Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Phenomenon , 2018, Vol. 08 (No. 2), pp.

215-224
JURNAL PHENOMENON
[email protected]

MEMBERDAYAKAN HIGHT ORDER THINKING SKILLS (HOTS)


MELAUI MODEL DISCOVERY BASED UNITY of SCIENCES
(DBUS)
Nur Khasanah
Jurusan Pendidikan Biologi UIN Walisongo Semarang

Abstract
The purpose of the research is to know the implementation of Discovery
Based Unity of Sciences model in learning biology. The subjects of the study
are students majoring in biology education of UIN Walisongo Semarang at
first year 2017/2018. Research method using Research and Development
(RnD). Implementation of DBUS model there were 6 steps, ei: (1)
Stimulation using local wisdom, (2) Problem statement, (3) Observation and
Data collection, (4) Data Processing, (5) Verification base on religion (6)
Implementation and awarenest. The N-gain value at UIN Walisongo
obtained by the experimental class was 0.23 greater than the control group
of 0.09. The results of statistical testing at the UIN Walisongo Semarang
obtained the average value of the pretest was 2.45 and the average posttest
score was 7.4167. The correlation between pretest posttest was 0.035 <5%
with a t value = 9.332 with a sig value of 0.000 <0.05. The T test on the
DBUS model at UIN Walisongo from the correlation results on T count is
0.862, showing the results of the correlation on the influence of DBUS model
on the increase in PRB is High. The size effect of the DBUS model is
categorized as having a large effect because it has a value of d> 0.8 that is d
= 0.93.
Keywords: Integration Of Sciences, DBUS Model, Critical Thinking Skill,
PRB

UIN Walisongo Semarang ©2018 Universitas Islam Negeri Walisongo 215


Email: [email protected] ISSN: 2088-7868, e-ISSN 2502–5708
Nur Khasanah / Phenomenon Vol. 08, No. 2, Oktober 2018

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi model Discovery
Based Unity of Sciences dalam belajar biologi. Subyek penelitian ini adalah
mahasiswa jurusan pendidikan biologi UIN Walisongo Semarang tahun
pertama th. 2017/2018. Metode penelitian menggunakan Research and
Development (RnD). Implementasi Model DBUS melaui 6 langkah, yaitu: (1)
Stimulation using local wisdom, (2) Problem statement, (3) Observation and
Data collection, (4) Data Processing, (5) Verification base on religion (6)
Implementation and awarenest. Nilai N-gain di UIN Walisongo diperoleh
kelas eksperimen sebesar 0,23 lebih besar dibandingkan dengan kelompok
kontrol sebesar 0,09. Hasil pengujian statistik di UIN Walisongo Semarang
diperoleh nilai rata-rata pretest adalah 2,45 dan nilai rata-rata posttest
adalah 7,4167. Korelasi antara pretest postest adalah 0,035 < 5% dengan
nilai thitung = 9,326 dengan nilai sig 0,000 < 0,05. Uji T test pada model
DBUS di UIN Walisongo dari hasil korelasi pada T hitung adalah 0,862,
menunjukan hasil kolerasi pada pengaruh model DBUS terhadap
peningkatan PRB mahasiswa UIN Walisongo adalah Tinggi. Efek size dari
model DBUS mempunyai efek besar karena memiliki nilai d>0,8 yakni
d=0,93
Kata Kunci: Integrasi Sains, Model DBUS, Keterampilan Berpikir Kritis,
PRB

PENDAHULUAN
Tantangan dunia pendidikan pada era reformasi teknologi dan era revolusi industri
4.0 adalah penguatan karakter pada peserta didik. Penguatan karakter akan lebih efektif
apabila dapat dilakukan secara lebih masif dalam pembelajaran di setiap mata pelajaran
yang ada. Biologi merupakan salah satu mata kuliah Sains yang sangat mungkin untuk
dikembangkan dengan model-model pembelajaran saintifik yang sekaligus dapat
menguatkan karakter peserta didik. Pada era global, pendidikan di Indonesia perlu
memperhatikan kebhinnekaan etnis, budaya, agama dan sosial (Liliasari, 2007).

