Rendhy A.’s Post

View profile for Rendhy A., graphic

Strategic Management & Human Capital Practitioner

Menghadapi rekan kerja yang toxic, apa yang bisa kita lakukan? Idealnya, tentu kita menginginkan memiliki lingkungan kerja yang suportif dan produktif. Namun sering kali kita menemukan ada satu-dua orang "oknum" rekan kerja yang bersifat "toxic"; yang lebih banyak menebar hal-hal negatif dibanding hal positif Lalu apa yang bisa kita lakukan jika bertemu dengan rekan kerja yang toxic? Berikut langkah-langkah yang bisa dicoba: 1. Validasi toksisitas tersebut Periksa terlebih dahulu apakah sifat toxic tersebut hanya dilakukan kepada kita, atau kepada mayoritas orang di organisasi tersebut. Diskusi dengan atasan, teman satu team, rekan kerja yang bisa dipercaya; untuk mencari tau bagaimana kelakuannya terhadap mereka - Jika toksisitas tersebut hanya dilakukan kepada kita, kemungkinan ini adalah isu personal. Kalau kita mau mengupayakan, kita bisa mengajaknya mengobrol baik-baik untuk menyampaikan bahwa kita dan dia hadir di organisasi ini demi kebaikan bersama dan sama-sama berkarya untuk perusahaan dan pelanggan, sehingga hal-hal yang bersifat personal bisa diabaikan dulu - Jika toksisitas tersebut dilakukan kepada semuanya, maka valid bahwa itu memang menjadi perilaku dia 2. Sampaikan kepada pihak yang berwenang, yaitu: - Atasan kita Diskusikan dengan atasan terkait masalah ini. Tujuannya adalah untuk menyamakan pandangan terkait situasi yang kita alami, supaya kita mendapatkan support dan meminimalisir risiko jika ada hal buruk yang terjadi - Atasan dari si karyawan toxic tersebut Setiap leader memiliki tanggung jawab untuk mengelola teamnya, begitupun dengan atasan dari si karyawan ini. Jika atasan tersebut masih berada dalam "jangkauan" kita untuk kita ajak diskusi, kita bisa sampaikan feedback terhadap teamnya Namun jika atasan tersebut berada di luar jangkauan kita, maka kita bisa minta tolong atasan kita untuk melakukannya. Karena sebagai leader, dia juga memiliki tanggung jawab untuk mengelola kita sebagai teamnya - termasuk melindungi kita dari hal-hal yang bisa mengganggu produktifitas di tempat kerja - Team HR atau perwakilan manajemen yang berwenang Jika memang toksisitas tersebut memberi dampak negatif ke organisasi, maka HR atau manajemen yang berwenang perlu mendapatkan informasi tersebut dan mengambil tindakan yang diperlukan, demi menjaga produktifitas dan keutuhan organisasi Tugas kita hanya sebatas itu saja: menangkap realita di lapangan dan menyampaikannya kepada yang bersangkutan atau pihak yang berwenang. Apakah akhirnya karyawan toxic tersebut berubah atau tidak, sejatinya itu di luar kuasa kita Lalu bagaimana jika para pihak yang berwenang tadi ternyata mendiamkan bahkan cenderung "mengizinkan" perilaku tersebut? Jika demikian, dapat disimpulkan bahwa mungkin memang values/culture seperti itulah yang diterapkan di situ, sehingga pada akhirnya pilihan ada di tangan kita sendiri Kiranya demikian. Bagi teman-teman yang juga ingin berbagi pengalaman silahkan bisa dituliskan di kolom komentar ya. Thank you!

  • No alternative text description for this image
Syarifah Nadirah A.

Growth Marketing Manager | Digital Marketing

3mo

What happened when you asked to have a 1/1 but that person won’t reply your text?🤣

Farrah Annisa

Account Manager I B2B Sales

3mo

How if your leader is the toxic one ? The one that influences team becoming toxic😁

Donny Hendarto

Managing Director Hens Group Indonesia

3mo

Yes sangat setuju. Tapi ketika menjalankan hal diatas saya justru yg finish duluan karena tingkat toxicnya sampe atasan. Hahahaha.

See more comments

To view or add a comment, sign in

Explore topics