Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

JLA (Jurnal Lingua Applicata) Vol. 4 No.

1, 2020
https://jurnal.ugm.ac.id/jla Hal. 53-65

Penggunaan Buku Ajar Nihongo Kirakira I


pada Pembelajaran Bahasa Jepang di SMA Kesatrian I Semarang

The Usage of Nihongo Kirakira I Textbook for Japanese Language Learning


at Kesatrian I Semarang Senior High School

Nita Kusumawati1, Lispridona Diner2*


Universitas Negeri Semarang1,2
[email protected]
[email protected]
*corresponding author

ABSTRACT

Nihongo Kirakira I is a textbook published by The Japan Foundation and compiled by following the
Content Competencies and Basic Competencies of the 2013 curriculum for secondary education. This
book has fulfilled the requirements of the Ministry of Education and Culture to answer the needs of
basic level Japanese language learners, equivalent to the level 5 JLPT (Japanese Language Proficiency
Test). Preliminary studies show that there are positive responses regarding to this book from students in
Kesatrian 1 High School Semarang. This study aims to investigate the further responses about Japanese
language learning by using Nihongo Kirakira I. This research was conducted by using quantitative
descriptive methods, involving 72 respondents in Kesatrian High School 1. The data were obtained
through open and closed questionnaires, then analyzed by using percentage descriptive techniques. The
result shows that 42 respondents (58%) gave "good" response and 30 respondents (42%) gave "not good"
response. Poor responses are caused by respondents’ difficulty in pronouncing Japanese vocabulary and
in reading hiragana and katakana letters. In general, respondents thought that learning Japanese using
Nihongo Kirakira I is adequate.

Keywords: student responses, Japanese learning, Nihongo Kirakira I, descriptive, percentage

INTISARI

Nihongo Kirakira I merupakan buku ajar yang diterbitkan oleh The Japan Foundation dan disusun sesuai
dengan Kompetensi Isi dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 untuk pendidikan menengah. Buku ini
telah memenuhi syarat dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan guna menjawab kebutuhan peserta
didik bahasa Jepang level dasar setara dengan JLPT (Japanese Language Proficiency Test) level 5. Studi
pendahuluan di SMA Kesatrian 1 Semarang menunjukkan terdapat tanggapan positif dari siswa
mengenai buku ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui tanggapan lebih lanjut terhadap pembelajaran
bahasa Jepang dengan menggunakan buku Nihongo Kirakira I. Penelitian dilakukan menggunakan
metode deskriptif kuantitatif, melibatkan 72 responden di SMA Kesatrian 1. Data diperoleh melalui
angket terbuka dan tertutup, dan dianalisis dengan teknik deskriptif persentase. Hasilnya, sebanyak 42
responden (58%) beranggapan “baik” dan 30 responden (42%) beranggapan “kurang baik”. Tanggapan
kurang baik disebabkan oleh kesulitan responden dalam melafalkan kosakata bahasa Jepang dan
kesulitan dalam membaca huruf hiragana dan katakana. Secara umum tanggapan responden terhadap
pembelajaran bahasa Jepang menggunakan buku Nihongo Kirakira I sudah baik.

Kata kunci: tanggapan siswa, pembelajaran bahasa Jepang, Nihongo Kirakira I, deskriptif, persentase

Panduan sitasi:
Kusumawati, N., Diner L. (2020). Penggunaan Buku Ajar Nihongo Kirakira I pada Pembelajaran Bahasa
Jepang di SMA Kesatrian I Semarang. JLA (Jurnal Lingua Applicata), 4(1), 53-65

Copyright © 2020 The Author(s) This article is distributed under a


Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JLA (Jurnal Lingua Applicata), Vol. 4 No. 1, 2020

