Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Sri Rahayu (1714025056)

RAPUNZEL
Based on the classic tale by the Brothers Grimm
Drama Script:
Title : Rapunzel
The characters
1. Woman : Kidness, beauty and weakness
2. Man : Kindness, docile and responsible
3. Witch : Old, ugly, evil and sly
4. Rapunzel : Beauty, has long hair, has a good voice and kindness
5. Prince : Handsome, kindness, rich
Time : Long time ago
Setting : Palace, garden, tower, forest, cottage

1
Narrator : “A long time ago, a husband and wife lived happily in a cottage at the edge of a
wood. But one day the wife fell ill. She could eat nothing and grew thinner and
thinner.”
Woman : “My darling, I have a strong desire of a salad made from that plant. If I don’t eat it
now, I know I will surely die.”
Man : “Very well, my dear, if you want it… you will have it.”
2
Narrator : “At midnight , the husband climbed the wall into the garden of the witch and
started taking some rampion.”
Man : “Rampion, rampion, this is for my darling wife.”
Narrator : “The man took the rampion and his wife made a salad of it and ate it. It tasted so
good to her, that the next day she ate three times as much as before. So her husband
knew that he must once more go into the garden.”
Man : “Rampion, rampion, this is for my darling wife.”
Narrator : “When he had the rampion in his hands, he saw the terrible witch standing before
him.”
Dame Gothel : “How do you dare, come into my garden and steal my rampion like a thief!
You will suffer for it!”
Man : “Oh, please forgive me! My wife saw your rampion from the window, and she wanted
it so bad, that she would have died if she didn’t have some to eat.”
Dame Gothel : “If you’re telling me the truth, I will let you take with you as much rampion as
you want… only I make one condition… you must give me the child which your wife
will bring into the world; it shall be well treated, and I will care for it like a mother.”
Narrator : “The man in his terror consented to everything. When the baby was born, the witch
appeared, gave the child the name of Rapunzel, and took it away with her.”
Dame Gothel : “Ha, ha, ha,ha.....”
Narrator : “Rapunzel grew into a beautiful child under the sun, she played in the woods and
took very good care of her long hair.”
Rapunzel : (combing her hair) “I like to comb my long beautiful hair.”
3
Narrator : “When she was twelve years old, the witch shut her into a tower in the middle of a
forest. The tower had neither stairs nor door, but near the top was a little window.
When the witch wanted to go in, she placed herself beneath it.”
Dame Gothel : “Rapunzel, Rapunzel! Let down your hair to me.”
Rapunzel : “Yes, let me unfasten my braided tresses so that you can climb up.”
Narrator : “After a year or two, the king’s son was walking in the forest when he heard a
song, which was so charming that he stood still and listened.”
Rapunzel : (singing) “Du,du,du,la, la, la….”
Prince : “Oh. What a beautiful song! Who is singing so lovely?”
Narrator : “The lovely voice came from Rapunzel´s tower. The king’s son wanted to climb up
to her, and looked for the door of the tower, but none was to be found.”
Prince : “Now what shall I do? There´s no way of climbing up. There are no stairs and no
doors.”
Narrator : “He went back home, but the singing had touched his heart, that every day he went
out into the forest and listened to it. One day he was standing behind a tree, when he
saw the witch coming, and he heard what she said.”
Dame Gothel : “Rapunzel, Rapunzel! Let down your hair to me.”
Narrator : “Then Rapunzel let down the braids of her hair, and the witch climbed up to her.”
Prince : “So that’s the way I can climb to the tower! I will do the same.”
Narrator : “The next day when it began to grow dark, he went to the tower.”
Prince : “Rapunzel, Rapunzel, Let down your hair to me.”
Narrator : “Immediately the hair fell down and the king’s son climbed up.”
Rapunzel : “Oh… who are you?”
Prince : “Darling, my heart is yours. I have never seen anybody as beautiful as you. Will you
marry me? Will you be my wife and live with me in my kingdom?”
Rapunzel : “Yes, I will. You´re young and handsome.”
Prince : “Then it is settled. We’ll get marry right away! Just let down your hair and let´s go.”
Rapunzel : “I will go away with you, but I do not know how to get down. If I get down my
hair, then how will I get down?”
Prince : “You’re right! Hmmmmm....”
Rapunzel : “You have to go now. The witch will come soon.”
Prince : “Yes, but don´t worry Rapunzel, I’ll think of something.”
Narrator : “When the king’s son was getting down, the witch was already there, and said.”
Dame Gothel : “Uhh, you have come to take Rapunzel! Now you will never see her again!
Ha,ha,ha,ha!”
Narrator : “The witch cast a spell on the prince and he wondered in the woods, without seeing
a thing and eating only plants, roots, and berries. Meanwhile, in the tower.”
Dame Gothel : “Ah! you wicked child! I thought I separated you from the world, and yet you
have deceived me!, and just for that I will cut your beautiful hair!”
Narrator : “In her anger the witch cut Rapunzel’s beautiful tresses. Then she took her into a
desert where she had to live in great grief and misery. Meanwhile. the prince roamed
about in misery for two years, and finally, he got to the desert where Rapunzel, with
the twins to which she had given birth, a boy and a girl, lived in poverty.”
Prince : “That voice that I hear seems so familiar to me.”
Narrator : “He went towards it, and when he approached, Rapunzel said.”
Rapunzel : “Oh prince, I missed you so much! I am so happy to see you that I am crying.”
Narrator : “Two of her tears wetted his eyes and they grew clear again, and he could see with
them as before.”
Prince : “I can see again! Oh my sweet Rapunzel, what have they done to us! Let’s go to my
kingdom now.”
Narrator : “He took her to his kingdom where they were joyfully received, and they lived
happily ever after.”

