Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

138

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 138-148
Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care
ISSN 2527-8487 (online)
ISSN 2089-4503 (cetak)

EFEKTIVITAS NATURAL FACE MASK DALAM MENINGKATKAN


KELEMBABAN KULIT WAJAH

1)
Swaidatul Masluhiya AF , Hasminar Rachman Fidiastuti2)

1)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Biologi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail: [email protected]; [email protected]

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of using natural masks to moisturize dry skin. This natural mask was
made of ingredients that are safe to use and based on special formulations which include; bengkoang powder (2
grams), chocolate powder (1 gram), black cumin oil (0.6 ml), and honey (5 ml). This formulation was made so
that the resultied mask formed paste stucture that can be directly applied. Masks were given to ten probandal
women who have dry skin types and are 30-40 years old. Masks were used twice / week for six weeks (12
times usage). The instrument used to measure the moisture level of facial skin was a skin analyzer (HL-611)
by directly attaching it to the face area and the results can be seen after 4-5 seconds. The data were analysed
using ANOVA test 95% confidence interval and significance test using SPSS 15 for windows. The results
showed that skin moisture values increased around 3.9% within 6 weeks of use, with a 0.8% increase at week
2, at week 4 there was an increase of 1.65% and at week 6 there was an increase in skin moisture by 1.4%.
The moisture value of the skin on the face area (forehead, nose, chin, cheeks) showed no significant difference
with almost the same value of humidity. It is recommended for dry skin types to use a face mask that contains
oil as a skin lubricant and to protect water evaporation from the skin. It is necessary to do further testing on
this natural mask so that safety on the skin can be guaranteed. It needs to be done so that the final product
obtained meets the face mask safety quality standards set by the government.

Keywords: Bengkuang; cocoa; black cumin; honey; natural mask.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas natural face mask dalam meningkatkan
kelembaban kulit wajah. Natural face mask ini dibuat dari bahan-bahan yang aman digunakan
dan dibuat berdasarkan formulasi khusus yang meliputi; bubuk bengkoang (2 gram), bubuk
cokelat (1 gram), minyak jintan hitam (0.6 ml), dan madu (5 ml). Formulasi ini dibuat agar
masker yang dihasilkan dapat membentuk struktur seperti krim yang dapat langsung
digunakan. Masker diberikan pada sepuluh probandus wanita yang memiliki jenis kulit kering
dan berusia 30-40 tahun. Masker digunakan dua kali/minggu selama enam minggu (12 kali
pemakaian). Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban kulit wajah
Cara mengutip: Masluhiya AF, Swaidatul., & Fidiastuti, H. Rachman. (2019). Efektivitas Natural Face Mask dalam Meningkatkan
Kelembaban Kulit Wajah. Care:Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 7(3), 138-148

Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/view/1389


139
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 138-148

adalah skin analyzer (HL-611) dengan cara langsung ditempelkan pada area wajah dan hasilnya
dapat terlihat setelah 4-5 detik. Analisa data dengan uji ANOVA selang kepercayaan 95% dan
uji signifikansi menggunakan SPSS 15 for windows. Hasil penelitian menunjukkan nilai
kelembaban kulit meningkat sekitar 3.9% dalam waktu 6 minggu pemakaian, dengan
peningkatan 0.8% pada minggu ke-2, pada minggu ke-4 terjadi peningkatan sebanyak 1.65%
dan pada minggu ke-6 terjadi peningkatan kelembaban kulit sebanyak 1.4%. Nilai kelembaban
kulit pada area wajah (dahi, hidung, dagu, pipi) menunjukkan tidak ada perbedaan yang
signifikan dengan nilai kelembaban yang hampir sama. Disarankan bagi jenis kulit kering agar
menggunakan masker wajah yang memiliki kandungan minyak sebagai pelumas kulit dan
untuk melindungi evaporasi air dari kulit. Perlu dilakukan uji lanjutan pada masker alami ini
agar keamanan kulit dapat terjamin. Hal ini dilakukan agar produk akhir yang didapatkan
memenuhi standar mutu keamanan masker wajah yang ditetapkan pemerintah.

