Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah Dalam Tafsir Al-Misbah Dan Ibnu Katsir Eka Prasetiawati
Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah Dalam Tafsir Al-Misbah Dan Ibnu Katsir Eka Prasetiawati
Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah Dalam Tafsir Al-Misbah Dan Ibnu Katsir Eka Prasetiawati
Eka Prasetiawati
Institut Agama Islam Ma’arif NU Metro
[email protected]
Abstract
The background of this research is a contrasting phenomenon of the realization of sakinah
family in community life. The family is the smallest group in society, consisting of
husbands, wives and children. It is the principle of forming a society. The majority of
people assume that the factor of peace in family life is material, but many rich people who
do not get peace at home so often the quarrels and discomfort. Problems that appear in the
house can threaten the eternity of marriage even lead to divorce. It arises because the
unfulfilled hope of each partner and mental, social and spiritual unpreparedness.
Furthermore, researcher examined the verses of sakinah mawaddah wa rahmah family in
contemporary and classical interpretation as a solution in realizing sakinah family today.
In the hope, finding a relevant and even solute interpretation to deal with the current
problem. For writers, it is useful to add insight into the mindset, attitude, and experience
as an effort to improve the quality of learning, by understanding the character of sakinah,
mawaddah, wa rahmah in the family. The formulation of problem in this research is (1)
How is the view of Qur'an about sakinah family? (2) How to interpret the verses of
sakinah family, mawaddah, wa rahmah in tafsir al-Misbah and Ibn Kathir? (3) How is
the different interpretation of Quraish Shihab and Ibn Kathir in understanding the
sakinah, mawaddah, wa rahmah verses? This research is a literature research which
makes the interpretation of al-Misbah and Ibn Katsir as the main source of research. This
research uses descriptive-analytic approach. The method uses comparative analysis,
which is to compare contemporary and classical interpretations to know the results of
interpretation and the differences in the field of exegesis. Another analysis using
maudhu'i method is discuss the verses according to the appropriate theme with collecting
and deep studying various aspects related to asbab al-nuzul, mufradat and interpretation
of the verses.
Keywords: Comparative Tafseer, Sakinah Family, Mawaddah, Wa Rahmah
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Pernikahan bagi umat manusia adalah sesuatu yang sakral dan
mempunyai tujuan yang mulia, dan tidak terlepas dari ketentuan-ketentuan
yang disyari’atkan agama.1 Tujuan utama pernikahan adalah untuk membentuk
keluarga bahagia yang penuh ketenangan cinta dan rasa kasih sayang antara
suami, istri dan anak-anaknya. Allah SWT berfirman dalam Alquran:
َۡ َو ِمنۡ ۡ َءايَۡتِ ِهۦۡ ۡأَنۡ ۡ َخلَقَۡ ۡلَ ُكم ۡ ِمنۡ ۡأَنفُ ِس ُكمۡ ۡأَزۡ َۡوجۡا ِۡۡلت َسۡ ُكنُوۡاۡ ۡ ِإلَيۡ َها ۡ َو َج َع
َّۡ ِل ۡبَيۡنَ ُكم ۡ َّم َودَّةۡ ۡ َو َرحۡ َمةۡ ۡإ
ۡن ۡفِي
ۡۡ١٢َۡۡليَۡتۡۡ ِلقَوۡمۡۡيَتَفَ َّك ُرون ۡ َ َۡۡۡذَ ِلك
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-
isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.(QS.Ar-Rum:21).
Fuad Kauma dan Nipan, Membimbing Istri Mendampingi Suami, (Yogyakarta: Mitra
2
Usaha, 1997), 7
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
139
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
3N. Imas Rosyanti, Esensi Alquran, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), 172
4Ibid.,163
5 Mantep Miharso, Pendidikan Keluarga Qur’ani, (yogyakarta:Safiria Insania Press, 2004),
102
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
140
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
141
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
10 Ibnu Katsir, Tafsīr Ibnu Kaśīr Terj. Bahrun Abu Bakar, Juz III (Bandung:Sinar Baru
2001), 818
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
142
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
اوأحكامها ااإلفراديةا، اومدلوالهتا،التفسري ايف ااإلصطالح اعلم ايبحث اعن اكيفية االنطق اأبلفاظ االقرآن
اوتتماتالذلك،اومعانيهااالىتاحتملاعليهااحالةاالرتكيب،والرتكيبية
Tafsir adalah ilmu mengenai cara pengucapan lafad-lafad Alquran serta cara
mengungkapkan petunjuk, kandungan-kandungan hukum, dan makna-makna
yang terkandung di dalamnya.16
4. Menurut pendapat shaikh al-Jazairi:
االتفسرياىفااحلقيقةاإمنااهواشرحااللفظااملستلفاعنداالسامعامبااهواافصحاعندهامباايرادفهااويقاربهااولها
داللةاعليهاإبحدىاطرقاالداللةااااااااااااااااااااااااااا
اTafsir pada hakikatnya adalah menjelaskan lafad yang sukar oleh pendengar
dengan mengemukakan lafad sinonimnya atau makna yang mendekatinya, atau
dengan jalan mengemukakan salah satu dilalah lafad tersebut.ااا
Berdasarkan beberapa rumusan yang telah dikemukakan para ulama diatas,
dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pada dasarnya, tafsir adalah suatu
13 Muḥammad Abd. ‘Aẓim al-Zarqani, Manahil al-‘Irfan fi Ulum al-Qur’an, (Mesir: Muṣṭafa al-
Babi al-Ḥalabi, t.th), II, 3. Lihat pula, Manna’ Khalil al-Qaṭṭan, Mabaḥith fi Ulum al-Qur’an, (Tt: al-
Manshurat al-‘Aṣr al-Ḥadith, 1973), 323
14Rosihon Anwar, Ulum Alquran, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), 210, Lihat juga, Manna’
Khalil al-Qaṭṭan, Mabaḥith fi Ulum al-Qur’an, (Manshurat al-Aṣr al-Ḥadith, 1973), 324
15Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Alquran, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994),
178
16Muḥammad Ḥ{usain al-D{ahabi, al-Tafsir al-Mufassirun, (Mesir: Dar al-Maktub al-Ḥadithah,
1976), 14
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
143
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
Metode Penafsiran
Kata metode berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang mempunyai arti
“cara atau jalan”.18 Sedangkan dalam bahasa Inggris kata metode ini ditulis
‘method’, selanjutnya dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan “ṭariqah” dan
“manhaj”.19 Munculnya metodologi tafsir berbarengan dengan penafsiran itu
sendiri. Sehingga dengan demikian metodologi tafsir merupakan “kembaran”,
bagian yang tidak dapat dipisahkan atau bisa disebut substansi dari ilmu tafsir
(Ulum al-Tafsir).
