Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

DIE, Jurnal Ilmu Ekonomi & Manajemen

Januari 2014, Vol. 10 No.1. hal. 27 - 38

Analisis Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing


Untuk Mengambil Keputusan Manajemen Pada Industri Garmen
CV. Surya Surabaya

Carolina Kumalasari
Mahasiswa Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Srie Hartutie Moehaditoyo


Dosen Pengajar Fak. Ekonomi
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

ABSTRACT

This study aims to calculate the cost of goods manufactured baby clothes garment CV
Surya Surabaya with the ABC method for reporting purposes and objectives of decision
making in gaining competitive advantage . Data analysis method used is descriptive
analysis method . The results showed that the conventional cost accounting applied in the
enterprise value of the difference of the calculation produces the ABC method. Calculation
of costs by activity-based costing method is expected to assist management in making more
informed decisions as to be benefit/profit. Data collection methods used in this study is
documentation . Research subjects in this study is the production cost of baby clothes in CV
Surya Garments Surabaya . The research object in this study is the data associated with the
determination of the production cost of baby clothes. The difference between the
production cost of conventional methods with activity-based costing method produces
values undercosting conditions ( conditions in which a product has a lower cost than the
actual cost is absorbed by the product ) and overcosting ( a condition in which a product
has a higher cost than the cost of which is actually absorbed by the product ). Analysis
undertaken in this study members advise the Company to undertake restructuring of the
production process and production control for the results of each period more evenly ,
because the fixed overhead costs is greater than the variable overhead costs , it is most
impact in the calculation of the cost of production.
Keywords: Conventional Metode, Activity Based Costing Metode, Product costing

PENDAHULUAN menimbulkan overcosting (kondisi dimana


suatu produk memiliki biaya yang lebih tinggi
Informasi biaya yang akurat akan membe-
dari biaya yang sebenarnya diserap oleh pro-
rikan keunggulan kompetitif bagi suatu peru-
duk tersebut) dan undercosting (kondisi di-
sahaan dan membantu perusahaan untuk mem-
mana suatu produk memiliki biaya yang lebih
bangun serta menentukan sistem perusahaan
rendah dari biaya yang sebenarnya diserap
melalui penyajian informasi mengenai jumlah
oleh produk tersebut). Salah satu usaha yang
biaya produksi produk, jumlah biaya yang
mungkin dapat ditempuh oleh perusahaan ada-
berhubungan dengan customer service, jumlah
lah dengan mengendalikan faktor-faktor dalam
biaya yang berhubungan dengan supplier dan
perusahaan, seperti mengurangi dan mengen-
biaya pendukung proses bisnis dalam peru-
dalikan biaya, tanpa harus mengurangi kualitas
sahaan. Produk-produk yang diproduksi harus
dan kuantitas produk yang telah ditetapkan.
mampu bersaing dengan berbagai hal, salah
Pengendalian biaya akan lebih efektif bila
satunya adalah Harga Pokok Produksi. Kesa-
lahan pembebanan biaya pada produk dapat

27
Carolina Kumalasari dan Srie Hartutie Moehaditoyo

biaya-biaya diklasifikasikan dan dialokasikan volume, melainkan karena aktivitas yang di-
dengan tepat. lakukan.
Informasi biaya yang akurat akan membe- Perusahaan berusaha menghindari ketidak
rikan keunggulan kompetitif bagi suatu peru- efektifan seperti dibutuhkannya waktu yang
sahaan dan membantu perusahaan untuk mem- lebih banyak untuk menelusuri biaya yang
bangun serta menentukan sistem perusahaan berkaitan dengan produksi, sehingga terdapat
melalui penyajian informasi mengenai jumlah beberapa biaya yang tidak ikut diperhitungkan.
biaya produksi produk, jumlah biaya yang Dengan adanya biaya yang tidak diperhitung-
berhubungan dengan customer service, jumlah kan, hal ini mengakibatkan informasi biaya
biaya yang berhubungan dengan supplier dan yang disajikan tidak maksimal, dan tidak dapat
biaya pendukung proses bisnis dalam peru- memberikan informasi yang memadai bagi
sahaan. Produk-produk yang diproduksi harus manajemen perusahaan. Padahal, perusahaan
mampu bersaing dengan berbagai hal, salah ini termasuk perusahaan yang kompetitif da-
satunya adalah Harga Pokok Produksi. Kesa- lam persaingan harga jual. Oleh karena itu,
lahan pembebanan biaya pada produk dapat diperlukan perhitungan biaya yang lebih aku-
menimbulkan overcosting (kondisi dimana su- rat, yang dapat memberikan informasi menge-
atu produk memiliki biaya yang lebih tinggi nai harga pokok produksi yang lebih jelas,
dari biaya yang sebenarnya diserap oleh pro- sehingga dapat diperoleh harga pokok penju-
duk tersebut) dan undercosting (kondisi di- alan barang yang lebih baik dalam pesaing
mana suatu produk memiliki biaya yang lebih bisnis.
rendah dari biaya yang sebenarnya diserap Perhitungan harga pokok produksi dengan
oleh produk tersebut). Salah satu usaha yang menggunakan metode ABC diharapkan mam-
mungkin dapat ditempuh oleh perusahaan ada- pu menyediaan informasi biaya secara lebih
lah dengan mengendalikan faktor-faktor dalam akurat. Harga pokok Produksi mempunyai
perusahaan, seperti mengurangi dan mengen- peranan yang sangat penting dalam menentu-
dalikan biaya, tanpa harus mengurangi kualitas kan harga jual produk. Penetapan biaya yang
dan kuantitas Produk yang telah ditetapkan. lebih tepat akan menghasilkan harga pokok
Pengendalian biaya akan lebih efektif bila produksi/jasa yang lebih akurat. Oleh karena
biaya-biaya diklasifikasikan dan dialokasikan itu, perusahaan harus benar-benar serius
dengan tepat. menghitung harga pokok produksi. Penetapan
Perusahaan membutuhkan manajemen yang harga jual yang kompetitif dapat membantu
bekerja untuk melakukan tindakan-tindakan perusahaan tersebut untuk merebut pangsa
yang dapat meningkatkan daya saing dalam pasar dari pesaingnya sehingga perusahaan
persaingan. Manajemen dapat melakukan eva- akan mampu memperoleh keuntungan/profit.
luasi secara menyeluruh terhadap aktivitas Persaingan global membuat perusahaan
perusahaan, baik yang sudah efektif dan efi- berusaha untuk menjaga kelangsungan usaha
sien maupun yang belum. Hasil evaluasi dapat dan mempertahankan posisinya, sebuah peru-
dijadikan sebagai titik tolak perusahaan untuk sahaan khususnya perusahaan manufaktur ten-
melakukan perbaikan secara menyeluruh. tu harus dapat terus bisa mempertahankan dan
Pengumpulan data costs dan aktivitas yang menarik pelanggan. Pendekatan berdasarkan
dikonsumsi oleh perusahaan akan lebih mudah aktivitas adalah cara yang menghitung harga
bila perusahaan dapat mengembangkan over- pokok produksi lebih akurat.
head costs pool menjadi lebih beragam, sehi-
ngga system costs seperti activity based cos- Rumusan Masalah
ting (ABC) dapat memberikan informasi over- 1. Bagaimana perhitungan Harga Pokok Pro-
head costs yang lebih akurat dan tidak mahal duksi dengan menggunakan metode Kon-
untuk diterapkan. ABC merupakan sistem in- vensional ?
formasi biaya yang menempatkan aktivitas 2. Bagaimana perhitungan Harga Pokok Pro-
sebagai faktor utama timbulnya biaya. Biaya duksi dengan menggunakan metode Activity
overhead tidak timbul sebagai akibat dari Based Costing ?