Kata Kunci: Bengkoang; cokelat; jintan hitam; madu; masker alami.

PENDAHULUAN Berdasarkan hasil evaluasi market yang


Industri kosmetik yang terus berkembang telat dilakukan menunjukkan bahwa
saat ini menghasilkan beragam produk beberapa masker wajah yang dijual bebas
kosmetik dengan berbagai keunggulan, dipasaran memiliki kandungan bahan
baik dari segi merk, kandungan, jenis, harga, berbahaya, dimana pencampuran bahan-
maupun komposisi bahan dalam produk bahan tersebut harus memenuhi ketentuan
tersebut. Salahsatu produk kosmetik yang pembuatan kosmetika, diantaranya sulfur
banyak diminati adalah masker wajah. dan resorsin yang dapat merusak struktur
Masker wajah ini memiliki berbagai fungsi, dan faal sel kulit, sehingga tidak
seperti dapat mengurangi kerutan, sepenuhnya aman bagi kulit wajah.
menghilangkan bekas jerawat, Penelitian ini mencoba untuk membuat
mencerahkan, hingga dapat melembabkan masker wajah yang memformulasikan
kulit wajah. Fakta ini menyebabkan bahan alami sehingga aman untuk kulit
konsumen merasa kesulitan dalam memilih wajah terutama jenis kulit kering. Masker
produk masker yang sesuai dengan kondisi alami ini dibuat dalam bentuk krim yang
kulit, terutama yang kurang paham dapat diaplikasikan langsung ke kulit wajah.
mengenai masker wajah. Berkembangnya Keistimewaan dari formulasi masker wajah
media sosial saat ini dapat memudahkan alamai ini diantaranya tidak mencampurkan
konsumen dalam mendapatkan berbagai bahan-bahan tambahan seperti pengharum,
produk kosmetik seperti masker wajah pengawet, dan pewarna buatan. Masker
dengan berbagai merk, akan tetapi jika alami ini dibuat secara tradisional dengan
konsumen salah memilih maka mencampurkan bahan alami lain seperti
menimbulkan permasalahan yang lebih bubuk bengkoang, cokelat bubuk, madu,
berat pada kulit (Adsense, 2011). dan minyak jintan hitam. Masker alami ini
140
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 138-148

tidak mengering dan tidak mengeras jika oksidasi.


