Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

JURMATEKS : Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil

Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

Tersedia online di
http://ojs.unik-kediri.ac.id/index.php/jurmateks/index
Judul Artikel [Book Antiqua, 14 pt, Bold] JURMATEKS
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks

Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan


Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya

Y. Saraswati1* , A. Ridwan2, A. I. Candra 3


1*,2,3
Fakultas Teknik, Universitas Kadiri

Email: [email protected].

ARTICLE INFO ABSTRACT


Article history: Implementation of multi storey building construction projects is
Artikel masuk : 22-09-2020 very prone of work accidents, so the application of Occupational
Artikel revisi : 25-09-2020 Safety and Health must be strictly considered. This study purposes
Artikel diterima : 28-09-2020 are to determine the most dominant occupational safety and
health implementation measures and the level of implementation
Keywords:
Occupational Health Safety,
of occupational safety and health in the Shared Lecture Building
Statistical Frequency, Validity Project Of Campus C Airlangga University Surabaya. This
Test, Reliability Test research uses quantitative descriptive method. The research
populations are 150 workers, which include: security, workers,
foremen, safety officer, project implementers and management
Style IEEE dalam mensitasi staff. The sample was determined by the slovin technique with the
artikel ini: results of 60 respondents. Data collection by distributing
[8] questionnaires to respondents. The results of data collection were
M. Lesch, “Comprehension and tested for validity, realibility testing and statistical frequency
Memory For Warning Symbols: analysts using IBM SPSS Statistics 25 software. In this study the
Age Related Differences and most dominant results of the application of Occupational Safety
Impact of Training,” J. Safety and Health (K3) is checking the condition of PPE and the
Res., vol. 34, pp. 495–505, 2003
provision of PPE that is periodically complete with a value of
91.70%. The application level of Occupational Safety and Health
(K3) in the Shared Lecture Building Project Of Campus C
Airlangga University Surabaya has a percentage of 77.84%, so it
can be classified in the VERY GOOD category.

ABSTRAK
Pelaksanaan proyek konstruksi gedung bertingkat sangat rawan
akan terjadinya kecelakaan kerja, sehingga penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus benar-benar
diperhatikan. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui
tindakan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
paling dominan dan tingkat penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada proyek pembangunan Gedung Kuliah
Bersama Kampus C UNAIR Surabaya. Metode penelitian ini
menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian berjumlah
150 tenaga kerja yang meliputi: satpam, pekerja, mandor,
pelaksana K3, pelaksana proyek dan staff manajemen. Sampel
ditentukan dengan teknik slovin dengan hasil 60
responden. Pengumpulan data dengan membagikan kuisoner
Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.
248 - 260
Yusiane Saraswati/ JURMATEKS Vol 3 No 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

kepada responden. Hasil pengumpulan data dilakukan uji


validitas, uji reliabilitas dan analis frequensi statistic
menggunakan software IBM SPSS Statistic 25. Pada penelitian
ini di dapatkan hasil tindakan penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang paling dominan adalah Pengecekan
Kondisi APD dan Penyediaan APD yang lengkap secara berkala
dengan nilai 91,70%. Tingkat penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Gedung
Kuliah Bersama Kampus C UNAIR memiliki prosentase 77,84
%, sehingga dapat di klasifikasikan dalam kategori SANGAT
BAIK.

