Jurnal Self-Efficacy Hukum Dasar Kimia
Jurnal Self-Efficacy Hukum Dasar Kimia
Jurnal Self-Efficacy Hukum Dasar Kimia
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan self efficacy siswa melalui penerapan
strategi TANDUR pada materi hukum dasar kimia. Self Efficacy siswa dinilai dengan angket self
efficacy, dan keyakinan menjawab soal. Keberhasilan penelitian ini diketahui dari nilai self
efficacy siswa. Penelitian ini menggunakan rancangan One group pre-test post-test designe.
Instrumen penelitian yang digunakan meliputi: 1) lembar angket self efficacy; dan 2) lembar tes
tingkat keyakinan menjawab soal. Hasil penelitian ini: 1) Setelah penerapan strategi TANDUR
Self efficacy siswa mangalami peningkatan, berdasarkan nilai angket yang meningkat dari 63 pada
saat pre-test menjadi 84 pada saat post-test; 2) keyakinan menjawab soal meningkat dari 40,52
menjadi 83,75.
Kata-Kata Kunci: strategi pembelajaran TANDUR, self efficacy, hukum dasar kimia.
Abstract
This research is to improve self-efficacy and through the implementation of TANDUR learning
strategi on the basic law of chemical. Students self efficacy assessed by self efficacy quisioner,
confidence in answering questions, and observations of the behavior of self-efficacy. The success
of this research known of result of self efficacy test. Designe of this research is One group pre-
test post-test designe. Research instrument consist of: 1) questionnaire sheet of self efficacy; dan
2) sheet of level of confidence to answer questions. The result of this research: 1) after
implementation of Tandur learning strategy self-efficacy score increased, based on the value of the
questionnaire increased from 63 at the time of pre-test to 84 at the time of post-test; 2) increasing
score confidence in answering questions from 40.52 to 83.75.
17
Unesa Journal of Chemical Education
Vol. 2, No. 2 pp 17-23, May 2013 ISSN: 2252-9454
IPA 2. Dari angket yang telah disebarkan, 55% dasar kimia. Hal ini didasarkan pada
siswa merasa kesulitan mencapai hasil belajar prosentase responden sebanyak 76%
yang optimal pada materi stokiometri. Hal ini menyatakan bahwa self efficacy belum pernah
sejalan dengan data nilai ulangan stoikiometri dilatihkan pada mata pelajaran kimia.
siswa kelas X 7 SMA N 2 Ponorogo semester Didasarkan pada fakta dan peraturan
genap 2011/2012 yang menunjukkan pendidikan yang telah disebutkan diatas yaitu
ketuntasan klasikal yang dicapai sangat rendah salah satu kriteria pembelajaran yang baik
yaitu 15,62 %. adalah pembelajaran yang memotivasi peserta
Dalam wawancara guru juga didik, serta memberi ruang yang cukup bagi
menyatakan bahwa salah satu kemungkinan kreatifitas siswa, maka dipertimbangkan suatu
rendahnya ketuntasan pada materi stoikiometri kegiatan pembelajaran yang memotivasi
adalah kurangnya pemahaman siswa pada peserta didik, serta memberi ruang yang cukup
materi Hukum Dasar Kimia. Sejalan dengan bagi prakarsa kreatifitas siswa. Salah satu hal
hal itu, sebanyak 84% siswa juga menyatakan yang mempengaruhi motivasi belajar siswa
bahwa kesulitan mereka mengerjakan adalah adanya self efficacy dalam diri siswa.
perhitungan kimia (stoikiometri) berhubungan Self efficacy (kepercayaan diri) sangat penting
dengan kurangnya pemahaman pada materi untuk dimiliki siswa. Hal tersebut dikarenakan
hukum dasar kimia. Dari data hasil ulangan keyakinan seseorang mengenai kemampuan
harian hukum dasar kimia kelas X 7 SMA N 2 dirinya sangat berpengaruh pada kemampuan
Ponorogo semester genap 2011/2012 juga itu sendiri [2]. Dalam kajian lain juga
didapatkan ketuntasan siswa sangat rendah, disebutkan bahwa self efficacy adalah
yaitu 15,62 % pada materi stoikiometri dan kepercayaan yang menentukan bagaimana
28,12 % pada materi hukum dasar kimia. seseorang merasa, berfikir, memotivasi diri
Dari hasil wawancara yang dilakukan sendiri, dan berprilaku [4]. Dengan demikian
di SMA N 2 Ponorogo, juga dapat disimpulkan selain mempengaruhi pola pikir seseorang
bahwa cara pembelajaran yang diterapkan di (kemampuan kognitif), self efficacy juga
kelas X pada materi hukum dasar kimia adalah mempengaruhi motivasi dalam diri seseorang
metode konvensional yaitu ceramah dan (kemampuan afektif), dan perilakunya
dilanjutkan mengerjakan soal tanpa disertai (kemampuan psikomotor). Seorang siswa
praktikum pada subbab hukum dasar kimia. dengan self efficacy yang tinggi, dimungkinkan
Sedangkan hasil angket menunjukkan bahwa memiliki motivasi belajar yang lebih baik bila
94 % siswa menginginkan proses dibandingkan dengan siswa yang memiliki self
pembelajaran melalui penjelasan materi efficacy yang rendah.
