Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

PENGARUH WORK-FAMILY CONFLICT TERHADAP KEPUASAN KERJA

DAN KINERJA
(Studi pada perawat wanita RSUD Wonosari Yogyakarta)

Anandyas Khoirunnisa Retnaningrum


Mochammad Al Musadieq
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail : [email protected]

ABSTRACT

The aim of this research is to analyze the impact of work family conflict on nurse’s job satisfaction and nurse’s
performance. The variables of this research are work interference with family, family interference with work,
nurse’s job satisfaction, and performance of nurse’s. This is an explanatory research with quantitative
approach. The scope of this research is identified as all the women nurses of RSUD Wonosari Yogyakarta,
with the number of sample are 51 nurses. That sample is obtained by using Slovin formula. Data is collected
directly from respondents using a questionnaire research instruments. Data analysis include descriptive
analysis and path analysis which were processed using SPSS v 22.00. The research shows that work
interference with family has negative and significant influence toward nurse’s job satisfaction and nurse’s
performance, family interfence with work has negative and significant influence toward nurse’s job
satisfaction and nurse’s performance, nurse’s job satisfaction significantly influence toward nurse’s
performance. The direct effect of work interference with family toward nurse’s performance is greater than
indirect effect through nurse’s job satisfaction and nurse’s job satisfaction was not mediated the relation
between work interence with family toward nurse’s performance, so do the family interence with work toward
nurse’s performance.

Keywords : Work intereference with family, Family interference with work, Nurse’s Job Satisfaction,
Nurse’s Performance

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh work family conflict terhadap kepuasan kerja dan kinerja.
Variabel penelitian ini meliputi work interference with family, family interference with work, kepuasan kerja
perawat, dan kinerja perawat. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian ini menjangkau perawat wanita RSUD Wonosari Yogyakarta dengan jumlah sampel 51 perawat.
Sampel tersebut diperoleh menggunakan rumus Slovin. Data diperoleh langsung dari responden dengan
menggunakan angket. Analisis data meliputi analisis deskriptif dan analisis jalur yang diolah menggunakan
SPSS versi 22.00. Penelitian ini menunjukkan work intereference with family berpengaruh negatif signifikan
terhadap kepuasan kerja perawat dan kinerja perawat, family intereference with work berpengaruh negatif
signifikan terhadap kepuasan kerja perawat dan kinerja perawat, serta kepuasan kerja perawat berpengaruh
signifikan terhadap kinerja perawat. Pengaruh langsung work interference with family terhadap kinerja
perawat lebih besar daripada pengaruh tidak langsung melalui kepuasan kerja perawat serta kepuasan kerja
perawat tidak memediasi hubungan antara work interference with family terhadap kinerja perawat, begitu juga
family intereference with work terhadap kinerja perawat.

Kata Kunci : Work intereference with family, Family interference with work, Kepuasan Kerja Perawat,
Kinerja Perawat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 72