Metodologi tafsir sebagai cara dalam menafsirkan al-Qur’an, ternyata
sangat berpengaruh terhadap hasil akhir suatu penafsiran. Secara sistematis
metodologi penafsiran Alquran wacana studi tafsir yang berkembang dari
periode klasik sampai periode modern abad 20 M, ada empat, yaitu: metode
ijmali, metode taḥlili, metode muqarin dan metode mauḍu’i (tematik).20
keadaan kalimat Arab yang sesuai dengan keadaan dan relevan dengan tujuan ungkapannya.
Ilmu bayan adalah beberapa ketentuan pokok dan kaidah untuk mengetahui penyampaian
makna yang satu dengan berbagai ungkapan, namun terdapat perbedaan kejelasan makna antara
satu ungkapan dengan lainnya. Ilmu badi’ adalah ilmu yang membahas tentang keindahan kalimat
arab/ untuk mengetahui bentuk-bentuk dan keutamaan-keutamaan yang dapat menambah nilai
keindahan dan estetika, membungkusnya dengan bungkus yang dapat memperbagus ungkapan
itu.
18Fuad Ḥasan Koentjaraningrat, “Beberapa Asas Metologi Ilmiah”, di dalam Metode-metode
‘Arabiyyah, 1976), 41
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
144
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
145
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
beragam dalam membagi corak tafsir, antara lain: corak lughawi>24>, corak
fiqhi>25, corak teologis (al-i’tiqa>di)26, corak sufistik27, corak falsafi>28, corak ‘ilmi>
(scientific exegesis)29, corak adabi> ijtima>’i30 dan sebagainya.
Teori Penafsiran
Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani hermeneuine dan hermeneia yang
berarti “menafsirkan dan penafsiran”. Menurut istilah, hermeneutika adalah
suatu metode untuk menafsirkan simbol berupa teks atau sesuatu yang
diperlakukan sebagai teks untuk dicari arti dan maknanya dimana mensyaratkan
kemampuan untuk menafsirkan masa lampau yang tidak dialami kemudian
dibawa kemasa sekarang.31 Belakangan ini teori ini digunakan oleh pemikir
muslim kontemporer dalam merumuskan metodologi penafsiran baru Alquran
yakni Fazlur Rahman, Arkoun, Abu Zayd, Aminah Wadud dan Muhammad
Syahrur. Seseorang yang menafsirkan Alquran harus benar-benar memiliki ilmu
Alquran serta ilmu pendukung penafsiran karena isi kandungan Alquran tidak
dapat ditafsirkan secara semena-mena.
Semantik merupakan salah satu metode yang ideal dalam mengungkapkan
makna dan pelacakan perubahan makna yang sesuai dengan maksud
penyampaian oleh Allah. Pendekatan yang paling cocok dalam mengungkap
makna serta konsep yang terkandung dalam Alquran adalah semantika Alquran.
Semiotika Alquran adalah cabang ilmu semiotik yangmengkaji tanda-tanda
di dalam Alquran dengan menggunakan konvensi/aturan yang ada di
dalamnya. Tanda dalam Alquran tidak hanya bagian terkecil dari unsur-unsur
seperti: kalimat, kata, huruf, tetapi seluruh struktur yg menghubungkan masing-
masing unsur dalam Alquran. Teks Alquran merupakan tanda bersistem yg
24Corak lughawi> adalah tafsir yang dalam menjelaskan ayat-ayat Alquran lebih banyak
didominasi dengan uraian tentang berbagai aspek kebahasaan daripada pesan pokok dari ayat
yang ditafsirkan.
25Corak fiqhi > adalah corak penafsiran Alquran yang menitikberatkan pada diskusi-
sufistik yang bersifat falsafi, yang digunakan untuk menguatkan teori sufistik.
28Corak falsafi> adalah penafsiran Alquran yang dikaitkan dengan persoalan-persoalan
filsafat, sehingga sebagai konsekuensinya tafsir ini banyak didominasi oleh teori-teori filsafat
sebagai paradigmanya.
29Corak ‘ilmi> adalah penafsiran Alquran yang menggunakan pendekatan teori-teori
ilmiah untuk menjelaskan ayat-ayat Alquran.