28
Analisis Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing
Untuk Mengambil Keputusan Manajemen Pada Industri Garmen CV. Surya Surabaya

3. Apakah dengan menggunakan metode Acti- Untuk menghasilkan manfaat saat ini dan di
vity Based Costing manajemen dapat meng- masa depan, maka manajemen perusahaan
ambil keputusan tentang Harga Pokok harus merencanakan dan mengendalikan de-
Produksi? ngan baik penentuan biaya karena informasi
biaya memberikan kerangka berpikir untuk
Tujuan Penelitian mengelola masukan agar nilai masukan yang
1. Untuk menentukan perhitungan Harga Po- dikorbankan lebih rendah dari nilai keluaran
kok Produksi dengan menggunakan metode yang diperoleh oleh perusahaan. Dari itu dapat
Konvensional. diketahui bagaimana biaya dan kecenderu-
2. Untuk menentukan perhitungan Harga Po- ngannya. Dengan memahami biaya berarti
kok Produksi dengan menggunakan metode telah mengetahui berapa biaya yang harus
Activity Based Costing. dikorbankan untuk membuat suatu produk.
3. Dengan menggunakan metode Activity Ba- Dalam hubungannya dengan perubahan
sed Costing manajemen dapat mengambil volume kegiatan, sifat biaya dapat digolong-
keputusan tentang Harga Pokok Produksi. kan menjadi 3 (tiga) yaitu: :
1. Biaya Variabel.
TINJAUAN PUSTAKA Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah
totalnya berubah sebanding dengan peru-
Biaya bahan volume kegiatan
Dalam mendefinisikan tentang konsep bia- 2. Biaya Semi variabel.
ya sangat penting, karena dalam ilmu akun- Biaya Semi variabel adalah biaya yang be-
tansi terdapat dua istilah biaya, yaitu biaya rubah tidak sebanding dengan perubahan
sebagai cost dan expense. Tentu saja kedua volume kegiatan.
istilah tersebut mempunyai pengertian yang 3. Biaya Tetap.
berbeda. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah total-
Dalam buku “Activity Based Cost System : nya tetap dalam kisar volume kegiatan ter-
Sistem Informasi Biaya Untuk Pengurangan tentu.
Biaya” definisi Biaya adalah: Penentuan biaya produksi dengan metode
“Biaya (cost) adalah kas atau nilai setara kas konvensional costing dapat menimbulkan dis-
yang dikorbankan untuk memperoleh barang torsi biaya produksi. Hal ini disebabkan kare-
dan jasa yang diharapkan akan membawa na metode tersebut hanya mempergunakan
manfaat sekarang atau di masa depan bagi satu macam basis pembebanan biaya untuk
organisasi.”(Mulyadi, 2003:4) pemakaian sumber daya, sementara setiap
Sedangkan dalam buku “Akuntansi Mana- sumber daya yang berbeda dapat saja dikon-
jemen”, mengemukakan pengertian biaya se- sumsi berdasarkan basis yang berbeda pula.
bagai berikut : Faktor yang menyebabkan adalah proporsi
“Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas biaya overhead yang tidak berhubungan de-
yang dikorbankan untuk mendapatkan ba- ngan unit terhadap total biaya overhead dan
rang atau jasa yang diharapkan memberi tingkat diversitas produk.
manfaat saat ini atau dimasa datang bagi Untuk mengatasi keterbatasan pada metode
organisasi”. (Hansen & Mowen,1999 : 36) konvensional costing maka dikembangkan me-
Berdasarkan pengertian di atas dapat tode biaya yang didasarkan pada aktivitas
diambil kesimpulan bahwa biaya adalah seba- yang disebut Activity Based Costing, yang
gai sumber daya yang di ukur dengan uang didasari oleh asumsi bahwa aktivitas meng-
yang digunakan untuk mencapai tujuan ter- konsumsi biaya dan produk mengkonsumsi
tentu dan biaya juga merupakan kas sumber aktivitas. Dengan demikian, penyebab dari
daya yang dikorbankan untuk memperoleh dikonsumsinya biaya adalah aktivitas yang
barang dan jasa dan untuk mendapatkan man- dilakukan untuk membuat suatu produk, bukan
faat sekarang atau di masa yang akan datang. produk itu sendiri. Maka dengan metode Acti-
vity Based Costing pembebanan biaya tidak