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
A. PENDAHULUAN mengakibatkan pemenuhan peran yang satu akan
Pada zaman serba modern seperti sekarang mengganggu pemenuhan peran yang lainnya
ini, tidak sedikit wanita yang menjadi pemimpin di sehingga akan berdampak terhadap kinerja.
suatu organisasi bahkan mampu memimpin negara. Work-family conflict sering timbul ketika
Di masa lampau wanita sering kali dianggap, salah satu dari peran dlam pekerjaan menuntut
bahkan menganggap diri sendiri lebih rendah atau lebih atau membutuhkan lebih banyak perhatian
bergatung kepada pria. Sekarag masyarakat daripada peran dalam keluarga. Tidak dipungkiri,
menerima kenyataan bahwa wanita menghendaki konflik ini menimbulkan berbagai masalah yang
pekerjaan dan karir yang memuaskan seperti pria. mempengaruhi kehidupan keluarga dan pekerjaan
Sumbangan wanita dalam pembangunan ekonomi wanita tersebut, disatu sisi wanita dituntut untuk
dapat dilihat dari partisipasi wanita dalam angkatan bertanggung jawab dalam mengurus dan membina
kerja. Adanya gerakan wanita memasuki dunia keluarga secara baik, di sisi lain sebagai seorang
kerja menyebabkan perubahan baik dalam pekerja, wanita dituntut untuk bekerja sesuai
msyarakat maupun dalam keluarga dan dalam dengan standar kinerja yang baik. Namun, tidak
kehidupan individu yang bersangkutan. semua dari mereka bisa menyelaraskan peran
Secara ekonomis, adanya pasangan suami dalam pekerjaan dengan peran dalam keluarga,
istri yang bekerja (two-worker family) yang berujung pada terjadinya work-family
menyebabkan peningkatan kesejateraan keluarga conflict.
dan masyarakat. Pendapatan ganda diharapkan Cinamon et al (2002) menjelaskan bahwa
dapat mencukupi segala kebutuhan kluarga, jumlah anak, jumlah waktu yang dihabiskan untuk
termasuk biaya pendidikan anak. Namun, di sisi mngurus rumah tangga dan pekerjaan, serta tidak
lain, konflik peran pada wanita yang bekerja adanya dukungan dari psangan dan keluarga
merupakan salah satu konsekuensi negatif yang merupakan pemicu terjadinya work-family conflict.
dapat ditimbulkan. Bekerja bagi kaum wanita Ketika sesorang mengalami work-family conflict
selain menjadi tuntutan kebutuhan ekonomi juga mengakibatkan pemenuhan peran yang satu akan
karena faktor sosial yang diciptakan oleh mengganggu pemnuhan peran yang lainnya
lingkungan. Pergeseran peran wanita dari seorang sehingga akan brdampak terhadap kinerja.
ibu rumah tangga atau seorang istri mnjadi wanita Work-family conflict akan menurunkan
bekerja menjadikan banyak keluarga mempunyai kinerja, produktivitas dan kepuasan kerja
duel career (Wirakristama, 2011). Adanya (Rohmah, 2015). Kepuasan kerja merupakan
kesenjangan antara pekerjaan dan keluarga yang keadaan pikiran yang positif, bhagia dan selalu
akan menimbulkan efek negatif pada kinerja dan bekerja keras, karyawan yang bkerja keras dan
keluarga disebut work-family conflict. memiliki perasaan senang terhadap pekerjaannya
Work-family conflict sering timbul ketika merupakan aset dlam organisasi, mereka akan
salah satu dari peran dalam pekerjaan mnuntut menghasilkan kinerja dan citra yang baik bagi
lebih atau membtuhkan lebih banyak perhatian organisasi (Bashir dan Ramay, 2010). Dalam
daripada peran dalam keluarga. Tidak dipungkiri, penlitian (Churiyah, 2011) menyatakan adnya
konflik ini menimbulkan berbagai msalah yang hubungan negatif antara work-family conflict dan
mempengaruhi kehidupan keluarga dan pekerjaan kepuasan kerja yang akn berdampak pada kinerja.
wanita tersebut, disatu sisi wanita dituntut untuk Penelitian ini dihrapkan mampu memperluas
bertanggung jawab dalam mengurus dan membina wawasan dan pemahaman tentng work-family
keluarga secara baik, di sisi lain sebagai seorang conflict serta pengaruhnya terhadap kepuasan kerja
pekerja, wanita dituntut untuk bekerja sesuai yang berkaitan dengan tingkat kinerja sseorang
dengan standar kinerja yng baik. Namun, tidak dalam pekerjaannya. Oleh karena itu dibuat judul
semua dari mereka bisa menyelaraskan peran penelitian “Pengaruh Work-family conflict
dalam pekerjaan dengan peran dalam keluarga, terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja (Studi
yang berujung pada terjadinya work-family pada perawat wanita RSUD Wonosari
conflict. Yogyakarta).”
Cinamon et al (2002) menjelaskan bahwa
jumlah anak, jumlah waktu yang dihabiskan untuk
mengurus rumah tangga dan pekerjaan, serta tidak
adanya dukungan dari pasangan dan keluarga
