68 104 1 SM PDF
68 104 1 SM PDF
ISSN: 2355-729X
ABSTRACT
Biological performance of skipjack tuna has been done in the Flores Sea during the
southeast monsoon (June - August, 2013). The objective of the research was to analyze
biological performance of skipjack tuna captured by purse seine: including size composition,
age classes, growth rate, food habit, gonad maturity and suitable length for capture. The
data for length structure and age class, the growth rate, food habit, gonad maturity, and
volumetric fecundity estimation were analyzed using Bhattacharya, Von Bertalanffy,
propendance index, histological and volumentric methods, respectively. The results showed
that (1) the size structure and age class were different according to the fishing ground
location and the fishing season, (2) the average size of fishes captured in the western part of
Flores Sea was greater than the eastern one, (3) the average length of fishes catched by
purse seine without fish aggregation device (FAD, rumpon) was longer than that of with
FAD, (4) the growth rate of skipjack tuna was slow where the growth coefficient was less than
0,5 per year, and the asymptotic length was 106,0 cm FL, (5) the skipjack tuna achieved the
mature stage at 45 cm and at 50 cm length for female and male, respectively, and ready to
spawn at 55 cm and 60 cm for male and female , respectively, (6) it was more than 80 % of
fishes captured by fishermen in the Flores Sea which were not yet suitable size for fishing.
Keywords : Skipjack tuna, biological performance, purse seine-FAD, Flores Sea.
Email : [email protected]
Mallawa dkk.
129
Mallawa dkk.
ISSN: 2355-729X
130
ISSN: 2355-729X
Mallawa dkk.
Kegunaan
Pengukuran suhu (unsitu)
Penentuan lokasi penangkapan
Pengukuran salinitas insitu
Pengukuran arah dan kecepatan arus insitu
Pengamatan gerombolan ikan
Penangkapan ikan
Penangkapan ikan
Pengukuran panjang ikan
Dokumentasi
Pengawetan/perlakuan sample
Pengamatan aspek biologi dan histology
Pencacatan data
131
Mallawa dkk.
ISSN: 2355-729X
(vi x oi)
IP = --------- x 100 %
(vi x oi)
di mana
vi : peresentase bobot suatu jenis
makanan
oi : presentase kehadiran (FK) suatu jenis
makanan
sedang nilai oi diperoleh dengan
persamaan :
FK = (A/B) x 100 %
di mana
A : tingkat kehadiran makanan ke i
dalam lambung ikan
B : total organisme dalam lambung
ikan
Fenomena rantai makanan dianalisis
dengan menggunakan metoda Upside
Down Ecosystem Simulation (Laevastu et
yaitu suatu model untuk
al., 1991)
mendeterminasi siapa memakan apa, dan
berapa banyak yang dimakan. Kemudian
dilakukan analisis perbandingan kebiasan
makanan dan rantai makanan menurut
daerah penangkapan, purse seine plus
rumpon non rumpon.
Fekunditas
dihitung
dengan
menggunakan persamaan :
Q
F = ------ x n
Q
dimana : F adalah fekunditas dalam butir,
Q adalah bobot gonad dalam gram, dan
q adalah berat subsample gonad dalam
gram, n adalah jumlah telur dalam
subsample gonad.Tingkat kematangan
gonad
diamati secara histologi
menggunakan metoda Itano (2011) dan
ukuran
layak
tangkap
dihitung
menggunakan metoda Mallawa (2012).
132
Gambar 1.
Mallawa dkk.
ISSN: 2355-729X
133
Gambar 2.
Mallawa dkk.
ISSN: 2355-729X
Struktur
ikan
cakalang
yang
tertangkap oleh nelayan menggunakan
purse seine di perairan Laut Flores bagian
Barat memiliki kisaran panjang 19,5 cm
69,5 cm FL dengan panjang rata-rata
individu 34,6 cm FL, dan ukuran dominan
berada pada kisaran panjang 24,5 cm
34,5 cm (Gambar 3).
Berdasarkan data Gambar 2 dan 3
dapat dijelaskan bahwa hasil tangkapan
ikan cakalang di perairan Laut Flores
bagian Barat didominasi oleh ikan-ikan
berukuran kecil sedang di perairan Laut
Flores bagian Timur didominasi oleh ikanikan relative berukuran besar. Hal ini
disebabkan bahwa di perairan Laut Flores
bagian
Barat
umumnya
nelayan
melakukan
penangkapan
ikan
menggunakan purse seine plus rumpon
sedang di perairan Laut Flores bagian
Timur melakukan perburuan untuk
menangkap ikan.
134
ISSN: 2355-729X
Gambar 3. Struktur ukuran panjang cagak ikan cakalang DPI Tanah Beru .
Mallawa dkk.
135
ISSN: 2355-729X
Gambar 5. Struktur ukuran panjang cagak ikan cakalang Purse Seine Rumpon
Mallawa dkk.
136
Mallawa dkk.
ISSN: 2355-729X
Pertumbuhan
Berdasarkan
hasil
perhitungan
persamaan Von Bertalanffy didapatkan
bahwa
pertumbuhan ikan cakalang
cakalang di perairan Laut Flores bervariasi
menurut daerah penangkapan., nilai
panjang asimptot (L) dan K di daerah
penangkapan Laut Flores Timur adalah
100,0 cm dan 0,4 per tahun sedang di
Laut Flores Barat adalah 106,0 cm dan 0,4
per tahun.
