Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak (JATIKA)

Vol. 1, No. 2, December 2020, page-page. xx~xx

ISSN 2723-3367

available online at:http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/informatika

APLIKASI GAME EDUKASI KEBERSIHAN MULUT DAN GIGI PADA


ANAK USIA 5 SAMPAI 10 TAHUN BERBASIS ANDROID

Ade Tyo Priandika, Ali Ramadani, Ade Dwi Putra3


Informatika1,2,3 (e.g. Universitas Teknokrat Indonesia)
Jl. ZA. Pagar Alam No.9 -11, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Lampung
[email protected], [email protected],
[email protected]

Abstract

Maintaining dental and oral health can be started from daily habits such as brushing your teeth
properly, maintaining a healthy diet, and knowing the importance of maintaining healthy teeth and
mouth. Only 2.8% of the Indonesian population has behaved properly to brush their teeth at least 2
times a day.
In children aged 5-10 years is the age group in the period of teething and has a special
characteristic, namely the transition from milk teeth to permanent teeth. Dental caries is an
infectious disease that damages the tooth structure. Usually the cause is consuming sweet and sour
foods and lazy and even forgetting or wrong in brushing your teeth. This will lead to cavities,
causing pain, sleep disturbances, tooth loss, infection, various dangerous cases and even death. For
children, learning while playing is one of the effective methods that can be used to increase
knowledge. Based on this problem, the need for easy and fun dental and oral health education media
can use Android-based educational game media with the Game Development Life Cycle (GDLC)
development method.
The results showed that the application can help parents in educating their children about oral and
dental hygiene. Testing the application using the ISO 25010 software testing quality standard with
aspects namely functional suitability and usability yielding a value of 85.20% which in this case is
very feasible to use based on a range of interpretation criteria.

Keywords: education, game, android, tooth, mounth.

Abstrak
Menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat dimulai dari kebiasaan sehari-hari seperti kebiasaan
menyikat gigi dengan benar, diet yang terjaga, serta pengetahuan mengenai pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut. Hanya 2,8% penduduk Indonesia yang telah berperilaku menyikat gigi
dengan benar minimal 2 kali sehari.
Pada anak usia 5-10 tahun ialah kelompok usia dalam masa pertumbuhan gigi serta memiliki
sifat khusus yaitu transisi/pergantian dari gigi susu ke gigi permanen. Karies gigi yaitu penyakit
infeksi yang merusak struktur gigi. Biasanya penyebabnya karena mengkonsumsi makanan manis
juga asam serta malas bahkan lupa atau salah dalam menyikat gigi. Hal ini akan menyebabkan gigi
berlubang, menyebabkan nyeri, gangguan tidur, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya
dan bahkan kematian. Bagi anak-anak, belajar sambil bermain adalah salah satu metode yang efektif
yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan. Berdasarkan masalah tersebut perlunya
media edukasi kesehatan gigi dan mulut yang mudah dan menyenangkan dapat menggunakan media
game edukasi berbasis android dengan metode pengembangan Game Development Life Cycle
(GDLC).

1
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: xx, No: xx, page-page

Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi dapat membantu orang tua dalam memberikan
edukasi kepada anak-anak tentang kebersihan mulut dan gigi. Pengujian aplikasi menggunakan
standar kualitas pengujian perangkat lunak ISO 25010 dengan aspek yaitu functional suitability dan
usability menghasilkan nilai sebesar 85,20% yang dalam hal ini Sangat Layak untuk digunakan
berdasarkan rentang kriteria inteprestasi.

Kata Kunci: education, game, android, gigi, mulut.

To cite this article:


Authors. (2021). Title of the article. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, Vol (1), Page-Page.

