1 PB
1 PB
Abstract
In meeting the needs of life, humans must interact with other individuals as the beginning of the formation
of a group. The establishment of the group because they have the same background and perception
relationship. There are two social motives that encourage a person to interact, namely; the need for
affiliation and the need for intimacy. The group is the starting point for the formation of the organization.
Organizations, individuals who want to achieve common goals So the purpose of writing this article is to
understand the behavior of groups and organizations on performance, especially at UPT Islamic Tutorial
Center UPI with the constraints and solutions. The method used in this research is literature study. The
results of the study indicate that the success of a group or behavior is closely related to the behavior of
individuals and leaders in carrying out their duties and responsibilities. Individual behavior will affect
group performance, and group behavior will shape organizational behavior that has an impact on
organizational performance. The effectiveness of organizational performance is based on group
performance, while group effectiveness is based on the effectiveness of individual performance.
251
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
How to cite this article. Rosmaniah, S. M., Yuniarsih, T., & Sojanah, J. (2022). Perilaku Kelompok dan Organisasi
Studi Kasus di Unit Pelaksana Teknis Islamic Tutorial Center Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan
Manajemen Perkantoran. 7(2), 251–272. https://doi.org/10.17509/jpm.v7i2
History of article. Received: Juni 2022, Revision: Juli 2022, Published: Juli 2022
252
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Susilowati, 2014). Pada prinsipnya bentuk Perilaku juga dapat terjadi sebagai akibat
perilaku dapat diamati melalui sikap dan dari emosi. Aspek psikologis yang
perilaku, namun bukan berarti bentuk perilaku mempengaruhi emosi sangat erat kaitannya
hanya dapat dilihat dari sikap dan perilaku, dengan kondisi fisik akibat dari faktor
perilaku juga bersifat laten, pengetahuan, keturunan (bawaan). Pada saat dewasa,
motif, dapat juga berupa persepsi. semua aspek yang berhubungan dengan
Dilihat dari morfologi perilaku dalam hal hereditas dan emosi tumbuh dan
respon terhadap rangsangan atau stimulus, berkembang sesuai dengan hukum tumbuh
perilaku dapat dibedakan menjadi dua jenis. kembang. Oleh sebab itu, emosi yang
1. Bentuk tertutup, ditunjukkan dalam bentuk perilaku adalah
Perilaku bentuk tertutup adalah reaksi perilaku yang wajar.
seseorang terhadap stimulus yang 4. Belajar,
tersembunyi atau bentuk-tertutup. Respon Pembelajaran dimaksudkan sebagai
atau tanggapan terhadap stimulus ini masih pembentukan perilaku yang dihasilkan dari
sebatas atensi, persepsi, implementasi ilmu pengetahuan dalam
pengetahuan/pemahaman, dan perilaku kehidupan sehari-hari.
yang muncul belum dapat diamati dengan Menurut Fiedler, kelompok merupakan
jelas oleh orang lain. kelompok adalah sekumpulan individu yang
2. Bentuk terbuka menunjukkan kesamaan, saling mendekati,
Perilaku yang terbuka atau jelas merupakan dan terlibat dalam tugas bersama (Santoso,
reaksi seseorang terhadap suatu stimulus 2015). Kelompok adalah sekelompok orang
dalam wujud aksi nyata atau terang- yang memiliki tujuan bersama, berinteraksi
terangan. Respon terhadap stimulus itu untuk mencapai tujuan bersama, saling
telah jelas dalam wujud aksi nyata ataupun mengenal, dan menganggap mereka bagian
latihan yang sebenarnya (practice). dari kelompok (Deddy Mulyana, 2005).
Proses pembentukan perilaku dipengaruhi Suatu kelompok adalah dua orang atau lebih
oleh aspek internal dan eksternal, internal lahir jika mereka memenuhi keanggotaan yang
dari dalam diri pribadi, dan eksternal dari jelas, kesadaran kelompok, rasa kesamaan
aspek luar, diantaranya: tujuan atau sasaran atau ide, saling
1. Persepsi, ketergantungan, interaksi untuk memenuhi
Persepsi adalah pengalaman yang kebutuhan mereka, dan persyaratan-
diciptakan dengan melihat, mendengar, persyaratan yang disepakati dengan
mencium. dan lain sebagainya. kelompok.
