Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

Pengantar Teori Akuntansi Keuangan

Mata Kuliah: Teori Akuntansi

Disusun Oleh :

Rizky Aji Shiddiqy 170020110011005

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM PROFESI AKUNTANSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
Introduction to Financial Accounting Theory (Craig Deegan)

Pengantar
Pengenalan Teori Akuntansi diawali dengan pembahasan isu-isu yang terkait didalamnya.
Isu-isu tersebut antara lain mengapa mahasiswa akuntansi perlu untuk memahami teori, bukan
hanya sebatas pada pemahaman terhasap standard akuntansi, mengapa teori akuntansi menjadi hal
yang sangat diperhatikan oleh para praktisi, serta bagaimana teori akuntansi dapat memenuhi
perannya sebagai dasar terlaksananya praktik akuntansi .

Memahami Teori
Sebelum membahas lebih jauh mengenai Teori Akuntansi, sebaiknya kita memahami dulu
pengertian atau definisi dari teori itu sendiri. Adapun terdapat beberapa pandangan mengenai
definisi dari teori. Menurut Oxford English Dictionary, Teori merupakan suatu skema atau sistem
dari suatu gagasan atau pernyataan yang berfungsi sebagai suatu penjelasan atau laporan dari suatu
kelompok fakta atau fenomena. Pandangan lain dari seorang peneliti Akuntansi, Hendriksen
(1970, p. 1) menyatakan bahwa teori merupakan kelompok hipotesis yang saling berkaitan,
konseptual dan prinsip pragmatis yang membentuk kerangka umum dari sebuah referensi untuk
suatu bidang penelitian. Adapun penelitian dari Hendriksen tersebut menyerupai definisi teori dari
US FASB dalam kerangka konseptualnya, dimana dijelaskan bahwa teori merupakan suatu sistem
yang saling berkaitan dari objek yang saling berelasi dan fundamental yang mengarah pada suatu
standar yang konsisten (FASB, 1976). Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya teori haruslah berdasarkan dari suatu alasan yang berlogika, sistematik, dan saling
berkaitan.
Demikian pula bila dikaitan dengan Teori Akuntansi itu sendiri, yang mana akuntansi
merupakan aktivitas manusia. Dimana akuntansi tidak dapat dilakukan tanpa adanya akuntan,
sehingga Teori Akuntansi Keuangan selanjutnya juga akan mempertimbangkan hal-hal terkait
tingkah laku dan kebutuhan manusia akan informasi akuntasi keuangan, atau alasan mengapa
orang-orang yang berperan penting dalam organisai menyediakan informasi penting bagi para
pemangku kepentingan organisasi. Contohnya antara lain, bahwa teori ;
 Menentukan bagaimana, berdasarkan pada perspektif utama dari peran akuntansi, aset
dinilai untuk kepentingan pelaporan pada pihak eksternal.
 Memprediksi, bahwa manajer yang memberikan bonus berdasarkan suatu capaian,
misalnya profit, akan cenderung mengadopsi metode akuntansi yang akan menghasilkan
laba dalam laporan keuangan yang lebih tinggi.
 Berusaha menjelaskan bagaimana latar belakang budaya individu dapat mempengaruhi
tipe informasi akuntasi yang diperlukan untuk membuktikan pada pihak-pihak diluar
organisasi.
 Menentukan informasi akuntansi yang perlu disajikan pada pemangku kepetingan
berdasarkan kebutuhan dari tiap pemangku kepentingan.
 Memprediksikan bahwa kekuatan relative dari pemangku kepentingan menentukan
informasi keuangan mana yang berhak didapatkan.
 Memprediksikan bahwa organisasi berusaha untuk mendapatkan pengakuan dari
masyarakat sebagai organisasi yang sah dan bahwa laporan keuangan dapat digunakan
organisasi untuk membuktikan legitimasinya.

