Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan e-ISSN:2598-3067

DOI: https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.3.402-410 Vol 7 (3): 402-410 Agustus 2023

TOTAL KOLESTEROL, LDL, DAN HDL DARAH AYAM KAMPUNG ULU BETINA
YANG DIBERI JINTAN HITAM (Nigella sativa) DALAM RANSUM

Total Cholesterol, LDL, And HDL Drain of Female Kampung Chickens


Given Black Nigela (Nigella Sativa) In The Ration

Teo Achmad Fauzi1*, Purnama Edy santosa1, Rudy Sutrina1, Riyanti Riyanti1
1
Departement of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung
*E-mail: [email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine the total cholesterol, LDL, and HDL blood of female ULU native chickens
given Black Cumin (Nigella sativa) in the diet, this research was conducted in December 2022-February
2023 in the chicken coop Integrated Field Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Lampung and
Testing at Pramitra Biolab Indonesia Laboratory. This study used 4 treatments 3 replicates with treatment
doses, namely control (P0), 36 mg / kg BW (P1), 72 mg / kg BW (P2), 144 mg / kg BW (P3). The observed
variables include total cholesterol, LDL, and HDL. The results were displayed in the form of histograms
and analyzed descriptively. The averages of total cholesterol, LDL, and HDL of this research treatment
were respectively from P0, P1, P2, and P3, total cholesterol (91.33 mg/dl; 88 mg/dl; 86.67 mg/dl; 85 mg/dl),
LDL (30.67 mg/dl; 27.33 mg/dl; 21.33 mg/dl; 23.33 mg/dl), and HDL (69.67 mg/dl; 73 mg/dl; 56.67 mg/dl;
60.33 mg/dl). It was concluded that the administration of Black Cumin (Nigella sativa) treatment by using
treatment doses of 36 mg/dl Nigella sativa, 72 mg/dl Nigella sativa, 144 mg/dl. Total cholesterol, LDL, and
HDL in the blood of female ULU chickens given black cumin (Nigella sativa) were able to maintain within
the normal range and experienced a positive increase.

Keywords: Female Hometown Chicken, Total Cholesterol, HDL, Black Cumin (Nigella sativa), LDL

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total kolesterol, LDL, dan HDL darah ayam kampung ULU
betina yang diberi Jintan Hitam (Nigella sativa) dalam ransum, penelitian ini dilaksanakan pada Desember
2022—Februari 2023 di kandang ayam Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung dan Pengujian di Laboratorium Pramitra Biolab Indonesia. Penelitian ini menggunakan 4
perlakuan 3 ulangan dengan dosis perlakuan yaitu kontrol (P0), 36 mg/kg BB (P1), 72 mg/kg BB (P2), 144
mg/kg BB (P3). Peubah yang diamati meliputi total kolesterol, LDL, dan HDL. Hasil penelitian ditampilkan
dalam bentuk histogram dan dianalisis secara deskriptif. Rataan total kolesterol, LDL, dan HDL perlakuan
penelitian ini berturut turut dari P0, P1, P2, dan P3, total kolesterol (91,33 mg/dl; 88 mg/dl; 86,67 mg/dl;
85 mg/dl), LDL (30,67 mg/dl; 27,33 mg/dl; 21,33 mg/dl; 23,33 mg/dl), dan HDL (69,67 mg/dl; 73 mg/dl;
56,67 mg/dl; 60,33 mg/dl). Disimpulkan bahwa Pemberian perlakuan Jintan Hitam (Nigella sativa) dengan
menggunakan dosis perlakuan 36 mg/dl Nigella sativa, 72 mg/dl Nigella sativa, 144 mg/dl. Total kolesterol,
LDL, dan HDL darah ayam kampung ULU betina yang diberi jintan hitam (Nigella sativa) mampu
mempertahankan dalam kisaran normal dan mengalami peningkatan yang positif.

Kata kunci: Ayam Kampung ULU Betina, Kolesterol Total, HDL, Jintan Hitam (Nigella sativa), LDL

PENDAHULUAN

Ayam kampung sumber makanan yang memiliki protein cukup tinggi, Seiring meningkatnya
pertumbuhan penduduk di indonesia, juga meningkatkan konsumsi suatu pangan, pangan penting
dikonsumsi oleh masyarakat karena kandungan proteinnya yang bermanfaat bagi tubuh. Kebutuhan akan
konsumsi ayam kampung setiap tahun mengalami peningkatan dan banyak peminatnya, selain itu rasanya
lebih lezat dan gurih dan memiliki lemak yang relatif rendah dibandingkan ayam broiler. Menurut Badan
Pusat Statistik (2021), jumlah populasi ayam kampung di indonesia mencapai 317 juta ekor. Menurut
Bappenas (2010), perkembangan ayam kampung sangat pesat dan telah banyak dipelihara oleh peternak
maupun masyarakat umum sebagai usaha untuk pemanfaatan lahan kosong, pemenuhan gizi keluarga serta
meningkatkan pendapatan. Ayam kampung ULU, ayam persilangan baru yang saat ini banyak peminatnya

402
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan e-ISSN:2598-3067
DOI: https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.3.402-410 Vol 7 (3): 402-410 Agustus 2023

dengan pertumbuhan yang cepat.


