Lompat ke isi

Inklinasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fig. 1: One view of inclination i (green) and other orbital parameters

Inklinasi adalah sudut antara bidang yang menjadi acuan dengan bidang yang diukur kemiringannya. Sudut yang terbentuk antara orbit satelit dan garis terestrial khatulistiwa. Satelit dengan kemiringan 0 derajat mengikuti garis ekuator dan disebut satelit orbit ekuator. Ketika kemiringannya 90 derajat orbitnya melintasi kutub terestrial dan disebut satelit yang mengorbit kutub. Ketika kemiringan kurang atau sama dengan garis lintang tempat pengamatan, satelit dapat dilihat secara langsung jika kondisi memungkinkan.

Inklinasi umumnya digunakan dalam bidang astronomi yang menjadi satu dari enam parameter orbit dalam elemen Kepler yaitu eksentrisitas, aksis semimayor, inklinasi, dan sebagainya, yang kesemuanya menggambarkan bentuk dan orientasi orbit benda langit. Inklinasi bisa dikatakan sebagai jarak anguler antara bidang orbit planet terhadap bidang yang menjadi acuan (umumnya ekuator bumi, matahari, atau bahkan Jupiter) yang dinyatakan dengan derajat. Bidang yang menjadi acuan umumnya adalah ekuator bumi di mana pengamatan lebih banyak dilakukan di bumi.

Kebanyakan orbit planet-planet dalam tata surya memiliki inklinasi yang kecil terhadap ekuator Matahari akibat proses terbentuknya tata surya ini dan hubungan yang saling berkaitan satu sama lain. Pengecualian terjadi pada asteroid Eris (44 derajat inklinasi terhadap ekuator Matahari) dan Pallas (34 derajat inklinasi) serta Pluto (17 derajat inklinasi).

Inklinasi
Nama Inklinasi
terhadap ekliptika (derajat)
Inklinasi
terhadap ekuator Matahari (derajat)
Inklinasi
terhadap bidang invariable (derajat)
Planet kebumian Merkurius 7.01 3.38 6.34
Venus 3.39 3.86 2.19
Bumi N/A 7.155 1.57
Mars 1.85 5.65 1.67
Raksasa gas Jupiter 1.31 6.09 0.32
Saturnus 2.49 5.51 0.93
Uranus 0.77 6.48 1.02
Neptunus 1.77 6.43 0.72
components of the calculation of the orbital inclination from the momentum vector

Inklinasi satelit alami maupun buatan diukur berdasarkan benda langit yang dikelilinginya. Untuk benda langit yang bidang ekuatornya sulit diketahui, inklinasi satelitnya akan ditentukan berdasarkan ekuator sistemnya (misal, jika terjadi pada bumi, maka ekuator bulan akan ditentukan berdasarkan ekliptika sistem tata surya).

Satelit alami dan buatan

[sunting | sunting sumber]
Animasi orbit Molniya, Tundra dan QZSS

Kemiringan orbit satelit alami atau buatan diukur relatif terhadap bidang ekuator dari tubuh yang mengorbit, jika orbitnya cukup dekat. Bidang ekuator adalah bidang yang tegak lurus terhadap sumbu rotasi benda tengah.

Kemiringan 30° juga dapat digambarkan dengan menggunakan sudut 150°. Konvensinya adalah bahwa orbit normal adalah prograde, orbit dalam arah yang sama dengan rotasi planet. Inklinasi lebih besar dari 90° menggambarkan orbit retrograde (mundur). Dengan demikian:

  • Kemiringan 0 ° berarti benda yang mengorbit memiliki orbit prograde di bidang ekuator planet.
  • Kemiringan lebih besar dari 0° dan kurang dari 90° juga menggambarkan Orbit Langsung atau Prograde (bergerak ke arah rotasi bumi)
  • Kemiringan 63,4° sering disebut inklinasi kritis, ketika menggambarkan satelit buatan yang mengorbit Bumi, karena mereka tidak memiliki apogee drift.
  • Sebuah kemiringan tepat 90° adalah orbit kutub, di mana pesawat ruang angkasa melewati kutub planet ini.
  • Kemiringan lebih besar dari 90° dan kurang dari 180° adalah Orbit Tidak Langsung atau Retrograde (bergerak melawan arah bumi rotasi)
  • Kemiringan tepat 180° adalah orbit khatulistiwa ekuatorial retrograde.

Referensi

[sunting | sunting sumber]