275-File Utama Naskah-1354-2-10-20210428
275-File Utama Naskah-1354-2-10-20210428
Identitas Penulis:
Nanda Diaz Arizona 1, Ety Susilowati 2 ,
Universitas Bina Sarana Informatika Program Studi Sistem Informasi Akuntansi Kampus Pontianak
Jalan Abdurrahman Saleh no. 18 A Pontianak
Email: [email protected] 1, [email protected] 2
1. PENDAHULUAN
Koperasi merupakan suatu badan usaha yang keanggotaannya mencakup masyarakat setempat yang
mengajukan pinjaman untuk modal usaha. Seiring keadaan ekonomi sekarang yang tidak stabil, masyarakat
tidak bisa hanya mengandalkan gaji sementara ekonomi yang semakin meningkat, oleh karena itu
didirikanlah Koperasi sebagai solusi dalam pemecahan masalah keuangan masyarakat [1].
Komputer sebagai alat bantu sudah digunakan dalam berbagai aktivitas, terutama dalam proses
administrasi bisnis perusahaan. Komputer dapat menyimpan data, mengolah data dan memberikan informasi
yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat. Permasalahan penggunaan sarana kertas sebagai media
pengolahan data menjadi suatu yang penting untuk diperhatikan dimana penggunaan kertas rentan akan
terjadinya kehilangan data dan memakan banyak tempat untuk penyimpanan data. Permasalahan tersebut
dapat diatasi oleh suatu aplikasi yang terintegrasi dengan basis data. Biaya operasional yang dikeluarkan juga
lebih rendah apabila dihitung dalam skala tahunan dan dapat mengefektifkan jumlah tenaga kerja yang
dimiliki [2].
Koperasi Sinar Kalimantan merupakan sebuah koperasi simpan pinjam yang keanggotaannya mencakup
masyarakat setempat yang mengajukan pinjaman untuk modal usaha. Koperasi Sinar Kalimantan didirikan
sebagai solusi untuk membantu masyarakat dalam memecahkan masalah keuangan. Dalam menjalankan
tugas pokoknya, Koperasi Sinar Kalimantan saat ini masih menggunakan teknik konvensional yaitu
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/justian
JUSTIAN, Jurnal Sistem Informasi Akuntansi 12
Vol. 02, No. 01, Maret 2021, pp. 11~20
ISSN: 2721-7523
pencatatan menggunakan alat tulis dan kertas-kertas dan kalkulator untuk mengelola data transaksi
peminjaman anggota. Hal ini tentu berdampak pada lamanya proses layanan anggota, proses rekapitulasi
transaksi simpan pinjam harian, serta rentan terjadinya ketidakakuratan dan kehilangan data. Setiap transaksi
simpan pinjam ditulis langsung buku besar. Apabila terjadi kesalahan pada pencatatan di buku besar, maka
akan sangat berpengaruh kepada laporan secara keseluruhan dan merugikan ke dua belah pihak, yaitu
anggota dan pihak Koperasi. Laporan-laporan yang dihasilkan juga tidak memenuhi kaidah standar akuntansi
keuangan (SAK).
2. METODE
2.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan sistem simpan pinjam pada Koperasi Sinar
Kalimantan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan, terdiri dari :
1. Pengamatan (Observation)
Pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti di lapangan pada saat melakukan Praktik Kerja
Lapangan. Pengamatan langsung ke kantor tersebut untuk melihat proses kegiatannya seperti pemesanan
barang, penerimaan barang yang telah dipesan oleh pihak kantor sampai pelaporan pengeluaran kas belanja
bulanan. Sehingga mendapatkan informasi yang diinginkan untuk menganalisa proses pencatatan
pengeluaran kas belanja bulanan yang dilakukan. Pengamatan langsung dilakukan di Ruangan Administrasi
Sekretariatan Daerah Kabupaten Kubu Raya.
2. Wawancara (interview)
Penulis melakukan suatu metode tanya jawab mengenai kegiatan yang berhubungan dengan kantor
khususnya kegiatan belanja bulanan dengan bagian bendahara yaitu bapak Fitriadi di Kantor Sekretariat
Daerah Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Yang dihasilkan dari wawancara adalah kami menerima data
untuk di analisa yang berupa surat pemesanan, surat pengajuan harga, dan kwitansi menerima barang.