Pentingnya Memahami Teori Akuntansi bagi Mahasiswa Akuntansi


Sebagai mahasiswa akuntansi, akan muncul tuntutan untuk dapat menyusun dan membaca
laporan keuangan yang disusun dengan berbagai standard dan aturan-aturan lain yang digunakan,
dan lebih mendalam lagi mahasiswa akuntansi juga dituntut untuk bisa menganalisis laporan
keuangan tersebut yang diperlukan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen. Untuk dapat
menganalisis suatu laporan keuangan, teori akuntasi merupakan hal yang harus menjadi dasar
pemahaman seorang akuntan dalam membaca laporan keuangan agar analisisnya menjadi lebih
logis. Pemahaman akan teori akuntansi menjadi sangat penting untuk menjaga reputasi dari profesi
akuntan tersebut.

Tinjauan Singkat Teori Akuntansi


Teori Akuntansi bukanlah teori yang hanya terdiri atas satu teori yang dapat diterima secara
universal. Tiap peneliti memiliki perspektif yang berbeda mengenai peran dan kebutuhannya akan
Teori Akuntansi. Beberapa peneliti memandang bahwa Teori Akuntansi harus dapat menjelaskan
dan memprediksikan fenomena-fenomena utama terkait akuntansi, sedangkan peneliti lain
memandang bahwa Teori Akuntansi harus dapat digunakan untuk menentukan pendekatan-
pendekatan yang seharusnya digunakan dalam akuntansi. Untuk itu, secara garis besar terdapat 3
jenis teori akuntansi;
 Inductive Accounting Theory
Awal pengembangan teori akuntansi bergantung pada proses induksi. Dimana
proses induksi disini berarti pengembangan gagasan atau teori dilakukan melalui
observasi terhadap praktik yang sesungguhnya dilakukan oleh akuntan.
 Predictive Accounting Theory
Pada pertengahan 1970 terjadi perubahan sudut pandang oleh para peneliti
akuntansi, dimana mereka mulai berfokus pada suatu teori yang dapat menjelaskan
(describe) dan memprediksikan praktik akuntansi yang sebelumnya lebih terarah pada
teori akuntansi yang menentukan (prescribe) pendekatan yang harus dilakukan. Dapat
dikatakan perubahan sudut pandang ini terjadi dari yang dulunya descriptive research
menjadi predictive research.
Penelitian akuntansi sendiri secara umum dibagi menjadi positive research dan
normative research. Dimana penelitian yang bertujuan menjelaskan dan
memprediksikan fenomena penting diklasifikasikan ke dalam positive research dan
teori yang terkait disebut sebagai positive theory. Sehingga predictive accounting
theory umumnya disebut pula positive theory. Menurut Henderson, Peirson, and Brown
(1992, p. 326) positive theory dimulai dengan beberapa asumsi dan deduksi logis yang
memungkinkan munculnya suatu prediksi. Jika prediksi tersebut cukup akurat terhadap
hasil pengamatan dari fakta yang sesungguhnya terjadi, maka prediksi tersebut
dianggap mampu menjelaskan mengapa hal-hal tersebut terjadi.
 Prescriptive (Normative) Accounting Theory
Normative Accounting Theory didasari oleh norma (nilai/keyakinan) dari peneliti
teori tersebut, bukan berdasarkan observasi. Oleh karena itu Normative Accounting
Theory tidak dapat dievaluasi berdasarkan praktik akuntansi yang sesungguhnya. Dan
faktanya bahwa teori ini mungkin menyajikan sudut pandang lain dari praktik akuntansi
pada umumnya.

Mengevaluasi Teori Akuntansi


Seperti telah dibahas sebelumnya bahwa terdapat 2 teori akuntansi secara umum yaitu
positive theory dan normative theory. Dimana masing-masing peneliti memiliki pandangannya
sendiri terhadap kedua teori tersebut. Terdapat beberapa argument para peneliti yang menentang
positive theory, diantaranya;
 It is a dead philosophical movement (Christenson, 1983, p.7)
 It has provided no accomplishments (Sterling, 1990, p. 97)
 It is marred by oversight, inconsistencies and paradoxes (Chambers, 1993, p. 1)
 It is imperiously dictatorial (Sterling, 1990, p. 130)
Dan masih banyak kritik lainnya terhadap pandangan dari positive theory yang bagi
sebagian peneliti dianggap sebagai teori yang tidak lebih baik dari normative theory. Demikian
juga sebaliknya, para peneliti drai golongan positive theory banyak mengkritik pandangan dari
normative theory. Namun hal tersebut kembali lagi kepada sudut pandang dan tujuan
digunakannya teori tersebut dan pilihan akan teori tersebut bergantung pada value judgement dari
tiap penggunanya.

