Evaluasi Pengoptimalan Instalasi Pengolahan Air Limbah Terhadap Pencemaran Sungai Wangi Di Pasuruan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology JEEST

Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 01-05 http://jeest.ub.ac.id

EVALUASI PENGOPTIMALAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH


TERHADAP PENCEMARAN SUNGAI WANGI DI PASURUAN
Moh. Awaludin Adam1, Maftuch2
1
Akademi Perikanan Ibrahimy, Situbondo
2
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang
Email: [email protected], [email protected]

limbah pertanian (BLH Pasuruan, 2015).


ABSTRACT
Subhi, (2013), mengatakan bahwa logam berat
Water pollution that occurred 2014 in Wangi termasuk zat pencemar karena sifatnya yang
river flow caused by many things, such as stabil dan sulit untuk diuraikan. Banyaknya
household waste, industrial waste disposal and sumber logam berat di alam dalam
the market as well as the erosion process. The meningkatkan pencemaran logam berat
sourcesed of river stream that comes from the khususnya pada perairan yang akan
river Prigen and empties into the river flow terakumulasi pada rantai makanan hingga biota
Bangil Pasuruan. Pollution in rivers Wangi had di perairan tersebut. Oleh karena itu perlu
a negative effect on the environment. Streams dilakukan penanganan sejak dini untuk
that previously could be used by residents for melakukan kegiatan pengelolaan terhadap
everyday activities began to change in recent pencemaran lingkungan.
times. The activities necessary to manage Seiring dengan makin tingginya
liquid waste so that the effluent that discharged kepedulian akan kelestarian sungai dan
into the environment does not exceed effluent kepentingan menjaga keberlanjutan
quality standards have been set. The activity lingkungan, maka muncul upaya industri untuk
will be successful if any commitment and melakukan pengelolaan air limbah industrinya
control as well as the cooperation of all parties. melalui perencanaan proses produksi yang
efisien sehingga mampu meminimalkan limbah
Keywords: wangi rivers, erosion, liquid waste, buangan industri dan upaya pengendalian
environment pencemaran air limbah industrinya melalui
1. PENDAHULUAN penerapan instalasi pengolahan air limbah
(Sutanto, 2011).
Peristiwa pencemaran perairan yang
terjadi pada tahun 2014 di aliran Sungai Wangi Bagi Industri yang terbiasa dengan
Desa Beujeng Kabupaten Pasuruan disebabkan memaksimalkan profit dan mengabaikan usaha
oleh banyak hal, diantaranya adalah limbah pengelolaan limbah agaknya bertentangan
rumah tangga, pembuangan limbah industri dengan akal sehat mereka, karena mereka
dan pasar dan proses serta erosi (BLH beranggapan bahwa menerapkan instalasi
Pasuruan, 2015). Limbah-limbah tersebut pengolahan air limbah berarti harus
banyak mengandung logam berat. Menurut mengeluarkan biaya pembangunan dan biaya
Maslukah (2007), peningkatan kadar logam operasional yang mahal (Supriatno dan
berat dalam air terjadi karena masuknya Lelifajri, 2009). Di pihak lain timbul
limbah yang mengandung logam berat ke ketidakpercayaan masyarakat bahwa industri
lingkungan. Limbah yang banyak akan dan mampu melakukan pengelolaan
mengandung logam berat biasanya berasal limbah dengan sukarela mengingat banyaknya
dari kegiatan industri, pertambangan, perusahaan industri yang dibangun di
pemukiman dan pertanian. sepanjang aliran sungai dan membuang air
limbahnya tanpa pengolahan. Sikap
Sungai Wangi merupakan aliran sungai perusahaan yang hanya berorientasi Profit
yang bersumber dari sungai prigen dan motive dan lemahnya penegakan peraturan
bermuara di aliran sungai Bangil Pasuruan. terhadap pelanggaran pencemaran ini berakibat
Potensi pencemaran berasal dari limbah pabrik, timbulnya beberapa kasus pencemaran oleh
rumah tangga (perumahan) maupun dari industri (Sandro, dkk, 2006).