1. Pendahuluan dapat membangun rasa ingin tau, kompetitif dan jiwa


sosial anak
Menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat dimulai dari kebiasaan 2. Metode Penelitian
sehari-hari seperti kebiasaan menyikat gigi dengan benar,
diet yang terjaga, serta pengetahuan mengenai pentingnya Studi kasus pada penelitian ini merupakan Madrasah
menjaga kesehatan gigi dan mulut. Hanya 2,8% penduduk Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Labuhan Ratu Raya yang
Indonesia yang telah berperilaku menyikat gigi dengan dapat membantu para orang tua dalam mengedukasi
kepada anak-anaknya tentang kebersihan mulut dan gigi..
benar minimal 2 kali sehari. Kondisi kesehatan gigi dan
Dalam pengembangan sistem, pada penelitian ini
mulut masyarakat di Indonesia masih sangat digunakan metode GameDevelopment Life Cycle
memprihatinkan. 57,6% penduduk di Indonesia (GDLC). Alasan penggunaan metode GDLC adalah sifat
mengalami masalah gigi dan mulut dan hanya 10,2% dari sistem yang hendak dikembangkan karena metode ini
penduduk yang menerima perawatan oleh tenaga medis baik digunakan dalam pengembangan game. Secara
gigi. umum, penelitian ini terdiri dari 6 tahapan, ditunjukkan
Pada anak usia 5-10 tahun ialah kelompok usia dalam masa pada Gambar 1.
pertumbuhan gigi serta memiliki sifat khusus yaitu
transisi/pergantian dari gigi susu ke gigi permanen. Karies
gigi yaitu penyakit infeksi yang merusak struktur gigi.
Biasanya penyebabnya karena mengkonsumsi makanan
manis juga asam serta malas bahkan lupa atau salah dalam
menyikat gigi. Hal ini akan menyebabkan gigi berlubang,
menyebabkan nyeri, gangguan tidur, penanggalan gigi,
infeksi, berbagai kasus berbahaya dan bahkan kematian.
Perilaku anak indonesia dalam menjaga dan merawat gigi masih
sangat kurang, Pada hal ini disebabkan kurangnya
pengetahuan anak mengenai pentingnya untuk menjaga
dan memelihara kesehatan gigi dan mulut, Sehingga
banyak anak yang mengabaikan tentang hal ini dan
berdampak banyak terjadinya masalah kesehatan gigi dan
Gambar 1. Tahapan Penelitian
mulut pada usia dini
Bagi anak-anak, belajar sambil bermain adalah salah satu metode Tahapan penelitian merupakan kegiatan penelitian yang
yang efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan dilakukan secara terencana, teratur dan sistematis untuk
pengetahuan. Permainan adalah suatu kegiatan yang mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan Gambar 1, berikut
menyenangkan dan dilakukan atas kehendak sendiri, adalah penjelasannya
bebas tanpa paksaan dengan bertujuan untuk memperoleh
3. Pengumpulan Data
kesenangan pada waktu bermain. Berdasarkan masalah
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data mengenai
tersebut perlunya media edukasi kesehatan gigi dan mulut
dalam mengimplemetasikan game edukasi kebersihan
yang mudah dan menyenangkan dapat menggunakan
mulut dan gigi. Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini
media game edukasi berbasis android dapat digunakan
adalah:
sebagai alternatif media edukasi kesehatan gigi dan mulut
melalui cara yang menarik, interaktif, menyenangkan, dan

2
Journal of English Language Teaching and Learning (JELTL), Vol: xx, No: xx, page-page

Observasi aplikasi game edukasi kebersihan mulut dan gigi.


Pada tahan pengumpulan data observasi ini dilakukan Terdapat tiga menu utama yaitu Materi, Permainan Puzzle
pengamatan pada anak usia 5-10 dalam menjaga dan Permainan Quiz. Menu materi merupakan menu
belajar yang berisikan materi, menu permainan puzzle
kebersihan mulut dan gigi seperti hal-hal yang
merupakan menu bermain berdasarkan materi yang telah
dikonsumsi, kebiasaan dalam menyikat gigi dan masalah diajarkan sebelumnya, dan menu permainan quiz
yang dihadapi anak usia 5-10 dalam menjaga kebersihan merupakan menu bermain dalam hal menjawab
mulut dan gigi. pertanyaan untuk melihat tingkat pengetahuan anak-anak
setelah belajar
Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah berupa gambar
sebagai fakta dalam penelitian dan implementasi kepada
masyarakat publik sehingga orang tua dapat mengedukasi
anaknya lewat aplikasi game edukasi, sehingga aplikasi
tepat sasaran karena dalam pengawasan orang tua