30Corak adabi> wal ijtima>’i adalah penafsiran Alquran yang diperkaya dengan riwayat
ulama’ salaf dan uraian tentang sunnatulla>h yang berlaku di masyarakat (Manna>’ al-Qat}t}an,
Mabah}its fi> ‘Ulu>m Alquran, (Muassasah Al-Risa>lah: Beirut, 1976), 372
31 Faiz Fakhrudin, Hermeneutika Qur’ani; antara teks, konteks, dan kontekstualisasi, (Yogyakarta:
Qalam, 2003), 9
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
146
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
mengandung pesan Tuhan untuk disampaikan kpd manusia. Hal ini berarti
terjadi komunikasi antara Tuhan dan manusia (QS.As-Syura:51).
Munasabah dalam kajian ilmu tafsir ialah pertalian yang terdapat di antara
ayat-ayat Alquran dan surat-suratnya, baik dari segi makna, susunan kalimat,
maupun letak surat, ayat dan sebagainya. Manna’ al-Qattan mengatakan bahwa
munasabah mengandung pengertian aspek hubungan antara satu kalimat dengan
kalimat lain dalam satu ayat, atau antara satu ayat dengan ayat yang lain dalam
himpunan beberapa ayat, ataupun hubungan surat dengan surat yang lain.
Diantara prinsip penting dalam memahami Alquran adalah memperhatikan
asba>b al-nuzu>l seperti diakui oleh ulama, Alquran diturunkan dengan dua cara:
tanpa sebab dan ada sebab/peristiwa tertentu. Asbab al-Nuzul ialah sesuatu yang
turun satu ayat atau beberapa ayat berbicara tentangnya (sesuatu itu) atau
menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum yang terjadi pada waktu terjadinya
peristiwa tersebut.
Gresif, 1997), 23
33 Ibid., 46
34 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta:Yayasan Penterjemah Alquran, 1973), 267
147
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
353
39 Aḥmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia........................, 1547
40 M. Fuad Abdul Baqi, al-Mu’jam al-Mufahraz li Alfad Alquran............................, 747
148
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
dalam Al-Maqyis menyebutkan kata yang terdiri dari huruf ra, ha, dan mim pada
dasarnya menunjuk arti kelembutan hati; belas kasih; dan kehalusan. Menurut
Muhammad Murtadha al-Zabidi, rahmah memiliki dua pengertian yaitu ta’attuf
(kasih sayang) dan riqqah (kelembutan). Jadi al-Rahmah berarti kasih sayang dan
kelembutan yang mendorong untuk berbuat baik terhadap yang di kasih
sayangi.41 Menurut Quraish Shihab, rahmah adalah kondisi psikis yang muncul
dalam hati akibat menyaksikan ketidakberdayaan sehingga mendorong yang
bersangkutan untuk memberdayakannya. Karena itu dalam kehidupan rumah
tangga akan bersungguh-sungguh bahkan bersusah payah demi mendatangkan
kebaikan bagi pasangan serta menolak segala yang mengganggu dan
mengeruhkannya.
Rahmah disuburkan dengan kesadaran bahwa tidak seorangpun yang
sempurna. Kekurangan yang dimiliki istri boleh jadi dimiliki suami dalam
bentuk yang lain. Kesadaran demikian dapat memelihara dan menyuburkan
kasih. Cinta, mawaddah, wa rahmah merupakan perekat perkawinan. Sehingga
apabila cinta pupus, kasih putus, masih ada rahmah, kalaupun ini tidak tersisa
maka masih ada amanah, selama pasangan itu beragama maka amanah
terpelihara sebagaimana termaktub dalam an-Nisa’:19.
Kata ini terulang sebanyak 338 kali di dalam Alquran yakni dalam bentuk
fi‘l mâdhi disebut 8 kali, fi‘l mudhâri‘ 15 kali, dan fi‘l amr 5 kali. Selebihnya disebut
di dalam bentuk ism (kata benda). Beberapa ayat yang maknanya sesuai dengan
makna rahmah (kasih sayang) yaitu: QS. Ali Imran:8; Ar-Rum:21; Al-Kahfi:98; Al-
Isra’: 82; Hud: 73; Maryam:21.
Tafsir Keluarga Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah dalam Ibnu Katsir dan al-
Misbah
1. Tafsir Keluarga Menurut Tafsir Ibnu Katsir dan al-Misbah
a. QS. Al-Tahrim: 6
َّۡ صونَۡ ۡٱ
ّۡۡللَ ۡ َما ۡ َّ ۡ ۡعلَيۡ َها ۡ َملَۡئِكَةۡ ۡغ ََِلظۡ ۡ ِشدَاد
ُ ۡال ۡيَع َ ُۡ ارۡة ُۡ َّس ُكمۡ ۡ َوأَهۡلِي ُكمۡ ۡنَارۡا ۡ َوقُودُهَا ۡٱلن
َۡ اس ۡ َۡوٱلۡحِ َج َ ُيَۡأَيُّ َها ۡٱلَّذِينَۡ ۡ َءا َمنُواۡ ۡقُوۡاۡ ۡأَنف
ۡ٦َۡۡأ َ َم َرهُمۡۡ َويَفۡعَلُونَۡۡ َماۡيُؤۡ َم ُرون
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
41Abdurrasyid Ridha, Memasuki Makna Cinta, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2003), 80
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
149
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
42Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Digital Versi Lengkap 30 Juz 2013 , pada surah al-Tahrim:6
43M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan Kesan dan Keserasian Alquran Vol.14,
(Tangerang:Lentera Hati, 2007), 326-327
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
150
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga
´Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing).