merupkan pemicu terjadinya work-family conflict.
Ketika seseorang mngalami work-family conflict
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 73
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
B. KAJIAN PUSTAKA atau pulang untuk merawat anak dirumah.
1. Work-family conflict Wanita tersebut harus mampu menyelesaikan
Konsep work-family conflict menurut deadline pekerjaan sehingga mngganggu
Frone, el al (2000) dalam Nyoman Triaryati waktu bersama keluarga. Selain itu disebutkan
(2003:86) menyebutkan work-family conflict bahwa perbedaan gender juga merupakan hal
sebagai bentuk konflik peran dimna tuntutan yang berpengaruh terhadap kemunculan
peran dari pekerjaan dan keluarga tidk dapat konflik keluarga. Mengasuh anak biasa
disejajarkan. Hal ini biasanya terjadi pada saat dilakukan oleh wanita, maka keberadaan istri
seseorang berusaha memenuhi tuntutan peran yang bekerja dapat lebih memicu terjadinya
dalam pekerjaan dan usaha tersebut konflik keluarga. Indikator work interence
dipengaruhi oleh kemmpuan orang yang with family dan family intference with work
bersangkutan untuk memenuhi tuntutan menurut Greenhaus dan Beutell dalam
keluarganya, atau sebaliknya. Adekola (2010:1070) dibagi menjadi berikut:
Work-family conflict terjadi ketika tuntutan 1.) Time based conflict
pekerjaan tidak bisa diseimbangkan sehingga Waktu yang dibutuhkan untuk
terjadi ketidakharmonisan dengan tuntutan menjalankan salah suatu tuntutan dalam
keluarga (Bruck, Allen dan Spector (2002)) pekerjaan dapat mengurangi waktu untuk
dalam Ann Robbins (2004:3). Boles et al
menjalankan tuntutan lainnya.
dalam Purnamasari (2008) “work-family
conflict adalah konflik yang terjadi karena 2.) Strain based conflict
ketidakseimbangan peran antara tnggung Terjadi tekanan dari salah satu peran
jawab di tempat tinggal dengan di tempat kerja mempengaruhi peran lainnya.
yang dialami pekerja”. 3) Bahavior conflict Bentuk terakhir dari
a. Work interference with family konflik pekerjaan-keluarga adalah
WIF (work interference with family) behavior-based conflict, di mana pola-
merupakan konflik yang terjadi ketika pola trtentu dalam perilaku yang tidak
aktivitas pekerjaan mengganggu tanggung sesuai dengan harapan mngenai perilaku
jawab individu dalam lingkungan keluarga. dalam peran lainnya. Seperti halnya
Misalnya, individu membawa pulang solusi pmecahan masalah dalm pekerjaan
pekerjaan dan berusaha untuk mnyelesaikan disamakan dengn solusi pmecahan
dengan mngorbankan waktu kelurga (Noor, masalah dalam keluarga.
2003). Efek stres yang dialami di lingkungan
pekerjaan juga membuat individu tidak fokus 2. Kepuasan Kerja
dalam mnyelesaikan tuntutan perannya di Rivai dan Sagala (2009:856)
lingkungan keluarga Williams et al dalam mengemukakan bahwa kepuasan kerja pada
Adeloka (2010). Selain itu, pertumbuhan karir dasarnya mrupakan sesuatu yang bersifat
individu dalam pekerjaannya mnyebabkan individual. Setiap individu memiliki tingkat
inidividu meningkatkan komitmennya dalam kepuasan yang berbda-beda sesuai dengan sistem
memenuhi tuntutan pekerjaan sehingga nilai yang berlaku pada dirinya. Handoko
tuntutan keluarga tidak terpenuhi secara (2000:193) mengmukakan kepuasan kerja adalah
maksimal (Hall 1972 dalam Adeloka 2010). keadaan emosional yang menyenangkan atau
b. Family interference with work tidak menyenangkan bagi karyawan memandang
Konflik peran ini bisa terjadi dikarenakan pekerjaan mereka.
pekerjaan yang belum selesai atau tekanan Kepuasan kerja mencerminkan perasaan
dalam pekerjaan mngganggu kebutuhan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini tampak
keluarga. Menurut (Noor, 2004) FIW (family dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan
interference with work) merupakan konflik dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan
yang terjadi ketika peran dan tanggung jawab kerjanya. Semakin tinggi penilaian trhadap
dalam keluarga mngganggu aktivitas kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan
pekerjaan. Misalnya, individu yang individu, maka makin tinggi kepuasannya
membatalkan rapat penting karena anaknya terhadap kegiatan tersebut.
sedang sakit. Contoh lain yaitu ketika seorang Menurut Robbins (2008:110) indikator
ibu harus memilih antara menylesaikan kepuasan kerja sebagai berikut:
deadline pekerjaan hingga lembur dikantor 1.) Kepuasan terhadap gaji/upah.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 74


