Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

ISSN : 2088-5113 (Printed)

ISSN : 2598-0327 (electric)

PASPALUM : Jurnal Ilmiah Pertanian


Vol. 9 No. 1 Bulan Maret Tahun 2021
DOI: http://dx.doi.org/10.35138/paspalum.v9i1.279

Produksi Tanaman Kangkung dan Ikan Lele dengan Sistem Akuaponik


Lukito Hasta Pratopo dan Ahmad Thoriq
Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Universitas Padjadjaran
[email protected]

(Received: 28-02-2021; Reviewed: 25-03-2021; Published: 30-03-2021)

ABSTRACT
Kale and catfish are the most popular vegetables and fish in Indonesia. The production of these two
commodities can be done using an aquaponics system. This study aims to determine the growth of water
spinach plants and the survival of catfish in the aquaponic system. Plant growth parameters were measured
every three days which included plant height, leaf width, leaf length, number of leaves and plant weight after
harvest. The development of catfish that was observed every three days included the number of dead catfish
and the weight of catfish measured every nine days. The data obtained were then tabulated and processed in
graphical form and analyzed descriptively. The results showed The growth rate of kale planted in the
aquaponic system includes plant height, leaf length, and leaf width, respectively, 2.51 cm / three days, 0.75
cm / three days and 0.24 cm / three days, while in kale plants (control) 1.30 / three days, 0.5 cm / three days,
and 0.12 cm / three days, respectively. The yield of water spinach planted with the aquaponics system
weighed 350 grams / pot, while the control water spinach was only 135 grams / pot. During 30 days of
maintenance there was an increase in weight of catfish as much as 11.25 grams / head with the survival rate
(SR) of catfish seeds by 93%.

Keywords: kale, catfish, aquaponics.

ABSTRAK
Tanaman kangkung dan ikan lele merupakan sayuran dan ikan yang paling digemari di Indonesia. Produksi
kedua komoditas tersebut dapat lakukan dengan sistem akuaponik. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui
pertumbuhan tanaman kangkung dan kelangsungan hidup ikan lele pada sistem akuaponik. Parameter
pertumbuhan tanaman diukur setiap tiga hari yang meliputi tinggi tanaman, lebar daun, panjang daun,
jumlah daun dan berat tanaman setelah panen. Perkembangan ikan lele yang diamati setiap tiga hari meliputi
jumlah ikan lele yang mati dan berat ikan lele yang diukur setiap sembilan hari. Data yang diperoleh
selanjutnya ditabulasi dan diolah dalam bentuk grafik serta dianalisis secara deskriptif. Hasil artikel
menunjukkan laju pertumbuhan tanaman kangkung yang ditanam pada sistem akuaponik meliputi tinggi
tanaman, panjang daun, dan lebar daun secara beruruatan adalah 2,51 cm/tiga hari., 0,75 cm/tiga hari dan
0,24 cm/tiga hari sedangkan pada tanaman kangkung (kontrol) secara berurutan 1,30 /tiga hari, 0,5 cm/tiga
hari., dan 0,12 cm/tiga hari. Hasil panen kangkung yang ditanam dengan sistem akuaponik diperoleh berat
350 gram/pot sedangkan pada tanaman kangkung kontrol hanya 135 gram/pot. Selama 30 hari pemeliharaan
terdapat pertambahan berat pada ikan lele sebanyak 11,25 gram/ekor dengan kelangsungan hidup (SR) benih
ikan lele sebesar 93%.

