Lompat ke isi

Fikologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Fikologi (Yunani: φύκος, phykos, "ganggang"; dan -λογία, -logia) atau algologi (Latin: alga, "ganggang"), adalah subdisiplin botani yang mempelajari alga atau ganggang. Fikologi juga mempelajari beberapa organisme prokariotik yang dikenal sebagai Cyanobacteria.

Status ilmu

[sunting | sunting sumber]

Fikologi merupakan bagian dari ilmu mikrobiologi ditinjau dari pendekatan taksonomi.[1] Kajian utama dalam fikologi adalah alga[2] dan ganggang.[3]

Penemuan penting

[sunting | sunting sumber]

Pupuk ganggang biru

[sunting | sunting sumber]

Pupuk ganggang biru diciptakan sebagai pengganti pupuk kimia anorganik khususnya pupuk urea. Penciptaan pupuk ganggang biru dilakukan oleh para ahli fikologi di Tiongkok, India, Myanmar dan Vietnam. Tujuannya untuk mengurangi impor pupuk anorganik yang meningkat hingga 85 juta ton pada tahun 1985 di negara-negara berkembang. Pupuk ganggang biru memiliki kemampuan untuk menahan nitrogen. Para ahli fikologi dari India berhasil mengadakan proses pemilihan bibit unggul dari ganggang biru yang memiliki kemampuan menahan nitrogen dan zat hara yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Zat hara yang mampu ditahan adalah molibdat, fosfor, kalium dan kalsium. Hasil penemuan ini mampu menciptakan galur yang tahan terhadap pestisida. Karenanya, kandungan nitrogen di areal persawahan dapat meningkat menjadi 60 kg tiap hektar dalam sekali panen. Tanaman yang dipupuk menggunakan pupuk ganggang biru dapat dijadikan sebagai pakan ternak.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Padoli (Desember 2016). Mikrobiologi Parasitologi Keperawatan (PDF). Jakarta Selatan: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. hlm. 3. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-08-10. Diakses tanggal 2022-12-11. 
  2. ^ Harahap, D. G. S., dkk. (2021). Masruroh, Aas, ed. Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Penerapannya. Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung. hlm. 14. ISBN 978-623-6457-29-0. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-21. Diakses tanggal 2022-12-11. 
  3. ^ Waridah, Ernawati (2017). Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, Mahasiswa dan Umum. Jakarta Selatan: Penerbit Bmedia. hlm. 81. ISBN 602-74700-4-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-21. Diakses tanggal 2022-12-11. 
  4. ^ Kabinawa, I Nyoman K. (2006). Spirulina: Ganggan Penggempur Aneka Penyakit. Jakarta: PT Agromedia Pustaka. hlm. 2–3. ISBN 979-006-025-4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-21. Diakses tanggal 2022-12-11. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]