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2.) Kepuasan terhadap promosi perusahaan. H6 Diduga kepuasan kerja (Y1) memediasi
3.) Kepuasan terhadap teman kerja. pengaruh antara work interference with family
4.) Kepuasan terhadap supervisi. (X1) terhadap kinerja (Y2).
5.) Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri. H7 Diduga kepuasan kerja (Y1) memediasi
pengaruh antara family interference with work
3. Kinerja (X2) terhadap kinerja (Y2).
Menurut Mangkunegara (2005:67), kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas C. METODE PENELITIAN
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam 1. Jenis Penelitian
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung Jenis penelitian ini adalah penelitian
jawab yang diberikan kepadanya. Rivai (2005:14) penjelasan (Explanatory Research) dengan
mendfinisikan kinerja adalah hasil atau tingkat pendekatan kuantitatif dengan menggunakan
keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama kuesioner sebagai alat pengmpulan data.
periode tertentu dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemngkinan, 2. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau Penelitian ini dilaksanakan di RSUD
kriteria yang telah ditentukan terlbih dahulu dan Wonosari Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Taman
telah disepakati bersama. Beberapa definisi yang Bhakti No.06 Wonosari kode pos 55812
dsebutkan dapat dismpulkan bahwa kinerja adalah Yogyakarta. Populasi pada penelitian ini adalah
suatu prestasi yang dicapai sesorang sesuai perawat wanita RSUD Wonosari Yogyakarta yang
dengan standar pekerjaannya pada periode tertntu berjumlah 106 orang. Teknik pengambilan sampel
a. Penilaian kinerja menggunakan purposive sampling.Teknik tersebut
Dharma (2005:46) menyatakan bahwa dipilih karena peneliti mempunyai kriteria
indikator utama dalam pengukuran kinerja dapat tersendiri dalam penentuan sampel yakni perawat
dilakukan dengan cara sebagai berikut: wanita dan menikah atau pernah menikah dengan
1) Kualitas Kerja, merupakan kualitas dari hasil jumlah sampel sebesar 51 responden yang
kerja para karyawan yang disesuaikan ditentukan menggunakan rumus Slovin.
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
perusahaan. Kualitas kerja juga ditunjukkan 3. Teknik Pengumpulan Data
dengan minimalnya tingkat kesalahan dari Peneliti memperoleh data primer secara
hasil kerja. langsung melalui penyebaran angket kepada
2) Kuantitas Kerja, merupakan jumlah atau responden. Data sekunder diperoleh secara tidak
hasil kerja dari seorang karyawan apabila langsung oleh peneliti melalui media perntara
dikaitkan dengan ketentuan perusahaan seperti dokumen serta arsip yang dimiliki oleh
3) Ketepatan Waktu, merupakan waktu yang rumah sakit.
digunakan karyawan dalam proses
penyelesaian kinerja. 4. Teknik Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
4. HIPOTESIS Analisis deskriptif digunakan untuk
H1 Diduga ada pengaruh signifikan antara work menganalisis data yang telah terkumpul
interference with family (X1) terhadap berdasarkan karakteristik tertentu kemudian
kepuasan kerja perawat(Y1). diperoleh frekuensi dan persentase jawaban
H2 Diduga ada pengaruh signifikan antara family responden.
interference with work (X2) terhadap kepuasan b. Analisis Jalur (Path Analysis)
kerja perawat (Y1). Ridwan dan Kuncoro (2008:116)
H3 Diduga ada pengaruh signifikan antara work mengemukakan bahwa Koefisien jalur yang
interference with family (X1) terhadap kinerja distandarkan digunakan untuk menjelaskan
perawat (Y2). besarnya pengaruh.
H4 Diduga ada pengaruh signifikan antara family c. Uji t
interference with work (X2) terhadap kinerja Uji t untuk melihat signifikansi dari
(Y2). pengaruh variabel independen terhadap variabel
H5 Diduga ada pengaruh signifikan antara dependen secara parsial. Pengujian hipotesis ini
kepuasan kerja perawat (Y1) terhadap kinerja bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis
(Y2). didukung atau tidak didukung.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 75
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tabel 3. Distribusi frekuensi variabel kepuasan
kerja perawat (Y1)
D. HASIL DAN PEMBAHASAN No. Item Variabel Mean
1. Kesesuaian gaji dengan pendidikan. 3,76
1. Analisis deskriptif work interference with
family (X1), family interference with work 2. Gaji yang memenuhi kebutuhan hidup 3,71