Ayam kampung ULU persilangan dari ayam pelung pejantan dengan ayam ras betina Perancis, ayam
kampung ULU ayam baru yang diciptakan oleh suatu perusahan dibidang peternakan yang berhasil
menyilangkan ayam yang berkualitas tinggi dan memiliki daya tahan tubuh yang baik terhadap
lingkungannya serta pertumbuhan lebih cepat. Indukan ayam kampung ULU betina ini memiliki tingkat
produktivitas telur yang tinggi sehingga memiliki banyak keunggulan; tampilan yang prima, efisien dalam
pemeliharaan, dan menghasilkan telur yang baik sehingga menjadikan kualitas terbaik dan mendapatkan
respon pasar yang cukup baik, serta memiliki kandungan lemak lebih tinggi dibandingkan ayam kampung
ULU jantan (Trobos, 2018). Ayam kampung ULU adalah persilangan ayam pelung dengan ayam lokal
Peracis. Hasil persilangan ayam ULU silangan antara ayam pejantan dan betina indukan dengan
produktivitas tinggi. Kapasitas produksi Day old chick ayam ULU berkisar 1,5 juta ekor per tahun dengan
proyeksi peningkatan produksi menjadi 2,2 juta ekor per tahun pada 2018 dan 4,8 juta ekor untuk 2019. PT
ULU melakukan semua proses persilangan sesuai Good Breeding Practices dan dengan pengawasan
kesehatan yang ketat. Ayam ULU dapat dipanen pada umur 50-60 hari dengan berat badan 0,9- 1 kg
(Agrina, 2018).
Kelebihan dan keunggulan ayam ULU antara lain hasil persilangan yang jelas dan terarah karena
menggunakan ayam pelung sebagai Galur Jantan (Male Line) dan ayam lokal dari Perancis sebagai Galur
Betina (Female Line). Dilakukan pembibitan, budidaya dan sesuai permintaan pasar sehingga
menghasilkan kualitas produk final stock yang unggul konsisten, standar pembibitan, pemeliharaan dan
pemotongan ayam yang tinggi, dengan selalu mengedepankan faktor Sanitasi, teknik pembibitan dan
pemeliharaan ayam yang baik, serta didukung RPA modern bersetifikasi halal dan NKV. Produksi yang
terencana dan berkelanjutan dengan adanya pasokan akan lebih stabil dan terjamin, fisiknya mirip ayam
kampung, rasa dan tekstur daging lebih tebal, lembut dan enak serta pertumbuhannya lebih cepat (Medan
Ternak, 2020).
Jumlah ayam kampung sekarang ini mengalami Peningkatan setiap tahunnya. Menurut Badan Pusat
Statistik (2022) pertumbuhan atau populasi pada tahun 2020 populasi ayam buras sebesar 305,44 juta ekor
mengalami kenaikan 3,8 % sebesar 317,05 juta ekor pertahun, dengan semakin banyak peminatnya. Ayam
kampung ULU persilangan dari ayam pelung jantan dengan indukan ayam ras Hubbard yang memiliki
perlemakan lebih tinggi dibandingkan ayan kampung pada umumnya. Menurut pendapat medan ternak
(2020) pertumbuhan ayam ULU lebih cepat dan perlemakannya lebih tinggi dibandingkan ayam kampung
lainnya. Diduga adanya kekhawatiran dimasyarakat untuk mengkonsumsi ayam kampung ULU betina
dengan adanya kandungan lemak, berdasarkan yang diamati masyarakat lebih memilih makanan yang
rendah lemak, dan tinggi protein. Maka dari itu, pemberian obat herbal diharapkan berguna untuk
menurunkan kadar kolesterol total dan LDL, sehingga meningkat HDL dengan pemberian Jintan Hitam
(Nigella sativa).
Pemberian jintan hitam diduga dapat menurunkan kadar lemak dalam darah ayam kampung ULU
yang meliputi kolesterol, LDL, Trigleresida dan HDL. Tambahan jintan hitam dalam ransum yang
digunakan dapat menurunkan kadar lemak dalam darah ayam kampung ULU betina. Menurut pendapat
Rofles et al. (2006) dengan bantuan jintan yang memiliki zat aktif asam lemak jenuh, thymoquinone, dan
phytosterol yang dapat meningkat HDL dan menurunkan LDL dalam darah. Kandungan seng mempunyai
efek yang sama dengan thymoquinone yaitu sebagai antioksidan kuat sehingga dapat melawan efek
antioksidan dari streptozotocin (STZ), sedangkan phytosterol mempunyai struktur mirip kolesterol
sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol melalui kompetisi penyerapan (absorbsi) di usus.

MATERI DAN METODE

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini kandang ayam, sekat, litter, baby chick feeder,
hanging feeder, terpal, lampu bohlam 25 watt, ember plastik, hand sprayer, gallon drinker, timbangan
analitik, thermohygrometer, nampan, karung, tali plastik, disposable syring, alat tulis, kertas, kamera, dan
peralatan laboratorium uji kolesterol, LDL, dan HDL.

