Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Photon Vol. 6 No.

2, Mei 2016

UJI EFEK TONIKUM EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata,


Nees.) TERHADAP MENCIT JANTAN (Mus musculus L.) GALUR SWISS

Susi Endrawati, Feni Indriyani

Program Studi DIII Farmasi Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo


Email: [email protected]

ABSTRACT
Background: The tonic is a substance that can improve our body strength. It can recover the staff our body shortly.
It can also make our body stronger and can stimulates our appetite.
Objective: Knowing the most effective tonic effect dose variation among ethanol extract of bitter leaf on male mice
(Mus musculus L.) Swiss Strain.
Methods: This study is an experimental research design with True experimental design approach Posttest Pretest
with control group. The ethanol extract of bitter leaf is made with bitter leaf quote using ethanol 96% with
maceration method. The provision of treatment in test animals distinguished on several variations of dosage. In
preparation extracts there are 5 groups, namely: group I, II, III, IV, V treated positive control caffeine 13 mg / kg,
cooking oil as a negative control, the ethanol extract at a dose of 50 mg / kg, 100 mg / kg, 200 mg / kg. Data
obtained tonic effect of added time the mice's ability to defend itself when direnangkan. Data were analyzed by
ANOVA using SPSS 18.0 for windows followed by a test post hoc test and ED50 probit analysis to determine the
most effective dose as a tonic.
Result: Ethanol extract of bitter leaf at a dose of 50 mg / kg have a tonic effect of 9.2 minutes, a dose of 100 mg / kg
have a tonic effect of 13.4 minutes, and a dose of 200 mg / kg have a tonic effect 23 minutes. Results yield of ethanol
extract of bitter leaf maceration 7.8% b/b.
Conclusion: The ethanol extract of bitter leaf tested in test animals male mice (Mus muculus L.) at all doses provide
a tonic effect, and the effect will increase along with increasing doses of test substance preparation.

Key Words: Tonic effect, Extract, Sambiloto (Andrographis paniculata, Nees.,), Male mice (Mus musculus L.)

1. PENDAHULUAN Tonikum merupakan zat yang dapat


Indonesia memiliki 3000 jenis tanaman obat meningkatkan stamina untuk memulihkan
namun baru sekitar 450 saja yang sudah tenaga dalam waktu singkat. Tonikum adalah
diketahui khasiatnya sehingga perkembangan obat yang menguatkan badan dan merangsang
obat di Indonesia belum pesat. Obat tradisional selera makan. Tonikum adalah istilah yang
belum bisa diterima sepenuhnya oleh kalangan dahulu digunakan untuk kelas preparat obat -
medis dan dunia kedokteran modern. Namun obatan yang dipercaya mempunyai kemampuan
akhir - akhir ini penelitian mengenai obat mengembalikan tonus normal pada jaringan.
tradisional semakin banyak dilakukan baik oleh Tonikum mempunyai efek yang menghasilkan
kalangan akademis, medis maupun instansi tonus normal yang ditandai dengan ketegangan
swata dan pemerintah (Prapanza dan Marianto, terus - menerus (Mutschler, 1986: 157).
2003: 1). Penggunaan obat penambah stamina Salah satu tanaman yang dapat digunakan
pada zaman sekarang ini semakin meluas. Hal sebagai obat yaitu tanaman sambiloto
ini seiring dengan kebutuhan masyarakat yang (Andrographis paniculata, Nees.). Tanaman ini
semakin meningkat pola aktivitas kerjanya. mengandung bahan kimia diantaranya senyawa
Masyarakat pada era ini membutuhkan kerja andrographolid yang menyebabkan rasa pahit
ekstra keras karena semakin banyaknya tuntutan terutama bagian daun dan batangnya. Senyawa
atau persaingan untuk memenuhi kebutuhan ini merupakan bahan aktif daun sambiloto
sosial dan ekonomi. Masyarakat yang dituntut (Andrographis paniculata, Nees.) yang banyak
bekerja ekstra keras akan membutuhkan tenaga mengandung unsur - unsur mineral seperti
ekstra. Obat penambah stamina dibutuhkan kalium, natrium, kalsium dan asam kersik.
untuk meningkatkan stamina. (Prapanza dan Marianto, 2003: 9).

