Ratib AlHADDAD
Ratib AlHADDAD
Ratib AlHADDAD
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim
Alhamdulillaahi rob-bil 'aalamiin, Allahumma sholli wasallim
'alaa sayyidina muhammadin,
wa 'alaa aali sayyidina Muhammad,sub-haana rob-bika robbil
'izzati 'amma yasifuun
wa salaamun 'alal mursaliin. wal hamdu lillaahi robbil 'aalamiin
Innallooha wa malaa-ikatahu yusholluuna 'alan-nabiy
yaa ay yuhal-ladziina aamanuu,sholluu 'alaihi wasallimuu
tasliimaa.
Ash-sholaatu wassalaamu 'alaika yaa sayyidil mursaliin..
Ash-sholaatu wassalaamu 'alaika yaa khootaman nabiyyin..
Ash-sholaatu wassalaamu 'alaika yaa man arsalakalloohu
rohmatal lil 'aalamiin
Wasallim wa rodhiyalloohu ta'aala, 'an ash-haabi rosuulillaahi
ajmaiin. Aamiin3X
Alfaatihata lishoohibi haadzaa rootib, wa-ilaa hadlrotin nabiyyi
sayyidina Muhammadin
shollalloohu 'alaihi wasallam, Al-Faatihah
,
Tiada Tuhan selain Allah Maha Tunggal dan tiada sekutu bagi
Nya, bagi Nya Kerajaan, bagi Nya segala pujian. Dialah yang
menghidupkan dan mewafatkan dan Dia atas segala sesuatu
berkuasa
Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, Tiada Tuhan selain
Allah, Allah Maha Besar
Maha Suci Allah dan bagi Nya segala puji, Maha Suci Allah Yang
Maha Agung
Wahai Tuhan kami ampunilah kami dan limpahkanlah taubat
kepada kami, sungguh Engkau adalah Maha Menerima taubat
dan Maha Berkasih Sayang
.
Wahai Allah limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad
saw, wahai Allah limpahkanlah shalawat atasnya beserta
limpahan salam.
Aku berlindung dengan keagungan kalimat Allah swt Yang Maha
Abadi dari segala apa-apa ciptaannya.
Dengan nama Allah yang tiada akan membawa mudharat atau
kecelakaan jika menyebut nama Nya, jika bersama nama Nya
segala sesuatu dilangit dan bumi. Dan Dia Maha Mendengar
dan Maha Mengetahui
Kami ridha kepada Allah sebagai Tuhan kami dan Islam sebagai
agama kami dan Nabi Muhammad saw sebagai Nabi kami
Dengan nama Allah dan segala puji milik Allah, dan segala
kebaikan dan keburukan adalah dengan kehendak Allah
,
Kami beriman kepada Allah di hari kiamat dan kami bertaubat
kepada Allah swt dzahir dan batin
.
Wahai Tuhan kami maafkanlah kesalahan-kesalahan dari kami
dan hapuskanlah apa-apa yang ada dari kami dari dosa dan
kesalahan
.
Wahai Yang Maha memiliki kebesaran dan kemuliaan wafatkan
kami kedalam dienul Islam (agama Islam)
.
Wahai Yang Maha Kuat dan Wahai Yang Maha Menguasai
kekuatan jagalah kami dari kejahatan orang-orang yang dzalim
.
( X3 )
Tiada Tuhan selain Allah yang Esa, Tiada sekutu bagi-Nya,
Tuhan yang memiliki kerajaan dan bagi-Nya segala pujian.
Yang menghidupkan dan mematikan. Dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu. (3 kali)
Dalam kitab al-Adzkar karya Imam Nawawi disebutkan bahwa
Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa mengucapkan la
ilaha illallah wahdahu la syarikalah lahul mulku walahul hamdu
yuhyi wa yumitu wahuwa ala kulli syain qadir, maka
baginya pahala memerdekakan budak dari anak keturunan
Ismail, tertulis baginya sepuluh kebaikan, terhapus baginya
sepuluh kesalahan, terangkat baginya sepuluh derajat, dan ia
akan terjaga dari godaan setan hingga sore hari, apabila
ia mengucapkannya pada sore hari, maka ia akan terjaga
hingga pagi hari.