1. Pendahuluan
Kecelakaan kerja adalah suatu hal yang terjadi dengan tidak disengaja dan tidak
dikehendaki yang menimbulkan kerugian ringan maupun fatal baik secara fisik, mental
maupun material [1]. Seperti cedera ringan hingga cedera berat, cacat fisik, trauma, bahkan
kematian. Semua pekerjaan memiliki resiko kecelakaan kerja, baik kecelakaan kerja di jalan
menuju tempat kerja maupun kecelakaan kerja di lokasi pekerjaan. Salah satu pekerjaan yang
memiliki resiko kecelakaan tertinggi adalah pekerjaan konstruksi, karena pekerjaan konstruksi
berhubungan dengan alat berat, ketinggian, polusi udara dan kebisingan [2].
Hal ini tentu saja membutuhkan perhatian ekstra untuk mencegah resiko terjadinya
kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari pekerjaan tersebut. Salah
satu upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan diterapkannya Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) [3]. K3 merupakan segala kegiatan yang bertujuan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Tinggi nya angka kecelakaan kerja di Indonesia
menunjukkan bahwa masih banyak pekerja yang mengabaikan masalah keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) [4] serta prosedur penerapannya karena lebih memilih untuk bekerja
beradasarkan pengalaman [5].
Gedung Kuliah Bersama Kampus C UNAIR Surabaya memiliki ketinggian bangunan
12 lantai dengan jumlah pekerja yang terlibat sekitar 150 tenaga kerja mulai dari tukang,
pekerja, mandor, satpam, pelaksana, dan staff manajemen. Proyek konstruksi yang sedang
berlangsung di lingkungan kampus dirasa perlu perhatian lebih, karena proyek konstruksi
berlangsung di tengah kegiatan perkuliahan dimana banyak mahasiswa, dosen dan staff yang
beraktivitas di lingkungan kampus, mengingat proyek konstruksi pada umumnya rentan akan
terjadinya kecelakaan kerja. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang baik dan benar
sangat diperlukan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja yang dapat menghambat
berjalannya suatu proyek. Terutama proyek gedung bertingkat yang berlokasi di wilayah
Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.
249 - 260
JURMATEKS : Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

kampus dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal itulah yang menjadi alasan bagi
penulis untuk menganalisis tingkat penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proyek
pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C UNAIR.

2. Studi Literatur
2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menurut OHSAS 18001:2007 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja
tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat
kerja[6]. Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, tujuan K3 adalah
mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan. Selain itu, K3 juga
berfungsi untuk melindungi semua sumber produksi agar dapat digunakan secara efektif [7].

2.2 Kecelakaan Kerja


Kesuksesan suatu proyek dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya kecelakaan
kerja di proyek konstruksi yang dapat menghambat kinerja dan tercapainya sasaran proyek
[8].Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian yang merugikan yang tidak dikehendaki dan
tidak di duga dan tidak ada unsur kesengajaan yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta
benda [9].

2.3 Penerapan K3 Pada Proyek Konstruksi


Penerapan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di lapangan seringkali
diabaikan, pengecekan alat berat yang berpotensi menimbulkan bahaya secara berkala,
prosedur pelaksanaan pekerjaan yang aman dan sesuai SOP, pemakaian APD sering tidak
dilaksanakan dengan benar di lapangan [10]. Padahal jika diterapkan dengan benar, dapat
meminimalisir kecelakaan kerja dan kerugian yang ditimbulkan [11].

2.4 Alat Pelindung Diri (APD)


Salah satu bagian penting dari pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
APD (Alat Pelindung Diri) [8]. Penggunaan APD sering diabaikan oleh para pekerja karena
kurangnya kesadaran akan pentingnya K3. Padahal penggunaan APD yang lengkap, dapat
meminimalisir terjadinya cidera [12].

Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.
250 - 260
Yusiane Saraswati/ JURMATEKS Vol 3 No 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

2.5 Fasilitas Pengaman Proyek


Disamping penggunaan APD, kelengkapan fasilitas pengaman proyek juga sangat
diperlukan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, seperti: jaring pengaman,
rambu-rambu. spanduk peringatan K3. hydrant. lampu peringatan. alarm peringatan, dll [13].

2.6 Penelitian Terdahulu


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Erni Kurniawati, et al (2018) dalam
jurnal “KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK
KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG” yang dilakukan dengan metode kuantitatif dan
teknik pengumpulan data dengan membagikan kuesioner didapatkan hasil bahwa kendala
dalam menerapkan K3 terdapat pada sisi pekerja, hal ini terjadi karena kurangnya
pengetahuan pekerja tentang K3[14]. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pekerja
tentang K3 berperan besar dalam penerapan pelaksanaan K3, hal itulah yang mendasari
peneliti untuk menambahkan pernyataan dalam kuesioner yang berkaitan dengan pemahaman
pekerja mengenai K3.

3. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif
yaitu dengan metode observasi, variable, populasi, sampel, instrument penelitian,
pengumpulan data, dan analis data [15].
3.1 Populasi
Populasi adalah sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya[16]. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua karyawan/pekerja yang terlibat dalam proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama
Kampus C UNAIR Surabaya yang dikerjakan oleh PT SASMITO berjumlah kurang lebih 150
orang. Meliputi Satpam, Mandor, Tukang, Pekerja, Staff Teknik, Staff K3 dan Staff
Manajemen.