2. Motivasi, Robbin (2001) kelompok didefinisikan
Motivasi berarti kesediaan untuk bertindak sebagai dua individu atau lebih yang
menuju suatu tujuan tertentu, dan hasil dari berinteraksi dan saling bergantung. Adapula
motivasi serta gerakan ini diwujudkan yang menyatakan bahwa perilaku kelompok
dalam bentuk tindakan. merupakan aktivitas dari dua atau lebih
3. Emosi, individu yang dapat diamati interaksinya guna
253
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
254
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
yang dapat dilakukan yaitu ada tiga pola, yaitu 7. Terbuka dan tidak ada rahasia antar
komunikasi satu arah, dua arah, dan multi anggota
arah. 8. Feeling, yakni perasaan anggota yang
Definisi konsep komunikasi ialah dapat diekspresikan secara bebas
mekanisme yang mengatur komunikasi 9. Action, merupakan perilaku anggota yang
melalui beberapa sisi yang dapat ditinjau siap berkomitmen dengan jelas
untuk meraih hasil yang berkualitas yang 10. Leadership, yakni tidak adanya perebutan
dapat dilihat dari pertukaran ide dan gagasan kekuasaan (adanya jiwa kepemimpinan)
dari perilaku komunikasi dan proses intens 11. Kesadaran diri antar anggota kelompok
komunikasi berlangsung. Pola komunikasi ini untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.
diartikan sebagai isi dari hasil diskusi atau Manusia yang merupakan insan sosial
percakapan yang tujuannya mencari solusi tentunya memiliki ketergantungan terhadap
atau penyelesaian masalah dengan proses individu lain untuk melakukan aktivitas dalam
yang efektif dan efisien (Djamarah, 2004:1). kehidupannya. Dengan adanya interaksi atau
Sedangkan pola komunikasi menurut Effendy hubungan sosial dapat memudahkan untuk
(1986) ialah hal yang menjadikan suatu menyelesaikan pekerjaan yang dapat
perasaan kondisi sekitar agar mudah dipahami dilakukan oleh bersama-sama dengan
oleh penerima pesan yang nantinya akan individu lain. Kebutuhan setiap manusia
memudahkan interaksi sosial secara berbeda-beda yang menjadikan faktor
berkepanjangan. ketergantungan ini sangat jelas keberadaanya
Adapun faktor yang dapat berpengaruh dalam pola hidup setiap manusia.
terhadap kelompok antara lain sebagai Dalam memenuhi keinginannya, manusia
berikut: berpedoman melalui ilmu pengetahuan yang
1. Atmosfer atau suatu keadaan yang dimilikinya untuk dapat beradaptasi di
nyaman, dimana terbebas dari tekanan, lingkungannya dengan menyesuaikan aturan
sehingga antar individu dapat berinteraksi dan norma yang berlaku, selain itu melatih
dan berhubungan untuk berhadapan dengan tantangan baru
2. Diskusi antar individu yang berpartisipasi untuk mendapatkan objek yang diinginkan
3. Target sasaran yang tepat dan sesuai tersebut. Dapat disimpulkan bahwa tidak
kesepakatan agar dapat dilakukan oleh adanya manusia yang dapat berdiri sendiri
seluruh anggota kelompoknya tanpa bantuan atau intervensi orang lain.
