1 PB
1 PB
Abstract
In an effort to improve organizational performance, performance appraisal system which describing the condition of accurate performance of the
company is needed. Balanced Scorecard is one of alternative performance measurement that aimed to combine financial and non-financial perform-
ance measurement.The study was conducted by taking the data during 3 years of work, starting from 2011 - 2013, the data was collected using
primary data and secondary data. The primary data was obtained from questionnaires using simple random sampling technique, the number of
respondents from each company was 30 respondents. The secondary data was obtained from the annual report of PT Aneka Dharma Persada
and PT Buana Arena Reka per december 2011, 2012, and 2013. Financial performance measurement can be seen from the achievement of
revenue, gross profit and net income, changes in costs, and total assets, seen from the customer's perspective customer acquisition, customer retention,
and customer satisfaction, internal business process perspective using a number of complaints, supporting infrastructure work. As for the learning
and growth perspective, the views comes from worker retention and productivity levels of workers. The concluded from the research that the Dharma
Persada PT Aneka perform " enough" both with financial performance measurement with score 0,40 and the application of the Balanced Score-
card concept with score 0,50. Meanwhile, PT Buana Arena Reka has the performance "enought" with financial performance measurement with
score 0,20 , and the measurement results "enough" with Balanced Scorecard with score 0,41. Balanced Scorecard is more suitable to be applied to
PT Dharma Persada and PT Aneka Reka Buana Arena as the Balanced Scorecard can provide a more structured and comprehensive descrip-
tion than the financial systems witch are still used today. At last, this system makes the scoring easier for companies in the efforts to improve the
performance of the company for the future.
Abstrak
Dalam upaya peningkatan kinerja organisasi, diperlukan sistem penilaian kinerja yang menggambarkan kondisi kinerja peru-
sahaan yang akurat.Balanced Scorecard adalah salah satu alternative pengukuran kinerja yang bertujuan menggabungkan ukuran
kinerja keuangan dan non keuangan.Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder dari laporan keuangan yaitu dari
laporan tahun 2011, 2012 dan 2013, Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh
dari kuesioner menggunakan teknik simple random sampling, dengan jumlah responden masing - masing perusahaan 30 respon-
den.Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan tahunan PT. Aneka Dharma Persada dan PT. Arena Reka Buana per
desember periode 2011, 2012, dan 2013. Pengukuran kinerja keuangan dapat dilihat dari pencapaian pendapatan, laba bersih
maupun laba kotor, perubahan biaya, dan total aset yang dimiliki, perspektif pelanggan dilihat dari akuisisi pelanggan, retensi
pelanggan, kepuasan pelanggan, perspektif proses Bisnis Internal menggunakan jumlah penanganan keluhan, sarana prasara-
na penunjang kerja. Sedangkan untuk perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dilihat dari retensi pekerja dan tingkat pro-
duktifitas pekerja.Hasil penelitian disimpulkan bahwa PT. Aneka Dharma Persada memiliki kinerja "cukup” dengan pengu-
kuran kinerja secara finansial dengan skor 0,4 dan dengan penerapan konsep Balanced Scorecard dengan perolehan skor
0,5.Sedangkan PT. Arena Reka Buana memiliki kinerja “cukup” dengan skor 0,2dari pengukuran kinerja secara finansial, dan
hasil pengukuran dengan Balanced Scorecard memiliki kinerja “cukup” dengan skor 0,41.Balanced Scorecard lebih cocok untuk
diterapkan pada PT. Aneka Dharma Persada dan PT. Arena Reka Buana karenaBalanced Scorecard dapat memberikan gamba-
ran yang lebih terstruktur dan menyeluruh dibandingkan dengan sistem finansial yang masih digunakan sampai saat ini. Se-
hingga lebih memudahkan perusahaan dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan untuk kedepannya.
