Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

PAS REMIDI

Nama : Dandy Satria Bagus Panji Pradana


Kelas : XI MIPA 5
No Absen : 05

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN WILAYAH KABUPATEN BANYUWANGI
SMA NEGERI 1 GIRI
Jl. HOS. Cokroaminoto No.38 Telp.(0333) 421719 Banyuwangi 68425
WEB: sman1giri.sch.id E-MAIL : [email protected]
BANYUWANGI
1. Pengertian Lukis Kaca :
Lukisan kaca adalah hasil karya seni lukis yang dibuat pada media permukaan kaca. lukisan diatas media
kaca yang dibuat dengan cara melukis di bagian belakangnya. Seni Lukis Kaca adalah lukisan
menggunakan kaca sebagai bidang gambar dan cara melukisnya pun menggunakan prinsip terbalik.
Lukisan dimulai dengan membuat pola, kemudian mewarnai bagian belakang kaca menggunakan cat
dengan kadar minyak sesedikit mungkin. Lukisan Kaca memberikan sensasi visual yang menarik dan
menawarkan cara melihat yang berbeda dibandingkan ketika melihat karya dengan medium lain semisal
kanvas.

Menurut etimologi, Konon sejak abad ke 17 Masehi, Lukisan Kaca telah dikenal di Cirebon,
bersamaan dengan berkembanganya Agama Islam di Pulau Jawa. Pada masa pemerintahan
Panembahan Ratu di Cirebon.
Lukisan ini sangat terkenal sebagai media dakwah Islam yang berupa kaligrafi (tulisan yang
berasal dari cuplikan Ayat Al Qur’an dan Hadist) dan wayang.
Menurut para ahli. Menurut salah satu seniman lukis kaca Dian Mulyadi mengatakan, seni
lukis kaca adalah seni melukis terbalik, kaya akan gradasi warna dan harmonisasi nuansa
dekoratif serta menampilkan ornamen atau ragam hias motif Mega Mendung dan Wadasan
yang kita kenal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lukisan kaca adalah cat buram dilapisi di
bagian belakang kaca pelat transparan berlawanan arah dengan yang biasa, dan gambar
digambar serta dilihat dari depan. Melukis di atas barang pecah belah dengan teknik seperti
memanggang sudah dipraktikkan sejak zaman Romawi pada Abad Pertengahan, namun
pembentukan teknik lukis kaca didirikan dengan menyelesaikan metode pembuatan awal kaca
lembaran transparan dan menetapkan teknik lukisan cat minyak14. Itu dianggap setelah abad.
Karya- karya awal menggambarkan subjek religius dan digunakan untuk penyembahan
individu dan gereja, tetapi di Belanda setelah abad ke-17 dan Inggris Raya setelah abad ke-18,
lukisan bergenre, lukisan pemandangan, dan potret adalah subjek non-religius. Banyak yang
ditarik. Selain itu, di bagian tengah dan timur benua Eropa dan pantai Mediterania, secara
aktif dibuat dari abad ke-18 hingga paruh pertama abad ke-19, dan di Bavaria,
30.000 hingga 40.000 karya ditarik setiap tahun dan diekspor ke lingkungan untuk melindungi
diri Anda dari bencana. Itu disebarluaskan sebagai salah satu kepercayaan. Namun, karena
produksi massal, teknik ini berangsur- angsur dirasionalkan, dan menjadi gaya lukisan populer
dengan pola yang sama.
2. Perkembangan Lukis Kaca di Indonesia :
Pada Warna Warni edisi kali ini kami akan mengajak Anda untuk
mengetahui pesona seni lukis kaca. Kaca merupakan salah satu media lukis
yang jarang dipilih oleh pelukis. Seni Lukis Kaca adalah lukisan
