You are on page 1of 8

Hubungan Perawatan Payudara dengan Kelancaran Produksi ASI di Wilayah

Puskesmas Simarpinggan Desa Pardomuan Kecamatan Angkola Selatan


Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2017

Relationship Breast Care with the Smoothness of Milk Production in the Area of
Puskesmas Simarpinggan Pardomuan Village South Angkola District South
Tapanuli Regency Year 2017

Nurzannah Ritonga 1, Erni Naibaho2, Riska Maulidanita3


1
Mahasiswa D4 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia
2
Dosen D4 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia
3
Dosen D3 Kebidanan Helvetia
Email : [email protected]

INFO
ABSTRACT / ABSTRAK
ARTIKEL
Keywords : During the postpartum breast care is a very important action to treat the breast,
Breast Care, especially to facilitate the expenditure of breast milk. Breast care is very
Smooth Milk important during pregnancy until lactation. This is because the breast is the
Production only producer of breast milk that is the staple food of newborns so should be
done as early as possible. Understanding of the lack of breast care in
postpartum resulted in the insufficiency of breast milk production in the mother.
The purpose of this study is to know the frequency distribution of breast care in
the postpartum mother with the smooth production of breast milk (ASI) in the
area of Puskesmas Simarpinggan Pardomuan Village South Angkola District
South Tapanuli regency 2017. This study used an analytical survey using cross
sectional approach. Sempel sampling technique in this study is to use a total
population of 30 respondents. Based on result of research obtained majority of
breast care mother still less as much as 24 responden (80,0%) and mother's
milk production is not smooth as much as 18 respondents (60,0%). Based on
Chi-Square test results obtained relationship breast care with the smooth
production of breast milk with p value 0,027 <sig α = 0.05.
Kata Kunci : Pada masa nifas perawatan payudara merupakan suatu tindakan yang sangat
Perawatan penting untuk merawat payudara terutama untuk memperlancarkan pengeluaran
Payudara, ASI. Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa
Kelancaran menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang
Produksi ASI merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan
sedini mungkin.Pemahaman yang kurang terhadap perawatan payudara pada
ibu nifas mengakibatkan ketidaklancaran produksi ASI pada ibu. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi tentang perawatan
payudara pada ibu nifas dengan kelancaran produksi Air Susu Ibu (ASI) di
wilayah Puskesmas SimarpingganDesa Pardomuan Kecamatan Angkola Selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan survey
analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan
sempel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan total populasi
sebanyak 30 responden. Berdasarkan hasil penelitan diperoleh mayoritas
perawatan payudara ibu masih kurang sebanyak 24 responden (80,0%) dan
produksi ASI ibu tidak lancar sebanyak 18 responden (60,0%). Berdasarkan uji
Chi-Square diperoleh hasil Hubungan perawatan payudara dengan kelancaran
produksi ASI dengan nilai p value 0,027 < sig α = 0,05.