PENDAHULUAN stimulus tersebut diterima atau tidak. Proses


The Japan Foundation Jakarta telah ini melibatkan perasaan komunikan dalam
menyusun buku Nihongo Kirakira I dalam memilih apakah rangsangan cocok dan
rangka mendukung pembelajaran bahasa diterima oleh dirinya. Jika stimulus cocok
Jepang di tingkat SMA. Buku Nihongo maka akan lahirlah tanggapan yang
Kirakira I dibuat sesuai dengan kebutuhan merupakan bentuk dari respon balik
pemelajar bahasa Jepang pada tingkat (feedback) atas stimulus yang diberikan
pemula. Buku tersebut ditulis berdasarkan (Effendy, 2017).
hasil penelitian terkini mengenai Tanggapan dalam pembelajaran
pemerolehan bahasa kedua, sehingga isinya bahasa Jepang mencakup unsur-unsur yang
sesuai dengan tuntutan kurikulum terkait dalam proses belajar, terdiri dari
pembelajaran bahasa Jepang dasar di motivasi siswa, bahan belajar, alat bantu
Indonesia. Salah satu sekolah yang belajar, suasana belajar, dan kondisi subjek
menggunakan buku Nihongo Kirakira I yang belajar (Haryanto, 2012). Proses
dalam pengajaran bahasa Jepang adalah pembelajaran merupakan proses
SMA Kesatrian 1 Semarang. komunikasi dua arah di mana terdapat
Penggunaan buku Nihongo Kirakira kegiatan mengajar yang dilakukan oleh
I di SMA Kesatrian 1 Semarang mendorong pihak guru sebagai pendidik dan kegiatan
peneliti untuk mengetahui lebih jauh belajar yang dilakukan oleh peserta didik
bagaimana tanggapan siswa selama atau murid. Pembelajaran merupakan suatu
mempelajari buku tersebut. Menurut proses atau kegiatan yang sistematis dan
Suryabrata (2010), tanggapan merupakan sistemik yang bersifat interaktif dan
bayangan yang tinggal dalam ingatan komunikatif antara pendidik (guru) dengan
setelah kita melakukan pengamatan. Dalam siswa, sumber belajar, dan lingkungan
proses komunikasi, tanggapan tidak terjadi untuk menciptakan suatu kondisi yang
begitu saja, namun lahir melalui beberapa memungkinkan terjadinya tindakan belajar
tahapan proses yang terjadi dalam diri siswa (Zainal, 2010). Dari uraian tersebut,
seorang komunikan (penerima pesan). dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
Proses ini merupakan komunikasi bahasa Jepang adalah proses pembekalan
interpersonal yang terjadi untuk merespon pengetahuan dan kemampuan dalam
stimulus. Stimulus yang diterima dari berbahasa Jepang dari guru kepada murid
komunikator (pemberi pesan) kepada dengan bantuan sumber belajar berupa
komunikan akan melalui proses pengenalan. bahan ajar.
Di tahap ini stimulus akan dikenali oleh Penelitian terdahulu tentang bahan
komunikan yang kemudian dilanjutkan ke ajar telah dilakukan oleh Widyastuti (2017)
tahap penalaran dan perasaan. Pada tahap dengan judul Tanggapan Siswa Kelas VII
ini stimulus mengalami penalaran yaitu Terhadap Penggunaan Media
sebuah proses untuk menguji apakah Pembelajaran Dalam Pembelajaran

54
JLA (Jurnal Lingua Applicata), Vol. 4 No. 1, 2020

Pendidikan Jasmani Olahraga dan supaya siswa mudah mengingat kosakata


Kesehatan di SMP Negeri 2 Pleret. yang diberikan. Menurut beberapa siswa,
Penelitian sejenis juga dilakukan oleh penggunaan media audio menimbulkan
Palupi Putri Rahayu tahun 2019 dengan kebingungan pada siswa karena:
judul Analisis Nilai Karakter Yang (1) pelafalan yang terlalu cepat; (2) masih
Terdapat Dalam Buku Nihongo Kirakira 1, terdapat beberapa siswa yang tertinggal
2 Dan 3 (Rahayu, 2019). Perbedaan kedua pada saat pelatihan kosakata dan
penelitian tersebut dengan penelitian ini percakapan; dan (3) banyak siswa yang
terdapat pada variabel bebas, populasi dan tidak mendengarkan dan hanya mengisi
sampel yang digunakan. jawaban lembar kerja semampunya atau
Berdasarkan studi pendahuluan tidak sesuai dengan ketentuan.
yang dilakukan di SMA Kesatrian 1 Dipandang dari proses
Semarang, diperoleh gambaran mengenai pembelajaran, buku ajar mempunyai
pembelajaran bahasa Jepang di sekolah peranan penting. Jika tujuan pembelajaran
tersebut. Berdasarkan hasil observasi, adalah untuk menjadikan siswa memiliki
diketahui bahwa: (1) sebagian besar siswa berbagai kompetensi, maka perancangan
mengikuti setiap alur pembelajaran dengan buku ajar harus memperhatikan sejumlah
baik selama menggunakan buku Nihongo komponen dalam pembelajaran. Komponen
Kirakira I dalam pembelajaran bahasa pembelajaran terdiri atas mahasiswa,
Jepang; (2) banyak siswa yang mengikuti pengajar atau pendidik, materi/bahan ajar,
dan memperhatikan serta aktif selama cara penyajian bahan ajar, dan latihan. Buku
pembelajaran berlangsung; namun (3) ada ajar yang baik adalah buku yang
juga beberapa siswa yang terlihat bosan dan mencerminkan kesatuan yang padu atas
tidak mendengarkan. seluruh komponen, mulai dari cara
Berdasarkan hasil observasi tersebut, penyajian hingga pemberian latihan. Hal ini
diketahui bahwa selama menggunakan buku dimaksudkan supaya bahan ajar dengan
Nihongo Kirakira I dalam pembelajaran mudah dipahami dan dipraktikkan, baik
bahasa Jepang, sebagian besar siswa oleh mahasiswa maupun pengajar.
mengikuti setiap alur pembelajaran dengan (Kurniawan, 2012).
baik. Meskipun demikian, tidak semua Menurut Prastowo (2014), fungsi
siswa aktif selama pembelajaran bahasa bahan ajar bagi pengajar antara lain:
Jepang berlangsung. Beberapa siswa (1) menghemat waktu guru dalam mengajar;
kelihatan bosan dan tidak menyimak (2) mengubah peran guru dari seorang
dengan baik. Melalui observasi, Penulis pengajar menjadi seorang fasilitator;
menemukan bahwa kebosanan ini dialami (3) meningkatkan proses pembelajaran
siswa pada saat guru melakukan menjadi lebih efektif dan interaktif; serta
pengulangan audio berkali-kali. (4) menjadi alat evaluasi pencapaian atau
Pengulangan dilakukan dengan tujuan penguasaan hasil pembelajaran. Adapun

