Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN PERILAKU SEKS

PRANIKAH PADA REMAJA DI KELURAHAN KAROT

Valentina Mulyati1, Kornelia Romana Iwa2, Yohana Hepilita3


1,2,3
Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng Jl. Jend. Ahmad Yani, No.10, Ruteng Flores 86508
Email : [email protected]

Abstract: Alcohol consumption behavior causes very dangerous problems. When the subject is drunk or
consuming alcohol, the subject feels his libido is unstable so the subject always wants to have premarital sex
with his lover. The purpose of this study was to determine the relationship between alcohol consumption and
premarital sexual behavior in adolescents in Karot Village. This research uses a quantitative approach with a
cross sectional method. The sampling technique used is non-probability sampling with purposive sampling type
and the number of respondents is 144 people. The results of this study indicate that the majority of adolescents
who consume alcohol tend to engage in premarital sex as many as 79 people (54.9%). The results of statistical
tests using chi square show that there is a relationship between alcohol consumption and premarital sex behavior
in adolescents in Karot Village with p Value = 0.000.
Keywords: Adolescent, alcohol consumption, premarital sex.

Abstrak: Perilaku konsumsi alkohol menyebabkan masalah-masalah yang sangat berbahaya. Ketika subjek
dalam keadaan mabuk atau mengkonsumsi alkohol, subjek merasa libidonya tidak stabil sehingga subjek selalu
ingin melakukan seks pranikah bersama kekasihnya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
konsumsi alkohol dengan perilaku seks pranikah pada remaja di Kelurahan Karot. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu non-
probability sampling dengan jenis purposive sampling dan jumlah responden 144 orang. Hasil penelitian ini
menunjukkan sebagian besar remaja yang mengkonsumsi alkohol cenderung melakukan perilaku seks pranikah
sebanyak 79 orang (54,9%). hasil uji statistic menggunakan chi square menunjukan bahwa ada hubungan
konsumsi alkohol dengan perilaku seks pranikah pada remaja di Kelurahan Karot dengan p Value = 0,000.
Kata Kunci: Remaja, konsumsi alkohol, seks pranikah

89
JWK: Vol 6, No 2, Thn 2021 (ISSN: 2548-4702)
Mulyati, Iwa & Hepilita, Hubungan Konsumsi Alkohol dengan Perilaku Seks.…. 90

PENDAHULUAN tradisional 38.7% terutama di daerah seperti


World Health Organization (WHO) Manggarai, remaja biasanya mengonsumsi
tahun 2018 menjelaskan, remaja adalah minuman keras seperti tuak, sopi dan moke
penduduk dalam rentang usia 10 hingga 19 (Kemenkes, 2018).
tahun. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor Perilaku konsumsi alkohol
25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam menyebabkan masalah-masalah yang sangat
rentang usia 10-18 tahun. Sementara itu, berbahaya. Alkohol atau minuman keras
menurut Badan Kependudukan dan Keluarga adalah produk minuman yang didapatkan dari
Berencana Nasional (BKKBN), rentang usia proses fermentasi dengan menggunakan ragi
remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah (saccharomyces cereviceae) pada bahan yang
(Kemenkes, 2018). mengandung zat tepung. Ketika subjek dalam
Masa remaja adalah masa peralihan keadaan mabuk atau mengkonsumsi alkohol,
atau masa transisi dari anak menuju masa subjek merasa libidonya tidak stabil sehingga
dewasa (Kemenkes, 2018). Remaja memiliki subjek selalu ingin melakukan aktivitas
beberapa karakteristik, salah satu karakteristik seksual bersama kekasihnya bahkan hubungan
tersebut adalah perilaku mencari identitas diri, intim dengan pasangannya yang belum resmi
dimana perilaku tersebut sering menimbulkan (Anonim, 2014).
suatu masalah pada remaja baik masalah WHO menunjukkan bahwa sekitar
kesehatan maupun kasus kenakalan remaja. 47% remaja di dunia telah melakukan perilaku
Pada umumnya masalah yang muncul pada pacaran yang tidak sehat. Data kementerian
remaja adalah konsumsi alkohol, perilaku kesehatan tahun 2015 menunjukkan bahwa
seksual pranikah dan masalah lain yang 33,3% remaja perempuan mulai berpacaran
muncul pada remaja adalah merokok, masalah pada usia 15-17 tahun sedangkan pada 34,5%
fisik, bunuh diri bahkan sampai permasalahan laki-laki mulai berpacaran pada usia kurang
yang terjadi di sekolah (Suryoputro, 2010). dari 15 tahun. Survei Kesehatan Reproduksi
Berdasarkan data WHO mencatat di Remaja Indonesia terakhir Badan Koordinasi
Indonesia sebesar 4,3% siswa dan 0,8% siswi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
pernah mengkonsumsi alkohol. Data dinas mengumpulkan informasi pengalaman seksual
penelitian dan pengembangan pengguna pranikah pada remaja 8 % pria dan 2% wanita
alkohol remaja mulai dari usia 14-16 tahun melaporkan telah melakukan hubungan
(47,7%), 17-20 tahun (51,1%) dan 21-24 tahun seksual, dengan alasan antara lain, 47% saling
(31%) konsumsi alkohol yang berlebihan mencintai, 30% penasaran atau ingin tahu,
dapat memicu tindakan yang melanggar 16% terjadi begitu saja, masing-masing 3%
peraturan dan norma yang ada, salah satunya karena dipaksa dan terpengaruh teman
adalah perilaku seks pranikah. Survei (BKKBN, 2010). Perilaku berpacaran remaja
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) di Kota Ruteng, diawali dengan berpegangan
mengumpulkan informasi pengalaman tangan, bergandengan tangan, mengecup pipi
konsumsi alkohol, Persentase wanita dan pria dan kening pasangan, serta berciuman. Data
umur mulai minum-minuman beralkohol menunjukkan bahwa sebanyak 83.5%
paling tinggi pada mereka yang berumur 15-19 partisipan telah berpegangan tangan, 75.6%
tahun, masing-masing 58% wanita dan 70% bergandengan tangan, 62.8% mengecup pipi
pria. 49% pria minum alkohol sampai mabuk dan kening pasangan, dan 53.4% berciuman
(SDKI, 2017). Proporsi Konsumsi Minuman (Leonangung, 2020).
Beralkohol di NTT (Nusa Tenggara Timur) Perilaku seks pranikah merupakan
dengan jenis minuman yaitu Oplosan 3.3%, sebuah model berhubungan seksual secara
Whisky 3.8%, Anggur-arak 21.6%, Bir 29.5 %, bebas tanpa melalui proses pernikahan dan
Minuman
91 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 6, Nomor 2, Desember 2021 (ISSN: 2548-4702)