Dapatkan Teori Dibuktikan ?


Pandangan mengenai dapat atau tidaknya suatu teori dibuktikan kembali lagi tergantung
pada sudut pandang keilmuan yang digunakan oleh seseorang. Terlebih jika hal ini dikaitkan
dengan teori akuntansi dimana akuntansi merupakan human activity yang sangat bergantung
dengan peran seorang akuntan, dimana seorang akuntan kemungkinan besar akan memberikan
respon yang berbeda dengan akuntan lain terhadap suatu metode akuntansi. Oleh karena itu, teori
akuntansi secara logis tidak dapat memprediksi dengan tepat respon yang akan diberikan oleh
seorang akuntan ataupun pengguna teori lainnya. Menurut Deegan (2006, p. 14), jika teori
akuntansi ditujukan untuk menjelaskan dan memprediksikan aksi dan reaksi individu terhadap
informasi akuntansi, dan jika hasil prediksi tersebut mampu menjelaskan kondisi dalam beberapa
waktu, maka teori tersebut dapat digunakan meskipun tidak sempurna. Sementara kita dapat
menggunakan hasil observasi untuk dapat memperkuat teori, namun sangat mungkin suatu
observasi justru membuktikan ketidakonsistensian teori. Untuk itu banyak peneliti lebih memilih
untuk berpendapat bahwa fakta-fakta yang ada mendukung teori, namun sangat dimungkinkan
munculnya teori alternative dikemudian hari yang dapat memberikan penjelasan yang lebih baik
akan terjadinya suatu fenomena.
Mengevaluasi Teori – Petimbangan Logika dan Fakta
Dalam memahami dan menerima suatu teori dan hipotesis yang menyertainya, kita harus
paling tidak menerima logika dari argument tersebut, menerima asumsi yang mendasarinya, dan
fakta-fakta lain yang dapat dibuktikan.
 Mengevaluasi Deduksi Logis
Deduksi logis dalam hal ini menekankan bahwa argumen dapat dikatakan logis jika hal
yang mendasarinya adalah benar, sehingga kesimpulan yang diambil menjadi benar pula.
Misalnya secara sederhana dikatakan bahwa seluruh A memiliki B, dan C adalah A. maka
dapat disimpulkan bahwa C memiliki B, dan hal ini adalah benar.
 Mengevaluasi Asumsi yang Mendasari Teori
Dalam mengevaluasi asumsi yang mendasari suatu gagasan atau teori, yang perlu
diperhatikan adalah peneliti atau pengguna teori harus waspada dan memastiakn bahwa
penerimaan terhadap asumsi tersebut tidak sebatas dipengaruhi oleh penggunaan bahasa
asumsi tersebut. Peneliti harus memastikan apakah ia akan tetap menerima asumsi tersebut,
bila bahasa yang digunakan dalam menjelaskan diubah. Sehingga hasil evaluasi asumsi
tersebut dapat menjadi lebih berguna.
 Penggunaan Teori secara Universal
Logika dari argument dan asumsi yang disusun merupakan hal utama yang perlu
diperhatikan, namun disisi lain hal yang perlu diingat dalam social science secara alami,
teori merupakan abstrak dari suatu realita. Sehingga tidak sepenuhnya teori tersebut dapat
diaplikasikan secara umum, sepanjang waktu. Untuk itu, penggunaan teori secara universal
sebenarnya sulit diterapkan dan tidak mungkin satu teori dapat diterima oleh semua sudut
pandang, sehingga yang dimungkinkan dalam hal ini adalah adanya batas penerimaan
terhadap suatu teori yang setidaknya mampu menjelaskan fenomena dan kecenderungan
respon individu terhadap fenomena tersebut.
Generalisasi Teori dari Pengujian Sampel
Dalam menguji teori akuntansi, peneliti masih cenderung menggunakan metode dari
penelitian science yang berasumsi bahwa fenomena yang dipelajari akan memberikan hasil yang
sama pada semua situasi. Hal ini berarti bahwa dalam sudut pandang tersebut, teori akuntansi
dengan mudah dapat digeneralisasi pada semua kondisi. Namun sudut pandang lain berpendapat
bahwa hal tersebut tidak tepat, memandang bahwa akuntansi merupakan human activity yang tidak
dapat disamakan dengan penelitian yang bersifat science, dan bahwa respon individu akan selalu
berbeda dengan individu yang lain. Untuk itu dalam generalisasi teori akuntansi, hal utama yang
perlu ditekankan adalah pemahaman logika dari suatu argument atau asumsi, sehingga dalam
pengambilan sampel untuk populasi yang besar pun harus didasari atas logika tersebut.