Keywords: kangkung, ikan lele, akuaponik


69 | P a s p a l u m : J u r n a l I l m i a h P e r t a n i a n , V o l u m e 9 N o 1 M a r e t 2 0 2 1

PENDAHULUAN kualitas air disebabkan oleh feses dan sisa


makanan ikan yang mengendap di dasar kolam
Tanaman kangkung merupakan jenis (Monalisa dan Minggawati, 2010). Parameter
sayuran yang paling banyak dikonsumsi kualitas air yang berpengaruh signifikan
penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan terhadap keberlangsungan hidup ikan adalah
dengan rata – rata konsumsi harian yang oksigen terlarut dalam air dan pH (Hendrajat
mencapai 9,43 gram perkapita perhari (Badan et al. 2018). Beberapa upaya yang dapat
Pusat Statistik, 2019). Sedangkan ikan lele dilakukan untuk meningkatkan kandungan
merupakan salah satu jenis ikan yang digemari oksigen terlarut dalam air adalah dengan
sebagian besar masyarakat Indonesia karena menggunakan kincir air atau aerator (Safitri, et
rasanya yang gurih dan kandungan gizinya al. 2020).
yang baik untuk kesehatan (Ferdian, et al. Salah satu teknik budidaya yang
2012). memadukan tanaman dan ikan dalam satu
Pada umumnya budidaya kangkung dan lingkungan yang bersifat simbiotik adalah
ikan lele dilakukan terpisah. Tanaman sistem akuaponik (Sungkar dan Riawan,
kangkung lebih banyak diproduksi dengan 2015). Sistem akuaponik merupakan sistem
teknik budidaya pada lahan pertanian yang saling menguntungkan bagi tanaman dan
sedangkan ikan lele diproduksi menggunakan ikan. Nutrisi tanaman dapat diperoleh dari
kolam. feses dan sisa makanan ikan yang mengendap
Faktor signifikan yang mempengaruhi didasar kolam, sehingga dihasilkan air dengan
produksi tanaman kangkung adalah luas lahan, kualitas yang memenuhi standar untuk
benih, pupuk urea, pupuk phonska, pestisida budidaya ikan (Dauhan et al.,2014; Farida et
dan tenaga kerja (Rarasati dan Prihtanti, al., 2017). Stabilitas oksigen terlarut dalam air
2020). Padahal luas lahan pertanian di akan diperoleh dari sistem resirkulasi air
Indonesia terus mengalami penurunan yang berupa pancuran yang menghasilkan
dipengaruhi oleh konversi lahan menjadi tumbukan dengan air kolam.
industri dan perumahan (Adiyaksa et al. Produksi tanaman yang dibudidayakan
2020). Pada budidaya kangkung dengan dengan sistem akuaponik akan lebih baik
sistem organik, perlakuan pemberian pupuk dibandingkan dengan konvensional karena
kompos akan berpengaruh nyata terhadap ketersediaan air yang cukup dan tambahan
pertumbuhan tanaman kangkung. Dosis nutrisi yang berasal dari feses dan sisa
optimum kompos yang perlu diberikan pada makanan ikan (Wicaksana et al.,2015;
lahan pertanian untuk tanaman kangkung Rahmadhani et al.,2020). Namun demikian
adalah 1,5 kg permeter persegi (Raksun, et al. masih banyak yang perlu diungkap dari
2020). Selain itu, ketersediaan air sangat budidaya tanaman dan ikan dengan sistem
mempengaruhi pertumbuhan tanaman akuaponik terutama berkaitan dengan faktor
kangkung. Kekurangan air pada proses yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
budidaya tanaman kangkung dapat dan keberlangsungan hidup ikan lele selama
menurunkan produksi hingga 64,3% (Wibowo proses budidaya.
dan Sitawati, 2017). Artikel ini bertujuan untuk mengetahui
Pada budidaya ikan lele di kolam, faktor pertumbuhan tanaman kangkung dan
yang sangat menentukan keberlangsungan kelangsungan hidup ikan lele pada sistem
hidup ikan lele adalah kualitas air. Kualitas air akuaponik. Hasil penelitian ini diharapkan
yang tidak stabil dapat menyebakan ikan dapat membantu meningkatkan efisiensi
menjadi stress bahkan mati karena tidak budidaya tanaman kangkung dan ikan lele
mampu beradaptasi dengan perubahan dengan sistem akuaponik
lingkungan (Agusta, 2016). Penurunan
70 | P a s p a l u m : J u r n a l I l m i a h P e r t a n i a n , V o l u m e 9 N o 1 M a r e t 2 0 2 1

