Ratib AlHADDAD

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 55

Doa sebelum membaca Ratib Al-Haddad

Bismillaahir-rohmaanir-rohiim
Alhamdulillaahi rob-bil 'aalamiin, Allahumma sholli wasallim
'alaa sayyidina muhammadin,
wa 'alaa aali sayyidina Muhammad,sub-haana rob-bika robbil
'izzati 'amma yasifuun
wa salaamun 'alal mursaliin. wal hamdu lillaahi robbil 'aalamiin
Innallooha wa malaa-ikatahu yusholluuna 'alan-nabiy
yaa ay yuhal-ladziina aamanuu,sholluu 'alaihi wasallimuu
tasliimaa.
Ash-sholaatu wassalaamu 'alaika yaa sayyidil mursaliin..
Ash-sholaatu wassalaamu 'alaika yaa khootaman nabiyyin..
Ash-sholaatu wassalaamu 'alaika yaa man arsalakalloohu
rohmatal lil 'aalamiin
Wasallim wa rodhiyalloohu ta'aala, 'an ash-haabi rosuulillaahi
ajmaiin. Aamiin3X
Alfaatihata lishoohibi haadzaa rootib, wa-ilaa hadlrotin nabiyyi
sayyidina Muhammadin
shollalloohu 'alaihi wasallam, Al-Faatihah


,
Tiada Tuhan selain Allah Maha Tunggal dan tiada sekutu bagi
Nya, bagi Nya Kerajaan, bagi Nya segala pujian. Dialah yang
menghidupkan dan mewafatkan dan Dia atas segala sesuatu
berkuasa


Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, Tiada Tuhan selain
Allah, Allah Maha Besar

Maha Suci Allah dan bagi Nya segala puji, Maha Suci Allah Yang
Maha Agung

Wahai Tuhan kami ampunilah kami dan limpahkanlah taubat
kepada kami, sungguh Engkau adalah Maha Menerima taubat
dan Maha Berkasih Sayang

.

Wahai Allah limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad
saw, wahai Allah limpahkanlah shalawat atasnya beserta
limpahan salam.

Aku berlindung dengan keagungan kalimat Allah swt Yang Maha
Abadi dari segala apa-apa ciptaannya.






Dengan nama Allah yang tiada akan membawa mudharat atau
kecelakaan jika menyebut nama Nya, jika bersama nama Nya
segala sesuatu dilangit dan bumi. Dan Dia Maha Mendengar
dan Maha Mengetahui



Kami ridha kepada Allah sebagai Tuhan kami dan Islam sebagai
agama kami dan Nabi Muhammad saw sebagai Nabi kami

Dengan nama Allah dan segala puji milik Allah, dan segala
kebaikan dan keburukan adalah dengan kehendak Allah
,
Kami beriman kepada Allah di hari kiamat dan kami bertaubat
kepada Allah swt dzahir dan batin
.
Wahai Tuhan kami maafkanlah kesalahan-kesalahan dari kami
dan hapuskanlah apa-apa yang ada dari kami dari dosa dan
kesalahan

.

Wahai Yang Maha memiliki kebesaran dan kemuliaan wafatkan
kami kedalam dienul Islam (agama Islam)
.
Wahai Yang Maha Kuat dan Wahai Yang Maha Menguasai
kekuatan jagalah kami dari kejahatan orang-orang yang dzalim


.

Semoga Allah swt memperbaiki keadaan orang-orang muslimin


dan Allah swt meninggalkan kejahatan-kejahatan orang-orang
yang mengganggu muslimin


Wahai Yang Maha Tinggi, Wahai Yang Maha Agung
Kebesarannya, Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha
Menentukan, Wahai Yang Maha Mendengar, Wahai Yang Maha
Melihat, Wahai Yang Maha Berlemah-lembut, Wahai Yang Maha
Mengetahui segala keadaan

Wahai Yang Maha Menyingkirkan dan menyelesaikan segala
kesulitan dan kegundahan, Wahai Yang Maha Menghapuskan
segala keluhan hati, Wahai Yang Mengampuni dan mengasihani
hamba-hamba Nya
,
Aku mohon pengamunan dari Allah swt Tuhan seluruh manusia
dan Aku memohon pengapunan dari Allah swt dari segala dosadosa


.



Dan segala kemuliaan dan segala keluhuran dan segala hal
yang terpuji dan keagungan atas Allah swt atas Baitin Nabi saw
yang suci dan sahabat-sahabatnya yang dilimpahi hidayah dan
para pengikutnya dari Tabiin yang mengikuti Nabi, Ahlul Bait
dan sahabatnya dengan bimbingan-bimbingan mulia samapi
hari kebangkitan.
Kemudian Membaca :
Surah Al Ikhlas, Surah Al Falaq, Surah Annas
Keutamaan Surat al-Fatihah
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, Penguasa hari pembalasan,
Hanya kepada-Mu kami mengabdi dan hanya kepada-Mu
kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami jalan yang
lurus. Jalan mereka yang telah Engkau beri kenikmataan.
Bukan jalan mereka yang Engkau murkai. Dan bukan pula jalan

mereka yang sesat.


Shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad mengawali
susunan dzikir ratibnya yang mulia ini dengan surat alFatihah, surat pilihan dari surat-surat yang ada dalam al-Quran
yang memiliki keagungan, rahasia dan keutamaan yang
tidak dapat dibandingkan dengan surat-surat yang ada dalam
al-Quran, bahkan dengan keseluruhan ayat-ayat Allah
yang pernah diturunkan kepada segenap Nabi-nabi-Nya.
Diriwayatkan bahwa seorang kaisar melayangkan surat kepada
amirul mu`minin Umar bin Khaththab ra, dalam
suratnya ia bertanya, Kami dapati dalam Injil bahwa
barangsiapa membaca surat yang di dalamnya tidak terdapat
tujuh huruf, yaitu : tsa, kha, zha, fa, zay, jim dan syin, maka
Allah mengharamkan jasadnya dari siksa api neraka, dan
kami telah cari dalam kitab Zabur dan Taurat akan tetapi kami
tidak menemukannya. Apakah surat tersebut terdapat
dalam kitab kalian? kemudian Sayyidina Umar bin Khaththab
mengumpulkan para sahabat dan memberitahukan hal
ini. Maka berkata kepada beliau Sayyidina Ubay bin Ka`ab ra,
Surat itu adalah al-Fatihah. Kemudian dijawablah surat
sang kaisar dan akhirnya dia pun memeluk Islam.
Al-Imam Abu Su`ud bin Muhammad al-Imadiy dalam tafsirnya
menyebutkan sebuah riwayat tentang surat al-Fatihah
yang agung, dari Hudzaifah al-Yamani, telah bersabda
Rasulullah saw, ..bahwasanya Allah menimpakan adzab yang
sangat pedih kepada suatu kaum, maka salah seorang anak
dari anak-anak pada kaum itu membaca al-Fatihah dan
Allah swt mendengarnya, maka Dia mengangkat adzab dari
kaum tersebut selama empat puluh tahun berkat bacaan
mulia tersebut.
Keutamaan Ayat Kursi
Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Dzat
yang Maha Kekal dan senantiasa mengurus (makhlukNya), Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa
yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi
syafaat di sisi Allah tanpa seizin-Nya. Allah mengetahui apa-apa
yang di hadapan mereka dan di belakang mereka,
sedangkan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah

(Kekuasaan Allah) meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak


merasa berat memelihara keduanya, Dan Allah Maha Tinggi
lagi Maha Besar.
Diriwayatkan oleh al-Bayhaqi bahwa barangsiapa membaca
ayat kursi disaat akan berbaring tidur, maka Allah
memberikan keamanan pada dirinya, tetangganya dan rumahrumah disekitarnya.
Diriwayatkan pula bahwa tidak dibacakan ayat kursi di suatu
rumah kecuali setan akan pergi dari rumah tersebut selama
tiga puluh
hari dan tidak akan masuk ke dalam rumah tersebut pengaruh
ahli sihir laki-laki maupun perempuan selama empat puluh hari.
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa
yang membaca ayat kursi setiap selesai dari shalatnya
maka tidak ada lagi jarak antara dia dengan surga kecuali
maut, dan barangsiapa yang membacanya ketika akan tidur
maka dia akan berada di dalam lindungan Allah dan setan tidak
akan mendekatinya hingga pagi hari.
Keutamaan Ayat Amanah Rasul saw
Rasul saw telah beriman pada al-Quran yang diturunkan dari
Tuhannya. Demikian pula orang-orang yang beriman,
semuanya
beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya,
dan Rasul-rasul-Nya, (mereka mengatakan), Kami tidak
membeda-bedakan diantara para Rasul-Nya, dan mereka
berkata, Kami dengar dan kami taat, (mereka berdoa),
Ampunilah kami wahai Tuhan kami dan kepadamulah tempat
kembali. Allah tidak membebani seseorang melainkan yang
sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapatkan pahala (dari
kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapatkan siksa
(dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), Wahai
Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa
atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami, jangan Engkau
bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan
kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak
sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah

kami atas orang-orang kafir.


Diriwayatkan dari Sayyidina Abi Mas`ud al-Anshari dari Ibnu
Abbas ra, ia berkata, telah bersabda Rasulullah saw, Dua
ayat terakhir dari surat al-Baqarah, barangsiapa membaca
keduanya di malam hari maka (cukuplah) baginya kedua
ayat tersebut melindunginya (dari segala keburukan). (HR.
Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra, ketika Jibril sedang
bersama Rasulullah saw, ia mendengar pintu yang
berbunyi di atas kepalanya, kemudian ia mengangkat
kepalanya lalu berkata, Ini adalah suara sebuah pintu di surga
yang tidak pernah dibuka. kemudian satu Malaikat turun dan
Jibril kembali berkata, Ia adalah Malaikat yang tidak
pernah turun ke bumi. Kemudian Malaikat tersebut memberi
salam seraya berkata, Bersyukurlah atas dua cahaya
yang diberikan kepadamu yang belum pernah diberikan kepada
para Rasul sebelummu, yaitu surat al-Fatihah dan dua
ayat terakhir dari surat al-Baqarah, engkau akan mendapat
manfaat yang sangat besar setiap kali engkau
membacanya.
Dzikir pertama
,

( X3 )
Tiada Tuhan selain Allah yang Esa, Tiada sekutu bagi-Nya,
Tuhan yang memiliki kerajaan dan bagi-Nya segala pujian.
Yang menghidupkan dan mematikan. Dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu. (3 kali)
Dalam kitab al-Adzkar karya Imam Nawawi disebutkan bahwa
Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa mengucapkan la
ilaha illallah wahdahu la syarikalah lahul mulku walahul hamdu
yuhyi wa yumitu wahuwa ala kulli syain qadir, maka
baginya pahala memerdekakan budak dari anak keturunan
Ismail, tertulis baginya sepuluh kebaikan, terhapus baginya
sepuluh kesalahan, terangkat baginya sepuluh derajat, dan ia
akan terjaga dari godaan setan hingga sore hari, apabila
ia mengucapkannya pada sore hari, maka ia akan terjaga
hingga pagi hari.

Diriwayatkan dalam hadits bahwa barangsiapa memerdekakan


budak dari anak keturunan Ismail, maka ia bagaikan
memerdekakan dua belas budak selain dari anak keturunan
Ismail.
Ketahuilah barangsiapa mengucapkannya sebanyak tiga kali
sebagaimana telah ditartibkan dalam ratib ini, maka
baginya pahala memerdekakan tiga budak dari anak keturunan
Ismail, yang berarti tiga puluh enam budak selain dari
anak keturunan Ismail. Dan tertulis baginya tiga puluh
kebaikan, terhapus baginya tiga puluh kesalahan dan terangkat
baginya tiga puluh derajat.
Diriwayatkan pula bahwa Allah swt memerhatikan orang yang
mengucapkan dzikir tersebut. Dan sesungguhnya dzikir
tersebut adalah sebaik-baik kalimat yang pernah diucapkan
Nabi saw dan para Nabi sebelumnya.
Ketahuilah bahwa dzikir pertama dalam ratib ini adalah dzikir
yang paling mulia diantara dzikir-dzikir yang ada pada
ratib ini, dan kami tidak memperpanjang penjelasannya.
Cukuplah kiranya keutamaan dzikir ini adalah sebaik-baik
kalimat yang pernah diucapkan oleh Nabi saw dan para Nabi
sebelumnya, dan Allah swt memerhatikan orang yang
mengucapkannya. Barangsiapa diperhatikan Allah, niscaya ia
akan selamat dari siksa-Nya.
Dzikir kedua
( X3 )
Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain
Allah dan Allah Maha Besar. (3 kali)
Adapun dzikir kedua dalam ratib ini adalah termasuk dari alBaqiyatush shalihat (amalan-amalan yang kekal lagi
shalih), sebagaimana diriwayatkan dalam hadits shahih, betapa
agung, sempurna dan mulianya pujian Allah terhadap
dzikir yang disebut sebagai al-Baqiyatush shalihat. Allah swt
berfirman :
Dan amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik
pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan.
Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya mengucapkan

subhanallah walhamdu lillah wala ilaha illallah wallahu akbar


lebih aku cintai daripada terbitnya matahari.
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda, Jika kalian
melewati taman-taman surga maka nikmatilah! Salah seorang
sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apakah taman-taman
surga itu? Rasulullah saw menjawab, Subhanallah
walhamdu lillah wala ilaha illallah wallahu akbar.
Diriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw melewati
sebuah pepohonan yang gersang daunnya. Kemudian
Beliau saw memukul pohon tersebut dengan tongkatnya
sehingga daunnya jatuh berguguran. Kemudian Beliau saw
berkata, Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tiada Tuhan
selain Allah dan Allah Maha Besar. Bergugurlah dosa
seorang hamba seperti bergugurnya daun-daun ini dari
pohonnya.
Shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata
dalam salah satu nasehatnya bahwa dari berbagai dzikir
yang ada diantaranya yang paling utama dan paling banyak
kumpulan dzikirnya adalah dzikir tersebut di atas.
Rasulullah saw bersabda, Aku berjumpa dengan Ibrahim as
pada malam aku di isra`kan. Ia berkata kepadaku, Wahai
Muhammad, sampaikanlah salamku kepada umatmu.
Beritahulah kepada mereka bahwa surga tanahnya sangat
subur,
airnya sangat jernih dan tanaman-tanamannya adalah
subhanallah walhamdu lillah wala ilaha illallah wallahu akbar.
Dalam hadits lain Beliau saw bersabda, Barangsiapa
mengucapkan keempat kalimat ini, maka baginya dari setiap
kalimat satu pohon di surga.
Disebutkan dalam kitab Mujibati Rahmat karya Imam arRaddad bahwa suatu ketika Rasulullah saw berkata kepada
para sahabatnya, Persiapkanlah senjata kalian! Para sahabat
bertanya, Wahai Rasulullah, siapa musuh yang telah
datang? Rasulullah saw menjawab, Bukan itu, akantetapi
senjata kalian dari api neraka. Ucapkanlah subhanallah
walhamdu lillah wala ilaha illallah wallahu akbar, sesungguhnya
kalimat tersebut akan menjauhkan dan mencegah
seseorang dari api neraka kelak di hari kiamat, dan kalimat
tersebut merupakan al-Baqiyatush shalihat.
Disebutkan dalam kitab Safinah karya Imam Ahmad bin Zain