MATERI
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Day Old Chick (DOC) ayam kampung ULU betina
sebanyak 60 ekor dengan bobot rata rata 35,5 gram dan sd 1,10, ransum yang digunakan BR-1, pemberiaan
secara ad libitum. Komposisi ransum BR-1 kadar air 12 %, protein kasar 21%, lemak kasar 5 %, serat kasar
5%, abu 7%, kalsium 0,8-11%, phosphor 0,5 % (Japfa Comfeed, 2023), Jintan Hitam (Nigella sativa)
berbentuk bubuk produk komersil CV. VICOMAS INTERNASIONAL.

403
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan e-ISSN:2598-3067
DOI: https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.3.402-410 Vol 7 (3): 402-410 Agustus 2023

RANCANGAN PERLAKUAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu
P0: ransum BR-1 tanpa campuran Nigella sativa (kontrol);
P1: ransum BR-1 dengan 36 mg/kg BB/hari Nigella sativa;
P2: ransum BR-1 dengan 72 mg/kg BB/hari Nigella sativa;
P3: ransum BR-1 dengan 144 mg/kg BB/hari Nigella sativa;

PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan kandang selama 2 minggu:
1. Melakukan pemeliharaan 60 ekor ayam kampung ULU selama 8 minggu
2. Melakukan vaksinasi yang terdiri dari vaksin AI, ND, dan IBD. Vaksin ND live diberikan pada umur 7
hari melalui tetes mata dan pada umur 14 hari diberikan vaksin gumboro live melalui tetes mulut, serta
vaksin ND—AI Killed melalui suntikan disubkutan dibawah leher. Kemudian pada umur 21 hari
diberikan vaksin ND Live melalui tetes mata.
3. Mengambil sampel darah ayam sebanyak 1 ekr setiap petaknya menggunakan disposable syringe
melalui vena brachialis sebanyak 3 ml (pengambilan sampel darah dilakukan pada umur 8 minggu);
4. Melakukan uji analisis kadar kolesterol total, LDL, dan HDL dilaboratorium Klinik Pramitra Biolab
Indonesia-lampung.

PEUBAH YANG DIAMATI


Peubah yang diamati dalam penelitian ini yaitu total kolesterol, LDL, dan, HDL darah ayam
kampung ULU betina dengan pemberian Jintan Hitam (Nigella sativa) dengan perlakuan berbeda.

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh kemudian disusun dengan bentuk tabulasi dan ditampilkan dalam bentuk
histogram untuk selanjutnya akan dianalisis deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBERIAN JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL


DARAH AYAM KAMPUNG ULU BETINA
Rata- rata Jumlah kolesterol total ayam kampung ULU betina dengan pemeliharaan selama 8 minggu
menunjukkan jumlah kolesterol total berkisar (85,00—91,33 mg/dl). Jumlah kolesterol total cenderungan
lebih tinggi pada perlakuan P0 (91,33 mg/dl) dan jumlah cenderungan lebih rendah pada perlakuan P3
(85,00 mg/dl). Rata–rata hasil pemeriksaan kadar kolesterol total dalam darah ayam kampung ULU betina
yang diberikan (Nigella sativa) dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil pengujian kadar kolesterol total darah ayam kampung ULU betina
Perlakuan
Ulangan P0 P1 P2 P3
(mg/dl)
1 87 91 74 109
2 88 92 94 59
3 99 81 92 87
Jumlah 274 264 260 255
Rata-rata 91,33±6,66 88,00±6,08 86,67±11,02 85,00±25,06
Keterangan:
P0: ransum BR-1 tanpa campuran Nigella sativa (kontrol);
P1: ransum BR-1 dengan 36 mg/kg BB/hari Nigella sativa;
P2: ransum BR-1 dengan 72 mg/kg BB/hari Nigella sativa;
P3: ransum BR-1 dengan 144 mg/kg BB/hari Nigella sativa;

Berdasarkan data Tabel 3, menunjukkan bahwa pemberian Jintan Hitam (Nigella sativa) dalam
ransum terhadap penurunan kolesterol total ayam kampung ULU betina. Kisaran jumlah kolesterol total
ayam kampung ULU betina antara (85,00—91,33 mg/dl) dengan hasil tersebut termasuk dalam kisaran
normal. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mustikaningsih (2010) yang menyatakan bahwa kadar
kolesterol total ayam dinyatakan normal berkisar antara 52—148 mg/dl

404
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan e-ISSN:2598-3067
DOI: https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.3.402-410 Vol 7 (3): 402-410 Agustus 2023