dengan santai dan menyenangkan yang Self efficacy juga memiliki banyak
kemudian dibuktikan melalui praktikum. pengaruh positif yang juga tidak kalah penting
Selain proses pembelajaran yang untuk ditumbuhkan dalam diri siswa. Beberapa
belum sesuai dengan SK dan KD maupun penelitian menunjukkan bahwa siswa yang
dengan keinginan siswa, rendahnya ketuntasan mempunyai nilai self efficacy yang tinggi lebih
siswa pada materi hukum dasar kimia juga sukses dalam bidang akademik, serta mereka
dimungkinkan oleh rendahnya kepercayaan memiliki cita-cita yang lebih tinggi [3].
diri siswa. Hal tersebut merupakan kesimpulan Bandura juga mendeskripsikan kepercayaan
dari hasil wawancara yang menyebutkan diri berkaitan bagaimana orang lain berfikir,
bahwa sebagian besar siswa tidak mau bereaksi, dan perasaannya terhadap kita.
mencoba mengerjakan soal latihan, dan lebih Dengan demikian perlu
suka menunggu jawaban dari teman yang dipertimbangkan suatu strategi pembelajaran
mengerjakan di papan tulis. Oleh karena itu yang dapat meningkatkan self efficacy pada
dilakukan studi lebih lanjut tentang siswa serta memenuhi keinginan siswa untuk
kepercayaan diri (self efficacy). mempelajari teori dengan santai yang
Menurut hasil wawancara, dari kemudian dibuktikan dengan praktikum. Salah
berbagai macam soft skill seperti disiplin, satu strategi pembelajaran yang dapat
jujur, tanggung jawab, teliti, sikap ilmiah, rasa membantu guru untuk memenuhi keingininan
ingin tahu, dan lain sebagainya. Salah satu soft siswa, meningkatkan minat siswa, sekaligus
skill yang belum diperhatikan adalah menumbuhkan self efficacy (kepercayaan
kepercayaan diri siswa (self efficacy), maka dirinya) adalah strategi TANDUR. Strategi
dalam angket juga disertakan pertanyaan yang TANDUR merupakan kerangka rancangan
menyinggung hal tersebut. Dari angket yang belajar Quantum Teaching [3]. Menurut
telah diberikan, diketahui bahwa self efficacy Hinton [4] Jika guru dapat
belum pernah dilatihkan pada materi hukum mengimplementasikan metode pengajaran
18
Unesa Journal of Chemical Education
Vol. 2, No. 2 pp 17-23, May 2013 ISSN: 2252-9454
yang positif, seperti quantum teaching dalam Dalam tahap ini guru juga membimbing siswa
kelas mereka, siswa-siswa mungkin untuk mengulang konsep-konsep yang baru
terpengaruh dan mengembangkan rasa yang saja mereka pelajari agar siswa menyakini
kuat dari self efficacy-nya. mereka tahu bahwa mereka memang benar-
TANDUR adalah akronim dari benar tahu. Dengan menyadari bahwa mereka
Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, tahu motivasi akan meningkat, sehingga siswa
Ulangi, dan Rayakan. Pada strategi ini self memiliki self efficacy yang tinggi dalam
efficacy dapat ditumbuhkan melalui beberapa menyelesaikan soal-soal yang terkait.
