanakan seperti ini fasilitas kerja memiliki peran penting
pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang dalam menentukan maju mundurnya sebuah
optimal. Kemampuan individu sebagai nilai yang perusahaan karena semakin banyak pekerjaan
dimiliki aparatur daerah menjadikan suatu semakin banyak pula fasilitas yang dibutuhkan

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 26


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

serta semakin modern fasilitas peralatan dan para pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
perlengkapan kantor yang diberikan kepada Kabupaten Parigi Moutong dalam mengambil
karyawan semakin optimal pula kinerja karyawan. keputusan terkait pekerjaan tidak tergesa-gesa,
Dalam penelitian Almustofa (2013; 114) karena keputusan yang dibuat tergesa-gesa tanpa
yang berjudul Pengaruh Pemberian Fasilitas, menganalisa lebih jauh dapat menimbulkan
Tingkat Pendidikan Dan Disiplin Kerja Terhadap masalah dikemudian hari.
Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Hasil penelitian ini sejalan dengan
Statistik Kabupaten Maros yang menggunakan penelitian yang dilakukan Yani (2013), tentang
semua populasi menjadi sampel yaitu 30 orang Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan,
karyawan pada koefesien R square menunjukan Motivasi, Dan Kemampuan Kerja Terhadap
bahwa variabel fasilitas, pendidikan, dan disiplin Kinerja Karyawan. Hasil penelitian menunjukkan
berpengaruh sebesar 71,6% dan 28,4% Seluruh faktor Kepemimpinan, Lingkungan kerja,
dipengaruhi oleh variabel lain. Motivasi dan Kemampuan kerja secara parsial
berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT. Pertani
Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja (Persero) Area Pemasaran Sulawesi.
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Hasil pengujian hipotesis telah Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo
membuktikan bahwa kemampuan berpengaruh Kabupaten Parigi Moutong
positif dan signifikan terhadap kinerja. Artinya Hasil pengujian hipotesis telah
bahwa ada pengaruh antara variabel kemampuan membuktikan bahwa disiplin kerja berpengaruh
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan positif dan signifikan terhadap kinerja. Artinya
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dengan kata bahwa ada pengaruh antara variabel disiplin kerja
lain bila kemampuan yang dimiliki pegawai baik terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan
akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dengan kata
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, lain bila sikap disiplin yang dimiliki pegawai baik
sebaliknya bila kemampuan yang dimiliki akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor
pegawai rendah/buruk maka kinerja pegawai pada Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong,
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi sebaliknya bila sikap disiplin yang dimiliki
Moutong akan menurun. pegawai rendah/buruk maka kinerja pegawai pada
Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Moutong akan menurun.
Parigi Moutong memiliki kemampuan dalam hal Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
mengumpulkan atau memperolah sebuah Parigi Moutong perlu memperhatikan disiplin
informasi. Lalu bagaimana pegawai tersebut kerja yaitu dengan memberikan perhatian setiap
menyatukan informasi itu dalam pemahamannya, hari kerja atau dikontrol dan pemberian
setelah itu bagaimana pegawai tersebut penghargaan kepada karyawan yang teladan
mengintepretasikan atau mentransfer informasi dalam bekerja. Hal ini dilakukan agar karyawan
tersebut kepada pegawai lain. Kemampuan lebih bersemangat dalam bekerja, sehingga
kognitif adalah kemampuan seseorang dalam meningkatkan kinerja pegawai. disiplin kerja
memproses satu atau lebih informasi, dimana merupakan salah satu hal yang
proses dalam hal ini menyangkut juga mengenai penting bagi Kantor Kecamatan Tinombo
pemahaman orang tersebut tehadap informasi Kabupaten Parigi Moutong terutama yang
yang dia dapatkan. kemampuan kognitif adalah menyangkut kinerja pegawai Kantor Kecamatan
kemampuan untuk mengidentifikasi informasi- Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Disiplin
informasi kunci dari sebuah permasalahan adalah kerja pada hakekatnya merupakan perwujudan
hal yang sangat penting untuk sebuah dari moral yang tinggi, bahkan ada yang
pengambilan keputusan bagi seorang manajer. mengidentifikasikan atau menterjemahkan secara
Dari hal tersebut dapat dikatakan juga bebas bahwa moral kerja yang tinggi adalah
menganggap kemampuan kognitif sangat disiplin kerja. Dengan disiplin kerja yang tinggi,
berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam maka kinerja akan meningkat karena para pegawai
menyaring dan mendapatkan informasi kunci dari akan melakukan pekerjaan secara lebih giat
sebuah kejadian. Data diatas menjelaskan bahwa sehingga pekerjaan dapat diharapkan lebih cepat