4. Game Development Life Cycle

Tahap ini merupakan tahap dalam mengembangkan


aplikasi dengan sesuai dengan metode pengembangan
sistem yaitu Game Developmnet Life Cycle yang terdapat Gambar 1. Struktur Navigasi Aplikasi
beberapa tahapan dari pengembangan yaitu : initiation, pre
production, production, testing, beta, release.
2. Flowchart Aplikasi
5. Initiation
Flowchart menggambarkan urutan atau tahapan
dari penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi
Membuat aplikasi game edukasi kebersihan mulut dan dan jelas. Flowchart menunjukan alur dari aplikasi yang
gigi meninjau beberapa konsep yang dilakukan adalah akan dibuat dari mulai hingga selesai sebuah aplikasi
dengan menentukan maksud, tujuan, dan sasaran sistem dimainkan. Pada aplikasi game edukasi, pengguna harus
dengan cara menganalisa kebutuhan sistem. Pada tahap ini mempelajari materi terlebih dahulu agar dapat membuka
ditentukan tujuan dari pembuatan aplikasi, serta end user game/ permainan dapat dilihat pada gambar 2 sebagai
atau pengguna, sehingga penggunaan aplikasi tepat berikut
sasaran dalam pemenuhan kebutuhan sistem berdasarkan
objek penelitian. Berikut adalah deskripsi dari inisiasi
aplikasi dapat dilihat pada Tabel 1 seperti berikut :

Tabel 1. Deskripsi Konsep Aplikasi

Gambar 2. Flowchart aplikasi

6. Pre Production 3. Storyboard Aplikasi


Story Board aplikasi ini merupakan rancangan
Pada tahap desain dilakukan perancangan berupa struktur interface atau antarmuka dari aplikasi dilengkapi
navigasi dari arsitektur menu, flowchart dan storyboard spesifikasi dari setiap gambar, layer dan teks.
dari aplikasi.
1. Struktur Navigasi Menu
Perancangan struktur menu program ini
membantu dalam merancang bagian-bagian dari menu
3
Journal of English Language Teaching and Learning (JELTL), Vol: xx, No: xx, page-page

6. Production

Tahap production merupakan tahap dalam penyusunan


aplikasi berdasarkan pengumpulan asset dari tahap pre
production. Tahap production mengesekusi hasil dari
desain berupa struktur navigasi, flowchart dan storyboard.
Berikut ini merupakan tahap production dalam
pengembangan aplikasi game edukasi kebersihan mulut
dan gigi berbasis android.
Gambar 5 Import Objek

a) Pembuatan background Hasil Aplikasi sebagai berikut.


Dalam pembautan background penulis mengunakan
Adobe Photoshop CC 2019 sebagai software untuk 1. Menu Utama
mengedit gambar seperti menggabungkan objeck satu Menu utama akan tampil setelah spalsh screen pada
persatu dan menggabungkan seperti gambar 3. aplikasi selesai, menu utama terdiri dari tiga menu yaitu
menu Materi, menu Permainan Puzzle dan Menu Quiz.
Terdapat tombol untuk keluar aplikasi dan tombol untuk
mematika suara musik yang mulai otomatis saat aplikasi
dijalankan. Pada menu utama ini dibuat antarmuka yang
user friendly agar mudah digunakan anak-anak karena
tujuannya adalah untuk edukasi. Berikut ini merupakan
tampilan dari menu utama.