Model pembelajaran DBUS (Discovery Based Unity of Sciences) sebagai hasil


riset terkait pengembangan model pembelajaran merupakan model berbasis pada
kesatuan ilmu yang dapat diimplementasikan pada kurikulum 2013. Melalui model
DBUS mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah
kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah
dipelajarinya. Siswa terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang
dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, otentik dan aktif.

216
Nur Khasanah / Phenomenon Vol. 08, No. 2, Oktober 2018

Pengembangan model DBUS untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa


untuk belajar secara konstruktif dan bermakna sehingga dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis berarti menggunakan proses-proses mental,
seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, menilai dan memutuskan (Dracup,
2012; Atilla et al, 2015).

Personal Religious Beliefs (PRB) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk
kepada pandangan, pendapat, sikap, dan pengetahuan yang dibangun oleh seseorang
melalui interaksi dengan konteks sosio-budaya dalam sejarah hidup dan ditafsirkan
sebagai agama yang dianut (Mansour, 2008; 2009). PRB mahasiswa penting untuk
dikembangkan supaya dapat memahami peristiwa, pengalaman dan objek pada tingkat
individu dan merupakan konstruksi sosial berdasarkan berbagai pengalaman hidup
khususnya pada pengalaman religi sehingga belajar lebih bermakna (Gamal, 2012;
Taskin, 2014). Belajar bermakna selain dapat menguasai aspek kognitif diharapkan
dapat mengembangkan nilai religius siswa.

Pembelajaran biologi di UIN Walisongo Semarang belum seluruhnya menerapkan


konsep kesatuan ilmu dalam bentuk integrasi nilai karakter dan keislaman dengan
konsep materi. Hasil riset awal terhadap kemampuan pembelajaran pada mahasiswa
menunjukkan mahasiswa kurang aktif dan kritis, dilihat dari partisipasi ketika mengikuti
praktek, diskusi dan presentasi di kelas. Siswa masih kesulitan dalam mengintegrasi
konsep biologi yang dipelajari dengan konsep pengetahuan yang lain menunjukkan PRB
mahasiswa dipengaruhi oleh pendidikan sebelumnya dan lingkungan tempat tinggal
siswa. Model DBUS berdasarkan riset terbukti efektif untuk memberdayakan
ketrampilan berpikir kritis dan kemampuan personal religious beliefs sebesar 86%
(Khasanah N. et al, 2016; 2017). Berdasarkan penelitian awal dan potensi masalah
tersebut maka diperlukan implementasi model DBUS tersebut untuk diaplikasikan di
kelas pendidikan. Bagaimana implementasinya di kelas perlu observasi dan penelitian.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian menggunakan Research and Development (RnD).
Implementasi Model DBUS melaui 6 langkah, yaitu: (1) Stimulation using local
wisdom, (2) Problem statement, (3) Observation and Data collection, (4) Data
Processing, (5) Verification base on religion (6) Implementation and awarenest.

217
Nur Khasanah / Phenomenon Vol. 08, No. 2, Oktober 2018

HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi Model DBUS

Implementasi dari model DBUS mempunyai karakteristik melalui sintaksis.


Sintaks dideskripsikan dalam urutan aktifitas dalam kegiatan pembelajaran. Model
DBUS mempunyai enam langkah, meliputi: Stimulation Using Lokal Wisdom, Problem
statement, Observation & Data collection, Data Processing, Verification base on
Religion, Generalization & Awareness.

Stimulation Using Lokal Wisdom

Mahasiswa melakukan aktifitas pengenalan terhadap lingkungan masyarakat


sekitar. Mahasiswa mengamati dan atau mendeskripsikan kejadian-kejadian atau
permasalahan yang ditemui di lingkungan masyarakat sekitar kampus atau tempat
tinggal mahasiswa baik langsung atau dari hasil pengamatan tentang Dasar pewarisan
sifat dan Bioteknologi (Eksplorasi pendapat). Isu-isu yang berkembang terkait
perkawinan masih saudara, halal-haram teknologi olahan pangan (alkohol dari tape,
enzim pembuatan bumbu masak).