1
PENDAHULU AN bayi sulit menghisap, produksi ASI
Pasca melahirkan (masa nifas) sedikit sehingga tidak cukup
merupakan masa atau keadaan selama dikonsumsi bayi, infeksi pada payudara,
enam minggu atau 40 hari. Pada masa payudara bengkak , muncul benjolan di
ini, ibu mengalami perubahan fisik dan payudara, terjadi bendungan ASI dan
alat-alat reproduksi yang kembali ke lain- lain
keadaan sebelum hamil, masa laktasi Mengingat banyak terjadi
(menyusui), maupun perubahan perubahan perilaku dalam masyarakat
psikologis menghadapi keluarga baru. khususnya ibu-ibu yang cenderung
Pada masa nifas perawatan payudara menolak menyusui bayinya sendiri
merupakan suatu tindakan yang sangat dengan alasan air susunya hanya sedikit
penting untuk merawat payudara atau tidak keluar sama sekali, keadaan
terutama untuk memperlancarkan ini memberikan dampak negative
pengeluaran ASI.Perawatan payudara terhadap status kesehatan gizi, serta
sangat penting dilakukan selama hamil tingkat kecerdasan anak. Olehkarna itu
sampai masa menyusui. Hal ini karena untuk menanggulangi permasalahan
payudara merupakan satu-satunya tersebut perlu dilakukan upaya preventif
penghasil ASI yang merupakan dan promotif dalam meningkatkan
makanan pokok bayi yang baru lahir penggunaan ASI dengan memberikan
sehingga harus dilakukan sedini pendidikan kesehatan tentang perawatan
mungkin. payudara ibu menyusui sehingga
Berdasarkan hasil survei membantu pengeluaran ASI secara
pendahuluan yang dilakukan oleh lancar 1
peneliti di Puskesmas simarpinggan Makanan terbaik bagi bayi
Desa Pardomuan tahun 2016 tercatat bukanlah susu formula, tetapi ASI
186 orang jumlah ibu nifas dan pada eksklusif. Susu formula tidak
bulan Agustus - September 2017 mempunyai manfaat sebesar ASI yang
tercatat 30 jumlah ibu nifas Sementara memiliki semua zat penting yang
hasil wawancara kepada 10 ibu nifas, dibutuhkan untuk pertumbuhan seperti
dengan tekhnik wawancara dan asam amino, asam lemak (EPA, AA,
observasi terbuka yang dilakukan DHA), serta kolostrum yang membantu
ditemui 7 orang yang tidak memberikan meningkatkan daya tahan tubuh.
ASI pada bayi nya dikarenakan Menyusui tidak hanya bermanfaat untuk
sebagian ibu tidak paham akan bayi, tetapi juga meningkatkan
perawatan payudara seperti pemijatan kesehatan sang ibu. Kegiatan menyusui
payudara, pemakaian BH yang sesuai dapat membantu ibu dalam pengaturan
serta melakukan senam yang berat badan karena aktivitas tersebut
bermanfaat menguatkan otot payudara dapat membakar kalori sebesar 200
untuk memperlancar ASI ibu. Ada hingga 500 kalori per har , ibu yang
berbagai faktor penyebab ibu tidak mulai menyusui bayi sesaat setelah
memberikan ASI pada bayinyafaktor melahirkan dapat mendorong terjadinya
penyebab yang terjadi yaitu karena kontraksi rahim, mencegah terjadinya
ibunya sakit, ASI-nya tidak keluar dan perdarahan dan mempercepat proses
ibunya bekerja. Beberapa faktor kembalinya rahim ke posisi semula.
penyebab yang berhubungan dengan Tidak hanya itu, manfaat lain dari
tidak tercapainya pemberian ASI pada menyusui adalah mengurangi risiko
bayi antara antara lain: puting susu terjadinya kanker payudara dan
terbenam, putting susu rata sehingga ovarium, , pemberian ASI secara