(X2), kepuasan kerja perawat (Y1), dan 3. Gaji yang diterima sesuai pekerjaan yang dilakukan. 3,69
kinerja perawat (Y2) 4. Promosi pekerjaan yang adil. 3,71

5. Promosi berdasarkan masa kerja. 3,75


Tabel 1. Distribusi frekuensi variabel work
interference with family (X1) 6. Promosi berdasarkan kinerja. 3,67
No. Item Variabel Mean
7. Dukungan sesama rekan kerja. 3,73
1. Time-based work interference with family berkaitan 3,53
dengan waktu lembur 8. Nyaman berhubungan dengan sesama rekan kerja. 3,65
2. Time-based work interference with family berkaitan 3,39
dengan jumlah jam kerja. 9. Kepercayaan sesama rekan kerja. 3,59
3. Strain-based work interference with family berkaitan 3,53
dengan tingkat kelelahan. 10. Dukungan atasan. 3,65
4. Strain-based work interference with family berkaitan 3,55
11. Saran yang bisa diterima atasan. 3,75
dengan tingkat ketegangan.
5. Behavior-based work Interference with family 3,53
12. perlakuan yang adil dari atasan. 3,65
berkaitan dengan peran yang berbeda antara pekerjaan
dan keluarga 13 pekerjaan sesuai dengan keahlian. 3,69
6. Behavior-based work interference with family 3,49
berkaitan dengan keefektifan pemecahan masalah 14 Mempunyai kesempatan dari setiap keputusan. 3,71
dalam pekerjaan dan keluarga 15 Menyukai pekerjaan dan tidak ingin pindah ke tempat 3,69
Grand Mean Variabel Work inrference with family (X1) 3,50
kerja lain.
Sumber: Data primer diolah, 2016 Grand Mean Variabel Kepuasan Kerja Perawat (Y1) 3,69

Sumber: Data primer diolah, 2016


Kesimpulan dari Tabel 1 adalah variabel
work interference with family memperoleh grand Kesimpulan dari Tabel 3 adalah variabel
mean sebesar 3,50 sehingga dapat diartikan bahwa kepuasan kerja perawat memperoleh grand mean
perawat wanita RSUD Wonosari Yogyakarta sebesar 3,69 sehingga dapat diartikan bahwa
memiliki work interference with family yang kepuasan kerja yang dimiliki oleh perawat wanita
tinggi. RSUD Wonosari Yogyakarta tinggi.
Tabel 2. Distribusi frekuensi variabel family
interference with work (X2) Tabel 4. Distribusi frekuensi variabel kinerja
No. Item Variabel Mean
1. Time-based family interference with work berkaitan 3,73 perawat (Y2)
dengan jadwal didalam keluarga yang bentrok No. Item Variabel Mean
dengan jadwal saat bekerja. 1. Kemampuan penyelesaian pekerjaan. 3,88
2. Time-based family interference with work berkaitan 3,49
dengan adanya agenda keluarga yang mendesak. 2. Penyelesaian pekerjaan yang lebih baik dari 3,88
3. Strain-based family interference with work berkaitan 3,49 sebelumnya.
dengan tingkat kemampuan kerja yang menurun. 3. Kualitas hasil kerja yang sesuai standar. 3,78
4. Strain-based family interference with work berkaitan 3,24
dengan tingkat konsentrasi. 4. Kualitas hasil kerja yang baik dari waktu 3,84
5. Behavior-based family interference with work 3,51 sebelumnya.
berkaitan dengan peran yang berbeda antara 5. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. 3,88
pekerjaan dan keluarga.
6. Penyelesaian pekerjaan sebelum waktu yang 3,80
6. Behavior-based family interference with work 3,41
ditetapkan dengan menjaga standar pekerjaan.
berkaitan dengan keefektifan pemecahan masalah
Grand Mean Variabel Kinerja Perawat (Y2) 3,85
dalam pekerjaan dan keluarga.
Grand Mean Variabel Family interference with work (X2) 3,48 Sumber: Data primer diolah, 2016
Sumber: Data primer diolah, 2016
Kesimpulan dari Tabel 4 adalah variabel
Kesimpulan dari Tabel 2 adalah variabel kinerja perawat memperoleh grand mean sebesar
family interference with work memperoleh grand 3,85 sehingga dapat diartikan bahwa kinerja yang
mean sebesar 3,48 sehingga dapat diartikan bahwa dimiliki oleh perawat wanita RSUD Wonosari
perawat wanita RSUD Wonosari Yogyakarta Yogyakarta baik.
memiliki family interference with work yang
tinggi.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 76


