Sulifijar Etal 23 - 30
Sulifijar Etal 23 - 30
23
Struktur Komunitas Ikan Pada Perairan Sungai ….. Sulifijar et al., 2022
masyarakat Dayak di daerah tersebut. Hal ini perairan ataupun pemanfaatan daerah aliran
menunjukkan bahwa sungai masih memiliki sungai dapat secara tepat. Namun kenyataan yang
peranan penting bagi masyarakat umum terutama dihadapi saat ini adalah kurangnya informasi
masyarakat Dayak di Kalimantan Barat. Menurut terkait keanekaragaman ikan air tawar khususnya
Pahrurrozi (2015) sungai merupakan aliran air dari wilayah Kalimantan Barat. Oleh karena itu,
yang melintasi permukaan bumi sehingga penelitian ini perlu dilakukan untuk membeirkan
membentuk morfologi atau bentuk aliran air. informasi keanakeragaman jenis ikan air tawar
Morfologi sungai menggambarkan integrasi antara yang berasal dari Sungai Peniung sehingga dapat
karakter fisik dan biotik dari daerah yang menunjang informasi stok sumberdaya perikanan
dilewatinya. Perubahan yang terjadi pada daerah maupun pengambilan keputusan dalam
morfologi sungai baik itu fisik maupun biologi menentukan arah kebijakan pengelolaan
tentunya akan memberikan dampak bagi sumberdaya perikanan baik itu konservasi ataupun
lingkungan sekitar sungai tersebut. budidaya.
Ikan dan biota air lainnya merupakan
bagian dari karakter Biologi sungai yang sangat METODOLOGI
penting bagi kehidupan masyarakat terutama yang Waktu dan Tempat Penelitian
hidup menetap disektiran sungai. Menurut Froese Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan
& Pauly (2020) saat ini ada 33.600 spesies ikan di yakni pada bulan Januari hingga Maret 2022.
dunia, lebih dari 4.743 jenis spesies di antaranya Lokasi penelitian dilakukan di Sungai Peniung yang
ditemukan di Indonesia. Jumlah jenis ikan di melinatasi Desa Ribang Kadeng, Kecamatan Kalis,
kalimantan barat sekitar 394 jenis dengan 149 Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan
jenis endemik (38%), Sumatera 272 jenis dengan Barat. Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar
30 jenis endemik (11%), Jawa berjumlah 132 jenis 1 berikut.
dengan 52 jenis endemik (29%) dan Sulawesi
berjumlah 68 jenis dengan 52 jenis endemik
(76%) (Kottelat et al., 2013). Adanya interfensi
kegiatan manusia pada daerah aliran sungai
tentunya akan berpengaruh terhadap jumlah
maupun keanekaragaman jenis ikan di sungai.
Hallet et al. (2012) menyatakan bahwa keberadaan
hewan di sungai dipengaruhi oleh karakteristik
sungai tersebut.
Keanekaragaman merupakan variasi jenis
yang menunjukkan kekayaan jenis. Syafei (2017)
mengungkapkan bahwa pencatatan terkait
keanekaragaman jenis ikan di indonesia telah
dilakukan sejak seabad yang lalu secara spesifik,
pada tahun 1989 dilakukan pengumpulan data
jenis-jenis ikan air tawar oleh Robert di Gambar 1. Peta lokasi pengambilan sampel
Kalimantan Barat dan dilanjutkan oleh Kottelat Alat dan Bahan
pada tahun 1993. Penelitian ini terus berkembang
hingga saat ini pada daerah-daerah sungai lain di Pada penelitian ini menggunakan
Kalimantan Barat. Beberapa penelitian yang telah beberapa alat serta bahan untuk mengumpulkan
dilakukan di Indonesia antara lain sampel. Adapun alat yang digunakan sebagai
keanekaragaman ikan air tawar di Sulawesi Utara berikut: alat tangkap berupa bubu (trap) dan pukat
(Haryono dan Tjakrawidjaja, 2004), (gillnet), mistar ukur, nampan, pin/ jarum pentul,
keanekaragaman ikan di Taman Nasional Gnung termometer, secchi disc/ keping secchi dan pH
Halimun Jawa Barat (Rachmatika, 2003). Untuk meter. Adapun bahan-bahan yang digunakan
daerah Kalimantan Barat pernah juga dilakukan dalam penelitian ini adalah formalin dengan
penelitian terkait keanekaragaman ikan tawar di konsentrasi 5% serta alkohol 96% yang digunakan
Sungai Embaloh (Ajai et al. 2019) dan di Sungai untuk pengawetan sampel. Selain bahan pengawet,
Ariung (Septian et al. 2020). Informasi terkait digunakan juga kodok sebagai umpan yang
keanekaragaman dari jenis-jenis ikan diperlukan dimasukkan pada alat perangkap bubu.