29
Carolina Kumalasari dan Srie Hartutie Moehaditoyo

selalu dianggap proporsional terhadap volume Dari pengertian-pengertian diatas dapat


produk, melainkan proporsional terhadap diambil kesimpulan bahwa harga pokok pro-
pengkonsumsian sumber daya oleh aktivitas- duksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk
aktivitas yang dilakukan dalam membuat pro- memproduksi suatu produk pada waktu ter-
duk tersebut. tentu yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
Pemilihan aktivitas-aktivitas dan pemicu- tenaga kerja langsung dan biaya overhead pa-
pemicu biaya secara hati-hati merupakan kunci brik.
untuk memperoleh manfaat dari metode Acti- Biaya overhead pabrik merupakan biaya-
vity Based Costing. Analytic Hierarchy Pro- biaya tidak langsung dalam sebuah proses
cess merupakan salah satu metodologi yang produksi dan biaya overhead pabrik umum-
mampu menangani kriteria keputusan yang nya dikonsumsi oleh lebih dari satu depar-
banyak dan konsisten untuk menentukan temen.
pemicu-pemicu biaya dalam Activity Based Dalam buku “Akuntansi Biaya” pengertian
Costing. Analytic Hierarchy Process mampu biaya overhead dinyatakan sebagai berikut :
membantu kekonsistenan munculnya problem- “Biaya overhead adalah biaya produksi selain
problem pemilihan pemicu biaya dengan kri- biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja lang-
teria keputusannya yang dinyatakan secara sung yang elemennya dapat digolongkan ke
subyektif berdasarkan pada pengalaman mana- dalam:
jerial. 1. Biaya bahan penolong,
Dengan metode Activity Based Costing 2. Biaya reparasi dan pemeliharaan,
dapat ditelusuri aktivitas apa saja yang dikon- 3. Biaya tenaga kerja tidak langsung,
sumsi produk tersebut, sehingga dapat dike- 4. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian
tahui jumlah biaya yang sebenarnya. terhadap aktiva tetap,
5. Biaya yang timbul akibat berlalunya waktu
Harga Pokok Produksi 6. Biaya overhead lain.” (Mulyadi : 2000,
Beberapa penulis memberikan pengertian 207)
yang berbeda tentang harga pokok produksi. Sedangkan dalam buku “Akuntansi Biaya “
Menurut buku “Akuntansi Biaya Perhitungan pengertian biaya overhead adalah sebagai beri-
Harga Pokok Produksi”, pengertian harga po- kut:
kok produksi adalah sebagai berikut: “Harga “Factory overhead is generally defined as
pokok produksi adalah biaya produksi yang indirect materials, indirect labour and all
dianggap melekat kepada unit produknya di- other factory cost that can not be conveniently
sebut harga pokok produksi. Harga pokok per- identified product, or final cost objectives”.
unit merupakan hasil bagi dari total biaya (Hammer, Carter and Usry : 2000,21)
produksi dengan jumlah unit produk yang Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
dihasilkan dalam satu periode proses produksi. bahwa biaya overhead pabrik adalah biaya-
Harga pokok merupakan unit pengukur yang biaya tidak langsung yang tidak berhubungan
seragam dan bersifat universal karena di- dengan proses produksi.
nyatakan untuk setiap satuan output yang di-
hasilkan oleh perusahaan dari waktu ke wak- Biaya Overhead
tu.” (Harnanto, 1999 :204) Biaya overhead pabrik tidak dapat diiden-
Sedangkan dalam buku “Akuntansi Mana- tifikasikan secara langsung pada produk yang
jemen” memberikan pengertian yang berbeda menggunakannya atau mengkonsumsinya. Ini
tentang harga pokok produksi yaitu: berbeda dengan biaya produksi langsung yang
“Harga pokok produksi adalah aktiva atau jasa dapat diidentifikasikan secara langsung kepada
yang dikorbankan atau diserahkan dalam pro- produk yang mengkonsumsinya. Biaya over-
ses produksi yang meliputi biaya bahan baku, head pabrik umumnya dikonsumsi oleh lebih
biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead dari satu departemen produksi. Oleh karena
pabrik yang membentuk harga pokok pro- itu, diperlukan suatu prosedur distribusi biaya
duksi” (Supriyono, 1999 : 11) untuk membebankan biaya overhead pabrik

30
Analisis Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing
Untuk Mengambil Keputusan Manajemen Pada Industri Garmen CV. Surya Surabaya

ini kepada tiap-tiap departemen atau produk rikut: “Biaya Tenaga Kerja adalah harga yang
yang mengkonsumsinya. dibayarkan untuk pemakaian sumber daya ma-
nusia.” (Sunarto 2003,30)
Ada berbagai macam yang dipakai untuk
Dalam buku “Akuntansi Biaya” juga men-
membebankan biaya overhead pabrik dianta-
definisikan Biaya Tenaga Kerja sebagai beri-
ranya adalah:
kut: “Biaya Tenaga Kerja adalah harga yang
1. Satuan produk
dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja
2. Biaya bahan baku
manusia tersebut.” (Mulyadi 2000,343)
3. Biaya tenaga kerja langsung
Jadi biaya tenaga kerja langsung adalah
4. Jam tenaga kerja langsung
harga yang harus dibayarkan atau dibebankan
5. Jam mesin
terhadap penggunaan sumber tenaga kerja ma-
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan nusia dalam proses produksi.
dalam memilih dasar pembebanan yang di-
pakai adalah: Metode Konvensional
1. Harus diperhatikan jenis overhead pabrik Metode biaya konvensional memiliki dua
yang dominan jumlahnya dalam departe- fungsi sederhana, yaitu pengukuran kinerja
men produksi. bulanan dan fungsi pembebanan biaya. Fungsi
2. Harus diperhatikan sifat-sifat biaya over- pengukuran kinerja bulanan ini dilaksanakan
head pabrik yang dominan tersebut dan
melalui metode pelaporan bulanan dalam
eratnya hubungan sifat-sifat tersebut de- bentuk perbandingan antara realisasi versus
ngan dasar pembebanan yang akan dipakai. anggaran biaya.
Fungsi kedua dari metode biaya konven-
Bahan Baku
sional adalah fungsi pembebanan biaya (cost
Bahan baku merupakan salah satu faktor assignment). Pembebanan merupakan istilah
penentu pembentukan harga pokok produksi. yang memberikan kesan arbitrarisness, tidak
Dalam buku “Akuntansi Biaya” mendefinisi- menunjukan hubungan klausal antara biaya
kan bahan baku adalah sebagai berikut: dengan obyek yang menyebabkan biaya ter-
“Bahan baku adalah bahan yang identitasnya sebut.
dapat dilacak pada barang jadi, seperti kertas Dalam Akuntansi Konvensional, semua bi-
adalah plup, bahan baku semen adalah batu aya produksi dibebankan ke produk, bahkan
batu dan kapur, Bahan baku adalah suatu pro- biaya produksi yang tidak disebabkan oleh
ses kemungkinan barang jadi bagi perusahaan produk. Dasar alokasi biaya overhead pabrik
lain”. (Sunarto:2003,22) metode konvensional dialokasikan dengan
Dalam buku Akuntansi Biaya” bahan baku menggunakan dua cara, yaitu dengan tarif
juga didefinisikan sebagai berikut : overhead tunggal dan tarif overhead depar-
“Bahan baku merupakan bahan yang memben- temental.
tuk bagian menyeluruh produk jadi” Mulyadi
(2000,925)
Dari pengertian diatas maka bahan baku meru-
pakan faktor utama untuk memproduksi suatu
barang suatu proses produksi tidak akan ber-
jalan apabila tidak ada bahan baku.