3. Studi Pustaka
Selain observasi dan Wawancara, penulis juga melakukan tinjauan pustaka untuk melengkapi data-data
yang diperlukan.
2.2 Metode Pengembangan Software
Metode pengembangan software bertujuan untuk mengembangkan sistem dan memberikan panduan
untuk menyukseskan proyek pengembangan sistem melalui tahapan-tahapan tertentu. Model dari metode
pengembangan software yang digunakan adalah model air terjun (waterfall). Model waterfall merupakan
salah satu metode pengembangan perangkat lunak menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak
secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan [3].
Tahapan-tahapan dari model air terjun diuraikan sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak
agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Analisa kebutuhan perangkat
lunak menguraikan tentang kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional yang bersumber dari hasil
observasi, wawancara dan dokumen yang di dapat.
2. Desain
Dalam tahapan desain ini, penulis membuat rancangan basis data yang dimodelkan ke dalam entity
relationship diagram (ERD) dan logical record structure (LRS) serta spesifikasi file. Berdasarkan hasil
analisa, penulis juga memodelkan rancangan sistem menggunakan unified modeling language (UML) untuk
memvisualisasikan rancangan, yang terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan
deployment diagram.
3. Pembuatan Kode Program
Dalam tahapan ini, penulis mengimplementasikan desain yang telah dibuat menjadi sebuah sistem informasi
akuntansi. Sistem informasi akuntansi simpan pinjam berbasis web ini dibuat dengan hypertext preprocessor
(PHP) dan hypertext markup language (HTML) sebagai bahasa pemrograman. Tampilan atau konten aplikasi
agar lebih menarik dibuat dengan cascading style sheet (CSS), bootstraps, javascript dan jQuery. Web editor
yang digunakan untuk membuat aplikasi adalah Sublime Text 3. Aplikasi basis data yang digunakan yaitu
MySQL dengan bahasa structured query language (SQL) untuk mengelola basis data. Paket aplikasi xampp
server atau apache digunakan sebagai web server.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua
bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/justian
JUSTIAN, Jurnal Sistem Informasi Akuntansi 13
Vol. 02, No. 01, Maret 2021, pp. 11~20
ISSN: 2721-7523
dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Teknik pengujian yang digunakan adalah metode black box testing
untuk menguji kebutuhan fungsional sistem yang telah dibuat.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Support atau pemeliharaan sistem dapat dilakukan apabila aplikasi yang dibuat tidak sesuai dengan
yang diharapkan atau melakukan perubahan jika merasa ada sesuatu yang masih ingin dikembangkan pada
aplikasi.
3. HASIL
3.1. Proses Bisnis Sistem Berjalan
Pada bagian ini penulis akan menguraikan tentang proses sistem berjalan mengenai simpan pinjam
pada Koperasi Sinar Kalimantan, bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana kerja dari suatu sistem
dan mengetahui masalah yang dihadapi. Adapun tahapan dari proses sistem berjalan yang diterapkan oleh
Koperasi Sinar Kalimantan di Kabupaten Kubu Raya, diuraikan sebagai berikut:
1. Prosedur Registrasi Calon Anggota dan Survey
Mantri menjelaskan aturan atau syarat-syarat untuk menjadi anggota kepada calon anggota Koperasi Sinar
Kalimantan. Untuk menjadi anggota, calon anggota harus menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu
Keluarga (KK) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau Kartu Badan Penyelengggara Jaminan Sosial
Kesehatan (BPJS Kesehatan). Mantri akan memeriksa data-data yang diberikan oleh calon anggota dan
melakukan survey untuk memastikan data-data yang diterima oleh calon anggota terjamin keasliannya.
Apabila data-data tersebut asli dan sesuai dengan hasil survey, maka Mantri akan memberitahukan kepada
calon anggota tersebut bahwa proses peminjaman dapat dilanjutkan atau diterima. Mantri akan menyerahkan
KTP, KK dan KIS atau Kartu BPJS Kesehatan calon anggota ini kepada Kasir dan diarsipkan. Apabila data-
data yang tersebut tidak asli atau tidak sesuai dengan hasil survey, maka Mantri akan memberitahukan
kepada calon anggota tersebut bahwa proses peminjamannya ditolak dan mengembalikan KTP, KK dan KIS
atau Kartu BPJS Kesehatan.