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 27


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

dan lebih baik. Begitu juga sebaliknya jika dalam rangka mencapai kinerja yang lebih
semangat kerja turun maka kinerja akan turun baik.
juga. Jadi dengan kata lain disiplin kerja akan 2. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Disiplin Parigi Moutong perlu melakukan upaya
kerja adalah keinginan dan kesungguhan peningkatan kemampuan terhadap pegawai
seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik yang dapat dilakukan
serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan
yang maksimal. yang disesuaikan dengan tiap tupoksi
Hasil penelitian ini sejalan dengan masing-masing pegawai baik yang
penelitian yang dilakukan Setiyawan dan Waridin diselenggarakan oleh instansi tersebut atau
(2006) menunjukan bahwa disiplin berpengaruh dari instansi yang lain, dan pemberian
terhadap kinerja karyawan. Penelitian mengenai pelatihan ketrampilan dalam menggunakan
pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pernah peralatan kantor secara optimal sehingga
dilakukan oleh Amran (2009; 78) yang meningkatkan kemampuan pegawai dalam
menghasilkan disiplin kerja berpengaruh positif pelaksanaan administrasi perkantoran, serta
dan signifikan terhadap kinerja. dapat melalui peningkatan motivasi pegawai
dalam bekerja.
KESIMPULAN 3. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Kesimpulan Parigi Moutong sebaiknya lebih
Berdasarkan hasil pembahasan dan hasil meningkatkan tingkat disiplin pada pegawai.
olahan data pada penelitian ini, maka kesimpulan Pemimpin sebaiknya perlu mengawasi,
yang dapat ditarik adalah sebagai berikut: menegakkan peraturan dan memberikan
1. Hasil pengujian hipotesis, menyimpulkan sanksi yang tegas untuk pegawai, supaya
bahwa fasilitas kerja (X1) , kemampuan pegawai dapat lebih disiplin, rajin dan
(X2) dan disiplin kerja (X3), terbukti efektif menggunakan waktu kerjanya untuk
berpengaruh signifikan secara serempak melakukan pekerjaannya.
terhadap kinerja pegawai pada Kantor 4. Bagi peneliti selanjutnya, walaupun pada
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi penelitian ini jumlah sampel memenuhi
Moutong. syarat penelitian, pada penelitian
2. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa selanjutnya disarankan untuk
variabel fasilitas kerja berpengaruh menggunakan sampel dengan jumlah yang
signifikan terhadap kinerja pegawai pada lebih banyak, sehingga hasil jawaban yang
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten diambil bisa lebih bervariasi dan hendaknya
Parigi Moutong. melibatkan lebih banyak lagi variabel bebas,
3. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa serta lebih memperdalam analisisnya pada
variabel kemampuan berpengaruh signifikan peramalan kinerja di masa mendatang.
terhadap kinerja pegawai pada Kantor
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi DAFTAR PUSTAKA
Moutong. Almustofa, Resa. 2013. Pengaruh Lingkungan
4. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa Kerja, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja
variabel disiplin kerja signifikan terhadap Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Pegawai Perum Bulog Divisi Regional
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Jakarta). Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomika Dan Bisnis Universitas
Saran Diponegoro.
Adapun saran-saran yang dapat diajukan Amran. 2009. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
dalam penelitian ini dengan melihat hasil Kinerja Pegawai Kantor Departemen Sosial
pembahasan penelitian adalah sebagai berikut: Kabupaten Gorontalo. Jurnal Ichsan
1. Dalam rangka meningkatkan kinerja pada Gorontalo. Vol. 4 No.2 Hal. 10-17.
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Ayu, Diah. 2013. Pengaruh Kemampuan Kerja
Parigi Moutong perlu berdasarkan variabel dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
fasilitas kerja, maka pimpinan dapat Karyawan Pada Karyawan Operator PT.
meningkatkan fasilitas kantor, agar semua Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan
pegawai dapat menggunakan fasilitas kantor