digunakan pada kulit wajah. Madu juga dijadikan bahan dalam
Bengkoang dipilih karena mudah penelitian ini karena sifatnya yang
didapatkan dan harganya relatif murah, berfungsi sebagai humectants untuk menarik
selain itu kandungan vitamin C dalam air dari udara sekitar dan memperhankan
bengkoang bermanfaat dalam air dalam kulit, sehingga kulit tidak
pembentukan kolagen dan proses mengalami dehidrasi dan kelembaban kulit
pigmentasi, sedangkan kandungan vitamin tetap terjaga. Menurut Squidoo (2012)
B1 dalam bengkoang berfungsi untuk madu dapat menghambat proses aging dan
mencerahkan, menghaluskan kulit, dan mencegah keriput sehingga cocok
mengurangi kekeringan (Anneahira, 2011). digunakan pada semua jenis kulit.
Bahan lain yang digunakan adalah bubuk Penduduk Indonesia yang beriklim tropis
cokelat dengan kandungan vitamin A rentan mengalami berbagai masalah kulit
untuk mengurangi kekeringan kulit. seperti kulit kering karena berkurangnya
Cokelat bubuk dipilih karena memiliki kadar kelembaban kulit. Definisi kulit
kandungan polifenol sehingga tidak mudah kering atau dry skin adalah kondisi yang
tengik. Menurut Lee (2003) cokelat bubuk menggambarkan hilangnya atau
mengandung antioksidan lebih tinggi dua berkurangnya kadar kelembaban di stratum
kali lipat daripada kandungan antioksidan corneum (SC). Menurut Wijaya (2011) air
dalam anggur merah dan lebih dari tiga kali merupakan bahan utama dalam kelenturan
kandungan antioksidan teh hijau dan kelembaban kulit. Pada proses
Minyak jintan hitam dipilih karena penuaan kemampuan SC mengikat air
memiliki banyak unsur kimia alami yang berkurang, sehingga kulit tampak
diperlukan oleh kulit seperti kandungan mengkilat, berkerut kering dan keras.
thymoquinon yang berfungsi untuk Faktor yang mempengaruhi kelembaban
aktivitas antioksidatif dan antiinflamasi kulit diantaranya kecepatan cairan dari
(Zaher, 2008), selain itu kandungan minyak lapisan bawah mencapai SC, kecepatan
Jintan hitam seperti asam linoleat dan penguapan cairan, dan kemampuan SC
linolenat (asam lemak esensial tak jenuh) untuk menahan cairan (Partogi, 2008).
yang fungsinya untuk menunda proses Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
penuaan dan meremajakan sel-sel kulit pada tanggal 15 Juni 2018 pada 10 wanita
(Childiest, 2010). Tingginya kandungan yang berusia 30-40 tahun dan tergolong
asam lemak tak jenuh dalam minyak jintan memiliki kulit kering, di karenakan kegiatan
hitam menyebabkan tahan terhadap yang banyak melakukan aktifitas di luar
141
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 138-148

ruangan, tidak menggunakan sunblock, dan Formulasi Masker Wajah


tinggal di daerah industri (panas), sehingga Masker alami dibuat dengan
kulit wajah menjadi kering, bersisik, kasar, mencampurkan empat bahan (bubuk
kusam dan terasa kaku. Hal ini merupakan bengkoang, cokelat bubuk, minyak jintan
masalah yang cukup mengganggu dan hitam, dan madu) sehingga menghasilkan
dapat mengurangi rasa percaya diri. Upaya masker dengan bentuk pasta yang dapat
untuk mengatasi masalah tersebut salah langsung digunakan. Bahan-bahan yang
satunya dengan menggunakan masker digunakan adalah bubuk bengkoang (2
wajah alami yang dapat menjaga, gram), bubuk cokelat (1 gram), minyak
mengembalikan dan meningkatkan jintan hitam (0.6 ml), dan madu (5 ml).
kelembaban kulit wajah. Penelitian ini Bahan di letakkan di atas plate yang di
penting dilakukan untuk mengembalikan lapisi dengan wrapplastic (13 x 11 cm),
kelembaban kulit wajah dan mengangkat selanjutnya bahan tersebut di aduk dengan
manfaat bahan-bahan alami sebagai bahan spatula sehingga semua bahan tercampur
masker wajah yang aman untuk jenis kulit rata dan homogen (±7 menit). Setelah
kering. Pentingnya penggunaan masker homogen, disatukan setiap sisi dari
alami inilah yang menjadi latarbelakang wrapplastic (ditutup) dan di lubangi bagian
pembuatan masker alami agar penggunaan bawah plastik untuk dimasukkan dalam pot
bahan kimia berbahaya yang dapat merusak krim (ukuran 12,5 gram). Masker di aduk
kulit wajah dapat dicegah dan dikurangi. kembali dengan spatula selama 3 menit
setelah masker dimasukkan dalam pot krim
METODE PENELITIAN ggar lebih homogen. Setelah selesai,
Waktu dan Tempat Penelitian masker dapat disimpan pada suhu ruang.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 Uji Iritasi Kulit
Juli 2018 hingga 18 Agustus 2018 di Dusun Uji iritasi dilakukan sebelum penggunaan
Lawatan Desa Kalirejo Kecamatan masker ke wajah yang bertujuan untuk
Sukorejo Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. mengetahui keamanan penggunaan masker
Bahan pembuatan masker wajah alami pada kulit wajah dengan cara dioleskan
Bahan-bahan yang dipilih dalam penelitian pada kulit dibelakang telinga dan pada
ini diperoleh dari pemasok, yang meliputi punggung tangan probandus selama 20-30
bubuk bengkoang, cokelat bubuk (merk menit, selanjutnya masker dihapus dan
dagang Van Houten), minyak jintan hitam diamati hasilnya. Jika tidak menimbulkan
(merk dagang An-Naafi), dan madu (nektar kemerahan ataupun rasa gatal pada
bunga randu). probandus, maka masker aman digunakan
142
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 138-148