( X3 )
Ya Allah, ampunilah kami dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. (3 kali)
Diriwayatkan oleh at-Turmudzi dan Abu Daud dari Ibnu Umar ra
bahwa Rasulullah saw membaca dan mengulang-ulang
dzikir tersebut sebanyak seratus kali sebelum berdiri dari setiap
majelisnya.
Allah swt berfirman :
Dan barangsiapa berbuat kejahatan atau menganiaya dirinya
sendiri, kemudian ia memohon ampun kepada Allah,
niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah
ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Ia Maha Penerima
Taubat.
Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa banyak beristighfar,
niscaya Allah akan membebaskannya dari segala
kesusahan, memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan dan
memberinya rezeki dengan tanpa disangka-sangka.
Walaupun sudah pasti Rasulullah saw adalah manusia suci yang
segala dosa-dosanya diampuni Allah swt, akan tetapi
setiap harinya Beliau senantiasa beristighfar memohon ampun
kepada Allah, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits
bahwa Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya aku
beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari sebanyak
tujuh puluh kali.
Disebutkan dalam kitab Ihya` Ulumuddin karya Imam alGhazali bahwa Rasulullah saw bersabda, Tidak meletakkan
seorang hamba kepalanya bersujud kepada Allah dan
mengucapkan Tuhanku ampunilah aku sebanyak tiga kali
kecuali ketika ia mengangkat kepalanya Allah swt telah
mengampuninya.
Dalam kitab Syarah al-Hikam diceritakan bahwa ada seorang
lelaki dari Bani Israil yang gemar melakukan perbuatan
dosa. Suatu hari ketika ia sedang berjalan, ia teringat akan
dosa-dosa yang dahulu pernah ia lakukan. Kemudian ia
berkata, Ya Allah ampunilah aku, dan ia mati dalam keadaan
Disebutkan dalam kitab Ihya` Ulumuddin, al-Qirthas dan alMughnim bahwa Nabi saw bersabda, Wahai Aba Kaahil,
sesungguhnya barangsiapa bershalawat kepadaku sebanyak
tiga kali setiap harinya karena rasa cinta dan rindu
kepadaku, maka berhak bagi Allah untuk mengampuni dosadosanya pada malam itu dan hari itu.
Sebuah riwayat mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda,
Sesungguhnya Allah swt menugaskan Malaikat yang dapat
mendengar suara seluruh makhluk berjaga di kuburku. Tidak
seorang pun yang bershalawat kepadaku hingga hari kiamat
kecuali akan disampaikan kepadaku namanya dan nama
ayahnya, fulan bin fulan telah bershalawat kepadamu.
Diriwayatkan pula bahwa Nabi saw bersabda, Barangsiapa
bershalawat kepadaku sekali maka akan dikabulkan
untuknya seratus hajat.
Riwayat lain menyebutkan, Bershalawat kepadaku dapat
mencegah kefakiran (kemiskinan).
Riwayat lain mengatakan, Setiap sesuatu ada pensucinya, dan
pensuci hati orang-orang yang beriman dari kotorankotoran
dosa adalah shalawat kepada Nabi saw.
Abdullah bin Umar berkata, Barangsiapa bershalawat kepada
Nabi saw sekali, maka Allah dan para Malaikat-Nya
akan bershalawat kepadanya sebanyak tujuh puluh kali.
Disebutkan dalam kitab al-Mustathraf bahwa Nabi saw
bersabda, Suatu hari datang kepadaku Jibril as dan berkata,
Wahai Muhammad, aku datang memberi kabar gembira yang
belum pernah diberikan kepada para Nabi sebelummu.
Allah swt berkata kepadamu, barangsiapa dari umatmu
bershalawat kepadamu sebanyak tiga kali maka Allah
mengampuninya. Jika ia mengucapkannya sewaktu berdiri
maka Allah mengampuninya sebelum duduk. Dan jika ia
mengucapkannya sewaktu duduk maka Allah mengampuninya
sebelum berdiri. Setelah mendengar berita gembira ini
Beliau saw langsung bersujud syukur kepada Allah.