al-Habsyi bahwa empat kalimat, yaitu subhanallah


walhamdu lillah wala ilaha illallah wallahu akbar, tidak
mengapa anda mengucapkannya dengan kalimat yang ingin
anda dahulukan. Dan subhanallah walhamdu lillah wala ilaha
illallah wallahu akbar adalah sebaik-baik kalimat setelah
al-Quran, dan ia berasal dari al-Quran serta menggantikan
kedudukan al-Quran bagi yang tidak dapat membacanya.
Barangsiapa mengucapkannya, maka tertulis baginya dari
setiap huruf sepuluh kebaikan.
Jika anda memahaminya, sesungguhnya kalimat subhanallah
walhamdu lillah wala ilaha illallah wallahu akbar terdiri
dari empat puluh huruf. Dan jika anda membacanya sebanyak
tiga kali sebagaimana yang telah ditartibkan dalam ratib
ini, maka akan tertulis bagi anda seribu dua ratus kebaikan.
Dalam kitab al-Muhadzab disebutkan bahwa Rasulullah saw
suatu ketika bertanya kepada para sahabatnya, Siapa dari
kalian yang dapat beramal setiap harinya suatu amalan yang
besarnya seperti gunung Uhud? Para sahabat bertanya,
Siapa yang dapat wahai Rasulullah? Rasulullah saw
menjawab, Kalian semua dapat. Para sahabat bertanya,
Amalan
apakah itu wahai Rasulullah? Rasulullah saw menjawab,
Subhanallah lebih mulia dari gunung Uhud, walhamdu lillah
lebih
mulia dari gunung Uhud, wala ilaha illallah lebih mulia dari
gunung Uhud dan wallahu akbar lebih mulia dari gunung
Uhud.
Diriwayatkan oleh Ibnu Wahb dari Ka`ab bahwa sesungguhnya
Allah swt memilih satu kota dari beberapa kota, dan Ia
memilih Makkah, memilih bulan dari seluruh bulan, dan Ia
memilih bulan hurum (mulia), memilih satu bulan dari bulan
hurum, dan Ia memilih Dzul Hijjah, dan memilih hari dari bulan
Dzul Hijjah, dan Ia memilih sepuluh hari pertamanya, dan
memilih satu hari dari seluruh hari, dan Ia memilih hari Jumat,
dan memilih waktu yang ada pada siang dan malam, dan Ia
memilih waktu-waktu shalat, dan memilih kalimat dari kalimatkalimat yang ada, dan Ia memilih empat kalimat, yaitu Allahu
akbar, subhanallah, wala ilaha illallah, walhamdu lillah.
Barangsiapa mengucapkan Allahu akbar maka tertulis baginya
dua

puluh kebaikan dan terhapus baginya dua puluh kesalahan,


barangsiapa mengucapkan subhanallah maka tertulis
baginya dua puluh kebaikan dan terhapus baginya dua puluh
kesalahan, barangsiapa mengucapkan la ilaha illallah maka
tertulis baginya dua puluh kebaikan dan terhapus baginya dua
puluh kesalahan, dan barangsiapa mengucapkan alhamdu
lillah maka tertulis baginya tiga puluh kebaikan dan terhapus
baginya tiga puluh kesalahan.
Disebutkan dalam kitab Ihya` Ulumuddin karya Imam alGhazali, Zaid bin `Asham meriwayatkan dari Anas bin Malik
bahwa suatu ketika sekelompok kaum fakir miskin mengutus
salah seorang dari mereka menjumpai Rasulullah saw.
Utusan tersebut berkata, Aku adalah seorang utusan yang
diutus oleh kaum fakir miskin untuk menjumpaimu.
Rasulullah berkata, Selamat datang, engkau datang dari
sekelompok kaum yang kucintai. Utusan tersebut kemudian
berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka orang-orang
kaya dapat bepergian untuk melaksanakan kebaikan,
mereka dapat menunaikan ibadah haji sedangkan kami tidak,
mereka dapat menunaikan ibadah umrah sedangkan
kami tidak. Dan jika mereka sakit, mereka dapat berbuat apa
saja demi kebaikan mereka. Kemudian Rasulullah saw
berkata kepada utusan itu, Sampaikanlah dariku kepada kaum
fakir miskin bahwa barangsiapa dari kalian bersabar
dan ikhlas, maka ia akan mendapatkan tiga keuntungan yang
tidak akan didapatkan oleh orang-orang kaya. Pertama,
di surga terdapat suatu tempat yang mana penduduk surga
memandanginya sebagaimana penduduk bumi
memandang bintang yang ada di langit. Tidak seorangpun
masuk ke dalamnya kecuali Nabi yang fakir atau syahid
yang fakir atau mukmin yang fakir. Kedua, kaum fakir masuk ke
dalam surga setengah hari lebih dahulu dari orangorang
kaya, dan setengah hari tersebut adalah lima ratus tahun
lamanya. Ketiga, jika kaum fakir mengucapkan
subhanallah walhamdu lillah wala ilaha illallah wallahu akbar,
dan orang-orang kaya mengucapkannya pula, maka
orang-orang kaya tidak dapat menandingi kaum fakir. Utusan
tersebut kemudian kembali dan menyampaikan apa yang
telah dikatakan oleh Rasulullah saw untuk kaumnnya. Setelah
mendengar apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw

melalui utusan tersebut, merekapun berkata, Kami rela.. kami


rela..
Dzikir ketiga
( X3 )
Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah
yang Maha Agung. (3 kali)
Diriwayatkan oleh at-Turmudzi bahwa Rasulullah saw bersabda,
Barangsiapa mengucapkan subhanallah wa bihamdihi
maka akan ditanamkan baginya satu pohon kurma di surga.
Ketahuilah barangsiapa mengucapkannya sebanyak tiga kali
sebagaimana yang telah ditartibkan dalam ratib ini, maka
akan ditanamkan baginya tiga pohon kurma di surga.
Ibnu Umar ra meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw
berkata kepada para sahabatnya, Ucapkanlah
subhanallah wa bihamdihi sebanyak seratus kali. Barangsiapa
mengucapkannya satu kali maka tertulis baginya
sepuluh kebaikan, barangsiapa mengucapkannya sepuluh kali
maka tertulis baginya seratus kebaikan, barangsiapa
mengucapkannya seratus kali maka tertulis baginya seribu
kebaikan, barangsiapa menambahnya maka Allah pun akan
menambahnya, dan barangsiapa memohon ampun, niscaya
Allah akan mengampuninya.
Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,
Dua kalimat yang ringan bagi lisan untuk
mengucapkannya, berat ketika diletakkan di atas mizan
(timbangan di akhirat), dan sangat dicintai oleh Dzat yang
Maha Pengasih, yaitu subhanallah wa bihamdihi subhanallahil
adzim.
Disebutkan dalam kita Ghayatul Qashd Wal Murad bahwa alArif billah Sayyid Hasan putra shahibu ratib al-Habib
Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata, Empat puluh hari
menjelang wafat ayahku dan ia dalam keadaan sakit, yang
paling banyak beliau ulang-ulang adalah dzikir tersebut.
Dalam kitab Syarhul Washiyah diterangkan sebuah hadits
mengenai keutamaan dzikir subhanallah wa bihamdihi.
Dikatakan bahwa kalimat subhanallah wa bihamdihi adalah
kalimat yang sangat dicintai Allah swt dan merupakan

kalimat yang paling utama dari kalimat-kalimat lainnya.


Barangsiapa mengucapkannya maka akan tertulis baginya
seratus dua puluh empat ribu kebaikan, dan kalimat tersebut
lebih dicintai Allah swt daripada bersedekah di jalan Allah
dengan emas sebesar gunung Uhud, dan Allah akan
menghapus dosa orang yang mengucapkannya walau dosa
orang
tersebut lebih banyak daripada buih yang ada di lautan.
Ketahuilah barangsiapa yang mengucapkannya sebanyak tiga
kali sebagaimana yang telah ditartibkan dalam ratib ini,
maka akan tertulis baginya tiga ratus tujuh puluh dua ribu
kebaikan.
Dalam musnad Imam Ahmad diceritakan bahwa ketika
menjelang ajal Rasulullah saw, Beliau memanggil putrinya dan
berkata, Aku perintahkan engkau agar selalu mengucapkan
subhanallah wa bihamdihi, karena kalimat tersebut
merupakan doa seluruh makhluk dan dengan kalimat itulah
semua makhluk mendapat limpahan rezeki.
Abu Dzar berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah saw amal
apakah yang paling dicintai Allah swt. Beliau menjawab,
Yang telah dipilih Allah untuk para Malaikat-Nya, yaitu
subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adzim.
Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari bahwa suatu ketika
datang seorang lelaki mengeluhkan keadaannya kepada
Rasulullah saw. Ia berkata, Dunia ini telah berpaling dariku dan
yang telah kuperoleh dari tanganku sangatlah sedikit.
Rasulullah saw bertanya kepadanya, Apakah engkau tidak
pernah membaca doanya para Malaikat dan tasbihnya
seluruh makhluk yang dengan itu mereka mendapat limpahan
rezeki? Lelaki itu bertanya, Doa apakah itu wahai
Rasulullah? Rasulullah saw menjawab, Subhanallah wa
bihamdihi subhanallahil adzim, dan beristighfarlah kepada
Allah sebanyak seratus kali diantara waktu terbitnya fajar
hingga menjelang waktu shalatmu, dengan itu dunia akan
tunduk dan merangkak mendatangimu, dan Allah menciptakan
dari setiap kalimat tersebut Malaikat yang selalu
bertasbih kepada Allah hingga hari kiamat dan untukmu
pahalanya.
Dzikir keempat


( X3 )
Ya Allah, ampunilah kami dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. (3 kali)
Diriwayatkan oleh at-Turmudzi dan Abu Daud dari Ibnu Umar ra
bahwa Rasulullah saw membaca dan mengulang-ulang
dzikir tersebut sebanyak seratus kali sebelum berdiri dari setiap
majelisnya.
Allah swt berfirman :
Dan barangsiapa berbuat kejahatan atau menganiaya dirinya
sendiri, kemudian ia memohon ampun kepada Allah,
niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah
ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Ia Maha Penerima
Taubat.
Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa banyak beristighfar,
niscaya Allah akan membebaskannya dari segala
kesusahan, memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan dan
memberinya rezeki dengan tanpa disangka-sangka.
Walaupun sudah pasti Rasulullah saw adalah manusia suci yang
segala dosa-dosanya diampuni Allah swt, akan tetapi
setiap harinya Beliau senantiasa beristighfar memohon ampun
kepada Allah, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits
bahwa Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya aku
beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari sebanyak
tujuh puluh kali.
Disebutkan dalam kitab Ihya` Ulumuddin karya Imam alGhazali bahwa Rasulullah saw bersabda, Tidak meletakkan
seorang hamba kepalanya bersujud kepada Allah dan
mengucapkan Tuhanku ampunilah aku sebanyak tiga kali
kecuali ketika ia mengangkat kepalanya Allah swt telah
mengampuninya.
Dalam kitab Syarah al-Hikam diceritakan bahwa ada seorang
lelaki dari Bani Israil yang gemar melakukan perbuatan
dosa. Suatu hari ketika ia sedang berjalan, ia teringat akan
dosa-dosa yang dahulu pernah ia lakukan. Kemudian ia
berkata, Ya Allah ampunilah aku, dan ia mati dalam keadaan

tersebut, dan Allah pun mengampuninya.


Rasulullah saw bersabda, Jika seorang hamba berbuat dosa
dan ia berkata, Ya Allah ampunilah aku, maka Allah
akan berkata, Hamba-Ku telah berbuat dosa dan ia tahu bahwa
ada Tuhan yang menhukum karena perbuatan dosa
dan memberi ampun. Duhai hamba-Ku, lakukanlah sesukamu
karena Aku telah mengampunimu.
Dzikir kelima

.
( X3 )
Ya Allah, limpahkanlah shalawat serta salam kepada
Muhammad. (3 kali)
Mengenai keutamaan shalawat dan salam kepada Rasulullah
saw sesungguhnya telah banyak disebutkan dalam alQuran dan hadits-hadits Nabi saw. Dan cukuplah kiranya dari
keutamaan tersebut adalah bahwa shalat, khutbah jumat
dan lain sebagainya tidak menjadi sah apabila tidak ada
shalawat dan salam kepada Nabi saw di dalamnya. Akantetapi
kami akan tetap menyebutkan sedikit dari keutamaan tersebut
dengan harapan mendapat berkah darinya.
Allah swt berfirman :
Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat untuk
Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah
kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam kepadanya.
Diriwayatkan bahwa suatu hari Nabi saw datang dengan wajah
yang berseri-seri, kemudian Beliau saw berkata, Telah datang
kepadaku Jibril as dan ia berkata, Tuhanmu berkata : Wahai
Muhammad, tidakkah engkau rela apabila salah seorang dari
umatmu bershalawat kepadamu sekali maka Aku bershalawat
(memberi rahmat) kepadanya sepuluh kali. Dan tidak bersalam
salah seorang dari umatmu kepadamu sekali kecuali Aku
bersalam (memberi rahmat) kepadanya sepuluh kali?.
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa
bershalawat kepadaku maka para Malaikat akan
bershalawat (memohon ampun) untuknya selama ia
bershalawat kepadaku. Maka dalam keadaan tersebut
ucapkanlah
(bershalawatlah) sedikit atau sebanyak mungkin.

