Contoh Studi Kasus FEAF
Contoh Studi Kasus FEAF
Abstract
At the Sukabumi District Transportation Office, letter management activities are carried out in a semi-computerized
manner, namely using an agenda book and the Microsoft Excel application, however, although letter management
activities are computerized, there are several obstacles, namely frequent errors in letter data collection and loss of letter
data. . Broadly speaking, the loss of letter data occurs in incoming mail data in 2019, the loss of incoming mail data
reaches 50%, while errors in the data collection of letters occur in outgoing mail data, errors in data collection almost
occur every year and reach 10-40% so that it can affect making reports on the number of letters. Because of these
various problems, the researcher will design an enterprise architecture for letter management using the FEAF (Federal
Enterprise Architecture Framework) standard in the Sukabumi Dis-trict Transportation Service. This research will
produce a framework (blueprint) which is expected to be a source of reference in implementation and to facilitate the
management of incoming and outgoing mail by considering aspects of business, information, applications and
technology.
Abstrak
Di Kantor Dinas Perhubungan Kab.Sukabumi kegiatan pengelolaan surat dilakukan dengan cara semi komputerisasi
yaitu menggunakan buku agenda dan aplikasi Microsoft Excel, akan tetapi walaupun kegiatan pengelolaan surat sudah
terkomputerisasi namun ada beberapa hal yang menjadi hambatan yaitu sering terjadi kesalahan dalam pendataan surat
dan kehilangan data surat. Secara garis besar kehilangan data surat terjadi pada data surat masuk tahun 2019, hilangnya
data surat masuk mencapai 50% sedangkan kesalahan dalam pendataan surat itu terjadi pada data surat keluar,
kesalahan dalam pendataan hampir terjadi setiap tahunnya dan mencapai 10-40% sehingga dapat berpengaruh terhadap
pembuatan laporan jumlah surat. Karena berbagai permasalahan tersebut maka peneliti akan membuat perancangan
enterprise architecture pada pengelolaan surat menggunakan standar FEAF (Federal Enterprise Architecture
Framework) di Dinas Perhubungan Kab.Sukabumi. Penelitian tersebut akan menghasilkan berupa kerangka kerja (
blueprint ) yang diharapkan dapat menjadi sumber acuan dalam implementasi dan dapat mempermudah dalam kegiatan
pengelolaan surat masuk dan surat keluar dengan mempertimbangkan aspek bisnis,informasi,aplikasi dan teknologi.
Kata kunci: Enterprise Architecture, FEAF ( Federal Enterprise Architecture Framework.), Blueprint
88
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 15, No. 2, 2021, 88-96, ISSN: 2615-224X
2. Metodologi Penelitian
2.1 Tahapan Penelitian
89
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 15, No. 2, 2021, 88-96, ISSN: 2615-224X
2.3 Metode Perencanaan Sistem Informasi ERD (Entity Relationship Diagram) dan desain
jaringan yang diusulkan.[5]
Teknik penyusunan kerangka data dalam • Perspective Builder menggambarkan model
menangani surat ini menggunakan standar FEAF teknologi yang harus disesuaikan dengan model
(Government Endeavour Design System). (FEAF) adalah framework baik perangkat input/output dan
sistem yang disajikan pada tahun 1999 oleh Government teknologi pendukung lainnya.[5]
CIO Gathering. FEAF direncanakan untuk membuat EA • Perspective Subcontractor memperjelas
di dalam Organisasi Pemerintah atau kerangka kerja yang spesifikasi detail yang akan digunakan sebelum
melampaui berbagai batasan kantor. FEAF memberikan framework dijalankan, salah satunya dengan
norma untuk membuat dan mengarsipkan teknik membuat DDL (Data Definition Language) dan
penggambaran daerah kebutuhan. FEAF cocok untuk struktur framework. [5]
menggambarkan rekayasa untuk pemerintah Pusat [3].
FEAF menciptakan empat tingkat Sistem Rekayasa 3. Hasil dan Pembahasan
Upaya Pemerintah. Setiap level memberikan pengaturan Berdasarkan kerangka kerja Federal Enterprise
atau acuan untuk tahun berikutnya.. Empat tingkat Architecture Framework (FEAF) yang dikerjakan
Federal Enterprise Architecture Framework sebagai berdasarkan 4 tingkatan dan matriks 5 x 3 yang dimiliki
berikut : oleh FEAF. Adapun hasilnya sebagai berikut :
1) FEAF Level I Tahap ini merupakan tahap penting 3.1. FEAF Level I, menggunakan alat bantu analisis
dalam asosiasi FEAF karena merupakan siklus yang SWOT. Adapun hasilnya sebagai berikut :
mendasari untuk menggambarkan rencana bisnis
besar seperti apa yang dibutuhkan seperti yang
ditunjukkan oleh prasyarat tujuan
instansi/organisassi.[4] Pada tahap ini menggunakan
analis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,
Threat).
2) FEAF Level II Pada tahap ini, kebutuhan bisnis dan
teknologi pendukung akan dikenali dan kemudian
dikontraskan dengan inovasi pendukung yang
diusulkan. [4] Tahap ini menggunakan analisis value
Chain.