tidak dibatasi oleh aturan dan tujuan yang mengakibatkan terjadinya hubungan seks di
jelas. Seks aktif pranikah pada remaja luar nikah karena hilangnya kontrol diri
berisiko terhadap kehamilan dan penularan sehingga tidak dapat memikirkan tentang
penyakit menular seksual Perilaku seksual resiko dari tindakan tersebut (Yustina & Evy,
berisiko merupakan faktor yang menyebabkan 2017).
terjadinya masalah kesehatan reproduksi
remaja. Masalah kesehatan yang dapat terjadi Perilaku seks bebas tidak lepas dari
lingkungan yang membentuk pribadi, biasanya
yaitu kehamilan diluar nikah. Remaja
melakukan perilaku seks pranikah di tempat- salah satu hal yang dapat menjerumuskan
tempat yang sepi, seperti tempat wisata, seseorang untuk melakukan seks bebas adalah
mengkonsumsi minuman keras atau biasa
rumah, hotel, villa, kamar kost (Nugroho,
2010). dikenal dengan alkohol. Hal ini dikarenakan
alkohol dapat mempengaruhi perilaku
Hasil Survei Knowledge Attitude manusia. Kandungan metanol yang ada dalam
Practice (KAP) berdasarkan Perkumpulan minuman keras dapat menyebabkan perilaku
Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) agresif, beringas, berani, dan kadang-kadang
Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat susah tidak dapat mengendalikan diri sehingga
sebanyak 31% remaja di Kota Kupang cenderung melakukan hal-hal yang negatif
sudah pernah melakukan hubungan seks dan seperti seks bebas. Selain itu juga alkohol
menunjukan 18,8% kasus HIV/AIDS di dapat mempengaruhi sistem saraf pusat
Kota Kupang terjadi pada remaja usia 15- sebagai depresan. Alkohol mengurangi
24 tahun, 318 kasus IMS pada remaja aktifitas, kegelisahan, kebingungan,
berusia 11-24 tahun dengan orientasi ketegangan, dan rasa malu. Ketika dosis
seksual (gay) dengan tingkat pengetahuan alkohol ditingkatkan, penekanan aktivitas otak
kesehatan reproduksi, PMS dan HIV/AIDS dapat mengakibatkan perkataan yang kacau,
masih sangat rendah (Hanifah, 2012). hilangnya koordinasi anggota badan dan
kendali emosi. Seorang peminum dapat
Minuman keras dan perilaku seks terlihat lebih cerewet dari biasanya,
bebas merupakan fenomena yang menjadi menunjukan peningkatan kepercayaan diri dan
keluhan masyarakat di Indonesia dengan kehilangan kendali diri. Meskipun alkohol
persentase pelaku yang terus meningkat setiap dapat terasa sebagai stimulan, efek-efek ini
waktu. Penelitian juga menunjukkan dampak adalah akibat penekanan aktivitas otak yang
buruk dari konsumsi alkohol, seperti normal. Orang dengan pengaruh alkohol akan
penelitian oleh Aderia Damayanti dan Miciko berperilaku seks pranikah karena kemampuan
Umeda (2017) mendapatkan bahwa dari 154 seseorang untuk menahan dorongan seksual
remaja laki-laki dan 195 remaja perempuan pada umumnya lebih tinggi dibandingkan
mengaku pernah melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang tidak mengonsumsi
akibat konsumsi alkohol, 28% remaja laki-laki alkohol. Penggunaan alkohol merupakan salah
melaporkan telah memberikan alkohol dengan satu faktor resiko paling penting terhadap
sengaja kepada wanita agar mendapatkan efek jumlah pasangan seks serta resiko terinfeksi
libido dari lawan jenis sehingga memudahkan HIV dan PMS (Ernawati, 2017).
melakukan hubungan seksual dengan mereka,
dan 44 % wanita mengakui telah mendapatkan Studi pendahuluan dengan melakukan
praktek ini (Aderia & Miciko, 2017) wawancara mengenai perilaku konsumsi
alkohol dan perilaku seks pranikah pada 10
Penelitian yang dilakukan Yustina responden di kelurahan Karot. 4 wanita dan 6
Ananti dan Evy Ernawati (2017) menunjukan laki-laki, seluruh responden berusia 18 tahun
bahwa mengkonsumsi alkohol dapat dan berstatus sebagai mahasiswa. Saat
Mulyati, Iwa & Hepilita, Hubungan Konsumsi Alkohol dengan Perilaku Seks.…. 92