2
eksklusif juga dapat berfungsi sebagai melahirkan dan melanjutkan hingga usia
alat kontrasepsi. Hisapan bayi pada 6 bulan pertama kehidupan bayi.
payudara ibu dapat merangsang hormon Pengenalan makanan pelengkap dengan
prolaktin yang menghambat terjadinya nutrisi yang memadai dan aman
pematangan sel telur, sehingga menunda diberikan saat bayi memasuki usia 6
kesuburan.2 bulan dengan terus menyusui sampai 2
Menurut hasil penelitian yang tahun atau lebih.6
dilakukan oleh fya yang berjudu “ Berdasarkan Survei Demografi
Hubungan perawatan payudara dengan dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
kelancaran produksi ASI pada ibu nifas 2012 diperoleh data yng masih
di mojokerto “ bahwa ternyata ada memprihatinkan di mana terdapaat
hubungan antara perawatan payudara angka kematian ibu yaitu sebesar 359
dengan kelancaran produksi ASI pada per 100.000 kelahiran hidup. AKI ini
ibu nifas hal ini dibuktikan dari nilai justru meningkat dibandingkan hasil
signifikan yang didapat yaitu p 0,003<α SDKI tahun 2007 sebesar 228 per
0,05. Maka dari itu perawatan payudara 100.000 kelahiran hidup.7Cakupan Air
perlu ditingkatkan agar produksi ASI Susu Ibu (ASI) Eksklusif 0-6 bulan di
berjalan dengan lancar. 3 Indonesia masih sangat rendah. Pusat
Berdasarkan Peraturan Data dan Informasi (Pusdatin)
Pemerintah No. 33 Tahun 2012 Tentang Kemenkes 2015 menunjukkan cakupan
Pemberian ASI Eksklusif yang ASI Eksklusif baru sebesar 54,3 %.
bertujuan untuk menjamin pemenuhan Padahal pemberian ASI Eksklusif
hak Bayi untuk mendapatkan ASI adalah hak bayi yang harus dipenuhi
Eksklusif sejak dilahirkan sampai ibu. cakupan bayi dengan susu formula
dengan berusia 6 (enam) bulan dengan naik setiap tahunnya. Data Survey
memperhatikan pertumbuhan dan Derajat Kesehatan Indonesia (SDKI)
perkembangannya, memberikan 2002 menunjukkan cakupan bayi
perlindungan kepada ibu dalam dengan susu formula sebesar 16,7 %,
memberikan ASI Eksklusif kepada naik menjadi 27,9 % (SDKI) 2007 dan
bayinya, dan meningkatkan peran dan menjadi 31 % pada SDKI 2012 .8
dukungan Keluarga, masyarakat, Cakupan persentasi bayi yang
Pemerintah Daerah, dan Pemerintah diberi ASI Eksklusif di Sumatera Utara
terhadap pemberian ASI Eksklusif.4 tahun 2013 sebesar 27,06 % sehingga
Menurut data World Healt belum mampu mencapai target nasional
Organization (WHO) cakupan ASI yaitu 40%, pada tahun 2014 cakupan
eksklusif di seluruh dunia hanya sekitar ASI di sumatera utara hanya mencapai
36% selama periode 2007-2014. 34,56 % dengan target nasional yaitu
Berdasarkan hasil Riskesdas (2012), 40%9. Sementara itu di Kabupaten
cakupan pemberian ASI eksklusif di Tapanuli Selatan pada tahun 2012
Indonesia sebesar 54,3%, dimana cakupan pemberian ASI Eksklusif
persentase tertinggi terdapat di Provinsi berkisar 20,94% hal ini masih jauh dari
NTB sebesar 79,7% dan terendah di harapan pemerintah yang menetapkan
Provinsi Maluku sebesar 25,2% pencapaian target nasional yaitu 40%.10
(Balitbangkes, 2013).5
WHO dan United Nations Berdasarkan latar belakang diatas
Childrens Fund (UNICEF) peneliti tertarik untuk melakukan
merekomendasikan agar ibu menyusui penelitian yang berjudul hubungan
bayinya saat satu jam pertama setelah perawatan payudara pada masa nifas