55
JLA (Jurnal Lingua Applicata), Vol. 4 No. 1, 2020

fungsi bahan ajar bagi peserta didik, antara subindikator 1-4 (lihat tabel 2);
lain: (1) peserta didik dapat belajar tanpa (2) pembelajaran bahasa Jepang yang
harus ada pengajar atau peserta didik lain; dijabarkan dalam subindikator 6-10 (lihat
(2) peserta didik dapat belajar praktis kapan tabel 3); (3) buku Nihongo Kirakira I yang
dan dimana saja; (3) dapat membantu dijabarkan dalam subindikator 11-17 (lihat
potensi peserta didik menjadi mandiri tabel 4); dan (4) tanggapan siswa SMA
dalam belajar; (4) berperan sebagai terhadap penggunaan buku Nihongo
pedoman bagi peserta didik yang akan Kirakira I yang dijabarkan dalam
mengarahkan semua aktivitasnya dalam subindikator 18-20 (lihat tabel 5) dan
proses pembelajaran. subindikator 21-23 (lihat tabel 6).
Bahan ajar dalam pembelajaran
bahasa Jepang menjadi sangat penting HASIL DAN PEMBAHASAN
karena di SMA 1 Kesatrian Semarang Untuk mengetahui penggolongan
banyak siswa yang baru pertama kali kelas dari hasil angket, maka diperlukan
mempelajari bahasa Jepang. Maka dari itu, interval nilai yang dihitung berdasarkan
penting untuk mengetahui tanggapan siswa rumus berikut (Sugiyono, 2016):
terhadap pembelajaran bahasa Jepang Persentase tertinggi:
menggunakan buku Nihongo Kirakira I. 4
100%  100%
4
METODE PENELITIAN Persentase terendah:
Penelitian ini menggunakan metode
1
penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data 100%  25%
4
penelitian ini adalah jawaban angket dari
Rentang:
siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang
persentase tinggi - presentase rendah
yang diambil pada tahun 2019. Teknik
= 100% - 25% = 75%
pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan angket kombinasi terbuka Panjang kelas interval:
dan tertutup. Angket penelitian berisi 30 75%
 18,75%
butir pertanyaan. Bagian pertama terdiri 4
dari 27 butir pertanyaan dengan pilihan Berdasarkan hasil perhitungan
jawaban tertutup, yaitu SL=Selalu, tersebut, interval nilai setiap kelas sebesar
S=Sering, KK=Kadang-kadang dan 18,75%. Rata-rata tanggapan siswa SMA
TP=Tidak Pernah. Bagian kedua terdiri dari Kesatrian I Semarang terhadap
tiga butir pertanyaan dengan jawaban esai pembelajaran bahasa Jepang menggunakan
bebas. buku Nihongo Kirakira I sebesar 65,72%.
Terdapat empat indikator dalam Dengan demikian, kelas interval skor dapat
angket penelitian ini, yaitu: (1) unsur-unsur dibagi ke dalam empat kategori (lihat Tabel
belajar, yang dijabarkan dalam 1).