Dalam tafsir Ibnu Katsir, Allah memberitakan bahwa Dia memilih
beberapa keluarga atas semua penduduk bumi. Allah memilih Adam As,
untuk itu Dia menciptakannya dengan tangan (kekuasaan)-Nya dan
meniupkan ke dalam tubuh Adam sebagian dari ruh-Nya, memerintahkan
para malaikat bersujud kepadanya, mengajarkan kepadanya nama-nama
segala sesuatu, dan menempatkannya di dalam surga, kemudian
menurunkannya dari surga karena hikmah yang hanya diketahui oleh-
Nya.
Allah memilih Nuh As dan menjadikannya sebagai rasul pertama
untuk penduduk bumi, di saat manusia mulai menyembah berhala dan
mempersekutukan-Nya dengan sesembahan-sesembahan yang Allah
sendiri tidak menurunkan hujah mengenainya. Kemudian Allah membela
Nuh setelah lama masa tinggalnya di kalangan kaumnya, menyeru mereka
untuk menyembah Allah siang dan malam hari, baik dengan sembunyi-
sembunyi maupun dengan terang-terangan. Akan tetapi, ternyata
usahanya itu tidak menambah dekat kepada mereka, kecuali makin jauh.
Maka Nuh berdoa untuk kebinasaan mereka, dan akhirnya Allah
menenggelamkan mereka semua hingga tidak ada seorang pun yang
selamat kecuali orang-orang yang mengikuti agama yang diutus oleh Allah
kepadanya.
Allah Swt memilih keluarga Ibrahim yang dari kalangan mereka lahir
penghulu manusia, penutup semua nabi (yaitu Nabi Muhammad Saw).
Allah memilih keluarga Imran; yang dimaksud dengan Imran dalam ayat
ini ialah orang tua Maryam, ibu Nabi Isa. Muhammad ibnu Ishaq ibnu
Yasar mengatakan bahwa dia adalah Imran ibnu Yasyim ibnu Misya ibnu
Hizqiya ibnu Ibrahim Guraya ibnu Nawisy ibnu Ajr ibnu Bahwa ibnu
Nazim ibnu Muqasit ibnu Isya ibnu Iyaz ibnu Rukhai'am ibnu Sulaiman
ibnu Daud. Isa termasuk salah seorang dari keturunan Nabi Ibrahim,
seperti yang akan dijelaskan nanti dalam surat Al-An'am.44
Dalam al-Misbah, Allah berdasarkan pengetahuan-Nya yang azali
tentang sifat dan potensi masing-masing makhluk serta atas dasar hikmah
kebijaksanaan-Nya telah memilih Adam sebagai khalifah di dunia, dan
memilih Nuh sebagai bapak umat manusia kedua. Allah juga memilih
keluarga Ibrahim, yakni Ismail, Ishaq, serta anak cucu mereka dari pada
Nabi dan juga memilih keluarga Imran yakni Isa as. Yang dianugerahi
mukjizat dan lahir tanpa ayah. allah memilih mereka atas umat umat-umat
44 Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Digital Versi Lengkap 30 Juz 2013 , pada surah Ali Imran:33
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
151
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
dimasa mereka masing-masing, sebagai satu keturunan yang berasal dari yang
lain.45
c. QS. al-Syu’ara’:214
ۡۡۡ١٢٢َۡۡل َقۡ َر ِبين ۡ ِيرت َكَۡۡٱ َ عش َ ۡۡۡ َوأَنذِر
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat
Dalam tafsir Ibnu Katsir, Allah berfirman kepada Rasul agar memberi
peringatan kepada keluarganya yang terdekat, dan bahwa tiada yang
menyelamatkan seseorang pun dari kaum kerabatnya kecuali iman.
Banyak hadist yang menceritakan tentang turunnya ayat ini:
اّللُا َعلَيْ ِاها َو َسل َاما
صلىا ا ِولا ا كااألقْ َربِ َاا{ َوأَنْ ِذ ْاراعَ ِش َريتَ َا:ت ا َع ْانا َعائِ َش اةَاقَالَ ْا،ا َع ْاناأَبِ ِيه،ا َحدثَنَاا ِه َشام،َحدثَنَاا َوكِيع
َ اّللا اقَ َااما َر ُس ُا،ني}ا الَماانََزلَ ْا:ت
."الا َماا ِشْئ تُ ْام ا َسلُ ِ ا،اّللِا َشْي ئًا
ونا ِم ْانا َم ِ ا اَاالاأ َْملِ ُا،ب
كالَ ُك ْاما ِم َانا ا ِ ِنا َعْب ِاداالْمطل
ُ
ِ ِص ِفي اةُاابْنَاةَا َعبْ ِاداالْمطل
ا َايابَِ ا،ب ُ
ِ
َ ا َايا،ا" َايافَاط َم اةُاابْنَاةَا ُُمَمد:ال
فَا َق َا
45 M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan Kesan dan Keserasian Alquran Vol.2,
152
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
Menurut Ibnu Katsir, } { َومِنۡ ۡآ َياتِ ِۡه ۡأَنۡ ۡ َخلَقَۡ ۡلَ ُكمۡ ۡمِ نۡ ۡأَنفُ ِس ُكمۡ ۡأَز َواجاDia menciptakan
bagi kalian kaum wanita dari jenis kalian sendiri yang kelak mereka
menjadi istri-istri kalian. } { ِلت َس ُكنُوا ۡ ِإلَي َهاsupaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya. Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain:
اح َدةاا َو َج َع َالا ِمْن َهاا َزْو َج َهاالِيَ ْس ُك َاناإِلَْي َها
ِ ه اواال ِذياخلَ َق ُك اما ِم انانَ ْفسااو
َ ْ ْ َ َُ
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan darinya Dia menciptakan
istrinya, agar dia merasa senang kepada-nya. (Al-A'raf: 189).