METODE

Percobaan dilaksanakan di Jl. Sido Mulyo


No.41, Cibeunying kaler, Sukaluyu, Kota
Bandung pada Bulan Januari hingga Februari
2021.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini Foto : Wibowo, et al. (2021)
adalah benih kangkung, bibit ikan lele, pakan Gambar 2. Pemasangan Terpal
ikan, media tanam berupa pupuk kompos,
sekam bakar, dan air. Sedangkan alat yang
Potong pipa dengan bentuk ring yang
digunakan pada penelitian ini berupa sistem
berukuran 3 inchi dengan p=5 cm sebanyak 60
akuaponik yang terdiri atas kolam terpal
buah menggunakan gergaji besi dan pasang
dengan ukuran panjang 1,5 m, lebar 1 m,
potongan pipa 3 inchi pada rangkaian
tinggi 50 cm yang dirangkai dengan konstruksi
kontruksi dengan jarak sumbu 15 cm (Gambar
kayu dan media tanam serta sistem sirkulasi
3).
air dengan pompa submersible yang mampu
mengangkat air hingga head 2,5 m. Media
tanam dibuat dari botol dan gelas plastik
bekas. Sirkulasi air didistribusikan
menggunakan pompa submersible dengan
head 2,5 m.
Tahapan yang dilakukan pada penelitian
ini antara lain ;
1. Persiapan Konstruksi Sistem Akuaponik Foto : Wibowo, et al. (2021)
Gambar 3. Pemasangan Potongan Pipa
Pembuatan konstruksi akuaponik diawali
dengan memotong kayu kaso 4 x 6 dengan
ukuran 150 cm sebanyak 16 potong, ukuran 50 Lubangi 2 lubang untuk setiap botol aqua
cm sebanyak 8 potong dan ukuran 30 cm 1,5 L sesuai dengan ukuran gelas plastik.
sebanyak 10 potong. Rangkai kayu kaso Kemudian cat dengan warna hitam dan
tersebut menggunakan paku 7 cm sehingga lubangi setiap tutup botol (Gambar 4).
berbentuk seperti Gambar 1.

Foto : Paradita, et al. (2021)


Gambar 1.Konstruksi Rangka Akuaponik Foto : Wibowo, et al. (2021)
Gambar 4. Melubangi dan Pengecatan
Pasang terpal dengan mengikat setiap
Botol Plastik Bekas
lubang terpal pada kontruksi menggunakan tali
(Gambar 2) dan Isi kolam terpal dengan air Lubangi bagian bawah dan samping gelas
sebanyak ± 30 cm dengan menggunakan air plastik bekas menggunakan solder (Gambar
sumur. 5).
71 | P a s p a l u m : J u r n a l I l m i a h P e r t a n i a n , V o l u m e 9 N o 1 M a r e t 2 0 2 1

Foto : Wibowo, et al. (2021)


Gambar 5. Melubangi Gelas Plastik Bekas
Konstruksi akuaponik yang telah siap Foto : Wibowo, et al. (2021)
Gambar 8. Mencampurkan Kompas dan
digunakan dapat dilihat pada Gambar 6. Sekam Bakar
Siram dengan sedikit air media tanam
yang telah dicampur tersebut. Isilah 60 gelas
plastik bekas dengan kompos yang telah
dicampur sekam bakar (Gambar 9).