untuk kulit wajah. karakteristik yang terlihat, selanjutnya di


Kriteria Inklusi Probandus ukur nilai kelembaban kulit. Instrumen
Kriteria inklusi probandus pada penelitian untuk mengukur kelembaban kulit wajah
ini adalah wanita yang berusia 30-40 tahun, adalah skin analyzer HL-611 (Beautistyle
tergolong jenis kulit kering, selama 3 bulan International Corporation) dengan cara
terakhir tidak melakukan perawatan kulit langsung ditempelkan pada kulit wajah dan
seperti facial, peeling, dan menggunakan nilai kelembaban akan terlihat pada alat
produk masker lain, sudah menikah serta skin analyzer HL-611 setelah 4-5 detik
tidak sensitif dengan bahan-bahan yang (Gambar 1). Nilai ini digunakan sebagai
digunakan untuk masker wajah. data kontrol (minggu ke-0).
Cara Penggunaan Masker Wajah
Cara penggunaan masker wajah dalam
penelitian ini tidak berbeda dengan
penggunaan masker wajah pada umumnya,
yaitu:
1) Membersihkan wajah (cuci muka)
menggunakan sabun bayi (pH Gambar 1. skin analyzer HL-611 (Beautistyle

netral) International Corporation)

2) Dikeringkan dengan tissue Perlakuan

3) Oleskan masker pada wajah Masing-masing probandus diamati jenis

menggunakan kuas (kecuali area kulitnya dengan mengamati ciri-ciri dan

mata dan sekitar bibir) karakteristik yang terlihat, selanjutnya di

4) Dibiarkan selama 30-60 menit ukur nilai kelembaban kulit. Data diperoleh

5) Dibilas menggunakan air hangat setelah probandus menggunakan masker

sampai bersih. wajah sebanyak 4 kali. Cara pengambilan

Penggunaan masker pada probandus data dimulai dengan membersihkan wajah

sebaiknya pada malam hari sebelum tidur. terlebih dahulu menggunakan sabun yang

Masker digunakan dua kali per minggu disediakan peneliti (cuci muka), selanjutnya

sampai 12 kali pemakaian masker (selama 6 dikeringkan dengan tissue. Pengukuran

minggu) selanjutnya dilakukan kelembaban kulit wajah dilakukan setelah

pengambilan data. 20-30 menit dari cuci muka.

Kontrol Pengamatan (pengambilan data)

Setiap probandus dilihat jenis kulitnya Area kulit wajah bagian dahi, hidung, dagu,

