Professional Documents
Culture Documents
Materi 5.nutrisi Pada Kondisi Kritis
Materi 5.nutrisi Pada Kondisi Kritis
Kondisi Kritis
Nutrition is the process by which the body uses food
for energy, growth, and maintenance and repair of
body tissues.
www.criticalcarenutrition.com
Pengkajian Nutrisi
• *UUN = mg Nitrogen
100 mL urine
Pengkajian Nutrisi – Balans nitrogen
• SGA rating
– Well nourished
– Moderate malnutrition:
• Kehilangan BB > 5%, penurunan intake nutrien
– Severe malnutrition
• Kehilangan BB > 10%, edema
Pengkajian Nutrisi – Pemeriksaan fisik
1. Kebutuhan Energi
• HARRIS-BENEDICT
Wanita : BEE = 655 + (9,6 x bb dlm kg) + (1,7 x tb
dlm cm) – (4,7 x usia dlm tahun)
• Neonatus
– BBLR = 150 kkal/kgBB/hari
– BBLN = 100-120 kkal/kgBB/hari
2. Kebutuhan karbohidrat
• Umumnya pemberian karbohidrat >>> antara 30
– 70% dari kalori total yg dibutuhkan
• Glukosa minimal 100 – 150 gram/hari
• Pemberian CHO yg optimal >>> minimalisir
hiperglikemia dan maksimalisasi penyimpanan
protein
• Parenteral max. 4 – 5 mg/kgbb/menit
Ps dg TPN >>> asupan dektrosa tidak lebih dari 100 – 150
gram.
Ps diabetes atau yg mendapat terapi steroid >>> pemberian
CHO 2,5 – 4 mg/kgbb/m , sampai gula darah terkendali
< CHO >>> peningkatan mobilisasi lemak dan otot melalui
proses glukoneogenesis
Peningkatan penggunaan Otot >>> menurunkan masa otot
dan protein organ viscera :
Penyembuhan luka yang buruk
Penurunan respon kekebalan
Penurunan fungsi fisiologis
Jika berat → menimbulkan kematian.
> CHO >>> hiperkapnia, hiperglikemi, dan infiltrasi
lemak pada hepar
Hiperglikemi >>> imbalans elektrolit (K dan P)
sebagai dampak dari hiperinsulinemia >>>
mengakibatkan shift elektrolit intrasel
Ps dg TPN >>> distress respirasi, hiperkapnia selama
fase weaning dan gagal nafas
Ps malnutrisi >>> glukosa >75 kcal/kg bb/hari
mengakibatkan kematian
• Kelebihan CHO dapat diidentifikasi dari:
– Adanya retensi CO2
– Peningkatan minute volume
– Kesulitan fase weaning dari ventilator
– Asidosis respiratorik akut
– Alkalosis metabolik
Sehingga :
• Memperbaiki balans nitrogen
• Meningkatkan berat badan
• Meningkatkan fungsi otot
• Meningkatkan fungsi kekebalan.
• Pemberian protein < penggunaan protein
tubuh peningkatan kehilangan nitrogen
Kebutuhan Mineral
• Se 100 mg Cr 200 mg
• Zn 50 mg Co
• Cu 2 – 3 mg Iodine
• Mn 25 – 50 mg Fe 10 mg
Metode Pemberian Nutrisi
• Oral diet
• Oral supplements
• Sebelum th 1990 >>> pemberian nutrisi terfokus
pada parenteral (total parenteral nutrisi / TPN)
• Sejak 1990 >>> penggunaan nutrisi enteral (enteral
nutrition/ EN)
• Beberapa penelitian : pemberian EN memiliki
keuntungan, keamanan dan biaya yg lebih baik
Enteral Nutrition
• Enteral nutrition/ tube feeding) >>> pemberian nutrisi
melalui selang yg dimasukkan ke dalam lambung,
duodenum, atau jejenum.
• Indikasi EN : ps dgn anoreksia, fraktur orofacial, kanker
kepala dan leher, kondisi neurologis atau pskiatrik dg gg
menelan, luka bakar luas, menjalani kemoterapi atau terapi
radiasi.
• EN dpt diberikan secara tunggal dalam pemenuhan nutrien,
atau digunakan bersamaan dgn cara TPN ataupun oral.
• Contoh: Nasogastric tube(NGT), esophagostomy tube,
gastrostomy tube, jejunostomy tube, nasointestinal tube
placement.
A nasogastric (NG) tube is most
commonly used for short-term
feeding problems.