4. Listening, yakni antar anggota dapat
saling mendengarkan suara satu sama lain Perilaku Organisasi
5. Disagreement/pertentangan, yakni Seluruh manusia tentunya akan
adanya perselisihan atau perbedaan berhubungan dengan individu lain dalam
pendapat dapat didiskusikan dan suatu kesatuan yang sering disebut dengan
diselesaikan dengan musyawarah mufakat kelompok. Organisasi ialah terbentuk dari
6. Keputusan dari suatu persoalan dibuat kelompok yang mempunyai beberapa aturan
dengan persetujuan bersama dan memiliki pencapaian yang ingin
255
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
256
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
formalitasnya lebih besar dari sebelumnya. diinginkan. Tanpa adanya dimensi ini,
Hal ini tentunya mempengaruhi individu sudah sangat jelas tidak akan terbentuknya
ketika berkolaborasi dalam suatu organisasi sebuah organisasi. Dapat disimpulkan
dan posisi dimensi manusia menjadi sangat bahwa dimensi ini menjadi kunci paling
penting dalam organisasi. utama karena sangat berpengaruh
Maka terdapat dimensi-dimensi pokok terhadap keberadaan organisasi itu
pembahasan teori organisasi, yakni: sendiri, namun tetap saja tiga dimensi ini
1. Dimensi teknis, pada bagian ini harus berkaitan satu sama lain.
merupakan aspek yang diperlukan atau Oleh karena itu, sebuah organisasi tidak
dibutuhkan untuk menunjang jalannya akan berdiri tanpa adanya penggerak untuk
organisasi agar dapat melangkah lebih menggagas hal tersebut. Perancangan
luas lagi dalam mencapai tujuannya organisasi dilakukan oleh individu itu sendiri
melalui sikap dan perilaku dari setiap yang menjalankannya. Dalam setiap
anggotanya yang memiliki keahlian dan organisasi masih banyak sekali kekurangan
keterampilan untuk menentukan arah dari celah-celah yang harusnya dapat
gerak dari organisasi. Keterampilan yang diselesaikan. Namun semua yang tak diatur
dimaksudkan yaitu hal-hal yang berkaitan dan berjalan dengan sendirinya dapat
dan menjadi posisi penting dalam jalannya menghasilkan produk atau pencapain yang
organisasi khususnya mengenai teknis dan berkembang pesat. Perencanaan atau
birokrat, seperti keahlian dalam perancangan konsep dari tujuan dan target
berhubungan dengan masyarakat luas, sasaran ini merupakan upaya agar dapat
keahlian untuk mengatur masuk dan berjalan secara sistematis dan beraturan yang
keluarnya keuangan, memahami konsep diperlukan secara fungsional (Ricou et al.).
administrasi persuratan, dan lainnya. Dalam setiap organisasi tentunya
2. Dimensi konsep, ialah ruang lingkup mengalami berbagai problematika di
dalam pelaksanaan pengorganisasian yang dalamnya, yang salah satunya yaitu mengenai
menjadi target sasaran utaman dan hubungan sumber daya. Hubungan antar
memiliki batasan-batasan agar dapat fokus individu memiliki tanggungjawab untuk
menyelesaikan target yang diharapkan. mengkoordinasikan berbagai aspek untuk
Kemudian, dimensi ini memiliki posisi dapat berjalan beriringan. Interaksi yang
yang strategis guna mengembangkan dijalani tentunya atas dasar aturan yang sudah
suatu organisasi yang sangat berkaitan disepakati di awal terbentuknya organisasi,
dengan dimensi selanjutnya dan menjadi namun faktanya ada beberapa individu yang
penggagas dimensi sebelumnya. tidak dapat menaati kesepakatan tersebut atau
3. Dimensi manusia, ialah kunci utama tidak menerima kan hal-hal yang sudah
keberadaan organisasi, karena manusia dirancang bersama dari awal. Hal ini akan
inilah yang menjadi pembentuk dan menjadikan organisasi begitu kompleks
penggerak adanya sebuah organisasi karena ada beberapa hal yang harus
untuk dapat berjalan sesuai tujuan yang diperhatikan oleh seksama demi menjaga
257
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
sikap profesional. Dimensi manusia inilah Perilaku Organisasi ialah faktor yang
yang dapat mengatur semua hal yang menjadi dapat menjaga keharmonisan internal
problematika agar dapat disesuaikan dengan organisasi dalam mengatur konsep dan pola
sikap individunya. pelaksanaan aktivitasnya. Perilaku ini lebih
Organisasi berfungsi sebagai media untuk luasnya merupakan studi atau ilmu yang
sekumpulan orang dapat berinteraksi, menuntut untuk memahami berbagai
berkomunikasi, dan melakukan aktifitas perbedaan karakter dari tiap-tiap individu
positif secara terstruktur dan teratur dalam untuk dapat menyesuaikan dalam situasi dan
memanfaatkan berbagai aspek seperti sarana kondisi yang terjadi di lingkungan organisasi.