Oleh karena itu shahibu ratib menjadikan shalawat dan salam
kepada Nabi saw dalam ratibnya sebanyak tiga kali tidak
lain adalah agar pembacanya mendapatkan keutamaan yang
terdapat dalam hadits ini dan hadits sebelumnya yang
diriwayatkan dari Aba Kaahil.
Disebutkan dalam kitab Syarful Musthafa dari Muqaatil bin
malam al-Gharra dan hari al-Azhar, yaitu malam jumat dan hari
jumat. Sebagian perawi menambahkan dari Umar bin
Khaththab, sesungguhnya shalawat kalian sampai kepadaku
dan aku mendoakan kalian serta memintakan ampun
kepada Allah untuk kalian.
Abi Hurairah berkata, Barangsiapa takut lupa hendaknya ia
memperbanyak shalawat kepada Nabi saw.
Ali bin Abi Thalib kwh berkata, Jika aku tidak takut lupa akan
dzikir kepada Allah swt maka aku tidak akan
mendekatkan diri kepada Allah kecuali dengan shalawat kepada
Nabi saw.
Ats-Tsa`labi berkata, Sesungguhnya Allah memiliki makhluk di
belakan gunung Qaaf, tidak ada yang mengetahui
jumlah mereka kecuali Allah, dan mereka tidak memiliki amal
ibadah kecuali bershalawat kepada Nabi saw.
Dzikir keenam
( X3 )
Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari
segala kejahatan apa-apa yang diciptakan-Nya. (3 kali)
Dalam kitab al-Adzkar karya Imam Nawawi disebutkan bahwa
suatu ketika datang seorang lelaki kepada Rasulullah
saw seraya berkata, Wahai Rasulullah, tadi malam aku
tersengat kalajengking. Kemudian Rasulullah saw berkata
kepada lelaki tersebut, Jika engkau di waktu petang
mengucapkan audzu bikalimatillahit taammati min syarri ma
khalaq maka tidak akan ada yang membahayakanmu.
Dalam kitabnya Ibnu Sunni mengatakan, Barangsiapa
mengucapkannya sebanyak tiga kali maka tidak akan ada
sesuatu yang membahayakannya.
At-Turmudzi meriwayatkan, Barangsiapa mengucapkannya
sebanyak tiga kali maka ia tidak akan terserang penyakit
panas pada malam itu.
Dalam hadits disebutkan bahwa Nabi saw bersabda,
Barangsiapa mengucapkannya di waktu petang maka tidak
akan
ada sesuatu yang akan membahayakannya hingga pagi hari,
dan barangsiapa yang mengucapkannya di waktu pagi
( X3 )
Dengan nama Allah, yang dengan nama-Nya itu tidak ada
sesuatu pun yang dapat mendatangkan bahaya di bumi dan
di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (3
kali)
Disebutkan dalam kitab al-Adzkar bahwa terdapat dalam
kitab Sunnah at-Turmudzi sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Utsman ra bahwa Rasulullah saw bersabda, Apabila
seorang hamba mengucapkan di pagi hari setiap hari dan di
petang hari setiap malam bismillahil ladzi la yadhurru maasmihi
syaiun fil ardhi wala fis samai wahuwa samiul alim
maka tidak akan ada sesuatu apa pun yang akan
membahayakannya.
Disebutkan dalam kitab Tashilul Manafi karya al-Azraq dan
diriwayatkan pula dalam kitab-kitab pengobatan dari Anas bin
Malik bahwa suatu ketika datang salah seoran Arab kepada
Rasulullah saw seraya berkata, Wahai Rasulullah, aku
merasakan sakit pada lambungku sehingga sulit untuk makan
yang
muslim dan tidak menyukai serta menentang terhadap siapa
saja yang memusuhi agamanya.
Barangsiapa rela Muhammad sebagai Nabinya hendaknya ia
selalu mengikuti ajaran dan syariat Beliau, berpegang teguh
pada
sunah-sunahnya, menghormati hak-haknya, memperbanyak
shalawat kepadanya, mencintai keluarganya, memiliki rasa
kasih
sayang dan senang menasehati terhadap umatnya.
