Efek Kombinasi Relaksasi Autogenik Dan Aromaterapi Lavender Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien DM Tipe 2 Tyas Aulia Hanani, Diah Ratnawati
Efek Kombinasi Relaksasi Autogenik Dan Aromaterapi Lavender Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien DM Tipe 2 Tyas Aulia Hanani, Diah Ratnawati
Abstract
Background: Elderly as a group at risk of susceptible to health problems due to physiological decline in
the body, one of them is diabetes mellitus type 2. Elderly diabetes mellitus type 2 requires good
management both pharmacologically and non pharmacologically. Non-pharmacological management
that can control blood glucose levels in the elderly is autogenic relaxation therapy with lavender
aromatherapy. Autogenic relaxation is mind body therapy that focuses on heart rate and breath
regulation. Aromatherapy lavender is a therapy that uses essential oils that can calm the mind. This
scientific work aims to analyze effect of combination therapy of autogenic relaxation and lavender
aromatherapy to amount blood sugar in elderly people with diabetes mellitus type 2. Methods: This study
used a quasi experimental pre test and post test method without control group. Sampling using a
purposive sampling method of 16 respondents. Therapy is done 2 times a day for 15 minutes in each
session within 30 days with 10 meetings and blood glucose checks. The analysis test used the paired T-
Test. Results: The results of the Paired T-Test statistical test showed a significant decrease in average
blood glucose levels of 83.75 mg/dL with a value of p = 0.000. Conclusion: Combination therapy of
autogenic relaxation and lavenderaromatherapy are effective for reducing blood glucose levels.
Therefore, it is expected that the elderly with diabetes mellitus type 2 can perform autogenic relaxation
therapy and lavender aromatherapy routinely so that blood glucose levels can decrease.
67
2 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 5, No 2, September 2020, hlm 67-148
poliuria (sering BAK), polidipsi (rasa haus menua (Audria et al, 2018). Pemerintah
berlebihan), polifagia (rasa lapar dan Dinas Kesehatan Kota Depok telah
berlebihan), ketonuria, lemah, letih, melakukan upaya dalam menekan angka
merasa pusing, dan penglihatan kabur kejadian diabetes melitus melalui skrining
(ADA, 2010; Black & Hawks, 2014). dini dan posbindu PTM, namun angka
Setiap tahun, prevalensi Diabetes kejadian diabetes melitus cenderung terus
Mellitus (DM) di dunia semakin meningkat. Hal ini dipicu dari beberapa
meningkat. Hal ini menarik perhatian di hal, salah satunya kurangnya kepedulian
kalangan praktisi kesehatan. International dan kepatuhan lansia dalam melakukan
of Diabetic Federation (IDF, 2017) program 4 pilar penatalaksanaan diabetes
memperkirakan ada tahun 2045 penderita melitus seperti edukasi, aktivitas fisik,
DM mencapai 628,6 juta orang di dunia. diet, dan pemberian obat – obatan.
Data WHO (2016) menyebutkan bahwa Diabetes Mellitus (DM) sebagai
diperkirakan 96 juta orang dewasa dengan masalah kesehatan degeneratif terjadi
DM berada di 11 negara di wilayah Asia karena kurangnya pengontrolan kadar
Tenggara salah satunya berada di glukosa darah. Pengontrolan kadar
Indonesia. Indonesia berada pada urutan glukosa darah yang baik diperlukan upaya
enam teratas di dunia dengan jumlah pengendalian diabetes melitus melalui
penderita DM mencapai 10,3 juta orang program hidup sehat dengan CERDIK
dengan penderita DM. Diagnosa dokter untuk menghindari terjadinya komplikasi
tertinggi pada rentang usia 55 – 64 tahun DM pada lansia. Artinya, Cek kondisi
(Riskesdas, 2018). kesehatan secara rutin, Enyahkan asap
Dinas Kesehatan Kota Depok rokok, Rutin melakukan aktivitas fisik,
(2017) mendata bahwa diabetes melitus Diet sehat sesuai kebutuhan, Istirahat yang
sebagai penyakit penyebab kematian cukup, dan Kendalikan stres (Kemenkes,
dengan prevalensi tertinggi ke lima di 2014). Stres sebagai salah satu faktor yang
Kota Depok dengan presentase (6,84%). mempengaruhi kadar glukosa darah pada
Presentase kunjungan rawat jalan pada lansia DM selain faktor usia, nutrisi,
pasien usia 45 - 75 mencapai 24.016 orang obesitas, dan genetik. Respon stres pada
(22,37%) dan rawat inap sebanyak 1.586 lansia mempengaruhi sekresi hormon
orang (10,21%) penderita diabetes melitus kortisol yang dapat mengurangi efek kerja
di Kota Depok dan pada tahun 2015 insulin, menurunkan sensitifitas tubuh
sekitar 1196 orang lansia diabetes melitus terhadap insulin, dan menghambat
memeriksakan kesehatan nya di transport glukosa ke dalam sel sehingga
Puskesmas Kecamatan Limo (Dinas terjadi peningkatan kadar glukosa dalam
Kesehatan Kota Depok, 2017; Ratnawati darah (Sherwood, 2014).