dan prasarana atau materi dapat memenuhi Namun ada sebagian yang menyebutkan
capaian dari target sasaran. dampak dari perilaku ini sebagai hal yang
Terbentuknya sebuah organisasi diawali diperdebatkan. Sebab itu, perilaku organisasi
dari penyatuan persepsi mengenai tujuan, (serta studi yang dekat, yaitu psikologi
target capaian, dan lebih khususnya yaitu visi industri) terkadang dituduh sudah menjadi alat
misi terhadap hal yang akan dilakukan untuk ilmiah untuk pihak yang berkuasa. Tak
kebermanfaatan kepada masyarakat. memikirkan hal tersebut, perilaku organisasi
Pengakuan dari masyarakat terhadap adanya tetaplah faktor penting dalam pertumbuhan
sebuah organisasi merupakan hal terhebat organisasi.
untuk organisasi tersebut karena telah Jika sifat dari perilaku terintegrasi dengan
mendapat pengakuan dari apa yang telah organisasi, maka akan menghasilkan produk
mereka lakukan untuk lingkungan sekitar. perilaku individu pada sebuah organisasi
Keberhasilan organisasi dapat dilihat dari tersebut (Ricou et al.). Dalam hal ini diartikan
cepatnya mereka beradaptasi dengan bahwasannya: P = F (I,L) Keterangan: P:
perubahan dan pembaharuan yang terjadi di Perilaku, F: Fungsi, I: Individu, L:
masa kini. Lingkungan. Ungkapan tersebut dapat dibaca
Organisasi terdiri dari beberapa individu sebagai berikut: “Perilaku ialah karakteristik
yang berkumpul bersama dengan tujuan yang dimiliki manusia untuk menyesuaikan
tertentu untuk bermanfaat bagi lingkungan dengan kondisi dan situasi tertentu”. Agar
sekitar. Perilaku organisasi mencerminkan terlihat detail dalam memahami penyampaian
sikap dan sifat yang dimiliki oleh setiap diatas, dibuatlah gambar model perilaku
anggota organisasi. Hal ini dikarenakan organisasi sebagai berikut:
sifat/karakteristik manusia yang berbeda-
beda. Perilaku organisasi ialah hal penting
yang dapat memecahkan permasalahan di
internal organisasi. Oleh karena itu, cerminan
dari perilaku organisasi dapat dilihat dengan
sifat individunya masing-masing yang
terbangun di lingkungan sekitar.
258
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
259
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
260
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
terhadap proses yang dilakukan individu, pembinaan karir, masalah sistem imbalan,
kelompok atauapun organisasi. Selanjutnya hubungan komunikasi, pemecahan masalah
hasil akhir dari suatu proses organisasi dan pengambilan keputusan, produktivitas
berkaitan dengan variabel lainnya, seperti dan atau kinerja (performance), kepuasan,
pada komponen proses pada tingkat individu, pembinaan dan pengembangan organisasi
kepercayaan diri, tanggungjawab dan (organizational development), dan
motivasi dari setiap individu sangat sebagainya.
berpengaruh terhadap keluaran yang terjadi.
