Lompat ke isi

Telepati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Telepati adalah kemampuan untuk berkomunikasi atau saling menukarkan informasi dengan orang lain tanpa menggunakan indra. Dalam film-film populer, telepati digambarkan begitu fantastis. Antara dua orang mampu saling bercakap-cakap tanpa perlu berbicara. Namun, tentu saja telepati tidak sespektakuler yang digambarkan dalam cerita fiksi. Kebanyakan informasi yang disampaikan dalam telepati hanyalah gambaran-gambaran singkat.

Dalam parapsikologi

[sunting | sunting sumber]

Telepati dipercaya melibatkan fisiologis tubuh. Tidak semata-mata pikiran yang bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang menyampaikan sebuah informasi telepatik kepada orang lain, terjadi perubahan fisiologis dalam diri pengirim. Pada saat seorang pengirim pesan diminta berkonsentrasi memikirkan penerima pesan, respon kulit galvanik yang merupakan detektor alamiah terhadap stres psikologis dalam diri seseorang, meningkat. Pada saat relaks, respon kulit galvaniknya kembali menurun.

Penelitian di laboratorium tersebut juga menunjukkan bahwa pada saat pengirim pesan berkonsentrasi pada penerima pesan yang terjadi peningkatan respon kulit galvanik, penerima pesan juga mengalami kenaikan GSR. Saat pengirim pesan dalam kondisi relaks, secara otomatis, respon kulit galvanik penerima pesan juga ikut menurun. Padahal, penerima pesan tidak tahu apakah pengirim pesan sedang berkonsentrasi atau sedang relaks. Jadi, secara fisiologis, penerima pesan merespon perubahan fisiologis pengirim pesan.

Dalam bidang parapsikologi, telepati dianggap sebagai suatu bentuk indra keenam di saat informasi dihubungkan melalui kemampuan psikis. Hal ini sering dikategorikan sama dengan prekognisi dan kewaskitaan. Berbagai percobaan telah digunakan untuk menguji kemampuan telepati. Di antara yang paling terkenal adalah penggunaan kartu Zener dan metode Ganzfeld.

Dalam dunia sains, telepati juga bisa dijelaskan dengan berbagai teknik/trik yang digunakan oleh cenayang/dukun. Trik yang digunakan biasanya seputar bagaimana cara membaca pikiran orang. Trik-trik tersebut memanfaatkan berbagai macam teori psikologi dan ilusi.