3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut[17]. Sampel dalam penelitian ini meliputi tukang, pekerja, mandor, pelaksana K3,
pelaksana proyek dan staff manajemen yang bekerja di proyek pembangunan Gedung Kuliah.

Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.
251 - 260
JURMATEKS : Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

Bersama Kampus C UNAIR Surabaya. Dalam penelitian ini penulis menentukan jumlah
sampel menggunakan teknik Slovin [18].

𝑁
𝑛=
1 + (𝑁𝑒 2 )
150 150
𝑛= 2
= = 60
(
1 + 150 𝑥 0,1 ) 1,50 + 1

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka disimpulkan jumlah sampel dalam


penelitian ini adalah 60 sampel.
Keterangan:
𝑛 = Besaran sampel
N = Besaran populasi
E = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian
karena kesalahan penarikan sampel (1%, 5%, dan 10%)
1 = Angka konstan

3.3 Tahap Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan-pertanyaan tertulis yang diisi oleh responden
yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Kuesioner
yang digunakan oleh peneliti berbentuk check list. Check list merupakan sebuah daftar
variabel yang berupa pernyataan dimana responden akan memberikan tanda centang pada
setiap permunculan gejala yang dimaksud.

3.4 Instrumen Penelitian


Meneliti berarti melakukan pengukuran terhadap suatu fenomena [17]. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa kita memerlukan tolak ukur dalam melakukan pengukuran yaitu instrumen
penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang
di amati [19]. Jadi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang diisi
oleh responden untuk kemudian diolah menggunakan software. Pada penelitian ini penulis
menggunakan software IBM SPSS Statistic 25. Software ini akan digunakan oleh penulis
untuk melakukan uji validitas, uji reliabilitas dan uji analisis frekuensi statistik.

Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.
252 - 260
Yusiane Saraswati/ JURMATEKS Vol 3 No 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

3.4.1 Uji Validitas


Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner [20]. Uji
validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus Pearson Product Moment sebagai
berikut [21]:

𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑅𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋 2 )}{𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)²}

Keterangan:
Rxy = Koefisien korelasi butir
∑Y = Jumlah skor total butir dari keseluruhan responden
∑X = Jumlah skor tiap butir
N = Jumlah Sampel
Valid atau tidak nya suatu instrumen penelitian dapat diketahui dari nilai r hitung, jika
nilai rhitung > rtabel maka instrumen tersebut dianggap valid.

3.4.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas bertujuan mengetahui konsistensi hasil pengukuran. Jika hasilnya
konsisten, maka instrumen tersebut dapat dipercaya. Pada penelitian ini, digunakan metode
Alpha Cronbarch untuk menguji realibilitas instrumen. Koefisien Alpha Cronbarch antara 0
sampai dengan 1, jika α < 0,6 maka instrumen dianggap reliable. Rumus yang digunakan
adalah [22]:
𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
𝑅11 = (− ) (1 − 2 )
(𝑘 − 1) 𝜎 𝑡
Keterangan :
R11 = Koefisien Reliabilitas. σ²t = Jumlah varian butir.
∑σb² = Jumlah varian total. k = Jumlah butir pertanyaan.

3.5 Analis Data


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode statistik deskriptif. Dimana
statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya [17].
Skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert, dimana skor yang
diberikan berskala 1 sampai 5 dengan penjabaran sebagai berikut:

Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.
253 - 260
JURMATEKS : Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

Tabel 1. Skala Likert, skor jawaban dalam pernyataan.


No Angka Simbol Makna Kualitatif

1 1 TP Tidak pernah diterapkan, Sangat rendah.

2 2 PT Pernah diterapkan, Rendah.

3 3 CS Cukup sering diterapkan, Cukup tinggi.

4 4 ST Sering diterapkan, Tinggi.

5 5 SS Sangat sering diterapkan, Sangat tinggi.