Penelitian Teori, Peraturan Dan Praktik Akuntansi (Michael Gaffikin)

Teori regulasi dibahas dan dibandingkan. Beberapa isu penting yang berkaitan dengan
peraturan sebagai pengganti untuk penelitian dalam menciptakan teori seperti yang dibahas.
Selama bertahun-tahun ada banyak argumen dan perdebatan perlunya peraturan. Mereka yang
percaya pada khasiat pasar berpendapat bahwa peraturan tidak diperlukan karena kekuatan pasar
akan beroperasi untuk melayani masyarakat terbaik dan mengoptimalkan alokasi sumber daya.
Namun, ada banyak orang yang menunjukkan bahwa pasar tidak selalu beroperasi dalam
kepentingan terbaik dari masyarakat sehingga beberapa bentuk intervensi dalam bentuk regulasi
adalah perlu. Hal ini jelas dalam banyak aspek masyarakat. Misalnya, jika tidak ada jalan aturan
untuk driver kekacauan akan menghasilkan di jalan-jalan. Masalah regulasi akuntansi juga
menjadi masalah, terutama setelah kecelakaan ekonomi 1920-30s yang, antara lain, menyebabkan
pencarian prinsip akuntansi dan teori dijelaskan. Tujuan utama dari akuntansi adalah untuk
menyediakan informasi kepada pihak yang berkepentingan yang mungkin tidak memiliki akses
untuk menyelesaikan (atau diperlukan) informasi untuk membuat keputusan ekonomi – mereka
pada kerugian informasi sehingga ada asimetri informasi.
Akuntansi dan akuntan sekarang tunduk berbagai bentuk regulasi. Sana adalah hukum yang
mengatur pengoperasian perusahaan banyak yang melibatkan pengungkapan informasi keuangan.
Selain itu, ada peraturan perpajakan dan hukum yang mempengaruhi penciptaan dan
pengoperasian asosiasi profesional, yang, pada gilirannya memaksakan peraturan tentang mereka
anggota. Peraturan, oleh karena itu, sangat banyak bagian dari kehidupan sehari-hari modern.
Namun, ada ketidaksepakatan pada sejauh mana regulasi harus campur tangan dalam "bebas"
pertukaran barang dan ide-ide. Misalnya, orang percaya dalam bentuk kuat dari pasar Efisiensi
akan berpendapat bahwa regulasi pasar sekuritas tidak diperlukan sebagai pasar selalu langsung
mengenai semua informasi yang relevan. Namun, kebanyakan orang akan setuju bahwa ada
beberapa, jika ada, contoh pasar sangat efisien sehingga beberapa tingkat regulasi arus informasi
mengenai operasi efek (dan pasar lain) diperlukan. Baldwin dan Gua (1999 berpendapat bahwa
ada sejumlah alasan untuk regulasi. Salah satu bentuk paling dikenal dari peraturan itu
dilaksanakan oleh pemerintah AS atas potensi pertumbuhan monopoli pada pergantian abad kedua
puluh - undang-undang anti-trust (untuk contoh Sherman dan Kisah Clayton). Di mana monopoli
ada dianggap bahwa telah terjadi kegagalan pasar karena persaingan tidak ada. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan dari ini regulasi yang terkait dengan melestarikan persaingan. Oleh karena itu,
terkait dengan ideologi khasiat pasar dan persaingan, keunggulan dari kapitalisme. Dalam ekonomi
terpusat dikontrol banyak "monopoli" diciptakan (biasanya sebagai beberapa bentuk kontrol
birokrasi). Kadang-kadang monopoli "alami" "muncul di mana ada skala ekonomi yang menjamin
pasar disajikan pada biaya setidaknya (misalnya, banyak utilitas seperti pemasok air, gas atau
listrik) yang regulasi kasus dirancang untuk mempertahankan perdagangan yang adil.
Peraturan ini dianggap diinginkan di mana ada "windfall profit" - di mana melalui
beberapa peristiwa kebetulan perusahaan mampu membuat atas "normal" keuntungan. Sebagai
contoh, pemasok peralatan untuk membantu pencarian dan pemulihan di mana telah terjadi
bencana alam (yang tampaknya terjadi lebih teratur hari ini!). Karena kebutuhan mendesak
permintaan langsung - pemasok mungkin mencoba untuk mengisi lebih tinggi dari harga normal
dan sehingga menghasilkan keuntungan di atas normal. Demikian pula, dalam banyak biaya masa
lalu yang berkaitan dengan kegiatan produktif tertentu dikeluarkan sehingga "benar" biaya tidak