Yang dimaksud adalah ibu Hawa. Allah menciptakannya dari Adam, yaitu
dari tulang rusuknya yang terpendek dari sebelah kirinya. Seandainya
Allah menjadikan semua Bani Adam terdiri dari laki-laki dan menjadikan
pasangan mereka dari jenis lain yang bukan dari jenis manusia, misalnya
jin atau hewan, maka pastilah tidak akan terjadi kerukunan dan
kecenderungan di antara mereka dan tidak akan terjadi pula perkawinan.
Bahkan sebaliknya yang terjadi adalah saling bertentangan dan saling
berpaling, seandainya mereka berpasangan bukan dari makhluk sesama
manusia.
Termasuk di antara rahmat Allah yang sempurna kepada anak-anak
Adam ialah Dia menjadikan pasangan (istri) mereka dari jenis mereka
sendiri, dan menjadikan rasa kasih dan sayang di antara pasangan-
pasangan itu. Karena adakalanya seorang lelaki itu tetap memegang
wanita karena cinta kepadanya atau karena sayang kepadanya, karena
mempunyai anak darinya, atau sebaliknya kerena si wanita memerlukan
perlindungan dari si lelaki atau memerlukan nafkah darinya, atau
keduanya saling menyukai, dan alasan lainnya.48
Dalam al-Misbah, Ar-Rum:21 menguraikan pengembangbiakan
manusia serta bukti kuasa dan rahmat Allah, diantara tanda kekuasaan-Nya
adalah Dia menciptakan untukmu secara khusus pasangan hidup suami atau
istri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu tenang dan tentram serta cenderung
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantara kamu mawaddah dan rahmah.
Sesungguhnya terdapat tanda bagi kaum yang berpikir tentang kuasa dan
nikmat Allah.
Sebagian ulama memahami kata ۡ ازواجpada ayat ini bahkan ayat-ayat
serupa sebagai istri-istri. Menurut mereka kata ۡ اليهاmenggunakan kata
ganti muannats yang menunjukkan perempuan, dan ۡ لكمmenunjukkan laki-
laki, sehingga khitab disini adalah suami. Pemahaman ini tidak tepat. Kata
اليهاmenunjuk pada ( ازواجjamak), yang kita ketahui dalam bahasa Arab
jamak menggunakan bentuk muannats. Di sisi lain, bahasa Arab cenderung
menyingkat kata-kata, misalnya bentuk mudzakar sudah mewakili muannats
48 Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Digital Versi Lengkap 30 Juz 2013 , pada surah Ar-Rum:21
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
153
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
49 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan Kesan dan Keserasian Alquran Vol.11,
(Tangerang:Lentera Hati, 2007), 34-35
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
154
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
berpendapat cinta yang tampak buahnya dalam sikap dan prilaku mirip
dengan kepatuhan karena kagum pada seseorang.
Sebagian ulama menjadikan tahap rahmat pada suami istri lahir
bersama lahirnya anak atau ketika pasangan mencapai usia lanjut. Itu
karena rahmat tertuju kepada yang dirahmati dalam keadaan butuh.
Dengan demikian, rahmat tertuju pada yang lemah. Dan kelemahan sangat
dirasakan dimasa tua. Baik mawaddah maupun rahmat merupakan anugerah
Allah yang nyata.
b. QS. al-Furqan:54
ۡۡ٤٢ۡصهۡرۡاۡۡ َو َۡكانَۡۡ َربُّكَۡۡقَدِيرۡا َ ََوه َُۡوۡٱلَّذِيۡ َخلَقَۡۡمِ نَۡۡٱلۡ َماۡءِۡۡبَشَرۡاۡفَ َجعَلَ ۡهۥ ُۡن
ِ سبۡاۡ َو
Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu
(punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
Dalam tafsir Ibnu Katsir, ( ) َوه َُۡو ۡٱلَّذِي ۡ َخلَقَۡ ۡمِ نَۡ ۡٱلۡ َماۡءdan Dia (pula) yang
menciptakan manusia dari air artinya, Dia menciptakan manusia dari nutfah
yang lemah, lalu Dia sempurnakan dan Dia rapikan kejadiannya hingga
mempunyai bentuk yang sempurna sebagai manusia, baik laki-laki
ataupun perempuan menurut apa yang dikehendaki-Nya. ( ۡصهۡرۡا َ َ)فَ َجعَلَ ۡهۥ ُ ۡن
ِ سبۡا ۡ َو
lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan musaharah. Pada mulanya
seseorang itu berupa bayi yang dilahirkan. Setelah dewasa, ia kawin lalu
mempunyai mertua, dan selanjutnya ia mempunyai menantu dan besan
serta kerabat; semuanya itu bermula dari air yang hina (nutfah). Karena
itulah disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya ( ) َوكَانَۡ ۡ َربُّكَۡ ۡقَدِيرۡاadalah
Tuhanmu Maha kuasa.