Biaya Tenaga Kerja


Biaya tenaga kerja merupakan biaya kon-
versi, disamping biaya overhead pabrik, yang
merupakan salah satu biaya untuk mengubah
bahan baku menjadi produk jadi.
Dalam buku “Akuntansi Biaya” mendefini- Gambar 1
sikan Biaya Tenaga Kerja adalah sebagai be- Prosedur Dua Tahap Metode Konvensional
31
Carolina Kumalasari dan Srie Hartutie Moehaditoyo

Terdapat dua kelemahan metode penetapan departemental ke output dengan menggu-


biaya produk yang konvensional, adalah : nakan cost driver berlevel unit, seperti jam
1. Metode penetapan biaya produk yang kon- kerja langsung dan jam mesin, biaya bahan
vensional memang tidak dirancang untuk langsung, biaya tenaga kerja langsung dan
penetapan biaya produk yang akurat, sebab unit output.
tujuan utamanya hanya di maksudkan untuk Akuntansi konvensional meng-gunakan
menetapkan biaya persediaan. cost driver tunggal yaitu volume (unit)
2. Belum pernah dimodifikasi, walaupun pro- produk dalam mengalokasikan biaya over-
ses produksi telah berubah untuk memu- head kepada masing-masing produk. Seper-
tuskan apakah metode biaya suatu perusa- ti diketahui pembebanan seperti ini dapat
haan telah terefleksikasi biaya produk yang menimbulkan distorsi pada biaya produksi,
optimal, diperlukan untuk analisis detail karena belum tentu pembebanan tersebut
terhadap sistem tersebut. Agar biaya yang sesuai dengan konsumsi yang sebenarnya
dikeluarkan untuk analisis terhadap sistem dilakukan oleh produk yang bersangkutan.
biaya efisien. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis
Pada perusahaan manufaktur yang kegiatan terhadap cost driver sehingga biaya-biaya
pokoknya mengolah bahan baku menjadi pro- yang dibebankan kepada suatu produk
duk jadi dan memasarkan hasil produksinya, adalah biaya yang betul-betul dikonsumsi
sudah tentu dalam hal memproduksi perlu ada- oleh produk yang bersangkutan dan dapat
nya pengendalian biaya, dimana pengendalian ditelusuri secara akurat.
tersebut akan sangat membantu manajemen
perusahaan dalam menentukan harga produk- Metode Activity Based Costing
sinya yang akan berakibat juga pada penetapan Ada dua keyakinan dasar yang melandasi
harga jual. metode ABC :
Alokasi biaya overhead pabrik dengan
menggunakan metode konvensional adalah 1. Cost is caused. Biaya ada penyebabnya dan
dalam alokasi dua tahap. Dalam metode kon- penyebab biaya adalah aktivitas. Dengan
vensional, alokasi dua tahap membebankan demikian, pemahaman yang mendalam ten-
biaya sumber daya perusahaan yang disebut tang aktivitas yang menjadi penyebab tim-
biaya overhead pabrik, ke cost pool dan kemu- bulnya biaya akan menempatkan personal
dian ke obyek biaya menggunakan sumber perusahaan pada posisi yang dapat mempe-
daya tersebut. ngaruhi biaya. Metode ABC berangkat dari
Dalam metode penentuan biaya konven- keyakinan dasar bahwa sumber daya me-
sional biaya overhead pabrik dibebankan ke nyediakan kemampuan untuk melaksana-
pabrik atau cost pool departemental atau pusat kan aktivitas, bukan sekedar menyebabkan
biaya dan kemudian ke output biaya dan timbulnya biaya harus dialokasikan.
kemudian ke output produksi. Meskipun demi- 2. The causes of cost can be managed.
kian prosedur pembebanan metode konvensio- Penyebab terjadi biaya (yaitu aktivitas) da-
nal dua tahap ini mendistorsi biaya produk pat dikelola. Melalui pengelolaan terhadap
atau jasa yang dilaporkan. aktivitas yang menjadi penyebab terjadinya
Alokasi dua tahap dalam pembebanan biaya biaya, personel perusahaan dapat mempe-
overhead dengan metode konvensional adalah: ngaruhi biaya. Pengelolaan terhadap akti-
1. Tahap pertama pembebanan biaya sumber vitas memerlukan berbagai informasi ten-
daya perusahaan yang disebut biaya over- tang aktivitas.
head pabrik, dibebankan ke cost pool dan
kemudian ke obyek biaya yang menggu-
nakan sumber daya tersebut
2. Tahap kedua metode penentuan biaya
konvensional membebankan biaya over-
head pabrik dari pabrik atau cost pool