Dzikir kesembilan
( X3 )
Dengan nama Allah, segala puji bagi-Nya, segala kebaikan dan
keburukan (hanya akan terjadi) dengan kehendak Allah. (3
kali)
Kalimat basmalah dan hamdalah tidak diragukan lagi
keutamaannya. Imam Ramli dalam kitabnya an-Nihayah
menyebutkan bahwa Allah menurunkan sebanyak seratus
empat kitab kepada tujuh orang Nabi-Nya, dan seluruh kitab
tersebut terkumpul dalam empat kitab, yaitu al-Quran, Taurat,
Injil dan Zabur. Dari keempat kitab tersebut terkumpul dalam
satu kitab yaitu al-Quran. Dan semua surat yang ada dalam alQur`an terkumpul dalam satu surat yaitu al-Fatihah, dan
seluruh ayat yang terdapat dalam al-Fatihah terkumpul dalam
bismillahir rahmanir rahim. Ada riwayat lain yang menyebutkan
bahwa semua yang terdapat dalam kalimat basmalah
terkumpul dalam huruf ba dan semua yang terdapat dalam
huruf ba
terkumpul dalam titiknya.
Diriwayatkan bahwa Sayyidina Ali kwh berkata, Jika mau aku
akan membebani delapan puluh unta untuk memuat
makna dari huruf ba dalam kalimat basmalah.
Dalam kitab asy-Syarji disebutkan bahwa barangsiapa
menulis nama Allah pada sebuah kendi (tempat air), dan
kemudian menyiramkan air yang ada di dalamnya ke wajahnya,
niscaya setan yang mengganggunya akan terbakar.
Sebagian kaum arifin berkata, Dengan kalimat basmalah
Oleh karena itu shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi alHaddad mengulangnya dalam dzikir ratib susunannya
sebanyak tiga kali.
Dalam kitab Ithafus Sail disebutkan bahwa Nabi saw
bersabda, Sesungguhnya Allah ridha kepada seorang hamba
yang apabila
memakan makanan kemudian ia bersyukur kepada Allah dan
meminum minuman kemudian ia bersyukur kepada Allah.
Diriwayatkan oleh Nu`man bin Bisyr bahwa Nabi saw bersabda,
Barangsiapa yang tidak bersyukur atas pemberian
Allah yang sedikit maka ia pun tidak akan bersyukur dengan
pemberian Allah yang banyak. Dan barangsiapa tidak
mengenal syukur kepada manusia maka ia tidak akan
bersyukur kepada Allah.
Dzikir kesepuluh
,( X3 )
Kami beriman kepada Allah dan hari akhir, dan kami bertaubat
kepada Allah lahir dan batin. (3 kali)
Dzikir ini merupakan petikan dari firman Allah dan merupakan
pengamalan dari perintah Allah dalam firman yang berbunyi :
..katakanlah (hai orang-orang yang beriman), kami beriman
kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami..
Diriwayatkan oleh al-Baghawi dengan sanadnya dari Sufyan bin
Abdullah ats-Tsaqafi bahwa ia berkata kepada Rasulullah
saw, Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu kalimat
dalam Islam agar aku tidak bertanya kepada orang lain
sepeninggalmu. Kemudian Rasulullah saw berkata,
Ucapkanlah Aku beriman kepada Allah kemudian
beristiqamahlah.
(HR. Muslim)
Menurut riwayat at-Turmudzi Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi
bertanya kepada Rasulullah saw, Wahai Rasulullah, hal
apakah yang paling engkau khawatirkan dari diriku? kemudian
Rasulullah saw menunjuk lisannya seraya berkata,
Inilah yang paling aku khawatirkan.
Imam Nawawi berkata bahwa para ulama mengatakan hadits
ini merupakan kalimat yang sedikit akantetapi memiliki
makna yang teramat luas. Dan hal ini sesuai dengan firman
Allah swt :
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami
adalah Allah kemudian mereka beristiqamah, maka tidak
ada kekhawatiran atas mereka dan mereka tidak pula merasa
sedih.
Disebutkan dalam kitab Ibnu Sunni dari Aisyah ra bahwa Nabi
saw bersabda, Barangsiapa merasakan adanya waswas
dalam dirinya, hendaknya ia mengucapkan amantu billahi
warasulihi (aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya)
sebanyak tiga kali, sesungguhnya kalimat tersebut
menghilangkan was-was dari dirinya.