diakui. Biaya ini didefinisikan sebagai eksternalitas karena mereka tidak termasuk. Dari tertentu
relevansi dalam beberapa kali adalah biaya untuk menghindari polusi, misalnya, debit ke sistem
sungai biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat pada umumnya. Sebuah masalah yang
signifikan yang merupakan pusat banyak neo-empiris dan positif penelitian akuntansi adalah
kebutuhan untuk regulasi yang timbul dari kekurangan informasi menyebabkan asimetri
informasi.
Penelitian tersebut diarahkan pada penentuan mungkin perlu untuk regulasi dalam bentuk
standar akuntansi untuk mengatasi masalah tersebut. Peraturan kadang-kadang diperlukan untuk
memastikan bahwa "keuntungan skimming" tidak terjadi. Ini adalah ketika pemasok hanya akan
memasok pelanggan yang mengarah ke pengembalian keuntungan terbesar dan mengabaikan
pasokan kepada orang lain. Ini adalah isu sentral dalam hal privatisasi Telecom Australia.
Dari perspektif konsumen ada contoh dari apa yang sehari-hari dikenal sebagai
efek pengendara bebas. Ini adalah situasi di mana beberapa konsumen mendapatkan keuntungan
dari layanan tanpa membayar untuk itu dengan mengorbankan konsumen lainnya yang membayar
untuk layanan ini. Sebuahcontoh fisik di mana sebuah bisnis membuka sebelah taman mobil umum
besar dan karena itu menghindari biaya penyediaan parkir mobil untuk pelanggan potensial. Ini
dapat berfungsi sebagai disinsentif bagi produsen layanan sehingga pemerintah akan campur
tangan dan memungut pajak pada layanan. Namun, istilah ini sering digunakan dalam konteks
pasar surat berharga di hormat dari jumlah pengungkapan informasi keuangan suatu perusahaan
harus membuat. Jika peraturan bersikeras tingkat tinggi pengungkapan, ia berpendapat, beberapa
pihak akan mendapatkan keuntungan dari pengungkapan tanpa harus menanggung biaya yang
memberikan informasi. Sebuah serupa Situasi ini disebut sebagai bahaya moral yang mana
konsumen tidak membayar untuk layanan atau produk over mengkonsumsi tanpa memperhatikan
biaya yang ditanggung oleh orang lain. Ini adalah sebuah masalah dalam industri asuransi di mana
sering mengklaim bahwa beberapa orang membuat klaim berlebihan terhadap kebijakan-kebijakan
mereka sementara yang lainnya membuat sedikit atau tidak ada klaim. Di atas adalah beberapa
alasan untuk perlunya regulasi. Pada kenyataannya mungkin ada Kombinasi dari banyak alasan
di atas yang mengarah ke regulasi. Sebagaimana yang ditunjukkan, peraturan bisa negatif dalam
mencegah atau membatasi beberapa perilaku atau mungkin positif dalam hal ini berfungsi untuk
mendorong atau memfasilitasi kegiatan.
Sepanjang sejarah ada dua pendekatan utama untuk regulasi - Eropa dan bahwa dari
Amerika Serikat - masing didasarkan pada filosofi yang berbeda (mungkin lebih akurat ideologi
yang berbeda) dari kebutuhan regulasi. Di AS, setidaknya sejak 1887, peraturan telah dicapai
melalui papan dan / atau komisi independen dibebankan untuk memonitor dan menegakkan
peraturan. Ada kepercayaan implisit dalam fungsi yang dari pasar. Akibatnya, kepemilikan yang
tersisa di tangan swasta dan "diganggu hanya dalam kasus-kasus tertentu dari kegagalan pasar
"(Majone, 1996. p 10). Di sisi lain di Eropa sampai Perang Dunia Kedua ada kecurigaan dan
bahkan permusuhan dengan ide pemecahan semua masalah pasar. Akibatnya, publik kepemilikan
adalah modus utama regulasi ekonomi - industri dinasionalisasi. Itu kepemilikan publik yang
dihasilkan dari industri "seharusnya memberikan negara kekuatan untuk memaksakan struktur
direncanakan pada perekonomian dan untuk melindungi kepentingan publik terhadap kepentingan
kuat pribadi "(Majone, 1996. p 11). Namun, nasionalisasi industri dirancang tidak hanya untuk
menghilangkan kekuasaan politik dan ekonomi inefisiensi monopoli swasta tetapi juga untuk
merangsang pembangunan ekonomi.