tahapannya yaitu pada tahap Alami, Tahap selanjutnya yaitu Rayakan,
Demonstrasi, Ulangi, dan Rayakan. tahap ini selain dilakukan diakhir
Tumbuhkan adalah tahap dimana guru pembelajaran juga dilakukan di sepanjang
bertugas menjawab apa manfaat dari hal yang pembelajaran setiap akhir tahap. Rayakan atau
akan dipelajari oleh siswa. Tumbuhkan minat sebuah perayaan dilakukan dengan
dengan memuaskan Apakah Manfaat memberikan hadiah atau penghargaan lain
Bagiku? (AMBAK), dan manfaatkan seperti tepuk tangan, dan pujian-pujian yang
kehidupan pelajar [2]. Hal ini adalah awal dapat menumbuhkan self efficacy dalam diri
yang baik untuk pembelajaran karena akan siswa. Perayaan meningkatkan hubungan
membawa meraka tertarik terhadap apa yang (antara guru dan murid), meningkatkan self
akan meraka pelajari. Sesuai dengan prinsip efficacy, dan menjadikannya pembelajar
Quantum teaching Bawalah Dunia Mereka ke sepanjang hidup [4]. Guru perlu membuat
Dunia Kita, Antarkan Dunia Kita ke Dunia perayaan yang dikelilingi oleh pujian, ketikan
Mereka. pujian menjadi bentuk dari perayaan rasa
Tahapan selanjutnya adalah Alami kepemilikan mereka terhadap pelajaran akan
dimana seorang guru bertugas menciptakan meningkat dan menjadi lebih hakiki, self
atau mendatangkan pengalaman umum yang efficacy mereka meningkat, dan pendidikan
dapat dimengerti semua pelajar, sehingga menjadi sesutau yang lebih dari kelulusan
tumbuh kebutuhan untuk mengetahui [2]. (ijasah) [3].
Pengaitan apa yang akan dipelajari dengan Berdasarkan berbagai pertimbangan
pengalaman yang telah mereka alami akan tersebut, maka peneliti mengajukan judul
membuat mereka lebih percaya diri penelitian Penerapan Strategi TANDUR
(meningkatkan self efficacy) karena telah untuk Meningkatkan Self efficacy Siswa
mengalaminya sendiri. Setelah mendatangkan pada Materi Hukum Dasar kimia Kelas X-1
pengalaman umum, selanjutnya adalah tahap SMA N 2 Ponorogo
Namai. Pada tahap ini guru menyediakan
kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah METODE PENELITIAN
masukan [2]. Penanaman konsep dilakukan Metode penelitian yang digunakan adalah
setelah minat siswa memuncak karena kedua penelitian eksperimen semu, karena penelitian
tahap sebelumnya. Dengan minat yang tinggi, ini hanya memakai satu kelas saja tanpa kelas
diharapkan siswa lebih mudah fokus terhadap pembanding. Dalam penelitian ini yang
pembelajaran dan konsepnya akan mudah dieksperimenkan adalah self efficacy siswa dan
tertanam dibenak siswa. hasil belajar siswa pada materi hukum dasar
Tahapan selanjutnya dari TANDUR kimia melalui strategi TANDUR.
yaitu Demonstrasi, Ulangi, dan Rayakan
merupakan tahapan yang baik untuk Desain penelitian yang digunakan
mengembangkan self efficacy secara nyata. dalam penelitian ini adalah one group pre-
Tahap keempat, Demonstrasi akan membuat
siswa lebih percaya diri karena mereka test post-test designe dapat digambarkan
dipercaya untuk melakukan atau sebagai berikut [5]:
mempraktikkannya sendiri. Selain itu siswa
akan lebih percaya diri dalam menguasai suatu
O1 X O2
konsep karena dia mengalaminya sendiri. Keterangan :
Setelah demonstrasi adalah tahap Ulangi, X = perlakuan (pengajaran melalui strategi
dalam tahap ini guru memberikan penguatan TANDUR)
kepada siswa sehingga mereka merasa O1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)
dihargai. Hal ini dapat meningkatkan self O2= nilai posttest (setelah diberi perlakuan)
efficacy karena seperti yang telah dibahas, Self
efficacy juga berkaitan dengan keperdulian
tentang pandangan orang lain kepada kita.