Berhati-hatilah, jangan sampai engkau mengucapkan amanna
billahi walyaumil akhir (kami beriman kepada Allah dan
hari akhir) dengan lisanmu sedangkan hatimu lalai dari hakikat
makna yang kau ucapkan. Allah swt berfirman :
Ada sebagian orang yang mengatakan Kami beriman kepada
Allah dan hari akhir, akantetapi pada hakikatnya
mereka bukanlah orang-orang yang beriman.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw
bersabda, Sesungguhnya Allah swt sangatlah senang dengan
taubatnya seorang hamba yang beriman.
Shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata,
Dzikir tersebut dan masih banyak lagi dari firman-firman
Allah swt yang menggandengkan kalimat iman dengan taubat
secara berpasangan, dan menyerukannya kepada
orang-orang yang beriman untuk bertaubat. Sebagaimana
dalam firman-Nya :
Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kalian kepada
Allah dengan sebaik-baik taubat..
Rasulullah saw bersabda, Orang-orang yang bertaubat adalah
kekasih Allah, dan orang-orang yang bertaubat dari
dosa adalah seperti orang yang tidak memiliki dosa. Abi
Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda,
Barangsiapa bertaubat sebelum matahari terbit dari arah
barat, niscaya Allah akan menerima taubatnya.
Dzikir kesebelas
.( X3 )
segalanya.
Dalam kitab Ghayatul Qasd Wal Murad disebutkan bahwa alHabib Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata,
Barangsiapa telah sembuh dari penyakit maksiat, penyakit
melanggar perintah Allah dan mendapat petunjuk agar
bersungguh-sungguh dalam bertaat kepada Allah semata-mata
karena-Nya, sesungguhnya ia telah mendapatkan
keselamatan dari Allah. Semoga Allah swt menjadikan kita
sebagai orang yang mendapatkan keselamatan dan
memuliakan kita sehingga kelak kita dapat berjumpa denganNya dalam keadaan ridha.
Beliau juga berkata, Keselamatan zhahir adalah selamatnya
diri dari perbuatan dosa serta berbagai macam penyakit,
dan keselamatan batin adalah selamatnya hati dari keraguraguan dan khayalan serta dari sifat memiliki niat buruk
terhadap saudaranya sesama muslim. Barangsiapa mendapat
kemuliaan dengan mendapatkan dua keselamatan
tersebut, maka ia akan selalu menghadapkan dirinya kepada
Allah dan taat kepada-Nya.
Maka dengan mengetahui makna keselamatan engkau akan
mengetahui makna doa ini dan kebesaran manfaat serta
berkahnya. Walhamdulillahi rabbil alamin.
Dzikir kedua belas
.( X7 )
Wahai yang memiliki Kebesaran dan Kemuliaan, matikanlah
kami dalam keadaan (beragama) Islam. (7 kali)
Kalimat ya dzal jalali wal ikram adalah petikan dari firman Allah
swt yang bunyinya :
Maha Agung nama Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan
karunia.
Dan juga merupakan pengamalan dari hadits Nabi saw,
Sering-seringlah dalam mengucapkan doa ya dzal jalali wal
ikram.
Diriwayatkan oleh at-Turmudzi, al-Qazwaini, Ibnu Hibban dan
Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak bahwa Nabi saw
mendengar salah seorang lelaki mengucapkan kalimat ya dzal
jalali wal ikram, kemudian Beliau saw berkata kepada
,( X4 )
Aku mohon ampun kepada Allah, Tuhan Pencipta manusia, aku
mohon ampun kepada Allah dari segala kesalahan. (4 kali)
Dzikir ini merupakan permohonan ampun yang disunahkan dan
sangat dianjurkan, sebagaimana telah disebutkan
banyak sekali dalam al-Quran dan hadits mengenai keutamaan
istighfar.
Allah swt berfirman :
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan
keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi
yang dapat mengampuni dosa-dosa selain daripada Allah..
Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya
dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah,
niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
..dan Allah sekali-kali tidak akan menyiksa mereka, sedang
kamu berada diantara mereka.
Rasulullah saw bersabda, Beruntunglah bagi mereka yang
terdapat dalam buku catatan amalnya terdapat banyak
istighfar.