FMIPA-UMRI 17
Jurnal Photon Vol. 6 No. 2, Mei 2016

Penelitian yang sudah dilakukan oleh Prodi DIII Farmasi Politeknik Kesehatan Bhakti
Warditiani menunjukkan bahwa ekstrak etanol Mulia Sukoharjo untuk mengetahui efek
terpurifikasi herba sambiloto (Andrographis tonikum ekstrak etanol dan infusa daun
paniculata, Nees.) positif mengandung golongan Sambiloto (Andrographis paniculata, Nees.)
flavonoid dan terpenoid dimana senyawa terhadap hewan uji mencit galur swiss. Sampel
tersebut diduga dapat menimbulkan efek dari penelitian ini adalah daun sambiloto yang
tonikum. Selain daun, bagian lain dari sambiloto diambil di wilayah kabupaten Pacitan, Jawa
juga berguna, V.Ravi et all dari India melakukan Timur dan mencit jantan galur swiss.
penelitian bunga sambiloto yang diekstraksi Pengolahan daun sambiloto dilakukan dengan
dengan metanol untuk menghambat cara daun yang berwarna hijau dicuci bersih,
pertumbuhan bakteri, dengan mengukur ditiriskan, dipotong kecil-kecil kemudian
diameter zona penghambat. dikeringkan dalam oven lalu dibuat ekstrak
Daun sambiloto (Andrographis paniculata, dengan metode maserasi.
Nees.) juga mempunyai khasiat sebagai Alat yang digunakan yaitu batang pengaduk,
antioksidan, antidiabetes dan obat tifus. gelas ukur, cawan penguap, pipet tetes, kain
Berdasarkan penelitian Yellita (2011) bahwa flanel, kertas saring, beker glass, spuit peroral,
ekstrak methanol daun sambiloto dapat handuk pengering, timbangan analitik, blender,
digunakan sebagai antioksidan, secara biologis waterbath, stopwatch dan bejana air. Bahan yang
antioksidan adalah senyawa yang mampu digunakan yaitu simplisian daun sambiloto,
menangkal atau meredam dampak negatif etanol 96%, minyak goreng, kafein dan hewan
oksidan dalam tubuh. Keseimbangan oksidan uji mencit.
dan antioksidan sangat penting karena berkaitan Prosedur dalam penelitian ini adalah
dengan berfungsinya sistem imunitas tubuh, sebagai berikut:
penelitian tersebut relevan dan dikuatkan oleh 1. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Sambiloto
penelitian Shirisha, K and Mastan, M (2013) dengan metode Maserasi
dari india. Daun sambiloto 100 gram dimasukkan ke
Banyaknya manfaat daun sambiloto tersebut dalam wadah maserasi, ditambahkan etanol 96%
dan pentingnya masyarakat untuk mengetahui, sebanyak 750 ml hingga terendam sempurna.
manfaat herbal obat tradisional, menjadi dasar Didiamkan selama 18 jam aduk sesekali selama
dalam latar belakang penelitian ini apakah 6 jam. Didiamkan lagi selama 18 jam. Kemudian
ekstrak etanol daun sambiloto (Andrographis disaring menggunakan kain flanel dan ampasnya
paniculata, Nees.) mempunyai efek tonik pada dibilas dengan sisa etanol sebanyak 250 ml.
mencit. Ekstrak etanol yang diperoleh diuapkan diatas
Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui waterbath hingga diperoleh ekstrak kental.
efek tonikum paling efektif diantara variasi dosis (Dirjen POM,1986:11).
ekstrak etanol daun sambiloto pada mencit
jantan (Mus musculus L.) Galur Swiss. Adapun
manfaat penelitian ini yaitu untuk memperoleh
data ilmiah mengenai khasiat daun sambiloto
yang mempunyai efek tonik dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat dan sebagai
tambahan pengetahuan untuk pengembangan
serta pemanfaatan daun sambiloto dalam bidang
farmasi. Gambar 1. Daun Sambiloto
2. Pembuatan larutan kafein dosis 13 mg/kg
2. METODOLOGI PENELITIAN BB dibuat dengan menimbang kafein
Penelitian ini eksperimental dilakukan di sebanyak 13 mg kemudian dilarutkan
Laboratorium Farmakognosi dan Farmakologi dengan minyak goreng sebanyak 25 ml.