PENDAHULUAN
Organisasi swasta maupun organisasi pemerintah sebagai institusi publik dewasa ini ditantang untuk memenuhi
harapan berbagai kelompok stakeholders yang mengharuskan untuk bertindak profesional dalam melayani kepen-
tingan masyarakat. untuk bersaing dengan organisasi lain, setiap organisasi memiliki cara tersendiri untuk men-
gambil hati dan kepercayaan dari masyarakat. Kepuasan pelayanan tergantung dari kinerja dari pelaku atau pe-
nyedia jasa itu sendiri.Semakin efektif dan semakin tinggi kinerja sebuah organisasi, maka semakin bagus pula or-
ganisasi itu.Secara umum untuk mengetahui tingkat kinerja perusahaan dilihat dari aspek keuangan. Sedangkan
pada dasarnya aspek keuangan belum bisa dijadikan tolak ukur secara keseluruhan, namu dengan adanya konsep
Balanced Scorecard dimungkinkan suatu perusahaan dapat mengukur kinerja secara keseluruhan, karena dalam kon-
Balanced Scorecard mencakup 4 aspek, antara lain : aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek bisnis internal dan as-
pek pembelajaran dan pertumbuhan.PT. Aneka Dharma Persada dan PT. Arena Reka Buana merupakan perusa-
LANDASAN TEORI
Didalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha
yang dilakukan pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-
masing pusat pertanggungjawaban. Sistem pengukuran kinerja dalam manajemen finansial ditekankan pada aspek
keuangan, karena ukuran keuangan ini mudah dilakukan sehingga kinerja personal yang diukur hanya berkaitan
dengan aspek keuangan. Sistem pengukuran kinerja pada aspek keuangan memang umum dilakukan, kelebihan
sistem pengukuran aspek keuangan adalah orientasinya pada keuntungan jangka pendek dan hal ini akan
mendorong manajer lebih banyak memperbaiki kinerja perusahaan jangka pendek. Kelemahannya adalah terbatas
dengan waktu, mengungkapkan prestasi keuangan yang nyata tanpa dengan adanya suatu pengharapan yang dapat
dilihat dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya prestasi itu sendiri, dan ketidakmampuan dalam mengukur
kinerja harta tak tampak (intangible asset) dan harta intelektual (sumberdaya manusia) perusahaan. Hal tersebut
mendorong Kaplan dan Norton untuk membuat sebuah sistem sebagai pengukuran kinerja yang lebih
komprehensif yang disebut dengan Balanced Scorecard. Balanced Scorecardmerupakan sebuah cara pandang baru ba-
gaimana suatu organisasi akan dapat lebih baik lagi dikelola.Balanced Scorecard merupakan suatu metode
pengukuran kinerja yang tidak hanya mencerminkan pada kinerja keuangan saja, tetapi juga kinerja non-
keuangan. Karena pada dasarnya peningkatan kinerja keuangan bersumber dari aspek non-keuangan, sehingga
aspek non-keuangan seharusnya mendapatkan perhatian yang serius. Perusahaan harus fokus memperhatikan
pada kinerja non-keuangan, karena dari situlah produksifitas dari perusahaan berasal, kemudian akan diikuti
peningkatan aspek keuangan. Dasar penilaian yang dipakai diambil dari sumber Kaplan dan Norton mengenai
Balanced Scorecard dengan dasar nilai sebagai berikut : Menentukan range kinerja “kurang”, “cukup”, dan “baik”
dengan membuat skala penilaian kinerja balanced scorecard dari hasil pemberian skor pada masing-masing
indikator. Kinerja dikatakan “kurang” jika besar nilainya kurang dari 50% (skor -1 sampai 0). Kinerja dika-
takan “baik” apabila lebih dari 80% dan diasumsikan bahwa 80% sama dengan 0,6 , dengan range skor 0,6 s/d 1.
Sisanya adalah daerah “cukup”, yaitu antara 0,01 s/d 0,59
Tahapan Penelitian
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode pengumpulan data yaitu kuisioner, wawancara, dan do-
kumentasi. Penyebaran kuisioner dilakukan terhadap 60 responden yang berasal dari PT Aneka Dharma Persada
dan PT Arena Reka Buana. Dengan masing – masing 30 responden untuk tiap perusahaan. Wawancara dilakukan
dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak PT. Aneka Dharma Persada dan PT. Arena Reka
Buana yaitu kepada manajer keuangan, manajer personalia / HRD, Senior merchandiser, warehouse manager dan sales
manager. Data yang diperleh dari proses wawancara adalah mengenai profil perusahaan, dan penilaian kinerja yang
digunakan perusahaan. Dokumentasi merupakan pengumpulan data berupa laporan keuangan PT. Aneka Dhar-
ma Persada dan PT. Arena Reka Buana untuk periode tahun 2011, 2012, dan 2013 serta memperoleh data penju-
alan dan ranking perusahaan, data pembelian produk perusahaan, dan data laporan pekerja.