P-ISSN:2356-3109 E-ISSN 2356-3117 1


Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology (JEEST)
Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 01-05

Limbah yang masuk ke aliran sungai penghitungan matematis, sedangkan metode


banyak mengandung logam berat, yang informal dengan pendekatan profesional
memiliki dampak jika sudah terserap ke dalam judgement.
tubuh maka tidak dapat dihancurkan, bersifat Metode Evaluasi Dampak Besar Dan
toksik dan mengganggu kehidupan Penting
mikroorganisme. Pada manusia logam berat
Setelah diketahui hubungan sebab akibat
dapat menimbulkan efek kesehatan tergantung
antara komponen kegiatan dengan komponen
pada bagian mana logam berat tersebut terikat
lingkungan, selanjutnya akan dievaluasi
di dalam tubuh. Daya racun yang dimiliki akan
besaran serta tingkat kepentingan dampaknya
bekerja sebagai penghalang kerja enzim,
secara holistik atas komponen lingkungan yang
sehingga proses metabolisme tubuh terputus
diperkirakan mengalami perubahan yang
(Putra dan Putra, 2005).
mendasar akibat kurang optimalnya IPAL
Seperti kasus yang terjadi di Sungai industri, baik matematis maupun proresional
Wangi, pasca terungkapnya pabrik yang judgement.
diduga berpotensi besar dalam pencemaran di
Dari hasil bahasan evaluasi dampak yang
Desa Beujeng Kecamatan Beji, Pasuruan.
bersifat holistik secara totalitas terhadap
Hingga kini belum ada satu pun tindakan atau
beragam dampak besar dan penting
kebijakan yang dikeluarkan (BLH Kabupaten
lingkungan, dilakukan evaluasi penanganan
Pasuruan (2015). Hal tersebut memerlukan
dampak besar dan penting secara garis besar.
sebuah evaluasi yang mendalam terkait
Pengelolaan dampak negatif yang harus
peraturan yang mengharuskan industri untuk
diminimalkan dan pengelolaan dampak positif
tetap menjalankan IPAL.
yang dikembangkan.
Hasil penelitian dan evaluasi dari
optimalisasi IPAL industri ini dapat digunakan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai dasar pengambilan keputusan untuk Pencemaran yang terjadi di sungai Wangi
melakukan tindakan pengelolaan dan sudah menimbulkan efek yang negatife
pemantauan dampak lingkungan yang terhadap lingkungan. Aliran sungai yang
ditimbulkannya. Dengan demikian akan sebelumnya bisa dimanfaatkan warga untuk
dicapai manfaat yang optimum dengan kegiatan sehari-hari mulai mengalami
pengurangan dampak negatif. perubahan. Dalam beberapa waktu belakangan
2. METODE ini dari hasil evaluasi mulai tahun 2012
masyarakat merasakan adanya perubahan
Penulisan artikel merupakan hasil survey lingkungan. Mulai dari warna air sungai yang
lapang dan pengamatan awal serta review terkadang merah, cokelat pekat dan berbau
jurnal yang telah dilakukan untuk mampu seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1.
menggambarkan kondisi sebenarnya dari Banyak kasus ditemukan pada limbah industri
lokasi. Selanjutnya dilakukan kegiatan evaluasi (Gambar 2) yang mengalir ke sungai belum
dengan beberapa tahapan (penjelasan pasal 15 mengalami pengolahan secara optimal.
ayat (1) UU Nomor 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup).

Metode prakiraan dan Penentuan Dampak


Besar dan Penting
Metode yang digunakan dalam
identifikasi dampak adalah matriks dan
diagram air. Penetapan kedua metode tersebut
dianggap sesuai dengan objek studi, karena
sifatnya yang saling menunjang dan Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kab Pasuruan
(2015)
komprehenship. Untuk prakiraan dampak dasar
dan penting menggunakan metode formal dan Gambar 1. Pembuangan Limbah Pabrik
informal. Pada metode formal dengan