Teori Kepentingan Umum


Para pendukung teori kepentingan umum regulasi melihat tujuan sebagai mencapai tertentu
publik yang diinginkan hasil yang, jika dibiarkan pasar, tidak akan diperoleh. Peraturan tersebut
disediakan dalam menanggapi permintaan dari masyarakat untuk koreksi tidak efisien dan pasar
adil. Dengan demikian, peraturan dikejar untuk umum, sebagai lawan swasta, bunga tujuan terkait.
Ini adalah pandangan dominan regulasi sampai tahun 1960-an dan masih mempertahankan banyak
penganut. Hal ini umumnya merasa bahwa menentukan apa kepentingan umum adalah pertanyaan
normatif dan pendukung teorisasi positif akan, oleh karena itu, keberatan dengan ini Pendekatan
atas dasar bahwa mereka percaya tidak mungkin untuk menentukan tujuan tujuan untuk peraturan;
tidak ada dasar untuk obyektif mengidentifikasi kepentingan publik.

Teori Ekonomi Peraturan


Teori kepentingan umum peraturan dianggap sebagai menanggapi didefinisikan lemah permintaan
untuk regulasi. Teori positif atau ekonomi regulasi diperkenalkan oleh Stigler dalam sebuah artikel
pada tahun 1971 Ia kemudian diperpanjang oleh salah seorang siswa, Peltzman, dan telah sangat
mempengaruhi pemikiran teori regulasi. Dengan banyak sedikit variasi dalam interpretasi jenis
teori berjalan di bawah berbagai nama:
 Teori ekonomi,
 Teori kepentingan pribadi,
 Teori Capture,
 Teori minat khusus,
 Teori pilihan publik,
dan mungkin masih banyak lagi. Muncul dari Chicago itu dipandang sebagai positif (ekonomi)
teori yang Stigler berusaha untuk memberikan landasan teoritis untuk gagasan awal dari teori
politik yang badan pengatur ditangkap oleh produsen. Sebagai teori positif itu mengasumsikan
bahwa regulator (aktor politik) yang maksimizer utilitas. Meskipun utilitas tidak ditentukan itu
tampaknya akan berarti mengamankan dan mempertahankan kekuasaan politik (Majone, 1996,
hal 31).