Perlakuan (P)
91.33 148 mg/dl
92
Kolesterol Total

90 88
88 86.67
85 Mustikaningsih
86 (2010)
84
82
80
P0 P1 P2 P3 52 mg/dl

Gambar 5. Rata- rata hasil uji kadar kolesterol total tiap perlakuan

Berdasarkan histogram yang disajikan pada Gambar 5 menunjukkan bahwa jumlah kolesterol total
dengan nilai rata-rata kadar kolesterol total tertinggi pada perlakuan P0 :91,33 mg/dl, diikuti perlakuan P2:
88 mg/dl, perlakuan P2: 86,67 mg/dl, dan kadar kolesterol total terendah terdapat pada perlakuan P3: 85
mg/dl, dengan hasil tersebut berada dalam kisaran normal. Perlakuan pemberian jintan hitam (Nigella
sativa) dapat mempertahankan kadar kolesterol total di dalam darah dan kadar kolesterol lebih rendah
dibandingkan perlakuan kontrolnya. Menurut pendapat Rofles et al. (2006) kandungan utama Jintan hitam
asam oleat yang merupakan asam lemak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (Monounsaturated Fatty
Acid) juga dapat menurunkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dengan menurunkan kadar
trigliserida, kolesterol total, LDL dan meningkatkan HDL.
Pada Gambar 5 menunjukkan bahwa ayam kampung ULU betina dengan pemberian Jintan hitam
menghasilkan kadar kolesterol berurutan P3(85 mg/dl), P2(86,67 mg/dl), P1(88 mg/dl), dan P0(91,33
mg/dl). Hal ini menunjukan bahwa pemberian jintan hitam dapat menurunkan kadar kolesterol total menjadi
lebih baik dibandingkan perlakuan kontrol. Kadar kolesterol total menurun setelah pemberian perlakuan
Jintan Hitam pada (P3) (85 mg/dl) dibandingkan perlakuan kontrol (P0) (91,33 mg/dl) tanpa Jintan Hitam.
Hal ini menunjukkan dampak positif terhadap penurun kadar kolesterol total dalam kisaran normal,
senyawa aktif phytosterol dapat menaikkan kolesterol total. Menurut pendapat Poedjiadi (2006)
menyatakan bahwa kandungan phytosterol dan asam lemak jenuh membantu mensintesis kolesterol dalam
tubuh melalui molekul Co-A dan satu molekul asetoasetil Co-A, menjadi terhidrasi membentuk 3-hidroksi
3- metilglutaril Co-A (HMG- CoA). Kolesterol bersifat menghambat HMG Co-A reduktase sehingga jika
kolesterol dalam makanan meningkat, maka sintesis kolesterol di hati menurun dan sebaliknya. Pada
perlakuan P3 dengan dosis perlakuan 144 mg/kg BB didapatkan hasil uji sebesar 85 mg/dl terendah
dibandingkan dengan perlakuan hasil uji P0, P1, dan P2. Hal ini diduga adanya pemberian Jintan Hitam
yang mampu mempertahankan kadar kolesterol total dalam batas normal dan dapat menurunkan kadar
kolesterol. Menurut pendapat Murray et al., (2000) lingkungan dan genetik ternak dapat mempengaruhi
tinggi rendahnya kadar kolesterol dalam darah.
Perlakuan P1 dan P2 menghasilkan kadar kolesterol total yaitu (88 mg/dl) dan (86,67 mg/dl) lebih
rendah dibandingkan dengan perlakuan kontrol yaitu 91,33 mg/dl diduga adanya senyawa aktif phytosterol
dan asam lemak jenuh yang mampu menurunkan kadar kolesterol total dalam darah ayam kampung ULU
betina, juga mempertahankan dalam kisaran normal. Menurut pendapat Rolfes et al., (2006) phytosterol
merupakan zat dari tumbuhan yang mempunyai struktur mirip kolesterol sehingga dapat menurunkan kadar
kolesterol darah melalui kompetisi absorbsi di usus. Phytosterol merupakan zat dari tumbuhan yang
mempunyai struktur mirip kolesterol sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol darah melalui kompetisi
absorbsi di usus.

PEMBERIAN JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP KADAR LDL DARAH AYAM
KAMPUNG ULU BETINA
Rata-rata jumlah LDL ayam kampung ULU betina umur 8 minggu dengan Jumlah LDL berkisar
antara (21,33 mg/dl—30,67 mg/dl) jumlah LDL lebih tinggi terdapat pada P0 yaitu (30,67 mg/dl) dan
jumlah LDL cenderung lebih rendah pada perlakuan P2 (21,33 mg/dl). Rata-rata hasil pemeriksaan kadar
LDL dalam darah ayam kampung ULU betina yang diberikan perlakuan dengan penambahan (Nigella
sativa) dapat dilihat pada Tabel 4.

405
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan e-ISSN:2598-3067
DOI: https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.3.402-410 Vol 7 (3): 402-410 Agustus 2023

Tabel 4. Hasil pengujian kadar LDL darah ayam kampung ULU betina
Perlakuan
Ulangan P0 P1 P2 P3
(mg/dl)
1 33 33 15 30
2 27 24 21 18
3 32 25 28 22
Jumlah 92 82 64 70
Rata-rata 30,67±3,21 27,33±4,93 21,33±6,51 23,33±6,11
Keterangan:
P0: ransum BR-1 tanpa campuran Nigella sativa (kontrol);
P1: ransum BR-1 dengan 36 mg/kg BB/hari Nigella sativa;
P2: ransum BR-1 dengan 72 mg/kg BB/hari Nigella sativa;
P3: ransum BR-1 dengan 144 mg/kg BB/hari Nigella sativa;

Berdasarkan data yang diperoleh pada Tabel 4 menunujukkan bahwa pemberian Jintan hitam
(Nigella sativa) dalam ransum menurunkan kadar LDL dalam darah ayam kampung ULU betina. Hasil rata-
rata kadar LDL masih dalam kisaran normal yaitu (21,33—30,67 mg/dl). Hal ini sesuai dengan pendapat
Iriyanti et al (2005) menyatakan bahwa kadar LDL kurang dari 160 mg/dl, dan menurut pendapat
Basmacioglu dan Ergul (2005) yang menyatakan bahwa kadar LDL normal dalam darah ayam adalah <130
mg/dl.

