Panduan PPM D375A-5
Panduan PPM D375A-5
D375A-5 VHMS
Engine SA6D170E-3
PPC Charge Pump SAR (1) 022 tandem dengan Hydraulic Pump
Payib 2017
1. Hydraulic Drift
Pengertian : Adalah turunnya attachement / extension & retraction hydraulic cylinder saat control valve netral .
Penurunan ini akibat dari beratnya beban attachement itu sendiri.
Untuk unit buldozer , terdapat 5 type hydraulic drift
1. Hydraulic drift BLADE LIFT
2. Hydraulic drift of chassis BLADE LIFT == > Untuk pengecekan kebocoran internal di control valve
3. Hydraulic dirft BLADE TILT
4. Hydraulic drift RIPPER LIFT
5. Hydraulic drift of chassis RIPPER LIFT == > Untuk pengecekan kebocoran internal di control valve
Standart :
No Item Satuan Standart Permissible Kondisi
1. Hyd. Temp 45 – 550C
Hydraulic drift 2. Diamkan selama 15 menit
1 max 200/15 menit max 400/15 menit
of blade lift engine mati
3. Blade kosong dan full raise
1. Hyd. Temp 45 – 550C
Hydraulic drift
2. Diamkan selama 5 menit
2 of chassis
max 50/5 menit max 100/5 menit engine mati
blade lift
3. Idler full raise by blade cylinder
1. Hyd. Temp 45 – 550C
2. Diamkan selama 5 menit
Hydraulic drift
3 Mm / max 50/5 menit max 80/5 menit engine mati
blade tilt
menit 3. Retraction / tarik full tilt
cylinder
1. Hyd. Temp 45 – 550C
Hydraulic drift 2. Diamkan selama 15 menit
4 max 80/5 menit max 160/5 menit
of ripper lift engine mati
3. Naikkan ripper full raise
1. Hyd. Temp 45 – 550C
Hydraulic drift 2. Diamkan selama 5 menit
5 of chassis max 30/5 menit max 60/5 menit engine mati
ripper lift 3. Final drive full raise by ripper
cylinder
Kondisi :
1. Posisi unit seperti pada gambar di bawah
2. Engine stopped
3. Control valve netral
4. Pengukuran dilakukan sesuai dengan ketentuan di atas untuk waktu stoppednya
5. Diukur sesuai dengan gambar di bawah
Gambar :
4. Hydraulic drift of ripper lift
1. Hydraulic Drift of Blade Lift
2. Hydraulic drift of chassis blade lift 5. Hydraulic drift of chassis ripper lift
Pengertian : Putaran engine terendah ataupun tertinggi baik saat di beri beban ataupun tidak .
Beban engine dalam hal ini adalah kondisi transmisi masuk speed dan hydraulic pump
Apabila high idle maupun low idle maka arti disini adalah tidak di beri beban keduanya
Probe
Maghnetic base
Adjusment :
Engine unit ini menggunakan SA6D170E-3 dengan system fuel HPI ( High Pressure Injection )
Untuk RPM apabila tidak tercapai maka kemungkina besar dari ENGINE LOW POWER
Lakukan pengecekan pada :
1. Cek potentio pedal
2. Cek Fuel system cleaness
3. Cek fungsi dari actuator dan sensor Timing maupun Meteringnya
3. Engine Lubricating Pressure
Pengertian : Tekanan dari engine oil pump yang di perlukan untuk melumasi , membuat lapisan film
pada komponen – komponen inner engine agar dapat mengurangi keausan akibat gesekan
komponen yang bergerak juga untuk mencegah komponen agar tidak mudah korosi
Standart & Kondisi :
Apabila menggunakan oil pressure gauge maka coupler di pasangkan di main gallery ENGINE
sebelah KIRI
1. Buka plug engine oil presure dan gantilah dengan coupler measuring
Adjusment :
Untuk engine SA6D170E-3 Engine oil pressure relief valve atau pada system di sebut juga regulator valve terletak ass’y
dengan lubricating pumpnya .
Terjadinya pressure pada engine adalah karena adanya orifice orifice dalam saluran lubricating tersebut.
Dan relief valve tersebut akan membuka saat oil pressure 12.2 kg/cm2
Shim Adjustment
Pengertian : Besarnya tekanan udara pada intake manifold yang di hasilkan oleh turbin turbocharge
yang berguna untuk mendapatkan kompresi ratio pembakaran yang seimbang terutama
pada saat engine high rpm
Standart & Kondisi :
Note : Dilarang melakukan stall lebih dari 20 detik dan tetap menjaga temperature oil T/Q tidak boleh lebih dari 1200C
Pastikan hose untuk pengukuran boost pressure telah di hilangkan kandungan oilnya di dalam hose tersebut.