Hasil ialah penjelasan atau kemungkinan Dilihat dari sudut pandang eksternal
sesuatu kejadian yang terjadi yang bahwa ada beberapa faktor yang
dipengaruhi oleh variabel lainnya. Apa hasil mempengaruhi seperti sosial, ekonomi, dan
utama dalam OB?Para sarjana telah lainnya dengan menilik pada studi ilmu
menekankan hasil tingkat individu seperti manajemen strategik. Dapat disimpulkan
sikap dan kepuasan, kinerja tugas, perilaku bahwa kaitan antara aspek-aspek tersebut
kewarganegaraan, dan perilaku penarikan. sangat memiliki peranan penting dalam
Pada tingkat kelompok, kohesi dan fungsi perkembangan dan pertumbuhan sebuah
adalah variabel dependen. Akhirnya dapat organisasi untuk dapat menjalankan
terlihat secara keseluruhan dengan sistematis kinerjanya sesuai dengan apa yang diharapkan
dalam tingkat organisasi. Input variabel yang oleh anggota dengan mencapai keberhasilan
mengarah ke proses, proses tindakan individu, dari tujuan yang sudah di gagas dari awal,
kelompok, dan organisasi yang terlibat dalam namun hal ini tidak dapat dijadikan bagian
sebagai hasil dari input dan yang mengarah ke dari bahasan ilmu perilaku organisasi. Adapun
hasil tertentu. Dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup analisis perilaku organisasi
faktor utama yang dicari merupakan hasil dapat digambarkan sebagai berikut:
akhir melalui pengaruh dari variabel lain.
Pembentuk karakter-karakter dari setiap
individu akan membuahkan perilaku
organisasi. Sudah banyak pendapat dan
referensi mengenai pembahasan tentang
perilaku organisasi, namun jika di garis
bawahi hal itu tentunya akan ada kaitannya
dengan perilaku individu. Hal ini dapat
dikerucutkan bahwa aspek yang
mempengaruhinya berada dalam ruang
lingkup organisasi sekitarnya. Dalam kaitan
ini, aspek-aspek yang menjadi unsur-unsur,
komponen atau sub sistem dari ilmu perilaku
Gambar 3. Lingkup Analisis Perilaku Organisasi
organisasi antara lain adalah: motivasi,
kepemimpinan, stres dan atau konflik,
261
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Perilaku Organisasi ialah ilmu yang patut berkualitas dari setiap pekerjaan yang
dipahami dan dipelajari dengan sistematis dan dilakukan dalam organisasi.
struktur karena memiliki berbagai pandangan Keefektifan kinerja organisasi pada
dari pada ahli yang beragam mengenai topik dasarnya bergantung pada keefektifan kinerja
ini dan sangat penting untuk perkembangan di kelompok, sedangkan keefektifan kinerja
masa depan. Kajian perilaku organisasi kelompok ini bergantung pada keefektifan
berkhusus dalam tiga tingkat analisis yaitu kinerja individual. Kemudian ada berbagai
(Warman, dkk, 2022): aspek yang berpengaruh terhadap keefektifan
dari jalannya organisasi dilihat melalui
1. Analisis tingkat individual mempelajari perilaku organisasi. Keefektifan kinerja
dan memahami karakter pribadi dari individual disebabkan karena adanya faktor
masing-masing individu yang berkaitan dari karakter kepribadian yang dimiliki oleh
dengan proses pengerjaan suatu hal dalam setiap individu anggota organisasi, seperti
organisasi. Faktor pribadi yang kepercayaan diri tinggi, emosional, keahlian.
dimaksudkan yaitu: sikap, kepercayaan Keefektifan kinerja kelompok didasari
diri, emosional, dan lainnya. Faktor ini dari berbagai faktor yang berkaitan dengan
dapat mempengaruhi dalam kinerja interaksi individu dan hubungan komunikasi
individual. yang terjalin, seperti problematika yang
2. Analisis tingkat kelompok mempelajari dihadapi, tantangan pembaharuan yang
dan memahami aspek-aspek mengenai harusnya dilewati, dan lainnya. Keefektifan
perilaku kelompok dan hubungan atau kinerja organisasi terlahir dari beberapa sudut
komunikasi individual dalam melakukan pandang, salah satu contohnya seperti, kultur,
suatu pekerjaan untuk mencapai target budaya, politik, dan lainnya.