56
JLA (Jurnal Lingua Applicata), Vol. 4 No. 1, 2020

Tabel 1. Kelas Interval Skor contoh gambar pada buku Nihongo


Interval Jumlah Skor Kriteria Kirakira I. Selain itu, sebanyak 42%
81,26% - 100% Sangat Tinggi siswa menjawab bahwa mereka dapat
62,51% - 81,26% Tinggi melakukan percakapan bahasa Jepang
43,76% - 62,51% Rendah setelah mendengarkan audio yang
25% - 43,76% Sangat Rendah diputar pada saat pembelajaran bahasa
Jepang berlangsung. Oleh karena itu,
Berdasarkan angket mengenai dapat dikatakan media belajar yang
tanggapan responden pada buku Nihongo terdapat dalam buku Nihongo Kirakira I
Kirakira I, hasil rata-rata skor secara dapat membantu siswa memahami
keseluruhan menunjukkan kategori “tinggi”. pembelajaran bahasa Jepang.
Data mengenai indikator unsur-unsur 4. Suasana kelas pada pembelajaran bahasa
belajar (Tabel 2) menunjukkan bahwa: Jepang tidak mempengaruhi tingkat
1. Dorongan siswa untuk belajar pemahaman siswa. Hal ini ditunjukkan
menggunakan buku Nihongo Kirakira I” dengan persentase sebesar 31% siswa
berada dalam kategori rendah. Hal ini menjawab “jarang”. Jawaban ini
juga ditunjukkan dengan persentase bermakna bahwa siswa tidak teralu
sebanyak 31% siswa yang menjawab keberatan belajar bahasa Jepang ketika
“jarang” menggunakan buku Nihongo kelas kotor dan gaduh. Sementara 39%
Kirakira I sebagai sumber belajar di siswa yang menjawab “jarang”,
rumah. bermakna bahwa siswa tidak terlalu
2. Isi dari buku mempermudah siswa merasa bosan jika guru mengulang-ulang
ditunjukkan dalam kategori tinggi. Ini audio percakapan bahasa Jepang.
dibuktikan dengan persentase sebesar 5. Minat siswa dalam belajar bahasa Jepang
39% siswa yang tidak merasa kesulitan dan tingkat keaktifan siswa di dalam
belajar bahasa Jepang, karena dalam kelas pada saat pembelajaran bahasa
buku Nihongo Kirakira I sudah terdapat Jepang berlangsung masih kurang. Hal
contoh kosa kata dan percakapan. tersebut ditunjukkan dengan persentase
3. Media belajar yang digunakan pada buku sebesar 49% untuk jawaban “jarang”
Nihongo Kirakira I sangat membantu mengajukan diri, ketika guru meminta
siswa dalam memahami percakapan untuk mencontohkan percakapan di
bahasa Jepang karena tergolong dalam depan kelas. Selain itu hanya 39% siswa
kategori yang tinggi. Dari 72 siswa, yang mengatakan bahwa mereka
sebanyak 36% siswa dapat membuat bertanya kepada guru, ketika ada
percakapan sederhana dengan melihat kosakata yang tidak diketahui.

57
JLA (Jurnal Lingua Applicata), Vol. 4 No. 1, 2020

Tabel 2. Hasil Tanggapan Subindikator 1-5 untuk Indikator Unsur-Unsur Belajar


Subindikator Pernyataan B F P (%)
1. Siswa mendapatkan dorongan 1. Selain di sekolah, saya juga belajar 4 21 29
untuk belajar bahasa Jepang bahasa Jepang dengan menggunakan 3 19 26
dari Buku Nihongo Kirakira I. buku Nihongo Kirakira I di rumah. 2 22 31
1 10 14
72 100

2. Saya berlatih percakapan 4 1 1


menggunakan buku Nihongo Kirakira I 3 5 7
dengan teman sekelas sebelum 2 32 44
pembelajaran bahasa Jepang dimulai. 1 34 47
72 100

2. Isi dari buku Nihongo Kirakira 3. Saya tidak merasa kesulitan belajar 4 20 28
I mudah dipahami siswa. bahasa Jepang, karena dalam buku 3 28 39
Nihongo Kirakira I sudah terdapat contoh 2 19 26
kosa kata dan percakapan. 1 5 7
72 100

3. Media belajar yang terdapat 4. Saya dapat melakukan percakapan 4 30 42


dalam buku Nihongo Kirakira bahasa Jepang dengan mendengarkan 3 18 25
I dapat membantu siswa audio yang diputar pada saat 2 21 29
memahami pembelajaran pembelajaran bahasa Jepang berlangsung. 1 3 4
bahasa Jepang. 72 100

5. Saya dapat membuat percakapan 4 14 19


sederhana dengan melihat contoh gambar 3 26 36
pada buku Nihongo Kirakira I 2 24 33
1 8 11
72 100

4. Suasana kelas saat 6. Ketika kelas kotor dan gaduh pada saat 4 14 19
pembelajaran bahasa Jepang pembelajaran bahasa Jepang berlangsung 3 16 22
berlangsung mempengaruhi saya menjadi malas belajar bahasa 2 22 31
tingkat pemahaman siswa. Jepang. 1 20 28
72 100

7. Saya merasa bosan, ketika guru 4 8 11


mengulang-ulang audio percakapan 3 12 17
bahasa Jepang. 2 28 39
1 24 33
72 100

5. Kondisi siswa pada saat 8. Saya mengajukan diri, ketika guru 4 7 10


pembelajaran bahasa meminta untuk mencontohkan 3 9 13
Jepang berlangsung percakapan di depan kelas. 2 35 49
mempengaruhi tingkat 1 21 29
pemahaman siswa. 72 100

9. Saya bertanya kepada guru, ketika ada 4 17 24


kosa kata yang tidak saya ketahui 3 21 29
2 27 38
1 7 10
72 100
Sumber: Data Penelitian Penulis