Perlakuan (P) <130 mg/dl


35 30.67
30 27.33 Basmacioglu dan
23.33 Ergul (2005)
25 21.33
LDL (mg/dl)

20
15
10
5
0
P0 P1 P2 P3

Gambar 6. Hasil rata-rata uji kadar LDL pada tiap perlakuan

Histogram yang disajikan Gambar 6 menunjukkan bahwa jumlah LDL pada perlakuan P0 (ransum
tanpa Jintan Hitam) P1: (36 mg Jintan Hitam /kg BB/ hari, P2: (72 mg Jintan Hitam /kg BB/ hari), P3: (144
mg Jintan Hitam /kg BB/ hari) rataan kadar LDL tertinggi terdapat pada perlakuan P0 dengan kadar LDL
sebesar 30,67 mg/dl. Hasil yang didapatkan masih dalam standar normal. Hal ini sesuai dengan pendapat
Basmacioglu dan Ergul (2005), rata rata kadar LDL darah ayam adalah kurang dari 130 mg/dl, namun
jumlah kadar LDL mengalami penurunan atau lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan P0 yang
terdapat pada perlakuan P2 sebesar 21,33 mg/dl, P3 sebesar 23,33 mg/dl dan P1 sebesar 27,33 mg/dl. Hal
ini diduga karena adanya kandungan senyawa jintan hitam yaitu asam lemak jenuh dan phytosterol yang
mampu menurunkan kadar LDL dalam darah.
Kadar LDL pada perlakuan P2 (21,33 mg/dl) lebih rendah dibandingkan perlakuan kontrol (30,67
mg /dl) diduga karena dosis yang digunakan merupakan dosis yang dianjurkan dan adanya senyawa
phytosterol dan asam lemak jenuh di Jintan hitam. Menurut hasil penelitian Syharoni et al (2021) kadar
LDL pada ayam broiler jantan dengan pemberian dosis 72 mg/kg BB/hari menghasilkan kadar LDL sebesar
31,3 mg/dl. Penelitian ini diduga adanya kompetisi penyerapan di usus antara phytosterol dan kolesterol,
hal ini terjadi karena keduanya memiliki struktur yang hampir sama, di usus terjadi penyerapan bersamaan
antara kolesterol dan phytosterol, sehingga mengurangi penyerapan kolesterol karena adanya kompetisi
keduanya, pembentukkan kilomikron tergantung adanya kolesterol apabila kilomikron rendah kadar LDL
nya juga rendah karena kilomikron merupakan bahan untuk dalam pembentukkan LDL. Menurut pendapat
Rofles et al. (2006) Jintan Hitam juga mengandung alkaloid dan saponin, asam askorbat, asam

406
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan e-ISSN:2598-3067
DOI: https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.3.402-410 Vol 7 (3): 402-410 Agustus 2023

dehidroaskorbat, lipase, phytosterol, betasitosterol, alphaspinasterol, stigmasterol, campesterol, dan


tannin. Phytosterol senyawa yang mirip dengan kolesterol. Menurut Pateh et al., (2009), phytosterol adalah
sterol nabati dengan struktur mirip kolesterol. Pytosterol terdiri dari 28 hingga 30 atom dengan steroid
sebagai rangka struktur dengan gugus hidroksil menempel pada C-3 dari cincin A, dan rantai alifatik pada
atom C-17 dari cincin D.
Perlakuan P3 didapatkan kadar LDL sebesar 23,33 mg/dl lebih rendah dibandingkan pada perlakuan
P0 sebesar 30,67 mg/dl. Hal ini diduga adanya kemiripan antara phytosterol dan kolesterol yang
menyebabkan terjadi kompetisi absorbsi antara keduanya, sehingga jumlah kolestrol yang terserap akan
berkurang. Berkurangnya kolesterol yang terserap akan menyebabkan berkurangnya kilomikron yang
merupakan bahan baku pembuatan LDL. Menurut Krisnatuti dan Rina (1999). kilomikron dibentuk dari
triasilgliserol, kolesterol, protein dan berbagai lipid yang berasal dari makanan yang masuk usus halus. Hal
ini sesuai pendapat Rolfes et al., (2006), phytosterol merupakan zat dari tumbuhan yang mempunyai
struktur mirip kolesterol sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol darah melalui kompetisi absorbsi di
usus. Menurut pendapat Montgomery (1993) menyatakan bahwa perimbangan besar lemak nabati dalam
makanan mengakibatkan penurunan kolesterol dalam serum darah, sedangkan lemak hewani dalam jumlah
yang sama memberikan yang berlawanan.
Kadar LDL yang diperoleh dari keseluruhan melakukan uji menunjukan bahwa kadar LDL ayam
kampung ULU betina berada dalam kisaran normal antara (21,33—30,67 mg/dl). Pemberian Jintan hitam
Memiliki kecenderungan menurunkan kadar LDL dalam darah ayam kampung ULU betina. Menurut
pendapat Basmacioglu dan Ergul (2005), kadar LDL pada ayam ras memiliki nilai sebesar <130 mg/dl.
penelitian ini lebih rendah dibandingkan penelitan fita (2007) menunjukan hasil kadar LDL berkisar
(35,40—62,07 mg/dl). Menurut Setiawati et al. (2014), yaitu kadar LDL yang diberikan tepung daun
kayambang (Salvinia molesta) dengan dosis 6%, 12% dan 18% menghasilkan kadar LDL bekisar antara
17--27 mg/dl dalam serum darah broiler.