Rasulullah saw bersabda, Maukah kalian kuberitahukan
penyakit kalian dan penawarnya? Ketahuilah bahwa penyakit
kalian adalah dosa-dosa dan penawarnya adalah istighfar.
Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa memperbanyak
istighfar maka Allah akan menghilangkan segala
kesusahannya, memberi jalan keluar dari berbagai kesulitan
dan menambah rezeki dengan tanpa disangka-sangka.
Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman, Wahai para hambaKu, kalian semuanya berdosa kecuali yang telah Kumaafkan,
mohonlah ampun kepada-Ku, niscaya kalian Ku-ampuni.
Barangsiapa mengetahui bahwa Allah memiliki
kemampuan untuk mengampuni dirinya maka pasti akan Kuampuni seluruh dosanya dan Aku tidak peduli.
Allah swt berfirman :
Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan
bertaubat kepada-Nya, niscaya Ia akan memberikan
kenikmatan yang baik kepadamu sampai pada waktu yang
telah ditentukan..
Abu Bakar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin al-Faqih
Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi bin Muhammad
Shahibu Marbath bin Ali Khali` Qasam bin Alwi bin Muhammad
bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa bin
Muhammad bin Ali al-Uraidhi bin Ja`far ash-Shadiq bin
Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin al-Husain bin Ali
bin Abi Thalib, suami Fathimah az-Zahra binti Rasulillah saw.
Nama penyusun Ratib al-Haddad ini sudah akrab di telinga
masyarakat Islam Indonesia, Malaysia, India, Pakistan dan
negara-negara Islam di Timur Tengah. Beliau dikenal karena
karya tulis serta wirid-wirid dan dzikir-dzikir yang
disusunnya sekitar empat abad yang lalu, sudah diamalkan
oleh masyarakat Islam secara luas.
Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad dilahirkan pada tanggal 5
Shafar 1044 H, di pinggiran kota Tarim yang bernama Subair.
Dalam kitab Tastbitul Fuad disebutkan bahwa ketika beliau
dilahirkan, salah seorang wanita tetangganya membungkus
beliau dengan pakaian ayahnya. Di malam itu, habib Abdullah
tidak berhenti menangis dan menjerit-jerit hingga pagi hari.
Ibunya kemudian memerintahkan kepada salah seorang wanita
yang berada di rumahnya untuk memeriksa Habib
Abdullah. Wanita tersebut kemudian membuka pakaian yang
membungkus Habib Abdullah. Ternyata, di dalam pakaian
yang membungkus Habib Abdullah terdapat seekor
kalajengking besar yang telah menyengat badan Habib
Abdullah .
Ayahnya, Habib Alwi bin Muhammad adalah seorang yang
shalih dari keturunan orang-orang yang shalih. Dimasa
mudanya, beliau sempat berkunjung ke kediaman Habib Ahmad
bin Muhammad al-Habsyi Shahibusy Syi`ib untuk
meminta doa. Habib Ahmad berkata kepadanya, ..anakanakmu adalah anak-anakku juga, mereka diberkahi Allah.
Saat itu Habib Alwi tidak mengerti akan maksud ucapan Habib
Ahmad. Namun, setelah menikahi Salma, cucu dari
Habib Ahmad, beliau baru sadar bahwa doa Habib Ahmad
adalah sebuah isyarat perkawinannya.
Sebagaimana Habib Alwi, Salma juga merupakan seorang
wanita yang shalihah dari keturunan orang-orang yang shalih
pula. Dari istrinya inilah Habib Alwi mendapat putra-putri yang
baik dan shalih pula, diantaranya adalah Habib Abdullah.
Allah sangat tidak suka dengan hati yang selalu lalai, mudahmudahan Allah Swt mengampunin semua dosa-dosa kita
dan memelihara kita dan keluarga kita dari sifat-sifat yang
tercela yang tidak akan mendapatka rido Allah dan rasulnya.
Membenarkan Hati
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dimulikan Alla Swt, Didalam
tubuh manusia ada hati, yang hati ini harus kita jaga
dari sifat-sifat yang tidak baik, apa lagi dari penyakit hati yang
bisa menimbulkan murka Allah Swt.apa bila kita ingin
mendapatkan rido Allah, maka kita sebagai hamba harus
menjaga hati kita.