Disebutkan dalam kitab Ihya` Ulumuddin, al-Qirthas dan alMughnim bahwa Nabi saw bersabda, Wahai Aba Kaahil,
sesungguhnya barangsiapa bershalawat kepadaku sebanyak
tiga kali setiap harinya karena rasa cinta dan rindu
kepadaku, maka berhak bagi Allah untuk mengampuni dosadosanya pada malam itu dan hari itu.
Sebuah riwayat mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda,
Sesungguhnya Allah swt menugaskan Malaikat yang dapat
mendengar suara seluruh makhluk berjaga di kuburku. Tidak
seorang pun yang bershalawat kepadaku hingga hari kiamat
kecuali akan disampaikan kepadaku namanya dan nama
ayahnya, fulan bin fulan telah bershalawat kepadamu.
Diriwayatkan pula bahwa Nabi saw bersabda, Barangsiapa
bershalawat kepadaku sekali maka akan dikabulkan
untuknya seratus hajat.
Riwayat lain menyebutkan, Bershalawat kepadaku dapat
mencegah kefakiran (kemiskinan).
Riwayat lain mengatakan, Setiap sesuatu ada pensucinya, dan
pensuci hati orang-orang yang beriman dari kotorankotoran
dosa adalah shalawat kepada Nabi saw.
Abdullah bin Umar berkata, Barangsiapa bershalawat kepada
Nabi saw sekali, maka Allah dan para Malaikat-Nya
akan bershalawat kepadanya sebanyak tujuh puluh kali.
Disebutkan dalam kitab al-Mustathraf bahwa Nabi saw
bersabda, Suatu hari datang kepadaku Jibril as dan berkata,
Wahai Muhammad, aku datang memberi kabar gembira yang
belum pernah diberikan kepada para Nabi sebelummu.
Allah swt berkata kepadamu, barangsiapa dari umatmu
bershalawat kepadamu sebanyak tiga kali maka Allah
mengampuninya. Jika ia mengucapkannya sewaktu berdiri
maka Allah mengampuninya sebelum duduk. Dan jika ia
mengucapkannya sewaktu duduk maka Allah mengampuninya
sebelum berdiri. Setelah mendengar berita gembira ini
Beliau saw langsung bersujud syukur kepada Allah.
Oleh karena itu shahibu ratib menjadikan shalawat dan salam
kepada Nabi saw dalam ratibnya sebanyak tiga kali tidak
lain adalah agar pembacanya mendapatkan keutamaan yang
terdapat dalam hadits ini dan hadits sebelumnya yang
diriwayatkan dari Aba Kaahil.
Disebutkan dalam kitab Syarful Musthafa dari Muqaatil bin

Sulaiman sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa Allah swt


menciptakan Malaikat di bawah arsy yang di kepalanya
terdapat jambul. Tidak sehelai pun dari rambut yang ada di
kepalanya kecuali tertulis la ilaha illallah Muhammad
Rasulullah. Jika salah seorang hamba bershalawat kepada Nabi
saw
maka tidak tersisa sehelai pun dari rambut yang ada di
kepalanya kecuali memintakan ampun untuk seorang hamba
yang
bershalawat.
Rasulullah saw bersabda, Dimana pun kalian berada
bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya shalawat kalian
sampai kepadaku. (HR. Thabrani)
Salah seorang ulama bercerita, Dahulu aku menulis hadits dan
mencamtumkan shalawat kepada Nabi saw tanpa salam.
Kemudian dalam tidurku aku mimpi bertemu Nabi saw dan
Beliau berkata kepadaku, Tidak sempurna shalawat yang ada
dalam bukumu. Setelah kejadian itu tidak kucantumkan
shalawat dalam bukuku kecuali kucantumkan pula salam
menyertainya.
Diriwatkan bahwa tertulis pada tiang-tiang arsy, Barangsiapa
rindu kepada-Ku niscaya ia Ku-rahmati, barangsiapa
meminta kepada-Ku niscaya ia Ku-beri, barangsiapa mendekat
kepada-Ku dengan bershalawat kepada Muhammad
saw niscaya Ku-ampuni dosa-dosanya walaupun dosa-dosanya
bagaikan buih pada lautan.
Sebagian sahabat meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda,
Tidak dari suatu majelis yang terdapat di dalamnya
shalawat kepada Nabi saw kecuali keluar darinya aroma harum
yang sampai ke atas langit. Dan berkatalah para
Malaikat, Ini adalah aroma majelis yang terdapat di dalamnya
shalawat kepada Nabi saw.
Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda,
Jika telah tiba hari kamis maka Allah mengutus Malaikat
yang bersamanya buku-buku yang terbuat dari perak dan penapena yang terbuat dari emas untuk mencatat manusia
yang banyak bershalawat kepada Nabi saw pada hari kamis
dan malam jumat.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Nabi saw
bersabda, Perbanyaklah shalawat kepada Nabimu pada

malam al-Gharra dan hari al-Azhar, yaitu malam jumat dan hari
jumat. Sebagian perawi menambahkan dari Umar bin
Khaththab, sesungguhnya shalawat kalian sampai kepadaku
dan aku mendoakan kalian serta memintakan ampun
kepada Allah untuk kalian.
Abi Hurairah berkata, Barangsiapa takut lupa hendaknya ia
memperbanyak shalawat kepada Nabi saw.
Ali bin Abi Thalib kwh berkata, Jika aku tidak takut lupa akan
dzikir kepada Allah swt maka aku tidak akan
mendekatkan diri kepada Allah kecuali dengan shalawat kepada
Nabi saw.
Ats-Tsa`labi berkata, Sesungguhnya Allah memiliki makhluk di
belakan gunung Qaaf, tidak ada yang mengetahui
jumlah mereka kecuali Allah, dan mereka tidak memiliki amal
ibadah kecuali bershalawat kepada Nabi saw.
Dzikir keenam

( X3 )
Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari
segala kejahatan apa-apa yang diciptakan-Nya. (3 kali)
Dalam kitab al-Adzkar karya Imam Nawawi disebutkan bahwa
suatu ketika datang seorang lelaki kepada Rasulullah
saw seraya berkata, Wahai Rasulullah, tadi malam aku
tersengat kalajengking. Kemudian Rasulullah saw berkata
kepada lelaki tersebut, Jika engkau di waktu petang
mengucapkan audzu bikalimatillahit taammati min syarri ma
khalaq maka tidak akan ada yang membahayakanmu.
Dalam kitabnya Ibnu Sunni mengatakan, Barangsiapa
mengucapkannya sebanyak tiga kali maka tidak akan ada
sesuatu yang membahayakannya.
At-Turmudzi meriwayatkan, Barangsiapa mengucapkannya
sebanyak tiga kali maka ia tidak akan terserang penyakit
panas pada malam itu.
Dalam hadits disebutkan bahwa Nabi saw bersabda,
Barangsiapa mengucapkannya di waktu petang maka tidak
akan
ada sesuatu yang akan membahayakannya hingga pagi hari,
dan barangsiapa yang mengucapkannya di waktu pagi

hari maka tidak ada sesuatu yang akan membahayakannya


hingga petang.
Imam Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar menyebutkan
sebuah hadits yang diriwayatkan dalam shahih muslim, alMuwaththa`, at-Turmudzi dan lain-lainnya sebuah riwayat dari
Khaulah binti Hakim ra. Ia berkata, Aku mendengar
Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa singgah di suatu tempat
(rumah) dan mengucapkan audzu bikalimatillahit taammati
min syarri ma khalaq maka tidak ada sesuatu yang akan
membahayakannya hingga ia meninggalkan tempat (rumah)
itu.
Hendaknya seorang ayah selalu membiasakan putra-putrinya
untuk selalu membaca dzikir tersebut. Habib Hasan dan
ayah beliau shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad
selalu mengajarkan dan membiasakan anak-anak
mereka untuk selalu mengucapkan dzikir tersebut setiap
malam.
Dzikir ketujuh





( X3 )
Dengan nama Allah, yang dengan nama-Nya itu tidak ada
sesuatu pun yang dapat mendatangkan bahaya di bumi dan
di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (3
kali)
Disebutkan dalam kitab al-Adzkar bahwa terdapat dalam
kitab Sunnah at-Turmudzi sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Utsman ra bahwa Rasulullah saw bersabda, Apabila
seorang hamba mengucapkan di pagi hari setiap hari dan di
petang hari setiap malam bismillahil ladzi la yadhurru maasmihi
syaiun fil ardhi wala fis samai wahuwa samiul alim
maka tidak akan ada sesuatu apa pun yang akan
membahayakannya.
Disebutkan dalam kitab Tashilul Manafi karya al-Azraq dan
diriwayatkan pula dalam kitab-kitab pengobatan dari Anas bin
Malik bahwa suatu ketika datang salah seoran Arab kepada
Rasulullah saw seraya berkata, Wahai Rasulullah, aku
merasakan sakit pada lambungku sehingga sulit untuk makan

dan minum. Berdoalah kepada Allah agar menyembuhkan


penyakitku. Kemudian Rasulullah saw berkata kepadanya,
Apabila engkau memakan makanan atau meminum
minuman maka ucapkanlah bismillahil ladzi la yadhurru
maasmihi syaiun fil ardhi wala fis samai wahuwa samiul alim,
sesungguhnya dengan dzikir tersebut tidak ada penyakit yang
akan membahayakanmu walau sebesar apapun.
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Muhammad bin Ali al-Hanafi
dalam kitabnya Syarah al-Lum`ah al-Buniyah menceritakan
bahwa Abi Darda` memiliki seorang pelayan wanita yang
meracuni makanannya selama empat puluh hari. Akantetapi
racun tersebut tidak membahayakannya karena ia selalu
membaca dzikir tersebut.
Diceritakan pula oleh Ibnu Zhafar dalam kitab an-Nashaih
bahwa pelayan tersebut bertanya kepada Abi Darda`,
Termasuk
jenis makhluk apakah engkau ini? Abi Darda` menjawab, Aku
seorang manusia sepertimu. Pelayan tersebut bertanya
kembali, Bagaimana mungkin engkau seorang manusia biasa
sedangkan aku telah meracunimu sebanyak empat puluh kali
akantetapi tidak membahayakanmu? Abi Darda` menjawab,
Tidakkah engkau tahu bahwasanya orang yang berdzikir
kepada
Allah tidak akan ada sesuatu yang akan membahayakannya,
dan ketika engkau meracuniku aku sedang berdzikir kepada
Allah
dengan nama Allah yang Agung. Pelayan tersebut bertanya
kembali, Dzikir apakah itu? Abi Darda` menjawab, Bismillahil
ladzi la yadhurru maasmihi syaiun fil ardhi wala fis samai
wahuwa samiul alim. Apa yang membuatmu melakukan semua
ini?
Pelayan tersebut menjawab, Kebencianku kepadamu.
Kemudian Abi Darda` berkata kepada pelayan tersebut, Mulai
saat ini
engkau kumerdekakan dan engkau kumaafkan atas segala
perbuatan yang telah engkau lakukan itu.
Asy-Syaikh Syariffuddin dalam kitabnya al-Lathifah alMardhiyah menerangkan tentang keutamaan dzikir tersebut
sebagai berikut. Ini adalah doa yang agung dan teramat
mujarab, besar manfaat dan berkahnya. Hendaknya seorang

hamba selalu mengucapkannya setiap pagi dan petang.


Diriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda, Apabila seseorang
selalu mengucapkan bismillahil ladzi la yadhurru
maasmihi syaiun fil ardhi wala fis samai wahuwa samiul alim di
waktu pagi dan petang sebanyak tiga kali, maka tidak
ada sesuatu apapun yang akan membahayakan dirinya. (HR.
At-Turmudzi)
Dari keberkahan kalimat basmalah adalah bahwa Rasulullah
saw bersabda, Barangsiapa mengucapkan di waktu pagi
bismillahil ladzi la yadhurru maasmihi syaiun fil ardhi wala fis
samai wahuwa samiul alim sebanyak tiga kali maka ia
tidak akan tertimpa musibah yang mendadak datangnya
hingga petang, dan barangsiapa mengucapkannya sebanyak
tiga kali di waktu petang maka ia tidak akan tertimpa musibah
yang mendadak datangnya hingga pagi hari.
Dan dari keberkahan dzikir tersebut diceritakan bahwa datang
salah seorang utusan dari pembesar kaum Nasrani
kepada Khalid Ibnu Walid dengan membawa racun seraya
berkata, Jika engkau benar-benar beranggapan bahwa
racun ini tidak akan membahayakanmu dengan sebab kalimat
ini (dzikir tersebut), maka minumlah! Kemudian
diambillah racun tersebut oleh Khalid Ibnu Walid dari tangan
utusan pembesar kaum Nasrani itu seraya mengucapkan
bismillahil ladzi la yadhurru maasmihi syaiun fil ardhi wala fis
samai wahuwa samiul alim, lalu diminumlah racun
tersebut di hadapan para sahabatnya dan sedikitpun tidak
membahayakan dirinya, hanya saja tubuhnya sedikit
mengeluarkan keringat.
Dzikir kedelapan

( X3 )
Kami rela Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai agama
kami, dan Muhammad sebagai Nabi kami. (3 kali)
Imam Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar meriwayatkan hadits
dari kitab Sunan at-Turmudzi dari Tsauban ra bahwa Nabi saw
bersabda, Barangsiapa pada petang hari mengucapkan
radhina billahi rabba wabil Islami dina wabi Muhammaddin
nabiyya, niscaya

Allah akan ridha kepadanya.


Abi Said al-Khurdi meriwayatkan dari Tsauban bahwa Nabi saw
bersabda, Barangsiapa mengucapkannya maka ia akan
dimasukkan ke dalam surga. Dalam riwayat lain disebutkan
bahwa Rasulullah saw berkata kepada Abi Said, Wahai Abi
Said,
barangsiapa yang rela Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai
agamanya dan Muhammad sebagai Nabinya, niscaya ia akan
dimasukkan ke dalam surga.
Disebutkan dalam hadits lainnya bahwa Nabi saw bersabda,
Barangsiapa mengucapkan radhina billahi rabba wabil Islami
dina wabi
Muhammaddin nabiyya, berarti ia telah merasakan kelezatan
iman.
Shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata
dalam salah satu kitabnya yang berjudul an-Nashaih adDiniyyah,
Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, barangsiapa yang rela
Allah sebagai Tuhannya, hendaknya ia harus rela dengan
sesuatu
yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh-Nya, rela dengan
pemberian rezeki dari-Nya, selalu dalam keadaan taat kepadaNya,
selalu mengerjakan kewajiban yang telah diwajibkan oleh-Nya,
menjauhi seluruh larangan-Nya, bersabar atas segala musibah
yang
menimpanya yang diturunkan oleh-Nya, bersyukur atas nikmat
yang diberikan kepadanya, merasa senang untuk berjumpa
denganNya, rela kepada-Nya, ikhlas dalam beribadah kepada-Nya,
selalu bersandar kepada-Nya baik zhahir maupun batin dan
tidak
memohon agar terpenuhi hajatnya kecuali kepada-Nya.
Dan barangsiapa rela Islam sebagai agamanya hendaknya ia
menjunjung tinggi kehormatan dan syiarnya, selalu
bersungguhsungguh
mengerjakan apa-apa yang telah ditetapkan oleh Islam serta
berpegang teguh dan istiqamah dengan menambah ilmu dan
amal, memiliki cita-cita tinggi dalam agama dan merasa takut
jika hilang dari dirinya, selalu menghormati sesama saudaranya