PEMBERIAN JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP KADAR HDL DARAH AYAM
KAMPUNG ULU BETINA
Rata rata jumlah kadar HDL ayam kampung ULU betina pada umur 8 minggu menghasilkan Jumlah
kadar HDL setiap perlakuan (P0: 69,67 mg/dl, P1: 73,00 mg/dl, P2: 56,67 mg/dl, P3:60,33 mg/dl) jumlah
kadar HDL cenderung tertinggi terdapat pada perlakuan P1 (73,00 mg/dl) dan jumlah kadar HDL cenderung
terendah pada perlakuan P2 (56,67 mg/dl). Rata-rata hasil pemeriksaan kadar HDL dalam darah ayam
kampung ULU betina yang diberikan perlakuan dengan penambahan Jintan Hitam (Nigella sativa) dapat
dilihat pada Tabel 5

Tabel 5. Hasil pengujian kadar HDL darah ayam kampung ULU betina:
Perlakuan
Ulangan P0 P1 P2 P3
(mg/dl)
1 61 66 58 68
2 73 82 56 47
3 75 71 56 66
Jumlah 209 219 170 181
Rata-rata 69,67±7,57 73,00±8,19 56,67±1,15 60,33±11,59
Keterangan:
P0: ransum BR-1 tanpa campuran Nigella sativa (kontrol);
P1: ransum BR-1 dengan 36 mg/kg BB/hari Nigella sativa;
P2: ransum BR-1 dengan 72 mg/kg BB/hari Nigella sativa;
P3: ransum BR-1 dengan 144 mg/kg BB/hari Nigella sativa;

Berdasarkan hasil data analisis yang terdapat pada Tabel 3 menunjukkan bahwa pemberian Jintan
Hitam (Nigelaa sativa) dalam ransum berpengaruh terhadap peningkatan kadar HDL darah ayam Kampung
ULU betina. Rata rata Jumlah kadar HDL berkisar antara (56,33 mg/dl—73,00 mg/dl). Hal ini sesuai
dengan pendapat Mustikaningsih (2010) yang menyatakan bahwa kadar HDL normal berkisar antara 40—
60 mg/dl. Pada perlakuan P2 dengan kadar HDL lebih rendah sebesar 56,67 mg/dl dibandingkan perlakuan
P3 sebesar 60,33 mg/dl. Hal ini disebabkan adanya Menurut pendapat Rofles et al (2006) Jintan Hitam juga
mengandung alkaloid dan saponin, asam askorbat, asam dehidroaskorbat, lipase, phytosterol,
betasitosterol, alphaspinasterol, stigmasterol, campesterol, dan tannin. Phytosterol merupakan senyawa

407
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan e-ISSN:2598-3067
DOI: https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.3.402-410 Vol 7 (3): 402-410 Agustus 2023

yang mirip dengan kolesterol dan kurang optimalnya zat aktif phytosterol pada perlakuan P2.
Perlakuan (P)
80 73
69.67
70 60.33
60 56.67
HDL (mg/dl)

50 60 mg/dl
40 40 mg/dl
Series1
30
20
10
0 Mustikaningsih
P0 P1 P2 P3 (2010)