2. Prosedur Peminjaman
Anggota mendatangi Koperasi Sinar Kalimantan dan dilayani oleh Kasir. Kasir menjelaskan serangkaian
aturan peminjaman kepada Anggota yang mengajukan pinjaman (besar pinjaman, potongan untuk simpanan
dan aturan pembayaran angsuran). Kasir menyerahkan formulir peminjaman (Promise Koperasi) untuk diisi
oleh Anggota. Anggota mengisi formulir peminjaman (Promise Koperasi). Kasir mengarsipkan formulir
peminjaman (Promise Koperasi) yang telah diisi, kemudian Kasir mencatat ke dalam buku pinjaman dan
menyerahkan dana pinjaman beserta kwitansi peminjaman kepada anggota yang mengajukan pinjaman.
3. Prosedur Pembayaran Angsuran
Mantri melakukan penagihan langsung (door to door) untuk setiap anggota yang melakukan pinjaman. Jika
anggota berada di rumah dan dapat membayar angsuran, maka Mantri akan menerima pembayaran angsuran
tersebut dan mencatat ke dalam buku tagihan (dengan bukti bahwa anggota menandatangani buku tagihan).
Apabila anggota tidak dapat ditemui atau tidak dapat membayar angsuran, maka Mantri akan melakukan
penagihan di hari berikutnya. Mantri menyerahkan uang yang diterima dari proses penagihan dan salinan dari
data-data angsuran yang tercatat di dalam buku tagihan kepada Kasir. Kasir menyimpan uang-uang yang
diterima dan mengarsipkan salinan dari data-data angsuran yang tercatat di dalam buku tagihan. Kasir akan
menyerahkan KTP, KK dan KIS atau Kartu BPJS Kesehatan kepada Mantri untuk dikembalikan anggota
yang telah membayar seluruh angsuran. Apabila angsuran belum lunas, maka Mantri akan tetap melakukan
penagihan setiap harinya.
4. Prosedur Pengolahan Laporan
Pada akhir bulan, Kasir mengumpulkan data-data yang berkaitan (Promise Koperasi dan data angsuran dari
buku tagihan) untuk dijadikan sebagai laporan keanggotaan dan laporan keuangan untuk diserahkan kepada
Pimpinan. Pimpinan memeriksa laporan-laporan tersebut, apabila disetujui, maka Pimpinan akan
menandatangani atau memberi pengesahan di laporan tersebut kemudian disimpan ke dalam arsip bulanan,
apabila tidak disetujui (terdapat kesalahan dalam pembuatan laporan), maka Kasir harus membuat laporan
kembali.
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/justian
JUSTIAN, Jurnal Sistem Informasi Akuntansi 14
Vol. 02, No. 01, Maret 2021, pp. 11~20
ISSN: 2721-7523
kemudian dimodelkan ke dalam bentuk activity diagram. Adapun hasil pemodelan untuk setiap prosedur atau
tahapan pada proses bisnis sistem menjadi activity diagram dapat dilihat pada gambar berikut ini.
1. Activity Diagram Registrasi Calon Anggota dan Survey
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/justian
JUSTIAN, Jurnal Sistem Informasi Akuntansi 15
Vol. 02, No. 01, Maret 2021, pp. 11~20
ISSN: 2721-7523
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/justian
JUSTIAN, Jurnal Sistem Informasi Akuntansi 16
Vol. 02, No. 01, Maret 2021, pp. 11~20
ISSN: 2721-7523
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/justian
JUSTIAN, Jurnal Sistem Informasi Akuntansi 17
Vol. 02, No. 01, Maret 2021, pp. 11~20
ISSN: 2721-7523
Pada gambar 4. dapat dijelaskan bahwa rancangan basis data yang digambarkan menjadi entity relationship
diagram (ERD) dari sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Sinar Kalimantan terdiri dari dari
delapan (8) entitas, yaitu karyawan, akun, nasabah, pinjaman, simpanan, angsuran, biaya dan detil biaya.