yang
muslim dan tidak menyukai serta menentang terhadap siapa
saja yang memusuhi agamanya.
Barangsiapa rela Muhammad sebagai Nabinya hendaknya ia
selalu mengikuti ajaran dan syariat Beliau, berpegang teguh
pada
sunah-sunahnya, menghormati hak-haknya, memperbanyak
shalawat kepadanya, mencintai keluarganya, memiliki rasa
kasih
sayang dan senang menasehati terhadap umatnya.
Dzikir kesembilan
( X3 )
Dengan nama Allah, segala puji bagi-Nya, segala kebaikan dan
keburukan (hanya akan terjadi) dengan kehendak Allah. (3
kali)
Kalimat basmalah dan hamdalah tidak diragukan lagi
keutamaannya. Imam Ramli dalam kitabnya an-Nihayah
menyebutkan bahwa Allah menurunkan sebanyak seratus
empat kitab kepada tujuh orang Nabi-Nya, dan seluruh kitab
tersebut terkumpul dalam empat kitab, yaitu al-Quran, Taurat,
Injil dan Zabur. Dari keempat kitab tersebut terkumpul dalam
satu kitab yaitu al-Quran. Dan semua surat yang ada dalam alQur`an terkumpul dalam satu surat yaitu al-Fatihah, dan
seluruh ayat yang terdapat dalam al-Fatihah terkumpul dalam
bismillahir rahmanir rahim. Ada riwayat lain yang menyebutkan
bahwa semua yang terdapat dalam kalimat basmalah
terkumpul dalam huruf ba dan semua yang terdapat dalam
huruf ba
terkumpul dalam titiknya.
Diriwayatkan bahwa Sayyidina Ali kwh berkata, Jika mau aku
akan membebani delapan puluh unta untuk memuat
makna dari huruf ba dalam kalimat basmalah.
Dalam kitab asy-Syarji disebutkan bahwa barangsiapa
menulis nama Allah pada sebuah kendi (tempat air), dan
kemudian menyiramkan air yang ada di dalamnya ke wajahnya,
niscaya setan yang mengganggunya akan terbakar.
Sebagian kaum arifin berkata, Dengan kalimat basmalah

terselamatkan kapal Nabi Nuh, dengan rahasia basmalah


kapal Nabi Nuh dapat berlayar dan berlabuh, dengan basmalah
terselamatkan jiwa Nabi Nuh, dengan basmalah
terselamatkan kapal Nabi Nuh dari angin taufan, dengan
basmalah terselamatkan orang-orang yang beriman dari api
neraka, dengan basmalah seluruh umat mendapatkan
kenikmatannya, dengan basmalah orang-orang yang beriman
mendapat kemuliaan, dengan basmalah kita dapat mengusir
setan, dengan basmalah terkabulnya seluruh doa, dengan
basmalah kita ridha kepada Dzat yang Maha Pengasih, dengan
basmalah tertutupnya semua keburukan, dengan
basmalah turunnya keberkahan, dengan basmalah kita selamat
dari kehancuran, dan basmalah adalah cahaya bagi
langit dan bumi.
Dalam Shahih Ibnu Hibban dan beberapa kitab hadits lainnya
disebutkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abi
Hurairah bahwa Nabi saw bersabda, Setiap perkara yang tidak
dimulai dengan bismillahir rahmanir rahim maka
perkara tersebut tidak ada keberkahannya.
Asy-Syaikh Ahmad bin Ma`ad at-Tujibi al-Iqlisi menyebutkan
dalam kitabnya al-Haqaiq al-Wadhihat sebuah riwayat dari
adh-Dhahak, dari Ibnu Abbas, Barangsiapa mengucapkan
bismillah maka ia telah mengingat Allah, barangsiapa
mengucapkan alhamdulillah maka ia telah bersyukur kepada
Allah, barangsiapa mengucapkan Allahu akbar maka ia telah
mengagungkan Allah, barangsiapa mengucapkan la ilaha
illallah maka ia telah mengesakan Allah, barangsiapa
mengucapkan la haula wala quwwata illa billah maka ia telah
berserah diri kepada Allah, dan itu semua baginya adalah
simpanan di surga.
Mengenai keutamaan bismillahir rahmanir rahim disebutkan
dalam kitab Lubbil Akhbar Anin Nabi al-Mukhtar, Tidak
seorang pun dari hamba mengucapkan bismillahir rahmanir
rahim kecuali setan akan meleleh sebagaimana timah yang
meleleh bila terkena api.
Diriwayatkan oleh Ibnu Mas`ud bahwa Nabi saw bersabda,
Barangsiapa mengucapkan bismillahir rahmanir rahim
maka tidak akan tersisa dosa-dosanya walau sekecil biji atom.
Disebutkan oleh asy-Syarji dalam kitabnya bahwa suatu ketika
Nabi Isa as melewati suatu kuburan yang mana penghuni kubur

tersebut sedang disiksa. Jelang beberapa waktu kemudian Nabi


Isa kembali melewati kubur tersebut dan ia melihat berbagai
macam karamah dari kuburan tersebut. Kemudian Nabi Isa as
bertanya kepada Allah swt dan Allah pun memberitahu
kepadanya
bahwa penghuni kubur tersebut disiksa karena perbuatan
dosanya. Ketika penghini kubur itu mati, ia meninggalkan
seorang isteri
yang sedang hamil. Setelah isterinya melahirkan dan ketika
usia sang anak menginjak tujuh tahun, isterinya
menyekolahkan
anaknya. Ketika seorang guru mengajarkan anaknya bismillahir
rahmanir rahim maka terangkatlah siksa kubur ayahnya.
Kemudian Allah swt berkata, Bagaimana bisa Aku
menyiksanya di dalam perut bumi sedangkan anaknya di muka
bumi
menyebut-nyebut nama-Ku.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah saw
bersabda, Doa tidak akan ditolak jika diawali dengan
bismillahir rahmanir rahim. Kelak di hari kiamat ada segolongan
dari umatku yang sering mengucapkan bismillahir
rahmanir rahim ketika ditimbang amal kebaikan mereka
menjadi sangat berat, maka umat-umat lainnya berkata,
Alangkah beratnya timbangan umat Muhammad. Para Nabi
dan Malaikat menjawab, Karena setiap memulai setiap
pembicaraan dan melakukan suatu perbuatan mereka selalu
menyebut tiga nama Allah yang Agung. Apabila kebaikan
mereka diletakkan pada timbangan dan dosa-dosa seluruh
makhluk diletakkan pada sisi lain dari timbangan itu, maka
kebaikan mereka akan lebih berat, hal tersebut dikarenakan
keberkahan bismillahir rahmanir rahim.
Sedangkan keutamaan kalimat alhamdulilah sebagaimana
disebutkan oleh Imam al-Ghazali bahwa Nabi saw bersabda,
Apabila seorang hamba mengucapkan kalimat alhamdulilah
sekali maka akan meliputi langit dan bumi, jika mengucapkan
alhamdulilah yang kedua kalinya maka akan meliputi tujuh
lapis langit dan bumi, jika mengucapkan alhamdulilah yang
ketiga
kalinya maka Allah akan berkata, Mintalah apa yang engkau
inginkan, niscaya akan Aku berikan.

Oleh karena itu shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi alHaddad mengulangnya dalam dzikir ratib susunannya
sebanyak tiga kali.
Dalam kitab Ithafus Sail disebutkan bahwa Nabi saw
bersabda, Sesungguhnya Allah ridha kepada seorang hamba
yang apabila
memakan makanan kemudian ia bersyukur kepada Allah dan
meminum minuman kemudian ia bersyukur kepada Allah.
Diriwayatkan oleh Nu`man bin Bisyr bahwa Nabi saw bersabda,
Barangsiapa yang tidak bersyukur atas pemberian
Allah yang sedikit maka ia pun tidak akan bersyukur dengan
pemberian Allah yang banyak. Dan barangsiapa tidak
mengenal syukur kepada manusia maka ia tidak akan
bersyukur kepada Allah.
Dzikir kesepuluh
,( X3 )
Kami beriman kepada Allah dan hari akhir, dan kami bertaubat
kepada Allah lahir dan batin. (3 kali)
Dzikir ini merupakan petikan dari firman Allah dan merupakan
pengamalan dari perintah Allah dalam firman yang berbunyi :
..katakanlah (hai orang-orang yang beriman), kami beriman
kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami..
Diriwayatkan oleh al-Baghawi dengan sanadnya dari Sufyan bin
Abdullah ats-Tsaqafi bahwa ia berkata kepada Rasulullah
saw, Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu kalimat
dalam Islam agar aku tidak bertanya kepada orang lain
sepeninggalmu. Kemudian Rasulullah saw berkata,
Ucapkanlah Aku beriman kepada Allah kemudian
beristiqamahlah.
(HR. Muslim)
Menurut riwayat at-Turmudzi Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi
bertanya kepada Rasulullah saw, Wahai Rasulullah, hal
apakah yang paling engkau khawatirkan dari diriku? kemudian
Rasulullah saw menunjuk lisannya seraya berkata,
Inilah yang paling aku khawatirkan.
Imam Nawawi berkata bahwa para ulama mengatakan hadits
ini merupakan kalimat yang sedikit akantetapi memiliki

makna yang teramat luas. Dan hal ini sesuai dengan firman
Allah swt :
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami
adalah Allah kemudian mereka beristiqamah, maka tidak
ada kekhawatiran atas mereka dan mereka tidak pula merasa
sedih.
Disebutkan dalam kitab Ibnu Sunni dari Aisyah ra bahwa Nabi
saw bersabda, Barangsiapa merasakan adanya waswas
dalam dirinya, hendaknya ia mengucapkan amantu billahi
warasulihi (aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya)
sebanyak tiga kali, sesungguhnya kalimat tersebut
menghilangkan was-was dari dirinya.
Berhati-hatilah, jangan sampai engkau mengucapkan amanna
billahi walyaumil akhir (kami beriman kepada Allah dan
hari akhir) dengan lisanmu sedangkan hatimu lalai dari hakikat
makna yang kau ucapkan. Allah swt berfirman :
Ada sebagian orang yang mengatakan Kami beriman kepada
Allah dan hari akhir, akantetapi pada hakikatnya
mereka bukanlah orang-orang yang beriman.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw
bersabda, Sesungguhnya Allah swt sangatlah senang dengan
taubatnya seorang hamba yang beriman.
Shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata,
Dzikir tersebut dan masih banyak lagi dari firman-firman
Allah swt yang menggandengkan kalimat iman dengan taubat
secara berpasangan, dan menyerukannya kepada
orang-orang yang beriman untuk bertaubat. Sebagaimana
dalam firman-Nya :
Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kalian kepada
Allah dengan sebaik-baik taubat..
Rasulullah saw bersabda, Orang-orang yang bertaubat adalah
kekasih Allah, dan orang-orang yang bertaubat dari
dosa adalah seperti orang yang tidak memiliki dosa. Abi
Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda,
Barangsiapa bertaubat sebelum matahari terbit dari arah
barat, niscaya Allah akan menerima taubatnya.
Dzikir kesebelas
.( X3 )

Wahai Tuhan kami, ampunilah kami dan hapuslah dosa-dosa


yang telah kami perbuat. (3 kali)
Sebenarnya makna dari dzikir ini termasuk dari dzikir yang
telah kami sebutkan sebelumnya tentang kewajiban dan
keutamaan bertaubat. Akantetapi pada dzikir ini menyebutkan
permintaan maaf atas dosa-dosa dan permintaan
penghapusan dosa-dosa. Dzikir ini merupakan suatu pengakuan
dari seorang hamba dari kekurangannya dalam
memenuhi hak-hak Tuhannya. Dan hal ini adalah derajat
kesempurnaan seorang hamba.
Makna dari permohonan maaf lebih besar dari permohonan
maghfirah (pengampunan). Karena permohonan ampun
berarti permohonan untuk menutup kesalahan, sedangkan
permohonan maaf maknanya adalah permintaan untuk
menghapus kesalahan, dan penghapusan kesalahan lebih besar
daripada penutupan kesalahan.
Diriwayatkan bahwa Abbas bin Abdul Muththalib pernah
berkata kepada Rasulullah saw, Wahai Rasulullah, ajarkanlah
aku suatu kalimat yang dapat kugunakan untuk memohon
kepada Allah. Rasulullah saw berkata kepadanya, Wahai
Abbas, wahai paman Rsulullah, mohonlah kepada Allah
permintaan maaf dan keselamatan di dunia maupun akhirat.
Asy-Syaikh Abdurrahman as-Suyuti dalam tafsirnya ad-Durrul
Mantsur menjelaskan dalam tafsir surat al-Jumu`ah,
dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Hilal bin Yasar bahwa
Nabi saw bersabda, Sesungguhnya pada hari jumat ada
suatu waktu yang apabila seorang muslim memohon kebaikan
kepada Allah, niscaya Allah pasti memberinya. Salah
seorang sahabat bertanya, Apa yang sebaiknya aku
mohonkan? Rasulullah saw menjawab, Mohonlah kepada
Allah
maaf dan keselamatan di dunia maupun akhirat.
Shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad dalam
kitabnya an-Nashaih ad-Diniyyah berkata, Hendaknya
seorang hamba memperbanyak permohonan keselamatan
dunia maupun akhirat. Sebab ada hadits yang menyebutkan
bahwa Allah lebih senang bila seorang hamba memohon
keselamatan dunia maupun akhirat kepada-Nya, karena hal
tersebut merupakan doa yang paling utama dan mencakup

segalanya.
Dalam kitab Ghayatul Qasd Wal Murad disebutkan bahwa alHabib Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata,
Barangsiapa telah sembuh dari penyakit maksiat, penyakit
melanggar perintah Allah dan mendapat petunjuk agar
bersungguh-sungguh dalam bertaat kepada Allah semata-mata
karena-Nya, sesungguhnya ia telah mendapatkan
keselamatan dari Allah. Semoga Allah swt menjadikan kita
sebagai orang yang mendapatkan keselamatan dan
memuliakan kita sehingga kelak kita dapat berjumpa denganNya dalam keadaan ridha.
Beliau juga berkata, Keselamatan zhahir adalah selamatnya
diri dari perbuatan dosa serta berbagai macam penyakit,
dan keselamatan batin adalah selamatnya hati dari keraguraguan dan khayalan serta dari sifat memiliki niat buruk
terhadap saudaranya sesama muslim. Barangsiapa mendapat
kemuliaan dengan mendapatkan dua keselamatan
tersebut, maka ia akan selalu menghadapkan dirinya kepada
Allah dan taat kepada-Nya.
Maka dengan mengetahui makna keselamatan engkau akan
mengetahui makna doa ini dan kebesaran manfaat serta
berkahnya. Walhamdulillahi rabbil alamin.
Dzikir kedua belas
.( X7 )
Wahai yang memiliki Kebesaran dan Kemuliaan, matikanlah
kami dalam keadaan (beragama) Islam. (7 kali)
Kalimat ya dzal jalali wal ikram adalah petikan dari firman Allah
swt yang bunyinya :
Maha Agung nama Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan
karunia.
Dan juga merupakan pengamalan dari hadits Nabi saw,
Sering-seringlah dalam mengucapkan doa ya dzal jalali wal
ikram.
Diriwayatkan oleh at-Turmudzi, al-Qazwaini, Ibnu Hibban dan
Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak bahwa Nabi saw
mendengar salah seorang lelaki mengucapkan kalimat ya dzal
jalali wal ikram, kemudian Beliau saw berkata kepada