19
Unesa Journal of Chemical Education
Vol. 2, No. 2 pp 17-23, May 2013 ISSN: 2252-9454
20
Unesa Journal of Chemical Education
Vol. 2, No. 2 pp 17-23, May 2013 ISSN: 2252-9454
Jika dilihat secara individual terdapat dua self efficacy dalam dirinya secara alami, tetapi
siswa yang nilai post-test self efficacy-nya belum optimal. Nilai self efficacy siswa pada
tidak meningkat bila dibandingkan dengan saat post-test adalah 84,2, yang berarti
nilai pre-test yang mereka peroleh keadaan self efficacy siswa termasuk dalam
sebelumnya. Kedua siswa tersebut adalah kategori self efficacy tinggi.
siswa nomor absen 13 dan 34. Oleh karena itu Dari penjelasan tersebut dapat dilihat
angket yang mereka isi, baik saat pre-test dan adanya peningkatan self efficacy siswa dari
post-test diamati lebih lanjut untuk mengetahui sedang menjadi tinggi. Sehingga dapat ditarik
sebabnya. suatu kesimpulan, bahwa pembelajaran yang
Untuk siswa no absen 13 nilai self dilakukan dapat meningkatkan self efficacy
efficacy-nya menurun dari 75 menjadi 71, siswa. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan
pernyataan yang mengalami penurunan nilai hinton [4] Jika guru dapat
adalah pernyataan nomor 4, 5, 8, dan 14. Bila mengimplementasikan metode pengajaran
dilihat dari aspek pertanyaannya, maka yang positif, seperti quantum teaching dalam
pertanyaan-pertanyaan tersebut berasal dari kelas mereka, siswa-siswa mungkin
satu aspek, yaitu aspek keyakinan tererhadap terpengaruh dan mengembangkan rasa yang
kemampuan menggerakkan motivasi, kuat dari self efficacy-nya.
kemampuan kognitif, dan melakukan tindakan Nilai self efficacy selain dilihat dari
yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil. angket yang diisi oleh siswa juga dapat dilihat
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari keyakinan siswa saat mengerjakan soal
siswa ini memiliki kesulitan dalam hal pre-test dan soal post-test. Taraf keyakinan
menggerakkan motivasi dalam dirinya. menjawab soal terdiri dari empat pilihan
Sehingga nilai angket motivasi juga diamati. tingkat keyakinan, yaitu Yakin Sekali dengan
Dari pengamatan tersebut, diketahui bahwa nilai 4, Yakin dengan nilai 3, tidak yakin (nilai
nilai motivasinya tidak meningkat, pada pre- 2), dan sangat tidak yakin (nilai 1). Nilai
test nilainya 73 dan pada post test nilainya tingkat keyakinan siswa saat mengerjakan soal
tetap 73. didapatkan saat siswa mengerjakan soal pre-
Siswa nomor absen 34 memiliki nilai self test dan soal post-test. Berikut ini nilai self
efficacy 80 pada saat pre-test dan post-test, efficacy siswa bila didasarkan pada
nilainya tetap tidak mengalami penurunan keyakinaannya mengerjakan soal tes.
maupun peningkatan, sedangkan nilai hasil
belajarnya adalah 60, nilai ini berada di bawah
Diagram nilai self efficacy berdasarkan
KKM. Hal tersebut mengindikasikan adanya
keyakinan menjawab soal
hubungan antara self efficacy dengan hasil
belajar siswa. 100
Dari data tersebut juga diketahui nilai 80
rata-rata self efficacy siswa secara klasikal self
60
nilai
60
40 Gambar 3 Nilai self efficacy siswa
20 berdasarkan keyakinan menjawab soal
0
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
pre-test post-test keyakinan siswa pada saat mengerjakan pre-
Gambar 2 nilai rata-rata self efficacy test sangat rendah yang dapat dilihat dari nilai
siswa terendah 11 dan nilai tertinggi 74, sedangkan
Dari data tersebut diketahui bahwa nilai nilai keyakinan siswa mengerjakan soal post-
self efficacy siswa pada saat pre-test tergolong test berkisar antara 59-100. Dari rentan nilai
sedang karena nilai rata-rata 63,4 berada antara terbawah dan teratas tersebut dapat diketahui
batas atas kategori rendah (50) dan batas bahwa nilai self efficacy siswa meningkat.
bawah kategori tinggi (75). Hal ini Aspek-aspek self efficacy seperti yang
mengindikasikan bahwa siswa telah memiliki dikemukakan oleh Bandura [7], aspek-aspek
21
Unesa Journal of Chemical Education
Vol. 2, No. 2 pp 17-23, May 2013 ISSN: 2252-9454
22
Unesa Journal of Chemical Education
Vol. 2, No. 2 pp 17-23, May 2013 ISSN: 2252-9454
23