ditanyakan mengenai alkoholik, Menurut 15 butir soal perilaku seks pranikah. Metode
seluruh responden sebutan alkoholik adalah pernyataan untuk mengetahui ada tidaknya
bagi mereka yang mengkonsumsi alkohol. hubungan konsumsi alkohol dengan perilaku
Dan alasan mereka mengkonsumsi alkohol seks pranikah pada remaja di Kelurahan Karot.
yaitu untuk menghilangkan stres, bersenang- Data yang terkumpul dianalisis menggunakan
senang dan mereka mengatakan saat sedang analisis data penelitian dengan menggunakan
mengkonsumsi alkohol hasrat terhadap lawan program Statistical Product and Service
jenis meningkat atau mereka merasa Solution (SPSS) versi 22.00.
terangsang terhadap lawan jenis saat sedang
mabuk, sehingga mereka selalu ingin
melakukan aktivitas seksual bersama HASIL PENELITIAN
kekasihnya bahkan hubungan intim dengan
pasangan yang belum resmi, dan saat Karakteristik Responden Berdasarkan
ditanyakan mengenai perilaku seks pranikan Umur Remaja
pada 10 responden tersebut. Seluruh Tabel
responden mengatakan pernah melakukan Distribusi Frekuensi Karakteristik
aktivitas seksual. 2 responden wanita dan 2 Berdasarkan Umur
responden laki-laki mengatakan bahwa pernah Frekuensi Persentase
No
U Usia (n) (%)
melakukan hubungan seksual atas sama-sama
1. 11-15 3 2,1
mau. 2 responden pria dan 4 responden wanita
2. 15-17 94 65,3
mengatakan hasrat seksual mereka lebih
3. 18-20 47 32,6
meningkat pada saat mereka mengkonsumsi
Total 144 100,0
alkohol, mereka cenderung melakukan seperti
Sumber: Data Primer, 2021
mencium, memeluk dan meraba-raba daerah
yang sensitif. Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan
sebagian besar responden berusia 15-17 tahun
sebanyak 94 orang (65,3%) sedangkan usia
METODE 18-20 tahun berjumlah 47 orang (32,6%) dan
usia 11-14 tahun berjumlah 3 orang (2,1 %).
Penelitian ini merupakan penelitian
yang menggunakan pendekatan kuantitatif Karakteristik Responden Berdasarkan
dengan metode cross sectional. Penelitian ini Jenis Kelamin
dilaksanakan di Kelurahan Karot. Waktu Tabel 2
penelitian dilaksanakan pada bulan februari Distribusi Frekuensi Karakteristik
sampai maret 2021. Populasi dalam penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
ini adalah remaja pada Kelurahan Karot No. Jenis Persentase
sebanyak 231 orang dan jumlah sampel 144 Kelamin Frekuensi (%)
orang. Teknik pengambilan sampel yang 1. laki - laki 86 59,7
digunakan yaitu non-probability sampling 2. perempuan 58 40,3
dengan jenis purposive sampling. Instrumen Total 144 100,0
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sumber : Data primer,2021
kuesioner dengan pengukuran menggunakan Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukan
skala Likert. Kuesioner bagian A terdapat data sebagian besar responden berjenis kelamin
demografi remaja, bagian B terdapat kuesioner laki – laki sebanyak 86 orang (59,7%)
konsumsi alkohol, bagian C terdapat kuesioner sedangkan berjenis kelamin perempuan
perilaku seks pranikah, instrument tersebut berjumlah 58 orang (40,3%).
terdiri dari 15 butir soal konsumsi alkohol, dan
93 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 6, Nomor 2, Desember 2021 (ISSN: 2548-4702)