dkk, 2018). Canadian Diabetes Association
Tingginya angka kejadian diabetes (2014) menyebutkan bahwa penderita DM
melitus pada lansia disebabkan oleh lebih berpeluang memiliki perasaan
beberapa faktor, yaitu pola makan tidak negatif seperti stres, marah, dan perasaan
sehat, obesitas, faktor keturunan, tidak berdaya. Hal tersebut terjadi karena
kurangnya aktivitas fisik, konsumsi obat – memburuknya prognosis penyakit DM.
obatan tertentu yang menyebabkan Perbaikan prognosis penyakit DM pada
perubahan glukosa darah, dan proses lansia DM dapat dilakukan dengan
Tyas Aulia Hanani, Efektifitas Kombinasi Relaksasi Autogenik dan Aromaterapi Lavender 3
Tabel 1. Analisis Rata-Rata Kadar Glukosa Darah Pre dan Post Terapi Relaksasi
Autogenik dengan Aromaterapi Lavender pada Lansia Diabetes Melitus Tipe
2 di Kelurahan Grogol Depok (n = 16).
Pertemuan N Mean Min – Max Selisih Mean
Pertemuan 1
Pre 16 340,93 250 – 485 -1,18
Post 339,75 248 – 483
Pertemuan 2
Pre 16 333,68 236 – 452 -2,18
Post 331,5 233 – 449
Pertemuan 3
Pre 16 329,25 261 – 451 -3,19
Post 326,06 258 – 450
Pertemuan 4
Pre 16 325,87 263 – 467 -3,87
Post 322 257 – 464
Pertemuan 5
Pre 16 326,56 245 – 491 -3,63
Post 322,93 230 – 490
Pertemuan 6
Pre 16 304,31 236 – 380 -4,31
Post 300 230 – 375
Pertemuan 7
Pre 16 285,5 211 – 367 -4,88
Post 280,62 206 – 366
Pertemuan 8
Pre 16 283,68 223 – 363 -7,25
Post 276,43 216 – 357
Pertemuan 9
Pre 16 272,56 216 – 356 -5,38
Post 267,18 210 – 350
Pertemuan 10 16 -6
Tyas Aulia Hanani, Efektifitas Kombinasi Relaksasi Autogenik dan Aromaterapi Lavender 5
kadar glukosa darah, dan menyembuhkan cara berpikir dan proses tubuh untuk
penyakit raynaud, migrain, insomnia, dan mengendalikan stres yang dapat
lower back pain. mempengaruhi kadar glukosa darah dalam
Dewi & Ni Putu, (2016) dalam tubuh. Kedua, keinginan yang dimiliki
penelitian nya menyatakan relaksasi klien untuk mengontrol kadar glukosa
autogenik lebih cepat mempengaruhi darah dan mencegah terjadinya
perubahan tekanan darah dibandingkan komplikasi diabetes melitus melalui terapi
relaksasi otot progresif. Hal tersebut komplementer, peneliti memberikan
terjadi karena relaksasi autogenik lebih edukasi tentang diabetes melitus dan
menekan keadaan mental atau psikis klien memotivasi klien sehingga klien memiliki
pada pelaksanaannya sehingga membuat keinginan untuk mengontrol kadar
klien lebih fokus dan rileks yang mampu glukosa darah menggunakan terapi
memperlancar aliran darah perifer, kombinasi ini. Ketiga, keterlibatan dan
sedangkan relaksasi otot progresif dukungan keluarga sangat diperlukan
menekankan klien untuk melakukan dalam penerapan terapi untuk membantu
gerakan-gerakan aktivitas otot yang memantau klien, memotivasi klien, dan
mungkin membuat klien kurang rileks. melakukan perawatan lansia diabetes
Terapi komplementer lainnya yang melitus lainnya di rumah.