dalam pengelolaan sumberdaya perikanan yang
berkelanjutan. Dengan adanya informasi tersebut
tentunya penentuan kebijakan dan pengambilan
keputusan dalam proses pengelolaan sumberdaya
24
Struktur Komunitas Ikan Pada Perairan Sungai ….. Sulifijar et al., 2022
Dimana Pi =
∑ ikanspesieske −i Komposisi jenis ikan di Sungai Peniung Desa
∑ totalikan Ribang Kadeng
25
Struktur Komunitas Ikan Pada Perairan Sungai ….. Sulifijar et al., 2022
Jumlah terbesar individu yang ditemukan yang sama walaupun subtrat yang berbeda serta
selama penelitian sebanyak 43 ekor baik pada adanya aktivitas manusia pada stasiun II. Vegetasi
stasiun I dan satisun III. Hal ini diduga antara pada tepian sungai berpengaruh terhadap
stasiun I dan stasiun III memiliki vegetasi alam keberadaan dari biota akuatik. Pengaruh dari
26
Struktur Komunitas Ikan Pada Perairan Sungai ….. Sulifijar et al., 2022
Jumlah 43 40 43
27
Struktur Komunitas Ikan Pada Perairan Sungai ….. Sulifijar et al., 2022
Tabel 3. Jumlah keterdapatan dari tiap-tiap spesies Stasiun III 2,11 0,96 0,13
selama penelitian
Indeks keanekaragaman merupakan
jumlah
salah satu standar ekologi yang digunakan dalam
No Nama latin keterdapatan
mengevaluasi kondisi suatu ekosistem
1 Crossocheilus atrilimes 3 berdasarkan faktor organisme (biologi). Nilai
2 Osteochilus hasseltii 2 indeks keanekaragaman ikan Sungai Peniung Desa
Ribang Kadeng baik stasiun I, II dan III tergolong
3 Osteochilus vittatus 2 sedang. Sesuai dengan kriteria nilai
4 Osteochilus microcephalus 2 keanekaragaman yakni H’ < 1 menunjukkan
5 Rasbora agryrofaenia Blkr. 3 keanekaragaman rendah, 1 < H’< 3 menunjukkan
keanekaragaman sedang, dan H’ > 3 menunjukkan
6 Barbodes everetti 1 keanekaragaman tinggi. Nilai keanekaragaman 1,
7 Zacco taliensis 1 71 pada stasiun I, stasiun II sebesar 2,09 dan 2,11
pada stasiun III berada pada kategori sedang.
8 Syncrossus reversus 1
Indeks keseragaman bertujuan untuk
9 Ailia coila 2 mengetahui apakah kelimpahan pada tiap stasiun
merata atau tidak, dengan kata lain untuk
28
Struktur Komunitas Ikan Pada Perairan Sungai ….. Sulifijar et al., 2022
29
Struktur Komunitas Ikan Pada Perairan Sungai ….. Sulifijar et al., 2022
30