Dalam al-Misbah, Allah menciptakan manusia dari setetes mani, lalu
menjadikannya manusia baik berjenis kelamin laki-laki atau perempuan,
yang mempunyai hubungan kekerabatan melalui keturunan yakni yang
lelaki dan melalui mushaharah yakni perkawinan dengan perempuan.
Tuhan pemelihara dan pembimbingmu sehingga dapat menciptakan
setetes air mani sebagai makhluk yang sempurna. Dari setetes itu pula
lahir anak keturunan yang berbeda-beda wajah dan perangainya.
Kata basyar digunakan Alquran untuk menunjuk manusia secara
umum, dengan persamaannya dari segi fisik dan kemanusiaannya tanpa
penekanan pada sisi-sisi kejiwaan dan mentalnya. Rasul memiliki
persamaan antara lain: pancaindra sebagaimana oranglain merasa lapar,
dahaga, serta memiliki naluri kebutuhan biologis. Yang membedakan ialah
beliau menerima wahyu yang tidak akan diperoleh tanpa kesucian jiwa
155
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
50 M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan Kesan dan Keserasian Alquran Vol.9,
156
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
maka anak yang lahir wanita, sedangkan jika X bertemu Y maka anak yang
lahir laki-laki.
Suami diibaratkan petani, bersihkan ladangmu dari hama, usir burung
yang bermaksud membinasakannya. Pupuk ia dengan pupuk yang sesuai.
Kalau benih berbuah, perhatikan sampai panen agar buah berkualitas dan
tahan lama maksudnya berilah istri perhatian yang lebih dan penuhilah
kebutuhannya untuk perkembangan janin. Setelah lahir maka pelihara
anakmu sehingga ia bermanfaat untuk orangtua, keluarga bahkan
masyarakat.
Istri adalah ladang tempat bercocok tanam, maka datangilah tanah
tempat bercocok tanammu. Datangi kapan saja dan dari mana saja, asal
sasarannya benar, bukan arah yang lain. Arah yang lain berfungsi
mengeluarkan najis dan kotoran, bukan untuk menerima yang suci dan
bersih. Sperma adalah sesuatu yang suci dan menumpahkannya harus
suci, dengan tujuan memelihara diri dari terjerumus dosa. Berdoalah ketika
melakukan, ciptakan suasana kerohanian supaya benih yang lahir menjadi
baik disertai nilai-nilai suci. 52
d. QS. al-Baqarah: 187
َۡ س ُكمۡ ۡفَت
َۡاب َ ُّللُۡأَنَّ ُكمۡ ۡ ُكنتُمۡ ۡت َخۡت َانُونَۡ ۡأَنف َّۡ ُن ۡ ِلبَاسۡ ۡلَّ ُكمۡ ۡ َوأَنتُمۡ ۡ ِلبَاسۡ ۡلَّ ُه
َّۡ ن ۡ َعل َِۡم ۡٱ َ ِث ۡ ِإلَىۡ ۡن
َّۡ ساۡئِ ُكمۡ ۡه ُۡ َلرف َّ ام ۡٱ
ِۡ َلصيِ ل ۡلَ ُكمۡ ۡلَيۡلَ ۡةَ ۡٱَّۡ ِأُح
َۡۡض ۡمِ نُۡ َل َبۡي ۡ ط ۡٱُۡ ّۡللُ ۡلَ ُكمۡ ۡ َو ُكلُواۡ ۡ َۡوٱشۡ َربُواۡ ۡ َحتَّىۡ ۡيَت َ َبيَّنَۡ ۡلَ ُك ُۡم ۡٱلۡخَي َّۡ َب ۡٱَۡ ُن ۡ َۡوٱبۡتَغُواۡ ۡ َما ۡ َكتَّۡ عفَا ۡ َعن ُكمۡ ۡفَۡٱلۡـۡنَۡ ۡبَۡش ُِروه َ علَيۡ ُكمۡ ۡ َو
َ
ۡ َ َّللِ ۡف
َۡل َۡ ع ِكفُونَۡ ۡفِي ۡٱلۡ َم
َّۡ س ِج ِۡد ۡتِلۡكَۡ ۡ ُحد ُو ۡدُ ۡٱ َۡ ۡ ُۡن ۡ َوأَنتُم َّۡ ال ۡت ُ َۡبش ُِروه
ۡ َ ل ۡ َوِۡ ۡام ۡ ِإلَى ۡٱلَّي ۡ ِ ل َسۡ َو ِۡد ۡمِ نَۡ ۡٱلۡفَجۡ ِۡر ۡث ُ َّۡم ۡأَتِ ُّمواۡ ۡٱ
َۡ لص َي ۡ ٱلۡخَيۡطِۡ ۡٱ
ۡۡ٢٨١َۡۡاسۡلَعَلَّ ُهمۡۡيَتَّقُون َّۡ ت َقۡ َربُوهَاۡۡ َك ۡذَلِكَۡۡيُ َبيِنُۡۡٱ
ۡ ِ َّّللُۡ َءايَۡتِ ِۡهۦۡلِلن
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-
isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi
mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu,
karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka
sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah
untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari
benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang)
malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri´tikaf
dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka
bertakwa.