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. Analisis Jalur dan Uji t 0,05) maka keputusannya H2 didukung. Hasil uji
Hasil analisis jalur work interference with tersebut menunjukkan bahwa family interference
family (X1) dan family interference with work (X2) with work berpengaruh negatif signifikan terhadap
terhadap kepuasan kerja perawat (Y1) kepuasan kerja perawat.
Selanjutnya, Hasil analisis jalur work
Tabel 5. hasil analisis jalur work interference with interference with family (X1) dan family
family (X1) dan family interference with work (X2) interference with work (X2), dan kepuasan kerja
terhadap kepuasan kerja perawat (Y1) perawat (Y1) terhadap kinerja perawat (Y2) sebagai
berikut:
Probabilitas
Variabel Beta t hitung Keterangan
(Sig.)
Work Tabel 6. hasil analisis jalur work interference with
interference
-0,375 2,435 0,019 Signifikan family (X1) dan family interference with work (X2)
with family
dan kepuasan kerja perawat (Y1) terhadap kinerja
(X1)
Family
perawat (Y2)
Probabilitas
interference -0,395 2,562 0,014 Signifikan Variabel Beta t hitung Keterangan
(Sig.)
with work (X2)
Work
t tabel : 2,011 interference
-0,300 2,063 0,045 Signifikan
R Square : 0,522 with family
Y1 : kepuasan kerja perawat (X1)
Family
Sumber: Data primer diolah, 2016 interference
-0,303 2,070 0,044 Signifikan
with work
Berdasarkan hasil analisis jalur work (X2)
interference with family (X1) dan family Kepuasan
Kerja Perawat 0,281 2,186 0,034 Signifikan
interference with work (X2) terhadap kpuasan kerja (Y1)
perawat (Y1), diperoleh persamaan jalur: t tabel : 2,011
R Square : 0,629
Y1 = -0,375X1 – 0,395X2 + e1 Y2 : kinerja perawat
Besar nilai e1 = √1 − 𝑅 2 = √1 − 0,522 = 0,691 Sumber: Data primer diolah, 2016

Berdasarkan hasil analisis jalur work


a. Pengaruh work interference with family (X1)
interference with family (X1) dan family
terhadap kepuasan kerja perawat (Y1)
interference with work (X2), dan kpuasan kerja
Data pada tabel 5 menunjukkan koefisien
perawat (Y1) terhadap kinerja perawat (Y2)
jalur pada hubungan work interference with family
diperoleh persamaan jalur:
terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar -0,375.
Y2 = -0,300X1 – 0,303X2 + 0,281Y1 + e1
Nilai koefisien jalur negatif mengindikasikan
bahwa semakin tinggi work interference with Besar nilai e2 = √1 − 𝑅 2 = √1 − 0,629 = 0,609
family maka semakin rendah kpuasan kerja. Uji t
menunjukkan nilai thitung sebesar 2,435 > ttabel c. Pengaruh work interference with family (X1)
sebesar 2,011 dan nilai sig. sebesar 0,019 (sig < terhadap kinerja perawat (Y2)
0,05) maka keputusannya H1 didukung. Hasil uji Data pada tabel 6 mnunjukkan koefisien jalur
tersebut menunjukkan bahwa work interference pada hbungan work interference with family
with family berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja perawat sebesar -0,300. Uji t
terhadap kepuasan kerja perawat. mnunjukkan nilai thitung sebesar 2,063 > ttabel
sebesar 2,011 dan nilai sig. sebesar 0,045 (sig <
b. Pengaruh family interference with work (X2) 0,05) maka kputusannya H3 didukung. Hasil uji
terhadap kepuasan kerja perawat (Y1) tersebut menunjukkan bahwa work interference
Data pada tabel 5 menunjukkan koefisien with family brpengaruh negatif signifikan terhadap
jalur pada hubungan family interference with work kinerja perawat.
terhadap kepuasan kerja perawat sebesar
-0,395. Nilai koefisien jalur negatif d. Pengaruh family interference with work (X2)
mengindikasikan bahwa family interference with terhadap kinerja perawat (Y2)
work berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja, Data pada tabel 6 menunjukkan koefisien
semakin rendah family interference with work jalur pada hubungan family interference with work
maka semakin tinggi kepuasan kerja. Uji t terhadap kinerja perawat sebesar -0,303. Nilai
menunjukkan nilai thitung sebesar 2,562 > ttabel koefisien jalur negatif mngindikasikan bahwa
sebesar 2,011 dan nilai sig. sebesar 0,014 (sig < semakin rendah family interference with work