32
Analisis Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing
Untuk Mengambil Keputusan Manajemen Pada Industri Garmen CV. Surya Surabaya

keputusan strategik dan keputusan lainnya


yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas
dan juga biaya tetap.”
Metode ABC timbul sebagai akibat dari
kebutuhan manajemen akan informasi akun-
tansi yang mampu mencerminkan konsumsi
sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk
menghasilkan produk secara akurat. Hal ini
didorong oleh:
1. Persaingan global yang tajam yang memak-
sa perusahaan untuk cost effective
2. Advanced manufacturing technology yang
menyebabkan proporsi biaya overhead pa-
Gambar 2 brik dalam product cost menjadi lebih
Keyakinan dasar yang melandasi Metode ABC tinggi dari primary cost.
3. Adanya strategi perusahaan yang menerap-
Activity Based Costing merupakan metode kan market driven strategy
yang menerapkan konsep-konsep akuntansi Manfaat metode biaya Activity-Based Cos-
aktivitas untuk menghasilkan perhitungan ting (ABC) bagi pihak manajemen perusahaan
harga pokok produk yang lebih akurat. Namun adalah :
dari perspektif manajerial, metode ABC mena- 1. Suatu pengkajian metode biaya ABC dapat
warkan lebih dari sekedar informasi biaya meyakinkan pihak manajemen bahwa mere-
produk yang akurat akan tetapi juga menye- ka harus mengambil sejumlah langkah un-
diakan informasi tentang biaya dan kinerja tuk menjadi lebih kompetitif.
dari aktivitas dan sumber daya serta dapat 2. Pihak manajemen akan berada dalam suatu
menelusuri biaya-biaya secara akurat ke obyek posisi untuk melakukan penawaran kompe-
biaya selain produk, misalnya pelanggan dan titif yang lebih wajar.
saluran distribusi. 3. Metode biaya ABC dapat membantu dalam
Pengertian akuntansi aktivitas menurut pengambilan keputusan (management deci-
Amin Widjaja (1992; 27) adalah: sion making).
“Bahwa ABC Sistem tidak hanya memberikan 4. Mendukung perbaikan yang berkesinam-
kalkulasi biaya produk yang lebih akurat, teta- bungan (continuous improvement), melalui
pi juga memberikan kalkulasi apa yang me- analisa aktivitas, metode ABC memungkin-
nimbulkan biaya dan bagaimana mengelola- kan tindakan eleminasi atau perbaikan ter-
nya, sehingga ABC System juga dikenal seba- hadap aktivitas yang tidak bernilai tambah
gai sistem manajemen yang pertama.” atau kurang efisien.
Sedangkan menurut Mulyadi (1993:34) 5. Memudahkan penentuan biaya-biaya yang
memberikan pengertian ABC sebagai berikut : kurang relevan (cost reduction), pada meto-
“ABC merupakan metode penentuan HPP de konvensional, banyak biaya-biaya yang
(product costing) yang ditujukan untuk me- kurang relevan yang tersembunyi.
nyajikan informasi harga pokok secara cermat 6. Dengan analisis biaya yang diperbaiki,
bagi kepentingan manajemen, dengan mengu- pihak manajemen dapat melakukan analisis
kur secara cermat konsumsi sumber daya alam yang lebih akurat mengenai volume pro-
setiap aktivitas yang digunakan untuk meng- duksi yang diperlukan untuk mencapai im-
hasilkan produk.” pas (break even) atas produk yang ber-
Definisi lain dikemukakan oleh Garrison volume rendah.
dan Norren (2000: 292) sebagai berikut:
“Metode costing yang dirancang untuk menye- Beberapa keunggulan dari metode biaya
diakan informasi biaya bagi manajer untuk Activity Based Costing (ABC) dalam penen-

33
Carolina Kumalasari dan Srie Hartutie Moehaditoyo

tuan harga pokok produksi adalah sebagai 2. Rasio Konsumsi adalah proporsi masing-
berikut : masing aktivitas yang dikonsumsi oleh
1. Harga pokok produk yang lebih realistis, setiap produk, dihitung dengan cara mem-
khususnya pada industri manufaktur tekno- bagi jumlah aktivitas yang dikonsumsi oleh
logi tinggi dimana biaya overhead adalah suatu produk dengan jumlah keseluruhan
merupakan proporsi yang signifikan dari aktivitas tersebut dari semua jenis produk.
total biaya. 3. Homogeneous Cost Pool merupakan kum-
2. Semakin banyak overhead dapat ditelusuri pulan biaya dari overhead yang variasi
ke produk. Dalam pabrik yang modern, ter- biayanya dapat dikaitkan dengan satu pemi-
dapat sejumlah aktivitas non lantai pabrik cu biaya saja. Atau untuk dapat disebut
yang berkembang. suatu kelompok biaya yang homogen, akti-
3. Sistem metode ABC mengakui bahwa akti- vitas-aktivitas overhead secara logis harus
vitaslah yang menyebabkan biaya (active- berhubungan dan mempunyai rasio kon-
ties cause cost) bukanlah produk, dan pro- sumsi yang sama untuk semua produk.
duklah yang mengkonsumsi aktivitas. Menurut Mulyadi (1993: 94), prosedure
4. Sistem metode ABC memfokuskan perha- pembebanan biaya overhead dengan metode
tian pada sifat riil dari perilaku biaya dan ABC melalui dua tahap kegiatan:
membantu dalam mengurangi biaya dan
meng-identifikasi aktivitas yang tidak me- a. Tahap Pertama
nambah nilai terhadap produk. Pengumpulan biaya dalam cost pool
5. Metode biaya ABC mengakui kompleksitas yang memiliki aktivitas yang sejenis atau
dari diversitas produksi yang modern de- homogen, terdiri dari 4 langkah :
ngan menggunakan banyak pemacu biaya 1. Mengidentifikasi dan menggo-longkan
(multiple cost drivers), banyak dari pemacu biaya ke dalam berbagai aktivitas
biaya tersebut adalah berbasis transaksi 2. Mengklasifikasikan aktivitas biaya
(transaction-based) dari pada berbasis vo- kedalam berbagai aktivitas
lume produk. Level aktivitas tersebut dapat dijelaskan
6. Metode biaya ABC memberikan suatu indi- sebagai berikut:
kasi yang dapat diandalkan dari biaya pro- a. Aktivitas Berlevel Unit (Unit Level
duk variabel jangka panjang (long run vari- Activities)
abel product cost) yang relevan terhadap Aktivitas berlevel unit (unit-level active-
pengambilan keputusan yang strategik. ties) adalah aktivitas yang dikerjakan
7. Metode biaya ABC cukup fleksibel untuk setiap kali satu unit produk diproduksi,
menelusuri biaya ke proses, pelanggan, area besar kecilnya aktivitas ini dipengaruhi
tanggung jawab manajerial, dan juga biaya oleh jumlah unit produk yang dipro-
produk. duksi.
Activity-Based costing menggunakan lebih b. Aktivitas Berlevel Batch (Batch Level
banyak cost driver bila dibandingkan dengan Activities)
metode pembebanan biaya pada akuntansi Aktivitas-aktivitas berlevel batch (batch-
biaya konvensional. level activities) adalah aktivitas yang
Sebelum sampai pada prosedure pembe- dikerjakan setiap kali suatu batch produk
banan dua tahap dalam Activity-Based Costing diproduksi, besar kecilnya aktivitas ini
perlu dipahami hal-hal sebagai berikut: dipengaruhi oleh jumlah batch produk
1. Cost Driver adalah suatu kejadian yang yang diproduksi.
menimbulkan biaya. Cost Driver merupa- c. Aktivitas Berlevel Produk (Produk Level
kan faktor yang dapat menerangkan kon- Activities)
sumsi biaya-biaya overhead. Faktor ini me- Aktivitas-aktivitas berlevel produk (pro-
nunjukkan suatu penyebab utama tingkat duct-level activities) disebut juga seba-
aktivitas yang akan menyebabkan biaya da- gai aktivitas penopang produk (product-
lam aktivitas-aktivitas selanjutnya. sustaining activities) yaitu aktivitas yang