Sumber : Sugiyono (2010:2017)[23]

Hasil dari kuesioner yang telah diisi oleh responden akan di gambarkan dalam
bentuk prosentase, maka akan didapatkan skor rata-rata tingkat penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja per indikator dan keseluruhan. Prosentase keseluruhan selanjutnya akan di
klasifikasikan menurut tabel 2 untuk mendapatkan tingkat penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Tabel 2. Klasifikasi Prosentase Tingkat Penerapan K3.
No. Komulatif Persen(%) Klasifikasi

1. 76%-100% Sangat Baik

2. 51%-75% Baik

3. 26%-50% Buruk

4. 0%-25% Sangat Buruk

Sumber : Riduwan (2002) [24].

4. Hasil dan Diskusi


4.1 Uji Validitas
Uji Validitas Item atau butir pernyataan dilakukan dengan menggunakan software
IBM SPSS Statistic 25. Dasar pengambilan Uji Validitas Pearson :
a) Perbandingan Nilai rhitung dengan rtabel
Jika nilai rhitung > rtabel maka instrumen valid, jika nilai rhitung < rtabel maka
instrumen tidak valid .Cara mencari nilai rtabel dengan jumlah sampel (N) = 60 ,signifikasi
5% pada distribusi nilai rtabel statistic, maka di peroleh nilai rtabel sebesar 0,254.

Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.
254 - 260
Yusiane Saraswati/ JURMATEKS Vol 3 No 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

b) Melihat nilai Signifikansi (Sig.)


Jika nilai signifikansi < 0,05 maka instrumen valid, jika nilai signifikansi > 0,05
maka instrumen tidak valid.
Hasil perhitungan Uji validitas instrumen yang sudah diolah menggunakan software
IBM SPSS Statistic 25 di ringkas dalam bentuk tabel untuk mempermudah dalam memilih
pernyataan angket yang valid dan menghilangkan pernyataan yang tidak valid.
Tabel 3. Hasil Pengujian Validitas Instrument.
No Item Rhitung rtabel 5% (60) Sig. Kriteria

X1.1 0,710 0,254 0,000 Valid


X1.2 0,556 0,254 0,006 Tidak Valid
X1.3 0,572 0,254 0,000 Valid
X2.1 0,633 0,254 0,000 Valid
X2.2 0,495 0,254 0,000 Valid
X2.3 0,451 0,254 0,010 Tidak Valid
X3.1 0,762 0,254 0,000 Valid
X3.2 0,634 0,254 0,000 Valid
X3.3 0,711 0,254 0,000 Valid
X4.1 0,640 0,254 0,000 Valid
X4.2 0,818 0,254 0,000 Valid
X4.3 0,475 0,254 0,000 Valid
X5.1 0,531 0,254 0,000 Valid
X5.2 0,593 0,254 0,000 Valid
X5.3 0,592 0,254 0,000 Valid
Sumber : Analisa Pengolahan Data Pengujian Validasi Instrument.
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah disajikan pada tabel 3, di dapatkan 2
pernyataan angket dengan nilai signifikansi > 0,05, yaitu instrumen X1.2 dan X2.3. Sehingga
dua pernyataan tersebut dianggap tidak valid. Pernyataan yang tidak valid harus di hilangkan
dan tidak diikutsertakan dalam uji realibilitas.

4.2 Uji Realibilitas


Hasil uji validitas pernyataan kuesioner yang valid harus di uji reliabilitasnya. Uji
reliabilitas menggunakan software IBM SPSS Statistic 25. Nilai hasil pengujian reabilitas
dapat dilihat pada Tabel 4. dibawah ini :

Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.
255 - 260
JURMATEKS : Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

Tabel 4. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrument.

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 60 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 60 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


802 13

Sumber : Hasil Output IBM SPSS Statistic 25.

Berdasarkan tabel 4 nilai cronbach’s alpha adalah 0,802 karena lebih dari 0,80
sehingga instrumen angket dalam penelitian ini dapat dinyatakan baik atau reliabel.