FMIPA-UMRI 18
Jurnal Photon Vol. 6 No. 2, Mei 2016

Dosis ekstrak etanol daun sambiloto 50 sampai 25 ml. Dosis ekstrak etanol daun
mg/kgBB dibuat dengan menimbang ekstrak sambiloto 200 mg/kgBB dibuat dengan
50 mg dilarutkan dengan minyak goreng menimbang ekstrak sebanyak 200 mg
sampai 25 ml. Dosis ekstrak etanol daun kemudian dilarutkan dengan minyak goreng
sambiloto 100 mg/kgBB dibuat dengan sampai 25 ml.
menimbang ekstrak sebanyak 100 mg
kemudian dilarutkan dengan minyak goreng

a b c d d

Gambar 2. Proses a. penimbangan, b. maserasi, c. penyaringan, d.penguapan, e.hasil maserasi

3. Pemilihan dan penyiapan hewan uji


Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantang galur swiss yang berumur 1-2 bulan dengan berat
badan 20 – 30 gram. Diadaptasi dengan lingkungan sekitar selama satu minggu.

a b c d

Gambar 3. a.penandaan, b. penimbangan, c. ekstrak, d. perlakuan peroral

4. Perlakuan Hewan Uji Mencit menggunakan SPSS 18.0 for windows


Hewan uji dipuasakan selama 8 jam sebelum dilankutkan dengan uji post hoc test dan analisa
diuji cobakan. Hewan uji berjumlah 25 ekor probit ED50 untuk menentukan dosis yang paling
mencit terbagi dalam 5 kelompok, masing- efektif sebagai tonikum.
masing terdiri dari 5 ekor mencit. Kelompok I
kontrol positif, kelompok II kontrol negative, III, 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV, V perlakuan secara peroral ekstrak etanol Pelarut yang digunakan dalam pembuatan
daun sambiloto, dosis 50 mg/kg BB, dosis 100 ekstrak adalah etanol 96 %, karena etanol 96%
mg/kg BB, dan dosis 200 mg/kg BB. Perlakuan mempunyai tingkat kepolaran semipolar.
hewan uji mencit dengan menggunakan metode Terpenoid diduga zat yang menyebabkan
ketahanan berenang. Aktivitas motorik diuji tonikum memiliki tingkat kepolaran semipolar,
dengan cara mencit dimasukkan kedalam wadah sehingga dapat larut dalam etanol 96%.
yang berisi air, 30 menit setelah pemberian Penelitian daun sambiloto ini menghasilkan efek
sediaan. Ketahanan berenang diukur berdasarkan tonik yang baik. Pada simplisia daun sambiloto
waktu mencit mulai berenang sampai tenggelam, sebanyak 100 mg yang dimaserasi dengan etanol
yaitu mencit berada dibawah permukaan air 96% sebanyak 1000 ml diperoleh ekstrak kental
selama 7 detik. Data yang diperoleh dari hasil sebanyak 7,80 gram, rendemen yang diperoleh
pengamatan yaitu dengan mencatat waktu timbul adalah 7,8 %. Penelitian relevan juga dilakukan
kelelahan dari masing – masing perlakuan. Data oleh Warditiani (2012) yang menghasilkan
yang diperoleh dianalisis dengan uji ANOVA ektrak terpurifikasi dari herba sambiloto

FMIPA-UMRI 19
Jurnal Photon Vol. 6 No. 2, Mei 2016

(Andrographis paniculata, Nees.). Ekstrak dengan air pada segala perbandingan, panas
positif mengandung golongan senyawa yang diperlukan untuk pemekatan sedikit. Selain
flavonoid dan terpenoid, hanya bedanya ekstrak itu zat aktif yang berefek sebagai stimulant yaitu
terpurifikasi dibuat dengan mengekstraksi flavonoid dan terpenoid larut dalam etanol.
serbuk herba sambiloto (Andrographis Berbeda halnya dengan penelitian uji
paniculata, Nees.) dengan metode maserasi tonikum biji cola yang dilakukan oleh Wahyuni
menggunakan etanol 90%, kemudian dilakukan (2008), penarikan ekstrak dilakukan dengan cara
purifikasi bertahap menggunakan pelarut n- infudasi karena alkaloid golongan xantin yang
heksan. Senyawa terpenoid merupakan golongan terkandung pada biji cola dapat larut dalam air,
stimulan. Alasan Ekstrak etanol digunakan yaitu, meskipun tidak dapat larut sempurna. Hal
lebih selektif, kapang dan kuman sulit tumbuh tersebut menyebabkan efek tonik yang
dalam etanol 20% keatas, tidak beracun, netral, ditimbulkan rendah.
absorbsinya baik, etanol dapat bercampur