Karakteristik Responden Berdasarkan


Pendidikan Berdasarkan tabel 5 menunjukan
Tabel 3 sebagian besar responden yang melakukan
Distribusi Frekuensi Karakteristik
seks pranikah sebanyak 81 orang (56,3%)
Berdasarkan Pendidikan
sedangkan yang tidak melakukan seks
No Pendidikan Frekuensi Persentase pranikah berjumlah 63 orang (43,8).
(n) (%)
1 SMP 4 2,8
Hubungan Konsumsi Alkohol Dengan
2 SMA 103 71,3 Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Di
3. PT 37 25,7 Kelurahan Karot
Total 144 100,0
Sumber : Data primer, 2021 Tabel 7
Hubungan Konsumsi Alkohol Dengan
Berdasarkan tabel 3 menunjukan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Di
sebagian besar responden berpendidikan SMA Kelurahan
sebanyak 103 orang (71,5%) sedangkan PT
berjumlah 37 orang (25,7%) dan responden Seks Pranikah
yang berpendidikan SMP berjumlah 4 orang Konsumsi Tidak ρ–Value
Melakuk
Alkohol Melakuk Total
(2,8%). an
an
N % N % N %
Tidak
Distribusi Data Variabel Konsumsi mengkon 58 40,3 2 1,4 60 41,7
Alkohol sumsi 0,000
Tabel 4 Mengkon 5 3,5 79 54,9 84 58,3
Distribusi Data Berdasarkan Variabel sumsi
100,
Konsumsi Alkohol Total 63 43,8 81 56,3 144
0
Konsumsi Frekuensi Persentase Sumber: Data Primer 2021; Uji statistic, chi-square
No. Alkohol (n) (%)
1. Tidak Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan
60 41,7
mengkonsumsi bahwa sebagian besar remaja yang
2. Mengkonsumsi 84 58,3
mengkonsumsi alkohol, melakukan seks
Total 144 100,0
pranikah sebanyak 79 orang (54,9%) dan yang
Sumber: Data primer, 2021
tidak melakukan seks pranikah berjumlah 5
Berdasarkan tabel 4 menunjukan orang (3,5%) sedangkan remaja yang tidak
sebagian besar responden yang mengkonsumsi mengkonsumsi alkohol, melakukan seks
alkohol sebanyak 84 orang (58,3%) sedangkan pranikah berjumlah 2 orang (1,4%) dan yang
yang tidak mengkonsumsi alkohol berjumlah tidak melakukan seks pranikah berjumlah 58
60 orang (41,7%) orang (40,3%). Selanjutnya dilakukan
perhitungan statistik dengan menggunakan uji
Distribusi Data Variabel Perilaku Seks Chi Square didapatkan hasil nilai p 0,000
Pranikah maka p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
Tabel 5 H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya
Distribusi Data Variabel Perilaku Seks
adanya hubungan antara konsumsi alkohol
Pranikah
dengan perilaku seks pranikah pada remaja di
Frekuensi Persentase Kelurahan Karot.
No. Seks Pranikah (n) (%)
1. Tidak
63 43,8
melakukan
2. Melakukan 81 56,3
Total 144 100,0
Sumber : Data primer,2021
Mulyati, Iwa & Hepilita, Hubungan Konsumsi Alkohol dengan Perilaku Seks.…. 94

PEMBAHASAN tingkat kualitas sumber daya manusia (SDM).