Foto : Nugraha, et al. (2021)


Gambar 6. Konstruksi Akuaponik

2. Uji Coba Sistem Akuaponik


Uji coba sistem akuaponik dilakukan Foto : Wibowo, et al. (2021)
untuk memastikan air yang dipompa ke pipa Gambar 9. Pengisian Gelas Plastik dengan
bagian atas kolam akan mengaliri pipa dan Media Tanam
menyentuh akar tanaman sehingga tanaman
4. Persiapan dan Penanaman Benih
dapat memperoleh nutrisi dan sekaligus
menyaring kotoran pada air sehingga air dapat Tahapan proses persiapan penanaman
dikembalikan ke kolam dengan keadaan benih adalah sebagai berikut :
bersih. a) Rendam benih kangkung didalam air
hangat.
b) Pisahkan antara benih yang mengapung
dan tenggelam.
c) Bungkus benih yang tenggelam
menggunakan kain dan simpan di tempat
yang gelap selama 24 jam.
d) Tanam benih kangkung pada media tanam
yang telah disiapkan, di mana setiap 1
media tanam berisi 5 benih kangkung
Foto : Wibowo, et al. (2021) (Gambar 10)
Gambar 7. Sirkulasi Air Sistem Akuaponik
3. Persiapan Media Tanam
Persiapan media tanam dilakukan
dengan mencampur kompos dan sekam
bakar dengan perbandingan 2:1 (Gambar 8)
72 | P a s p a l u m : J u r n a l I l m i a h P e r t a n i a n , V o l u m e 9 N o 1 M a r e t 2 0 2 1

daun (cm), jumlah daun, panjang daun (cm)


diamati setiap tiga hari sekali sedangkan berat
tanaman ditimbang saat panen (30 hari setelah
tanam). Perkembangan ikan lele yang diamati
meliputi tingkat kematian, dan berat ikan lele
yang diukur setiap Sembilan hari sekali.
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan
selanjutnya ditabulasi dan diolah dalam bentuk
Foto : Wibowo, et al. (2021) grafik serta dianalisis secara deskriptif.
Gambar 10. Penanaman Benih Kangkung Hubungan pertumbuhan tanaman berdasarkan
Pada Media Tanam
hari setelah tanam dianalisis secara regresi
5. Penebaran Benih dan Pemberian Pakan linier sesuai dengan persamaan 1.
Ikan Lele
Y  a  bX (1)
Benih ikan yang digunakan adalah ikan Dimana :
lele (Clarias sp.) berukuran 5-8 cm dengan Y = paramter pertumbuhan tanaman
padat tebar 100 ekor. Ikan diaklimatisasi dan X = hari setelah tanam
dipuasakan selama 2 hari terlebih dahulu agar a = konstanta
dapat beradaptasi dengan lingkungannya. b = kemiringan garis regresi
Pemberikan pakan dilakukan pada pagi
dan sore hari dengan dosis sebanyak 5% dari
berat tubuh ikan. Dosis pemberikan pakan HASIL DAN PEMBAHASAN
dapat dilihat pada Tabel 1.
Perkembangan Pertumbuhan Kangkung
Tabel 1. Standar Dosis Pemberian Pakan Ikan Dalam sistem akuaponik, tanaman
Lele 100 ekor kangkung dan ikan lele yang dibudidayakan
Hari saling berkaitan untuk menghasilkan produk
Jumlah
Setelah Jenis pakan
Pemberian yang optimal. Limbah budidaya ikan lele
Tebar
1 Pakan benih tidak diberi berupa kotoran dan sisa pakan pelet
2 Pakan benih tidak diberi diresirkulasi menuju subsistem hidroponik
3-5 Pakan benih 7,5 gram yang ditanami sayuran kangkung.
6-7 Pakan benih 15 gram Parameter pertumbuhan tanaman yang
8-9 Pakan benih 20 gram diamati selama pelaksanaan kegiatan antara
10-30 Pakan ikan 40 gram lain tinggi tanaman, jumlah daun, panjang
31-60 Pakan ikan 80 gram
daun dan lebar daun. Data yang diamati
61-75 Pakan ikan 100 gram
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten dibandingkan dengan tanaman kangkung yang
Pamengkasan (2020) tidak ditanam dengan sistem akuaponik
(kontrol). Perkembangan tinggi tanaman
6. Panen Kangkung dan Ikan Lele kangkung dapat dilihat pada Gambar 11.