lelaki itu, Sungguh telah dikabulkan doamu, mohonlah apa


yang kau inginkan.
Diriwayatkan bahwa diantara doa dari doa-doa yang dibaca
Rasulullah saw setelah salam dari shalatnya adalah
allahumma antas salam waminka salam hingga seterusnya
hingga sampai pada kalimat tabarakta wa ta`alaita ya
dzal jalali wal ikram. Keduanya adalah merupakan nama-nama
Allah yang Indah, dan barangsiapa yang selalu
membacanya, niscaya ia akan masuk ke dalam surga.
Allah swt berfirman :
Dan Allah mempunyai nama-nama yang Indah, maka
berdoalah kalian dengan menyebut nama-Nya..
Oleh karena itu shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi alHaddad menyertakan permohonan agar diwafatkan dalam
Islam setelah bertawasul dengan kedua nama yang Mulia itu.
Sebagaimana difirman Allah dalam al-Quran :
..dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim.
Dzikir ini juga menjadi penyebab remuknya punggung iblis
yang dilaknat oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam
hadits bahwa Nabi saw bersabda, Iblis mengatakan,
Punggungku menjadi remuk disebabkan oleh seseorang yang
memohon husnul khatimah, aku berkata kapankah orang ini
menjadi ujub dengan amalnya.
Al-Amri berkata, Barangsiapa selalu mengucapkan dua nama
Allah (al-Jalal dan al-Ikram), maka akan menjadikannya
berwibawa di hadapan orang-orang yang melihatnya, dan
barangsiapa selalu mengucapkan nama Allah al-Karim maka
Allah akan memberikan rezeki kepadanya tanpa harus bersusah
payah.
Sebagian ulama berkata, Dari keberkahan nama Allah ini, Allah
memberikan keagungan, kewibawaan dan kemuliaan
kepada para Nabi dan para wali-Nya. Dan barangsiapa
mengharapkan sesuatu dan membacanya sebanyak tujuh ratus
kali, niscaya Allah akan memberikan yang dimintanya.
Adapun mengenai permohonan matikanlah kami dalam
keadaan Islam, shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi alHaddad dalam kitabnya an-Nashaih ad-Diniyyah berkata,
Ketahuilah bahwa mengingat kematian adalah sesuatu
yang amat dianjurkan karena dapat memberikan manfaat yang
sangat besar bagi seseorang. Diantaranya adalah

seseorang tidak akan panjang berangan-angan, menimbulkan


sifat zuhud akan dunia, merasa cukup atas sesuatu yang
diberikan Allah kepadanya, menjadikannya lebih
mengutamakan kepentingan alkhirat daripada kepentingan
dunia dan
memperbanyak bekal dengan beramal shalih selama hidup di
dunia.
Dzikir ketiga belas
.( X3 )
Wahai yang Maha Kuat lagi Maha Kokoh, selamatkan kami dari
kejahatan orang-orang yang zhalim. (3 kali)
Kedua nama ini juga merupakan nama Allah yang mana Allah
swt memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berdoa
dengan nama-nama-Nya yang Indah. Dan dari khasiat kedua
nama Allah yang Mulia ini adalah untuk memohon
perlindungan dan menghentikan kejahatan yang dilakukan oleh
orang-orang yang zhalim.
Diriwayatkan bahwa Nabi saw memohon perlindungan untuk
dirinya dari kejahatan binatang buas, musuh-musuh yang
mengganggu, dari segala kejahatan dan dari kemurkaan Allah
serta hukuman-Nya dan lain sebagainya.
Ketahuilah bahwa kalimat ikfi syarra zhalimin (hentikanlah
segala kejahatan dari orang-orang yang zhalim) dan dzikir
setelah ini, yaitu sharafallah syarral mudzin (selamatkanlah
mereka dari dari kejahatan orang-orang yang suka
mengganggu), keduanya adalah doa yang teramat besar
manfaatnya bagi yang berdoa menggunakannya. Kedua doa
tersebut juga bermanfaat bagi seluruh umat Islam agar
tercegah dari segala kejahatan, bahkan juga bermanfaat bagi
orang yang zhalim dan suka mengganggu agar selamat dan
berhenti dari perbuatan tersebut.
Dzikir keempat belas

( X3 )
.
Semoga Allah memperbaiki semua urusan kaum muslimin,

selamatkanlah mereka dari kejahatan orang-orang yang


suka mengganggu. (3 kali)
Doa ini bersifat umum dan disunahkan serta sangat dianjurkan.
Dan cukuplah kiranya keutamaan dari dzikir ini adalah
setiap khatib jumat selalu membaca doa pada akhir
khutbahnya doa yang sifatnya umum untuk kaum muslimin.
Bahkan
doa tersebut menjadi salah satu rukun dalam sahnya khutbah
jumat. Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya doa yang
paling cepat dikabulkan adalah doa seseorang untuk orang
lain. (HR. Abu Daud, at-Turmudzi dan al-Bayhaqi)
Allah swt berfirman :
..dan mohonlah ampun atas dosamu dan dosa orang-orang
yang beriman baik laki-laki maupun wanita..
Dalam hadits shahih disebutkan bahwa Nabi saw bersabda,
Doa seorang muslim untuk saudaranya sesama muslim
tanpa diketahui oleh orang yang di doakan adalah mustajab,
dan berdiri di atas kepala orang yang berdoa Malaikat
yang selalu berkata, Amin.. dan bagimu sepertinya setiap kali
seseorang berdoa untuk saudaranya sesama muslim.
Dzikir kelima belas

( X3 )
Wahai Tuhan yang Maha Tinggi, Maha Besar, Maha
Mengetahui, Maha Kuasa, Maha Mendengar, Maha Melihat,
Maha
lembut dan Maha Mengamati. (3 kali)
Dzikir yang kelima belas ini adalah termasuk dari nama-nama
Allah yang Indah, yang mana setiap hamba dianjurkan
untuk selalu berdoa menggunakannya, sebagaimana telah
kami jelaskan pada dzikir sebelumnya.
Adapun keistimewaan yang terkandung dalam nama-nama
Allah yang Mulia dalam dzikir ini tidak dapat dihitung
nilainya dan tidak ada yang mengetahui hakikat dari makna
dzikir ini kecuali hanyalah Allah swt.
Salah seorang khatib di ribath Ba`Asyan yang berasal dari
lembah Dau`an berkata bahwa salah seorang yang dapat
dipercaya bercerita, Ketika kami berlayar dan sampai diantara

Mukha dan Jeddah terjadi badai yang sangat dahsyat


sehingga kapal yang kami tumpangi pecah berkeping-keping.
Para penumpang semuanya berjatuhan ke laut
sedangkan kami bersama delapan orang dapat menggapai
sepotong kayu sehingga kami terapung bersama kayu
tersebut selama sehari semalam. Dan pada malam itu juga
hingga keesokan harinya kami membaca salah satu dzikir
ratib al-Haddad, yaitu ya aliyyu ya kabir ya alimu ya qadir ya
samiu ya bashir ya lathifu ya khabir sehingga kami sampai
ke suatu daratan dengan selamat berkat dzikir yang mulian
ini.
Dzikir keenam belas
( X3 )
Wahai Dzat yang menghilangkan segala kesedihan, wahai
Dzat yang menghapus segala kesusahan, wahai Dzat yang
memberi ampun dan mengasihi hamba-Nya. (3 kali)
Disebutkan oleh Imam Suyuthi dalam kitabnya ad-Durrul
Mantsur, dari Aisyah ra, ia berkata, Ayahku berkata kepadaku,
Maukah
Aku ajarkan padamu sebuah doa yang pernah diajarkan oleh
Rasulullah saw dan doa ini juga pernah diajarkan oleh Nabi Isa
as
kepada kaum Hawariyyin, dan keutamaan doa ini jika engkau
memiliki hutang walau sebesar gunung Uhud maka Allah pasti
akan
melunaskannya. Kemudian aku bertanya, Doa apakah itu?
Ayahku menjawab, Ucapkanlah ya farijal hamm ya kasyifal
ghamm.
Disebutkan oleh Imam ar-Raddad dalam kitabnya Mujibat arRahmat bahwa kemudian Abu bakar berkata, Pada saat
itu aku masih memiliki sisa hutang, sadangkan aku adalah
orang yang paling tidak suka memiliki tanggungan hutang.
Kemudian aku berdoa dengan doa ini sehingga Allah
memberikanku kemudahan dalam melunasinya.
Dzikir ketujuh belas

,( X4 )
Aku mohon ampun kepada Allah, Tuhan Pencipta manusia, aku
mohon ampun kepada Allah dari segala kesalahan. (4 kali)
Dzikir ini merupakan permohonan ampun yang disunahkan dan
sangat dianjurkan, sebagaimana telah disebutkan
banyak sekali dalam al-Quran dan hadits mengenai keutamaan
istighfar.
Allah swt berfirman :
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan
keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi
yang dapat mengampuni dosa-dosa selain daripada Allah..
Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya
dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah,
niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
..dan Allah sekali-kali tidak akan menyiksa mereka, sedang
kamu berada diantara mereka.
Rasulullah saw bersabda, Beruntunglah bagi mereka yang
terdapat dalam buku catatan amalnya terdapat banyak
istighfar.
Rasulullah saw bersabda, Maukah kalian kuberitahukan
penyakit kalian dan penawarnya? Ketahuilah bahwa penyakit
kalian adalah dosa-dosa dan penawarnya adalah istighfar.
Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa memperbanyak
istighfar maka Allah akan menghilangkan segala
kesusahannya, memberi jalan keluar dari berbagai kesulitan
dan menambah rezeki dengan tanpa disangka-sangka.
Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman, Wahai para hambaKu, kalian semuanya berdosa kecuali yang telah Kumaafkan,
mohonlah ampun kepada-Ku, niscaya kalian Ku-ampuni.
Barangsiapa mengetahui bahwa Allah memiliki
kemampuan untuk mengampuni dirinya maka pasti akan Kuampuni seluruh dosanya dan Aku tidak peduli.
Allah swt berfirman :
Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan
bertaubat kepada-Nya, niscaya Ia akan memberikan
kenikmatan yang baik kepadamu sampai pada waktu yang
telah ditentukan..

Maka Aku katakan pada mereka, Mohonlah ampun pada


Tuhanmu, sesungguhnya Ia Maha Pengampun, niscaya Ia
akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan
untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula (di dalamnya)
untukmu sungai-sungai.
Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa mengucapkan
astaghfirullah wa atubu ilaihi sebanyak lebih dari tujuh puluh
kali
dalam sehari maka Allah akan mengampuni tujuh ratus dosadosanya.
Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya aku memohon
ampun dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari
tujuh puluh kali.
Dalam hadits disebutkan bahwa iblis yang dilaknat oleh Allah
swt berkata, Wahai Tuhanku, demi kemuliaan dan
keagungan-Mu, aku tidak akan berhenti menggoda hamba-Mu
selama ruh mereka masih melekat pada jasad mereka.
Allah swt berkata kepada iblis, Demi kemuliaan-Ku dan
keagungan-Ku, Aku akan selalu mengampuni mereka selema
mereka memohon ampun kepada-Ku.
Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa menginginkan buku
catatan amalnya menyenangkan hatinya, hendaknya ia
memperbanyak istighfar.
Imam Muhyiddin an-Nawawi mengutip dari kitab shahih Bukhari
dan shahih Muhslim sebuah riwayat dari Abi Hurairah
bahwa Nabi saw bersabda, Pada sepertiga malam terakhir
Allah swt turun ke langit dunia seraya mengatakan,
Barangsiapa berdoa kepada-Ku niscaya Ku-kabulkan doanya,
barangsiapa memohon kepada-Ku niscaya Ku-penuhi
permohonannya, barangsiapa memohon ampun kepada-Ku
niscaya ia Ku-ampuni.
Aisyah ra berkata bahwa Nabi saw pernah berkata kepadanya,
Jika engkau merasa berbuat dosa maka mintalah
ampun kepada Allah, karena taubat dari perbuatan dosa itu
dengan penyesalan dan istighfar.
Diriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda, Sesungguhnya Allah
mengangkat derajat seseorang di surga, kemudian
orang itu bertanya, Wahai Tuhanku, dengan sebab apa Kau
naikkan derajatku? Allah menjawab, Karena anakmu

memonkan ampun untukmu.


Diriwayatkan oleh al-Hakim bahwa dalam Shahih al-Isnad
terdapat sebuah hadits marfu` yang mengatakan, Tidak
seorang pun dari umat Islam yang berbuat dosa kecuali
Malaikat berdiam selama tiga jam. Jika orang tersebut
memohon ampun atas dosa yang telah ia perbuat maka tidak
dicatat perbuatannya itu dan ia tidak akan dihukum kelak
di hari kiamat atas perbuatan dosanya itu.
Imam Ali kwh berkata, Aku heran dengan seseorang yang
tertimpa kecancuran sedangkan ia memiliki cara untuk
menyelamatkan dirinya. Salah seorang bertanya, Apakah
itu? imam Ali menjawab, Istighfar.
Dzikir kedelapan belas
Tiada Tuhan selain Allah, tiada Tuhan selain Allah. (50 kali)
Hendaknya kedua kalimat tahlil ini dibaca dengan satu nafas,
paling sedikit dibaca sebanyak dua puluh lima kali agar jumlah
kalimat tahlil yang dibaca genap lima puluh, dan dianjurkan
tidak kurang dari lima puluh. Tidak mengapa jika seseorang
ingin
menambahnya, karena tidak ada batasan untuk membacanya
lebih dari lima puluh kali, walaupun sebanyak ribuan. Setelah
memba
a kedua kalimat tahlil ini sebanyak lima puluh atau lebih,
kemudian hendaknya ditutup dengan bacaan sebagai berikut :
Imam al-Qadhi `Iyadh berkata dalam kitabnya asy-Syifa` dari
ibnu Abbas ra bahwa pada pintu surga terdapat tulisan
yang mengatakan, Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada
Tuhan selain Aku, Muhammad adalah utusan-Ku.
Barangsiapa mengucapkan kalimat itu, niscaya Aku tidak akan
menyiksanya.
Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas ra disebutkan bahwa ia
berkata, Dalam sehari semalam itu ada dua puluh empat
jam, dan kalimat la ilaha illallah Muhammad Rasulullah terdiri
dari dua puluh empat huruf. Barangsiapa mengucapkan
la ilaha illallah Muhammad Rasulullah maka setiap hurufnya
akan menghapus dosanya selama satu jam, maka
terhapuslah seluruh dosanya jika ia mengucapkannya setiap

hari dan setiap malam.