4.3 Uji Analis Frekuensi Statistik


Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuesioner dari
penelitian yang telah diisi semua responden, yang sudah memenuhi syarat uji validitas dan
reliabilitas, dan sudah diketahui frequensi statistic tingkat penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Kemudian dari hasil kuesioner yang sudah diketahui frequensi statistic
tersebut akan digunakan untuk menyimpulkan penelitian yang telah dilakukan.
Berdasarkan hasil data tabel uji analisis frekuensi statistik yang hanya di ambil nilai
percent (%) yang paling tinggi dari setiap pernyataan lalu dihitung prosentase rata-rata dari
setiap indikator kemudian di masukan dalam bentuk tabel dan grafik agar mempermudahkan
untuk mengetahui tingkat penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proyek
pembangunan gedung kuliah bersama kampus C UNAIR Surabaya. Untuk hasil prosentase
rata-rata tingkat penerapan K3 dapat dilihat pada Tabel 5. Dibawah ini :

Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.
256 - 260
Yusiane Saraswati/ JURMATEKS Vol 3 No 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

Tabel 5. Prosentase Rata-Rata Tingkat Penerapan K3.


Skor Percent Rata-
No. Pernyataan Kode
Pernyataan (%) Rata
X1 Publikasi K3 70,00%
Perusahaan telah melakukan sosialisasi tentang X1.1 ST 71,70%
pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri
Di lingkungan proyek terdapat pesan pesan tentang X1.3 SS 68,30%
keselamatan kerja
X2 Produktivitas Pekerja 77,50%
Pekerja mengetahui karakteristik peralatan kerja X2.1 SS 76,70%
yang disediakan oleh perusahaan
Pekerja memahami fungsi peralatan kerja yang X2.2 SS 78%
disediakan oleh perusahaan
X3 Peningkatan Kesadaran K3 71,67%
Perusahaan memberikan perhatian yang besar terhadap X3.1 SS 73,30%
masalah K3
Perusahaan menempatkan K3 sebagai prioritas utama X3.2 SS 70,00%
Perusahaan sangat memperhatikan Keselamatan dan X3.3 SS 71,70%
Kesehatan Kerja karyawan
X4 Kontrol Lingkungan Kerja 88,90%
Pengecekan kondisi APD dan penyediaan APD yang X4.1 SS 91,70%
lengkap secara berkala
Perusahaan menyediakan P3K X4.2 SS 85,00%
Perbaikan/mengganti peralatan kerja yang menimbulkan X4.3 SS 90,00%
bahaya jika teridentifikasi memiliki potensi bahaya
X5 Pengawasan dan Disiplin 81,13%
Kewajiban penggunaan APD X5.1 SS 80,00%
Pengecekan terlebih dahulu alat-alat berat yang X5.2 SS 81,70%
berpotensi bahaya sebelum digunakan
Memberikan pengawasan terhadap pekerjaan yang X5.3 SS 81,70%
berpotensi bahaya
Sumber : Analisa Pengolahan Data Prosentase Rata-Rata Tingkat Penerapan K3.

Grafik Analisis Frequensi Statistic


100%
90%
80% 88,90%
70% 81,13%
77,50%
Rata-Rata

60% 70% 71,67%


50%
40%
30%
20%
10%
0%
X1 X2 X3 X4 X5
Indikator Pertanyaan
Sumber : Analisa Pengolahan Data Prosentase Rata-Rata Tingkat Penerapan K3.
Gambar 1. Grafik Analisis Frekuensi Statistik.
Dari tabel dan grafik Analisis Frekuensi Statistik diatas, dapat disimpulkan bahwa
tingkat penerapan rata-rata tertinggi per indikator adalah Kontrol Lingkungan Kerja dengan

Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.
257 - 260
JURMATEKS : Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

nilai 88,90%, dan rata-rata tertinggi per item kuesioner adalah Pengecekan Kondisi APD dan
Penyediaan APD yang lengkap secara berkala dengan nilai 91,70%.
Tabel 6. Hasil klasifikasi Prosentase Tingkat Penerapan K3.
No. Indikator Percent(%) Rata-Rata Klasifikasi
X.1 Publikasi K3 70,00 % 77,84 % Sangat Baik
X.2 Produktivitas Pekerja 77,50 %
X.3 Peningkatan Kesadaran K3 71,60 %
X.4 Kontrol Lingkungan Kerja 88,90 %
X.5 Pengawasan dan Disiplin 81,13 %
Sumber : Analisa Pengolahan Data Klasifikasi Prosentase Tingkat Penerapan K3.
Jadi, nilai prosentase rata-rata tingkat penerapan K3 pada proyek pembangunan
Gedung Kuliah Bersama Kampus C UNAIR Surabaya adalah sebesar 77,84 % dan masuk
dalam kategori sangat baik.