sasaran. Faktor proses kelompok ini Akan tetapi ada satu faktor yang tidak
diantaranya meliputi : problematika, boleh dilupakan yang pengaruhnya sangat
pembagian tim, koordinasi antar individu, besar ke dalam tiga tingkatan diatas yaitu
dan lainnya. Perilaku kerja yang muncul faktor lingkungan. Sangat riskan sekali ketika
dari proses kelompok tentunya dapat lingkungan dari individu tersebut terganggu
memberikan kinerja yang berkualitas. atau memiliki masalah yang nantinya akan
3. Analisis tingkat organisasional berpengaruh terhadap kinerjanya dalam
mempelajari dan memahami aspek-aspek organisasi. Lingkungan keluarga yang
yang berkaitan dengan pengorganisasian mengalami suatu permasalahan akan
yang berpengaruh terhadap perilaku berakibat terhadap kinerja individual.
individual dan kelompok. Faktor proses Lingkungan ekonomi yang mengalami krisis
keorganisasian ini diantaranya meliputi dan adanya problematika besar-besaran akan
struktur organisasi, budaya organisasi, berujung terhadap kinerja individual,
pembaharuan organisasi, dan lainnya. Hal kelompok, organisasi yang tidak akan efektif.
ini juga akan memunculkan hasil yang Untuk memahami perilaku organisasi,
sebaiknya perlu diketahui terlebih dahulu
262
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
263
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
264
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
265
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
266
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
267
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
kinerja organisasi, maka dari kasus yang 9. Pola komunikasi yang terjadi cenderung
terjadi, terdapat poin-poin yang dapat satu arah.
dijabarkan diantaranya: Dari beberapa poin di atas, maka dapat
1. Perilaku individu dengan kategori baik ditarik kesimpulan terkait studi kasus perilaku
atau buruknya akan menjadi cerminan kelompok dan organisasi di UPT ITC adalah
dalam organisasi tempat bekerja dikarenakan kurangnya komitmen dan
2. Koordinator tim ialah seseorang dengan dedikasi beberapa koordinator tim dan
karakter yang memilih untuk anggotanya terhadap tugas, fungsi dan
mengerjakan dan mementingkan tanggung jawabnya sehingga belum dapat
kebutuhan pribadi melaksanakan tugasnya secara maksimal
3. Adanya budaya kerja yang kurang baik karena terbenturnya dengan kepentingan
dapat menganggu pola dan sistem pribadi dan prioritas lain yang dianggap lebih
organisasi, dalam hal ini unit kerja UPT penting, sehingga perilaku ini telah
ITC. memberikan dampak negatif terhadap reputasi
4. Kepercayaan yang diberikan Kepala ITC dan memberikan kerugian besar yang
UPT ITC kepada koordinator tim telah mengakibatkan nilai kinerja organisasi
memberikan kekecewaan dan dampak menjadi rendah, IKU tidak tercapai dan
yang serius. Seharusnya, seorang pengurangan anggaran atau dana bagi unit
koordinator tim dapat mendahulukan kerja, yakni UPT Islamic Tutorial Center
kepentingan organisasi/kelompok (ITC).
dibandingkan kepentingan pribadi. Artinya perilaku individu akan
5. Dari sudut pandang organisasi, sangat mempengaruhi kinerja kelompok atau timnya,
banyak hal yang perlu dilakukan seperti dan perilaku kelompok atau tim akan
monitoring, evaluasi berkala dan membentuk perilaku organisasi yang
bimbingan agar terhindar dari miss berdampak pada proses kinerja yang
koordinasi serta miss komunikasi antar dilakukannya dalam pengerjaan sesuatu hal
sesama. dalam organisasi.