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 28


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

Semarang. Jurnal Ilmu Adminsitrasi Bisnis. Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi.
Vol. 2 No.1 hal. 1-7. Edisi kesepuluh. Jakarta: Indeks Kelompok
Byars, Lyold L. and Rue, Leslie W. 2005. Human Gramedia.
Resources Management. Mc Graw Hill Setiyawan, Budi & Waridin. 2006. Pengaruh
International Editions. Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya
De cenzo and Robbins, Stephen P. 2009, Perilaku Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi
Organisasi Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Radiologi RSUP Dokter Kariadi Semarang.
Diterjemahkan oleh Hadyana Pujaatmaka. JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 181-198.
Jakarta: Prenhallindo. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis.
Ghozali, Imam. 2005, Analisis Multivariate Bandung; CV. Alfabeta.
dengan Program SPSS. Semarang; Badan Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2003.
Penerbit Universitas Diponegoro. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Harlie, M. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap Umar A, M. (2021). STRATEGI PEMASARAN
Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada DALAM UPAYA PENINGKATKAN
Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN
Kalimantan Selatan. Jurnal Manajemen dan COMFORTA PALU. Jurnal Ekonomi Trend,
Akuntansi. Vol.11 No.2: Hal.118 7(1), 27–40.
Kaiyeli, N. (2021). PENGARUH KOMPENSASI, https://doi.org/10.31970/trend.v7i1.171
PENGALAMAN KERJA DAN Wahyuningrum, 2008. Hubungan Kemampuan,
KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP Kepuasan dan Disiplin kerja Dengan Kinerja
KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Pegawai Di Kecamatan Tanggungharjo
PADA DINAS PEKERJAAN UMUM Kabupaten Grobogan. Tesis. Semarang:
DAERAH KABUPATEN SIGI. Jurnal Program Pascasarjana Universitas
Ekonomi Trend, 7(1), 41–57. Diponegoro.
https://doi.org/10.31970/trend.v7i1.172 Yani Handri Rumengan, 2013. Analisis Pengaruh
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Kepemimpinan, Lingkungan, Motivasi Dan
Jasa: Teori dan praktik. Jakarta: PT. Salemba Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja
Emban Patria Karyawan. Skripsi. Menado. Fakultas
Malthis, Robert L. Jackson, 2006. Manajemen Ekonomi Universitas Sam Ratulangi.
Sumber Daya Manusia, Jakarta: Salemba.
Maslow, A.H. 2004. Motivasi dan Kepribadian:
Teori Motivasi dengan Ancaman Hierarki
Kebutuhan Manusia. Jakarta: Pustaka
Binangun Prestindo.
Moenir. 2000. Pendekatan Manusia dan
Organisasi terhadap Pembinaan
Kepegawaian. Jakarta: Gunung Agung.
Nitisemito, Alex S. 2001. Manajemen Personalia:
Manajemen Sumber Daya. Manusia. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rahman, A. (2021). PENGARUH HUBUNGAN
INTERPERSONAL, LINGKUNGAN
KERJA, DAN KECERDASAN
EMOSIONAL TERHADAP KINERJA
PEGAWAI PADA KANTOR KOMISI
PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD)
KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Jurnal
Ekonomi Trend, 7(1), 58–70.
https://doi.org/10.31970/trend.v7i1.173

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 29

Anda mungkin juga menyukai