dengan mengamati ciri-ciri dan dan pipi diukur nilai kelembabannya


143
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 138-148

dengan skin analyzer (HL-611). Nilai dengan empat bahan yang menghasilkan
kelembaban kulit yang tertera pada layar struktur seperti krim yang dapat langsung
skin analyzer dalam satuan persentase (%) dioleskan pada wajah tanpa memerlukan
menunjukkan jenis kulit yang dimiliki air ataupun campuran lain didalamanya.
probandus (Tabel 1). Minggu ke-0 Cara membuat masker dimulai dari
(Kontrol) dibandingkan dengan hasil dari mencampur bahan dengan tekstur bubuk,
setiap pengamatan yang dilakukan pada bahan yang bertekstur minyak, dan terakhir
minggu ke-2, 4, dan 6 kemudian ditentukan dicampurkan bahan yang berfungsi sebagai
efektivitas masker wajah untuk pelarut (pengkelat). Berat masker dari hasil
melembabkan. Efektivitas masker wajah ini formulasi ini adalah 10.5 gram, selanjutnya
juga diketahui dari kuisioner yang diisi masker disimpan pada suhu ruang. Masker
probandus di akhir penelitian. alami ini tidak dapat mengering selama
Tabel 1. Kriteria jenis kulit berdasarkan pemakaian karena terdapat campuran
kandungan air di kulit wajah yang minyak dalam formulasinya. Selain itu,
tertera pada skin analyzer HL-611 kandungan air yang terdapat pada bahan
(Beautistyle International Corporation) yang digunakan tidak mudah menguap
adalah: sehingga masker tidak dapat mengering
Kandungan air Jenis kulit selama pemakaian.
< = 33% Sangat kering
34-37% Kulit kering
Berdasarkan data kelembaban kulit wajah,
38-42% Kulit normal dilakukan pengujian nilai kelembaban kulit
43-46% Kulit lembab
> = 47% Sangat lembab yang paling tinggi (area yang paling
lembab) pada setiap area wajah serta
Analisis Data Kelembaban Kulit diamati peningkatan nilai kelembaban kulit
Data kelembaban kulit yang diperoleh pada pada minggu ke-0, 2, 4, dan 6. Pengaruh
setiap minggu pengamatan (ke-0, 2, 4, dan penggunaan masker wajah terhadap
6) dianalisis dengan uji ANOVA. Area kelembaban kulit dianalisis menggunakan
perlakuan meliputi dahi, hidung, dagu, dan uji ANOVA. Berdasarkan hasil
pipi. Waktu (minggu ke-) sebagai perhitungan statistika diketahui bahwa
kelompok perlakuan dan probandus pada sumber keragaman (SK) area wajah,
sebagai ulangan. didapatkan nilai F-hitung lebih kecil
daripada F-tabel 5% (1.915 < 2.664) dan
HASIL dari perbandingan antara nilai signifikansi
Efektivitas natural face mask untuk dengan α = 0.05 diketahui 0.129 > 0.05,
melembabkan kulit wajah diformulasikan artinya tidak ada perbedaan yang signifikan
144
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 138-148

pada nilai kelembaban kulit wajah (dahi, antara 32.975%-36.85% (Gambar 2) yang
hidung, dagu, dan pipi). Hasil pengukuran termasuk ke dalam jenis kulit kering (34-
dengan skin analyzer HL-611 menunjukkan 37%) (Tabel 1).
bahwa rerata kelembaban kulit berkisar

Gambar 2. Rerata nilai kelembaban kulit wajah pada setiap pengamatan.

Nilai kelembaban kulit wajah mulai terjadi pada penggunaan masker wajah
meningkat dari minggu ke-2 pengamatan. minggu ke-4 dan ke-6 (nilai kelembaban
Pada sumber keragaman (SK) waktu tertinggi dengan rerata 36.85%).
(minggu ke-), didapatkan nilai F-hitung
lebih besar dari F-tabel 5% (71.668 > PEMBAHASAN
2.664) dan dari perbandingan antara nilai Hasil penelitian menunjukkan bahwa
signifikansi dengan α = 0.05 menunjukkan masker wajah ini jika dioleskan pada kulit
nilai signifikansi lebih kecil dari α= 0.05 wajah tidak dapat mengering karena
(0.000 < 0.05). Berdasarkan hasil tersebut terdapat campuran minyak dalam
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan formulasinya. Masker jenis ini sangat sesuai
yang signifikan pada tingkat kelembaban digunakan untuk kulit kering, dimana
kulit wajah disetiap minggu pengamatan kandungan bahan aktif didalamnya dapat
selama 6 minggu pengamatan. bekerja sangat baik dan efisien sehingga
Berdasarkan Gambar 2 diketahui bahwa dapat meningkatkan nilai kelembaban kulit
rerata kelembaban kulit wajah pada minggu dengan cepat. Menurut Kusantati (2008)
ke-0 berbeda nyata dengan rerata masker wajah yang mengandung minyak
kelembaban kulit wajah pada minggu ke-2, memiliki keuntungan lebih efektif dalam
artinya peningkatan kelembaban sudah mengangkat kotoran sisa make-up di wajah
terlihat sejak penggunaan masker wajah yang larut dalam minyak dan tidak larut
pada minggu ke-2. Peningkatan dalam air, dapat mengurangi kulit kering
kelembaban kulit yang signifikan juga dan pecah-pecah, sedangkan kelemahan
145
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 138-148