6. Keberadaan aturan tertulis diperlukan
untuk membuat adanya sanksi yang KESIMPULAN DAN SARAN
tegas, sebab sesuatu hal yang dilakukan Kesimpulan
positif akan membentuk perilaku 1. Kelompok ialah wadah untuk individu
individu yang memiliki komitmen dan dapat menyatukan persepsi dan
bertanggungjawab. pemahaman dengan interaksi yang
7. Adanya SDM yang berkualitas akan didukung oleh sarana memadai dalam
membentuk organisasi yang handal dan menentukan tujuan dan arah gerak
profesional dalam bekerja sehingga kedepannya. Anggota dari kelompok ini
tujuan-tujuan organisasi dapat tercapai. dapat membentuk sebuah organisasi
8. Tingkat produktivitas dan efektivitas berlandaskan visi misi yang mereka
kinerja organisasi menurun. canangkan bersama. Perilaku kelompok
268
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
ialah tindakan yang dilakukan oleh lebih 4. Perilaku individu akan mempengaruhi
dari satu individu dalam melakukan suatu kinerja kelompok, dan perilaku kelompok
pekerjaan. Pola komunikasi merupakan akan membentuk perilaku organisasi yang
ialah konsep dasar yang mempengaruhi berdampak pada kinerja organisasi.
pendekatan dari setiap individu untuk Artinya efektivitas kinerja organisasi
dapat beradaptasi secara cepat agar terjalin bergantung pada efektivitas kinerja
koordinasi dengan baik dan dapat kelompok, sedangkan efektivitas kinerja
memudahkan pemahaman secara kelompok bergantung pada efektivitas
sistematik. kinerja individual.
Bentuk kelompok terdiri atas
kelompok primer, kelompok formal dan Saran
informal, kelompok terbuka dan tertutup, Menyeleksi individu yang berkualitas
dan kelompok referensi. Faktor yang diperlukan demi menguji komitmen dan
mempengaruhi perilaku kelompok loyalitasnya sebagai anggota kelompok atau
diantaranya atmosfer, diskusi, organisasi. Individu yang berkomitmen akan
tujuan/objektif, listening, pertentangan, memiliki dedikasi yang tinggi sehingga dia
keputusan, terbuka, feeling, action, mampu mendahulukan kepentingan kelompok
leadership, dan kesadaran diri. atau organisasi daripada kepentingan pribadi.
2. Perilaku organisasi merupakan studi Hal ini akan berdampak terhadap
mengenai sifat/karakteristik suatu produktivitas dan efektivitas kinerja organisasi
individu dalam lingkungan organisasi. dan reputasi kelompok atau organisasi. Selain
Konsep dalam perilaku organisasi yaitu: itu, diperlukan pengawasan yang ketat
setiap individu memiliki karakteristiknya terhadap para anggota organisasi agar tidak
masing-masing. Manusia mempunyai melakukan kegiatan diluar tujuan awal yang
keinginan yang beragam, berpikir visioner pada akhirnya dapat merugikan organisasi.
ke arah yang lebih baik, mempunyai rasa Perilaku kelompok dan organisasi
emosional untuk mengerjakan sesuatu hal dapat dianalisis dalam berbagai dimensi sosial.
dengan penuh kepercayaan diri, dan masih Analisis perilaku kelompok ini dapat
banyak hal yang dapat berpengaruh meningkatkan kepekaan seseorang terhadap
terhadap perilaku seseorang. penyimpangan dan perilaku negatif lainnya,
3. Keberhasilan sebuah kelompok atau sehingga akan memudahkan dalam studi dan
organisasi sangat berkaitan dengan penelitian sosial.
perilaku individu dan perilaku pemimpin
dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya. Perilaku individu yang DAFTAR PUSTAKA
berkomitmen akan memiliki kesadaran
dan tanggung jawab penuh terhadap Ahdiyana, Marita. 2010. Dimensi
kewajibannya. Organizational Citizenship Behavior
269
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
(OCB) dalam Kinerja Organisasi. Jurnal Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar
Efisiensi, Vol X, Feb 2010. Manusia: Kuliah Dasar. Jakarta:
Proffesional Books
Arifin Tahir. (2014). Buku Ajar Perilaku
Organisasi. In Buku Ajar Perilaku Effendy, Onong Uchjana. 1986. Dinamika
Organisasi. www.deepublish.co.id Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Arifin, bambang syamsul. (2015). Dinamika
Kelompok. Gani, N. A., Utama, R. E., Jaharuddin, &
http://digilib.uinsgd.ac.id/6296/1/Bamba Andry, P. (2021). Perilaku Organisasi
ng Dinamika Kelompok.pdf (Issue May).
https://www.researchgate.net/publication
Bernhard Tewal, Adolfina, Merinda H. Ch. /351880570
Pandowo, H. N. T. (n.d.). Perilaku
Organisasi. Handoko, T. H. (2000). Manajemen,edisi
kedua. Perilaku Organisasi, 21–65.