3
dengan kelancaran produksi ASI di Sampel merupakan bagian yang
wilayah Puskesmas Simarpinggan Desa diambil dari keseluruhan objek yang
Pardomuan Kecamatan Angkola Selatan diteliti dan dianggap mewakili seluruh
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun populasi. Sampel yang digunakan dalam
2017. penelitian yaitu dengan teknik total
populasiyakni mengambil semua
BAHAN DAN METODE populasi sebagai sampel yaitu sebanyak
Penelitian ini dilaksanakan di 30 Orang ibu nifas pada bulan Agustus-
Puskesmas SimarpingganDesa September Tahun 2017.
Pardomuan Kecamatan Angkola Selatan Teknik analisa data yang dilakukan
Kabupaten Tapanuli Selatan. Karena dengan cara tekhnik univariat dan bivariat
masih banyak ibu nifas yang kurang yaitu untuk mencari hubungan perawatan
pemahaman akan manfaat perawatan payudara dengan kelancaran produksi
payudara untuk mencegah berbagai asi di wilayah Puskesmas
masalah pada payudara seperti puting Simarpinggan Desa Pardomuan
susu terbenam, puting susu rata, Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten
bendungan ASI serta untuk kelancaran Tapanuli Selatan tahun 2017.
produksi ASI yang sangat bermanfaat Metode penelitian yang digunakan
untuk bayi. adalah observational analitik dengan
Populasi adalah gabungan dari pendekatan cross sectional.11
seluruh elemen yang terbentuk Untuk mengetahui hubungan
peristiwa, hal, atau orang yang memiliki perawatan payudara dengan kelancaran
karakteristik serupa yang menjadi pusat produksi asi di wilayah Puskesmas
perhatian peneliti, karena dipandang Simarpinggan Desa Pardomuan
sebagai semesta penelitian. Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten
Populasi dalam penelitian ini Tapanuli Selatan tahun 2017
adalah seluruh ibu nifas yang ada di menggunakan analisis univariat dan
wilayah PuskesmasSimarpinggan Desa bivariat dengan uji chi-square pada
Pardomuan Kecamatan Angkola Selatan batas kemaknaan perhitungan statistik
Kabupaten Tapanuli Selatan pada bulan sig α (0,05).
Agustus – September Tahun 2017 yaitu
berjumlah 30 Orang ibu nifas.

HASIL PENELITIAN
Tabel 1 Distribusi Frekuensi perawatan payudara pada ibu nifas Wilayah Puskesmas
Simarpinggan Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun 2017
No Perawatan Payudara f %
1 Baik 4 13,3
2 Cukup 2 6,7
3 Kurang 24 80,0
Total 30 100

Berdasarkan tabel 1 distribusi Tapanuli Selatan tahun 2017, dari 30


frekuensi perawatan payudara ibu nifas responden di peroleh perawatan
Di Wilayah Puskesmas Simarpinggan payudara yang baik sebanyak 4
Kecamatan Angkola Selatan kabupaten responden (13,3%), kategori cukup

4
sebanyak 2 responden (6,7%), dan
kategori kurang sebanyak 24 responden
(80,0%). dan ibu yang berusia lebih dari
35 tahun sebanyak 3 orang (10%).

Tabel 2 Distribusi Frekuensi kelancaran ASI di Wilayah Puskesmas


Simarpinggan Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli
Selatan Tahun 2017

No Produksi ASI f %
1 Lancar 12 40,0
2 Tidak Lancar 18 60,0
Total 30 100

Berdasarkan tabel 2, distribusi tahun 2017, dari 30 responden diketahui


frekuensi produksi ASI ibu nifas dengan produksi ASI lancar sebanyak 12
produksi ASI di Wilayah Puskesmas responden (40,0%), produksi ASI tidak
Simarpinggan Kecamatan Angkola Lancar sebanyak 18 responden (60,0%).
Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan

Tabel 3. Distribusi frekuensi hubungan Perawatan Payudara pada ibu Nifas


dengan Kelancaran Produksi ASI di Wilayah Puskesmas Simarpinggan
Desa Pardomuan Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten
Tapanuli Selatan tahun 2017
Kelancaran Produksi ASI
Perawatan Total P (Sig)
Lancar Tidak Lancar
Payudara
F % F % F %
Baik 4 13,3 0 0 4 13,3
Cukup 1 3,3 1 3,3 2 6,7 0,027
Kurang 7 23,3 17 56,7 24 80,0
Total 12 20,0 18 60,0 30 100