menggunakan kaca sebagai bidang gambar dan cara melukisnya pun
menggunakan prinsip terbalik. Lukisan dimulai dengan membuat pola,
kemudian mewarnai bagian belakang kaca menggunakan cat dengan kadar
minyak sesedikit mungkin. Lukisan Kaca memberikan sensasi visual yang
menarik dan menawarkan cara melihat yang berbeda dibandingkan ketika
melihat karya dengan medium lain semisal kanvas.
Seni lukis kaca di Indonesia berkembang sejak masa Wali Songo atau 9
Wali yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Sejak abad 17 Masehi
silam, seni lukis kaca telah dikenal dan berkembang di Cirebon. Saat itu
jenis gambar pada seni lukis kaca hanya ada dua yaitu gambar wayang dan
kaligrafi. Ciri khas
lukisan kaca Cirebon adalah Kaligrafi, Wayang dan Batik Cirebon. Ada 42
jenis kaligrafi peninggalan para Wali atau Sunan, khususnya Sunan
Gunung Jati, semuanya mempunyai makna dan tujuan yang berbeda. Salah
satunya adalah Macan Ali berupa tulisan arab dengan lafadz dua kalimat
syahadat, kaligrafi ini bertujuan memberikan semangat atau memotivasi
pemiliknya agar selalu ingat kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah muncul seni lukis kontemporer pada tahun 70-an, masyarakat di
luar Cirebon mulai mengenal seni lukis kaca. Sebagian besar pelukis kaca
Cirebon pernah melakukan pembersihan diri agar karya lukisannya
mempunyai nilai-nilai yang lebih dari pada sekedar lukisan. Setiap daerah
mempunyai tradisi dan kepercayaan yang berbeda, ini menandakan bahwa
budaya Indonesia beragam. Terlepas dari semua itu, fenomena lukisan
Cirebon ini merupakan budaya, sebuah karya seni bangsa yang harus di
jaga dan diwariskan kepada anak cucu kita. Dan dengan pernah
dieksportnya lukisan kaca Cirebon ke Korea, Belanda dan Dubai
membuktikan bahwa bangsa Indonesia kaya akan budaya. Untuk
mempopulerkan kembali seni lukis kaca, empat orang pelukis kaca Ketut
Santosa dari Bali, Hadi Koco (Surabaya), Rina Kurniyati (Yogyakarta),
dan Nugroho (Magelang) menggelar pameran seni lukis kaca. Pameran
yang bertajuk “Penjinak Kaca” ini digelar di Tembi Rumah Budaya,
Yogyakarta. Pameran ini menampilkan 50 lukisan kaca dan akan
berlangsung pada 11 Juli hingga 11 Agustus 2014. Empat pelukis ini
terlahir dengan cara kerja yang berbeda dalam perkembangan seni lukis
kaca di Indonesia. Mereka tidak melawan arus tetapi berupaya
menciptakan kawasan kreatifnya tersendiri. Selain itu, karya empat pelukis
ini adalah gambaran seni lukis kaca kontemporer Indonesia.
Mereka akan menyajikan perkembangan terbaru lukisan kaca di Indonesia
dengan kuratornya adalah Mikke Susanto. Suasana keterbukaan dan
demokratisasi medium dalam perkembangan seni rupa telah membuka
peluang terjadinya berbagai terobosan dalam karya seni lukis kaca.
Pameran Lukisan Kaca selain menjadi irisan terbaru perkembangan seni
lukis kaca, juga bisa dianggap sebagai bagian dalam perkembangan seni
rupa kontemporer Indonesia. Banyak yang menganggap lukisan kaca di
Indonesia mengalami kemunduran. Akan tetapi, di tangan para
pelukis muda itu lukisan kaca berkembang melampaui kebiasaan,
konvensi, dan proses teknik yang selama ini terjadi.