Gambar 7. Hasil rata-rata uji kadar HDL pada setiap perlakuan

Histogram yang disajikan pada Gambar 7 menunjukkan bahwa jumlah kadar HDL pada ayam
kampung ULU betina pada perlakuan P0 tanpa Jintan hitam, P1 (36 mg Jintan Hitam /kg BB), P2 (72 mg
Jintan Hitam /kg BB), P3 (144 mg Jintan Hitam /kg BB) Perlakuan tersebut menghasilkan kadar HDL
dengan kisaran normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa perlakuan dengan pemberian Jintan Hitam
(Nigella sativa) pada perlakuan P1(73 mg/dl), P2(56,67 mg/dl) dan P3(60,33 mg/dl) dapat mempertahankan
kadar HDL dalam darah menjadi normal dan meningkat. Menurut pendapat Brown (2003) menyatakan
bahwa peningkatan kadar HDL oleh antioksidan yaitu dengan cara meningkatkan mRNA Apo A1 hati yang
berfungsi untuk menginisiasi sintesis Apo A1. Senyawa Apo A1 yang merupakan komponen utama high
density lipoprotein, Apo A1 juga dapat menekan perbanyakan HDL, sehingga tidak terjadi HDL oksidasi.
Pada perlakuan P1 ayam kampung ULU betina yang diberi dosis 36 mg/kg BB Jintan Hitam
memiliki kadar HDL sebesar 73,00 mg/dl lebih tinggi dibandingkan dengan dengan kadar perlakuan
lainnya. Tingginya perlakuan pada P1 diduga pada dosis tersebut senyawa pytosterol dan asam lemak jenuh
yang diberikan dosisnya 36 mg/dl dapat meningkatkan kadar HDL. Menurut pendapat Fenandez dan west
(2005) menyatakan bahwa perlakuan ini PUFA yang terserap dalam tubuh optimal sehingga akan
merangsang hati untuk memproduksi lebih banyak HDL dalam darah mekanisme yang berkerja PUFA
dalam menurunkan LDL dan meningkatkan kadar HDL sangat pelik, PUFA menginduksi ekspresi reseptor
X hepar (liver X receptor). menurut Sunita (2004) menjelaskan bahwa HDL mengambil kolesterol dan
fosfolipid yang ada di dalam hati dan menyerahkan kolesterol protein lain untuk diangkut kembali ke hati
dan diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh. HDL disintesis dalam hati dan usus, tetapi sintesis HDL
di usus melalui rute tidak langsung. HDL bekerja sebagai katalis, mempermudah katabolisme VLDL dan
kilomikron. HDL memberikan komponen protein untuk mengaktifkan lipase lipoprotein dan lesitin-
kolesterol asetil transferase (LCAT).
Berdasarkan hasil kadar HDL yang didapatkan pada perlakuan P2 sebesar 56,67 mg/dl dan pada
perlakuan P3 sebesar 60, 33 mg/ dl dengan hasil yang didapatkan pada perlakuan P2 dan P3 mampu
mempertahankan kadar HDL dalam keadaan normal kadar HDL dalam darah ayam kampung ULU betina.
Hal ini disebabkan pakan yang digunakan merupakan pakan hasil pabrik yang terjamin kualitasnya dan
optimalnya senyawa phytosterol dan asam lemak jenuh dalam darah. Hal ini sesuai pendapat Madsen et al
(2020) kadar HDL dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis yaitu law (< 40 mg/dl), normal (40-59 mg/dl),
high (60-79 mg/dl), dan extremely (> 90 mg/dl). Apabila melebihi normal kadar HDL akan mengakibatkan
penyakit kardiovaskular. Menurut Kusnadi (2006) bahwa kolesterol memegang peranan penting sebagai
sterol utama dalam tubuh, serta membran intraseluler dan komponen permukaan sel. Hormon
adrenochorticotropic yang diproduksi sedikit akan mempengaruhi jumlah kolesterol terutama HDL karena
High Density Lipoprotein diperlukan untuk produksi ACTH.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada perlakuan P0 sebesar 69,67 mg/dl dan perlakuan P1 sebesar
73 mg/dl didapat hasil kadar HDL masuk ke dalam kelompok tinggi (high) dengan kadar HDL yaitu sebesar
60-79 mg/dl. Menurut pendapat Allard (2017) menyatakan bahwa kadar HDL yang terlalu tinggi (> 60
mg/dl) meningkatkan resiko mortalitas, serangan jantung dan kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Diduga mekanisme yang bekerja mendasari hal tersebut adalah kemampuan untuk kadar HDL mengangkut
kelebihan kolesterol di perifer kembali ke hepar, termasuk kolesterol yang ada di plak aterosklerosis.
Menurut pendapat Bariyah (2008) bahwa dilihat dari peranannya, partikel HDL berfungsi mengangkut

408
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan e-ISSN:2598-3067
DOI: https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.3.402-410 Vol 7 (3): 402-410 Agustus 2023

kolesterol bebas yang terdapat dalam jaringan perifer, masuk pembuluh darah, ke reseptor HDL di hati
untuk dikeluarkan lewat empedu, sehingga kadar kolesterol darah menurun. Kurang lebih 75--80%
kolesterol akan dikonversi menjadi partikel HDL oleh enzim (LCTA) untuk diangkut ke hati. HDL
mengirimkan kolesterol dari jaringan tubuh dan dari daerah yang terpengaruh oleh aterosklerosis dan
kembali ke hati untuk dipisahkan kolesterolnya. HDL kolesterol baik sehingga kadar HDL di dalam darah
diharapkan meningkat (Dalimartha, 2003).

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN
Pemberian perlakuan Jintan Hitam (Nigella sativa) dengan menggunakan dosis perlakuan 36 mg/dl
Nigella sativa, 72 mg/dl Nigella sativa, 144 mg/dl Nigella sativa dapat menurunkan kolesterol total dan
LDL, serta meningkatkan HDL darah ayam kampung ULU betina yang dapat mempertahankan dalam
kisaran normal dan mengalami peningkatan yang positif dengan 72 mg/dl Nigella sativa terbaik.

SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan saran yang perlu disampaikan adalah
1. Perlu diuji nutrien dan senyawa bioaktif yang terkandung dalam Jintan Hitam sehingga dapat digunakan
secara optimal dan mudah diaplikasikan
2. Pengambilan sampel darah ayam kampung ULU betina sebaiknya dilakukan setiap minggunya agar
dapat diketahui grafik perkembangan kadar kolesterol total, LDL, dan HDL.