Gross profit margin PT. Aneka Dharma Persada mengalami peningkatan setiap tahunnya, sehingga berdasarkan ra-
sio Gross profit margin PT. Aneka Dharma Persada memiliki kinerja "Baik", sedangkan PT. Arena Reka Buana pada
tahun2012 sempat mengalami sedikit penurunan, sehingga disimpulkan PT. Arena Reka Buana memiliki kinerja
"Baik"
Berdasarkan rasio Net profit margin PT. Aneka Dharma Persada memiliki kinerja "Cukup", karena pada tahun
2013mengalami penurunan. sedangkan PT. Arena Reka Buana pada tahun 2013 mengalami penurunan yang cu-
kup besar, dan nilainya lebih rendah dari tahun 2011, disimpulkan PT. Arena Reka Buana memiliki kinerja "Ku-
rang"
ROI PT. Aneka Dharma Persada dan PT. Arena Reka Buana pada tahun 2013 mengalami penurunan, sehingga
berdasarkan rasio ROI kedua perusahaan tersebut memiliki kinerja "Cukup"
PT. Aneka Dharma Persada dan PT. Arena Reka Buana memiliki rasio Working Capital Turnover yang kurang stabil, dis-
impulkan bahwakedua perusahaan tersebut memiliki kinerja "Cukup"
PT Aneka Dharma Persada mengalami peningkatan jumlah pelanggan baru setiap tahunnya, disimpulkan bahwa
akuisisi pelanggan PT Aneka Dharma Persada "Baik", sedangkan pada PT. Arena Reka Buana jumlah pelanggan
baru pada tahun 2013 hanya mendapatkan 2 pelanggan baru, disimpulkan bahwa PT Arena Reka Buana memiliki
akuisisi pelanggan "cukup".
PT Aneka Dharma Persada tahun 2013 mengalami penurunan jumlah pelanggan lama dari 9 pelanggan menjadi 8
pelanggan, disimpulkan bahwa Retensi pelanggan PT Aneka Dharma Persada "Cukup", sedangkan pada PT.
Arena Reka Buana memiliki jumlah pelanggan lama yang cukup stabil, disimpulkan bahwa PT Arena Reka Buana
memiliki akuisisi pelanggan "Baik".
Untuk Kepuasan Pelanggan peneliti melakukan wawancara langsung terhadap proyek yang pernah dikerjakan
oleh masing - masing perusahaan, PT. Aneka Dharma Persada dengan proyek pelebaran jalan pada ruas Karang-
wuni – Congot Jalan Daendels di wilayah kulonprogo sepanjang ± 5 km. pada proses pengerjaannya tidak ada
hambatan yang cukup serius, distribusi material tidak ada hambatan. Dan pengerjaannya selesai tepat waktu.maka
dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kepuasan pelanggan PT Aneka Dharma Persada "baik".
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Desember 2014/699
Sedangkan PT. Arena Reka Buana dengan proyek perbaikan jalan di Dk. Plambongan triwidadi pajangan, ban-
tul.Pada waktu siang hari volume kendaraan yang lewat cukup padat, sehingga pengerjaan proyek ini dilakukan
padamalam hari. Pada proses pengerjaannya sesuai target waktu yang ditentukan, distribusi materialnya tidak ada
hambatan. maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kepuasan pelanggan PT Arena Reka Buana "baik".
Disimpulkan bahwa skor rata - rata tentang tingkat kepuasan pelanggan PT Aneka Dharma Persada adalah 0,4-
0,53, dan skor rata-rata PT. Arena Reka Buana sebesar 0,47-0,67 dengan meninjau pada gambar 1 kurva range
skor, maka dapat disimpulkan bahwa kedua perusahaan tersebut memiliki kinerja "cukup".