Pemanenan tanaman kangkung dapat


dilakukan secara serentak pada hari ke-30
setelah tanam. Sedangkan panen ikan
dilakukan setelah hari ke-75 setelah tebar,
namun pada kegiatan penelitian ini pemanenan
ikan dilakukan bersamaan dengan panen
kangkung.
Parameter pertumbuhan tanaman yang
diamati meliputi: Tinggi tanaman (cm), lebar
73 | P a s p a l u m : J u r n a l I l m i a h P e r t a n i a n , V o l u m e 9 N o 1 M a r e t 2 0 2 1

Sumber : diolah dari Wibowo, dkk (2021) Sumber : diolah dari Wibowo, dkk (2021)
Gambar 11. Tinggi Tanaman Kangkung Pada Gambar 12. Panjang Daun Tanaman
Sistem Akuaponik Kangkung Pada Sistem Akuaponik
Berdasarkan Gambar 11 diketahui bahwa
laju pertumbuhan tinggi tanaman kangkung
yang ditanam pada sistem akuaponik adalah
2,51 cm pertiga hari sedangkan pada tanaman
kangkung (kontrol) hanya 1,30 cm pertiga
hari. Penambahan tinggi tanaman disebabkan
akibat dari hasil metabolisme tanaman yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan di daerah
penanaman seperti air, sinar matahari dan
nutrisi.
Pertumbuhan yang ditanam dengan sistem
akuaponik menunjukkan hubungan linier Sumber : diolah dari Wibowo, dkk (2021)
dengan hari setelah tanam hal tersebut berarti Gambar 13. Lebar Daun Tanaman Kangkung
tinggi tanaman kangkung akan semakin Pada Sistem Akuaponik
bertambah seiring dengan bertambahnya Pada saat pemeliharaan, pertumbuhan
waktu. kangkung tidak tumbuh maksimal dalam 30
Pertambahan tinggi tanaman tersebut hari pemeliharaan diakibatkan kurang asupan
diikuti dengan panjang daun pada tanaman cahaya matahari pada tanaman diakibatkan
yang ditanam dengan sistem akuaponik rata- cuaca yang mendung setiap harinya.
rata 0,75 cm pertiga hari sedangkan pada Pertumbuhan tanaman dipengaruhi adanya
tanaman kangkung (kontrol) hanya 0,5 cm aktifitas fotosintesis. Aktifitas fotosintesis
pertiga hari (Gambar 12). Bertambahnya yang terhambat dapat membuat tanaman
panjang daun aka menyebakan semakin menjadi kerdil pada semua bagian dari
bertambahnya lebar daun. Laju pertumbuhan tanaman. Menurut Somervilla et al. 2014, suhu
lebar daun pada tanaman kangkung yang air pada sistem akuaponik tidak hanya
ditanam dengan sistem akuaponik akan berpengaruh terhadap jenis ikan yang
bertambah sebanyak 0,24 cm pertiga hari dipelihara, akan tetapi berpengaruh juga
sedangkan pada tanaman kontrol hanya terhadap pertumbuhan tanaman dan kinerja
bertambah 0,12 cm pertiga hari (Gambar 13) bakteri nitrifikasi.
.
74 | P a s p a l u m : J u r n a l I l m i a h P e r t a n i a n , V o l u m e 9 N o 1 M a r e t 2 0 2 1