58
JLA (Jurnal Lingua Applicata), Vol. 4 No. 1, 2020

Tabel 3. Hasil Tanggapan Subindikator 6-10 untuk Indikator Pembelajaran Bahasa Jepang
Subindikator Pernyataan B F P (%)
6. Guru mengenalkan 10. Guru meminta siswa untuk menyimak 4 34 29
maeri yang akan gambar/video percakapan sebelum pembelajaran 3 26 36
diajarkan pada hari ini. bahasa Jepang berlangsung. 2 9 13
1 3 4
72 100

7. Guru meminta siswa 11. Guru meminta pendapat tentang materi apa 4 20 28
untuk berdiskusi tentang yang akan mereka pelajari. 3 34 47
materi bahasa Jepang 2 14 19
yang akan mereka 1 4 6
pelajari 72 100

12. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa 4 32 44


berhubungan dengan pembelajaran bahasa 3 26 36
Jepang yang akan mereka pelajari. 2 10 14
1 4 6
72 100

8. Guru memberikan 13. Guru mencontohkan percakapan bahasa 4 46 64


contoh materi bahasa Jepang yang sedang dipelajari. 3 18 25
Jepang yang akan 2 6 8
dipelajari 1 2 3
72 100

9. Guru meminta siswa 14. Guru memberikan kesempatan kepada siswa 4 30 42


untuk membuat untuk maju menggunakan perckapan bahasa 3 26 36
percakapan dalam Jepang dengan teman sekelas. 2 13 18
bahasa Jepang sendiri. 1 3 4
72 100

10. Guru memberikan 15. Guru memberikan kesempatan siswa 4 32 44


kesempatan pada siswa bertanya setelah pembelajaran bahasa Jepang 3 25 35
untuk bertanya selesai. 2 11 15
1 4 6
72 100
Sumber: Data Penelitian Penulis

Hasil perhitungan persentase analisis sebagai berikut:


tanggapan siswa pada indikator 1. Sebanyak 36% siswa menjawab bahwa
pembelajaran bahasa Jepang dapat dilihat guru “sering” meminta siswa untuk
pada tabel 3. Berdasarkan tabel 3, jawaban menyimak gambar/video percakapan
untuk semua subindikator berada pada sebelum pembelajaran bahasa Jepang
kategori 3 dan 4. Dengan demikian dapat dimulai. Hal ini menunjukkan bahwa
disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa sebelum pembelajaran dimulai,
Jepang yang dilaksanakan guru dalam sebelumnya guru telah memperkenalkan
kategori baik. Hal ini ditunjukkan melalui materi yang akan diajarkan.

59
JLA (Jurnal Lingua Applicata), Vol. 4 No. 1, 2020

2. Sebanyak 47% siswa menjawab “sering” Selanjutnya, pada tabel 4


diminta berpendapat mengenai materi ditunjukkan perhitungan persentase
yang akan dipelajari. Pada poin tanggapan responden terhadap indikator
pernyataan selanjutnya, sebanyak 44% buku Nihongo Kirakira I. :
siswa menjawab “selalu” melakukan 1. Sebanyak 35% siswa menjawab bahwa
tanya jawab dengan guru mengenai buku Nihongo Kirakira I “jarang”
pembelajaran bahasa Jepang yang akan membantu memberikan gambaran materi
mereka pelajari. Ini menunjukkan dalam bahasa Jepang yang akan dipelajari. Oleh
pembelajaran bahasa Jepang karena itu, disimpulkan bahwa kegiatan
menggunakan buku Nihongo Kirakira I, mite kangaemashou tidak terlalu
guru meminta siswa untuk berdiskusi membantu siswa untuk fokus pada
tentang materi bahasa Jepang yang akan materi pembelajaran bahasa Jepang.
mereka pelajari. 2. Sebanyak 43% siswa menjawab “selalu”
3. Sebanyak 64% siswa menyatakan bahwa untuk pernyataan bahwa buku Nihongo
guru selalu mencontohkan percakapan Kirakira I mempermudah dalam
bahasa Jepang yang sedang dipelajari. menghafalkan kosa kata bahasa Jepang.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Dari sini dapat disimpulkan bahwa pada
guru mempraktikkan materi percakapan sesi kegiatan kiite iimashou siswa
dari buku Nihongo Kirakira I untuk dapat terbantu dalam mempelajari kosa kata
ditirukan oleh siswa. bahasa Jepang.
4. Sebanyak 42% siswa menyatakan bahwa 3. Sebanyak 38% siswa menjawab “tidak
guru “selalu” memberikan kesempatan pernah” mengalami kesulitan dalam
kepada siswa untuk maju menggunakan melafalkan kosa kata percakapan dalam
percakapan bahasa Jepang dengan teman bahasa Jepang. Dengan demikian,
sekelas. Hal ini mengindikasikan bahwa disimpulkan bahwa kegiatan nihongo de
dalam proses pembelajaran bahasa iimashou membantu siswa dalam
Jepang dengan buku Nihongo Kirakira I mempelajari pelafalan kosa kata bahasa
guru meminta siswa untuk membuat Jepang.
percakapan dalam bahasa Jepang sendiri. 4. Sebanyak 38% siswa menyatakan bahwa
5. Sebanyak 44% siswa menyatakan bahwa mereka “selalu” dapat menjawab soal
guru “selalu” memberikan kesempatan dengan benar setelah mendengarkan
siswa bertanya setelah pembelajaran materi audio dari buku Nihongo Kirakira
bahasa Jepang selesai. Ini menunjukkan I. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa dalam proses pembelajaran bahwa pada sesi kegiatan kikimashou,
menggunakan buku Nihongo Kirakira I, siswa merasa terbantu dalam
siswa dapat bertanya kepada guru mempelajari kosa kata bahasa Jepang
mengenai pembelajaran bahasa Jepang. setelah mendengarkan rekaman suara
dari penutur asli.