DAFTAR PUSTAKA

Adam, H. M. 2010. Identification of essential oil components from Nigella sativa seed by gas
chromatography mass spectroscopy. Pakistan Journal of Nutrition. 9 (10): 966- 967.
Agrina.2018http://www.agrina-online.com/detail-berita/2018/05/14/10/peternakan--ayam-ulu-101-
produksi-lokal-kualitas-internasional diakses pada 20 januari 2023.
Allard-Ratick M., 2018. Elevated HDL-C is associated with adverse cardiovascular outcomes. European
Heart Journal, 39(3): 1-4
Badan Pusat Statistik. 2021. https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/011/22/ 1854/hasil- sensus-
penduduk-2020.html. Diakses pada 30 Oktober 2022
Badan Pusat Statistik. 2022. https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/011/22/ 1854/hasil- sensus-Ayam
buras-2022.html. Diakses pada 30 Januari 2023
Basmacioglu, H. and M. Ergul. 2005. Research on the factor affecting cholesterol content and some other
characteristics of eggs in laying hens. Jurnal Vet. Anim. Sci. 29 (9):157-164.
Bariyah, S. M. 2008. Studi Penggunaan Tepung Daun Sembung (Blumea balsamfera) dalam ransum
terhadap gambaran metabolisme lemak ayam broiler. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Brown, M. S. and Goldstein. 1994. The Hyperlipoprotein and Orther Disorders of Lipid Metabolism. in:
Harrison’s Principle of Internal Medicine. 13th Ed. New York.
Dalimartha, S. 2003. Tiga Puluh Enam Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol. Edisi ketiga.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Fernandez.M.L. and K.L. West. 2005. Mechanisms by which dietary fatty acids modulate plasma lipids.
Journal Nutr.1(35): 2075-2078
Fita, M. 2007. Pengaruh Pemberian Ekstrak Temulawak dan Ekstrak Kunyit melalui Air Minum terhadap
Kadar HDL dan LDL Darah Ayam Broiler. Tesis. Universitas Jendral Sudirman. Purwokerto.
Iriyanti. N dan Bambang, H. dan I. Irawan 2005. Pengaruh asam lemak dan serat kasar berbeda dalam
ransum broiler terhadap kadar HDL dan LDL serum darah. Jurnal Animal Production. 7 (1): 27-33.
Krisnatuti, D dan Rina. 1999. Perencanaan Menu Bagi Penderita Jantung Koroner. Trubus Agriwidya.
Jakarta
Kusnadi, E. 2006. Pengaruh temperatur kandang terhadap konsumsi ransum dan komponen darah ayam
broiler. Jurnal Pegembangan Peternakan Tropis. 33 (3): 197-202.
Medan Ternak. 2021. https://medanternak.com/ayam/ayam-ulu/amp/. diakses pada 19 januari 2023.
Madsen CM, Varbo A, Nordestgaard BG. Extreme high high-density lipoprotein cholesterol is
paradoxically associated with high mortality in men and women: two prospective cohort studies. J.
Eur Heart 38(32):78-86.
Montgomery, R., R. L. Dryer, T. W. Conway, and A. A. Spector. 1993. Biochemistry: A Case – Oriented
Approach. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

409
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan e-ISSN:2598-3067
DOI: https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.3.402-410 Vol 7 (3): 402-410 Agustus 2023

Muchtadi, D. N. S. Palupi, dan M. Astawan. 1993. Metabolisme zat gizi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta
Murray, R. K., D. K. Granner, P. A. Mayes, dan V. W. Rodwell. 2003. Biokimia Harper. Kedokteran ECG.
Jakarta.
Murray, R. K., Granner, D. K., dan Rodwell, V. W. 2009. Biokimia Harper. Edisi 27. Buku Kedokteran
EGC. Jakarta.
Musa, H. H., G. H. Chen, K. H. Wang, B. C. Li, D. M. Mekki, J. T. Shu, and H. P. Ju. 2006. Relation
between serum cholesterol level, lipoprotein concentration and carcasscharacteristics in genetically
lean and fat chicken breeds. Jurnal Bio. Sci. 4(5) 2-5.
Mustikaningsih, F. 2010. Pengaruh Pemberian Berbagai Level Ekstrak Kunyit terhadap Kadar Kolesterol,
High Density Lipoprotein dan Low Density Lipoprotein dalam Darah pada Ayam Broiler. Skripsi.
Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Semarang.
Nangoy, F. J., dan L. C. H Karisoh. 2018. Pemberdayaan masyarakat pedesaan pada ayam kampung
pasawungen di Desa Pahaleten Kecamatan Kakas Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara.
Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi, 5(2):57-66.
Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.Jakarta‘
Pateh, U. U., Haruna A. K., Garba, M., Iliya, I., Sule, I. M., Abubakar, M. S. and Ambi A.A..2009. Isolation
of stigmasterol, β-sitosterol, and 2hydroxyhexadecanoid acid methyl ester from rhizomes of
Stylochiton lancifolius. Nig. Journal. Pharm. Sci. 8 (1): 19-25
Purseglove, J. W., E. G. Green, and S. R. J. Robbins. 1981. Spices, Logman Roesjat, Pemanfaatan Daun
Tebu untuk Pakan Ternak di Jawa Timur. Seminar Pemanfaatan lLimbah Tebu untuk Pakan Ternak.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.
Poedjiadi, A. 2006. Dasar-Dasar biokimia. UI-Press. Jakarta.
Rofles, S. R., K. Pinna, and E. Whitney. 2006. Understanding Normal and Clinical Nutrition. Belmont.
Thompson Wadsworth. USA.
Sunita, A. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia. Jakarta.
Syahroni. Purnama E, S. Siswanto. dan Madi. H. 2021. Pengaruh Pemberian Jintan Hitam (Nigella sativa)
terhadap Kadar HDL (High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein) pada Broiler
jantan. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan. 5(2): 70-76.

410

Anda mungkin juga menyukai