produk yang mengandung minyak adalah 1986).


air yang tertinggal di permukaan kulit akan Menurut Achyar (1986) pemakaian
sulit menguap dan sisa make-up yang larut kosmetik topikal (masker wajah) akan
dalam air akan sulit dibersihkan dengan optimal apabila bahan aktif dapat
minyak. diabsorpsi oleh kulit minimal sebagian dari
Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan kandungan bahan aktif yang ada. Hal ini
kelembaban kulit dibagian dahi, hidung, karena efektivitas masker dipengaruhi oleh
dagu, dan pipi relatif sama (tidak berbeda frekuensi pemakaian masker wajah.
signifikan). Hal ini karena lapisan kulit di Semakin tinggi frekuensi pemakaian
stratum corneum ketebalannya relatif sama, masker wajah, maka semakin efektif bahan
sehingga menimbulkan reaksi yang sama masker masuk kelapisan kulit wajah
pada saat pemberian masker wajah. (jumlah bahan aktif yang diabsorbsi ke
Menurut Simanjuntak (2005) perbedaan kulit lebih banyak) sehingga dapat
ketebalan kulit dibagian tubuh disebabkan meningkatkan kelembaban kulit wajah
oleh perbedaan ketebalan stratum corneum, secara signifikan. Menurut (Masluhiya AF,
sehingga jumlah bahan aktif yang Swaidatul., Widodo., & Widyarti, 2016)
diabsorpsi untuk satu molekul yang sama frekuensi pemakaian masker wajah untuk
akan menunjukkan hasil yang berbeda dry skin adalah dua kali pemakaian per
tergantung pada struktur anatomi di minggu untuk meningkatkan nilai
tempat pengolesan masker wajah. kelembaban kulit wajah. Masker wajah ini
Ketebalan epidermis di bagian tubuh dapat meningkatkan nilai kelembaban kulit
memang berbeda, dimana ketebalan paling 3.9% dalam waktu 6 minggu pemakaian (2
tingggi (1 mm) pada telapak tangan dan kali/minggu), dengan peningkatan 0.8%
telapak kaki sedangkan yang paling tipis pada minggu ke-2, pada minggu ke-4
adalah bagian kelopak mata, pipi, dahi dan terjadi peningkatan sebanyak 1.65% dan
perut (0.1 mm)(Kusantati, 2008). Area pada minggu ke-6 terjadi peningkatan
pemakaian kosmetik topikal akan kelembaban kulit sebanyak 1.4%. Masker
mempengaruhi absorbsi bahan aktif wajah sebaiknya digunakan pada malam
masker, jika kulit dengan lapisan tanduk hari karena pada malam hari kulit
yang tebal, maka absorbsi yang terjadi akan mengalami regenerasi sehingga dapat
lebih lama. Selain itu, efektivitas kosmetik melunakkan sel kulit mati dan mencegah
topikal dipengaruhi oleh pilihan dan hilangnya kelembaban kulit sepanjang
konsentrasi bahan, bahan dasar kosmetik, malam dimana kulit tidak mengalami
usia dan tingkat hidrasi kulit (Achyar, kekeringan akibat regenerasi di pagi hari
146
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 138-148