Pendidikan yang baik pada seseorang sangat
Konsumsi Alkohol mempengaruhi cara berpikir sehingga tahu
Alkohol adalah zat psikoaktif yang mana yang baik dan mana yang buruk. Namun
bersifat adiktif. Zat psikoaktif adalah golongan anak-anak remaja sekarang sering melakukan
zat yang bekerja secara selektif, terutama pada kegiatan menyimpang seperti melakukan
otak, yang dapat menimbulkan perubahan mabuk-mabukan dan mengkonsumsi minuman
pada perilaku, emosi, kognitif, persepsi, dan keras bahkan dengan anak yang masih
kesadaran seseorang. Bahan psikoaktif yang menempuh pendidikan sekolah pertama (SMP)
terdapat dalam alkohol adalah etil, sedangkan dia sudah terlibat dalam pergaulan bebas
adiktif adalah suatu keadaan kecanduan atau seperti mengkonsumsi alkohol dan mereka
ketergantungan terhadap jenis zat tertentu sudah mampu membeli minum-minuman
(Sudarman, 2017). keras (Hawari, 2010).
Berdasarkan hasil Penelitian diperoleh Hasil penelitian ini sejalan dengan
bahwa remaja yang paling banyak menjawab penelitian Sudarman (2017) tentang hubungan
adalah yang mengkonsumsi alkohol sebanyak tingkat pengetahuan dengan perilaku konsumsi
84 orang (58,3%). Ini disebabkan karena salah minuman beralkohol pada remaja usia 15-18
satu alasan responden mengkonsumsi alkohol tahun ditemukan hasil jumlah responden yang
adalah agar dapat diterima dalam suatu paling banyak adalah yang mengkonsumsi
kelompok jadi remaja harus mengikuti alkohol sebanyak 60 orang (71,4%)
kegiatan kelompok yang akan diikutinya dan Kandungan metanol yang ada dalam
Remaja mengkonsumsi alkohol karena alkohol dapat menyebabkan perilaku perilaku
diakibatkan oleh rasa penasaran, ingin tahu. agresif, beringas, berani dan kadang-kadang
Fase ini biasa disebut fase coba-coba dan tidak dapat mengendalikan diri. Gangguan-
mereka mengkonsumsi alkohol pada saat gangguan ini disebabkan reaksi langsung
berkumpul dengan teman-temannya, pada saat kandungan alkohol pada neurotransmitter sel-
party, atau merayakan sesuatu. Selain itu ada sel saraf pusat (otak). Ini disebabkan karena
juga faktor pendorong remaja mengkonsumsi kandungan metanol dalam alkohol ketika
alkohol yaitu: pertama Faktor lingkungan, masuk ke dalam peredaran darah dan ketika di
Faktor lingkungan yang menyebabkan bawah darah melalui otak mengganggu sinyal
bertambahnya pengkonsumsi alkohol adalah penghantar saraf (neurotransmitter) sel-sel
lingkungan tempat bergaul dengan teman yang saraf pusat otak dan dapat mengganggu
selalu memberikan kesempatan pada mereka fungsi-fungsi antara lain kognitif, afektif dan
untuk mengenal minuman alcohol. Kedua psikomotor sehingga akibat dari mekanisme
Faktor budaya, Melalui sudut pandang budaya alkohol di dalam tubuh dapat menyebabkan
dan kepercayaan masalah alkohol juga remaja cenderung melakukan hal-hal yang
menjadi sangat kompleks. Di Indonesia juga negatif (Ardianto dan Laksmono, 2018)
banyak dijumpai produk lokal minuman keras Berdasarkan penelitian konsumsi alkohol
yang merupakan warisan tradisional (arak, pada remaja karena diakibatkan oleh rasa
tuak) sehingga banyak dikonsumsi oleh penasaran, ingin tahu dan bertambahnya
masyarakat dan akan menjadi budaya bagi pengkonsumsi alkohol pada remaja adalah
sebagian remaja dengan alasan tradisi. Ketiga, karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
faktor pendidikan, Pendidikan adalah hal yang tempat bergaul dengan teman yang selalu
penting bagi semua bangsa. Karena memberikan kesempatan pada mereka untuk
perkembangan dan kemajuan dan mengenal minuman alkohol dan alasan remaja
perkembangan suatu bangsa dapat diukur mengkonsumsi alkohol adalah agar dapat
melalui tingkat dan kualitas pendidikan serta diterima dalam suatu kelompok jadi remaja
95 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 6, Nomor 2, Desember 2021 (ISSN: 2548-4702)