Tabel 1. Hasil Pengamatan Lama Waktu Bertahan yang Digunakan oleh Mencit Setelah Pemberian Ekstrak Etanol
Daun Sambiloto dengan Metode Ketahanan Berenang
Kontrol Kontrol Ekstrak Dosis 50
Ekstrak Dosis Ekstrak Dosis
Replikasi Positif Negatif mg
100 mg (menit) 200 mg (menit)
(menit) (menit) (menit)
I 22 1 7 13 24
II 12 2 9 12 23
III 24 1 9 15 22
IV 20 1 11 14 23
V 19 3 10 13 23
Rata - rata 19,4 1,6 9,2 13,4 23

Gambar 4. Grafik Rata-Rata Efek Tonik

Gambar 5. Grafik Selisih Waktu dan Log dosis

FMIPA-UMRI 20
Jurnal Photon Vol. 6 No. 2, Mei 2016

Hasil analisis uji One Way Anova yang Yulinah (2001) bahwa ekstrak etanol herba
diperoleh menunjukkan nilai α > Sig, dimana sambiloto (Andrographis paniculata, Nees.)
nilai α = 0,05 dan nilai Sig.= 0.0001 maka H0 mempunyai efek menurunkan glukosa darah
ditolak, jadi kesimpulannya ada perbedaan pada uji toleransi glukosa dengan efek yang
signifikan daya tonikum ekstrak etanol daun meningkat dengan peningkatan dosis pada kisar
sambiloto pada mencit jantan. Kemudian dosis yang diberikan 0,5 – 2,0 g / kg BB.
dilanjutkan dengan analisis Post Hoc Test untuk Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
mengetahui secara rinci apakah ada perbedaan Yulinah (2001) yaitu uji toleransi glukosa pada
yang bermakna antar kelompok perlakuan tikus dan mencit diabetes yang diinduksi dengan
dengan uji LSD. Hasil uji lanjutan dengan aloksan, sedangkan pada penelitian ini ekstrak
analisis Post Hoc Test, pada pengamatan lama etanol daun sambiloto (Andrographis
waktu mencit berenang menunjukkan bahwa paniculata, Nees.) pada kisar dosis 50 – 200
terdapat perbedaan efek yang signifikan atau ada mg/kg BB dapat memberikan efek tonikum
perbedaan efek yang bermakna antara kelompok dengan metode ketahanan tubuh yaitu dengan
kontrol dan kelompok perlakuan ekstrak etanol cara mencit direnangkan setelah diberi ekstrak.
daun sambiloto dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg Jadi, pada dosis rendah ekstrak etanol daun
BB dan 200 mg/kg BB. Pemberian ekstrak sambiloto memiliki efek tonikum dan pada dosis
etanol daun sambiloto dosis 50 mg/kg BB tinggi ekstrak etanol daun sambiloto dapat
menunjukkan efek tonikum yang lebih pendek menurunkan glukosa darah.
pada mencit dengan menggunakan ketahanan Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
berenang rata – rata 9,2 menit, ekstrak etanol semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun
daun sambiloto dosis 100 mg/kg BB sambiloto semakin lama ketahanan berenang
menunjukkan efek tonikum pada mencit mencit. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan
menggunakan ketahanan berenang rata – rata oleh efek tonik dari ekstrak etanol daun
13,4 menit dan pemberian ekstrak etanol daun sambiloto yang terjadi karena efek stimulan
sambiloto dosis 200 mg/kg BB menunjukkan yang dilakukan terhadap sistem saraf pusat
efek tonikum yang paling tinggi pada mencit sehingga dapat menambah gairah atau stamina
menggunakan ketahanan berenang rata – rata 23 mencit. Hal ini sesuai dengan teori yang
menit, untuk pemberian minyak goreng sebagai dikemukakan Gunawan (2006) bahwa tonikum
kontrol negatif menunjukkan lama waktu adalah zat yang digunakan untuk
ketahanan berenang yang sangat pendek yaitu mengembalikan kondisi normal jaringan atau
rata – rata sebesar 1,6 menit, sedangkan untuk merangsang nafsu makan. Sehingga dapat
pemberian kafein 13 mg/kg BB rata – rata mengembalikan tenaga yang hilang,
sebesar 19,4 menit. Hal ini menunjukkan bahwa memulihkan stamina, melancarkan peredaran
dosis 200 mg/kg BB ekstrak etanol daun darah, menambah gairah dan menjaga berat
sambiloto dapat memberikan efek tonikum lebih badan.
lama.
Data efek tonik dari setiap dosis uji 4. KESIMPULAN DAN SARAN
efektifitas dianalisis menggunakan analisa Kesimpulan
Probit dan diperoleh ED50 dari ekstrak etanol Hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak
daun sambiloto sebesar 74,554 mg/kg BB. Hal etanol daun sambiloto (Andrograpolis
ini menunjukkan bahwa pada dosis ekstrak panicullata, Ness) pada dosis 50 mg/kg BB, 100
etanol daun sambiloto 74,554 mg/kg BB mg/kg BB dan 200 mg/kg BB dengan metode
senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak ketahanan berenang menunjukkan efek tonikum
etanol daun sambiloto mampu memberikan 50% pada mencit, dan memberikan efek tonik yang
efek tonikum pada hewan uji mencit. efektif berdasarkan analisa probit dengan uji
Manfaat daun sambiloto yang banyak juga ED50 adalah pada dosis 74,554 mg/kg BB.
dikuatkan pleh penelitian yang dilakukan oleh