3) FEAF Level III Pada tahap ini membuat model desain
bisnis, data, aplikasi dan teknologi akan dibuat
berdasarkan identifikasi dan analisis di tahap Tabel 1 Analisis Swot
sebelumnya, analis menggunakan Value Chain untuk
pengelompokan berdasarkan teknologi untuk aktivitas 3.2. FEAF Level II, Pada tahap ini menggunakan alat
bisnis utama dan teknologi pendukung. .[4] Level III bantu Value Chain. Adapun hasil analisis value
membuat rekayasa data yang mendemonstrasikan chain sebagai berikut
sebagai garis besar kumpulan data yang akan Gambar. 4. Value Chain
digunakan untuk mewajibkan kerangka data yang 3.3. FEAF Level III, pada tahap ini menggunakan alat
akan kita konfigurasi sesuai kebutuhan dan tujuan bantu teknik BSP (Business System Planning ).
organisasi. Pada tahap ini memanfaatkan perangkat Adapun hasilnya sebagai berikut :
BSP (Business System Planning).
4) FEAF Level IV Pada tahap ini mengenali detail objek
dari setiap model arsitektur, khususnya data, aplikasi,
dan teknologi yang memanfaatkan matriks FEAF.
Matrik FEAF membagi empat model menjadi 5 sudut
pandang, untuk lebih spesifik yaitu Perspektif
planner, perspektif owner, perspektif designer,
perspektif builder, dan perspektif subcontractor. [4]
• Perspective Planner memperjelas pandangan dan
seberapa besar kerangka sistem akan dibangun.
[5] 1) Mengidentifikasi tujuan bisnis ,tujuan bisnis
• Perspective Owner menggambarkan rencana biasanya dinyatakan dalam visi dan misi,
bisnis dan menunjukkan entitas bisnis. Salah kemudian bekerja dengan koordinasi,
satunya adalah pembuatan model semantik dan dibentuk desain hierarkis dan pembagian
activity diagram..[5] usaha, prinsip dan kapasitas untuk setiap
• Perspective Designer memperjelas model posisi.
kerangka data yang direncanakan harus fokus 2) Mengidentifikasi proses bisnis, pada tahapan
pada jenis data, aliran data dan kapasitas dalam ini latihan-latihan yang diperlukan untuk
ukuran bisnis. Salah satunya dengan membuat mengenali semua ukuran bisnis yang
diidentifikasikan dengan kerangka data yang
90
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 15, No. 2, 2021, 88-96, ISSN: 2615-224X
akan dibuat. Dalam tahapan ini akan Kemudian, beri nama setiap kawasan bisnis
menguraikan kembali hasil dari analisis terkait, berikan nama ini agar lebih mudah untuk
menggunakan teknik value chain agar lebih mengklasifikasikan kelas data.
rinci. 4) Mengidentifikasi Arsitektur Informasi adalah
3) Mengidentifikasi kelas data, Tahapan ini sebagai berikut :
dilakukan untuk membedakan dan
menggambarkan kelas data dalam Tabel 5 Hubungan Kelas Data Dengan Proses Bisnis
membangun suatu kumpulan informasi.
Hubungan antara kelas data dan ukuran
bisnis diidentifikasi dengan huruf C, R, dan
U untuk menunjukkan siklus mana yang
menghasilkan (membuat) data, (membaca
dengan teliti) dan menggunakannya
(pelanggan). Hasilnya adalah sebagai
berikut :
91
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 15, No. 2, 2021, 88-96, ISSN: 2615-224X
92
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 15, No. 2, 2021, 88-96, ISSN: 2615-224X
:
Gambar 13. Class Diagram
• Kolom Where (System Geographic Deployment
Architecture), berisi rekayasa aplikasi yang
menggambarkan kerangka data yang diusulkan
yang akan digambarkan dalam sitemap di
bawahnya
93
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 15, No. 2, 2021, 88-96, ISSN: 2615-224X
94
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 15, No. 2, 2021, 88-96, ISSN: 2615-224X
4. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh
penulis maka, dapat dilihat dari Gambar 1 Grafik Data
Surat Masuk secara garis besar terjadi kehilangan data
surat masuk di tahun 2019 sekitar 50 %, sedangkan di
Gambar 2 Grafik Data Surat Keluar terjadi kesalahan
dalam pencatatan surat itu terjadi hampir setiap tahun
dan mencapai 10-40%. Dengan adanya hal tersebut maka
ditarik kesimpulan yaitu peneliti membuat Perancangan
Enterprise Architecture Pada Pengelolaan Surat yang
menggunakan standar FEAF ( Federal Enterprise
Architecture Framework ) dimana model FEAF ini bisa
digunakan untuk perencanaan strategis sistem informasi
dan dapat digunakan untuk pengembangan suatu
architectur yang lebih baik. Dari penelitian tersebut maka
menghasilkan sebuah kerangka kerja ( blueprint ) yang
terdiri dari lingkup enterprise architecture, aktor,
architecture bisnis, architecture sistem informasi, dan
architecture teknologi dalam segi architecture jaringan.
Kerangka kerja (blueprint) yang dihasilkan dapat
dijadikan acuan untuk membuat dan mengembangkan
6) Kerangka Kerja (Blue Print) Arsitektur) teknologi informasi yang sesuai dengan tujuan Dinas
Blueprint (cetak biru) arsitektur diperoleh dari hasil Perhubungan Kab.Sukabumi, serta dapat dijadikan
pemodelan dan analisis kinerja teknologi informasi. sebagai landasan atau panduan dalam
[12] Perolehan cetak biru tersebut diharapkan mengimplementasikan sistem pengelolaan surat di Dinas
mampu memberikan hasil yang maksimal dalam Perhubungan Kab.Sukabumi.
perancangan enterprise architecture pada
95
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 15, No. 2, 2021, 88-96, ISSN: 2615-224X
96