Coan (2000) menjelaskan
bahwa ikan cakalang di perairan Pasifik
Barat dapat tumbuh sampai panjang 108
cm FL dengan berat 35 kg. Ikan cakalang
masuk ke wilayah tangkap pada ukuran
panjang sekitar 25 cm FL (berat 0,2 kg)
dan umumnya panjangnya berkisar 80 cm
FL (berat 12 kg). Rezkika (2011) bahwa
ikan cakalang di perairan Teluk Bone
dapat mencapai panjang asimptot (L)
151,7 cm dan laju pertumbuhan (K) 0,25
per tahun. Agus (2012) bahwa ikan
cakalang di perairan Barru dapat
mencapai panjang asimptot (L) 110 cm
dan laju pertumbuhan (K) 0,41 per tahun,
dan Fidyatul (2013) bahwa ikan cakalang
di perairan Bulukumba dapat mencapai
panjang asimptot (L) 86,04 cm dan laju
pertumbuhan (K) 0,46 pertahun.
Kebiasaan
Makanan
dan
Rantai
Makanan
Hasil pengamatan terhadap isi
lambung ikan cakalang yang tertangkap
di perairan Laut Flores pada musim Timur
terdiri atas ikan pelagis kecil, krustasea
Wouthuyzen et al. (1990) bahwa makanan
alami utama ikan cakalang yang
tertangkap di perairan sebelah selatan
Pulau Seram dan sekitar Pulau Nusa Laut,
laut Banda ialah krustasea, moluska dan
ikan terutama pada tahap juvenil.
137
ISSN: 2355-729X
(a)
(b)
(c)
Gambar 6. Kelompok umur ikan cakalang tertangkap dengan purse seine. (a) hasil
tangkapan Laut Flores; (b) hasil tangkapan Laut Flores bagian timur; (c) hasil
tangkapan Laut Flores bagian barat.
Mallawa dkk.
138
ISSN: 2355-729X
(a)
(b)
Gambar 7. Kelompok umur ikan cakalang tertangkap dengan purse seine. (a) hasil
tangkapan purse seine tanpa rumpon; (b) hasil tangkapan purse seine
menggunakan rumpon.
Tabel 2. Jumlah kelompok umur dan panjang rata-rata individu per kelompok umur
No
Daerah Penangkapan
Jumlah
Kelompok Umur
Dua
Laut Flores
Dua
Dua
Dua
Mallawa dkk.
Satu
139
dan Amphipoda.
Untuk kelompok
moluska hanya cumi-cumi dari famili
Loliginidae. Selanjutnya dikatakan bahwa
berdasarkan nilai IRP, setiap jenis
makanan yang dimakan komposisinya
bervariasi setiap bulan, dan dapat diduga
bahwa ikan cakalang tidak mempunyai
preferensi dalam kebiasaan makanan
(food habit).
Mardijah (2008) menjelaskan bahwa
komposisi makanan ikan cakalang yang
tertangkap di perairan Laut Sulawesi
berubah-ubah di mana di dalam isi
lambungnya didapatkan berbagai jenis
ikan pelagis kecil seperti ikan kembung
(Rastrelliger sp.), ikan layang malalugis
(Decapterus macarellus), ikan sardine
(Clupea sp.) dan kepiting (Portunidae) di
mana makanan yang dominan adalah
ikan layang (57 %).
Mallawa dkk.
ISSN: 2355-729X
Loliuginidae.
zooplankton
(crustacean) ikan pelagis kecil - cakalang
Fekunditas
Hasil
perhitungan
fekunditas
dengan metoda gravimetrik dapat
diketahui bahwa jumlah telur pada ikan
cakalang
diperkirakan
sebanyak
1.256.760 butir.
Mallawa dkk (2012)
melaporkan bahwa fekunditas ikan
cakalang di perairan Teluk Bone berkisar
900.000 1.500.000 butir. Baso (2013)
140
ISSN: 2355-729X
Mallawa dkk.
141
Mallawa dkk.
ISSN: 2355-729X
142
Sibert
J.R.,
2002.
Population
dynamics
and
movement of skipjack tuna
(Katsuwonus pelamis) in the
Maldivian fishery : analysis of
tagging data from an advectiondiffusion-reaction model. J. Aquat.
Living Resour. Elsevier 15 : 13 23.
Mallawa dkk.
ISSN: 2355-729X
aggregation
devices
(FAD)
research;
Gaps
in
current
knowledge and future directions
for ecological studies. Reviews in
and
Taquet,
M.,
21
2005.
143
Software
ICLARM.
ISSN: 2355-729X
distribusi
ikan
cakalang
(Katsuwonus pelamis) di perairan
Teluk Bone, Sulwesi Selatan. J.
Mallawa dkk.
Beberapa Aspek
Biologi
Ikan
Cakalang
(Katsuwonus pelamis) di Perairan
Sekitar Pulau Seram Selatan dan
Pulau Nusa Laut.
Jurnal
Oseanologi
dan
Indonesia 33 : 17 - 25 .
Limnologi
Ikan
Cakalang
(Katsuwonus
pelamis) dan Ikan Mnadidihang
(Thunnus
albacares)
yang
didaratkan di Bitung, Sulawesi
Utara. J.Lit Perikanan Indonesia Vol
14 no 2 : 227 235
144
ISSN: 2355-729X
Mallawa dkk.
145