-1 0 0,6 1
Gambar 1 Kurva Range Skor
PT. Aneka Dharma Persada memiliki produktifitas pekerja “baik” walaupun mengalami penurunan pada tahun
2013 namun besarnya masih lebih besar dari pada rata- rata produktifitas selama 3 tahun. Sedangkan PT. Arena
Reka Buana memiliki kinerja "cukup". Karena besarnya produktifitas pada tahun 2013 lebih kecil dari rata-rata.
Total bobot skor PT. Aneka Dharma Persada adalah 5,49 skor dan PT. Arena Reka Buana adalah 4,52 skor dari
total bobot standar, sehingga rata-rata skor adalah 5,49/11 = 0,50 untuk PT. Aneka Dharma Persada dan rata-
rata skor 4,52/11 = 0,41 untuk PT. Arena Reka Buana dengan penerapan konsep Balanced Scorecard PT. Aneka
Dharma Persada dan PT. Arena Reka Buana memiliki kinerja dengan perolehan skor 0,50 dan 0,41 (masuk dalam
range 0 - 0,6 "cukup")
SIMPULAN
Dari hasil penelitiaan serta analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Desember 2014/701
1. Kinerja perusahaan secara finansial dapat disimpulkan bahwa PT. Aneka Dharma Persada dengan kinerja
"cukup" dengan perolehan skor 0.40 dan PT. Arena Reka Buana memiliki kinerja "cukup" dengan perole-
han skor 0.20.
2. Kinerja perusahaan dengan penerapan Balanced Scorecard dapat disimpulkan bahwa PT. Aneka Dharma Per-
sada dan PT. Arena Reka Buana memiliki kinerja "cukup" dengan skor 0.50 untuk PT. Aneka Dharma
Persada dan 0.41 untuk PT. Arena Reka Buana.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih kepada Widi Hartono, ST, MT dan Ir. Sugiyarto, MT yang telah membimbing, memberi
arahan dan masukan dalam penelitian ini.
REFERENSI
Amin Tunggal Widjaja, 2003, Pengukuran Kinerja Dengan Balanced Scorecard, Harvarindo, Jakarta.
Atkinson, A.A., R.D. Banker., R.S. Kaplan dan Y.S. Mark, (2001), Management Control System, 3 Edition, New
Jersey: Prentice-Hall International, Inc.
Dhany, Wahyu Eko Yuzandra Pramadhany, 2011. Penerapan Metode Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur
Penilaian Kinerja Pada Organisasi Nirlaba. Skripsi S-1, Program Sarjana Universitas Diponegoro,
Semarang.
Giri, Efraim Ferdinan. Januari-April 1998. “Balanced Scorecard: Suatu Sistem Pengukuran Kinerja Strategik.” Kajian
Bisnis, No 13, 35-46.
Ikhsan, A. dan Sutopo. 2003. “Implementasi Konsep Balanced Scorecard (BSC) Bagi Small and Medium
Business di Indonesia:Suatu Tinjaun Teoritis”, EKOBIS , Vol 4,No.1. Laela, Fatma. 1998. “Balanced
Scorecard : Sebagai Alternatif Pengukuran Kinerja Manajemen .” Jurnal Teknologi Bisnis, vol.2 No.1,
Lasdi, L. 2002. “Balanced scorecard Sebagai Kerangka Pengkuran Kinerja Perusahaan Secara Komprehensif
dalam Lingkungan bisnis Global.” Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, Vol. 2,No. 2.
Mathius Tandiontong dan Erna Rizki Yoland, 2011. “Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja
Yang Memadai”. Jurnal Ilmiah, No 5, mei-agustus.
Meirdania Zudia. 2010. "Analisa Penilaian Kinerja Organisasi dengan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard
pada PT Bank Jateng". Skripsi S-1, Program Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
Mulyadi dan Setyawan Jhony. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian manajemen: Sistem Pelipatgandaan Kinerja
Keuangan Perusahaan, Salemba Empat : Jakarta.