Teori kelembagaan
Sekelompok ahli teori regulasi yang menolak model aktor rasional berpendapat bahwa
struktur kelembagaan dan pengaturan serta regulasi bentuk proses sosial dan karena itu perlu
dipahami. Ada lebih dari preferensi individu ' bahwa peraturan drive dan itu adalah pengaturan
organisasi dan sosial dari mana Peraturan muncul. Peraturan demikian dilihat sebagai berbentuk
tidak begitu banyak oleh gagasan dari masyarakat bunga atau tawar-menawar yang kompetitif
antara kepentingan pribadi yang berbeda tetapi oleh pengaturan kelembagaan dan aturan (hukum
dan lainnya). (Baldwin & Gua, 1996, p 27). Teori kelembagaan dalam ilmu politik telah
berkonsentrasi pada jalan yang "politik struktur, lembaga, dan proses pengambilan keputusan
membentuk hasil politik " (Baldwin dan Gua, p 29). Teori organisasi kelembagaan telah
difokuskan pada struktur organisasi dan proses. Namun teori institusional lainnya
mempertanyakan asumsi konflik antara otoritas publik dan kepentingan pribadi (seperti teori
lembaga percaya) dan berkonsentrasi pada keterkaitan antara publik dan swasta kepentingan dan
karakter yang selalu berubah dari hubungan ini.
Strategi peraturan
Pilihan yang tepat dari strategi regulasi oleh regulator akan menghindari perdebatan kebutuhan
untuk peraturan jika tujuan yang relevan dapat dicapai dengan cara lain daripada peraturan
tertentu. Dengan demikian, ada sejumlah strategi dasar yang regulator mungkin mempekerjakan
dan Baldwin dan Gua (1996) menjelaskan beberapa. Ini termasuk:
 Komando dan kontrol
Ini adalah di mana regulator mengambil sikap yang jelas untuk kegiatan apa yang dianggap
dapat diterima dan apa yang tidak dengan ketat dan hukuman berat dijatuhkan pada yang
terakhir. Contoh akan mencakup kerja dan peraturan keselamatan dengan yang bisnis
harus mematuhi - ketat standar yang dikenakan. Ada beberapa masalah dengan strategi
regulasi ini. Pertama, ia memiliki telah menunjukkan bahwa karena hubungan erat antara
regulator dan diatur Mengembangkan regulator dapat ditangkap oleh diatur.
 Self-regulation
Ini adalah strategi regulasi kurang parah maka perintah dan kontrol. Hal ini biasanya
digunakan dalam kaitannya dengan badan-badan profesional atau asosiasi. Organisasi
seperti mengembangkan sistem aturan bahwa mereka memantau dan menegakkan
terhadap anggota mereka. Ini adalah apa akuntansi profesi berjuang keras untuk
mempertahankan. Umumnya prinsip akuntansi yang dapat diterima dan kemudian standar
akuntansi yang dikembangkan oleh badan akuntansi profesional untuk menghindari
kontrol pemerintah dari praktik akuntansi.
 Peraturan pengungkapan
Para pendukung pengungkapan modus informasi regulasi mengklaim itu tidak berat
intervensionis. Ini biasanya mengacu pada persyaratan informasi produk, seperti nilai
makanan dari makanan pra-paket, apakah produk tersebut diproduksi secara organik,
ramah lingkungan, negara produsen / asal dan sebagainya. Argumen bisa dibuat bahwa ini
juga bisa berhubungan dengan pengungkapan informasi keuangan meskipun ini tidak
konotasi biasa.
DAFTAR PUSTAKA

Deegan, Craig. 2015. Financial Accounting Theory.. Mc Graw Hill. New York.

Gaffikin, William. 2004. Accounting Theory.. Pearson Education. Australia, 2008

You might also like