656 37 1157 1 10 20201219
656 37 1157 1 10 20201219
https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut
ABSTRACT
Remote sensing technology is currently developing very rapidly along with technological developments in the
fields of computers, physics, robotics and artificial intelligence (AI). This technology is increasingly playing an
active role in its use to obtain information quickly and efficiently, one of which is the use of Unmanned Aerial
Vehicle (UAV). This UAV technology is the best choice for fast geospatial data collection at an affordable price.
Several regions or regions in Indonesia have limited access to high-resolution satellite imagery, so that it affects
the delay in having updated geospatial data with more complete regional information. For example, a cultural
heritage site in a historical area. The primary data collection technique was carried out by shooting the spread of
cultural heritage with photo mosaics to obtain the overall appearance of the object. The results obtained are in the
form of an Orthophoto map from the processing results that have updated geospatial information and can be used
as a reference for planning culture, tourism and education. In this application, in Area A, the Ombilin Coal
Mining Heritage of Sawahlunto (OCMHS), obtained a spatial resolution of 14 cm with a geometric accuracy of
class 1 BIG (Indonesian Geospatial Agency) basic mapping of 0.22 m at 90% confidence and a total RMSE of
0.33 m. These results were obtained from 61 points consisting of GCP and ICP with an average accuracy level of
10 mm (0.01 m).
ABSTRAK
Teknologi penginderaan jauh saat ini berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi dibidang
komputer, fisika, robotik dan artificial intelligence (AI). Teknologi tersebut kian berperan aktif dalam
penggunannya untuk memperoleh informasi secara cepat dan efisien yang salah satunya terhadap penggunaan
Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Teknologi UAV ini merupakan sebuah pilihan terbaik dalam pengumpulan data
geospasial secara cepat dengan harga terjangkau. Beberapa daerah atau kawasan di Indonesia memiliki
keterbatasan akses terhadap citra satelit resolusi tinggi sehingga mempengaruhi terhadap keterlambatan memiliki
data geospasial yang terupdate dengan informasi kewilayahan yang semakin lengkap. Seperti misalnya situs cagar
budaya suatu kawasan bersejarah. Teknik pengumpulan data primer yang dilakukan secara pemotretan udara
sebaran cagar budaya dengan mosaic foto untuk memperoleh kenampakan obyek secara keseluruhan. Hasil yang
diperoleh berupa peta Orthophoto memiliki informasi geospasial yang update serta dapat digunakan sebagai acuan
perencanaan kebudayaan, pariwisata maupun pendidikan. Pada penerapan kali ini di Area A Warisan Dunia
Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS), diperoleh resolusi spasial sebesar 14 Cm dengan ketelitian
geometri kelas 1 standar pemetaan dasar BIG sebesar 0,22 m pada kepercayaan 90% dan total RMSEr sebsar 0,33
m. Hasil ini diperoleh dari 61 titik yang terdiri dari GCP dan ICP dengan rata-rata tingkat ketelitian 10 mm (0.01
m).
Kata kunci: teknologi UAV, data geospasial, foto udara, Area A WTBOS
37
Vol. 3, No. 1, Juni 2020 (37-50)
38
Vol. 3, No. 1, Juni 2020 (37-50)