1. Fungsi – Fungsi Lukis Kaca :


~ Pembuatan kerajinan lukis kaca bertujuan untuk membuat gambar di
sebuah kaca yang unik dan warna yang menarik.kerajinan lukis kaca dapat
dilakukan di gelas,toples,kaca jendela atau kaca pintu.
~ Percantik Rumah dengan Kaca Dekoratis menampilkan rumah
supaya unik dan menarik bisa dilakukan dengan penggunaan kaca
dekoratif di rumah. Kenali fungsi dan bentuknya sertasesuaikan
dengan interior rumah. Rumah
umumnya identik dengan pintu, jendela, dan komponen lainnya. Jenis
material yang digunakan pun kian beragam, salah satunya kaca. Secara
fisik, melalui kaca, ruang menjadi terbatasi dengan area lain, walaupun
bersifat hanya secara visual. Seiring perkembangan zaman, teknologi kaca
dan pembuatannya menjadi kian beragam. Kini berbagai jenis kaca
dekoratif mulai sering digunakan, namun disesuaikan dengan fungsi dan
kadar privasi ruangan yang ingin diciptakan. Dari yang tembus pandang,
sedikit menerawang, berbayang, hingga samar-samar dan tidak kelihatan.
Selain itu, fungsinya pun hanya terbatas pada area bangunan-bangunan
tertentu, seperti gereja dan masjid. Kini, penggunaan kaca pun sering
dipergunakan di rumah. Dilihat dari jenisnya, kaca dekoratif dibagi menjadi
beberapa macam, antara lain stained glass, kaca es, melton glass, opalescent
glass, wisspy glass, kaca air, dan kaca tempered. Dari berbagai jenis kaca
tersebut, si penghuni dapat menggunakannya sesuai kebutuhan dan selera.
Menurut arsitek Probo Hindarto, kaca dekoratif banyak digunakan
memberikan nilai lebih pada estetika. Hal ini karena jenis kaca dekoratif
lebih mahal dan memiliki tampilan atau kesan yang lebih dibandingkan
kaca biasa. Misalnya kaca patri, digunakan untuk menambahkan efek
cahaya dari bias sinar matahari yang masuk melalui jendela atau bukaan
lainnya. Kaca dekoratif juga bisa digunakan untuk jendela dan penyekat.
Karena itu, pengaplikasiannya memang harus hati-hati. Probo menjelaskan,
sesuai dengan sifatnya yang dekoratif atau berhias, memang lebih sesuai
digunakan untuk rumah dengan tema atau gaya yang juga berhias, seperti
rumah model klasik, mediterania atau etnik. ”Bila dipakai untuk rumah
dengan gaya modern atau minimalis maka bisa membuat gaya rumah itu
tidak konsisten, bahkan kacau,” tambahnya. Selain itu, lanjut Probo, pola
atau gambar yang lazim digunakan bermotif floral, binatang atau motif
klasik. Yang sifatnya menyenangkan dan menenteramkan untuk dilihat. Hal
serupa juga diungkapkan arsitek Dwi D Noviantoro.
Menurutnya, karena harganya yang relatif mahal, jadi tak bisa dipasang di
mana saja. Biasanya kaca dekoratif diletakkan pada bagian yang
merupakan point of interest dari bangunan atau hunian tersebut. Misalnya
pada pintu utama, area sudut atap, ataupun ruang (area) tangga utama.
Area-area yang disebut tadi, biasanya terlihat dari luar rumah. ”Untuk
pintu, kaca yang digunakan biasanya motif sulur atau floral, hal tersebut
sudah
cukup sesuai, sedangkan untuk jendela bisa digunakan kaca dekoratif motif
floral, atau binatang, atau gambar lainnya misalnya gambar
pemandangan,” timpal Probo. Tak hanya untuk elemen eksterior, saat ini
pemakaian kaca pun menjadi berkembang. Terbukti, saat ini banyak juga
yang menggunakan kaca dekoratif sebagai elemen interior. Ambil contoh,
sebut Dwi, area perkantoran kantor-kantor khususnya daerah lobi,
backdrop receiptionist, dan area meeting. Sementara untuk rumah tinggal,
kaca dekoratif biasa digunakan sebagai partisi pemisah ruang.
Motifnya bisa disesuaikan dengan atmosfer dan tema yang akan
diwujudkan, serta disesuaikan dengan fungsinya
~Misalnya pada pintu utama, area sudut atap, ataupun ruang (area)
tangga utama. Area-area yang disebut tadi, biasanya terlihat dari luar
rumah. ”Untuk pintu, kaca yang digunakan biasanya motif sulur atau
floral, hal tersebut sudah cukup sesuai, sedangkan untuk jendela bisa
digunakan kaca dekoratif motif floral, atau binatang, atau gambar lainnya
misalnya gambar pemandangan,”