Keutamaan kalimat la ilaha illallah sangatlah banyak dan sudah
tidak asing lagi. Dan cukuplah kiranya dari keutamaan
tersebut sebagai salah satu dari rukun Islam, dan inti dari
kalimat tauhid. Dan barangsiapa di akhir ucapannya sebelum
ajal menjemputnya mengucapkan kalimat la ilaha illallah maka
ia masuk ke dalam surga.
Rasulullah saw bersabda, Para ahli la ilaha illallah tidak
merasakan kesunyian di dalam kubur mereka dan ketika
mereka
dibangkitkan. Seakan-akan aku melihat mereka sedang
membersihkan tanah yang ada di kepala mereka seraya
berkata,
Segala puji bagi Allah yang melenyapkan kesedihan pada diri
kami, Tuhan kami Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
Rasulullah saw berkata kepada Abi Hurairah, Wahai Abi
Hurairah, sesungguhnya setiap kebaikan yang pernah
dikerjakan
seseorang akan ditimbang kelak di hari kiamat, kecuali
kesaksian la ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah) tidak akan
ditimbang. Karena apabila seseorang mengucapkan kesaksian
tersebut dengan sungguh-sungguh dan diletakkan pada
salah satu sisi timbangan dan di letakkan pada sisi lain
timbangan tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi, maka kalimat
la ilaha illallah akan lebih berat dari semua itu.
Rasulullah saw bersabda, Jika datang salah seorang yang
mengucapkan kalimat la ilaha illallah dengan sungguhsungguh
ke hadapan Allah dengan membawa dosa sebesar bumi,
niscaya Allah tetap akan mengampuninya.
Rasulullah saw berkata kepada Abi Hurairah, Wahai Abi
Hurairah, talqinkanlah kepada orang yang sudah mati
diantara kalian kalimat la ilaha illallah, karena kalimat tersebut
dapat melebur dosa. Seseorang bertanya kepada
Rasulullah, Kalau itu bagi orang yang sudah mati, bagaimana
dengan yang masih hidup? Rasulullah menjawab,
Akan sangat lebih dalam melebur dosa mereka.
Shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata
dalam salah satu nasehatnya, Dan dari macam-macam
dzikir bahkan yang paling mulia dan utama adalah kalimat la
ilaha illallah. Nabi saw bersabda, Kalimat yang paling

utama yang pernah kuucapkan dan diucapkan oleh para Nabi


sebelumku adalah la ilaha illallah.
Dalam hadits qudsi disebutkan bahwa Allah swt berfirman, La
ilaha illallah adalah benteng-Ku, barangsiapa masuk ke
dalam benteng-Ku maka ia aman dari siksa-Ku.
Rasulullah saw bersabda, Perbaruilah iman kalian para
sahabat bertanya, Bagaiimana caranya kami memperbarui
iman
kami? Rasulullah menjawab, Perbanyaklah mengucapkan
kalimat la ilaha illallah.
Rasulullah saw bersabda, Datang kepadaku utusan dari
Tuhanku, dan ia mengabarkan kepadaku bahwa barangsiapa
yang mati dan ia bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
tiada sekutu bagi-Nya, maka ia akan masuk ke dalam
surga. Kemudian Abu Dzar bertanya, Walau orang tersebut
pernah mencuri dan berzina? Rasulullah menjawab,
Walaupun ia pernah mencuri dan berzina.
Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa masuk ke dalam kubur
dengan la ilaha illallah maka Allah akan
menyelamatkannya dari neraka.
Rasulullah saw bersabda, Kunci surga adalah la ilaha illallah.
Dalam kitab Ghayatul Qashd Wal Murad disebutkan bahwa
dari kebiasaan shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi alHaddad adalah membaca dzikir kalimat la ilaha illallah
sebanyak seribu kali setiap selesai dari shalat zhuhur. Dan pada
bulan Ramadhan beliau menambahnya menjadi dua ribu kali
dan menggenapkannya menjadi tujuh puluh ribu pada hari
keenam di bulan Syawal.
Dalam kitab Tatsbitul Fuad disebutkan bahwa shahibu ratib
al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata, Aku
wasiatkan kepada kalian untuk selalu mengucapkan kalimat la
ilaha illallah setiap saat, dan khususnya pada saat
kesusahan dalam mencari rezeki. Sesungguhnya dzikir tersebut
melapangkan rezeki.
Dzikir kesembilan belas
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Katakanlah (wahai Muhammad), Dialah Allah Yang Maha Esa.
Allah Yang menjadi tumpuan segala permohonan. Ia

tidak beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan. Dan tidak ada


siapapun yang sebanding dengan-Nya. (3 kali)
Disebutkan dalam kitab al-Muwaththa`, diriwayatkan oleh Abi
Hurairah bahwa ketika ia sedang berjalan bersama
Rasulullah saw, Beliau saw mendengar seseorang membaca
surat al-Ikhlas dan Beliau berkata, Wajiblah. Abi Hurairah
bertanya kepada Rasulullah saw, Apa yang wajib wahai
Rasulullah? Rasulullah saw menjawab, Surga (wajiblah surga
bagi si pembaca itu).
Dzikir kedua puluh
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Katakanlah (wahai Muhammad) : Aku berlindung dengan
Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, dari kejahatan
makhlukmakhluk
yang Ia ciptakan. Dan dari kejahatan malam apabila ia gelap
gulita. Dan dari (ahli-ahli sihir) yang menghembus
pada simpulan-simpulan ikatan. Dan dari kejahatan orang yang
dengki apabila ia melakukan kedengkiannya. (1 kali)
Diriwayatkan oleh Aisyah ra bahwasanya jika salah seorang
dari keluarga Rasulullah saw ada yang sakit, maka
Rasulullah saw meniupnya dengan membaca ayat tersebut,
dan ketika Rasulullah saw sakit, maka aku meniupnya dan
mengusap Rasulullah saw dengan tangannya, karena tangan
Beliau lebih berkah daripada tanganku.
Dzikir kedua puluh satu
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Katakanlah (wahai Muhammad) : Aku berlindung dengan
Tuhan sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian
manusia. Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia.
Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul
tenggelam. Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke
dalam hati manusia, dari kalangan jin dan manusia. (1 kali)
Diriwayatkan oleh at-Turmidzi dari Abu Said al-Khudri
bahwasanya Rasulullah saw selalu meminta perlindungan dari
kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia dengan membaca
surat ini.

Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa membaca surat-surat


tersebut diwaktu pagi dan sore tiga kali, maka ia akan
terlindungi dari segala sesuatu. (H.R. Abu Dawud)
2. ALFAATIHATA ILAA ARWAAHI SAADAATINAAS SHUFIYYATIL
MUHAQQIQIIN WAL ULAMAA-IL AAMILIIN AINAMAA
KAANUU MIM MASYAARIQIL ARDHI ILAA MAGHOORIBIHAA,
ANNALLOOHA YULI DAROJAATIHIM FIL JANNAH,
WA AYYUIIDU ALAINAA MIM BAROKAATIHIM WA ASROORIHIM
WA ANWAARIHIM WAULUUMIHIM FIDDIINI
WADDUNYA WAL AAKHIROH, ALFAATIHAH........
3. ALFAATIHATA ANNALLOOHA YAHFADHOL HUJJAAJI,
WAZZUWARO WAL MUSYAAFIRIINA, MINAL MUSLIMIINA FIL
BARRI WAL BAHRI AJ-MAIIN, ANNALLOOHA YAS-HABUHUMUS
SALAAMATA, WAYARUDDUHUM ILAA AUTHOONIHIM
SAALIMIINA GHOONIMIINA MAHFUUDHIINA MARZUUQIINA, FII
KHOIRIN, WALUTH FIN, WA AAFIYATIN, WA
ANNALLOOHA YUDHIILU AMAARONAA FII THOOATILLAAHI
WAYASY FI MURDHOONAA WAMURDHOL MUSLIMIIN,
WAANNALLOOHA YUJANNIBNAL FITANA WAL MIHANA, MAA
DHOHARO MINHAA WAMAA BATHON, (sebutkan ahli
kubur masing-masing)
TSUMMA ILAA ARWAAHI AMWAATINAA KHOOSSHOH, WA
AMWAATIL MUSLIIMIINA AJMAIINA AAMMAH, WA
HUSNUL KHOOTIMAH INDAL MAUTI, FII AAFIYAH, WA ILAA
HADROOTIN NABIYYI MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU
ALAIHI WA AALIHI WASALLAM. ALFAATIHAH ........
Tartib Dan Tata Cara Membaca Ratib Al-Haddad
Membaca Ratib al-Haddad dengan tata cara yang telah
dicontohkan oleh sang penyusun tentunya menjadi lebih
sempurna. Sebagaimana telah kami sebutkan dalam bab Ratib
al-Haddad bahwa ratib ini dibaca setiap harinya setelah
menunaikan shalat isya`, kecuali di bulan Ramadhan ratib ini
dibaca sebelum shalat isya` guna mengisi kesempitan
waktu menunaikan shalat tarawih.
Mengenai pembacaannya secara berjamaah atau sendiri,
tentunya secara berjamaah lebih utama daripada sendiri.

Sebagaimana sabda Nabi saw, Aku lebih mencintai berdzikir


kepada Allah swt bersama sekelompok kaum setelah
shalat shubuh hingga terbitnya matahari daripada dunia
seisinya.
Dalam hadits lain Beliau saw bersabda, Aku lebih mencintai
duduk bersama sekelompok kaum berdzikir kepada Allah
swt setelah shalat ashar hingga terbenamnya matahari
daripada memerdekakan empat orang budak.
Diriwayatkan oleh al-Bayhaqi dari Anas bin Malik bahwa
Rasulullah saw bersabda, Jika kalian melewati taman-taman
surga, maka nikmatilah. Mereka bertanya, Wahai Rasulullah,
apa itu taman-taman surga? Rasulullah menjawab,
Halaqu dzikir (sekelompok orang yang duduk melingkar).
Kemudian, mengenai keutamaan berdzikir secara sirr (suara
pelan) atau jahr (suara keras) adalah sebagai berikut :
Berdzikir dengan sirr tentunya lebih utama bagi mereka yang
khawatir terkena riya`, atau takut mengganggu orang
yang sedang shalat, dan lain sebagainya. Jika keadaan di atas
dapat dihindari, maka berdzikir dengan jahr tentunya
lebih utama, karena di dalamnya terkandung amal yang lebih
luas, bermanfaat bagi orang lain, serta dapat
menggoreskan kesan yang lebih kuat pada hati orang yang
berdzikir dan orang-orang yang mendengarkannya.
Akan tetapi bagi hati yang lemah, yang belum dapat berdzikir
dengan hudhur (dengan penuh konsentrasi), yang belum
dapat menghayati dzikirnya, maka dzikir sebaiknya diamalkan
dengan sirr sebagaimana diriwayatkan dalam hadits
Nabi saw, Sebaik-baik dzikir adalah (yang diamalkan) dengan
suara pelan.
Maka jelaslah bahwa masing-masing memiliki kelebihan
tersendiri tergantung pada keadaan pribadi orang yang
berdzikir. Mereka yang hendak berdzikir seyogyanya memilih
mana diantara keduanya yang lebih mendatangkan
maslahat, lebih sesuai kebutuhan, dan lebih cocok dengan
keadaan.
Kemudian, tartib dan tata cara membaca ratib ini adalah
sebagai berikut : Para jamaah berkumpul membentuk shaff
dan menghadap kiblat. Dan bagi yang memimpin ratib duduk
menghadap para jamaah seperti yang dilakukan imam
dalam shalat seusai salam. Pemimpin ratib kemudian

membukanya dengan pembacaan surat al-Fatihah, ayat kursi,


dan (..aamanar rasul.. hingga akhir) secara jahr, dan para
jamaah membacanya secara sirr. Kemudian membaca
dzikir-dzikir yang ada dalam ratib mulai dari dzikir yang
pertama hingga dzikir yang terakhir dengan suara keras secara
bersama-sama atau bergantian.
Kemudian membaca dua kalimat tahlil Laa ilaaha illallah, laa
ilaaha illallah dengan satu nafas. Paling sedikitnya
dibaca sebanyak dua puluh lima kali. Dengan demikian,
genaplah kalimat tahlil tersebut dibaca lima puluh kali.
Hendaknya pembaca ratib tidak membacanya kurang dari dua
puluh lima kali, dan tidak ada batasnya jika ingin
menambahnya lebih dari dua puluh lima kali, walau dibaca
sebanyak ribuan.
Kemudian kalimat tahlil ditutup dengan Laa ilaaha illallah
Muhammad Rasulullahi shallallahu alaihi wasallam hingga
akhir, dan pemimpin ratib melanjutkannya dengan membaca
surat al-Ikhlas sebanyak tiga kali, al-Falaq satu kali, dan
an-Nas satu kali, dengan jahr dan para jamaah dengan sirr.
Kemudian membaca fawatih (fatihah-fatihah) yang ada pada
ratib tidak kurang dari empat fatihah, dan boleh
menambahnya lebih dari empat fatihah.
Kemudian mengangkat kedua tangannya dan berdoa secara
sirr. Jika ada salah seorang saadah yang hadir di majelis
ratib tersebut, maka seyogyanya pemimpin ratib memintanya
untuk membacakan doa.
Jika tidak, maka pemimpin ratib yang memimpin doa,
mendoakan dirinya dan para jamaah, kedua orang tuanya dan
orang tua para jamaah, serta seluruh umat Islam. Kemudian
membaca doa berikut :
Kemudian membaca dzikir terakhir secara bersama-sama
dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya. Kemudian
pemimpin ratib menutupnya dengan ucapan, Semoga Allah
menerima amal kita, dan menjadikannya semata-mata
karena-Nya.
Sekilas tentang riwayat hidup Penyusun Ratib al-haddad
Beliau adalah Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad bin
Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin Ahmad bin

Abu Bakar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin al-Faqih
Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi bin Muhammad
Shahibu Marbath bin Ali Khali` Qasam bin Alwi bin Muhammad
bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa bin
Muhammad bin Ali al-Uraidhi bin Ja`far ash-Shadiq bin
Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin al-Husain bin Ali
bin Abi Thalib, suami Fathimah az-Zahra binti Rasulillah saw.
Nama penyusun Ratib al-Haddad ini sudah akrab di telinga
masyarakat Islam Indonesia, Malaysia, India, Pakistan dan
negara-negara Islam di Timur Tengah. Beliau dikenal karena
karya tulis serta wirid-wirid dan dzikir-dzikir yang
disusunnya sekitar empat abad yang lalu, sudah diamalkan
oleh masyarakat Islam secara luas.
Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad dilahirkan pada tanggal 5
Shafar 1044 H, di pinggiran kota Tarim yang bernama Subair.
Dalam kitab Tastbitul Fuad disebutkan bahwa ketika beliau
dilahirkan, salah seorang wanita tetangganya membungkus
beliau dengan pakaian ayahnya. Di malam itu, habib Abdullah
tidak berhenti menangis dan menjerit-jerit hingga pagi hari.
Ibunya kemudian memerintahkan kepada salah seorang wanita
yang berada di rumahnya untuk memeriksa Habib
Abdullah. Wanita tersebut kemudian membuka pakaian yang
membungkus Habib Abdullah. Ternyata, di dalam pakaian
yang membungkus Habib Abdullah terdapat seekor
kalajengking besar yang telah menyengat badan Habib
Abdullah .
Ayahnya, Habib Alwi bin Muhammad adalah seorang yang
shalih dari keturunan orang-orang yang shalih. Dimasa
mudanya, beliau sempat berkunjung ke kediaman Habib Ahmad
bin Muhammad al-Habsyi Shahibusy Syi`ib untuk
meminta doa. Habib Ahmad berkata kepadanya, ..anakanakmu adalah anak-anakku juga, mereka diberkahi Allah.
Saat itu Habib Alwi tidak mengerti akan maksud ucapan Habib
Ahmad. Namun, setelah menikahi Salma, cucu dari
Habib Ahmad, beliau baru sadar bahwa doa Habib Ahmad
adalah sebuah isyarat perkawinannya.
Sebagaimana Habib Alwi, Salma juga merupakan seorang
wanita yang shalihah dari keturunan orang-orang yang shalih
pula. Dari istrinya inilah Habib Alwi mendapat putra-putri yang
baik dan shalih pula, diantaranya adalah Habib Abdullah.