2 P-ISSN:2356-3109 E-ISSN 2356-3117


Adam & Maftuch, Evaluasi Pengoptimalan Instalasi Pengolahan Air Limbah

Industri. Dalam Pasal 6 Keputusan Menteri


tersebut dinyatkan bahwa setiap penanggung
jawab kegiatan industri wajib:
1. Melakukan pengelolaan limbah cair
sehingga mutu limbah cair yang dibuang ke
lingkungan tidak melampaui baku mutu limbah
cair yang telah ditetapkan.
2. Membuat saluran pembuangan limbah
cair yang kedap air sehingga tidak terjadi
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kab Pasuruan, 2015
perembesan limbah cair ke lingkungan.
Gambar 2. Aliran sungai tercemar limbah
3. Memasang alat ukur atau laju air
limbah cair dari melakukan pencatatan debit
Berbagai respon masyarakat sudah harian limbah cair tersebut.
dilakukan agar industri yang membuang
limbah ke sungai agar dapat dilakukan 4. Tidak melakukan pengenceran limbah
pengolahan terlebih dahulu. Baik melalui cair, termasuk mencampurkan buangan air
Forum Group Discussions (FGD) dengan bekas pendingin ke dalam aliran pembuangan
pemerintah maupun aksi demo dengan turun ke limbah cair.
jalan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. 5. Memeriksakan kadar parameter baku
mutu limbah cair secara periodik sekurang-
kurangnya satu kali dalam sebulan.
6. Memisahakan saluran pembuangan
limbah cair dengan saluran limpahan air hujan.
7. Melakukan pencatatan produksi
bulanan senyatanya
8. Menyampaikan laporan tentang
catatan debit harian, kadar parameter baku
mutu limbah cair, produksi bulanan
senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali kepada kepala Bapeda, Gubernur,
instansi teknis yang membidangi industri, dan
isntansi lain yang dianggap perlu sesuai
dengan peraturan perundang-undang yang
berlaku.
Berbagai macam teknologi pengolahan
limbah sudah banyak yang diterapkan oleh
industri. Reverse osmosis meskipun sangat
efektif, merupakan proses yang membutuhkan
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kab Pasuruan, 2015 biaya yang besar. Presipitasi kimia tidak cocok
Gambar 3. Aksi Protes Warga dengan Adanya digunakan jika polutan yang hadir dalam
Pencemaran Lingkungan jumlah banyak dan juga akan menghasilkan
banyak lumpur dalam proses ini. Proses
Kegiatan industri mempunyai potensi adsorpsi merupakan salah satu metode yang
menimbulkan pencemaran lingkungan hidup, paling sering dilakukan untuk penyisihan
oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian logam beracun dalam air limbah (Priadi, dkk,
terhadap pembuangan limbah cair dengan 2014).
menetapkan baku mutu limbah cair. Adsorpsi merupakan proses fisik-kimiawi
Pemerintah melalui Menteri Negara dimana adsorbat, dalam hal ini pencemar,
Lingkungan Hidup mengeluarkan Keputusan terakumulasi di permukaan padatan yang
Nomor: KEP-51/MENLH/10/1995 tentang disebut adsorben. Proses adsorpsi cocok untuk
Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan air limbah dengan logam konsentrasi rendah

P-ISSN:2356-3109 E-ISSN 2356-3117 3


Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology (JEEST)
Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 01-05