5. Kesimpulan dan Saran


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada proyek pembangunan Gedung Kuliah Bersama
Kampus C UNAIR Surabaya dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tindakan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dilaksanakan
diantaranya:
A. Publikasi K3 dengan prosentase tingkat penerapan rata-rata 70 % yang diperoleh dari
pernyataan:
1) Perusahaan telah melakukan sosialisasi tentang pentingnya penggunaan Alat
Pelindung Diri dengan prosentase penerapan 71,70 %.
2) Di lingkungan proyek terdapat pesan pesan tentang keselamatan kerja dengan
prosentase penerapan 68,30 %.
B. Produktivitas Pekerja dengan prosentase tingkat penerapan rata-rata 77,50 % yang
diperoleh dari pernyataan:
1) Pekerja mengetahui karakteristik peralatan kerja yang disediakan oleh
perusahaan dengan prosentase penerapan 76,70 %.
2) Pekerja memahami fungsi peralatan kerja yang disediakan oleh perusahaan
dengan prosentase penerapan 78 %.
C. Peningkatan kesadaran K3 dengan prosentase tingkat penerapan rata-rata 71,67 %
yang diperoleh dari pernyataan:
Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.
258 - 260
Yusiane Saraswati/ JURMATEKS Vol 3 No 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

1) Perusahaan memberikan perhatian yang besar terhadap masalah K3 dengan


prosentase penerapan 73,30 %.
2) Perusahaan menempatkan K3 sebagai prioritas utama dengan prosentase
penerapan 70 %.
3) Perusahaan sangat memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan
dengan prosentase penerapan 71,70 %.
D. Kontrol Lingkungan Kerja dengan prosentase tingkat penerapan rata-rata 88,90 %
yang diperoleh dari pernyataan:
1) Pengecekan kondisi APD dan penyediaan APD yang lengkap secara berkala
dengan prosentase penerapan 91,70 %.
2) Perusahaan menyediakan P3K dengan prosentase penerapan 85 %.
3) Perbaikan/mengganti peralatan kerja yang menimbulkan bahaya jika
teridentifikasi memiliki potensi bahaya dengan prosentase penerapan 90 %.
E. Pengawasan dan Disiplin dengan prosentase tingkat penerapan rata-rata 81,13 %
yang diperoleh dari pernyataan:
1) Kewajiban penggunaan APD dengan prosentase penerapan 80 %.
2) Pengecekan terlebih dahulu alat-alat berat yang berpotensi bahaya sebelum
digunakan dengan prosentase penerapan 81,70 %.
3) Memberikan pengawasan terhadap pekerjaan yang berpotensi bahaya dengan
prosentase penerapan 81,70 %.
2. Tingkat penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memiliki prosentase 77,84 %,
sehingga dapat di klasifikasikan dalam kategori SANGAT BAIK.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat disampaikan adalah pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lapangan harus benar-benar diperhatikan serta
diterapkan sesuai prosedur supaya pekerjaan dapat berjalan dengan efektif dan pemahaman
pekerja mengenai prosedur penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting
untuk diperhatikan, mengingat hal itu berkaitan langsung dengan kinerja karyawan dan dapat
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
menambahkan solusi yang bisa dilakukan apabila penerapan K3 belum dilaksanakan dengan
baik.

Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.
259 - 260
JURMATEKS : Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