Berdasarkan tabel 3 dapat kurang sebanyak 24 responden (80,0%)


diketahui tabulasi silang antara dengan kelancaran produksi ASI
perawatan payudara dengan kelancaran sebanyak 7 responden (23,3%) dan ASI
produksi ASI di wilayah Puskesmas tidak lancar sebanyak 17 responden
Simarpinggan desa Pardomuan dari 30 (56,7%).
responden, sebanyak 4 responden Hasil dari uji statistik
(13,3%) dengan perawatan payudara menggunakan Chi-Square dengan
baik dengan kelancaran produksi ASI tingkat kepercayaan 95% didapatkan
sebanyak 4 responden (13,3%) dan ASI Asym P Sig (0,027) < α = 0,05 berarti
tidak Lancar sebanyak 0 responden terdapat Hubungan yang signifikan
(0%), perawatan payudara dengan cukup antara Perawatan Payudara pada Ibu
sebanyak 2 responden (6,7%) dengan Nifas dengan Kelancaran Produksi ASI
kelancaran produksi ASI sebanyak 1 Di Wilayah Puskesmas Simarpinggan
responden (3,3%) dan menggunakan ASI Desa Pardomuan Kecamatan Angkola
tidak lancar sebanyak 1 responden Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan
(3,3%), dan yang perawatan payudara Tahun 2017.

5
PEMBAHASAN menganggap bahwa langkah-langkah
1. Perawatan Payudara pada Ibu dalam perawatan payudara terlalu rumit.
Nifas 2. Kelancaran Produksi ASI
Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan di wilayah puskesmas yang dilakukan di wilayah puskesmas
Simarpinggan desa Pardomuan Simarpinggan desa Pardomuan
Kcamatan Angkola Selatan Kabupaten Kecamatan angkola Selatan Kabupaten
Tapanuli Selatan tahun 2017 diketahui Tapanuli Selatan tahun 2017
menunjukan bahwa sebanyak 24 menunjukan bahwa sebagian besar
responden (80%) melakukan perawatan responden sebanyak 18 responden
payudara yang kurang baik , 2 (60%) yaitu mengalami ketidakancaran
responden (6,7%) yang mampu produksi ASI dan produksi ASI lancer
melakukan perawatan payudara dengan sebanyak 12 responden (40,0%).
cukup dan 4 responden melakukan Ketidaklancaran produksi ASI ini terjadi
dengan baik(13,3%). akibat dari perawatan payudara yang
Perawatan payudara pasca dilakukan kurang baik.
bersalin ( Post Natal Breast Care ) pada Produksi ASI merupakan
ibu nifas adalah perawatan payudara perangsangan payudara oleh hormone
yang dilakukan pada ibu pasca prolaktin yang dihasilkan oleh kelenjar
melahirkan / nifas untuk melancarkan hipofise anterior yang berada didasar
sirkulasi darah pada payudara dan otak. Hal-hal yang dapat mempengaruhi
mencegah tersumbatnya saluran susu produksi ASI diantaranya, makanan,
sehingga memperlancar pengeluaran ketenangan jiwa dan pikiran, pekerjaan,
ASI. Perawatan payudara memiliki penggunaan alat kontrasepsi, perawatan
banyak manfaat diantaranya, payudara, pola istirahat , factor isapan
memelihara kebersihan payudara atau frekuensi penyusuan, merokok dan
sehingga bayi mudah menyusu pada minum-minuman keras.16
ibunya, melentukankan dan menguatkan Menurut asumsi penelitian
puting susu sehingga bayi mudah ketidaklancaran produksi ASI terjadi
menyusu, mengurangi resiko luka saat karena ibu yang bekerja, sehingga ibu
bayi menyusu, merangsang kelenjar ASI mengalami kelelahan dan
sehingga produksi ASI lancar, mengakibatkan produksi ASI ibu tidak
mencegah penyumbatan pada lancar dan perawatan payudara yang
payudara.13 dilakukan ibu tidak benar, dan juga
Menurut asumsi penulis dari beberapa factor lainnya seperti
hasil tersebut bahwa sebagian besar makanan, faktor isapan anak atau
responden tidak melakukan perawatan frekuensi penyusuan,putting susu rata,
payudara dikarena pemahaman ibu payudara bengkak, produksi ASI sedikit
tentang perawatan payudara masih serta terjadi bendungan ASI. Untuk
sangat rendah, karena kurangnya mengatasi masalah ketidaklancaran
informasi yang didapatkan ibu dan juga produksi ASI, maka anjurkan pada ibu
kurangnya pengalaman yang diperoleh. nifas untuk melakukan perawtan
Selain itu mereka juga harus bekerja payudara yang baik danmakan makanan
sehingga tidak bisa mengikuti yang bergizi sehingga kebutuhan
penyuluhan-penyuluhan dari tenaga nutrisinya dapat terpenuhi dengan baik,
kesehatan. Mereka juga malas anjurkan ibu nifas minum air putih
melakukan perawatan payudara, karena yang banyak agar ibu nifas tidak
mengalami dehidrasi sehingga suplai