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 77


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
maka semakin tinggi kinerja perawat. Uji t Yogyakarta memiliki work interference with family
menunjukkan nilai thitung sebesar 2,070 > ttabel yang tinggi. Berdasrkan data primer yang diproleh
sebesar 2,011 dan nilai sig. sebesar 0,044 (sig > konflik paling mengganggu berasal dari tekanan
0,05) maka keputusannya H4 didukung. Hasil uji pekerjaan yang mnimbulkan perasaan tegang
tersebut mennjukkan bahwa family interference sepulang kerja.
with work berpngaruh negatif signifikan terhadap Variabel family interference with work (X2)
kinerja perawat. secara keseluruhan memiliki grand mean sebesar
3,48 sehingga dapat diartikan bahwa perawat
e. Pengaruh kepuasan kerja perawat (Y1) RSUD Wonosari Yogyakarta memiliki family
terhadap kinerja perawat (Y2) interference with work yang tinggi. Berdasarkan
Pada tabel 6 mennjukkan koefisien jalur pada data primer konflik yang sering dirasakan adanya
hubungan kpuasan kerja perawat terhadap kinerja bentrok waktu antara tanggung jawab keluarga dan
perawat sebesar 0,281. Uji t menunjukkan nilai pekerjaan.
thitung sebesar 2,186 > ttabel sebesar 2,011 dan nilai Distribusi frekuensi variabel kepuasan kerja
sig. sebesar 0,034 (sig > 0,05) maka kputusannya (Y1) memiliki grand mean sebesar 3,69 sehingga
H5 didukung. Hasil uji tersebut menunjukkan bhwa dapat diartikan perawat wanita RSUD Wonosari
kpuasan kerja perawat berpengaruh positif dan Yogyakarta puas atas pekerjaannya. Berdasarkan
signifikan terhadap kinerja perawat. data primer item yang memiliki rata-rata tertinggi
yaitu sebesar 3,76 terkait dengan kepuasan
f. Pengaruh langsung, tidak langsung, dan total terhadap gaji yang diberikan telah sesuai dengan
dari analisis jalur pendidikan mereka.
Pengruh langsung, tidak langsung, dan total Distribusi frekuensi variabel kinerja (Y2)
dari analisis jalur disjikan dalam tabel 7 sebgai memiliki grand mean sebesar 3,85 sehingga dapat
berikut: diartikan bahwa kinerja perawat wanita RSUD
Tabel 7. Pengaruh langsung, tidak langsung, dan Wonosari Yogyakarta secara kualitas, kuantitas,
total dari analisis jalur dan ketepatan waktu telah berjalan dengan baik.
Hasil pengaruh Data primer menunjukkan terdapat 3 (tiga) item
Pengaruh
Variabel Tidak langsung Total dengan rata-rata tertinggi sebesar 3,88 yang
Langsung melalui variabel Y1 menyatakan bahwa perawat wanita RSUD
X1 terhadap Y1 -0,375 - - Wonosari mampu menyelesaikan pekerjaan
X2 terhadap Y1 -0,395 - -
0,375 x 0,281 = - dengan baik,sesuai dengan beban yang diberikan,
X1 terhadap Y2 0,300 -0,405
0,105 dan kualitas penyelesaian pekerjaan yang lebih
-0,395 x 0,281 =
X2 terhadap Y2 -0,303
- 0,111
-0,414 baik dari waktu sebelumnya.
Y1 terhadap Y2 0,281 - -
Sumber: Data primer diolah, 2016 a. Pengaruh work interference with family
terhadap kepuasan kerja Pperawat
Pada tabel 7 mennjukkan bahwa pengaruh Hasil uji path menunjukkan nilai koefisien
tidak langsung work interference with family jalur sebesar 0,375. Uji hipotesis t dengan -thitung <
terhadap kinerja perawat melalui kepuasan kerja -ttabel (-2,435< -2,011) dan nilai sig < 0,05 (0,019
perawat memperoleh hasil sebesar 0,105 < 0,05) menunjukkan bahwa work interference
dan pengaruh tidak langsung family interference with family berpengaruh negatif signifikan
with work terhadap kinerja perawat melalui terhadap kepuasan kerja perawat. Hasil tersebut
kepuasan kerja perawat mmperoleh hasil sebesar - memperkuat hasil suatu studi yang dikemukakan
0,111. oleh Anderson et al. (2002) yang menemukan
bahwa work interference with family mempunyai
3. Pembahasan Hasil Penelitian
hubungan negatif dengan kepuasan kerja.
a. Gambaran work interference with family (X1)
b. Pengaruh family interference with work
dan family interference with work, Kepuasan
terhadap kepuasan kerja perawat
Kerja perawat, dan Kinerja perawat pada
Hasil uji path mennjukkan nilai koefisien
perawat wanita RSUD Wonosari Yogyakarta
jalur sebesar -0,395. Uji hipotesis t dengan-thitung <
Distribusi frekuensi pada variabel work
-ttabel (-2,562< -2,011) dan nilai sig > 0,05 (0,014 <
interference with family (X1) secara keseluruhan
0,05) menunjukkan bahwa family interference with
memiliki grand mean sebesar 3,50 sehingga dapat
work berpengaruh negatif signifikan terhadap
diartikan bahwa perawat wanita RSUD Wonosari
kepuasan kerja perawat. Hasil penelitian ini
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 78
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mendukung teori dari Frone et al. (1992) dalam trhadap kepuasan kerja dan kinerja diperoleh nilai
penelitian Wulandari (2012) yang mengemukakan yang sama-sama besar yakni -0,67 serta terhadap
bahwa family interference with work mempunyai kinerja -0,72 maka dapat disimpulkan dalm
hubungan yang negatif dengan kepuasan kerja. penelitian ini besar kecilnya tingkat kepuasan kerja
c. Pengaruh work interference with family tidak akan memengaruhi hubungan antara work
terhadap kinerja perawat interference with family terhadap kinerja.
Hasil uji path menunjukkan nilai koefisien
jalur sebesar -0,300. Uji hipotesis t dengan -thitung f. Pengaruh tidak langsung family interference
<-ttabel (-2,063 < -2,011) dan nilai sig < 0,05 (0,045 with work terhadap kinerja perawat melalui
< 0,05) menunjukkan bahwa work interference kepuasan kerja perawat
with family berpngaruh negatif signifikan terhadap Nilai pengaruh tidak langsung menunjukkan
kinerja. Hasil penelitian ini mndukung penlitian -0,111 < -0,303 atau lebih kecil dari pngaruh
terdahulu yang dilakukan oleh Wulandari (2012) langsung sehingga kpuasan kerja perawat tidak
work interference with family berpengaruh negatif memediasi hubungan family interference with work
terhadap kinerja terhadap kinerja perawat. Berdasarkan nilai
d. Pengaruh family interference with work korelasi antar variabel family interference with
Tterhadap kinerja perawat work terhadap kepuasan kerja dan kinerja diperoleh
Hasil uji path menunjukkan nilai koefisien nilai yang sama-sama besar yakni -0,68 serta
jalur sebesar -0,303. Nilai koefisien jalur negatif terhadap kinerja -0,72 maka dapat disimpulkan
mengindikasikan bahwa semakin rendah family dalam penelitian ini besar kecilnya tingkat
interference with work maka semakin tinggi kinerja kepuasan kerja tidak akan mmengaruhi hubungan
perawat. Uji hipotesis t dengan -thitung < -ttabel (- antara family interference with work terhadap
2,070 < -2,011) dan nilai sig < 0,05 (0,044 < 0,05) kinerja.