Daftar Pustaka
[1] P. N. Sarlinton, R. Pratiwi, and Syahruddin, “Identifikasi Penerapan K3 Pada Gedung
Pemerintah,” J. Mahasiwa Tek. Sipil Univ. Tanjungpura, vol. 5, no. 2, 2018.
[2] Brandi Karasiewicz Alford, S. Lynch, I. Rosenblum, and C. Kullmann, “Occupational
Health and Safety Guidebook,” Int. Comm. Occup. Heal., 2017.
[3] E. Swaputri, “Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja (Studi Kasus di PT. Jamu Air
Mancur),” Ilmu Kesehat. Masy. Fak. Ilmu Keolahragaan Univ. Negeri Semarang,
2009.
[4] E. al. Choudhry, R.M., “Journal of Safety Management in Construction : Based
Practices in Hongkong,” ASCE Libr., vol. 134, no. 1, 2008.
[5] V. Mintje, G. Y. Malingkas, D. R. O. Walangitan, and H. Tarore, “Penerapan Sistem
Pengendalian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan Konstruksi (Studi
Kasus: Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado Ta 2012),” J. Sipil
Statik, vol. 1, no. 9, pp. 616–622, 2013.
[6] International Standards Organization, Occupational Health and Safety Management
System-Requirement. BSI American, 2018.
[7] Presiden RI, “UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja,” Pemerintah RI,
1970.
[8] M. Lesch, “Comprehension and Memory For Warning Symbols: Age Related
Differences and Impact of Training,” J. Safety Res., vol. 34, pp. 495–505, 2003.
[9] Y. Kurniawan, “Tingkat pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja (smk3) pada proyek konstruksi, studi kasus di kota semarang,” Dr. Diss. Univ.
Negara Semarang, vol. 4, no. 1, 2015.
[10] D. F. Choudry, Rafiq.M ., “Why Operatives Engange in Unsafe Work Behavior:
Investigating Factors on Construction Sites,” Saf. Sci., vol. 46, pp. 566–584, 2008.
[11] I. H. Purwantomo and Solehan, “Analisa Bahaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (
K3 ) Pada Proyek Konstruksi Bangunan Geduung Kecamatan Gajah Mungkur
Semarang,” Repos. USM, 2019.
[12] A.- Indah, “Evaluasi Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek
Bangunan Gedung Di Kabupaten Cirebon,” J. Tek. Sipil dan Perenc., vol. 19, no. 1, pp.
1–8, 2017, doi: 10.15294/jtsp.v19i1.9492.
[13] B. Derviş, “Journal of Chemical Information and Modeling,” J. Chem. Inf. Model., vol.
53, no. 9, pp. 1689–1699, 2013, doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.
260 - 260
Yusiane Saraswati/ JURMATEKS Vol 3 No 2 Tahun 2020 e ISSN 2621-7686

[14] E. Kurniawati, “KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA


PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG,” e-Journal UAJY, 2018, doi:
10.1093/imamci/dnt037.
[15] D. Yulistyorini, “Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3)
Terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja Pada Proyek Konstruksi Di Kota Malang,” Dr.
Diss. UM, 2018.
[16] D. S. Eka Saputra, “PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TERHADAP KINERJA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI SAMASTA
MOEVENPICK HOTEL DAN RESORT JIMBARAN BALI (PT.TATA MULIA
NUSANTARA),” Repos. Unej, 2016.
[17] A. Feriyanto, “Identifikasi Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Proyek
Pembangunan Gedung Kuliah Universitas Muhammadiyah Gresik,” SKRIPSI Jur. Tek.
Sipil-Fakultas Tek. UM, 2016.
[18] & M. K. Z. Elphiana E.G, Yuliansyah M. Diah, “Pengaruh Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Pertamina Ep Asset 2 Prabumulih,”
JEMBATANB- J. Ilm. Manaj. Bisnis Dan Terap., no. 2, pp. 103–118, 2017.
[19] W. Y. Christina, L. Djakfar, and A. Thoyib, “Pengaruh Budaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) terhadap kinerja proyek konstruksi,” Rekayasa Sipil, vol. 6, no.
1, pp. 83–95, 2012.
[20] A. E. Milen, “Analisis Level Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( K3 ) Proyek
Konstruksi Terhadap Risiko Dan Manajemen K3,” Fak. Tek. Univ. Lampung, vol. 3,
2016.
[21] R. N. Bulannurdin and Sugiyarto, “Analisis Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3) Terhadap Kinerja Pekerja Konstruksi (Studi Kasus Proyek Pembangunan
the Park Solo Baru),” Matriks Tek. Sipil, vol. 1, no. 2, pp. 54–61, 2013.
[22] B. Derviş, “KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA,” J. Chem. Inf. Model.,
vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2016, doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
[23] Zakky, Pengertian Instrumen Penelitian Menurut Para Ahli (Arikunto, Sugiyono, dkk).
Zona Referensi, 2018.
[24] Riduwan and Warsiman, “Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian,” Alfabeta,
2008.

Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya
http://dx.doi.org/ 10.30737/jurmateks
© 2020 JURMATEKS. Jurnal Manajemen & Teknik Sipil. All rights reserved.

You might also like