34
Analisis Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing
Untuk Mengambil Keputusan Manajemen Pada Industri Garmen CV. Surya Surabaya

dikerjakan untuk mendukung berbagai 1. Kegiatan yang dapat dihilangkan tanpa


produk yang diproduksi oleh perusaha- mempengaruhi bentuk, kualitas, atau fungsi
an. dari produk atau jasa.
d. Aktivitas Berlevel Fasilitas (Fasility 2. Aktivitas pengulangan (melakukan kem-
level activities) bali).
Aktivitas berlevel fasilitas (facility-level 3. Pengolahan limbah yang hanya memberi-
activities) disebut juga sebagai aktivitas kan sedikit manfaat.
penopang fasilitas (facility-sustaining 4. Menambahkan langkah-langkah yang tidak
activities) adalah meliputi aktivitas perlu ke proses bisnis.
untuk menopang proses manufaktur se- 5. Menghasilkan output yang tidak perlu atau
cara umum yang diperlukan untuk me- tidak diinginkan.
nyediakan fasilitas atau kapasitas pabrik
untuk memproduksi produk, namun ba- Kerangka Berpikir
nyak sedikitnya aktivitas ini tidak ber-
Harga Pokok Produksi merupakan seluruh
hubungan dengan volume atau bauran
biaya produksi yang terjadi dalam proses
produk yang diproduksi.
pembuatan produk dalam suatu periode waktu
3. Mengidentifikasikan Cost Driver
tertentu. Sebelumnya Harga Pokok Produksi
4. Menentukan tarif/unit Cost Driver
dihitung dengan metode konvensional, seka-
rang ada metode activity based costing untuk
menghitung harga pokok produksi. Penelitian
ini akan menghitung Harga Pokok Produksi
b. Tahap Kedua dengan menggunakan metode Konvensional
Penelusuran dan pembebanan biaya aktivi- dan juga akan menghitung kembali dengan
tas ke masing-masing produk yang me- menggunakan metode Activity Based Costing .
nggunakan cost driver. Pembebanan biaya Penghitungan Harga Pokok Produksi de-
overhead dari setiap aktivitas dihitung de- ngan menggunakan metode Konvensional ha-
ngan rumus sbb: nya membebankan biaya produk sebesar biaya
produksinya, dalam metode Konvensional bia-
BOP yang dibebankan = Tarif/unit Cost
ya produksinya terdiri dari tiga elemen yaitu:
Driver X Cost Driver yang dipilih
Biaya Bahan Baku (BBB), Biaya Tenaga Ker-
Analisis Aktivitas ja Langsung (BTKL), Biaya Overhead Pabrik
(BOP). Dalam mengalokasikan biaya pabrik
Untuk menjadi kompetitif perusahaan harus tidak langsung ke unit produksi, tetapi ditem-
menilai setiap aktivitasnya berdasarkan kebu- puh cara sebagai berikut: yaitu pertama dila-
tuhan produk atau pelanggannya, efisiensinya, kukan alokasi biaya ke seluruh jumlah unit
dan kandungan nilainya. Sebuah perusahaan produk yang ada, setelah itu biaya jumlah unit
melakukan aktivitas dengan salah satu alasan produk dialokasikan lagi dengan cara total
berikut: biaya dibagi jumlah unit produk menjadi biaya
1. Karena diperlukan untuk memenuhi syarat unit produksi. Dalam penghitungan menggu-
produk atau jasa atau memenuhi permin- nakan cost driver tunggal yaitu volume (unit)
taan pelanggan produk dalam mengalokasikan biaya overhead
2. Karena diperlukan untuk mempertahankan kepada masing-masing produk.
organisasi. Metode Activity-Based Costing merupakan
3. Karena dianggap bermanfaat bagi perusa- metode akuntansi biaya dimana pembebanan
haan. harga pokok produk merupakan penjumlahan
Pengurangan atau penghapusan aktivitas seluruh biaya aktivitas yang menghasilkan
sedikit menambah manfaat ini sama dengan (produk) barang atau jasa. Dasar alokasi yang
mengurangi biaya. Kegiatan sedikit menam- digunakan adalah jumlah aktivitas dalam seti-
bah manfaat adalah di antaranya: ap Cost Pool tersebut. Metode ini menggu-
nakan jenis pemicu biaya yang lebih banyak