(Bentley, 2006). dan tidak terlalu berminyak. Kulit


Bubuk bengkoang digunakan sebagai probandus terasa nyaman dan tidak
bahan masker karena memiliki kandungan mengalami iritasi pada saat menggunakan
vitamin C, vitamin E, dan zinc yang masker serta kulit menjadi lebih halus dan
berfungsi sebagai antioksidan. Kombinasi lebih kencang. Masker alami ini sangat
beberapa antioksidan dapat menunjukkan membantu probandus dalam meningkatkan
efek sinergis untuk mencegah kerusakan kelembaban kulit wajah. Selain itu, hasil
kulit yang disebabkan oleh radikal bebas kuisioner juga menunjukkan bahwa 100%
(Wilkinson, J.B. & Moore, 1982), selain itu kulit probandus kembali kering setelah
vitamin C berfungsi untuk memelihara tidak lagi menggunakan masker wajah.
kolagen. Pada cokelat bubuk terdapat Masker wajah berfungsi untuk membantu
kandungan vitamin A yang berguna untuk mempertahankan dan menjaga kelembaban
mengurangi kekeringan pada kulit kulit wajah, sehingga ketika penggunaan
(Fountain, 2011) Kandungan vitamin C masker dihentikan maka kulit akan kembali
dan vitamin A yang digunakan dalam kering. Menurut Wasitaatmadja (1997) kulit
produk topikal harus sesuai kebutuhan dan memiliki Natural Moisturizing Factor (NMF)
dilihat permasalahan yang terjadi yang termasuk barier lemak pada lapisan
terlebihdahulu. Permasalahan kulit seperti stratum corneum sehingga kulit bisa
kerutan, kulit kering, dehidrasi, dan terlindung dari berbagai faktor yang
munculnya jerawat, disarankan memakai menyebabkan kering secara alamiah. Pada
produk yang mengandung vitamin A. keadaan tertentu NMF pada kulit tidak
Pernyataan ini didukung oleh Agnes (2011) mencukupi, sehingga diperlukan
yang mengatakan bahwa dalam waktu dua perlindungan non alamiah yang memiliki
minggu, pemakaian produk yang fungsi sama dengan NMF, yaitu dengan
mengandung asam glikolat dan vitamin A memberikan kosmetika pelembab kulit
dapat meningkatkan kelembaban kulit atau dengan penggunaan kosmetik topikal
sekitar 50%. Selain itu, pemakaian masker lain seperti penggunaan masker wajah.
dalam waktu tiga bulan dapat Diduga setelah probandus tidak lagi
mengendalikan kerutan halus sekitar 85%. menggunakan masker wajah alami ini,
Berdasarkan hasil posttest diketahui bahwa tejadi penurunan kadar NMF yang
terdapat perbedaan yang dirasakan oleh menyebabkan Trans Epidermal Water Loss
setiap probandus setelah menggunakan (TEWL) meningkat sehingga kulit menjadi
masker wajah alami ini, dimana kulit kering.
probandus dirasakan lebih kenyal, lembab
147
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 138-148