Karena apabila terdapat oil dalam hose maka akan mengakibatkan hasil pengukuran tidak akurat
5. Blowby Pressure
Pengertian : Tekanan gas yang terbentuk di crank case akibat kebocoran tekanan pada ruang bakar , baik
tekanan saat kompresi maupun tekanan saat terjadinya pembakaran
Alat ukur : Pressure gauge satuan Kpa atau slang air untuk satuan mmH2O
Kode monitor panel : 42800 == > untuk memasukkan kode menggunakan special function di penjelasan bagian
atas
Tekanan
udara luar Pengukuran hasil blowby adalah “ a + b “ atau “ a x 2 “
From blow From
by tool blow by
tool b
Tekanan a
udara luar
Blow by
pressure
Pengertian : Suhu gas buang maksimal pada exhaust manifold pada saat engine menerima beban
maksimal
Alat ukur : Thermometer digital dan heat gun dan monitor panel
Kode monitor panel : Front bank ( sylinder 1 – 3 ) kode 42601
Rear bank ( Sylinder 4 – 6 ) koder 42600
Catatan : Suhu exhaust temperature sangat bervariasi tergantung dari suhu sekita dan dan suhu udara pada intake
manifold
Apabila di temukan ketidaknormalan pada suhu exhaust temperature maka gunakan FORMULA KOMPENSASI suhu exhaust
temperature dengan rumus :
JIKA HANYA MENGGUNAKAN TORQUE CONVENTER STALL MAKA POWER TRAIN AKAN OVERHEAT SEBELUM EXHAUST
TEMPERATURE STABIL
( PENGUKURAN EXHAUST TEMPERATURE DICATAT SAAT SUHUNYA STABIL.... )
Prosedure untuk menstabilkan suhu dan menggunakan stall agar tercapai 6500C ( Diagram A ):
1. Start engine dan gerakkan ripper sampai end stroke
2. Tekan brake dan masukkan F3
3. Naikkan accelerator ke posisi HIGH dan Relief ripper === > sampai pada puncak garis A
4. Lepaskan relief ripper dan hanya torque conventer yang stall == > Garis B
Jika temperature tidak turun NAMUN malahan naik kembali , maka lakukan step 3 kembali
5. Ketika exhaust temperature dapat turun dan stabil == > point C maka , recordlah exhaust temperature tersebut.
MENGENAL SYSTEM TORQUE CONVENTER & TRANSMISI D375A-5
Steering oil
T/M Filter T/M Lub Filter T/C oil case
case
Pengertian : Tekanan yang masuk ke dalam troque conventer dan di perlukan sebagai media oleh
impeller untuk memutar turbin. Tekanan ini harus di jaga agar tidak menjadi loss energi
putaran impeller juga agar tidak merusak seal torque conventer itu sendiri.
Pengukuran : Port pengukuran terletak pada central port modul sisi RH unit
Adjustment : Dilakukan dengan membuka spool relief pressure dan menambahkan atau mengurangi shim dari
spring spool tersebut. Terdapat 2 spring pada setiap spool , spring kecil berfungsi untuk balancing
gerakan spool dan spring besar berfungsi untuk membentuk pressure dalam system.
Pada link one , tidak terdapat shim untuk adjustmnet artinya apabila tidak tercapai presurre inlet ini
maka artinya kemungkina terbesar adalah terdapat kebocoran pada spool itu sendiri BUKAN
kebocoran pada torque conventernya
8. Pressure outlet torque conventer (Disebut juga Torque Conventer Regulator Pressure )
Pengertian : Tekanan pada sisi output torque conventer dan di gunakan untuk mengetahui besarnya
tekanan yang bekerja dalam torque conventer tersebut. Apabila tekanan oil ini rendah ,
maka yang akan terjadi adalah oil di dalam torque conventer tidak cukup optimal untuk
memindahkan tenaga putar dari impeller dan sebagai INDIKASI INTERNAL LEAKAGE torque
conventer besar.
Pengukuran : Port pengukuran terletak pada central port modul sisi RH unit
Adjustment : Untuk output pressure dari Torque Conventer tidak dapat di lakukan adjustment . Hal ini di
karenakan tidak adanya valve khusus yang di pasang untuk mengatur besarnya tekanan dalam torque conventer tersebut .