Masa Kecil Habib Abdullah


Ketika Habib Abdullah berusia 4 tahun, beliau terserang
penyakit cacar yang begitu hebatnya hingga membutakan
kedua matanya. Namun, musibah ini sama sekali tidak
mengurangi semangatnya dalam menuntut ilmu. Ia berhasil
menghafal al-Qur`an dan menguasai berbagai ilmu agama
ketika usianya masih kanak-kanak. Rupanya Allah swt
berkenan menggantikan pengelihatan lahirnya dengan
pengelihatan batin, sehingga kemampuan menghafal dan daya
pemahamannya sangat mengagumkan.
Sejak kecil Habib Abdullah gemar melakukan ibadah dan
riyadhah. Kegemarannya ini seringkali menjadikan nenek dan
orang tuanya merasa tidak tega melihat putranya yang cacat
melakukan berbagai ibadah dan riyadhah. Mereka
menasehati Habib Abdullah agar berhenti menyiksa dirinya.
Demi menjaga perasaan kedua orang tuanya, Habib
Abdullah pun mengurangi ibadah dan riyadhah yang
sebenarnya amat ia gemari.
Beliau tumbuh dewasa di kota Tarim, Bekas-bekas cacarnya
pun tidak tampak lagi diwajahnya. Beliau berperawakan tinggi,
berdada bidang, berkulit putih dan berwibawa. Tutur bahasanya
menarik, sarat dengan mutiara ilmu dan nasehat berharga.
Sekilas tentang riwayat hidup Penyusun Ratib al-haddad (2)
Kegemaran Habib Abdullah
Dalam Menuntut Ilmu Dan Berdakwah
Beliau sangat gemar menuntut ilmu. Kegemarannya ini
membuatnya seringkali melakukan perjalanan berkeliling ke
berbagai kota (di Hadhramaut) untuk menjumpai kaum
shalihin, menuntut ilmu dan mengambil berkah dari mereka.
Beliau berguru dengan lebih dari seratus ulama, diantaranya
adalah :
1. al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Aththas
2. al-Habib Aqil bin Abdurrahman as-Saqqaf
3. al-Habib Abdurrahman bin Syaikh Aidid
4. al-Habib Abu Bakar bin Abdurrahman bin Syihabuddin
5. al-Habib Sahl bin Ahmad Bahsin al-Hadi Ba Alawi
6. al Habib Muhammad bin Alwi as-Saqqaf
dan masih banyak lagi.

Dari guru-gurunya itulah ia banyak berpengaruh hingga


menekuni tasawwuf sampai ia menyusun Ratib al-Haddad
(wirid-wirid perisai diri, keluarga dan harta) yang terkenal ini.
Dan dari guru-gurunya tersebut dengan kajiannya yang
mendalam diberbagai ilmu keislaman menjadikannya benarbenar menjadi orang yang `alim, menguasai seluk-beluk
syari`at dan hakikat, memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi
dalam tasawwuf hingga memperoleh tingkat al-Qutub alGhauts, seorang dai yang menyampaikan ajaran-ajaran islam
dengan sangat mengesankan dan sebagai seorang
penulis yang produktif yang karya-karyanya tetap dipelajari
orang sampai saat ini.
Selain giat dalam menuntut ilmu, Habib Abdullah juga salah
seorang dai yang gemar berdakwah. Banyak dari para penuntut
ilmu yang datang berguru kepadanya. Keaktifannya dalam
berdakwah menjadikannya digelari Quthbid Dakwah wal Irsyad.
Diantara murid-murid beliau adalah :
1. al-Habib Hasan bin Abdullah al-Haddad (putra beliau)
2. al-Habib Ahmad bin Zain al-Habsyi
3. al-Habib Abdurrahman bin Abdullah Bilfaqih
4. al-Habib Muhammad bin Zain bin Smith
5. al-Habib Ali bin Abdullah bin Abdurrahman as-Saqqaf
6. al-Habib Muhammad bin Umar bin Thaha ash-Shafi as-Saqqaf
dan masih banyak lagi.
Ibadah Habib Abdullah
Pada masa permulaannya, setiap malam beliau mengunjungi
seluruh masjid dikota Tarim untuk beribadah. Salah
seorang yang tinggal berdampingan dengan masjid tempat
beliau biasa shalat mengatakan, Setiap malam ketika
penduduk kota ini lelap dalam tidurnya, aku selalu mendapati
beliau berjalan ke masjid. Sahabat beliau menceritakan,
Suatu hari aku berziarah bersama beliau ke makam Nabi Allah
Hud as, malam itu seekor kalajengking menyengatku
sehingga aku terjaga semalaman. Aku amati beliau malam itu
tidak tidur, asyik beribadah sepanjang malam. Waktu
kutanyakan hal itu, beliau menjawab bahwa telah tiga puluh
tahun lamanya beliau berbuat demikian.
Meskipun amat gemar beribadah, beliau tidak suka
menceritakan atau memperlihatkan amalnya, kecuali bila
keadaan

sangat memaksa dan ia ingin agar amal shalihnya itu


diteladani. Beliau berkata, Aku sengaja tidak memperlihatkan
amal ibadahku, meskipun Alhamdulilah aku tidak khawatir
terkena riya`, akantetapi sebagaimana dikatakan oleh Nabi
Yusuf as, ..aku tidak membebaskan diriku dari kesalahan,
karena nafsu itu selalu mengajak berbuat kejahatan.
Budi Pekerti Habib Abdullah
Beliau tidak menyukai kemasyhuran atau kemegahan, dan
tidak suka dipuji. Beliau berkata, Banyak orang membuat
syair-syair untuk memujiku, sesungguhnya aku hendak
mencegah mereka, tapi aku khawatir tidak ikhlas dalam
berbuat
demikian, sehingga kubiarkan mereka berbuat sekehendaknya.
Dalam hal ini aku lebih suka meneladani Rasulullah
saw, karena beliaupun tidak melarang ketika para sahabatnya
membacakan syair-syair pujian kepadanya.
Suatu hari beliau berkata kepada orang yang melantunkan
syair pujian untuknya, Aku tidak keberatan dengan semua
pujian ini, yang ada padaku telah kucurahkan kedalam
samudera Muhammad saw, sebab beliau adalah sumber
keutamaan, dan beliaulah yang berhak menerima semua
pujian, jadi bila sepeninggal beliau ada manusia yang layak
dipuji, maka sesungguhnya pujian itu kembali kepadanya.
Adapun setan, ia adalah sumber segala keburukan dan
kehinaan, karena itu setiap kecaman dan celaan terhadap
keburukan akan terpulang kepadanya, sebab setanlah
penyebab pertama terjadinya keburukan dan kehinaan.
Beliau tidak pernah bergantung pada makhluk dan selalu
mencukupkan diri hanya dengan Allah swt. Beliau berkata,
Dalam
segala hal aku selalu mencukupkan diri dengan kemurahan dan
karunia Allah, aku selalu menerima nafkah dari khazanah
kedermawanan-Nya. Beliau juga berkata, Aku tidak pernah
melihat ada yang benar-benar memberi selain Allah swt. Jika
ada seseorang memberiku sesuatu, kebaikannya itu tidak
meninggikan kedudukannya disisiku, karena aku menganggap
orang itu hanyalah perantara saja. Beliau selalu bersungguhsungguh dalam beribadah serta mengamalkan ilmu yang
dimilikinya.
Disamping kesibukan beliau beribadah, dan berdakwah, beliau

juga memelihara perkebunan dan ayam, yang mana


dari hasil perkebunan dan ayam tersebut beliau gunakan untuk
membantu faqir miskin, anak-anak yatim, janda,
penuntut ilmu, dan orang-orang yang tidak mampu. Habib
Abdullah juga mengetahui tentang ilmu pertanian, bahkan
sering kali ia duduk bersama petani-petani untuk mengajarkan
ilmu-ilmu pertanian.
Sekilas tentang riwayat hidup Penyusun Ratib al-haddad (3)
Karya tulis Habib Abdullah
Selain dikenal sebagai seorang yang ahli dalam berdakwah,
Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad juga dikenal sebagai
salah seorang penulis yang produktif. Keindahan susunan
bahasa serta mutiara-mutiara nasehat yang terdapat dalam
karya-karyanya, menunjukkan akan keahlian beliau dalam
berbagai ilmu agama. Bukan hanya kaum awam saja yang
membaca dan menggemarinya, akantetapi sebagian ulama pun
menjadikannya sebagai pegangan dalam berdakwah.
Diantaranya adalah :
1. an-Nashaih ad-Diniyyah
2. ad-Dakwatut Taammah wa Tadzkiratul `Aammah
3. Risalatul Mu`awanah wal muzhaharah wal Mu`azarah
4. al-Fushulul Ilmiyyah
5. Sabilu Iddikar
6. Risalatu Mudzkarah
7. Risalatu Adab Sulukul Murid
8. Kitabul Hikam
9. an-Nafaisul Uluwiyyah
10. Ithafus Sail Bijawabil Masail
Selain itu, terdapat ucapan dan ajaran-ajarannya yang sempat
dicatat oleh murid-murid dan para pecintanya, antara
lain :
1. al-Mukatabat (kumpulan surat menyurat)
2. Ghayatul Qashad wal Murad oleh
3. Tatsbitul Fuad
Diakui oleh para sufi, bahwa ada ketinggian dan keindahan
spiritualitas yang tinggi pada kesufian Habib Abdullah.
Dapat dilihat dari karya-karyanya tersebut betapa sejuk dan
indahnya bertasawwuf. Tasawwuf bagi Habib Abdullah

adalah ibadah, zuhud, akhlak, dan dzikir, suatu jalan membina


dan memperkuat kemandirian menuju kepada Allah swt.
Di dalam salah satu karyanya yang bernama Sabilu Iddikar,
Habib Abdullah menjelaskan tentang kehidupan manusia
sejak dalam rahim, di dunia, di alam mahsyar, sampai pada
kehidupan yang abadi, disertai dengan ayat-ayat al-Qur`an
dan hadits-hadits yang tersusun rapi dengan uraian yang
mengesankan.
Dalam kitabnya Risalatul Mu`awanah, Habib Abdullah
menegaskan pesannya kepada ummat Islam untuk berpegang
teguh pada al-Qur`an dan al-Hadits, termasuk di dalamnya
kehidupan tasawwuf yang tidak boleh lepas dari al-Qur`an
dan al-Hadits, serta menghindari sesuatu yang menyimpang
dari al-Qur`an dan al-Hadits.
Sedangkan dalam al-Mukatabat, beliau berpesan, seorang sufi
harus menyaring dan menjernihkan segala perbuatan,
ucapan, dan semua niat serta perilaku dari berbagai kotoran
berupa riya`, dan segala sesuatu yang tidak disukai Allah
swt. Selain itu manusia harus menghadap Allah secara terusmenerus secara lahir maupun batin dengan mengerjakan
semua ketaatan hanya kepada Allah dan berpaling dari segala
sesuatu selain Allah Yang Maha Esa.
Dalam al-Fushulul Ilmiyyah, Habib Abdullah menguraikan
intinya adalah memurnikan tauhid (akidah) dari sumbersumber
syirik, kemudian menumbuhkan akhlak terpuji seperti zuhud,
ikhlas, dan berperasangka baik terhadap kaum
muslimin serta menghilangkan segala sifat buruk seperti cinta
dunia, riya`, dan angkuh. Kemudian melaksanakan amal
shalih yang nyata dan menjauhi perbuatan buruk. Mencari
nafkah dengan baik melalui jalan wara` (menjauhkan diri dari
segala sesuatu yang haram, dosa dan maksiat) dan qana`ah
(mensyukuri sesuatu yang telah diusahakannya).
Sekilas tentang riwayat hidup Penyusun Ratib al-haddad (4)
Ratib al-Haddad
Selain karya tulis, beliau juga meninggalkan banyak doa-doa
serta dzkir-dzikir susunannya. Diantara doa dan dzikirdzikir
yang beliau susun, ratib al-Haddad inilah yang paling masyhur
di kalangan ummat Islam, khususnya di Indonesia.

Ratib ini beliau susun pada salah satu malam di bulan


Ramadhan tahun 1071 H.
Ratib ini disusun untuk memenuhi permintaan salah seorang
murid beliau yang bernama `Amir dari keluarga Bani
Sa`ad yang tinggal di kota Syibam (salah satu kota di propinsi
Hadhramaut). Tujuan `Amir meminta Habib Abdullah
untuk menyusun ratib ini adalah, agar diadakan suatu wirid dan
dzikir di kampungnya, agar mereka dapat
mempertahankan dan menyelamatkan diri dari ajaran sesat
yang ketika itu sedang melanda Hadhramaut.
Mulanya, ratib ini hanya dibaca di kampung `Amir sendiri, yaitu
kota Syibam setelah mendapat izin dan ijazah dari alHabib Abdullah bin Alwi al-Haddad. kemudian, ratib ini pun
mulai dibaca di masjid al-Hawi miik beliau yang terletak di
kota Tarim.
Pada kebiasaannya, ratib ini dibaca secara berjamaah setelah
shalat Isya`, dan pada bulan Ramadhan, ratib ini dibaca
sebelum shalat Isya` untuk mengisi kesempitan waktu
menunaikan shalat Tarawih, dan ini adalah waktu yang telah
ditartibkan al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad untuk
kawasan-kawasan yang mengamalkan ratib ini. Dengan izin
Allah, kawasan-kawasan yang mengamalkan ratib ini pun
selamat dan tidak terpengaruh dari ajaran sesat tersebut.
Setelah al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad berangkat
menunaikan ibadah haji, ratib al-Haddad pun mulai dibaca di
Mekkah dan Madinah. al-Habib Ahmad bin Zain al-Habsyi
berkata, Barangsiapa yang membaca ratib al-Haddad
dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, niscaya akan
mendapat sesuatu yang diluar dugaannya.
Ketahuilah bahwa setiap ayat, doa, dan nama Allah yang
disebutkan dalam ratib ini dipetik dari al-Qur`an dan Hadits
Nabi saw. Bilangan bacaan disetiap doa dibuat sebanyak tiga
kali, karena itu adalah bilangan ganjil (witir). Semua ini
berdasarkan petunjuk al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad
sendiri. Beliau menyusun dzikir-dzikir yang pendek dan
dibaca berulang kali, agar memudahkan pembacanya. Dzikir
yang pendek ini jika selalu dibaca secara istiqamah, maka
lebih utama dari pada dzikir yang panjang namun tidak dibaca
secara istiqamah.
Demikianlah Habib Abdullah menghabiskan umurnya. Beliau

menuntut ilmu dan mengajar, berda`wah dan


mencontohkan, sampai akhirnya pada selasa sore, 7
Dzulqa`dah 1132 H, kembali menghadap Yang Kuasa,
meninggalkan banyak murid, karya dan nama harum di dunia.
Di kota itu pula, di pemakaman Zanbal beliau
dimakamkan. Semoga Allah SWT memberi-Nya kedudukan
yang mulia disisi-Nya dan memberi kita manfaat yang
banyak dari ilmu-ilmunya.
Keras Hati
Keras hati merupaka suatu sifat yang sangat tercela, hati-hati
kita dari salah satu sifat penyakit hati ini,sebab apabila
hati sudah keras, hati tersebut tidak mau lagi menerima
nasehat agama, dan hati nya tidak merasa takut apabila
dingatkan denga n ancaman Allah, tidak takut dengan neraka
Allah merasa dirinya selalu benar, ketika di ingatkan
dengan kematian tidak takut seakan-akan dia tidak akan
mengahapi kematian sesuai dengan perkataan Ulama apa
bila hati telah mati tidak akan manfaat lagi nasehat agama
diibaratkan seperti tanah yang terlalu asin tidak bisa lagi
ditanami dengan tumbuh-tumbuhan. Alhabib Saw Mengatakan
dalam hadist nya yang mulia :
Sesuatu yang bisa menyebabkan seseorang jauh dari Allah Swt
adalah sifat keras hati sifat ini sangat berbahaya apa
bila kita tidak berusaha untuk menghidarinya, Nabi Muhammad
Saw mengatakan dari lisan nya yang mulia :
Rosuulullah Saw mengatakan ada empat sifat yang sangat
berbahaya dan sifat ini menjauhkan dia dari TuhanNya Allah
yang pertama keras hatinya, yang kedua tidak pernah
menangis karena Allah, yang ketiga rakus akan dunia, yang
keempat banyak angan-angannya tentang dunia tidak
mengingat dia akan meninggalkan dunia ini. Berhatil-hatilah
wahai manusia dengan sifat yang empat ini berusahalah
semaksimal mungkin terhindar didalam diri kita sifat yang tadi
disebutkan oleh baginda nabi besar Muhammad Saw. Apa bila
hati telah keras pula wahai kaum muslimin dan muslimat
maka akan menimbulkan kelalaian kita ibadah kepada Allah,
doapun dari orang yang lalai tidak akan diterima oleh Allah
hadist Nabi Muhammad Saw mengatakan :

