Lompat ke isi

Waktu sideris

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Waktu sideris adalah mekanisme waktu yang diukur dengan gerakan semu di sekitar Bumi dari bintang-bintang yang jauh, yang disebut tetap dan dibedakan dari waktu matahari, yang sesuai dengan gerakan semu Matahari.[1] Satuan utama waktu sideris adalah hari sideris, yang dibagi menjadi 24 jam sideris, 1.440 menit sideris, dan 86.400 detik sideris.[1] Para astronom mengandalkan jam sideris karena setiap bintang tertentu akan melewati meridian yang sama pada waktu sideris yang sama sepanjang tahun.[1]

Bumi dalam sistem tata surya, selain mengelilingi matahari, juga berputar pada sumbunya dengan garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan sebagai sumbu putarnya.[2] Peristiwa ini disebut rotasi bumi. Terhadap suatu titik di langit (vernal equinox) yang posisinya relatif tetap.[2] Bumi memerlukan waktu 23 jam, 56 menit dan 4,09 detik untuk melakukan putaran 360 derajat atau satu hari sideris.[2] Rentang waktu ini sedikit lebih pendek daripada satu hari yang biasa kita kenal dengan 24 jam.[2]

Waktu sideris dapat didefinisikan untuk setiap tempat di Bumi, tetapi dalam sistem internasional yang digunakan oleh para astronom, setiap hari sideris dimulai pada saat titik balik musim semi melewati meridian utama.[1] Titik balik musim semi adalah titik pada bola langit di mana Matahari melintasi bidang Khatulistiwa, bergerak dari Selatan ke Utara.[1]

Sistem saat ini menggunakan 24 meridian standar bujur (garis yang membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan, tegak lurus dengan Khatulistiwa) terpisah 15°, dimulai dengan meridian utama melalui Greenwich, Inggris.[1] Meridian ini secara teoritis merupakan pusat dari 24 zona Waktu Standar, meskipun dalam praktiknya zona sering dibagi atau diubah bentuknya untuk kenyamanan penghuni; contoh penting dari perubahan tersebut adalah perpanjangan ke arah Timur dari Garis Tanggal Internasional di sekitar negara kepulauan Pasifik Kiribati.[1] Waktu selalu sama di setiap zona dan berbeda jika didasarkan pada waktu internasional, Waktu Universal Terkoordinasi, dengan jumlah jam yang tidak terpisahkan; menit dan detik selalu sama.[1] Namun, di beberapa wilayah, waktu legal yang disimpan bukanlah salah satu dari 24 zona Waktu Standar, karena perbedaan setengah jam atau seperempat jam berlaku di sana.[1] Selain itu, Waktu Musim Panas adalah sistem umum di mana waktu dimajukan satu jam dari Waktu Standar, biasanya untuk memperpanjang jam siang hari selama waktu bangun konvensional dan dalam banyak kasus, untuk sebagian tahun (biasanya di musim panas).[1]

Jam Sideris

[sunting | sunting sumber]

Ketika bumi berotasi, maka benda-benda langit yang relatif diam akan tampak bergerak mengelilingi bumi bagi pengamat di permukaan bumi, demikian pula dengan posisi vernal equinox.[2] Jam sideris didefinisikan sebagai jarak sudut vernal equinox terhadap meridian, atau sudut jam vernal equinox.[2] Satuannya jam digunakan karena satu putaran vernal equinox dari meridian ke meridian lainnya didefinisikan sebagai 24 jam putaran/sideris maka 1 jam sideris setara dengan perpindahan vernal equinox sejauh 15 derajat. Ketika vernal equinox tepat berada pada meridian di suatu tempat, saat itu jam sideris lokalnya adalah 00:00.

Jam sideris sangat berguna bagi pengamatan astronomi. Gerakan harian bintang-bintang di langit relatif terhadap rotasi bumi bisa disamakan dengan gerak harian vernal equinox. Umumnya, posisi benda-benda astronomi dinyatakan dengan asensio rekta dan deklinasi, yaitu pengukuran sudut relatif terhadap vernal equinox di bidang ekuator langit.[2] Dengan jam sideris pengamat dapat menentukan kapan dan benda-benda apa yang akan diamati. Sebagai contoh, suatu benda astronomi akan berada di meridian pengamat jika asensio rekta benda itu sama dengan Jam Sideris Lokal.

Hari Sideris

[sunting | sunting sumber]

Satu hari sideris adalah waktu yang diperlukan bumi berotasi satu putar atau dapat juga dikatakan sebagai waktu yang diperlukan bintang melewati meridian di suatu tempat ke meridian yang sama lagi.[2] Berbeda dengan satu hari yang biasa digunakan, satu hari Matahari, yang menyatakan rentang waktu gerak harian Matahari rata-rata satu putar relatif terhadap pengamat di bumi.[2] Hari sideris hampir 4 menit lebih pendek dari hari matahari rata-rata 24 jam yang ditunjukkan oleh penunjuk waktu biasa.[1] Dalam satu tahun bumi berotasi 366,2422 kali, tetapi bagi pengamat di muka bumi yang tetap, akan melihat Matahari melintas 365,2422 kali.[2] Dengan perbandingan itu dan karena satu hari Matahari adalah 24 jam, maka panjang satu hari sideris adalah 86164,09 detik, atau 23 jam, 56 menit dan 4,09 detik.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g h i j k "Standard Time | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-24. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k Bate, Roger R., Mueller, Donald D, White, Jerry E. (1971). Fundamentals of Astrodynamics. New York: Dover Publications, Inc.