Pressure ini terjadi karena adanya flow output dari torque conventer dan hambatan pada oil cooler . sehinggaa apabila
pressure berlebih ataupun kurang , dapat di sebabkan karena internal leakage Torque Conventer terlalu besar ataupun adanya
blocking dari oil cooler transmisi
9. Torque Conventer Lockup Clutch Pressure
Pengertian : Tekanan yang di perlukan untuk mengaktifkan lockup clutch pada torque conventer.
Dengan aktifknya lockup clutch ini menjadikan effisiensi 100% karena putaran input sama
dengan putaran output. Oil ini berasal dari lockup modulating solenoid yang di aktifkan oleh
kontroller dan mendapat sensor dari putaran output shaft transmisi. Dengan di aktifkannya
clutch ini maka putaran turbin sama dengan putaran pump.
Pengukuran : Port pengukuran terletak pada central port modul sisi RH unit
1. Start engine dan masuk ke menu service pada monitor panel ( masuk ke menu service dengan cara tertulis di atas
bagian engine )
2. Masukkan kode 5535 untuk menonaktifkan steering clutch
3. Lepaskan parking brake unit ( Hati – hati dengan pergerakan unit )
4. Masukkan PCCS ke Forward speed F1
5. Naikan rpm engine secara bertahap
6. Record hasil pressure saat lampu LOCK UP menyala
Adjustment : Pressure ini dipengaruhi oleh besarnya current pada lockup solenoid sehingga untuk melakukan
adjusment adalah dengan memastikan arus pada solenoid dan dapat di lakukan dengan penambahan shim pada spring lock up
valve.
10. Torque Conventer Stator Clutch Pressure
Pengertian : Tekanan yang di gunakan untuk mencegah stator torque conventer berputar saat torque
conventer mode. Namun saat direct drive stator wajib berputar sehingga temperature di
dalam torque conventer tidak menjadi tinggi. Cara kerja bertolak belakang dengan lockup
clutch.Apabila stator aktif maka lockup clutch harus tidak aktif.
Pengukuran : Port pengukuran terletak pada central port modul sisi RH unit
Pengertian : Tekanan yang disediakan pada system transmisi digunakan sebagai media enganged disc –
plate clutch transmission dan di bagi juga untuk mensuplay oil yang menuju ke troque
conventer. Pada unit D375A-5 proses modulating pressure terjadi pada ECMV yang mana
prinsip dasarnya adalah pengiriman / pemberian arus yang bertahap pada solenoid ECMV
dan arus listrik ini berbanding lurus dengan pressure yang di hasilkan .
Pengukuran : Port pengukuran terletak pada central port modul sisi RH unit
Adjustment : Dilakukan dengan penambahan shim pada main relief valve spring
Pengertian : Tekanan yang di gunakan untuk mengaktifkan / menganggagedkan clutch transmisi, sehingga
perpaduan dari clutch ini menjadikan power dari engine dapat tersalurkan ke steering &
brake
Alat ukur : Pressure gauge 60 kg/cm2 dan monitor panel kode 5535
Pengukuran : Port pengukuran terletak pada central port modul sisi RH unit
3st Clutch
Adjustment : Dapat di lakukan penambahan shim pada speing spool masing masing speed
MENGENAL SYSTEM STEERING BRAKE D375A-5
Output shaft
Steering Clutch Brake Clutch
Pengertian : Tekanan yang di gunakan untuk me release / menekan spring clutch pada steering maupun
brake. Kita tahu bahwa dengan adanya tekanan ini maka clutch tidak bekerja atau tidak
engaged sehingga putaran tidak di teruskan ke komponen selanjutnya.
Standart & Kondisi : Kondisi pengukuran adalah LOW IDLE dan HIGH IDLE tanpa unit berjalan maju ataupun
mundur atau lever transmisi posisi NETRAL dan PCCS Steering posisi ke kiri / kanan full
ataupun setengah.
.
Cara melakukan pengukuran :
1. Pasanglah coupler PPM sesuai dengan gambar di bawah. Pastikan menggunakan presure gauge 60 kg/cm2
2. Start engine dan posisikan PARKING BRAKE posisi FREE
3. Ukur oil pressure ketika LOW dan HIGH
4. Pastikan pressure STEERING menjadi 0 ( Nol ) saat lever PCCS di posisikan ke netral kembali atau di posisikan
sebaliknya
5. Pastikan pressure Brake menjadi 0 ( Nol ) saat brake pedal di tekan
Adjustment : Tidak dapat di lakukan adjudment presure di karenakan pressure terjadi berbanding lurus dengan
ampere pada solenoid.
KODE MONITORING MONITOR PANEL UNTUK PENGECEKAN