Menurut Ibnu Katsir, Hal ini merupakan keringanan dari Allah buat
kaum muslim, dan Allah menghapuskan apa yang berlaku di masa
permulaan Islam. Karena sesungguhnya pada permulaan Islam, apabila
salah seorang di antara mereka berbuka, ia hanya dihalalkan makan dan
minum serta bersetubuh sampai shalat Isya saja. Tetapi bila ia tidur
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan Kesan dan Keserasian Alquran Vol.1,
52
157
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
Menurut Quraish Shihab, izin bercampur dengan istri dalam ayat ini
menunjukkan bahwa puasa tidak mengharuskan seseorang terlepas dari
semua unsur jasmaniyah. Seks adalah kebutuhan suami istri. karena itu
para istri merupakan pakaian bagimu, dan suami pun pakaian bagi wanita,
maksudnya pasangan suami istri harus saling melengkapi dan menutup
kekurangan masing-masing. Kalau pakaian merupakan hiasan, maka
suami adalah hiasan bagi istrinya. Suami juga harus bisa melindungi
pasangan dari krisis dan kesulitan yang mereka hadapi. Allah mengetahui
kamu tidak bisa menahan nafsu, sehingga ada yang bercampur di malam
hari.
Allah tidak melarang hubungan seks di malam hari puasa dan
pemaafan yang dianugerahkan-Nya, ayat ini melanjutkan perintah yang
tidak bersifat wajib; menurut ulama adalah anjuran. Perintah yang
dimaksud adalah silahkan melakukan hubungan seks dengan
memperhatikan apa yang ditetapkan Allah, baik hubungan seks maupun
makan minum. Makan dan minumlah hingga jelas benang putih, yakni cahaya
yang membentang di ufuk bagaikan benang panjang saat tampak fajar
53 Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Digital Versi Lengkap 30 Juz 2013 , pada surah al-Baqarah: 187
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
158
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
shadiq, dari benang hitam yang membentang bersama cahaya fajar dan
kegelapan malam. Ini berarti boleh makan, minum, dan berhubungan seks
dari terbenamnya matahari sampai terbit fajar.54
e. QS. An-Nisa’: 1 dan 34
ۡۡساۡءۡۡ َۡوٱتَّقُوا َّۡ َاسۡٱتَّقُواۡۡ َربَّ ُك ُۡمۡٱلَّذِيۡ َخلَقَ ُكمۡ ِمنۡنَّفۡسۡۡ َۡوحِ دَةۡۡ َو َخلَقَۡۡمِ نۡ َهاۡزَ وۡ َج َهاۡ َوب
َ ِثۡمِ نۡ ُه َماۡ ِر َجاالۡۡ َكثِيرۡاۡ َون ُۡ َّيَۡأَيُّ َهاۡٱلن
ُ
ۡ٢ۡعليۡكمۡۡ َرقِيبۡا َ َّۡ ِامۡإ
َّۡ نۡٱ
َ َّۡۡللَۡكَان َۡ لرۡ َح َ ُ َ َ ّللَۡٱلَّذِيۡت
ۡ ساۡ َءلونَۡۡبِ ِۡهۦۡ َۡوٱ َّۡ ٱ
Menurut Ibnu Katsir, Allah berfirman memerintahkan kepada
makhluk-Nya agar bertakwa, yaitu menyembah kepada-Nya semata dan
tidak membuat sekutu bagi-Nya. Juga mengingatkan mereka akan
kekuasaan-Nya yang telah menciptakan mereka dari seorang diri berkat
kekuasaan-Nya orang tersebut adalah Adam as.
( َو َخلَقَۡ ۡمِ نۡ َها ۡزَ وۡ َج َهاDan darinya Allah menciptakan istrinya), Siti Hawa
diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk sebelah kiri bagian belakang Adam
ketika Adam sedang tidur. Saat Adam terbangun, ia merasa kaget setelah
melihatnya, lalu ia langsung jatuh cinta kepadanya. Begitu pula sebaliknya,
Siti Hawa jatuh cinta kepada Adam. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah
menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami
Muhammad ibnu Muqatil, telah menceritakan kepada kami Waki', dari
Abu Hilal. dari Qatadah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Wanita
diciptakan dari laki-laki, maka keinginan wanita dijadikan terhadap laki-laki; dan
laki-laki itu dijadikan dari tanah, maka keinginannya dijadikan terhadap tanah,
maka pingitlah wanita-wanita kalian." Di dalam sebuah hadist sahih
disebutkan:
تا ِِبَاا َوفِ َيهاااستَ ْمتَ ْع َا ِ اوإِ ِانااستمت ع ا،تاتُِقيم اها َكسرتَه
ْ تاِبَااَ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ُ ُ افَِإ ْانا َذ َهْب َا،ُالضلَ ِاعاأ َْع َاله ِِّ يفا
جا َش ْيءااِ ا ا َوإِنااأ َْع َو َا،تا ِم ْانا ِضلَع إِنااال َْم ْرأََاةا ُخلِ َق ْا
ِع َوجا
Sesungguhnya wanita itu dijadikan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya rusuk
yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Maka jika kamu bertindak untuk
meluruskannya. niscaya kamu akan membuatnya patah. Tetapi jika kamu
bersenang-senang dengannya, berarti kamu bersenang-senang dengannya,
sedangkan padanya terdapat kebengkokan.
54M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan Kesan dan Keserasian Alquran Vol.1,
55 Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Digital Versi Lengkap 30 Juz 2013 , pada surah an-Nisa’:1
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
159
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
Ulama kontemporer memaknai hadits ini secara metafora, yakni para pria
menghadapi perempuan dengan bijaksana, karena kodrat dan sifat mereka
berbeda dengan laki-laki, jika meluruskannya tidak hati-hati maka akan
bengkok. Bahkan ada yang menolak keasliannya.