FMIPA-UMRI 21
Jurnal Photon Vol. 6 No. 2, Mei 2016

Saran Damage: Asystemic review. Journal


Penelitian lebih lanjut kandungan kimia atau Pharmacophore USA Coden. Pharm 7.
khasiat yang terdapat dalam ekstrak etanol daun ISSN 2229-5402 Vol 4(6), 212-229.
sambiloto (Andrograpolis panicullata, Ness) Wahyuni, SA, dan Kusumawati, F. 2008. Efek
yang dapat memberikan efek tonik pada hewan Tonik Ekstrak Air Biji Cola (Cola nitida
uji menggunakan metode Kromatografi Lapis Schott & Endl) pada Mencit Jantan. Jurnal
Tipis atau membandingkan efek tonik sediaan Penelitian Sains & Teknologi Vol. 9 (2):
ekstrak etanol dan infusa daun sambiloto sebagai 137 – 143
efek tonikum. Warditiani, NK, Larasanty, LPF, Widjaja, LNK,
Juniari, NPM, Nugroho, AE, Pramono, S.
DAFTAR PUSTAKA 2012. Identifikasi Kandungan Kimia
Dirjen POM. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Ekstrak Terpurifikasi Herba Sambiloto.
Departemen Kesehatan Republik Jurnal Farmasi Universitas Udayana: 22 – 25
Indonesia Yellita Y, Cahyaningsih U, Pradono DI,
Gunawan, Didik, 2006, Resep – resep Ramuan Winarsih W, Manalu W.2011. Ekstrak
Tradisional untuk Keharmonisan Suami Sambiloto Menurunkan Patogenesis
Istri, Ookista Eimeria TenellaI. Jurnal
Mutschler, E. 1986. Dinamika Obat, Veteriner Vol 12 (4): 307-318
diterjemahkan oleh Widianto, MB, dan Yulinah E, Sukrasno dan Muna AF. 2001.
Ranti, AS Edisi Kelima. Bandung: Aktivitas Antidiabetika Ekstrak Etanol
Penerbit ITB Herba Sambiloto (Andrographis
Prapanza, I, dan Marianto LA. 2003. Khasiat panicullata Nees (Acanthaceae)). Jurnal
dan Manfaat Sambiloto. Jakarta: Farmasi FMIPA ITB Vol 6 (1): 13 - 20
Agromedia Pustaka V. Ravi et al. Antimicrobial Activity of
Shirisha, K and Mastan,M. 2013. Andrographis Andrographis Paniculata Flower Extracts.
Paniculata and its Bioactive Journal IJRRPAS, 2(3) 604-610, ISSN:
Phytochemical Constituents For oxidative 2249-1236.

FMIPA-UMRI 22

You might also like