menunjukkan bahwa family interference with work
berpengaruh negatif signifikan trhadap kinerja
E. KESIMPULAN DAN SARAN
perawat. Hasil penelitian ini mndukung penelitian
1. Kesimpulan
dari Wulandari (2012) yang menyatakan semakin
a. Work interference with family berpengaruh
tinggi konflik pekerjaan yang berdampak pada
negatif signifikan terhadap kepuasan kerja
keluarga maka semakin berkurang kinerja
perawat.
seseorang pada pekerjaannya.
b. Family interference with work berpengaruh
e. Pengaruh kepuasan kerja perawat terhadap negatif signifikan terhadap kepuasan kerja
kinerja perawat perawat.
Hasil uji path menunjukkan nilai koefisien c. Work interference with family berpengaruh
jalur sebesar 0,281. Uji hipotesis t dengan thitung negatif signifikan terhadap kinerja perawat.
> ttabel (2,186 > 2,011) dan nilai sig > 0,05 (0,034 < d. Family interference with work berpengaruh
0,05) menunjukkan bhwa kepuasan kerja negatif signifikan terhadap kinerja perawat.
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja e. Hasil penelitian mennjukkan bahwa kepuasan
karyawan. Hasil penelitian ini mendukung teori kerja perawat brpengaruh signifikan terhadap
menurut Syaiin bahwa adanya kepuasan kerja kinerja perawat.
mampu meningkatkan produktivitas dalam f. Kepuasan kerja tidak memediasi hubungan
bekerja. antara work interference with family terhadap
kinerja karena nilai koefisien pengaruh tidak
Pengaruh tidak langsung work interference with langsung sebesar -0,105 < -0,300 atau lebih
family terhadap kinerja melalui kepuasan kerja kecil dari pngaruh langsung.
Pengaruh tidak langsung work interference g. Kepuasan kerja tidak memediasi hbungan antara
with family terhadap kinerja melalui kepuasan kerja family interference with work terhdap kinerja
memperoleh hasil sebesar -0,105. Nilai pengaruh karena nilai koefisien pengaruh tidak langsung
tidak langsung mnunjukkan -0,105 < -0,300. Dari sebesar -0,111 < -0,303 atau lebih kecil dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel pengaruh langsung.
kepuasan kerja karyawan tidak memediasi
2. Saran
hubungan antara variabel work interference with
a. Disarankan bagi pihak rumah sakit untuk bisa
family terhadap kinerja. Berdasarkan nilai korelasi
menerapkan work-life balance yakni suatu
antar variabel work interference with family
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 79
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
keadaan seimbang pada dua tuntutan dimana Intentions dengan Kepuasan Kerja sebagai
pekerjaan dan kehidupan seorang individu Variabel Intervening” Sekolah Tinggi Ilmu
adalah sama dengan kata lain tidak Ekonomi Surakarta: AUB.
mengabaikan semua aspek termasuk dalam
bekerja, pribadi, keluarga, spiritual dan Kuncoro, E. Achmad dan Ridwan. 2008. Análisis
kehidupan sosialnya. jalur (Path Análisis) Edisi Kedua.
b. Bagi perawat sekaligus sebagai ibu yang Bandung: Penerbit Alfabeta.
mempunyai peran ganda dihrapkan terus Maria dan Zulkarnain. 2013. Analisis work family
menjalankan karirnya dan bisa conflict terhadap kesejahteraan psikologis
mempertahankan aspek kinerja yang baik pekerja. Forum UMM.
dengan tidak mengabaikan peran sebagai ibu
rumah tangga. Mangkunegara, Prabu Anwar. 2007.Evaluasi
c. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya mampu Kinerja SDM .Edisi ketiga, Bandung: PT.
mengmbangkan penelitian dengan Refika Aditama, Bandung.
menambahkan variabel lain yang tidak terdpat Noor, N. M (2003). Work and family related
dalam model penelitian ini. Penelitian ini juga variables, work- family conflict and
diharapkan menjdi bahan acuan bagi peneliti womens well-being. Some obeservations.
selnjutnya dengan konsep ataupn tema yang Community work & family 6, 297-319.
sejenis.
Nurul. Indar. Balqis. 2014. Relationship Of Dual
3. Keterbatasan Penelitian Role Conflict With Job Performance in
a. Dalam mengukur variabel kinerja, responden RSUD Daya Makassar’s Nurses. Makassar.
menilai kinerjanya secara self evaluation. Selain Putri,Rizky Herwinda . 2013. Analisis Pengaruh
itu, dalam pengisian angket terkait dengan Stres Kerja dan Konflik Pekerjaan
indikator kinerja, responden melakukan social Keluarga (Work Family Conflict) Terhadap
desirebility. Diharapkan pada penelitian Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan
selanjutnya untuk tidak menggunakan self Kerja Sebagai Variabel Intervening Studi
evaluation dalam pengisisan angket. Peneliti pada PT. ARA Shoes Indonesia.Semarang
dapat memberikan angket kepada atasan untuk
mengukur kinerja bawahannya atau penilaian Ratih dan Yuliani . 2014. The Effect of Work-
kepada antar rekan kerja. Family Conflict To Female Employee
Performance In Telkom R&D Center.
DAFTAR PUSTAKA Bandung.
Richardus. 2011. Analisis Pengaruh Konfik Peran
Adeloka, B 2010. Interferences between work and Ganda (Work Family Conflict) Terhadap
family among male and female executives Kinerja Karyawan Wanita Pada PT
in Nigeria. African Journal of Business Nyonya Meneer Semarang Dengan Stres
Management, 4 (6), 1070. Kerja Sebagai Variabel Intervening.
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Semarang.
Manusia. Penerbit Erlangga. Roboth Y. Jane. 2013. Analisis Work Family
Frone, M. R. Rusell, M. & Cooper, M. L. 1998, Conflict, Stres Kerja Dan Kinerja Wanita
Antecedents and Outcomes of Work Berperan Ganda Pada Yayasan
Family Conflict: Testing a Model of The Compassion East Indonesia. Program
Work-Family Interface, Journal of Magister Manajemen Fakutas Ekonomi
Applied Psichology. Dan Bisnis. Universitas Sam Ratulangi.
Manado.
Greenhaus, J. H., & Beutell, N. J. (1985). Sources
of conflict between work and family roles. Stone, Raymond J. (2005). Human Resources
The Academy of Management Review , 10, Management. Fifth Edition. Australia,
76-88. Willey.
Lathifah Ifah. 2008. “Pengaruh Konflik Syaiin, Subakti. 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja
Pekerjaan-Keluarga terhadap Turnover Terhadap Kinerja Pegawai. Klinik

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 80


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Spesialis Bestari Medan Tahun 2007.
Tesis. Medan :Universitas Sumatera
Utara.
Triaryati, Nyoman. (2003). Pengaruh Adaptasi
Kebijakan Mengenai Work-Family Issue
terhadap Absen dan Turnover. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan.Vol. 5
No.1 hal.85-96.
Zulganef. 2008. Metode Penelitian Sosial dan
Bisnis. Yogyakarta.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 81


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like