2. Jenis – Jenis Lukis Kaca :


a. Lukis Cat Air (Aquarel) : Bahan yang dipakai dalam teknik membuat
lukisan aquarel berupa cat air berbentuk pasta yang dicampur dengan
air. Teknik aquarel adalah melukis dengan
sapuan warna tipis, sehingga hasilnya transparan. Adapun media untuk
bahan cat air adalah
•Lukis Mozaik : Teknik mozaik adalah teknik menempelkan pecahan
atau lempengan kaca yang berwarna-warni di media lukisan, sehingga
dapat membentuk objek tertentu. Bahan yang bisa digunakan untuk
teknik mozaik, seperti pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau
bisa juga batu yang berwarna- warni. Mozaik yang memakai potongan-
potongan kayu sebagai bahan lukisan disebut intersia.
b. Lukisan Kaca : Teknik lukisan kaca memakai kaca, timah, kuningan, dan
tembaga sebagai penyambungnya, sehingga membentuk lukisan. Lukisan
kaca pertama kali berkembang pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian
dari arsitektur. Lukisan kaca berkembang pesat di zaman Renaisance
sebagai hiasan pintu dan jendela bangunan-bangunan istana dan tempat
peribadatan.
•Lukisan Batik : Teknik lukisan batik hampir sama dengan tata cara
membatik, yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam
batik. Kain yang tertutup lilin akan membentuk titik garis bidang maupun
ruang sebelum menjadi sebuah gambar. Hasil akhir lukisan batik dicelup ke
larutan pewarna.
•Lukisan Tempera : Teknik lukisan tempera telah digunakan dari zaman
renaissance dan biasanya menggunakan dinding sebagai media
melukisnya. Bahan yang digunakan pada lukisan tempera berasal dari
putih telur atau sagu.
c. Lukisan al Fresco : Teknik lukisan ini terkenal di istana Vatikan.
Media yang digunakan adalah dinding basah, dengan bahan untuk
melukis adalah bahan perekat.
•Lukisan Aceylic : Teknik lukisan acrylic menggunakan bahan akrilik
yang memiliki bahan dasar dari kaca, namun lebih ringan. Jenis teknik
lukisan ini biasanya digunakan untuk melakukan eksperimen di sepatu, tas,
atau media melukis berbahan dasar kain lainnya.
•Lukisan Cat Minyak : Teknik lukisan cat minyak juga dikenal sebagai
plakat, biasa dilakukan dengan menggunakan media kain kanvas. Bahan
yang digunakan untuk membuat lukisan cat minyak ialah cat berbentuk
pasta serta dicampur dengan Iijn-olie.
•Lukisan al Secco : Teknik lukisan al secco merupakan kebalikan dari
lukisan al fresco, karena media yang digunakan adalah dinding yang sudah
kering. Contoh lukisan dengan teknik
al secco adalah karya dari Leonardo da Vinci di gereja Santa Maria,
kota Milan, Italia.

Contohnya :

3. Teknik – Teknik Lukis Kaca :


•Menggunakan Outliner
Teknik melukis kaca yang yang pertama adalah menggunakan outliner
dan cat khusus kaca.
Outliner selalu memiliki corong/mulut yang panjang, berbentuk seperti
bentuk mulut lem UHU atau Castol. Mulut yang panjang tersebut
berfungsi agar tempat keluarnya cat outline mudah
diarahkan. Proses membuat outline atau garis harus dilakukan dengan
cermat. Garis outline tidak boleh terputus, karena bisa menyebabkan
cat meluber keluar jika ada celah.
Setelah dipastikan outline menutup dengan baik, selanjutnya cat khusus
kaca diteteskan dalam ruang di antara garis. Biasanya merk cat yang
digunakan adalah Vitrail atau Idea Vetro.
a. Menggunakan Kuis Lukis
Cara melukis di kaca yang berikutnya adalah dengan menggunakan kuas
dan cat, seperti halnya melukis di kanvas. Jika tertarik menggunakan
metode ini, maka cat yang disiapkan haruslah cat minyak. Langkah-langkah
yang perlu dilakukan tidak berbeda dengan melukis kanvas contohnya
menyiapkan cat di palet, mencampur warna, ataupun teknik-teknik lukis
lainnya.
Tidak semua pengrajin bisa menggunakan metode ini, karena biasanya
harus memiliki dasar ilmu dan kemampuan melukis terlebih dahulu.
Tapi jika menguasainya maka karya yang beragam pun bisa dihasilkan.
Misalnya karya dengan corak Naturalisme atau Kubisme.
•Menggunakan Airbrush
Teknik terakhir sekaligus yang paling sering digunakan sebagai cara
melukis kaca jendela adalah menggunakan airbrush berisi cat warna.
Metode ini agak berbeda dengan cara melukis kaca sebelumnya, karena
kertas sketsa harus ditempel hingga menutupi permukaan kaca. Kertas
dipotong sedikit demi sedikit sesuai motif yang diinginkan, sambil cat
warna akan disemprotkan satu per satu ke kaca.
Cara melukis kaca jendela atau benda kaca menggunakan airbrush mirip
dengan teknik grafir saat membuat kaca ukir. Jika tertarik
mengetahuinya, Anda bisa membacanya di artikel kami sebelumnya
yang berjudul Cara Membuat Grafir Kaca.

Anda mungkin juga menyukai