This version: COPYRIGHT © Ziptales Pty Ltd


RAPUNZEL
Naskah Drama
Judul : Rapunzel
Para tokoh :
1. Wanita : Baik hati, cantik, dan lemah
2. Pria : Baik hati, patuh, dan bertanggung jawab
3. Penyihir : Tua, jelek,jahat dan licik
4. Rapunzel : Cantik, meemili rambut panjang, suara yang bagus, dan baik hati.
5. Pangeran : Gagah, baik hati, dan kaya raya
Waktu : Pada zaman dahulu
Tempat : Istana, taman, menara, hutan, dan gubuk

1
Narator : “Pada zaman dahulu, sepasang suami istri yang hidup bahagia di gubuk
pinggir hutan. Tetapi suaatu hari istrinya jatuh sakit. Ia tidak bisa makan apa-
apa dan menjadi semakin kurus.”
Wanita : “Sayangku, aku ingin sekali memakan salad yanh terbuat dari tanaman itu.
Jika aku tidak makan itu sekarang. Aku tau pasti aku akan mati.”
Pria : “Baiklah sayangku, jika kamu menginginkannya, kamu akan mendapatkannya.”
Narator : “Tengah malam, suaminya memanjat tembok untuk ke kebun si penyihir
dan mulai mengambil beberapa rampion.”
Pria : “Rampiomn, rampion, ini untuk istriku tersayang.”
Narator : “Pria itu mengambil rampion dan istrinya membuat salad dan memakannya.
Baginya rasanya sangat lezat. Di hari berikutnya dia makan tiga kali lebih
banyak dari sebelumnya. Jadi, suaminya tahu bahwa dia harus pergi kembali
lagi ke kebun.
Pria : “Rampion, rampion, ini untuk istriku tersayang."
Narator : “Ketika rampion itu di tangannya, ia melihat penyihir mengerikan berdiri di
depannya.”
Gothel tua : “Berani-beraninya kau, datang ke kebunku dan mencuri rampionku
seperti maling! Kau akan menderita karenanya!”
Man: “Oh, maafkan aku! Istriku melihat rampionmu dari jendela, dan ia saangat
menginginkannya, dia akan mati jika dia tidak memakannya.”
Gothel tua : “Jika kau memberitahu kebenarannya, aku akan membiarkanmu
membawa rampion sebanyak yang kau mau. Hanya satu syarat ... Kau harus
memberiku anak yang dikandung istrimu. Ia akan dirawat dengan baik dan aku
akan menjaganya seperti seorang ibu.”
Narator : “Pria yang ketakutan itu menyetujui semuanya. Ketika bayi itu lahir, sang
penyihir muncul, memberi nama anak itu Rapunzel, dan membawanya pergi."
Gothel tua : “Ha, ha, ha, ha .....”
Narator : “Rapunzel tumbuh menjadi anak yang cantik di bawah mentari, dia bermain
di hutan dan merawat rambut panjangnya.”
Rapunzel : (Menyisir Rambutnya) “Aku suka menyisir rambutku yang indah.”
Narator : “Ketika dia berusia dua belas tahun, penyihir mengurungnya di sebuah
menara di tengah hutan. Menara yang tidak memiliki tangga atau pintu, tetapi
ada jendela kecil di bagian atas. Ketika si penyihir ingin masuk, dia
menempatkan dirinya di bawah.”
Gothel tua : “Rapunzel, Rapunzel! Turunkan rambutmu.”
Rapunzel : “Ya, biarkan aku melepas ikatanku yang dikepang agar kamu bisa
memanjat.”