harus mengikuti kegiatan kelompok yang akan Perilaku seks pranikah pada remaja
diikutinya. juga dipengaruhi oleh riwayat berpacaran
ataupun status berpacaran remaja saat ini.
remaja akan cenderung melakukan hubungan
Perilaku Seks Pranikah
seksual pranikah dengan pasangan mereka.
Seks pranikah adalah segala bentuk
Faktor-faktor pendorong perilaku seks
tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual
pranikah pada remaja yaitu: (1) Pola asuh
yang dilakukan sebelum menikah. Wujud
orang tua, Pola asuh adalah proses
tingkah laku tersebut, antara lain perasaan
pemeliharaan anak dengan menggunakan
tertarik, berkencan, bercumbu, dan
teknik dan metode yang menitik beratkan pada
bersenggama (Irianti dan Herlina, 2012).
kasih sayang dan ketulusan cinta dari kedua
Berdasarkan hasil Penelitian diperoleh
orang tua. Remaja yang tinggal di rumah
bahwa remaja yang paling banyak menjawab
orang tua tunggal lebih cenderung aktif secara
adalah yang melakukan seks pranikah
seksual daripada mereka yang berasal dari dua
sebanyak 81 orang (56,3%). Perilaku seksual
rumah tangga orang tua. Perceraian orang tua
merupakan akibat langsung dari pertumbuhan
selama masa remaja awal juga dikaitkan
hormone dan kelenjar seks yang menimbulkan
dengan onset dini dan meningkatnya frekuensi
dorongan seksual pada seseorang yang
aktivitas seksual pada wanita. Efek ini sering
mencapai kematangan pada masa remaja awal
disebabkan oleh kurang pengawasan dan
yang ditandai dengan adanya perubahan fisik
pengawasan biasanya terjadi pada rumah
(Junita, 2018)
tangga orang tua tunggal. Hal ini dipengaruhi
Hasil penelitian ini sejalan dengan
oleh jenis pola asuh yang diterapkan oleh
penelitian (Sena, 2017) tentang hubungan
orang tua kepada anak remajanya. (2)
parental monitoring dengan perilaku seksual
Konsumsi alkohol, Perilaku konsumsi alkohol
berisiko pada remaja di desa puger kulon
sebenarnya menyebabkan masalah-masalah
kecamatan puger kabupaten jember.
yang sangat berbahaya. Ketika subjek dalam
Ditemukan hasil jumlah responden yang
keadaan mabuk atau mengkonsumsi alkohol,
paling banyak adalah yang berisiko seks
subjek merasa libidonya tidak stabil sehingga
pranikah berjumlah 93 orang (17,3%).
subjek merasa selalu melakukan aktivitas
Perilaku seks pranikah dapat
seksual bersama kekasihnya bahkan hubungan
dilakukan dengan berbagai macam cara,
intim dengan pasangannya yang belum resmi.
misalnya masturbasi, berfantasi, berpegangan
(3) Tekanan teman sebaya, Sangat
tangan, mencium pipi, berpelukan dan
berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah
seterusnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
pada remaja. Semakin tinggi tekanan dari
perilaku seks pranikah adalah segala perilaku
teman sebaya baik berupa ajakan atau
yang didorong oleh hasrat seks yang diarahkan
pemberian informasi yang salah yang
pada diri sendiri atau orang lain baik yang
berkaitan dengan seksual pranikah akan
berlawan jenis maupun sesama jenis untuk
mengakibatkan remaja mudah tergiur untuk
mendapatkan kepuasan organ seksualnya dan
mencoba serta yang ke empat faktor Media
Perilaku seksual di kalangan remaja saat ini
massa, Media massa sangat berpengaruh
sudah sangat mengkhawatirkan, sehingga
terhadap pergaulan bebas remaja. Aktivitas
berdampak pada persoalan kehamilan tidak
seksual remaja banyak dipengaruhi kemajuan
diinginkan, aborsi dan kejadian HIV dan
teknologi, seperti media cetak dan elektronik.
AIDS semakin tahun semakin meningkat. Hal
Remaja mudah memperoleh hal-hal berbau
ini juga dipengaruhi adanya pergeseran sikap
pornografi dari majalah, televisi, VCD,
yang lebih permisif pada hubungan seksual
(Purnamasari dan Wimbarti, 2017). internet, sedangkan remaja cenderung untuk
meniru atau mencoba-coba hal yang baru demi
Mulyati, Iwa & Hepilita, Hubungan Konsumsi Alkohol dengan Perilaku Seks.…. 96