dan industri dengan keterbatasan biaya . Salah industri tidak mengoptimalkannya. Diperlukan
satu teknologi pengolahan air limbah yang usaha bersama dalam menyelesaikan
aman dan berwawasan lingkungan adalah permasalahan ini baik pemerintah, masyarakat
menggunakan bakteri yang berpotensi dan pihak perusahaan khususnya. Supaya tidak
pengurai. Teknologi pengolahan ini biayanya terulang pencemaran lingkungan seperti yang
lebih murah daripada menggunakan zat kimia sudah terjadi.
maupun fisika. Secara alamiah untuk
memperoleh bakteri yang berpotensi sebagai
pengurai dapat dilakukan dengan mengisolasi DAFTAR PUSTAKA
limbah itu sendiri (bakteri indigen), kemudian BADAN LINGKUNGAN HIDUP. 2015.
dikultur secara murni di laboratorium secara Ditemukan ada 7 Pabrik yang
in vitro (Labeda, 1990). Menyebabkan Pencemaran Sungai
Proses degradasi bahan organik secara Wangi. www.radarbromo.com akses
prinsip merupakan proses aerobik dimana tanggal 12 November 2015.
senyawa organik dioksidasi menjadi CO2, LABEDA, D.P. 1990. Environmental
H2O, NH4 dan bio masa baru (Sutanto, Biotechnology.Isolaition Of
2011). Aktivitas bakteri asam memungkinkan Biotechnological Organisme From
terjadi kenaikan pH karena NH4+ akan Nature.USA: Mc. Graw Hill
berikatan dengan air sehingga terbentuk Publishing Company.
NH4OH yang bersifat basa dengan reaksi
sebagai berikut : MASLUKAH, L., 2006. Pb , Cd , Cu , Zn dan
Pola Sebarannya Di Muara Banjir
Enzim bakteri asam ; C6H8O7 NH4++ Kanal Barat , Semarang. IPB.
H2O (asam sitrat) (2)
PERATURAN PEMERINTAH. MENTERI
Enzim-enzim yang bekerja untuk NEGARA LINGKUNGAN HIDUP.
menguraikan karbohidrat, meliputi, enzim- Keputusan Nomor: KEP-
enzim pemecah amilum seperti amilase, 51/MENLH/10/1995 tentang Baku
invertase, laktase, selulase, dan ezim-enzim Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
pemecah pektin seperti poligalakturonase dan Industri.
pektin metil esterase, sedangkan amilase
merupakan enzim pemecah pati atau glikogen. PRIADI, CP., ANITA, PUTRI NS., DAN
SETYO SM. 2014. Adsorpsi Logam
Berdasarkan UU RI No.32 Tahun 2009 Seng Dan Timbal Pada Limbah Cair
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Industri Keramik Oleh Limbah Tanah
Lingkungan Hidup, maka setiap industri Liat Reaktor, Vol. 15 No. 1, April
maupun instansi/ badan usaha harus 2014, Hal. 10-19
bertanggung jawab terhadap pengelolaan
limbah yang dihasilkan dari kegiatannya. PUTRA S.E DAN PUTRA J.A. 2005.
Limbah cair dari industri berbasis organik Bioremoval Metode Alternatif Untuk
mempunyai potensi pencemaran yang sangat Menanggulangi Pencemaran Logam
berat terhadap lingkungan, terutama pada Berat. www.Che-is-try.org
produk olahan/ bahan baku industri makanan SANDRO, S.R., LESTARI, S. IDA, A. DAN
dan minuman. Bahan bawaan yang terkandung PURWIYANTO, S. 2006. Analisa
didalamnya merupakan bahan-bahan yang Kandungan Logam Berat Pada
sangat komplek baik yang terlarut maupun Daging Kepiting Di Perairan Muara
yang tidak larut. Sungai Banyusin. Fishtech.
www.fishtech.unsri.ac.id. Vol. 2. Hal.
4. KESIMPULAN 46-52
Hasil evaluasi dari kegiatan SUBHI, M. 2013. Perizinan Pembuangan
pengelolaan limbah pabrik di aliran Sungai Limbah Cair Kegiatan Industri Dalam
Wangi, Desa BeujengBeji, Kabupaten Hubungannya Dengan Pengendalian
Pasuruan belum dilakukan secara optimal. Pencemaran Air (Studi Di Kabupaten
Tingginya biaya operasional dalam melakukan Ketapang)
kegiatan IPAL merupakan penyebab utama

4 P-ISSN:2356-3109 E-ISSN 2356-3117


Adam & Maftuch, Evaluasi Pengoptimalan Instalasi Pengolahan Air Limbah

SUPRIATNO DAN LELIFAJRI, 2009. UNDANG-UNDANG RI Nomor 23 Tahun


Analisis Logam Berat Pb dan Cd 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
dalam Sampel Ikan dan Kerang secara Hidup penjelasan pasal 15 ayat (1)
Spektrofotometri Serapan Atom. UNDANG-UNDANG RI Nomor 32 Tahun
Jurnal Rekayasa Kimia dan 2009 tentang Perlindungan dan
Lingkungan, 7(1), pp.58. Pengelolaan Lingkungan Hidup

P-ISSN:2356-3109 E-ISSN 2356-3117 5

You might also like