35
Carolina Kumalasari dan Srie Hartutie Moehaditoyo

sehingga dapat mengukur sumber daya yang a. Tahap pertama


digunakan oleh produk secara lebih akurat. Tahap pertama menentukan harga po-
Langkah selanjutnya dilakukan perhitungan kok berdasar aktivitas adalah menelusuri
ulang dengan metode ABC dengan mengu- biaya-biaya dari sumber daya ke aktivi-
rangi atau menghilangkan aktivitas yang tidak tas yang mengkonsumsinya. Tahap ini
ada nilai tambah. Kemudian membandingkan terdiri dari:
semua metode dengan harga jual. 1. Mengidentifikasi dan menggolongkan
aktivitas ke dalam empat level akti-
Kerangka Konseptual vitas.
2. Menghubungkan berbagai biaya de-
ngan berbagai aktivitas.
3. Menentukan sifat biaya yaitu biaya
tetap dan biaya variable.
4. Menentukan Cost Driver yang tepat
untuk masing-masing aktivitas.
5. Penentuan kelompok-kelompok biaya
yang homogeny (Homogeneous Cost
Gambar 3 Pool).
Kerangka Konseptual 6. Penentuan tarif kelompok (Pool
Rate).
b. Tahap kedua
METODOLOGI PENELITIAN Membebankan tarif kelompok ber-
Penelitian dengan menggunakan studi kasus dasarkan Cost Driver yang digunakan
yaitu merupakan tipe pendekatan dalam pene- untuk menghitung Biaya Overhead
litian yang menelaah terhadap suatu kasus. Pabrik yang dibebankan. Biaya untuk
Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menje- setiap kelompok Biaya Overhead Pabrik
neralisasikan suatu pertanyaan yang bersifat dilacak ke berbagai jenis produk. Biaya
eksplisit sebagai hasil penelitian tersebut. Overhead Pabrik ditentukan dari setiap
Studi ini dilaksanakan pada perusahaan yang kelompok biaya ke setiap produk
bergerak dalam bidang indutri garmen. Peru- 5. Menyusun perhitungan Harga Pokok Pro-
sahaan ini berkedudukan di Surabaya, Jawa duksi menurut metode Activity Based Cos-
Timur. ting.
Adapun rancangan penelitiannya disusun 6. Melakukan perbandingan antara biaya-
dalam tahapan sebagai berikut: biaya dengan menggunakan metode kon-
1. Memeriksa ulang seluruh informasi biaya- vensional dan Activity Based Costing.
biaya dalam memproduksi baju bayi. 7. Menyusun perhitungan Harga Pokok Pro-
2. Penentuan Biaya Harga Pokok Produksi duksi menurut metode Activity Based Cos-
baju. Biaya-biaya dipisahkan menjadi biaya ting dengan menghilangkan aktivitas-akti-
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung vitas yang tidak bernilai tambah.
dan biaya overhead produksi. 8. Melakukan penghitungan Laba yaitu Harga
3. Penghitungan dengan menggunakan meto- Penjualan dikurangi Harga Pokok Produksi
de konvensional dengan menggunakan cost Konvensional, Harga Pokok Produksi ABC
driver tunggal yaitu volume (unit) produk dan Harga Pokok Produksi ABC setelah
dalam mengalokasikan biaya overhead. menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai
Biaya-biaya yang ada dibagi sesuai dengan tambah.
persentasi hasil produksi setiap jenis pro-
duk baju bayi. HASIL PENELITIAN
4. Penghitungan dengan menggunakan meto- Dengan mendasarkan pada hasil analisa
de Activity Based Costing dengan langkah- data berdasarkan metode konvensional dan
langkah:

36
Analisis Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing
Untuk Mengambil Keputusan Manajemen Pada Industri Garmen CV. Surya Surabaya

metode activity based costing, dapat diambil harga pokok produksi akan menurun/
suatu pemahaman sebagai berikut: lebih murah.
1. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan b. Pengurangan pada Aktivitas yang tidak
metode Konvensional Baju Buntung S/L memberi nilai lebih akan meningkatkan
Rp. 5.074,-, Baju Pendek S/L Rp. 5.256,-, keuntungan atau menurunkan harga po-
Baju Panjang S/L Rp. 5.699,-, Singlet Rp. kok produksi. Aktivitas yang tidak
5.033,-, Oblong Pendek S/L Rp. 5.308,-, memberi nilai tambah adalah Aktivitas
Oblong Panjang S/L Rp. 6.326,-, Celana Pembelian dan Aktivitas Keuangan, akti-
Pendek S/L Rp. 3.802,-, Celana Panjang vitas ini dapat dikerjakan oleh Aktivitas
S/L Rp. 4.673,-, Celana Kacamata S/L Rp. Administrasi dan Umum. Baju Buntung
5.327,-, Baju Buntung NB Rp. 4.160,-, S/L Rp. 5.015,-, Baju Pendek S/L Rp.
Baju Pendek NB Rp. 4.248,-Baju Panjang 5.173,-, Baju Panjang S/L Rp. 5.641,-,
NB Rp. 4.588,-, Celana Pendek NB Rp. Singlet Rp. 4.946,-, Oblong Pendek S/L
4.053,-, Celana Panjang NB Rp. 4.862,-, Rp. 5.221,-, Oblong Panjang S/L Rp.
Celana Apolo NB Rp. 6.473,-, Celana 6.273,-, Celana Pendek S/L Rp. 3.692,-,
Kacamata NB Rp. 4.535,-. Celana Panjang S/L Rp. 4.640,-, Celana
2. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Kacamata S/L Rp. 5.137,-, Baju
metode Activity Based Costing. Penghi- Buntung NB Rp. 4.052,-. Baju Pendek
tungan dengan metode ABC akan lebih NB Rp. 4.067,-, Baju Panjang NB Rp.
akurat karena dalam proses produksi ada 7 4.540,-, Celana Pendek NB Rp. 4.005,-,
cost driver yaitu jumlah unit produk, jum- Celana Panjang NB Rp. 4.775,-, Celana
lah unit penjualan, jumlah unit service, Apolo NB Rp. 6.557,-, Celana Kacamata
jumlah kilometer, jumlah luas, jam penggu- NB Rp. 4.370,-.
naan dan hari kerja. Masing-masing cost c. Hasil perhitungan dapat menunjukkan
driver mempengaruhi biaya overhead sehi- jenis produk baju bayi yang menghasil-
ngga dalam melakukan proses produksi kan keuntungan dan kerugian
untuk setiap jenis produk berdasarkan tarif d. Jumlah unit produksi sebesar 186.636
cost driver. Baju Buntung S/L Rp. 5.098,-, unit sedangkan jumlah unit penjualan
Baju Pendek S/L Rp. 5.251,-, Baju Panjang sebesar 67.250 unit, hasil produksi yang
S/L Rp. 5.725,-, Singlet Rp. 5.025,-, terjual sebesar 36%, hal ini sangat meru-
Oblong Pendek S/L Rp. 5.299,-, Oblong gikan perusahaan karena akan menam-
Panjang S/L Rp. 6.357,-, Celana Pendek bah Aktivitas Keuangan yaitu pembiaya-
S/L Rp. 3.763,-, Celana Panjang S/L Rp. an bunga pinjaman.
4.724,-, Celana Kacamata S/L Rp. 5.206,-,
Baju Buntung NB Rp. 4.131,-. Baju Pendek KESIMPULAN
NB Rp. 4.133,-, Baju Panjang NB Rp. Adapun kesimpulan-kesimpulan tersebut
4.629,-, Celana Pendek NB Rp. 4.090,-, adalah sebagai berikut :
Celana Panjang NB Rp. 4.859,-, Celana
Apolo NB Rp. 6.673,-, Celana Kacamata 1. Dalam metode konvensional, biaya over-
NB Rp. 4.434,-. head dialokasikan dan dibebankan dengan
3. Pengambilan Keputusan Manajemen ten- menggunakan satu cost driver yaitu volume
tang Harga Pokok Produksi produksi. Perhitungan ini membuat terjadi-
a. Pembuatan produk baju bayi dalam nya distorsi biaya. Pembebanan harga
jumlah unit yang banyak membuat harga pokok produksi ini mengakibatkan terjadi-
pokok produksi menjadi rendah, sehi- nya penyimpangan biaya. dimana 22 perhi-
ngga menimbulkan keuntungan yang tungan mengalami harga pokok produksi
lebih besar. Biaya overhead Tetap mem- lebih besar daripada harga jual
pengaruhi harga pokok produksi, sema- 2. Kalkulasi biaya dengan metode Activity
kin jumlah unit produksi besar maka Based Metode ABC membebankan biaya
ke setiap produk berdasarkan aktivitas-