Entitas karyawan berfungsi untuk menyimpan data pengguna aplikasi. Entitas akun berfungsi untuk
menyimpan data nama ayat jurnal atau nama akun. Entitas nasabah berfungsi untuk menyimpan data nasabah
atau anggota koperasi. Entitas pinjaman berfungsi untuk menyimpan data pinjaman dari nasabah. Entitas
simpanan berfungsi untuk menyimpan data simpanan nasabah atau anggota. Entitas angsuran berfungsi untuk
menyimpan data angsuran dari nasabah atau anggota. Entitas biaya berfungsi untuk menyimpan data biaya
atau pengeluaran. Entitas detil biaya berfungsi untuk menyimpan rincian dari biaya atau pengeluaran. Setiap
entitas ini terhubung dan memiliki relasi serta derajat relasi.
3.2.3.2. Logical Record Structure (LRS)
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/justian
JUSTIAN, Jurnal Sistem Informasi Akuntansi 18
Vol. 02, No. 01, Maret 2021, pp. 11~20
ISSN: 2721-7523
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/justian
JUSTIAN, Jurnal Sistem Informasi Akuntansi 19
Vol. 02, No. 01, Maret 2021, pp. 11~20
ISSN: 2721-7523
2. Jika salah satu tgl simpanan: aplikasi menolak akses Sesuai Valid
kolom (kosong) dan menampilkan pesan harapan
dikosongkan kolom lain: “please fill out this
(terisi) field”
3. Jika semua kolom semua kolom: Aplikasi menerima Sesuai Valid
terisi terisi akses dan menyimpan Harapan
data tersebut
4. Edit data simapan Semua kolom Aplikasi menerima Sesuai Valid
terisi akses dan menyimpan Harapan
data tersebut
5. Hapus data Pilih data dan Aplikasi menerima Sesuai Valid
simapan klik hapus akses dan menghapus Harapan
data tersebut
Sumber : Hasil Perancangan (2020)
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/justian
JUSTIAN, Jurnal Sistem Informasi Akuntansi 20
Vol. 02, No. 01, Maret 2021, pp. 11~20
ISSN: 2721-7523
4. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menarik kesimpulan mengenai beberapa kelebihan
dari penggunaan program aplikasi, diantaranya:
a. Sistem yang diterapkan oleh Koperasi Sinar Kalimantan untuk pengolahan data simpan pinjam masih
menggunakan teknik konvensional yaitu pencatatan menggunakan alat tulis dan kertas-kertas dan
kalkulator untuk mengelola data transaksi peminjaman anggota. Sering terjadi kesalahan pada
pencatatan di buku besar yang mempengaruhi hasil laporan serta laporan-laporan yang dihasilkan tidak
memenuhi kaidah standar akuntansi keuangan (SAK).
b. Sistem yang diterapkan oleh Koperasi Sinar Kalimantan yang dibuat ini menyediakan fasilitas berupa
transaksi simpan pinjam khusus koperasi dan menghasilkan laporan-laporan yang sesuai dengan standar
akuntansi keuangan. Maka dari itu, sistem informasi akuntansi simpan pinjam diharapkan dapat
membantu Koperasi Sinar Kalimantan dalam mengelola data simpan pinjam dan menghasilkan laporan-
laporan sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK).
c. Sistem informasi akuntansi simpan pinjam yang dibuat dengan berbasis web ini menyediakan fitur
untuk dua (2) level akses, yaitu pimpinan dan kasir. Pimpinan dapat mengelola data karyawan,
mengakses laporan pinjaman, laporan daftar pinjaman nasabah, laporan angsuran, laporan simpanan,
laporan jurnal umum, laporan buku besar, laporan neraca saldo, laporan penerimaan kas, laporan
pengeluaran kas dan laporan arus kas. Kasir dapat mengelola data akun, data nasabah, data peminjaman,
data angsuran, data simpanan, data ambil simpanan, data biaya, mengakses laporan pinjaman, laporan
daftar pinjaman nasabah, laporan angsuran dan laporan simpanan.
REFERENSI
[1] Saputro, M. I., & Mardiana, T. (2015). Agen Cerdas Untuk Penentuan Kelayakan Pemberian Kredit Koperasi
Simpan Pinjam. Teknik Komputer, I(2), 245–252.
[2] Arizona, N. D., Yulia, & Saputro, R. (2018). Aplikasi Pengolahan Data Penerimaan Dan Pengeluaran Kas. Jurnal
PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 2 September 2018, 14(2), 253–260.
[3] Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2015). Kolaborasi Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi
Objek. Bandung: Informatika.
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/justian