60
JLA (Jurnal Lingua Applicata), Vol. 4 No. 1, 2020

Tabel 4. Hasil Tanggapan Subindikator 11-17 untuk Indikator Buku Nihongo Kirakira I
P
Subindikator Pernyataan B F
(%)
11. Pada saat kegiatan mite 16. Buku Nihongo Kirakira I membantu saya 4 24 33
kangaemashou membantu memiliki gambaran tentang materi bahasa 3 16 22
siswa untuk fokus pada Jepang apa yang akan dipelajari. 2 25 35
materi pembelajaran bahasa 1 7 10
Jepang. 72 100

12. Pada saat kegiatan kiite 17. Buku Nihongo Kirakira I mempermudah 4 31 43
iimashou siswa dapat saya menghafalkan kosa kata bahasa Jepang 3 18 25
mengenal kosa kata bahasa 2 17 24
Jepang. 1 6 8
72 100

13. Pada saat kegiatan nihongo 18. Saya kesulitan melafalkan kosa kata 4 6 8
de iimashou dapat melatih percakapan dalam bahasa Jepang. 3 21 29
siswa dalam penyebutan 2 18 25
kosa kata bahasa Jepang 1 27 38
72 100

14. Pada saat kegiatan 19. Saya dapat menjawab soal yang terdapat 4 22 31
kikimashou siswa dapat pada buku Nihongo Kirakira I, setelah 3 27 38
mengenal kosa kata bahasa mendengarkan audio percakapan bahasa Jepang. 2 18 25
Jepang dengan
mendengarkan audio dari 1 5 7
penutur bahasa Jepang. 72 100

15. Pada saat kegiatan 20. Saya bisa melakukan percakapan sederhana 4 13 18
hanashimashou dapat menggunakan bahasa Jepang dengan teman 3 29 40
melatih siswa melakukan sekelas saya.. 2 21 29
percakapan sederhana 1 9 13
menggunakan bahasa
72 100
Jepang.

16. Pada saat kegiatan 21. Saya kesulitan membaca kosa kata bahasa 4 19 26
yomimashou siswa dapat Jepang dalam huruf Jepang. 3 31 28
mengidentifikasikan huruf 2 20 28
bahasa Jepang. 1 2 3
72 100

17. Pada saat kegiatan renshuu 22. Setelah pembelajaran bahasa Jepang berakhir 4 8 11
shimashou siswa dapat saya bisa berlatih soal dan percakapan bahasa 3 15 21
berlatih secara mandiri Jepang sendiri dengan menggunakan buku 2 30 42
kemampuan bahasa Jepang Nihongo Kirakira I 1 19 26
yang sudah dipelajari. 72 100
Sumber: Data Penelitian Penulis

5. Sebanyak 40 % siswa menyatakan bahwa melakukan percakapan sederhana


mereka mampu melakukan percakapan menggunakan bahasa Jepang.
sederhana menggunakan bahasa Jepang 6. Sebanyak 28% responden memilih
dengan teman sekelas. Dari sini “selalu” mengalami kesulitan membaca
disimpulkan bahwa sesi kegiatan kosa kata bahasa Jepang dalam huruf
hanashimashou dapat melatih siswa Jepang. Maka disimpulkan bahwa