Nabi Muhammad Saw mengatakan dalam hadist yang mulia
diatas , Sesungguh nya Allah Swt tidak melihat dari bentuk
tubuh kamu dan perbuatan kamu akan tetapi Allah Swt melihat
Hatimu dan niatmu, dengan arti wahai hamba Allah,
benarkanlah perkataanmu dengan perbuatanmu, dan betulkan
perbuatanmu dengan niatmu secara ikhlas dengan
pembersihan hati. Saudaraku seagama pembersihan hati
sangat penting sekali karena hati merupakan pusat dalam diri
manusia, apabila rusak hati kita maka rusak fikiran kita.
Dari hadist diatas jelas Nabi Muhammad Saw menjelaskan
kepada kita , sesungguh nya dibadan kita ada gumpalan
daging, apa bila gumpalan ini benar, sehat maka badan kita
semuanya akan sehat dan apa bila gumpalan ini tidak
sehat maka seluruh tubuh kita akan hancur dan rusak,
gumpalan ini adalah Hati. Maka wajib bagi kita untuk
benarbenar
memperhatikan hati kita dan harus berusaha menjadikan nya
hati yang sehat zhohir dan batin, agar kita bisa
selalu mendapatkan keimanan yang kuat dan hidayah dari Allh
Swt.
Nabi kita yang mulia Berdoa kepada Allah :
Ini doa yang diajarkan oleh baginda Nabi besar Sayiduna
Muhammad Saw, Wahai zhat yang mampu membolak-balik
kan hati, tetapkan lah hati ku selalu dalam agamu.
Sebagaimana dalam firman Allah Swt yang Allah yang mulia :
Dan janganlah engkau hinakan aku pada hari mereka
dibangkitkan (yaitu) dihari harta dan anak-anak laki-laki tidak
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM - ALHAMDULILLAAHIROBBIL
AALAMIIN - HAMDAY
YUWAAFII NIAAMAHU WA YUKAAFII MAZIIDAH - YAA ROBBANAA
LAKAL HAMDU, KAMAA
YAMBAGHII LIJALAALI WAJHIKA, WALI ADHIIMI SHULTOONIK.
SUBHAANAKA LAA
NUHSHII TSANAA AN ALAIKA ANTA KAMAA ATSNAITA ALAA
NAFSIK, FALAKAL HAMDU
HATTAA TARDHOO, WALAKAL HAMDU IDZAA RODHIITa,
WALAKAL HAMDU BADAR
RIDHOO - ALLOOHUMMA SHOLLI WA SALLIM ALAA SAYYIDINA
MUHAMMADIN FIL
AWWALIIN, WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINA
MUHAMMADIN FIL AAKHIRIIN,
WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN FII KULLI
WAKTIW WAHIIN.
WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN FIL
MALA-IL ALAA ILAA
YAUMIDDIIN, WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMADIN HATTA TARITSAL
ARDHO WAMAN ALAIHAA, WA ANTA KHOIRUL WAARITSIIN.
ALLOOHUMMA INNAA
NASTAHFIDHUKA WANAS TAUDIUKA ADYAANANAA WA
ABDAANANAA WA ANGFUSANAA
WA AMWAALANAA WA AHLANAA, WAKULLA SYAI-IN
ATHOITANA. ALLOOHUMMAH
FADHNAA WA IYYAAHUM FII KANAAFIKa WA AMAANIKa,
WAIYAADIKa, WAJAWAARIKa,
MIN KULLI SYAITHOONI MARIID, WAJABBAARIN ANIID, WADZII
AININ, WADZII BAGHYIN
WAMING SYARRI KULLI DZII SYARRIN, INNAKA ALAA KULLI SYAI
ING QODIIR.
ALLOOHUMMAA HUTH NA BIT TAQWA WAL ISTIQOOMAH, WA
AIDZ NAA MIM
MUUJIBAATIN NADAAMAH FIL HAALI WAL MAALI INNAKA
SAMIIUD DUAA,
WASHOLLILLAAHUMMAA BIJAMAALIKA WAJALAALIKA ALAA
SAYYIDINAA MUHAMMADIN
WAALAA AALIHII WASHOHBIHII AJMAIIN, (WARZUQNA