6
ASI dapat berjalan lancar dan ibu nifas Menurut asumsi peneliti dari
harus banyak istirahat agar kondisinya hasil tersebut bahwa sebagian besar
tetap terjaga dengan baik. responden tidak melakukan perawatan
3. Perawatan Payudara dan payudara dikarena pemahaman ibu
Kelancaran Produksi ASI tentang perawatan payudara masih
Berdasarkan tabulasi silang sangat rendah, karena kurangnya
antara perawatan payudara pada ibu informasi yang didapatkan ibu dan juga
nifas dengan kelancaran produksi ASI kurangnya pengalaman yang diperoleh.
diketahui bahwa dari 30 responden 24 Selain itu mereka juga harus bekerja
responden ( 80,0%) melakukan sehingga tidak bisa mengikuti
perawatan payudara kurang dengan 7 penyuluhan-penyuluhan dari tenaga
responden ( 23,3%) produksi ASI lancar kesehatan. Mereka juga malas
dan 17 responden (56,7%) produksi ASI melakukan perawatan payudara, karena
tidak lancar, dan ibu dengan perawatan menganggap bahwa langkah-langkah
payudara cukup sebanyak 2 responden dalam perawatan payudara terlalu rumit.
(6,7%) dengan 1 responden (3,3%) Dan ketidaklancaran produksi ASI
produksi ASI lancar dan 1 responden terjadi karena ibu yang bekerja,
(3,3%) produksi ASI tidak lancar, serta sehingga ibu mengalami kelelahan dan
dengan perawatan payudara baik mengakibatkan produksi ASI ibu tidak
sebanyak 4 responden (13,3%) dengan lancar dan perawatan payudara yang
produksi ASI selancar sebanyak 4 dilakukan ibu tidak benar, dan juga
responden (13,3%). beberapa factor lainnya seperti
Berdassarkan hasil uji korelasi makanan, faktor isapan anak atau
chi-squeare pada tingkat kepercayaan frekuensi penyusuan,putting susu rata,
95% diperoleh p value = 0,027 payudara bengkak, produksi ASI sedikit
(P<0,05), sehingga hipotesis alternatif serta terjadi bendungan ASI. Untuk
(Ha) yang ditegakan yaitu ada mengatasi masalah ketidaklancaran
Hubungan Perawatan Payudara dengan produksi ASI, maka anjurkan pada ibu
Kelancaran ASI di Wilayah Kerja nifas untuk melakukan perawtan
Puskesmas Simarpinggan Desa payudara yang baik danmakan makanan
Pardomuan Kecamatan Angkola Selatan yang bergizi sehingga kebutuhan
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun nutrisinya dapat terpenuhi dengan baik,
2017. anjurkan ibu nifas minum air putih
Penelitian ini sejalan dengan yang banyak agar ibu nifas tidak
hasil penelitian yang dilakukan oleh mengalami dehidrasi sehingga suplai
scholichah yang berjudul “hubungan ASI dapat berjalan lancar dan ibu nifas
perawatan payudara pada ibu harus banyak istirahat agar kondisinya
postpartum dengan kelancaran tetap terjaga dengan baik. Dalam
pengeluaran ASI di Semarang penelitian ini diperoleh hasil Ha
“menyatakan bahwa ada hubungan diterima dan Ho ditolak, Karena nilai
antara perawatan payudara pada ibu (p) < 0,05 yakni sebesar 0,027.
postpartum dengan kelancaran
pengeluaran ASI hal ini dibuktikan dari KESIMPULAN
nilai signifikan yang didapat yaitu p Tindakan ibu nifas tentang
0,007 <α 0,05. Perawatan payudara Perawatan payudara, dari 30 responden
yang baik dapat melancarkan tindakan ibu nifas mayoritas berada
pengeluaran ASI. 11 dalam kategori kurang yaitu 21
responden (70,0%).