61
JLA (Jurnal Lingua Applicata), Vol. 4 No. 1, 2020

kegiatan yomimashou belum efektif bagi menunjukkan bahwa buku Nihongo


pembelajaran bahasa Jepang, karena Kirakira I:
siswa belum lancar dalam menggunakan 1. Belum meningkatkan kemampuan
huruf hiragana dan katakana. berbahasa Jepang secara maksimal.
7. Sebanyak 42% siswa menjawab bahwa Pernyataan ini ditunjukkan dengan
setelah pembelajaran berakhir, mereka persentase jawaban sebanyak 54% siswa
“jarang” berlatih mandiri dengan “tidak pernah” berlatih bahasa Jepang
mengerjakan soal-soal yang ada dalam dengan teman sekelas di luar jam
buku Nihongo Kirakira I. Maka dari itu pembelajaran bahasa Jepang di kelas.
dapat disimpulkan bahwa kegiatan 2. Belum meningkatkan rasa ingin tahu
renshuu shimashou masih belum efektif siswa terhadap bahasa Jepang dan
untuk melatih kemampuan siswa secara budaya Jepang. Hal tersebut ditunjukkan
mandiri di luar kelas. dengan sebanyak 51% siswa
Berdasarkan tabel 4 subindikator 12, menyatakan “tidak pernah” menonton
14, 15, dan 16 disimpulkan bahwa anime (kartun Jepang) setelah belajar
tanggapan responden untuk indikator buku bahasa Jepang di sekolah. Serta
Nihongo Kirakira I sudah baik. Sementara persentase 61% untuk siswa yang
persentase subindikator yang masih rendah menjawab “tidak pernah” mendengarkan
yaitu: musik dalam bahasa Jepang setelah saya
1. Subindikator 11, yakni pada saat belajar bahasa Jepang di sekolah.
kegiatan mite kangaemashou yang 3. Kurang membantu mengembangkan
diharapkan membantu siswa untuk fokus kreatifitas siswa dalam belajar bahasa
pada materi pembelajaran bahasa Jepang. Jepang. Hal ini ditunjukkan dengan
2. Subindikator 13, yaitu pada saat kegiatan persentase sebesar 31% untuk siswa
nihongo de iimashou yang diharapkan yang menyatakan bahwa mereka senang
dapat melatih siswa dalam penyebutan karena dengan mengerjakan proyek yang
kosakata bahasa Jepang. diberikan dalam kelas bahasa Jepang,
3. Subindikator 17, yaitu pada saat kegiatan mereka menjadi lebih kreatif.
renshuu shimashou yakni pada bagian Dengan demikian, dapat
siswa diharapkan dapat berlatih secara disimpulkan bahwa jawaban negatif
mandiri kemampuan bahasa Jepang yang muncul karena Buku Nihongo Kirakira I
sudah dipelajari. masih bersifat media pembelajaran satu
Hasil perhitungan persentase pada arah yang belum dapat memicu semangat
indikator pembelajaran bahasa jepang siswa untuk belajar mandiri. Di sini dapat
untuk butir pilihan jawaban yang terdiri dari dilihat bahwa untuk mempelajari bahasa
subindikator 18-20 dapat dilihat pada tabel Jepang secara intensif, dibutuhkan
5. Berdasarkan tabel 5, semua jawaban keinginan dan motivasi dari siswa sendiri
berada pada kategori rendah, yang untuk mempelajari. Sebagai solusi, pada

62
JLA (Jurnal Lingua Applicata), Vol. 4 No. 1, 2020

pembelajaran dapat dibantu dengan media seperti slide presentasi dalam power point
dua arah yang melibatkan visual dan audio, dan cuplikan media berbahasa Jepang.

Tabel 5 Hasil Tanggapan Subindikator 18-20 untuk Indikator Buku Nihongo Kirakira I.
Subindikator Pernyataan B F P (%)
18. Buku Nihongo 23. Di luar jam pembelajaran bahasa Jepang saya 4 1 1
Kirakira I berlatih bahasa Jepang dengan teman sekelas saya. 3 4 6
meningkatkan 2 28 39
kemampuan 1 39 54
berbahasa Jepang 72 100
24. Ketika ada orang Jepang berkunjung ke sekolah, 4 7 10
saya bisa melakukan percakapan sederhana dengan 3 8 11
bahasa Jepang. 2 28 39
1 29 40
72 100
19. Buku Nihongo 25. Saya suka menonton anime (kartun Jepang) 4 8 11
Kirakira I rasa setelah saya belajar bahasa Jepang di sekolah. 3 11 15
ingin tahu siswa 2 16 22
terhadap bahasa 1 37 51
Jepang dan budaya 72 100
Jepang
26. Saya suka mendengarkan musik dalam bahasa 4 6 8
Jepang setelah saya belajar bahasa Jepang di sekolah 3 3 4
2 19 26
1 44 61
72 100
20. Buku Nihongo 27. Saya senang bisa belajar bahasa Jepang karena 4 21 29
Kirakira I dapat membantu saya lebih kreatif dengan tugas 3 19 26
membantu membuat prakarya proyek yang diberikan. 2 22 31
mengembangkan 1 10 14
kreatifitas siswa
dalam belajar 72 100
bahasa Jepang.
Sumber: Data Penelitian Penulis

Selanjunya, pada tabel 6 64% untuk siswa yang menyatakan


ditunjukkan hasil perhitungan persentase bahwa setelah belajar bahasa Jepang
untuk indikator pembelajaran bahasa menggunakan buku Nihongo Kirakira I,
Jepang. Butir pilihan jawaban yang terdiri muncul keinginan untuk mempelajari
dari subindikator 21-23 menunjukkan bahasa Jepang lebih lanjut.
jawaban positif. Berdasarkan hal tersebut, 2. Mempermudah siswa menguasai materi
maka dapat disimpulkan bahwa buku belajar Bahasa Jepang. Ini ditunjukkan
Nihongo Kirakira I: dengan sebesar 92% siswa menyatakan
1. Dapat membantu siswa menemukan bahwa buku Nihongo Kirakira I
minatnya belajar bahasa Jepang. Hal ini menunjang pembelajaran bahasa Jepang
ditunjukkan dengan persentase sebesar baik di rumah maupun di sekolah.