Allah sangat tidak suka dengan hati yang selalu lalai, mudahmudahan Allah Swt mengampunin semua dosa-dosa kita
dan memelihara kita dan keluarga kita dari sifat-sifat yang
tercela yang tidak akan mendapatka rido Allah dan rasulnya.
Membenarkan Hati
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dimulikan Alla Swt, Didalam
tubuh manusia ada hati, yang hati ini harus kita jaga
dari sifat-sifat yang tidak baik, apa lagi dari penyakit hati yang
bisa menimbulkan murka Allah Swt.apa bila kita ingin
mendapatkan rido Allah, maka kita sebagai hamba harus
menjaga hati kita.
Nabi Muhammad Saw mengatakan dalam hadist yang mulia
diatas , Sesungguh nya Allah Swt tidak melihat dari bentuk
tubuh kamu dan perbuatan kamu akan tetapi Allah Swt melihat
Hatimu dan niatmu, dengan arti wahai hamba Allah,
benarkanlah perkataanmu dengan perbuatanmu, dan betulkan
perbuatanmu dengan niatmu secara ikhlas dengan
pembersihan hati. Saudaraku seagama pembersihan hati
sangat penting sekali karena hati merupakan pusat dalam diri
manusia, apabila rusak hati kita maka rusak fikiran kita.
Dari hadist diatas jelas Nabi Muhammad Saw menjelaskan
kepada kita , sesungguh nya dibadan kita ada gumpalan
daging, apa bila gumpalan ini benar, sehat maka badan kita
semuanya akan sehat dan apa bila gumpalan ini tidak
sehat maka seluruh tubuh kita akan hancur dan rusak,
gumpalan ini adalah Hati. Maka wajib bagi kita untuk
benarbenar
memperhatikan hati kita dan harus berusaha menjadikan nya
hati yang sehat zhohir dan batin, agar kita bisa
selalu mendapatkan keimanan yang kuat dan hidayah dari Allh
Swt.
Nabi kita yang mulia Berdoa kepada Allah :
Ini doa yang diajarkan oleh baginda Nabi besar Sayiduna
Muhammad Saw, Wahai zhat yang mampu membolak-balik
kan hati, tetapkan lah hati ku selalu dalam agamu.
Sebagaimana dalam firman Allah Swt yang Allah yang mulia :
Dan janganlah engkau hinakan aku pada hari mereka
dibangkitkan (yaitu) dihari harta dan anak-anak laki-laki tidak

berguna kecuali orang-orang yang mengadap Allah dengan hati


yang bersih.
Maka bersungguh-sunnguhlah agar nati ketika kita
mengahadap Allah dengan hati yang bersih hati yang penuh
dengan
iman bersih dari pada penyakit hati seperti syirik, munafik,
mungkar, sombong, riya, hasad, Dan lai-lainnya, selalu
mendekatkan diri kepada Allah dan minta pertolongan kepada
Allah dan sabarlah dalam segala hal mengahadapi
kehidupan di dunia yang fana ini, kembalikan semuanya
kepada Allah, mudah-mudahan Allah memudahkan kita untuk
membersihkan hati kita, agar kita selalu mendapat hidayah nya
dan lindungan nya didunia dan akhirat amin.
Doa dibaca setelah Dzikir Ratib Al-Haddad
Ya Allah, dengan Nabi Muhammad SAW yang terpilih,
kabulkanlah maksud kami
dan ampunilah dosa-dosa kami yang telah lalu, Wahai Tuhan
yang Maha luas
kemurahannya
Ya Robbibil Mustofa Baligh maqoosidana, Wagh fir lana ma
madho ya wasial karomi
Ya Hannan Ya Mannan Jud lana bil Ghufron, bil wali Quthbil
Irfan, Al Habib Ali bin Abi Bakar As Syakron
Ya Allah Ya Subhan, Jud lana bin nuroni.. Bil wali Quthbir
Robbani, Al Habib Syekh Abdul Qodir Al Jaelani
Ya Allah Ya Quddus, Najjina ming kulli bus, bil wali Syamsi
Syumus, Al Habib Abdullah bin Abi Bakar
Alaydrus
Ya Allah Ya Tawwab, Jud lana bil Murod, bil wali Quthbil Irsyad Al
Habib Abdullah bin Alawi Al Haddad
Ya Allah Ya Sattar, Jud lana bil Mukhtar, bil wali Quthbil Akhyar,
Al Habib Umar Al Muhdor
Ya Maulana Ya Maulana istami Ya Maulana, Ya Maulana Ya
Maulana istajib dua ana
Ya Robbibil Mustofa, Baligh Makkah wal Madinah, Waghfirlana
dzambana Ya Wasial Karomi
DOA

BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM - ALHAMDULILLAAHIROBBIL
AALAMIIN - HAMDAY
YUWAAFII NIAAMAHU WA YUKAAFII MAZIIDAH - YAA ROBBANAA
LAKAL HAMDU, KAMAA
YAMBAGHII LIJALAALI WAJHIKA, WALI ADHIIMI SHULTOONIK.
SUBHAANAKA LAA
NUHSHII TSANAA AN ALAIKA ANTA KAMAA ATSNAITA ALAA
NAFSIK, FALAKAL HAMDU
HATTAA TARDHOO, WALAKAL HAMDU IDZAA RODHIITa,
WALAKAL HAMDU BADAR
RIDHOO - ALLOOHUMMA SHOLLI WA SALLIM ALAA SAYYIDINA
MUHAMMADIN FIL
AWWALIIN, WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINA
MUHAMMADIN FIL AAKHIRIIN,
WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN FII KULLI
WAKTIW WAHIIN.
WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN FIL
MALA-IL ALAA ILAA
YAUMIDDIIN, WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMADIN HATTA TARITSAL
ARDHO WAMAN ALAIHAA, WA ANTA KHOIRUL WAARITSIIN.
ALLOOHUMMA INNAA
NASTAHFIDHUKA WANAS TAUDIUKA ADYAANANAA WA
ABDAANANAA WA ANGFUSANAA
WA AMWAALANAA WA AHLANAA, WAKULLA SYAI-IN
ATHOITANA. ALLOOHUMMAH
FADHNAA WA IYYAAHUM FII KANAAFIKa WA AMAANIKa,
WAIYAADIKa, WAJAWAARIKa,
MIN KULLI SYAITHOONI MARIID, WAJABBAARIN ANIID, WADZII
AININ, WADZII BAGHYIN
WAMING SYARRI KULLI DZII SYARRIN, INNAKA ALAA KULLI SYAI
ING QODIIR.
ALLOOHUMMAA HUTH NA BIT TAQWA WAL ISTIQOOMAH, WA
AIDZ NAA MIM
MUUJIBAATIN NADAAMAH FIL HAALI WAL MAALI INNAKA
SAMIIUD DUAA,
WASHOLLILLAAHUMMAA BIJAMAALIKA WAJALAALIKA ALAA
SAYYIDINAA MUHAMMADIN
WAALAA AALIHII WASHOHBIHII AJMAIIN, (WARZUQNA

KAMAALAL MUTAA BAATI LAHU


DHOOHIROW WABAATHINAA, YAA ARHAMARROOHIMIIN ... 3 X),
BIFADHLI SUBHAANA ROBBIKA ROBBIL IZZATI AMMAA
YASHIFUUN, WASALAAMUN
ALAL MURSALIN WALHAMDULILLAAHI ROBBIL AALAMIIN.
AAMIIN.
LIRRIDLOO-ILLAAHI TAALA AL FATIHAH
DOA
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM - ALHAMDULILLAAHIROBBIL
AALAMIIN - HAMDAY
YUWAAFII NIAAMAHU WA YUKAAFII MAZIIDAH - YAA ROBBANAA
LAKAL HAMDU, KAMAA
YAMBAGHII LIJALAALI WAJHIKA, WALI ADHIIMI SHULTOONIK.
SUBHAANAKA LAA
NUHSHII TSANAA AN ALAIKA ANTA KAMAA ATSNAITA ALAA
NAFSIK, FALAKAL HAMDU
HATTAA TARDHOO, WALAKAL HAMDU IDZAA RODHIITa,
WALAKAL HAMDU BADAR
RIDHOO - ALLOOHUMMA SHOLLI WA SALLIM ALAA SAYYIDINA
MUHAMMADIN FIL
AWWALIIN, WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINA
MUHAMMADIN FIL AAKHIRIIN,
WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN FII KULLI
WAKTIW WAHIIN.
WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN FIL
MALA-IL ALAA ILAA
YAUMIDDIIN, WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMADIN HATTA TARITSAL
ARDHO WAMAN ALAIHAA, WA ANTA KHOIRUL WAARITSIIN.
ALLOOHUMMA INNAA
NASTAHFIDHUKA WANAS TAUDIUKA ADYAANANAA WA
ABDAANANAA WA ANGFUSANAA
WA AMWAALANAA WA AHLANAA, WAKULLA SYAI-IN
ATHOITANA. ALLOOHUMMAH
FADHNAA WA IYYAAHUM FII KANAAFIKa WA AMAANIKa,
WAIYAADIKa, WAJAWAARIKa,
MIN KULLI SYAITHOONI MARIID, WAJABBAARIN ANIID, WADZII
AININ, WADZII BAGHYIN

WAMING SYARRI KULLI DZII SYARRIN, INNAKA ALAA KULLI SYAI


ING QODIIR.
ALLOOHUMMAA HUTH NA BIT TAQWA WAL ISTIQOOMAH, WA
AIDZ NAA MIM
MUUJIBAATIN NADAAMAH FIL HAALI WAL MAALI INNAKA
SAMIIUD DUAA, WASHOLLIL
LAAHUMMAA BIJAMAALIKA WAJALAALIKA ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMADIN WAALAA
AALIHII WASHOHBIHII AJMAIIN, (WARZUQNA KAMAALAL MUTAA
BAATI LAHU
DHOOHIROW WABAATHINAA, YAA ARHAMARROOHIMIIN ... 3 X),
BIFADHLI SUBHAANA ROBBIKA ROBBIL IZZATI AMMAA
YASHIFUUN, WASALAAMUN
ALAL MURSALIN WALHAMDULILLAAHI ROBBIL AALAMIIN.
AAMIIN.
DOA
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM - ALHAMDULILLAAHIROBBIL
AALAMIIN - HAMDAY YUWAAFII
NIAAMAHU WA YUKAAFII-U MAZIIDAH - YAA ROBBANAA LAKAL
HAMDU, KAMAA YAMBAGHII
LIJALAALI WAJHIKA, WALI ADHIIMI SHULTOONIK. SUBHAANAKA
LAA NUHSHII TSANAA AN
ALAIKA ANTA KAMAA ATSNAITA ALAA NAFSIK, FALAKAL HAMDU
HATTAA TARDHOO, WALAKAL
HAMDU IDZAA RODHIITa, WALAKAL HAMDU BADAR RIDHOO ALLOOHUMMA SHOLLI WA SALLIM
ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN FIL AWWALIIN, WASHOLLI
WASALLIM ALAA SAYYIDINA
MUHAMMADIN FIL AAKHIRIIN, WASHOLLI WASALLIM ALAA
SAYYIDINA MUHAMMADIN FII KULLI
WAKTIW WAHIIN. WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINA
MUHAMMADIN FIL MALA-IL ALAA ILAA
YAUMIDDIIN, WASHOLLI WASALLIM ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMADIN HATTA TARITSAL ARDHO
WAMAN ALAIHAA, WA ANTA KHOIRUL WAARITSIIN.
ALLOOHUMMA INNAA NASTAHFIDHUKA
WANAS TAUDIUKA ADYAANANAA WA ABDAANANAA WA
ANGFUSANAA WA AMWAALANAA WA AHLANAA, WAKULLA SYAI-

IN ATHOITANA. ALLOOHUMMAH FADHNAA WA IYYAAHUM FII


KANAAFIKa WA AMAANIKa, WAIYAADIKa, WAJIWAARIKa, MIN
KULLI SYAITHOONI MARIID, WAJABBAARIN ANIID, WADZII
AININ, WADZII BAGHYIN WAMING SYARRI KULLI DZII SYARRIN,
INNAKA ALAA KULLI SYAI ING QODIIR. ALLOOHUMMAA HUTH NA
BIT TAQWA WAL ISTIQOOMAH, WA AIDZ NAA MIM MUUJIBAATIN
NADAAMAH FIL HAALI WAL MAALI INNAKA SAMIIUD DUAA,
WASHOLLIL LAAHUMMAA BIJAMAALIKA WAJALAALIKA ALAA
SAYYIDINAA MUHAMMADIN WAALAA AALIHII WASHOHBIHII
AJMAIIN, (WARZUQNA KAMAALAL MUTAA BAATI LAHU
DHOOHIROW WABAATHINAA, YAA ARHAMARROOHIMIIN ... 3 X),
BIFADHLI SUBHAANA ROBBIKA ROBBIL IZZATI AMMAA
YASHIFUUN, WASALAAMUN ALAL MURSALIN
WALHAMDULILLAAHI ROBBIL AALAMIIN. AAMIIN.
LIRRIDLOO-ILLAAHI TAALA AL FATIHAH

You might also like