7
Kelancaran produksi ASI pada 7. www.depkes.go.id/resources/downlo
ibu nifas dari 30 responden mayoritas ad/infoterkini/rakerkesnas_gel2_201
produksi ASI tidak Lancar sebanyak 18 6/Paparan%20Menkes.pdf. Profil
(60,0%) dan minoritas produksi ASI DinKesProvSumut. [cited 2015
lancar hanya 12 responden (40,0%) . September kamis [online]; 2016.
Ada Hubungan Perawatan Available
Payudara dengan Kelancaran Produksi 8. www.depkes.go.id/resources/downlo
ASI di Wilayah Kerja Puskesmas ad/infoterkini/rakerkesnas_gel2_201
Simarpinggan Kecamatan Angkola 6/Paparan%20Menkes.pdf.
Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan Kebijakan DepKes. [cited 2015
Tahun 2017, dimana didapatkan p value September kamis [online]; 2016.
tindakan adalah P= 0,028 < sig α (0,05) 9. KemenKes. Buku Kesehatan Ibu Dan
maka hasil ini membuktikan bahwa ada Anak. Jakarta: TIM; 2016
hubungan yang signifikan 10 Profil Puskesmas Kutalimbaru. Profil
Kutalimbaru. 2017 januari-Juli.
SARAN
11 Muhammad I. Panduan Karya Tulis
Diharapkan para ibu terutama di
Ilmiah Bidang Kesehatan
wilayah Puskesmas Simarpinggan Desa
Menggunakan Metode Ilmiah
Pardomuan Kecamatan Angkola Selatan
Bandung: Cipta Pustaka Media
Kabupaten Tapanuli Selatan untuk lebih
Perintis; 2015.
memperhatikan perawatan payudara
guna kelancaran ASI pada saat 12 Muhammad I. Panduan Penyusunan
menyusui Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan
Menggunakan Metode Ilmiah
DAFTAR PUSTAKA Medan: Ciptapustaka Media Perintis;
2011.
1. Manuaba, IBG. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan Dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC; 2011.
2. www.depkes.go.id/resources/downlo
ad/pusdatin/infodatin/infodatin-
ibu.pdf. Kesehatan Ibu [cited 2014
April kamis [online]; 2017. Available
from:
3. RisKesDas Tahun 2012. [cited 2016
Mei kamis [online]; 2016. Available
from: http://www.DepKes.go.id
4. www.who.int/mediacentre/factsheets/
fs333/en/. WHO Tahun 2014. [cited
2015 September kamis [online]; 2015
5. http://www.DepKes.go.id. DepKes
Tahun 2012. [cited 2016 Mei kamis
[online]; 2016.
6. www.depkes.go.id/resources/downlo
ad/pusdatin/infodatin/ infodatin-
ibu.pdf /. SDKI Tahun 2012. [cited
2015 September kamis [online];
2016.

You might also like