63
JLA (Jurnal Lingua Applicata), Vol. 4 No. 1, 2020

Tabel 6 Hasil Tanggapan Subindikator 21-23 Untuk Indikator Buku Nihongo Kirakira I
Subindikator Pernyataan Jawaban X P (%)
21. Buku Nihongo Kirakira I dapat 28. Buku Nihongo Kirakira I YA 64 89
membantu siswa menemukan menambah minat saya untuk belajar TIDAK 8 11
minatnya belajar bahasa bahasa Jepang lebih lanjut. 72 100
Jepang.

22. Buku Nihongo Kirakira I 29. Buku Nihongo Kirakira I YA 66 92


mempermudah siswa mempermudah saya belajar bahasa TIDAK 6 8
menguasai materi belajar Jepang di sekolah maupun di rumah. 72 100
bahasa Jepang.

23. Buku Nihongo Kirakira I 30. Buku Nihongo Kirakira I YA 66 92


membantu siswa aktif di dalam membuat saya aktif di dalam kelas TIDAK 6 8
kelas. selama pembelajaran bahasa Jepang 72 100
berlangsung.
Sumber: Data Penelitian Penulis

3. Membantu siswa aktif di dalam kelas. Kirakira I, siswa dapat lebih mudah belajar
Hal ini dibuktikan dengan persentase bahasa Jepang di sekolah.
sebesar 92% untuk siswa yang Buku Nihongo Kirakira I membantu
menyatakan bahwa penggunaan buku siswa menjadi lebih aktif selama
Nihongo Kirakira I membuat mereka pembelajaran bahasa Jepang berlangsung di
aktif di kelas. Aktif di sini merujuk pada kelas. Penggunaan buku Nihongo Kirakira
kegiatan pembelajaran bahasa Jepang I dapat membantu siswa aktif melalui sesi
menggunakan buku Nihongo Kirakira I kegiatan kangaemashou, kite iimashou, dan
telah berhasil membuat siswa berbicara, kikimashou. Sementara sesi yomimashou
mendengar, dan membaca selama proses belum efektif, karena siswa belum lancar
pembelajaran bahasa Jepang membaca huruf hiragana dan katakana.
berlangsung. Selain itu, sesi renshuu shimashou ternyata
belum dapat memacu keinginan siswa
KESIMPULAN untuk belajar secara mandiri di luar kelas.
Pembelajaran bahasa Jepang di Berdasarkan hasil analisis data yang
SMA Kesatrian I Semarang sudah telah dilakukan, diketahui bahwa tanggapan
tergolong baik dan sesuai dengan alur siswa SMA Kesatrian I Semarang terhadap
pembelajaran bahasa Jepang yang disusun pembelajaran bahasa Jepang menggunakan
oleh Japan Foundation. Hal ini didukung buku Nihongo Kirakira I secara
dengan penyesuaian alur pembelajaran dari keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi
Japan Foundation dengan kurikulum 2013 (65,72%). Oleh karena itu, dapat
yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa
hasil pengolahan data angket dan Jepang menggunakan buku Nihongo
analisisnya, dapat disimpulkan bahwa Kirakira I dianggap baik oleh siswa SMA
dengan menggunakan buku Nihongo Kesatrian I Semarang.

64
JLA (Jurnal Lingua Applicata), Vol. 4 No. 1, 2020

DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta: Diva Press.


Effendy, O. U. (2017). Ilmu Komunikasi Rahayu, P.P. (2019). Analisis Nilai
Teori dan Praktek. Bandung: Karakter Yang Terdapat Dalam Buku
Rosdakarya. Nihongo Kira-Kira 1,2 Dan 3.
Haryanto, S. (2012). Belajar dan Universitas Negeri Semarang.
Pembelajaran. Bandung: Remaja Widyastuti, C. (2017). Tanggapan Siswa
Rosdakarya. Kelas Vii Terhadap Penggunaan
Kurniawan, K. (2012). Belajar dan Media Pembelajaran Dalam
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Indonesia. Bandung: CV Bangkit Citra Olahraga Dan Kesehatan. Universitas
Persada dengan Jurusan Pendidikan Negeri Yogyakarta.
Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS Zainal, A. (2010). Evaluasi Pembelajaran
UPI. Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung:
Prastowo, A. (2014). Panduan Kreatif Remaja Rosdakarya.
Membuat Bahan Ajar Inovatif.

65

You might also like