Thaba’thaba’i menafsirkan bahwa perempuan tercipta dari jenis yang
sama dengan Adam. Di dalam Alquran memang tidak ada petunjuk
tentang penciptaan wanita dari tulang rusuk Adam. Menurut Rasyid Rida
ide ini berasal dari perjanjian lama (Kejadian:II:21-22) menyatakan ketika
Adam tertidur lelap, Allah mengambil tulang rusuk Adam, lalu ditutupkan pula
dengan daging. Maka dari tulang yang dikeluarkan dibuat Tuhan seorang
perempuan.
Kata ارحامadalah bentuk jamak dari kata ۡ ( رحيمrahim) yakni tempat
peranakan. Disanalah benih anak tinggal, tumbuh dan lahir, selanjutnya
berkembang biak. Rahim menghubungkan seseorang dengan yang lain.
Rahim ibu merupakan tempat pertemuan sperma bapak dan indung telur
ibu, dapat membawa gen nenek/kakek dekat atau jauh. Allah mengancam
bagi yang memutuskan dan menjanjikan keberkahan dan usia yang
panjang bagi yang memeliharanya. Rahim tergantung di singgasana Ilahi
(Arsy), ia berkata: siapa yang menyambungku akan disambung Allah (dengan
rahmat-Nya) dan siapa yang memutuskanku akan diputuskan Allah (rahmat-
160
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
56 M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan Kesan dan Keserasian Alquran Vol.2,
(Tangerang:Lentera Hati, 2007), 329-333
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
161
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan secara kepustakaan, maka penulis
mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pandangan Alquran tentang keluarga sakinah yaitu agar tercipta keluarga
sakinah, maka diawali dari memilih kriteria pasangan suami maupun istri
harus tepat yakni beragama islam, salih, keturunannya yang baik,
berakhlak mulia, sopan santun dan bertutur kata yang baik, qawam. Seperti
firman Allah dalam An-Nisa’: 34: ar-Rijalu qawwamuna ‘ala an-Nisa’
maksudnya suami bertanggung jawab menafkahi istri dan anak-anak
secara lahir dan batin. Fassolihatu qanitatun hafidzatul lil ghoib maksudnya
perempuan yang senantiasa taat kepada Allah dan memelihara dirinya
ketika suami tidak di rumah. Bila langkah awal sudah ditempuh dengan
benar, kelak rumah tangga seseorang dapat berjalan serasi, harmonis, dan
penuh kemesraan karena masing-masing mendasarkan langkah dan
niatnya hanya karena Allah.
2. Makna ahlikum dalam tafsir Ibnu Katsir adalah istri, anak, orang tua, kerabat
dan budak. Sedangkan ‘asyirah adalah Bani Qusay, Bani Hasyim, Bani
Abdul Manaf, Fatimah, Safiyyah, Bani Abdul Muttalib, Bani Fihr dan Bani
Luay. Adapun makna sakinah dijelaskan dengan ayat lain (al-A’raf:189):
Allah menciptakan pasangan suami/istri dari jenis yang sama supaya
tercipta kerukunan/kecenderungan. Makna mawaddah adalah rasa kasih
(cinta) terhadap pasangan. Rahmah adalah rasa sayang terhadap pasangan
dengan alasan tertentu misal, karena anak, perlu nahkah, perlindungan.
3. Makna ahlikum dalam tafsir al-Misbah adalah istri, anak-anak, dan seluruh
yang berada dibawah tanggung jawab suami. Sedang ‘asyirah berarti
anggota suku yang terdekat, saling bergaul, karena anggota keluarga
57 M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan Kesan dan Keserasian Alquran Vol.2............381-382
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
162
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
Referensi
Abu Zahra, Muhammad, Tanzib al Islam li al-Mujtama’, (Kairo : Darul Fikr,
1997)Al-munawar Said Agil, Alquran Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki,
(Jakarta: Ciputat Press, 2005).
Al-Farmawi, Abd al-Ḥayy, Metode Tafsir Maudhu’i , (Bandung:CV.Pustaka
Setia,2002).
163
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
164
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
165
Eka Prasetiawati Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga…
Tim Al-Manar, Fikih Nikah Panduan Syar’i Menuju Rumah Tangga Islami,
(Bandung:PT Syaamil Cipta Media, 2007).
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994).
Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Digital Versi Lengkap 30 Juz 2013 , pada surah
Alquran.
Thalib, Muhammad, Manajemen Keluarga Sakinah, (Yogyakarta: Pro-U Media,
2007).
Utsman, Al-khasyt, Al-Masyakil Al-Zaujiyyah wa Hululuha Fi Dhauil Kitabi wa
Sunnah (Berumah Tangga Upaya Mengatasi nya Menurut Alquran), Terj.
Aziz Salim Basyarahil, (Jakarta:Gema Insani, 1991).
Warson Munawwir, Aḥmad, Kamus al-Munawwir: Arab-Indonesia, (Surabaya:
Pustaka Gresif, 1997).
Yahya Zakarya al-Anshari,Abu, Fath al-Wahhab, (Singapura: Sulaiman Mar’iy, tt),
juz II
Yunus,Mahmud, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penerjemah Alquran, 1990).
Yusuf, Yunan, Karakteristik Tafsir Indonesia Abad 20 dalam ‘Ulūm Al-Qur’ān, Vol.
III, 1992.
Zainal, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung. PT Remaja
Rosdakarya, 2011).
166