Tempat penusukan:
vena jugularis dan
vena subklavia =
TPN/ CPN
vena perifer = PN
Komposisi PN:
• Kalori 30 kcal/kgBB/ hari
Pasca bedah/ sepsis 25 kcal/kgBB/hari
Kerugian:
• Gangguan hepar meliputi steatosis, cholestasis, dan
cholelithiasis, hiper/hipo glukosa, hipo/ hiperkalemia
• Imunosupresi sistemik
• Thrombosis vena, pneumothoraks, emboli udara
• Infeksi pada tempat penusukan
• Mahal
Pertimbangan khusus
1. Sepsis
terjadi peningkatan kebutuhan kalori total dan
kecepatan katabolisme protein >>> diperlukan
asupan kalori dan protein 10 – 20% lebih banyak
dari biasanya
intake mikronutrien dan elektrolit lebih tinggi dari
biasanya >>> diperlukan monitoring elektrolit
berkala
hiperglikemia >>> diperlukan pemberian insulin
hipertrigliseridemia dengan peningkatan serum
lipid >>> perlu pembatasan asupan lemak.
2. Respiratory failure
• Intake kalori lebih banyak >>> R/Q 1.0 >>> CO2
lebih banyak (kecuali saat menggunakan
ventilator)
• Akan bermasalah bagi pasien pada fase weaning
dari ventilator
3. Hepatic failure
• Peningkatan jumlah amoniak akibat siklus urea
terganggu >>> perlu pertimbangan khusus dalam
asupan protein
4. Renal failure
• Pembatasan natrium & cairan
• Ps CKD >>> asupan nitrogen juga dibatasi antara
0,5 – 0,8 gram/kg BB/hari (kecuali saat menjalani
hemodialisis)
5. Acute pancreatitis
• Nyeri karena pengeluaran enzim yg meningkat
>>> dipertimbangkan untuk pemberian TPN
• Pemberian EN melalui jejunum pd pankreatitis
ringan – sedang >>> lebih murah juga tidak
mempengaruhi sekresi pancreas
• Recommendations for nutritional support >>>
should include not only the quantity of
nutrient and its composition, but also the
timing of its institution and the route of
delivery.
Overfeeding
• Konsekuensi overfeeding:
– Azotemia (increased urea)
– Fat overload syndrome
– Steatosis hepatik
– Hiperkapnia
– Hiperglikemia
– Dehidrasi hipertonik
– Hipertrigliseridemia
– Asidosis metabolik
– Refeeding syndrome
Refeeding Syndrome
• RFS >>> kondisi tjd perubahan klinis dan metabolik
akibat rehabilitasi nutrisi yg agresif pd ps yg
mengalami malnutrisi berat.
STEP 4
Total risiko malnutrisi
STEP 5
Management
1 2
0 Risiko Sedang Risiko Tinggi
Risiko Rendah Observasi Pengobatan
Kontrol Rutin
Observasi asupan diet slm 3 hr Rujuk ke ahli gizi atau tim
setiap minggu (rawat inap) atau (rawat inap), jika membaik dukungan nutrisi, tingkatkan
setiap bulan (rawat jalan) lanjutkan diet biasa, skreening asupan nutrisi, monitoring dan
rutin setiap minggu rencana intervensi
• Guidelines risiko RFS (NIHCE)
– Satu atau lebih dari:
• BMI < 16 kg/m2
• 15% kehilangan BB dlm 3-6 bulan terakhir
• Asupan nutrien sedikit atau tdk sama sekali lebih dari
10 hari
• K, P, Mg sangat rendah sebelum terapi nutrisi
– Dua atau lebih dari:
• BMI < 18,5 kg/m2
• 10% kehilangan BB dlm 3-6 bulan terakhir
• Asupan nutrien sedikit atau tdk sama sekali lebih dr 5
hari
• R/ obat-obatan, alkohol, insulin, kemoterapi, antasida,
diuretik
• Manajemen RFS
– Mulai berikan dukungan nutrisi maks. 10
kcal/kg/hari (utk 2 hari pertama)
– Tingkatkan secara bertahap (4-7 hari)
– Kembalikan vol sirkulasi dan monitor balans
cairan & status klinis
– Berikan multivitamin/ suplemen trace element
(zinc, selenium, iron, dsb) sebelum pemberian
makan (feeding) --- Pabrinex (high dose
Thiamine)
– Berikan tambahan P, K, dan Mg >>> monitoring
Developments in Nutrition Support
• Immunonutrition
– Potensial utk mengatur aktivitas sistem imun
melalui intervensi/ interaksi dgn nutrien spesifik
– Nutrien yg telah dipelajari:
• Arginin --- wound healing, improve immune function
• Glutamin --- aiding immune function
• Branched chain AA --- support immune cell function
• Omega 3 FA --- modulate immune response, lowers
magnitude of inflammatory response
• Espen Guidelines (2006):
– Immune modulating formula >>> bermanfaat pd ps dg
pembedahan GI atas, sepsis ringan, trauma
– Jika tubuh tdk bs mentoleransi < 700 ml/d >>> pemberian
harus dihentikan
– Tidak direkomendasikan utk penggunaan rutin pd ps yg
dirawat di ICU
– Glutamin hrs ditambahkan ke dlm formula enteral standar
pd ps dg luka bakar dan trauma
– Masih dilakukan penelitian pd kelompok ps bedah dan
kritis
Semoga Bermanfaat
THANKS !