KESIMPULAN mengandung minyak yang berfungsi untuk


Efektivitas penggunaan masker wajah melindungi evaporasi air dari kulit. Perlu
alami untuk meningkatkan nilai dilakukan uji lanjutan seperti uji masa
kelembaban kulit wajah sudah terlihat sejak berlakunya masker (expired) agar keamanan
minggu pertama pengambilan data. kulit dapat terjamin.
Peningkatan kelembaban kulit yang
signifikan terjadi pada minggu ke-4 dan ke- REFERENSI
6. Masker wajah ini dapat meningkatkan Achyar, L. Y. (1986). Dasar-dasar
kosmetologi kedokteran. Retrieved
kelembaban kulit sekitar 3.9% dalam waktu
from
6 minggu pemakaian, dengan peningkatan http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil
es/cdk_041_kosmetika.pdf%22
0.8% pada minggu ke-2, pada minggu ke-4
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil
terjadi peningkatan sebanyak 1.65% dan es/cdk_041_kosmetika.pdf
Adsense. (2011). Rahasia Resep Cantik Ala
pada minggu ke-6 terjadi peningkatan
Indonesia. Retrieved July 20, 2017,
kelembaban kulit sebanyak 1.4%. from
http://www.smartnewz.info.html
Penggunaan masker pada minggu ke-6
Agnes. (2011). Efek Diet Terhadap Kulit.
menunjukkan pengaruh yang paling tinggi Retrieved from
http://www.danes.co.id/artikel3b.ht
terhadap kelembaban kulit wajah dengan
ml
nilai rerata sebesar 36,85%, sedangkan Anneahira. (2011). Manfaat Bengkoang.
Retrieved July 20, 2017, from
untuk nilai kelembaban kulit wajah di
http://www.anneahira.com
bagian dahi, hidung, dagu, dan pipi tidak Bentley, V. (2006). Siasat Jitu Awet Muda.
Jakarta: Erlangga.
terdapat perbedaan yang signifikan.
Childiest. (2010). Jintan Hitam dipercaya
berasal dari. Retrieved July 20, 2017,
from
SARAN
http://www.childiest.co.tv/.html
Berdasarkan hasil penelitian yang Fountain. (2011). Cokelat nikmat
bermanfaat.
diperoleh, maka peneliti memberikan saran
Kusantati, H. P. (2008). Tata Kecantikan
dengan harapan dapat bermanfaat dalam Kulit Jilid I. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah
upaya menjaga kelembaban dan
Kejuruan.
kekencangan kulit. Perawatan kulit wajah Lee, K. K. (2003). Cocoa has more
phenolic phytochemicals and a higher
yang tergolong kering memiliki prinsip
antioxidant capacity than teas and red
harus mempertahankan lemak kulit yang wine. J. Agric. Food Chem, 7292–5.
Masluhiya AF, Swaidatul., Widodo., &
ada dengan menjaga kelembaban kulit dan
Widyarti, S. . (2016). Formulasi
menjauhi kandungan zat aktif bahan yang Masker Alami Berbahan Dasar
Bengkoang Dan Jintan Hitam Untuk
dapat memicu iritasi kulit. Disarankan
Mengurangi Kerutan Pada Kulit
memilih produk masker wajah yang Wajah. CARE, 4(2), 22–35. Retrieved
148
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 138-148

from
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/
care/article/view/466/461
Partogi, D. (2008). Kulit kering. Retrieved
July 20, 2017, from
http://repository.usu.ac.id/bitstream.
pdf.txt.
Simanjuntak, M. (2005). Biofarmasi sediaan
yang diberikan melalui kulit. Retrieved
from
repository.usu.ac.id/bitstream.pdf.
Squidoo. (2012). Madu banyak
mengandung khasiat bagi manusia.
Retrieved July 20, 2017, from
http://www.squidoo.com/khasiat-
madu
Wasitaatmadja, S. (1997). Penuntun Ilmu
Kosmetika Medik. Jakarta: UI Press.
Wijaya. (2011). Kulit Kering dan
Permasalahannya. Retrieved July 20,
2017, from
http://wijayaskincare.com/artikel.ht
ml
Wilkinson, J.B. & Moore, R. . (1982).
Harry’s Cosmeticology (7th editio). New
York: Chemical Publishing Company.
Zaher, K. S. (2008). Observations on the
Biological Effects of Black Cumin Seed
(Nigella sativa) and Green Tea (Camellia
sinensis). Tanpa Kota: Tanpa Penerbit.

You might also like