Alat yang digunakan adalah sebagai Metode ini dilakukan secara langsung
berikut: sesuai dengan kondisi lapangan pada
1. Pesawat DJI Phantom 4 Pro beserta saat proses itu dilaksanakan dengan
kelengkapan seperti remote controll, menggunakan peralatan-peralatan
alat penguat sinyal dll lapangan sebagaimana dibahas pada
2. GPS Geodetik Hi Target V90 beserta poin Bahan dan Alat. Peralatan utama
kelengkapan lapangan seperti yang digunakan adalah DJI Phantom 4
tribach, statif, dll Pro yang memiliki beberapa tahap
3. Marker sebagai pananda titik ikat penggunaan yakni pembuatan jalur
yang ikut terekam oleh kamera terbang yang akan dilalui oleh pesawat
pesawat serta distribusi titik control tanah dalam
4. GPS handheld bentuk marker yang akan diukur
5. Seperangkat komputer dengan menggunakan GPS Geodetik.
spesifikasi yang sesuai 3. Tahapan pengolahan (processing) data
6. Perangkat lunak Agisoft Photoscan Setelah proses akuisis data
untuk pengolahan foto udara lapangan dilakukan, metode selanjutnya
7. Perangkat lunak ArcGIS 10.1 untuk adalah pengolahan data yakni
pengolahan data GIS menggabungkan data foto udara yang
C. Tahapan pekerjaan diambil menggunakan aplikasi Agisoft
Tahapan yang dilakukan adalah Photoscan. Dalam tahapan ini dilakukan
sebagai berikut: beberapa proses yakni proses
1. Tahapan perencanaan orthorektifikasi (menegakkan dan
Titik kontrol tanah yang melakukan koreksi geometri
direncanakan terlebih dahulu dianalisis menggunakan koordinat GCP) dan
kedekatan dan jangkauan alat GPS yang mosaic atau menggabungkan potongan-
akan digunakan dengan keberadaan titik potongan foto udara menjadi satu
patok Jaring Kontrol Geodesi (JKG) berkas yang utuh dalam format TIF.
Sistem Referensi Geospasial Indonesia Untuk Uji Akurasi/Uji Ketelitian
(SRGI) milik Badan Informasi Geometri dilakukan untuk mengetahui
Geospasial (BIG). Distribusi titik patok nilai ketelitian foto udara yang telah
JKG-SRGI dimaksud, diakses secara Orthorektifikasi. Pengujian ketelitian
gratis pada laman web posisi mengacu pada perbedaan
http://srgi.big.go.id/srgi2/jkg. Metode koordinat (X,Y,Z) antara titik uji pada
pengambilan titik menggunakan gambar atau peta dengan lokasi
kombinasi antara Network Real Time sesungguhnya dari titik uji pada
Kinematik (RTK) dan baseline post permukaan tanah yang diukur
processing yang bersumber dari JKG menggunakan GPS Geodetik.
milik BIG. Pengukuran akurasi menggunakan root
mean square error (RMSE) atau
2. Tahapan Survey/Akuisisi Data
circular error dimana yang perlu
Metode yang digunakan dalam
diperhitungkan adalah koordinat (X, Y)
proses pengambilan data atau akuisisi
titik uji dan posisi sebenarnya di
data adalah metode survey lapangan
lapangan. Teknik uji ketelitian ini
atau pengumpulan data secara primer.
39
Vol. 3, No. 1, Juni 2020 (37-50)
mengacu pada Perka BIG No. 3 Tahun menggunakan Agisoft Photoscan ini
2016 dimana tingkat ketelitian merupakan jenis citra foto udara yang
horizontal memiliki ketentuan memberikan penampakan obyek lebih detik
berdasarkan skala peta yang akan dibandingkan dengan citra satelit berbayar
dikeluarkan. Adapun tingkat ketelitian maupun dari google. Selain itu, informasi
yang dimaksud tersaji pada Tabel yang ditampilkan juga lebih terbaru dengan
berikut. resolusi sebesar 14 cm.
1. Titik control tanah
Titik control tanah yang digunakan
sebanyak 34 titik dengan jumlah
Nilai ketelitian peta adalah nilai Independent Check Point (ICP)
(circlar error) CE90 untuk ketelitian sebanyak 15 titik, sisanya merupakan
horizontal, yang berarti bahwa titik ikat ground control point (GCP).
kesalahan posisi peta tidak melebihi
nilai ketelitian tersebut dengan tingkat
kepercayaan 90%. Nilai CE90 diperoleh
dengan rumus sebagai berikut.
𝑪𝑬𝟗𝟎=𝟏.𝟓𝟏𝟕𝟓∗𝑹𝑴𝑺𝑬𝒓
Keterangan:
RMSEr= Root Mean Square Error pada
posisi x dan y horizontal
40
Vol. 3, No. 1, Juni 2020 (37-50)
41
Vol. 3, No. 1, Juni 2020 (37-50)
42
Vol. 3, No. 1, Juni 2020 (37-50)
43
Vol. 3, No. 1, Juni 2020 (37-50)
44
Vol. 3, No. 1, Juni 2020 (37-50)
Gambar 3. Hasil foto udara orthomosaic dan sebaran titik GCP dan ICP tahun
2020
45
Vol. 3, No. 1, Juni 2020 (37-50)
46
Vol. 3, No. 1, Juni 2020 (37-50)
47
Vol. 3, No. 1, Juni 2020 (37-50)
48
Vol. 3, No. 1, Juni 2020 (37-50)
49
Vol. 3, No. 1, Juni 2020 (37-50)
50