Narator : “Setelah satu atau dua tahun, seorang putra raja berjalan di hutan, saat dia
mendengar sebuah lagu, yang sangat memesona sehingga dia berdiri dan
mendengarkannya.
Rapunzel: (bernyanyi) "Du, du, du, la, la, la ...."
Pangeraan : “Oh Lagu yang sangat indah! Siapa yang bernyanyi begitu merdu?”
Narator: “Suara indah itu berasal dari menara Rapunzel. Putra raja ingin memanjat
untuknya, dan mencari pintu menara, tetapi tidak ada yang bisa ditemukan.”
Pangeran: "Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Tidak ada cara untuk memanjat.
Tidak ada tangga dan tidak pintu. "
Narator: “Dia pulang ke rumah, tetapi nyanyian itu menyentuh hatinya, setiap hari dia
keluar ke hutan dan mendengarkannya. Suatu hari dia berdiri di belakang
pohon, saat dia melihat penyihir itu datang, dan dia mendengar apa yang
dikatakannya.”
Gothel tua : “Rapunzel, Rapunzel! Turunkan rambutmu.”
Pangeran : “Jadi begitu caranya aku bisa memanjat menara itu. Aku akan melakukan
cara yang sama”
Narator: "Keesokan harinya ketika mulai gelap, dia pergi ke menara."
Pangeran: “Rapunzel, Rapunzel! Turunkan rambutmu.”
Naraatot: “Segera rambutnya terurai ke bawah dan putra raja memanjat. "
Rapunzel: " Oh … kamu siapa?"
Pangeran : “Sayang, hatiku ini milikmu. Aku belum pernah melihat seseorang
secantik dirimu. Maukah kamu menikah denganku? Maukah kamu menjadi
istriku dan hidip denganku di kerajaanku?”

Pidato Ir. Soekarno :

               Saudara-saudara sekalian ! Saya telah minta Saudara hadir disini, untuk
menyaksikan peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-
puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang umtuk merdeka. Bahkan
telah beratus-ratus tahun lamanya, gelombang aksi kita tidak putus dalam
berjuang untuk memerdekakan negeri ini. Kita jatuh bangun menyusun
kekuatan untuk menggapai cita-cita Indonesia bebas dari penjajahan bangsa
lain. Semalam, kami para pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari berbagai
penjuru bergabung untuk memusyawarahkan dan permusyawaratan itu seiya-
sekata berkata : inilah saatnya bagi kita untuk mengobarkan api revolusi
kemerdekaan Indonesia. Saudara sekalian ! Dengan ini kami menyatakan
kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami :

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal-
hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya

Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 05

“Atas nama bangsa Indonesia”

 Soekarno-Hatta
”Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan
lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita
menyusun Negara kita! Negara Merdeka. Negara Republik Indonesia
merdeka, kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita
itu“. Merdekaaaaaa......!!!!!!

You might also like