peneliti lakukan untuk menurunkan kadar
glukosa darah pada lansia diabetes melitus KESIMPULAN DAN SARAN
tipe 2 yaitu pemberian aromaterapi Berdasarkan hasil penelitian dan
lavender selama relaksasi autogenik pembahasan, maka peneliti menyimpulkan
berlangsung. Pemberian aromaterapi bahwa terapi kombinasi relaksasi
lavender secara inhalasi menggunakan autogenik dan aromaterapi lavender
aromaterapi diffuser memiliki kandungan efektif dalam menurunkan kadar glukosa
linalool asetat bersifat sedatif dan anti- darah pada lansia diabetes melitus tipe 2.
neurodepresive mampu melemahkan Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
sistem kerja urat saraf dan otot yang mengembangkan intervensi relaksasi
tegang dan memberikan ketenangan, autogenik atau aromaterapi lavender
memperlancar aliran darah, dan menjaga dengan intervensi non farmakologi
kesehatan fisik serta mental sehingga lainnya yang dapat menurunkan kadar
kualitas hidup lansia diabetes melitus tipe glukosa darah pada lansia diabetes melitus
2 meningkat (Proverawati, 2010; Andria, tipe 2.
2014).
Keberhasilan intervensi terapi DAFTAR RUJUKAN
kombinasi relaksasi autogenik dan American Diabetes Association (ADA).
aromaterapi lavender dalam menurunkan (2010). Diagnosis and classification
kadar glukosa darah pada lansia diabetes diabetes mellitus. Diabetes Care –
melitus tipe 2 dipengaruhi beberapa hal. The Journal of Clinical and Applied
Pertama, kepatuhan klien terhadap jadwal Research and Education. 33.
intervensi yang telah dibuat yaitu
sebanyak 2 kali sehari selama 30 hari, Anggraini, M., Arneliwati, & Yesi, H.
klien yang melakukan intervensi kurang (2019). Pengaruh Terapi Relaksasi
dari 2 kali sehari berpengaruh terhadap Autogenik Terhadap Tingkat
Tyas Aulia Hanani, Efektifitas Kombinasi Relaksasi Autogenik dan Aromaterapi Lavender 7
Kualitas Tidur Pada Lanjut Usia. DiNardo, M. (2009). Mind Body Therapy
JOM FKp, 6. http://jom.unri.ac.id/ In Diabetes Management. Diabetes
Spectrum.http://proquest.umi.com/
Andria, A. (2014). Aromatherapy Cara
Sehat dengan Wewangian Alami. Dinas Kesehatan Kota Depok. (2017).
Penerba Swadaya. Kota Depok Tahun 2017. 54.
Audria, T. F., Dwi, R., & Tamrin. (2018). IDF. (2017). IDF Diabetes Atlas - Eighth
Analisa Pengaruh Meditation edition. In International Diabetes
Therapy Terhadap Penurunan Kadar Federation. IDF Diabetes Atlas, 8th
Gula Darah pada Diabetesi. Jurnal edn. Brussels, Belgium:
Ilmu Keperawatan Komunitas, 1, International Diabetes Federation,
18–24. 2017. http://www.diabetesatlas.org
https://journal.ppnijateng.org/index. http://dx.doi.org/10.1016/S0140-
php/jikk/article/view/175 6736(16)31679-8
Dewi, E.U., Ni Putu, W. (2016). Teknik Kementerian Kesehatan RI. 2018. Jumlah
Relaksasi Autogenik Dan Relaksasi Lansia Sehat Harus Meningkat.
Otot Progresif Terhadap Tekanan Retrieved from
Darah Pada Lansia Dengan www.depkes.go.id/article/print/1805
Hipertensi. Stikes RS Baptis Kediri, 3000001/jumlah-lansia-sehat-harus-
68–79. https://doi.org/2579-7719 meningkat.html
8 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 5, No 2, September 2020, hlm 67-148