Keterampilan kritis mahasiswa dengan mendeskripsikan permaasalahan yang


sedang terjadi lingkungan masyarakat. Menggali fenomena yang berkembang terkait
konsep. Ekplorasi dilakukan secara berkelompok dengan mengemukakan masing-
masing pendapat di dalam kelompoknya. Pada kelas kontrol ataupun ekperimen baik di
UIN Walisongo ataupun di UIN Sunan Kalijaga mengalami peningkatan. Mahasiswa di
kelas ekperimen mampu menyebutkan lebih banyak contoh dan mampu
menginterpretasikan pendapatnya dalam kelompok sehingga kelas lebih aktif.

Dengan memanfaatkan fenomena dilingkungan, mahasiswa tertanam rasa empati


dengan lingkungan disekitarnya sehingga PRB mahasiswa dapat lebih baik. Dengan
demikian belajar lebih bermakna.

Problem statement

Mahasiswa melakukan kegiatan menemukan, merumuskan masalah masalah


mengacu kepada sumber belajar dan high order thinking skills (HOTS). Mahasiswa
mengisi lembar kerja yang sudah disediakan secara berkelompok. Mahasiswa
menetapkan hipotesis dari permasalahan yang dikemukakan.

218
Nur Khasanah / Phenomenon Vol. 08, No. 2, Oktober 2018

Mahasiswa menyusun rencana eksperimen dalam bentuk lembar kerja


mahasiswa secara berkelompok. Lembar kerja meliputi persilangan monohibrid dan
dihibrid. Membuat tabel genotip dan fenotip yang kemungkinan terjadi.

Mahasiswa melakukan kajian ayat al Qur’an yang sesuai dengan pewarisan sifat.
Dengan melakukan kajian ayat al Qur’an semakin meningkatkan keyakian mahasiswa
bahwa Allah SWT telah mengatur dengan segala sesuatunya untuk manusia.

Observation & Data collection

Mahasiswa melakukan observasi nilai-nilai tradisional (bibit, bebet dan bobot)


dan bioteknologi konvensional (pembuatan tape, tempe, oncom) yang dapat dipakai
sebagai sumber belajar. Mahasiswa mengumpulkan berbagai informasi yang relevan
dan membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber. Mahasiswa
mengumpulkan pendapat masyarakat, tokoh agama (misalnya; MUI), kajian kitab (tafsir
dan figih nya) terkait permasalahan dan konsep yang dipelajari. Mahasiswa melakukan
praktikum dengan menjawab pertanyaan dan membuktikan hipotesis melalui jawaban
pertanyaan dalam laporan kerja mahasiswa.

Keterampilan berpikir kritis mahasiswa yang terlihat meliputi kegiatan


pengamatan, pengumpulan data, praktikum, diskusi kelompok, dan melakukan evaluasi.
Sedangkan PRB yang ditekankan adalah mahasiswa mampu menerapkan sifat-sifat
Rasululloh SAW (Sidiq, tabligh, fathonah, dan amanah) ketika kegiatan praktikum.

Data Processing

Mahasiswa melakukan pengolahan data, menganalisis hasil dan


menginformaskan hasil ekperimen yang telah diperoleh dengan pembahasan
berdasarkan antara data, fakta, teori dan temuan-temuan terbaru (jurnal dan paper).
Mahasiswa mendiskusikan data yang diperoleh secara kelompok.

Keterampilan berpikir kritis yang terlihat adalah mahasiswa mengumpulkan


data, melakukan inferensi, menjelaskan pendapat, serta melakukan analisis. Sedangkan
PRB yang terlihat adalah kejujuran dan ketekunan ketika dalam melakukan pengolahan
data secara berkelompok.

219
Nur Khasanah / Phenomenon Vol. 08, No. 2, Oktober 2018

Verification base on Religion

Dosen bersama mahasiswa mendiskusikan integrasi antara topik dengan ayat al-
Qur’an dan hadist yang relevan dengan topik, mengkaji jika ada pertentangan yang
muncul antara al-Qur’an dan Hadist terhadap topik Dasar Pewarisan sifat. Mahasiswa
memahami konsep, teori, melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Mahasiswa mengkomunikasikan dan mendiskusikan hasil analisis
praktikum dengan presentasi perwakilan ke depan kelas (Baqir, 2005).