menjawab rasa penasaran mereka (Anniswah, bukan merupakan satu-satunya faktor yang
2016). menyebabkan terjadinya perilaku seks
Berdasarkan penelitian perilaku seks pranikah pada remaja. Pacaran yang
pranikah pada remaja karena didorong oleh berlebihan dan kurangnya kontrol orang tua
rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba hal- dapat memicu terjadinya perilaku seks
hal yang belum diketahui. Dimana remaja pranikah pada remaja serta media massa,
ingin mengetahui banyak hal yang dapat media massa sangat berpengaruh terhadap
dipuaskan serta diwujudkan melalui seks pranikah pada remaja. Aktivitas seksual
pengalaman mereka sendiri. remaja banyak dipengaruhi kemajuan
teknologi, seperti media cetak, dan elektronik.
Hubungan Konsumsi Alkohol Dengan Remaja mudah memperoleh hal-hal berbau
Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja di pornografi dari Handphone, majalah, televisi,
Kelurahan Karot VCD dan internet. Sedangkan remaja
Berdasarkan hasil penelitian
cenderung untuk meniru atau mencoba-coba
menunjukkan sebagian besar remaja yang
hal yang baru demi menjawab rasa penasaran
mengkonsumsi alkohol, melakukan seks
mereka.
pranikah sebanyak 79 orang (54,9%) dan yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan
tidak melakukan seks pranikah berjumlah 5
penelitian yang dilakukan oleh Ananti (2017)
orang (3,5%) sedangkan remaja yang tidak
menunjukan adanya hubungan yang signifikan
mengkonsumsi alkohol, melakukan seks
antara konsumsi alkohol dengan perilaku seks
pranikah berjumlah 2 orang (1,4%) dan yang
bebas pada remaja (p = 0,000). Demikian pula
tidak melakukan seks pranikah berjumlah 58
studi penelitian yang dilakukan Megias dan
orang (40,3%). Berdasarkan hasil uji statistik
Sanchez (2013) dari The Spanish
dengan menggunakan uji Chi Square
mendapatkan bahwa remaja yang
didapatkan hasil nilai p 0,000 maka p < 0,05
mengkonsumsi alkohol (69,7%) dan yang
maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
melakukan seks pranikah (57,6%).
Ha diterima yang artinya adanya hubungan
Penelitian tersebut sebanding juga
antara konsumsi alkohol dengan perilaku seks
dengan penelitian yang dilakukan oleh
pranikah pada remaja di Kelurahan Karot.
(Handayani,2020) menunjukan remaja yang
Hasil penelitian yang diperoleh
mengkonsumsi minuman beralkohol dan
remaja yang mengkonsumsi alkohol,
melakukan seks pranikah berat sebesar 16
melakukan seks pranikah sebanyak 79 orang
(69,6%) dan yang tidak mengkonsumsi
(54,9%) dan yang tidak melakukan seks
minuman beralkohol tetapi melakukan seks
pranikah berjumlah 5 orang (3,5%). Hal ini
pranikah berat 30,3 % Sedangkan remaja
dikarenakan remaja memiliki keinginan untuk
yang mengkonsumsi minuman beralkohol dan
mencoba hal yang baru, dimana mereka
melakukan seks sedang sebesar 6 (26,1%)
mengkonsumsi alkohol dan ketika mereka
lebih kecil dibandingkan dengan remaja yang
dalam keadaan mabuk atau merasa libidonya
tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
tidak stabil sehingga mereka selalu ingin
tetapi melakukan seks sedang sebesar 50,0%
melakukan aktivitas seksual bersama
sedangkan remaja yang tidak mengkonsumsi
kekasihnya, karena kandungan metanol yang
minuman beralkohol tetapi melakukan seks
ada dalam minuman keras dapat menyebabkan
ringan sebesar 20,0% lebih besar
perilaku agresif dan dari hasil penelitian juga
dibandingkan dengan remaja yang
didapatkan remaja yang tidak mengkonsumsi
mengkonsumsi minuman beralkohol dan
alkohol, melakukan seks pranikah berjumlah 2
melakukan seks ringan sebesar 1 (4,3%).
orang (1,4%) dan yang tidak melakukan seks
Alkohol adalah zat psikoaktif yang
pranikah berjumlah 58 orang (40,3%) data ini
bersifat adiktif. Zat psikoaktif adalah golongan
mengimplikasikan bahwa minuman beralkohol
97 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 6, Nomor 2, Desember 2021 (ISSN: 2548-4702)