Selama 30 hari pemeliharaan dengan oleh virus, bakteri atau parasit lainnya (infeksi
sistem akuaponik akan diperoleh akan sekunder) (Dooley et al., 1985).
diperoleh jumlah daun tanaman kangkung
sebanyak 8 helai pertanaman dengan berat 350
gram/pot tanaman sedangkan pada tanaman
kangkung (kontrol ) akan diperoleh jumlah
daun sebanyak 6 helai dengan berat 135
gram/pot (Gambar 14). Pembentukan daun
oleh tanaman sangat dipengaruhi oleh
ketersedian unsur hara nitrogen dan fosfor
pada medium dan yang tersedia bagi tanaman
(Rahmah et al.2014). Sumber : diolah dari Wibowo, dkk (2021)
Gambar 15. Pertambahan Berat Ikan Lele
Menurut Suwedi (2015) kematian massal
terjadi pada saat hujan dengan intensitas
tinggi. Penurunan suhu air akibat hujan dengan
intensitas tinggi menyebabkan kondisi benih
lemah. Benih lele yang berukuran kecil
memiliki peluang mortalitas yang besar.
Pengobatan ikan yang terserang penyakit
dengan pemberian ekstrak daun papaya. Hal
Sumber : diolah dari Wibowo, dkk (2021) ini telah dibuktikan oleh Haryani et al., (2012)
Gambar 14. Jumlah Daun Tanaman Kangkung bahwa pemberian larutan daun papaya pada
Pada Sistem Akuaponik ikan yang terserang bakteri Aeromonas
hydrophila mampu memberikan nilai
Berdasarkan Gambar 14 terlihat bahwa
kelangsungan hidup sebesar 73,33 %.
kedua sistem budidaya tersebut menunjukkan
Menurut Siregar et al. (2013), tingkat
hubungan yang linier seiring dengan
kelangsungan hidup ikan dapat dipengaruhi
pertambahan hari setelah tanam.
oleh faktor dalam dan luar ikan. Faktor dalam
Perkembangan dan Kelangsungan Hidup terdiri dari umur dan kemampuan ikan dalam
Ikan Lele menyesuaikan diri dengan lingkungan. Faktor
Selain berpengaruh positif terhadap luar terdiri dari kondisi abiotik antara lain
pertumbuhan tanaman kangkung, sistem ketersediaan makanan dan kualitas media
akuaponik juga berpengaruh positif terhadap hidup. Menurut Saptarini (2010) dengan
kelangsungan hidup ikan lele yang adanya akuaponik dalam sistem resirkulasi
dibudidayakan. Hasil pengamatan yang membuat kualitas air dapat dipertahankan dan
dilakukan selama 30 hari, terdapat memberi peluang untuk bakteri dapat tumbuh
pertambahan berat pada ikan lele sebanyak dan berkembang mengurai bahan-bahan
11,25 gram/ekor dengan kelangsungan hidup organik dan anorganik yang berbahaya bagi
(SR) benih ikan lele sebesar 93% (Gambar kelangsungan hidup ikan. Dengan kata lain,
15). menjaga kualitas media dengan sistem
Kematian sebagian ikan dikarenakan ikan akuaponik dalam proses perbaikan kualitas air
terserang bakteri Aeromonas hydrophila. dapat berpengaruh terhadap kelangsungan
Infeksi Aeromonas hydrophila dapat terjadi hidup benih ikan lele.
akibat perubahan kondisi lingkungan, stres,
perubahan temperatur air yang terkontaminasi
dan ketika host (inang) tersebut telah terinfeksi
75 | P a s p a l u m : J u r n a l I l m i a h P e r t a n i a n , V o l u m e 9 N o 1 M a r e t 2 0 2 1