Keterampilan berpikir kritis mahasiswa yang terlihat adalah diskusi dan tanya jawab
ketika pembelajaran di kelas berlangsung. Analisis dan resening (penjelasan).

Generalization & Awareness

Mahasiswa menarik kesimpulan dari data, pernyataan, dan pendapat konsep


yang dipelajari dengan kerja ilmiah untuk menyusun rekomendasi/tindak lanjut.
Mahasiswa menentukan sikap dan tindakan dengan integrasi konsep yang telah
dipelajari dengan kajian tinjauan agama dan keterampilan yang dimiliki. Keterampilan
berpikir kritis yang terlihat adalah mahasiswa mamapu melakukan self regulation,
inferensi, dan mengevaluasi. Mahasiswa mempunyai keyakinan beragama yang lebih
kuat sehingga belajar konsep lebih bermakna. Mahasiswa berperilaku sebagai individu
atau sebagai anggota masyarakat yg lebih baik (Gamal, 2012)

Keefektifan Model DBUS

Untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis ditinjau berdasarkan


perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain), antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat dihitung dengan

Tabel dibawah memuat skor rata-rata pre-test dan post-test keterampilan berpikir kritis
mahasiswa untuk masing-masing kelas eksperiman.

Berdasarkan Tabel 1, tampak bahwa perbedaan N-gain antara kelompok


eksperimen dan kelompok kontrol ketika pembelajaran Dasar Pewarisan Sifat dan
Bioteknologi dengan model DBUS. N-gain yang diperoleh kelas eksperimen sebesar
0,23 lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 0,09, sehingga secara
umum menggambarkan efektivitas penerapan model DBUS dalam perkuliahan Biologi
Umum.

220
Nur Khasanah / Phenomenon Vol. 08, No. 2, Oktober 2018

Tabel 1 Skor dan Hasil Analisis Keterampilan berpikir kritis

No Konsep Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

n Pretes Posttes N-gain n Pretes Posttes N-gain

1 Dasar 101 3,168 5,0792 0,09


Pewarisan 3
Sifat
2 96 2.4583 7,4167 0,23
Bioteknologi

Hasil pengujian statistik pada Tabel 2 paired sampel test statitistik diperoleh
nilai rata-rata pretest adalah 2,45 sedangkan rata-rata nilai posttest 7,4167 adalah
Korelasi antara data pretest dan data posttest adalah 0,035 dengan probabilitas 0,035 <
5%, hal ini menunjukan bahwa peningkatan nilai mahasiswa dari pretest ke posttest
adalah merata dengan kata lain data pretest memiliki hubungan yang signifikan dengan
data posttest. Pada tabel 1 paired sampel test diperoleh nilai thitung = 9,326 dengan nilai
sig 0,000 < 0,05

Tabel 2 paired sampel test

Paired Samples Test

Paired Differences

95%
Confidence
Interval of the
Std. Std. Sig.
Difference
Deviatio Error (2-
Mean n Mean Lower Upper T df tailed)

Pai postest 4.9583 6.0138 9.32


5.20914 .53166 3.90286 95 .000
r 1 – pretest 3 0 6

221
Nur Khasanah / Phenomenon Vol. 08, No. 2, Oktober 2018

Dari output model summary, diketahui nilai koefisien determinasi (R Square)


sebesar 0,842 (nilai 0,842 adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi atau R, yaitu
0,918 x 0,918 = 0,842). Besarnya angka koefisien determinasi (R Square) 0,842 sama
dengan 84,2%

Tabel. 3. Model Hubungan PRB, Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Kuis

Model R R square Adjusted R Std. Error of


Square the estimate

1. .918a .842 .807 3.421

. Angka tersebut mengandung arti bahwa PRB dan Keterampilan berpikir kritis
berpengaruh terhadap kemampuan mahasiswa menyelesaikan kuis sebesar 84,2%.
Sedangkan sisanya (100% - 84,2% = 15,8%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar
model regresi ini. Besarnya pengaruh variabel lain ini sering disebut sebagai error (e).