Gambar 3. Proses pembuatan background

b) Peroses Pembuatan Sprite Art


Sprite Art digunakan untuk inport objek dan background
kedalam construct 2,untuk itu diperlukan objek dengan
desain sprite art, atau sudah menjadi frame-frame yang
terpisah dengan cara mengklik kanan pada halaman pilih Gambar 6 Menu Utama
insert new object lalu pilih Sprite. Seperti gambar 4
dibawah ini: 2. Menu Materi Pembelajaran
Menu Materi Pembelajaran terdiri dari tiga submenu
yaitu submenu Kategori Gigi, submenu Kebersihan Gigi
dan Mulut dan submenu Penyakit Gigi. Pada setiap
submenu mempunyai penjelasan masing-masing yang
mengedukasi anak tentang kebersihan mulut dan gigi.
Berikut ini merupakan tampilan dari menu Materi
Pembelajaran.

7.
Gambar 4 Proses Pembuatan Sprite Art

c) Proses Import Object


Hasil objek yang telah dijadikan sprite art akan di import
ke dalam construct 2, pada jendela ini menyajikan menu-
menu untuk mengubah ukuran gambar. Serperti gambar
5 dibawah ini :
Gambar 7 Menu Materi Pembelajaran
4
Journal of English Language Teaching and Learning (JELTL), Vol: xx, No: xx, page-page

Menu Penyajian Materi merupakan tampilan dari 6. Menu Bantuan


submenu kategori gigi, kebersihan gigi dan mulut dan Menu bantuan berada pada menu utama yang
penyakit gigi yang sebelumnya berada pada tampilan dilambangkan dengan icon tombol, pengguna baru
Menu Materi. Pada submenu dari Menu Materi, masing- tentunya butuh bantuan bagaimana cara penggunaan
masing submenu menjelaskan tentang edukasi pentingnya aplikasi. Berikut ini tampilan dari menu bantuan.
menjaga kebersihan mulut dan gigi, resiko terkena
penyakit gigi dan edukasi tentang pertumbuhan gigi.
Materi yang disajikan perlu bimbingan dari orang tua agar
pesan atau edukasi dapat lebih dimengerti anak-anak
dengan baik.

Gambar 11 Menu Bantuan

8. Testing

Pengujian ISO 25010 usability dilakukan terhadap 10


Gambar 8 Submenu Materi orang responden yakni dari sekolah. Pertanyaan
menggunakan jawaban dengan skala Sangat Setuju (SS) =
4. Permainan Puzzle 5, Setuju (S) = 4, Netral (N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2,
Permainan Puzzle merupakan menu bermain setelah anak Sangat Tidak Setuju (STS) = 1. Jumlah pertanyaan yaitu 4
belajar pada menu Materi sebelumnya. Permainan Puzzle berdasarkan sub bagian dari kategori ISO 25010 yaitu
menyatukan pecahan gambar dan menempatkan pada functionality suitability dan usability .
posisinya. Berikut tampilan menu permainan puzzle.
Persentase
ISO 25010 = (actual score)/(ideal score) x 100%
= 426/500 x 100%
= 85,20% (Sangat Layak)

Hasil pengolahan data pada pengujian ISO 25010 dengan


menguji ketiga aspek, menyatakan bahwa perangkat lunak
memiliki persentase 85,20% yang berarti sisstem Sangat
Layak berdasarkan rentang skor inteprestasi untuk
digunakan.
Gambar 9 Permainan Puzzle
9. Beta
5. Permainan Quiz
Permainan Quiz merupakan menu bermain juga selain Pada tahap Beta merupakan tahapan external testing yaitu
permainan puzzle. Permainan Quiz lebih ditekankan pada sebelum aplikasi dipublikasi maka aplikasi harus lolos uji
pemahaman materi yang telah disampaikan pada anak dari internal tim yang mengembangkan aplikasi. Berikut
sebelumnya. Berikut tampilan menu permainan quiz. ini adalah tabel dari scene game edukasi yang melalui
tahap beta ditampilkan dengan mencoba mengecek fungsi
dari program.