zat yang bekerja secara selektif, terutama pada DAFTAR RUJUKAN


otak, yang dapat menimbulkan perubahan
pada perilaku, emosi , kognitif, persepsi, dan
kesadaran seseorang. Perilaku konsumsi Aderia Darmayanti dan Miciko Umeda.
(2017). Perilaku Seks Bebas Pada Anak
alkohol sebenarnya menyebabkan masalah-
Remaja di SMPN Terbuka 1 Natar
masalah yang sangat berbahaya.. Hal ini Lampung Selatan. Jurnal Keperawatan.
dikarenakan alkohol dapat mempengaruhi Anonim. (2014). Penelitian Kaitkan
perilaku manusia termasuk perilaku seks Penggunaan Alkohol Dengan Jumlah
bebas. Kandungan metanol yang ada dalam Pasangan Seks. http://jounal.ui.ac,id
alkohol dapat menyebabkan perilaku agresif Anniswah, N. (2016). Faktor-faktor yang
,beringas, berani ,dan kadang-kadang sudah berhubungan dengan perilaku seksual
berisiko IMS pada remaja pria di indonesia..
tidak dapat mengendalikan diri sehingga
universitas islam negeri syarif Hidayatullah
cenderung melakukan hal-hal yang negatif Jakarta.
seperti seks bebas (Ardianto dan Laksmono, Ardianto, P., dan Widagdo Laksmono. (2018).
2018) Identifikasi Perilaku Seks Bebas Akibat
(Rahyani,2012) menyatakan bahwa Konsumsi Minuman Beralkohol Pada
hubungan seksual sebelum menikah pada Pengunjung Remaja Kelab Malam “X”
SemaranG. Jurnal Kesehatan
remaja menjadi masalah yang serius. Hal ini
Masyarakat, 6(1), 715–723.
berhubungan dengan meningkatnya kasus BKKBN. (2010). Seks Bebas Kini Utama
penularan penyakit menular seksual Remaja. Available Online Kebijakan
mempunyai pasangan lebih dari satu dan Kesehatan Indonesia.Jakarta
kehamilan dini. Salah satu penyebab seks https://net/component/content/article/73-
pranikah adalah pacaran yang berlebihan, b(accesedital/123-bkkbn-seks-bebas-
sering menonton video porno, dan kini-masala-utama-remaja-indonesia
Handayani, N. (2020). Faktor-Faktor Yang
mengkonsumsi alkohol serta kurangnya
Berhubungan Dengan Perilaku Remaja
pengawasan dari orang tua. Terhadap Konsumsi Alkohol Pada Siswa
SMAN di Wilayah Kecamatan Boja.
KESIMPULAN Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8 (1).
Remaja di Kelurahan Karot yang http:ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
mengkonsumsi alkohol sebanyak 84 orang Hanifah, A. N. (2012). Perilaku Seksual
Pranikah Pada Siswa SLTP Pengungsi
(58,3%) dan yang tidak mengkonsumsi
Eks Timor Timur Di Kecamatan Kupang
alkohol berjumlah 60 orang (41,7%) Tengah Dan Kupang Timur.
Remaja di Kelurahan Karot yang https://media.nelti.com/media/publicatio
melakukan seks pranikah sebanyak 81 orang ns/4910-ID-perilaku-seksual pranikah-
(56,3%) dan yang tidak melakukan seks pada-siswa--sltp-pengungsi-eks-
pranikah berjumlah 63 orang (43,8%) . timortimur-di-kecamatan.pdf
Hubungan konsumsi alkohol dengan perilaku Hawari. (2010). Penyalahgunaan Narkotika
dan Zat Adiktif. Balai Penerbit Fakultas
seks pranikah pada remaja di Kelurahan Karot.
Kedokteran , Universitas Indonesia
Hasil uji Chi square didapatkan hasil nilai p Irianti, I., dan Herlina, N. (2012). Buku Ajar
0,000 maka p < 0,05 maka dapat disimpulkan Psikologi Untuk Mahasiswa Kebidanan
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang (E. Mardella (ed.)) Penerbit Buku
artinya adanya hubungan konsumsi alkohol Kedokteran EGC.
dengan perilaku seks pranikah pada remaja di Junita, S. (2018). Hubungan Pengetahuan
Kelurahan Karot Dan Sikap Tentang Kesehatan
Reproduksi Dengan Perilaku Seks
Pranikah Pada Siswa Yang Mengikuti
Kegiatan PIK-R Di SMA Kabupaten
Bantul Tahun 2017. Politeknik
Mulyati, Iwa & Hepilita, Hubungan Konsumsi Alkohol dengan Perilaku Seks.…. 98

Kesehatan Kementerian Kesehatan


Yogyakarta
Kemenkes. (2018). Hasil Utama Riset
Kesehatan Dasar: Kementerian
kesehatan Republik indonesia
Leonangung, E. A. (2020). Perilaku
Berpacaran Remaja Kos-Kosan Di Kota
Ruteng Kabupaten Manggarai, NTT.
Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan
Missio, 12(1).
Nugroho, P. (2010). Analisis Faktor-Faktor
Penyebab Niat Wanita Pekerja Seks
(WPS) Yang Menderita IMS
Berperilaku Seks Aman (Safe Sex).
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia.
Purnamasari, S., dan Wimbarti, S. (2007).
Efektivitas Pendidikan Seksualitas
Terhadap Peningkatan Kontrol Diri
Pada Remaja Putri Yang Telah Aktif
Secara Seksual. 1–27.
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php
?mod=penelitian_detail&sub=Penelitian
Detail&act=view&typ=html&buku_id=
36148SDKI. (2017). Jakarta : BKKBN ,
BPS, Kementerian Kesehatan, dan ICF
International
Sudarman. (2017). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Dengan Perilaku
Konsumsi Minuman Beralkohol
(KHAMR) Pada Remaja Usia 15-18
Tahun. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri
Alauddin.
Suryoputro. (2010). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja
di Jawa Tengah : Implikasinya
Terhadap Kebijakan Dan Layanan
Kesehatan Seksual Dan Produksi.
http://journal.ui.ac.id
Rahyani. (2012). Perilaku Seks Pranikah
Remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional, 7 (4).
WHO. (2018). Orientation Programme on
Adolescent Health For Health – Care
Providers.http://www.who.int/child-
adolescent-health
Yustina Ananti dan Evy Ernawati (2017).
Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja
Sebagai Dampak Konsumsi Minuman
Beralkohol Prosiding Seminar Nasional
1 Kakesmada”Peran Tenaga Kesehatan
Dalam Pelaksanan SDGs”165-170

Anda mungkin juga menyukai