SIMPULAN

Model DBUS diimplementasikan melalui tahapan sintaks yaitu: 1) Stimulation


Using Lokal Wisdom, 2) Problem statement 3) Observation and Data Collection 4)
Data Processing 5) Verification Bace on Religion 6) Generalization and Warenes.

N-gain yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 0,23 lebih besar dibandingkan
dengan kelompok kontrol sebesar 0,09, sehingga secara umum menggambarkan
efektivitas penerapan model DBUS dalam perkuliahan Biologi Umum.

Hasil pengujian statistik pada Tabel paired sampel test statitistik diperoleh nilai
rata-rata pretest adalah 2,45 sedangkan rata-rata nilai posttest 7,4167. Korelasi antara
data pretest dan data posttest adalah 0,035 dengan probabilitas 0,035 < 5%, hal ini
menunjukan bahwa peningkatan nilai mahasiswa merata dengan kata lain data pretest
memiliki hubungan yang signifikan dengan data posttest. Model DBUS dapat
memberdayakan PRB dan Keterampilan berpikir kritis mahasiswa dalam mengerjakan
kuis sebesar 84,2%.

222
Nur Khasanah / Phenomenon Vol. 08, No. 2, Oktober 2018

DAFTAR PUSTAKA
Atilla Cimer, et al. 2015. Crtitical Thinking Level of Biology Classroom survey:
Ctlobics. The Online Journal of New Horizons in Education Vol 3.
www.tojned.net

Bagir, Zainal Abidin, et al. 2005. Integrasi Ilmu dan Agama Interpretasi dan Aksi,
Mizan, Bandung: Mizan

Dracup Mary. 2012. Designing online role plays with a focus on story development to
support engagement and critical learning for higher education students. Journal
of Learning Design Vol.5

Gamal Abdul Nasir Zakaria and Salwa Mahalle. 2012. Innovation and Creativity in
Teaching Islamic Religious Knowlege (IRK) at Secondary Schools in Brunei
Darussalam. International Journal of Arts & Sciences: 5(5):239–252 University
Publications. Net

Khasanah N, Sajidan, Sutarno, Baskoro, A.P. 2016. The discovery learning model and
the implementation of learning with the unity of sciences in basic biology course
to increase critical thinking skills. Proceedings of the Asian Education
Symposium 2016 (AES 2016), Bandung, Indonesia, 22-23 November 2016.

Khasanah N, Sajidan, Sutarno, Baskoro, A.P. 2016. The Experiences and Personal
Religious Beliefs (PRB) of UIN Walisongo Science Teachers as a Framework for
Understanding the Reshaping of their Beliefs and Implementation in Basic
Biology Learning. UMRAN-International Journal of Islamic and Civilizational
Studies, UTM Malaysia. www.http://jurnalumran.utm.my/index.php/umran

Khasanah N, Sajidan, Sutarno, Baskoro, A.P. 2017. Influence integrated science model
and implamantation learning with the unity of science in basic biology course to
increase critical thinking. International Journal of Science and Applied Science:
Conference Series. UNS

Liliasari. 2007. Scientific Concept and Generic Science Skill Relationship in the 21st
Century Science Education. Bandung: SPS UPI

Mansour, N. 2008, The Experiences and Personal Religious Beliefs of Egyptian Science
Teachers as a Framework for Understanding the Shaping and Reshaping of their

223
Nur Khasanah / Phenomenon Vol. 08, No. 2, Oktober 2018

Beliefs and Practices about Science-Technology-Society (STS). International


Journal of Science Education. Vol. 30, No. 12, 5 October 2008, pp. 1605–1634

Mansour, N. 2009, Science Teachers’ Beliefs and Practices: Issues, Implications and
Research Agenda, International Journal of Environmental & Science Education
Vol. 4, No. 1: 25-48

Taskın, O. 2014. An exploratory examination of Islamic values in science education:


Islamization of science teaching and learning via constructivism. Cult Stud of Sci
Education journal, Vol 9:855–875.

224

You might also like