10. Release

Setelah aplikasi selesai pada tahap beta, berikutnya adalah


tahap release agar aplikasi dapat digunakan oleh publik.
Rilis aplikasi dengan meng-convert aplikasi yang sudah
jadi ke dalam CD dan apk dan implementasi pada tempat
penelitian yaitu Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar
Gambar 10 Permainan Quiz Labuhan Ratu Raya.
5
Journal of English Language Teaching and Learning (JELTL), Vol: xx, No: xx, page-page

11. Simpulan [13] Pratami, C, Maria. 2020. Perancangan board game


sebagai Media pembelajaran tentang pentingnya
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat Merawat gigi bagi anak usia sekolah dasar.
disimpulkan sebagai berikut: [14] Prensky, Marc. 2012. From Digital Natives to Digital
1. Aplikasi kebersihan gigi dan mulut dapat membantu Wisdom. New York.
orang tua dalam memberikan edukasi kepada anaknya, [15] Ramadhan. 2010. Serba-serbi Kesehatan Gigi dan
selain itu anak dapat bermain dan belajar sehingga anak- Mulut. Jakarta : Bukune.
anak lebih antusias dan diawasi orang tua. [16] Sari, E. K., Ulfiana, E., & Dian, P. 2007. Pengaruh
2. Pengujian dengan menggunakan standar kualitas Pendidikan Kesehatan Gosok Gigi dengan Metode
perangkat lunak ISO 25010 dapat disimpulkan bahwa Permainan Simulasi Ular Tangga Terhadap
perangkat lunak sangat layak dengan hasil pengujian Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Aplikasi
85,20% yang berarti Sangat Layak untuk digunakan oleh Tindakan Gosok Gigi Anak Usia Sekolah di SD
pengguna Wilayah Paron Ngawi Wilayah Paron Ngawi.
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.
[17] Setyaningsih 2007. Menjaga Kesehatan Gigi dan
Daftar Pustaka Mulut, Jakarta: CV. Sinar. Cemerlang Abadi.
[18] Susanto, A. 2007. Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta:
[1] Agustiana, E. 2006. Mengapa gigimu bisa sakit?. PT Sunda Kelapa Pustaka.
Bandung. CV. Citra Praya. Tumminello, Wendy. 2005. Exploring Illustration.
[2] Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Canada: Thomson Delmar Learning
Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
[3] Ariesto Hadi Sutopo. 2003. Multimedia Interaktif
Dengan Flash. Yogyakarta : Graha Ilmu.
[4] Batuwael, Edvin. 2016. Analisa Dan Perancangan
Game Edukasi Kebersihan Mulut Pada Anak Umur 5-
10 Tahun Berbasis Android.
[5] Edhy Sutanta, 2005, Pengantar Teknologi Informasi,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
[6] Eva Handriyantini, Permainan Edukatif (Educational
Games) Berbasis Komputer untuk Siswa Sekolah
Dasar, (Bandung: Konferensi dan Temu Nasional
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
Indonesia, 2009).
[7] Fatima, Siti. 2017. Edukasi kesehatan gigi dan mulut
anak melalui game pada guru TK.
[8] Hutami, Amelia Rizky. 2019. Penerapan Permainan
Molegi (Monopoli Puzzle Kesehatan Gigi) Sebagai
Media Edukasi Kesehatan Gigi Dan Mulut Siswa Sd
Negeri 1 Bumi.
[9] Isnen, N.H Akbar. 2018. Aplikasi Game Android
Untuk Pengenalan Kesehatan Gigi Bagi Anak
Sekolah Dasar.
[10] Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan
Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI. Diakses pada
tanggal 31 Januari 2019 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdat
in/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-
Indonesia-tahun-2017.pdf.
[11] Martariwansyah. (2008). Kiat Merawat Gigi Anak.
Jakarta. Elex Media Komputindo.
[12] Norfai, Rahman. 2017. Hubungan Pengetahuan Dan
Kebiasaan Menggosok Gigi Dengan Kejadian Karies
Gigi Di Sdi Darul Mu’minin Kota Banjarmasin
Tahun 2017. Dinamika Kesehatan : Jurnal Kebidanan
dan Keperawatan.
6

You might also like