37
Carolina Kumalasari dan Srie Hartutie Moehaditoyo

aktivitas yang dikonsumsi oleh produk DAFTAR PUSTAKA


tersebut dengan menggunakan lebih dari
satu cost driver, oleh karena itu kalkulasi Amin Widjaja (1992) Akuntansi Manajemen,
biaya dengan metode ABC dapat meng- Rineka Cipta, Jakarta
hasilkan informasi biaya yang lebih akurat Brimson, James A (1991) Activity Accounting
daripada metode konvensional. ABC baik an Activity Based Costing Approach, John
untuk diterapkan di perusahaan yang mem- Wiley & Snons INC, New York
produksi lebih dari satu jenis produk dan
memiliki komponen biaya tidak langsung Cooper Robin and Kaplan Robert S, (1993)
yang signifikan. Metode ABC membeban- The design of Cost Manajement System :
kan biaya ke setiap produk berdasarkan Text, Cases and Reading, Prentise-Hall
aktivitas-aktivitas yang dikonsumsi oleh Don R. Hansen, Maatyanne M. Mowen (1999)
produk tersebut dengan menggunakan lebih Accounting Manajerial 1, Selemba Empat,
dari cost driver, sehingga perhitungan harga Jakarta
pokok produksi berdasarkan aktivitas mem-
buat perhitungan lebih akurat, sehingga dari Ray H. Garrisondan Eric W. Noreen (2000),
22 perhitungan harga pokok produksi men- Managerial accounting Edisi 10 Salemba
jadi 14 perhitungan mengalami harga po- Empat, Jakarta
kok produksi lebih besar daripada harga Hammer, Carter and Usry,(2000), Cost Acco-
jual unting, Salemba Empat, Jakarta
3. Penelitian ini memberikan implikasi pada Harnanto (1999) Akuntansi Biaya Perhitungan
pihak manajemen perlu melakukan evaluasi Harga Pokok Produksi, Edisi 1, BPFP-
secara berkelanjutan dalam kalkulasi biaya UGM, Yogyakarta
dengan metode ABC perlu untuk dilakukan
Hansen, D.R. dan Mowen, M.M. (1999) Akun-
berkaitan dengan pembentukan aktivitas,
tansi Manajemen, Erlangga, Jakarta
identifikasi aktivitas, sifat biaya, pemilihan
cost driver, pembebanan tarif biaya over- Henry Simamora (1999) Akuntansi Manaje-
head, serta pengalokasian biaya overhead men, Salemba Empat, Jakarta
ke masing-masing produk sehingga metode Mulyadi (1993) Akuntansi Biaya, Edisi 4,
ABC yang diterapkan benar-benar me- STIE-YKPN, Yogyakarta
nggambarkan aktivitas-aktivitas yang di-
konsumsi produk secara tepat dan akurat. Mulyadi (2000) Akuntansi Biaya, Edisi 6,
Setelah pengurangan aktivitas yang tidak Aditya Media, Yogyakarta
ada nilai tambah yaitu Aktivitas Pembelian Mulyadi (2003) Activity Based Cost Sistem,
dan Aktivitas Keuangan, pekerjaan ini Edisi 6,UPP AMP, Yogyakarta
dapat dilakukan oleh Aktivitas Administrasi
dan Umum, maka harga pokok produksi Sunarto (2003), Akuntansi Biaya, Edisi Revi-
mengalami penurunan dan biaya overhead si. AMus dan Mahenoko Total Desain,
tetap menjadi lebih kecil. Aktivitas Penju- Yogyakarta
alan berbanding jauh dengan Aktivitas Pro- Supriyono (1999) Akuntansi Manajemen I,
duksi dapat berdapat kerugian pada peru- Biaya Pemasaran
sahaan dimana Aktivitas Penjualan hanya
36% dari Aktivitas Produksi, hal ini menga-
kibatkan terjadinya oversupply. Pening-
katan Aktivitas Penjualan dapat membuat
harga pokok produksi menurun. Produk
baju bayi yang mengalami kerugian adalah
produk celana kacamata S/L karena Akti-
vitas Penjualan paling sedikit.

38

You might also like