Cahayani, Ati. (2003). Dasar-dasar
organisasi dan manajemen. Jakarta: Khoiriyah, A., & Hanifah, U. (2016). Perilaku
Grasindo. Kelompok Dalam Organisasi (Issue
1500128005).
Djamarah, Bahri Syaiful. 2004. Pola
Komunikasi Orang Tua & anak dalam Mulyana Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi
Keluarga. Jakarta: PT. Reneka Cipta. Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Darmawan, Z. S., & Baskoro, A. P. (2020).
Analisis Perilaku Kelompok Dalam Morissan (2020) Komunikasi Organisasi.
Organisasi Forum Anti Fitnah Dan Hoax Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.
(Fafhh). J-Ika, 7(1), 81–91.
https://doi.org/10.31294/kom.v7i1.8610 Nawawi Uha, Ismail. (2013). Budaya
Organisasi Kepemimpinan & Kinerja.
Dasuki, P. H., Destyan, G. D., & Albasyiroh, Pertama. Jakarta: Kencana Prenadamedia
A. N. A. (2019). Pengaruh Erilaku Group.
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Di Lotte Grosir Bandung. Co- Nguyen, T. (2010). PSIKOLOGI
Management, Vol. 1(x), 279–288. KELOMPOK.
https://oktavya.wordpress.com/2010/10/
01/pengertian-kelompok/
270
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Pitaloka, E. (2013). Modul Perilaku Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi. 2012.
Organisasi. 1–186. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Rajagrafindo
Purnamasari, H. (2016). Perilaku Organisasi Persada.
Dalam Pelayanan Administrasi
Kependudukan. Urnal Politikom Robbins, Stephen P., Tim Indeks. [Alih
Indonesiana, 1(1), 154–163. bahasa]. (2003). [Organizational
behavior. Bah Indonesia] Perilaku
Rahadi, D. R., Rabbani, F., & Fauzi, F. C. organisasi (9. Ed.). Jakarta: Indeks.
(2021). Perilaku Organisasi di Masa
Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Robbins, Stephen P. & A. Judge, Timothy
Perusahaan ABC). In Jurnal Manajemen (2011). Organizational behavior.
Bisnis dan Kewirausahaan (Vol. 5, Issue Fourteenth Edition. Pearson education.
6, p. 661). New Jersey 07458.
https://doi.org/10.24912/jmbk.v5i6.1133
5 Santoso, A. B. (2015). Perilaku Kelompok
dalam Organisasi.
Ricou, L. E., J. P. Burg, I. Godfriaux, and Z.
Ivanov. (2000). Rhodope and Vardar: The Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan
Metamorphic and the Olistostromic Saefullah. 2010. Pengantar Manajemen,
Paired Belts Related to the Cretaceous Jakarta: Kencana.
Subduction under Europe: Reply to Ivan
Zagorchev’s Comment ‘Rhodope Facts Sukamto, H., Yoshua, J., Thomas, K., &
and Tethys SelfDelusions. Geodinamica Kartika, E. W. (2013). Analisa Pengaruh
Acta, 13(1): 61–63. Komitmen Afektif, Komitmen Normatif,
Dan Komitmen Berkelanjutan Terhadap
Rianto, R. D., & Susilowati, E. (2014). Turnover Intention Di Dragon Star
Perilaku Organisasi: Konsep dan Surabaya. Journal of Chemical
Implementasi. Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.
Ri, K. P., Pendidikan, B., Pelatihan, D. A. N.,
Kepala, K., Pendidikan, B., Pelatihan, D. SOTK UPI, 2013 (2021).
A. N., & Jakarta, D. D. I. (2020). Bahan
pembelajaran dinamika kelompok. In Stephen P. Robbins, T. A. J. (2013).
Organizational Behavior.
271
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
272