KESIMPULAN sistem budidaya ikan. Jurnal Rekayasa


Budidaya Perairan, 3 (1) : 297 – 301
Pertumbuhan tanaman kangkung yang Dinas Perikanan Kabupaten Pamengkasan.
ditanam dengan sistem akuaponik lebih baik (2020). Mari Mengenal Teknik Budidaya
dibandingkan dengan tanaman kangkung yang Lele Tingkat Dasar. Tersedia pada
ditanam pada polibag (kontrol). Berat rata-rata https://perikanan.pamekasankab.go.id/mar
tanaman kangkung yang dihasilkan dengan i-mengenal-teknik-budidaya-lele-tingkat-
sistem akuaponik adalah 350 gram/pot dasar.html
Dooley J.S.G, R. Lallier, D.H. Shaw, dan T.J.
sedangkan tanaman kangkung yang ditanam
Trust. (1985). Electrophoretic and
pada polibag (kontrol) adalah 135 Immunochemical Analyses of the
gram/polibag. Lipopolycaccharides from Various Strains
Berat ikan lele selama 30 hari of Aeromonas hydrophila. Journal
pemeliharaan meningkat sebanyak 11,25 gram Bacteriol, 164: 263-269.
per-ekor dengan kelangsungan hidup sebesar Farida, N.F., Abdullah S.H., & Priyati A.
93%. Kematian ikan lele selama pemiharaan (2017). Analisis kualitas air pada sistem
pengairan akuaponik. Jurnal Ilmiah
dengan sistem akuaponik dipengaruhi oleh Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 5 (2) :
faktor cuaca dengan intensitas hujan yang 385 - 394
tinggi menyebabkan menurunnya pH air Ferdian, F., Maulina, I., & Rosidah. (2012).
kolam dan ikan yang terserang bakteri Analisis permintaan ikan lele dumbo
Aeromonas hydrophila. konsumsi di Kecamatan Losarang
Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan
dan Kelautan, 3(4) : 93 - 98
UCAPAN TERIMA KASIH
Haryani, A., R. Grandiosa, I. D. Buwono, dan
Ucapan terima kasih disampaikan kepada A. Santika. (2012). Uji efektivitas daun
Direktorat Riset Pengabdian kepada pepaya (carica papaya) untuk pengobatan
Masyarakat dan Inovasi Universitas infeksi bakteri aeromonas hydrophila pada
ikan mas koki (carassius auratus). Jurnal
Padjadjaran atas bantuan biaya kegiatan
Perikanan dan Kelautan, 3 (3): 213-220
pengabdian pada masyarakat terintegrasi Hendrajat, E.A., Ratnawati, E. and Mustafa,
kuliah kerja nyata mahasiswa. A. (2018). Determination of effect of soil
and water quality to total production of
polyculture white shrimp and milk fish
DAFTAR PUSTAKA ponds in Lamongan Regency, East Java
Province ; Through Path Analysis
Adiyaksa, F., dan Djojomartono, P.N. (2020). Application. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Evaluasi alih fungsi lahan pertanian Kelautan Tropis, 10 (1) ; 179-195, DOI:
menjadi lahan industri di kabupaten http://dx.doi.org/10.29244/jitkt.v10i1.2167
kendal tahun 2014 – 2018. Journal of 5
Geospatial Information Science and Monalisa, S.S, & Minggawati I. (2010).
Engineering, 3(1) : 71 – 78, Kualitas air yang mempengaruhi
https://doi.org/10.22146/jgise.55519 pertumbuhan ikan nila (Oreochromis sp.)
Augusta, T.S. (2016). Kualitas air terhadap di kolam beton dan terpal. Journal of
pertumbuhan ikan lele dumbo (Clarias Tropical Fisheries, 5(2): 526 – 530
gariepinus) yang dipelihara di kolam Nugraha, N.A.M., Hermawan, M.F., Putri,
tanah. Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 5(1) : L.A., Octaviola, E., & Shafa, P.A. (2021).
41 - 44 Produksi sayuran dan ikan melalui sistem
Badan Pusat Statistik. (2019). Pengeluaran akuaponik di Pagermaneuh, Bandung
untuk Konsumsi Penduduk Indonesia; Barat. Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata
Berdasarkan Hasil Survei Susenas Maret Mahasiswa (tidak dipublikasi). Bandung :
2019. Jakarta : Badan Pusat Statistik. Universitas Padjadjaran.
Dauhan, R.E.S., Efendi E, & Suparmono. Paradita, A.R., Bigwanto, A.K., Nadhira, A.,
(2014). Efektivitas sistem akuaponik Elisabeth, P., & Akbar, S.(2021) Produksi
dalam mereduksi konsentrasi amonia pada sayuran dan ikan lele melalui sistem
76 | P a s p a l u m : J u r n a l I l m i a h P e r t a n i a n , V o l u m e 9 N o 1 M a r e t 2 0 2 1

akuaponik di Sukaluyu, Kota Bandung. Somervilla C, Cohen M, Pantanella E, Stankus


Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata A, dan Lovatelli A. (2014). Fisheries and
Mahasiswa (tidak dipublikasi). Bandung : Aquaculture Technical Paper No. 589:
Universitas Padjadjaran. Small-Scale Aquaponic Food Production
Rahmadhani, L.E., Widuri L.I., & Dewanti P. Integrated Fish and Plant Farming. Rome:
(2020). Kualitas mutu sayur kasepak Food and Agriculture Organization of the
(kangkung,selada,dan pakcoy) dengan United Nation.
sistem budidaya akuaponik dan Sungkar, M & Riawan N. (2015). Akuaponik
hidroponik. Jurnal Agroteknologi, 14 (1) : ala Mark Sungkar. Jakarta : PT.
33 - 43 Agromedia Pustaka.
Rahmah, A., Izzati, M., and Parman,S. Suwedi, N., Alamsyah, A.T., Sutjiningsih, D.,
(2014). Pengaruh pupuk organik cair & Garno, Y.S. (2015). Kematian massal
berbahan dasar limbah sawi putih ikan di waduk cirata pada januari 2013.
(brassica chinensis l.) terhadap LIMNOTEK, 22 (1) : 22 - 31
pertumbuhan tanaman jagung manis. Wibowo, H.Y., dan Sitawati. (2017). Respon
Buletin Anatomi dan Fisiologi, 22 (1) : 65- tanaman kangkung darat dengan interval
71, penyiraman dengan pipa vertikal.
https://doi.org/10.14710/baf.v22i1.7810 Plantropica : Journal of Agricultural
Raksun, A., Zulkifli, L., & Mahrus. (2020). Science, 2(2) : 148 - 154
Pengaruh dosis dan waktu pemberian Wicaksana, .N., Hastuti S., & Arini E. (2015).
kompos terhadap pertumbuhan kangkung Performa produksi ikan lele dumbo
darat effect of dose and time on the (Clarias gariepinus) yang dipelihara
provision of compost fertilizer in growth dengan sistem biofilter akuaponik dan
of kangkung darat (Ipomoea Reptans). konvensional. Journal of Aquaculture
Jurnal Pijar MIPA, 15(2) : 171 – 176, Management and Technology, 4(4) : 109 –
DOI: 10.29303/jpm.v15i2.1516 116
Rarasati, D., dan Prihtanti, T.M. (2020). Wibowo, M.R., Halimah, D., Ramadhan, R.,
Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko Nitisuari, H.M., & Pitaloka, F.A. (2021).
produksi usahatani kangkung darat di Produksi sayuran dan ikan melalui sistem
Waru, Mranggen, Kabupaten Demak. akuaponik di Desa Sukapura, Kecamatan
Ziraa’ah, 45 (2) : 141-149 Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Safitri, N.M., M.F. Murtadlo, A.J. Shodiq, B. Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata
Shofiyah. 2020. Kesesuaian kualitas air Mahasiswa (tidak dipublikasi). Bandung :
tambak banden dan vaname desa manyar Universitas Padjadjaran
sidomukti, gresik. Jurnal Perikanan
Pantura, 3 (1) : 38 - 41
Saptarini, P. 2010. Efektivitas teknologi
aquaponik dengan kangkung darat
(Ipomoea reptans) terhadap penurunan
amonia pada pembesaran ikan mas
(Skripsi). Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Bogor : Institut Pertaian Bogor.
Siregar, H. R., Sumono, Daulay, S. B., dan
Edi, S. (2013). Efisiensi saluran pembawa
air dan kualitas penyaringan air dengan
tanaman mentimun dan kangkung pada
budidaya ikan gurami berbasis teknologi
akuaponik. Jurnal. Rekayasa Pangan dan
Pertanian, 3 (3) : 60-66.

You might also like